Anda di halaman 1dari 30

Storage

JQ
1084
779
A 61159 0
.A5

S63
Y
T
I
S
R
E
V
I O
N F
U
E
H

.
1
T

S
E .
MICH
Y
T
I
S
R
E
V
I O
F

IGAN
N
U

LIBRA
RIES
SAMBUTAN

PRESIDEN SOEHARTO

pada

PEMBUKAAN KONGRES KE-XII

PARTAI NASIONAL INDONESIA

S.A. 32

DEPARTEMEN PENERANGAN
REPUBLIK INDONESIA
70-941084

SERI AMANAT
32

SAMBUTAN

PRESIDEN SOEHARTO

pada

PEMBUKAAN KONGRES KE-XII

PARTAI NASIONAL INDONESIA

Tanggal 11 April 1970

di Semarang

DEPARTEMEN PENERANGAN
REPUBLIK INDONESIA
STORAGE

JQ
779
• A5
563
INDO - 70-941084
GL - STOR
seasia

03-03-86

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

Dewan Pimpinan Pusat PNI ;

Para peserta Kongres ;


Saudara-saudara sekalian ;

Dalam beberapa hari ini, PNI menjelenggarakan Kongresnja


jang ke XII ; jang pada malam ini tengah berlangsung pembu-
kaannja.
Saja, atas nama Pemerintah dan atas nama pribadi menjam-
paikan utjapan selamat dan harapan semoga Kongres ini dapat
mentjapai sukses.
Kongres setiap partai politik selalu merupakan saat-saat jang
penting. Dalam Kongres itulah partai jang bersangkutan me-
nilai hasil-hasilnja dimasa lampau, membuat evaluasi masa
sekarang dan menentukan haluannja dimasa depan.
Terlebih-lebih dewasa ini, pada saat Bangsa menghadapi
tugas-tugas jang berat tetapi mulia ialah tugas-tugas konsoli-
dasi mental dan fisik guna kemadjuan, pembaharuan dan pem-
bangunan, maka kongres suatu partai politik - sebagai wadah
organisasi dari Rakjat — adalah penting sekali, baik dalam
rangka konsolidasi tubuh partai sendiri, maupun dalam meng-
gariskan program-program partai dalam rangka memberikan
sumbangan jang positif kepada pelaksanaan program Bangsa
setjara keseluruhan.
Djustru karena partai politik adalah salah satu wadah orga-
nisasi dari Rakjat, maka haluan setiap partai tidak bisa lain
daripada merupakan bagian dari haluan seluruh Bangsa sebagai

3
kesatuan. Prinsip inilah jang kita anut berdasarkan semangat
Pantja- Sila dan ketentuan-ketentuan Undang-undang Dasar
1945 .

Haluan Negara sesuai dengan Undang -undang Dasar ditetap-


kan oleh MPR. Dewasa ini kita telah memiliki haluan itu, ialah
Ketetapan-ketetapan MPRS , dimana semua partai politik dan
wakil-wakilnja Rakjat Indonesia duduk didalamnja dan djelas
turut merumuskan dan memutuskannja . Haluan tersebut tidak
sadja memberikan arah kemana Bangsa kita akan bergerak,
tetapi dalam beberapa hal telah memberikan tugas njata jang
harus kita laksanakan bersama-sama dengan sebaik-baiknja
dalam rangka haluan itu.

Kewadjiban dan hak-hak demokrasi berdasarkan Pantja- Sila


mengharuskan bahwa tidak ada satu partai politikpun, djuga
tidak satu kekuasaanpun ― tidak seorang Menteri, tidak DPR-
GR, djuga tidak Presiden -- boleh menjimpang dari haluan tadi.

Inilah disiplin demokrasi, unsur mutlak untuk tetap terbina-


nja demokrasi itu sendiri setjara baik.

Dengan memegang prinsip tadi djuga tidak berarti, bahwa


kita menolak adanja perbedaan-perbedaan pendapat . Perbedaan-
perbedaan pendapat boleh ada, bahkan merupakan salah satu
tjiri dan unsur penggerak demokrasi jang penting ; akan tetapi ;
perbedaan-perbedaan pendapat tadi disamping harus merupa-
kan dinamik dalam membina Bangsa kearah pembaharuan ,
haruslah tetap dalam rangka haluan jang telah kita tetapkan
bersama.

Haluan dan tugas kita telah djelas, dan telah kita tetapkan
bersama. Kita bersepakat dan bertekad bulat untuk memper-
tahankan dan mengamankan pelaksanaan Pantja- Sila dan
Undang-undang Dasar 1945. Dengan tekad dan pendirian jang
demikian itu, maka tudjuan dan tjita-tjita Bangsa djuga tetap
tidak gojah ialah : Negara Kesatuan Republik Indonesia ber-
dasarkan Pantja-Sila , Masjarakat jang adil dan makmur
Perdamaian dunia jang adil sedjahtera .

4
Dengan landasan itu kita harus terus berusaha untuk men-
tjiptakan dan melaksanakan kehidupan politik dan ketatanega-
raan jang demokratis, konstitusionil dan berdasarkan hukum .
Dalam rangka ini pelaksanaan Pemilihan Umum dalam tahun
1971 jang akan datang adalah salah satu tugas jang harus kita
selesaikan sebaik-baiknja .
Dalam rangka mengisi kemerdekaan setjara konkrit , dalam
rangka meningkatkan kesedjahteraan Bangsa, kita bertugas
untuk mewudjudkan stabilitas politik dan ekonomi sebagai
landasan untuk melaksanakan pembangunan berentjana.
Bahkan prioritas-prioritas pembangunannjapun telah kita garis-
kan bersama.

Kesemuanja itu telah mendjadi keputusan kita bersama dan


mendjadi tanggung djawab bersama pula untuk melaksanakan-
nja dengan berhasil.
PNI sebagai salah satu organisasi Rakjat, sebagai salah satu
unsur kekuatan Nasional , pun mempunjai tanggung djawab itu
dan karenanja tidak bisa lain ketjuali harus berusaha mesuk-
seskannja bersama -sama dengan kekuatan-kekuatan Nasional
jang lain .

Saudara-saudara ;

Pembangunan itu sendiri adalah proses perobahan jang terus-


menerus menudju kemadjuan dan penjempurnaan . Dari sini
tampak djelas , bahwa stabilisasi jang kita wudjudkan itupun
bukannja jang „ mati” atau „ mandeg" ; melainkan harus me-
rupakan perkembangan jang dinamis, harus bergerak tetapi
mantap.

Dewasa ini , Pembangunan Lima Tahun memang kita titik-


beratkan kepada pembangunan ekonomi ; kita mem-prioritas-
kan perbaikan djalan- djalan dan djembatan , perbaikan irigasi
dan bendungan-bendungan, peningkatan produksi pangan dan
sandang, memperbaiki listrik dan saluran air minum, me-
ningkatkan ekspor dan impor, dan sebagainja . Semuanja in
menudju pada satu arah : memperbaiki kehidupan Rakjat banjak

5
dan meletakkan landasan-landasan jang kuat untuk gerak pem-
bangunan selandjutnja.
Saja tekankan, bahwa pembangunan ekonomi itu merupakan
prioritas, merupakan projek-projek pembangunan fisik, jang
sebagian besar dibiajai dengan Anggaran Belandja Negara.
Dengan menekankan hal itu, tidak berarti bahwa Pemba-
ngunan jang kita laksanakan sekarang ini hanja semata-mata
pembangunan ekonomi ; lebih-lebih tidak berarti, bahwa pemba-
ngunan disektor-sektor lain kita abaikan.

Kita tentu menjadari, bahwa dalam melaksanakan pemba-


ngunan ekonomi , dalam mentjapai sasaran-sasaran pembangun-
an itu disamping faktor biaja dan lain-lain , faktor mental adalah
mutlak. Oleh karena itu perobahan - dalam arti kemadjuan,
pembangunan — mental dalam arti jang luas harus djuga kita
usahakan setjara simultan.
Sebagai tjontoh dapat dikemukakan disini : Untuk pening-
katan produksi beras dengan intensifikasi, para petani harus
tahu tjara-tjara menggunakan pupuk, obat-obat hama, bibit
unggul baru. Bahkan bukan sadja tahu tjara-tjaranja, tetapi
jang lebih penting adalah mau menerima dan melaksanakan
tjara-tjara jang baru bagi mereka itu.

Sebaliknja para pembimbing dan penjuluh pertanian (ter-


masuk pemimpin-pemimpin Rakjat didesa ) harus mau dan
mampu bekerdja lebih tekun, dengan ichlas dan djudjur, mem-
berikan penerangan dan pendjelasan jang wadjar kepada para
petani, dengan kesadaran bahwa tanpa itu tugasnja tidak akan
berhasil dan bahkan dapat menggagalkan usaha pembangunan
setjara keseluruhan.

Demikian pula, pembangunan dalam bidang industri


katakanlah industri tekstil dan keradjinan tidak akan dapat
dilaksanakan dengan baik, meskipun disediakan fasilitas jang
tjukup, apabila tidak disertai dengan tekad mental jang me-
madai, baik dari fihak industriawan, maupun dari masjarakat
pada umumnja. Disatu fihak industriawan harus bekerdja lebih
keras dan tekun, bertekad dan berusaha untuk memadjukan

6
produksinja setinggi-tingginja ― mutu dan djumlahnja —,
sedangkan dilain fihak masjarakat harus membantu dan men-
dorong untuk memadjukan industri dengan mengutamakan
pemakaian hasil-hasil produksi didalam negeri.
Pokoknja, dalam pembangunan ekonomi seperti sekarang ini,
bidang mentalpun memegang peranan jang penting pula. Adalah
tugas kita untuk mentjiptakan mentalitas pembangunan : men-
talitas ingin kemadjuan, mentalitas jang terbuka, mentalitas
bertekad untuk mentjapai prestasi jang lebih tinggi dan lebih
baik, mentalitas mengabdi kepada pembangunan Bangsa.

Kita sekarang memang memberikan prioritas pada pemba-


ngunan ekonomi itu. Akan tetapi pelaksanaan pembangunan
ekonomi itu tidak hanja terbatas pada pembangunan fisik-
materiil, tetapi djuga melaksanakan pembangunan mental-
spirituil.

Pembangunan Bangsa djelas tidak hanja pembangunan eko-


nomi sadja.

Pembangunan Bangsa adalah meningkatkan segala segi


kemampuan dan kesedjahteraan Bangsa kita . Kita harus me-
madjukan ekonomi Nasional, membangun kehidupan politik jang
sehat, membangun kehidupan sosial jang harmonis, membangun
kebudajaan jang tinggi, membangun pertahanan keamanan ;
bahkan kita selalu merasa memikul kewadjiban membangun
perdamaian dunia dan ikut mewudjudkan kesedjahteraan
ummat manusia.

Saudara-saudara ;

Berbitjara dihadapan Kongres PNI ini, saja ingin mengadjak


Saudara-saudara untuk memusatkan perhatian kepada pemba-
ngunan kehidupan politik kita itu.

Saja pernah menegaskan, bahwa inti kehidupan politik jang


terpenting adalah menguatkan kesadaran kita untuk hidup
bersama dalam kesatuan Bangsa dan Negara ini ; kesadaran jang
besar dalam menggunakan hak-hak politik dan kesadaran jang

7
sama besarnja dalam memikul kewadjiban-kewadjiban politik ,
baik sebagai warga negara maupun dalam ikatan-ikatan ke-
lompok.
Pembangunan atau pembaharuan kehidupan politik itu, me-
rupakan bagian daripada pembangunan tata-kehidupan Bangsa
dan Negara kita dalam Orde-Baru sekarang ini.
Telah kita tentukan bersama , bahwa Orde-Baru itu disatu
fihak merupakan koreksi total atas penjelewengan - penjeleweng-
an disegala bidang jang telah terdjadi pada masa-masa sebe-
lumnja ; dan dilain fihak, kita bersama-sama berusaha menjusun
kembali tata-kehidupan dan kekuatan Bangsa Indonesia dengan
tjara-tjara jang tepat untuk mewudjudkan stabilisasi Nasional
dalam djangka pandjang . Saja djuga sering menekankan, bahwa
dalam mewudjudkan Orde-Baru itu kita harus mengadakan
perombakan sikap mental , perombakan pola berpikir dan perom-
bakan pola bekerdja kita semuanja tanpa ketjuali ; dan disemua
segi kehidupan Bangsa kita.

Haruskah kita mengadakan perombakan - perombakan kehi-


dupan politik itu ?
Djawabnja sudah djelas ; pengalaman kita selama kemerde-
kaan ini telah memberikan peladjaran jang sangat penting.

Sebelum tahun 1959 , kita mengalami masa dimana djumlah


partai terlalu banjak . Saja kira, sistim ,, satu partai" bukan
pilihan jang baik ; tetapi sebaliknja terlalu banjak partai -partai
menjulitkan diri kita sendiri.

Dengan terlalu banjak partai , kekuatan Nasional kita terpe-


tjah-belah, konsentrasi perhatian Nasional sulit kita tentukan,
program Nasional bersama tidak pernah tersusun . Akibatnja ,
pembangunan Nasional dalam arti jang sebenarnja , pembangun-
an Nasional jang bermanfaat bagi Rakjat banjak tidak pernah
terwudjud.

Sesudah tahun 1959 , kita mengalami perobahan besar-besaran


dalam kehidupan politik kita , tetapi membawa akibat jang lebih
buruk dengan keadaan sebelumnja.

8
Pada kesempatan ini , saja tidak akan mengulangi mengemu-
kakan sebab-sebab kemerosotan waktu itu, dengan ,,demokrasi
terpimpin" , dengan kompartimentasi partai-partai ala „ nasa-
kom " , dengan ,,adjaran-adjaran revolusi " , dengan diterbengka-
laikannja keadaan ekonomi dan sebagainja.
Koreksi total terhadap segala bentuk kesalahan masa lampau
itulah jang kita lakukan dengan Orde-Baru sekarang ini.
Dalam kehidupan politik dan kepartaian , kita djelas tidak
akan kembali kepada masa ,,liberalisme" dan djuga tidak kepada
masa „ demokrasi terpimpin " . Tetapi kita bertekad untuk me-
laksanakan Demokrasi Pantja- Sila berdasarkan Undang-undang
Dasar 1945 .

Djustru dalam pembangunan Bangsa ini , kita harus mem-


bangun kehidupan kepartaian jang sehat, jang dapat mendjadi
wadah penjalur dan pendidikan politik bagi Rakjat, jang dapat
menghimpun dan menggerakkan kekuatan Rakjat dalam Pem-
bangunan Bangsa itu.

Itulah fungsi partai politik jang terpenting .


Dalam membangun kehidupan kepartaian ini , kita djuga me-
mikul tugas bersama jang kita letakkan diatas pundak kita
sendiri melalui MPRS - ialah penjederhanaan partai-partai
politik dan golongan karya.

Dalam rangka inilah, saja telah mengadjak kepada semua


partai politik untuk melaksanakan tugas bersama itu . Saja telah
menjampaikan gagasan kepada partai-partai politik mengenai
kemungkinan pengelompokan partai-partai. Saja sangat berte-
rima kasih, bahwa gagasan itu disambut dengan baik oleh semua
partai politik .
Dalam hubungan dengan pengelompokan partai -partai ini ,
ingin saja mendjelaskan beberapa hal .

Tudjuan dari pengelompokan partai-partai ini adalah dalam


rangka melaksanakan tugas jang diberikan oleh MPRS untuk
mengadakan penjederhanaan kehidupan kepartaian , jang me-
mang mutlak harus kita laksanakan.

09
Sambil menunggu penjelesaian Undang-undang Kepartaian,
Keormasan dan Kekaryaan jang dewasa ini telah berada di
DPR-GR dan diperkirakan akan memakan waktu lama untuk
penjelesaiannja, maka usaha-usaha njata dari kita semua, dari
partai-partai sendiri untuk menjederhanakan kehidupan politik
dan kepartaian, antara lain dengan ,,menjederhanakan" kerdja-
sama dan menjatukan sikap dan pendirian diantara sekelom-
pok partai-partai, sungguh merupakan langkah madju dalam
usaha penjederhanaan tersebut.
Dengan demikian djelas pula, bahwa usaha pengelompokan
partai-partai ini bukanlah untuk membubarkan partai-partai
atau merombaknja setjara paksaan, jang bertentangan dengan
azas demokrasi.

Hal ini telah saja tegaskan setjara berulang-ulang, antara


lain pada pelantikan Lembaga Pemilihan Umum pada tanggal
17 Djanuari 1970 di Istana Negara Djakarta .
Waktu itu saja katakan : „ Tetapi, merombak struktur politik
dengan paksaan, lebih -lebih dengan membubarkan partai -partai
politik djelas tidak akan kita tempuh . Tindakan demikian, apa-
pun alasannja, bukan langkah jang baik ; bahkan merupakan
benih-benih tumbuhnja diktatur" .

Itulah kejakinan saja .

Lebih dari kejakinan pribadi, prinsip tadi adalah kewajiban


setiap demokrat ; prinsip tadi adalah prinsip perdjoangan Orde-
Baru.

Tetapi, dilain fihak saja djuga merasa memikul kewadjiban


untuk tidak membiarkan setiap partai politik manapun jang
menghalangi-halangi pelaksanaan tugas-tugas Nasional kita,
chususnja pelaksanaan Pembangunan.

Disamping itu gagasan pengelompokan partai-partai mendja-


di dua kelompok itu sama sekali bukanlah usaha-usaha dipola-
risasi dalam ideologi.

Dalam hubungan saja menilai, bahwa semua partai-partai


politik dewasa ini mempunjai persamaan-persamaan prinsipiil

10
jang dapat mendjadi landasan bersama jang kuat bagi kehi-
dupan bersama diantara partai-partai jang ada.
Persamaan-persamaan itu ialah :
semua partai telah mempunjai satu ideologi Nasional
ialah Pantja-Sila ;
merupakan partai-partai nasional, dalam arti per-
djoangannja meletakkan kepentingan Nasional diatas
segala kepentingan jang lain ;
perdjoangannja didasarkan atas dan mendjundjung
tinggi azas-azas demokrasi ;
mempunjai satu tudjuan jang sama , ialah masjara-
kat adil dan makmur berdasarkan Pantja- Sila.

Pengelompokan partai-partai tidak mungkin dan tidak boleh


lagi kita adakan berdasarkan persamaan-persamaan ,,ideologi" .
Bukan sadja karena pengelompokan ,,ideologi" jang dibuat-buat
seperti ,,nasakom" telah membawa peruntjingan-peruntjingan
jang hampir-hampir sadja mentjelakakan Bangsa kita ; melain-
kan terutama, karena persoalan ideologi telah lama kita selesai-
kan sedjak tahun 1945. Hampir seperempat abad jang lalu
seluruh Bangsa Indonesia telah mengambil keputusan untuk
mendjadikan Pantja-Sila sebagai dasar Indonesia Merdeka .
Dasar pengelompokan jang sesuai dengan tuntutan djaman
dan tingkat kemadjuan perdjoangan kita dewasa ini, tidak bisa
lain adalah pengelompokan berdasarkan program .
Ja, marilah kita mejakinkan diri dengan pengalaman-penga-
laman kita sendiri.
Tahun 1908, lahir Kebangkitan Nasional. Waktu itu, Bangsa
Indonesia masih mentjari-tjari tjara perdjoangan untuk mem-
bebaskan diri dari penderitaan dibawah pendjadjahan . Partai-
partai politik kemudian lahir dengan berbagai matjam dasar
dan tudjuannja . Tudjuan bersama masih sangat samar-samar.
Tahun 1928, perdjoangan politik Bangsa kita mentjapai
tonggak baru jang sangat madju . Dengan Sumpah Pemuda
tudjuan bersama telah dapat ditetapkan : Satu Nusa, Satu
Bangsa dan Satu Bahasa.

11
Tahun 1945, bulatlah dasar tudjuan Nasional kita bersama ,
ialah Pantja- Sila dan apa jang kita tegaskan dalam pembukaan
Undang-undang Dasar 1945.

Itulah serangkaian pertumbuhan dan hasil-hasil jang kita


tjapai dibidang politik ideologi .
Oleh karena itu, sekarang dan seterusnja seperti saja
katakan tadi dasar kehidupan kepartaian jang sehat harus-
lah pada kesamaan programnja.

Dasar program dapat membawa kehidupan politik kearah


pertumbuhan jang sehat, dapat membawa kompetisi jang
konstruktif diantara semua partai, dapat membawakan angin
segar dalam proses pembaharuan jang harus mendjadi bagian
daripada Pembangunan Bangsa kita dewasa ini.

Saudara- saudara peserta Kongres jang terhormat ;

Seperti tadi telah saja katakan, tugas-tugas Nasional jang


dewasa ini sedang kita hadapi ― chususnja pembangunan
sungguh merupakan tugas jang berat. Oleh karena itu semua
kekuatan masjarakat, terutama partai-partai politik berkewa-
-
djiban untuk turut serta setjara aktif - berpartisipasi untuk
suksesnja pelaksanaan program -program Nasional jang telah
digariskan itu .

Adanja wakil-wakil partai di M.P.R.S. jang menentukan


haluan Negara, duduknja wakil -wakil partai di D.P.R.-G.R. jang
bersama-sama Pemerintah menentukan Undang-undang dan
berhak mengontrol Pemerintah , adanja wakil-wakil partai da-
lam Dewan-dewan Perwakilan Rakjat Daerah, telah merupakan
bagian jang sangat penting dalam partisipasi itu , jang sedjalan
dengan pelaksanaan azas demokrasi.

Dalam melaksanakan program Nasional, turut serta atau


partisipasi bukan hanja diukur dan dihitung dengan djumlah
,,wakil-wakil" partai dalam badan-badan eksekutif, ditingkat
Pusat maupun Daerah .

12
Partisipasi jang lebih penting dan efektif adalah membimbing
dan menggerakkan Rakjat dalam melaksanakan program - pro-
gram Nasional jang telah kita tentukan bersama . Disinilah
sesungguhnja, kader partai -partai politik akan diudji . Dalam
menggerakkan dan membimbing Rakjat untuk membangun
inilah sebenarnja partai-partai politik dapat memenuhi djandji-
nja kepada Rakjat.
Banjak hal dapat dikerdjakan dibidang ini ; untuk mentjapai
hasil-hasil jang konkrit dan dirasakan manfaatnja setjara
langsung oleh Rakjat, seperti : penerangan kepada rakjat
tentang pelaksanaan BIMAS , perbaikan dan pemeliharaan jang
baik dari irigasi dan saluran air, membangun desa setjara
gotong rojong, menggerakkan kehidupan koperasi jang tepat
dan sebagainja .

Beberapa hal jang saja sebutkan tadi, sama sekali bukan


pekerdjaan-pekerdjaan „ ketjil ” . Sebaliknja , djustru merupakan
pekerdjaan-pekerdjaan besar ; karena kegiatan-kegiatan itu
menjangkut kepentingan dan kemadjuan Rakjat banjak setjara
langsung.
Dengan membimbing dan menggerakkan Rakjat dalam
pembangunan dari bawah ini, maka partai politik bukan sadja
akan dapat ikut melaksanakan pembangunan fisik ; tetapi
bersamaan dengan itu , djuga membawa pembaharuan dalam
pola berfikir dan pola bekerdja Rakjat banjak. Dan jang lebih
penting lagi , merobah pola berfikir dan pola bekerdja partai-
partai politik sendiri ; jang menudju pada orientasi program.
Pemerintah memang memikul kewadjiban jang besar dalam
melaksanakan Pembangunan Lima Tahun jang sekarang ini. Pe-
merintah berkewadjiban membangun prasarana-prasarana eko-
nomi jang benar-benar diperlukan .
Akan tetapi, sama pentingnja dengan kewadjiban Pemerintah
membangun prasarana ekonomi tadi , adalah prasarana sosial
politik jang djuga harus dibangun oleh partai-partai politik
dan ikut sertanja seluruh Rakjat dalam gerak Pembangunan
itu .

13
Saudara-saudara peserta Kongres ;
Untuk melaksanakan tugas Pembangunan Bangsa sekarang
ini, semua kekuatan Nasional harus terus menerus kita kon-
solidasikan, baik sektor-sektor Negara maupun sektor -sektor
masjarakat. Partai-partai politikpun perlu terus menerus meng-
konsolidasikan dirinja ; bukan hanja untuk Pemilihan Umum
jang akan datang, dan lebih-lebih bukan untuk menandingi
partai-partai jang lain, tetapi untuk dapat lebih meningkatkan
tugas dan fungsinja dalam pembangunan Bangsa dan Negara
jang berdasarkan Pantja-Sila.
Konsolidasi dari partai- partai politik djuga harus merupakan
bagian daripada program konsolidasi Bangsa kita.
Dalam rangka ini, saja menilai, - tanpa mentjampuri intern
partai ini - bahwa Kongres Nasional ke-XII PNI inipun me-
rupakan proses konsolidasi itu.
Kita - jang berada diluar PNI - djuga menginginkan agar
PNI, sebagai salah satu kekuatan Bangsa Indonesia, tumbuh
dengan sehat dan bersatu ; sehingga benar-benar dapat men-
djadi kekuatan Pembangunan .
Binalah persatuan kedalam tubuh sendiri dan djuga persatuan
dengan partai-partai dan kekuatan-kekuatan lain diluar PNI.
Membina kekuatan kedalam berarti mewudjudkan kesatuan
pendapat dan tindakan antara semua tenaga pimpinan , mulai
dari Pusat sampai ke Daerah, antara jang memimpin dan jang
dipimpin, antara semua anggota partai jang duduk dilembaga-
lembaga Perwakilan Rakjat maupun dalam Pemerintahan.
Susunlah program-program jang konkrit dan laksanakan
kegiatan-kegiatan dalam rangka partisipasi PNI untuk melak-
sanakan program-program Nasional kita, chususnja program-
program Pembangunan.

Saudara-saudara ;

Saja telah menjampaikan pendapat, harapan dan adjakan-


adjakan saja kepada Saudara-saudara, peserta Kongres ke-XII
PNI ini, kepada seluruh keluarga PNI.

14
Harapan dan adjakan jang sama saja tudjukan djuga kepada
semua partai-partai politik jang lain.

Achirnja, saja ingin menjampaikan terima kasih kepada


PNI atas segala kerdjasama jang baik dan dialog-dialog terbuka
-
jang selama ini telah ditundjukkan oleh PNI — melalui DPP-nja
dengan saja mengenai berbagai masalah jang dihadapi oleh
Bangsa dan Negara. Saja harapkan, sesudah Kongres ini ker-
djasama dan dialoog seperti jang sudah-sudah itu, dapat lebih
kita tingkatkan lagi.

Selamat berkongres.

Semoga Tuhan Jang Maha Esa selalu memberkahi kita se-


muanja .

Terima kasih .

Djakarta, 11 April 1970

Presiden Republik Indonesia,


ttd .

SOEHARTO

Djenderal TNI

15
( id 000.0) 07 \0200 0 I.S ACADETS THES 1I.'I
P.N. PERTJETAKAN NEGARA R.I. — DJAKARTA — 010646/'70 (5.000 bk.)
OF MICHIGAN

352 2355
OF .
UNIVERSITY OF MICHIGAN

3 9015 02352 2355

Anda mungkin juga menyukai