LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
DISUSUN OLEH :
ASISTEN LABORATORIUM :
SANDRA TIFANI
FARAH DEVINA
Laporan Akhir Fisika Dasar ini disusun sebagai bukti telah mengikuti
praktikum Fisika Dasar pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Fisika Industri. Laporan akhir ini berisi kumpulan laporan
praktikum sesuai dengan urutan acara masing-masing yang telah diberi beberapa
perbaikan didalamnya.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan akhir ini. Salah satunya yaitu assisten
labolatorium yang telah mengarahkan kami saat praktikum berlangsung dan kepada
teman-teman yang telah mendukung kami sepenuhnya.
Sebagai seorang manusia biasa, kami pun tak luput dari kesalahan dalam
menyusun laporan ini. Kami sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam laporan
akhir ini, baik dari segi penyusunan maupun isi. Untuk itu kami mengharapkan saran
dan tanggapannya pada laporan akhir yang kami susun ini.
Demikian laporan akhir ini disusun agar dapat diterima dan digunakan sebagai acuan
untuk laporan-laporan selanjutnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………...1
BAB I. BANDUL MATEMATIS
1.1 Tujuan Praktikum………………………………………………………....3
1.2 Alat-Alat yang digunakan…………………………………………….......3
1.3 Teori………………………………………………………………………3
1.4 Cara Kerja………………………………………………………………...4
1.5 Lembar Pengamatan……………………………………………………...4
1.6 Tugas Pendahuluan……………………………………………………….5
1.7 Tugas Akhir………………………………………………………………8
BAB II. MODULUS ELASTISITAS
1.1 Tujuan Praktikum……………………………………………………….10
1.2 Alat-Alat yang digunakan………………………………………………10
1.3 Teori…………………………………………………………………….10
1.4 Cara Kerja………………………………………………………………10
1.5 Lembar Pengamatan………………………………………………….…11
1.6 Tugas Pendahuluan……………………………………………………..12
1.7 Tugas Akhir…………………………………………………………….14
BAB III. MODULUS PUNTIR
1.1 Tujuan Praktikum………………………………………………………18
1.2 Alat-Alat yang digunakan………………………………………………18
1.3 Teori…………………………………………………………………….18
1.4 Cara Kerja………………………………………………………………19
1.5 Lembar Pengamatan…………………………………………………….20
1.6 Tugas Pendahuluan……………………………………………………..20
1.7 Tugas Akhir\............................................................................................21
BAB IV. TETAPAN GAYA PEGAS DAN GRAVITASI
1.1 Tujuan Praktikum………………………………………………………31
1.2 Alat-Alat yang digunakan……………………………………………...31
1.3 Teori……………………………………………………………………31
1.4 Cara Kerja……………………………………………………….……..32
1.5 Lembar Pengamatan…………………………………………….……..33
1.6 Tugas Pendahuluan……………………………………………………34
1.7 Tugas Akhir……………………………………………………………34
2
BAB I
BANDUL MATEMATIS
1.3 Teori
Bila suatu bandul diberi simpangan sudut dari posisi setimbang dan
kemudian dilepas, maka pendulum (bandul) itu akan bergerak harmonis. Bila 𝜃
“cukup kecil” maka periode ayunan adalah :
T = 2 𝜋 √𝑙/𝑔 ………..(3.1)
Dimana :
𝑙 : Panjang tali
𝑔 : Percepatan gravitasi di tempat percobaan
Grafik :
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)− ∑𝑥.∑𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏= 𝑁.∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = 𝑁 (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
3
4. Melepaskan beban tersebut dan membiarkan mengayun sebanyak 20 kali
5. Catat waktu yang ditempuh selama 20 kali ayunan tersebut ke dalam form
pengambilan data yang sudah diberikan asisten
6. Catat waktu yang telah terukur kedalam form pengambilan data
7. Melakukan langkah 3 s/d langkah 7 sampai percobaan yang terakhir yaitu
dengan panjang tali 18 cm
8. Melakukan hal yang sama yaitu langkah 1 s/d langkah 7 dengan mengganti
beban yang lebih kecil yang telah disediakan oleh asisten
4
Jawab :
1. Gerak harmonis sederhana adalah benda yang bergerak harmonis sederhana pada
ayunanan sederhana memiliki periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk
melakukan satu gerakan secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap
apabila benda mulai bergerak dari titik dimana benda tersebut dilepaskan dan
kembali lagi ke titik tersebut.
= 2𝜋𝜋 . √𝑚⁄𝑇
⁄1
4𝜋 2 . 𝑚𝑙
𝐹=
𝑇2
X Y
Penjang
Periode t Periode
No. Tali x.y X2
(dtk) T = t/n 𝑙 (cm) T 2
(cm)
𝑁.∑(𝑥.𝑦) − ∑𝑥.∑𝑦
𝑏=
𝑁.∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
17,85 17,85
= 5. 132,21 − 120 . 5.36
= = = 0,039
5 . 2970 − (120)2 14850−14400 450
1
𝑎= (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
𝑁
1
= (5.36 − (0.039 . 120)
5
1
= (5.36 − 4.68)
5
5
1
= (0.68)
5
= 0.136
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
= 0.039𝑥 + 0.13
Tabel Persamaan: y = bx + a
Sumbu Kordinat
X y = bx + a
(x,y)
0.3 0.141 (0.3 , 0.141)
0.27 0.140 (0.27 , 0.140)
0.24 0.139 (0.24 , 0.139)
0.21 0.138 (0.21 , 0.138)
0.18 0.137 (0.18 , 0.137)
Bandul kecil
𝑁.∑(𝑥.𝑦) − ∑𝑥.∑𝑦
𝑏=
𝑁.∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
bila x1 = 0,3
y1 = 0.039.0,3+0.13=
= 5. 132,21 − 120 . 5.36
=
5 . 2970 − (120)2 kordinat (x1,y1) = (0,3;0,141)
661,05 − 643,2 17,85
= =
14850−14400 450
bila x2 = 0,27
0,039
y2 = 0.039.0.27 +0.06 = 0,140
1
𝑎= (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥) kordinat (x2,y2) = (0,27;0,140)
𝑁
1
= (5.36 − (0.039 . 120)
5 bila x3 = 0,24
1
= (5.36 − 4.68) y3 = 3,87.0,24+0,129=1,06
5
1 kordinat (x3,y3) = (0,24;1,06)
= 5 (0.68) = 0.13
6
bila x5 = 0,18 kordinat (x5,y5) = (0,18;0,83)
y5 = 3,87.0,18+0,129=0,83
0.15
0.1
Grafik Bandul
0.05 Matematis
0
0.18 0.21 0.24 0.27 0.3
Panjang tali (m)
7
1.7 Tugas Akhir
1. Dengan melihat grafik antara l dan T2, hitunglah bersar percepatan gravitasi diempat
percobaan saudara
2. Bandingkan hasil saudara peroleh dari rumus (3.1) dengan g yang didapat dari
rumus grafik
3. Mengapa simpangan yang diberikan harus kecil
4. Hal-hal apa saja yang menyebabkan kesalahan pada percobaan saudara
5. Berikanlah kesimpulan percobaan ini
Jawban :
8
g = (9,09 + 8,85 + 9,39 + 9,18 + 8,19) / 5 = 8,94 m/s2
3. Agar periode waktu yang di peroleh juga semakin kecil. Karena simpangan dan periode
berbanding lurus, jadi jika simpangan sudutnya kecil maka periodenya pun akan semakin
kecil.
4. Hal – hal yang mengakibatkan kesalahan dalam percobaan :
Kurang tepatnya cara melepas bandul sehingga gerakan ayunan menjadi miring.
Pengukuran waktu yang kurang tepat, ketika melepas bandul dan menekan tombol
stopwatch.
Kurang tepatnya pemberian simpangan sudut sesuai yang di tentukan yaitu sebesar
45o.
5. Dari hasil percobaan dapat di simpulkan bahwa semakin panjang tali yang di gunakan
untuk menggantungkan bandul maka semakin besar pula nilai periode dan waktunya.
Selain itu, semakin berat beban yang digunakan, maka semakin cepat percepatan gaya
gravitasinya dan begitu pula dengan periodenya. Karena beban dan gravitasi saling
berhubungan dan tegak lurus. Apabila sebuah bandul matematis dan bandul fisis
digantung kemudian diberi simpangan kecil , maka bandul akan berayun dan melakukan
gerakan harmonis sederhana. Dengan dasar gerakan harmonis sederhana ini maka dapat
dihitung besarnya percepatan gravitasi bumi di tempat dimana percobaaan dilakukan
dengan cara mengukur panjang tali dan periode pada bandul matematis. Massa bandul
tidak berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasi sedangkan panjang tali berbanding
terbalik dengan kuadrat periode.
9
BAB II
MODULUS ELASTISITAS
Dimana :
E : Modulus Elastisitas
b : Lebar batang
h : Tebal batang
𝑙 : Panjang dari tumpuan satu ke tumpuan
I : Momem inersia linear batang terhadap garis netral
f : Pelenturan
Grafik :
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)− ∑𝑥.∑𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏= 𝑁.∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
10
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = 𝑁 (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
Percobaan I (Kayu)
Lebar batang (b) = 1,75 cm
Tebal batang (h) = 0,78 cm
Panjang Tumpuan (l) = 80 cm
Kelenturan Awal Kayu (f0) = 5 cm
11
Percobaan II (Kayu2)
Lebar batang (b) = 1.5
Tebal batang (h) = 1.5
Panjang tumpuan (l) = 80 cm
Kelenturan Awal Kayu (F0 ) = 0.05
Jawab:
1. Modulus Young (E) yaitu hubungan besaran tegangan tarik dan regangan tarik. Lebih
jelasnya adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus young sangat
penting dalam ilmu fisika karena setelah mempelajarinya bisa digunakan untuk
menentukan nilai keelastisan dari sebuah benda.
2. E = Modulus Young 𝐼 = 𝑚. 𝑟 2
𝐹 .𝑙 = 𝑘𝑔. 𝑚2
𝐸=
𝐴. Δ𝑙
= 𝑀. 𝐿2
2
𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠
=
𝑚2 . 𝑚
𝑘𝑔. 𝑚 𝑚
= .
𝑠 2 𝑚3
𝑘𝑔. 𝑚2
=
𝑠 2 𝑚3
= 𝑘𝑔. 𝑚−1 . 𝑠 −2
= 𝑀. 𝐿−1 . 𝑠 −2
I = Momen Inersia
12
3. E = Modulus Young
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐸=
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝜎
=
𝑒
𝐹
= 𝐴
Δ𝐿
𝐿
𝐹. 𝐿
=
𝐴. Δ𝐿
I = Momen Inersia (Silinder Pejal)
𝐼 = 𝑀𝑅 2
= ∫ 𝑟 2 𝑑𝑚
= ∫ 𝑟 2 . 𝜌. 𝑑𝑣
= ∫ 𝑟 2 . 𝜌. 𝑟. 𝑑𝑟. 𝑑𝜃. 𝑑𝑧
= 𝜌 ∫ 𝑟 3 . 𝑑𝑟. 𝑑𝜃. 𝑑𝑧
𝑅 2𝜋 𝑧
= 𝜌 ∫ 𝑟 3 𝑑𝑟 ∫ 𝑑𝜃 ∫ 𝑑𝑧
0 0 0
1 𝑅
= 𝜌 𝑟 4 | . 2𝜋𝑧
4 0
1
= 𝜌 𝑅 4 . 2𝜋𝑧
4
1 1
= . . 𝜌. 𝑅 2 . 𝑅 2 . 2𝜋𝑧
2 2
1 1
= 𝑅 2 . 𝜌. 𝑅 2 . 2𝜋𝑧
2 2
1
= 𝑀𝑅 2
2
13
1.7 Tugas Akhir
1. Buatlah grafik antara f(m) dengan beban (kg)
2. Bandingkan hasil saudara peroleh dari rumus (3.1) dengan E yang didappat dari
rumus grafik
3. Buatlah kesimpulan percobaan ini
Jawab:
1. Kayu 1 (Tipis)
X Y
No X.Y
M (Kg) f (cm)
1 0,2 kg 0.05 cm 0.01 cm
2 0,5 kg 0.2 cm 0.1 cm
3 0,7 kg 0.3 cm 0.21 cm
4 1 kg 0.35 cm 0.35 cm
5 1,5 kg 0.4 cm 0.6 cm
0.3
0.25 0.2
0.2
0.15
0.1 0.05
0.05
0
0.2 0.5 0.7 1 1.5
Massa (m)
14
Kayu 2 (Tebal)
X Y
No X.Y
M (Kg) f (cm)
1 0,5kg 0 cm 0 cm
2 1 kg 0.1 cm 0.1 cm
3 1,5 kg 0.2 cm 0.3 cm
4 2 kg 0.3 cm 0.6 cm
5 2,5 kg 0.4 cm 1 cm
Percobaan Kayu 2
0.45
0.4
0.35
Kelenturan (f)
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.5 1 1.5 2 2.5
Massa (m)
= 0,33 = 0,0026
15
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
= 0,33𝑥 + 0,0026
5 . 2 − 7,5 . 1
=
5 . 13,75 − 15,21
10 − 7,5
=
68,75 − 15,21
2,5
=
53,54
= 0,047
1
𝑎 = 𝑁 (Σ𝑦 − 𝑏Σ𝑥)
1
= 5 (1 − 0,047 . 7,5)
1
= 5 (1 − 0,3525)
1
= 5 (0,6475)
0,6475
=
5
= 0,1295
16
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
= 0,047𝑥 + 0,1295
17
BAB III
MODULUS PUNTIR
1.3 Teori
Sebuah batang dijepit keras-keras pada salah satu ujungnya T dan dan
ujungnya yang lain bebas berputar dan padanya dipasang keras-keras sebuah
roda P, kalau roda dengan pertolongan katrol dan diberi beban pada ujung
talinya maka roda itu akan menghasilkan momen M terhadap batang tersebut
Dengan jarum penunjuk yang melekat pada batang dan pembagian
skala S dapat dibaca sudut puntiran batang. Maka modulus puntiran dapat
dihitung dari :
2.𝑀.𝐿
G= ……………. (1)
𝑅4
Atau
360.𝑔.𝑟.𝐿.𝑚
G = 𝜋2 .𝑅4 . …....…(2)
𝜃𝑟𝑎𝑑
18
Dimana :
G : Modulus punter
M : Momen yang bekerja pada batang
L : Panjang batang yang dipuntir
R : Jari-jari batang yang dipuntir
𝜃 : Sudut puntiran dalam radial
g : Percepatan gravitasi
r : Jari-jari roda P
m : masa beban-beban
𝛼 : sudut puntiran dalam derajat
Grafik
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)− ∑𝑥.∑𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏= 𝑁.∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = 𝑁 (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
19
6. Melakukan hal diatas (no.5) secara berturut-turut hingga semua beban uji
yang diberikan asisten dapat teruji.
Percobaan
Panjang batang yang di puntir (L) = 49 cm
Jari- Jari batang yang di puntir (R) = 0.1 cm
Jari- jari roda P (r) = 0,35 cm
Jawab :
1. Rumus (2)
360.𝑔.𝑟.𝐿.𝑚
G = 𝜋2 .𝑅4 . …....…(2)
𝜃𝑟𝑎𝑑
20
Pengertian Plastisitas
Plastisitas adalah Ketidakmampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk
semula setelah gaya luar yang diberikan hilang.
Jawab :
1.
7
1
6 t
simpangan ( derajat )
5
2
4
3 .
2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )
21
0,5 1 1,5 2 1,5
X 1,5 gr
5
11 2 5 6
Y 3 derajat
5
5,1 4,2
tan 3
m 2,2 1,9
5,6 4,6
tan 1 6,67
m 1,9 1,75
3,8 3,6
tan 2 0,57
m 2,4 2,05
3,37 2,43
2,9
2
2 2
360 10 1000 4 360 10 1000 48,542
2
2
G 0,00127
2
0,00000143
9,689 0,0009609 3 3 9,689 0,000169 3
2
360 10 1000 48,542 2
2
22
Grafik simpangan terhadap massa ( m ) pada L = 20 cm
12
1
11 t
10
.
simpangan ( derajat )
9 2
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )
4 5 7 9 11
Y 7,2 derajat
5
5,2 4,2
tan 3,57
m 0,9 0,62
11 10,4
tan 1 4,286
m 2,1 1,96
8,8 8,0
tan 2 1,74
m 2,4 1,94
23
1 tan tan 1 3,57 4,286 0,716
0,716 1,83
1,273
2
2 2
360 10 1000 4 360 10 1000 48,542
2
2
G 0,00127
2
0,00000143
9,689 0,0009609 3,57 3 9,689 0,000169 3,57
2
360 10 1000 48,542 2
2
24
Grafik Simpangan terhadap massa
11
t
10
9
simpangan ( derajat )
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )
2 4 6 8 10
Y 6 derajat
5
8,8 7,4
tan 2,54
m 2,4 1,85
0
25
2 2
360 10 1000 4 360 10 1000 48,542
2
2
G 0,00127
2
0,00000143
9,689 0,0009609 2,54 3 9,689 0,000169 2,54
2
360 10 1000 48,542 2
2
7
1
6 t
SImpangan ( derajat )
2
. 2
0
0 10 20 30 40 50 60 70
panjang batang ( cm )
26
10 20 30 40 50 60
X 35 gr
6
1 4 2 2 3 6
Y 3 derajat
6
4,8 4,2
tan 0,12
m 50 45
6,2 4,8
tan 1 0,15
m 44 40
3,8 3,4
tan 2 0,033
m 60 48
0,03 0,087
0,0585
2
2 2
360 0,5 1000 4 360 0,5 1000 48,542
2
2
G 0,00127
2
0,00000143
9,689 0,0009609 0,12 3 9,689 0,000169 0,12
2
360 0,5 1000 48,542
2
2
0,0585
9,689 0,0009609 0,0144 3
27
Angka pelaporan : ( 7,8 ± 6,8 ) 10-1 ( x 1011 dyne/cm2 )
9 1 t
8
SImpangan ( derajat )
.
7
6 2
5
4
3
2
1
0
0 10 20 30 40 50 60 70
panjang batang ( cm )
10 20 30 40 50 60
X 35 gr
6
1 5 4 5 5 8
Y 4,67 derajat
6
8,2 7,4
tan 0,12
m 55 50
8,0 7,2
tan 1 0,2
m 46 42
6,0 5,6
tan 2 0,04
m 58 48
28
2 tan tan 2 0,12 0,04 0,08
0,08 0,08
0,08
2
2 2
360 1 1000 4 360 1 1000 48,542
2
2
G 0,00127
2
0,00000143
9,689 0,0009609 0,12 3 9,689 0,000169 0,12
2
360 1 1000 48,542
2
2
0,08 0,144 1010 0,759 1010 0,203 1010
9,689 0,0009609 0,0144 3
0,78 0,156
G 0,468 ( x 1011 dyne/cm2 )
2
0,68 0,11
G 0,395 ( x 1011 dyne/cm2 )
3
3. Hitunglah harga G untuk tiap harga L dan hitung lah harga G rata rata.
360° .𝐿 .𝑔 .𝑟 .𝑚 360 . 54,5 . 10 . 3,92 .0.5 384.552
1. 𝐺1 = 𝜋2 .𝑅 4 .tan 𝜃
=
3,14 2 . 84 . 0,008
=
323,079
= 1190,27
29
360° .𝐿 .𝑔 .𝑟 .𝑚 360 . 54,5 . 10 . 3,92 . 1.5 1.153.656
3. 𝐺3 = 𝜋2 .𝑅 4 .tan 𝜃
=
3,14 2 . 84 . 0,02
=
807,698
= 1428.32
4. Bandingkan hasil saudara peroleh dari rumus (2) dengan G yang didapat dari
rumus grafik.
5. Kesimpulan :
Puntiran diteruskan kearah memanjang maksudnya adalah bahwa di semua
tempat di sepanjang batang megnalami puntiran. Hal ini disebabkan karena
setiap batang memiliki daya elastisitasnya masing – masing. Semakin
mendekati beban maka daya puntiran batang akan semakin besar. Hal ini
ditandai dengan simpangan pada busur derajat akan semakin besar bila
mendekati beban.
30
BAB IV
TETAPAN GAYA PEGAS DAN GRAVITASI
1.3 Teori
A. Hukum Hooke
1. Bila sebuah pegas dibebani sebuah gaya, maka perpanjangan pegas akan
sebanding dengan gaya itu (selama batas elastisitas pegas belum
dilampaui). Menurut Hukum Hooke :
F = k.x ………..(1)
k = tetapan gaya pegas
x = pertambahan panjang
2. Grafik antara gaya F dan perpanjangan x merupakan garis lurus, Dengan
grafik itu dapat dicari harga k
3. Pegas yang digantungi suatu beban dan beban itu ditarik melampaui titik
setimbangnya, kemudian dilepaskan. Pegas tersebut akan bergetar dengan
waktu getar :
T = 2 𝜋 √𝑀′ /𝐾 …………(2)
Dimana :
T : Waktu getar pegas
31
M’ : Total massa yang bekerja pada pegas
k : Tetapan gaya pegas
4. Disisi M’ merupakan massa total yang menyebabkan gaya pegas
M’ = M beban + M ember + M pegas dengan f= harga antara 0 dan 1
Jadi :
4𝜋 2
T2 = ( 𝑀𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 + 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 + 𝑀𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 ) ……..(3)
𝑘
5. Grafik antara T2 dan Mbeban merupakan garis lurus, dengan grafik ini
dapat dicari harga
6. Harga k ini dapat digunakan untuk menghitung f
B. Periode Getaran
1. Dengan mempergunakan analogi getaran pada pegas, maka waktu getar
dapat ditulis sebagai berikut :
1
T = 2𝜋√2 𝑔 ……….(4)
Grafik
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)− ∑𝑥.∑𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏= 𝑁.∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = 𝑁 (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
32
3. Tambahkan beban pada ember berturut-turut (sesuai dengan pengarahan
dari asisten) dan ukur masing-masing pertambahan panjangnya dan
dicatat pada form pengambilan data.
B. Periode Getaran
1. Pasang beban awal (sesuai dengan instruksi asisten), lalu tarik ke bawah
sejauh jarak yang ditentukan
2. Lepaskan beban dan menghitung sampai 20 kali getaran
3. Catat waktu yang ditempuh sebanyak 20 kali getaran tersebut dan dicatat
pada form pengambilan data
4. Lepaskan beban
5. Mengulangi langkah kerja kedua sampai dengan langkah kelima terhadap
beban, dengan melakukan penambahan beban sesuai instruksi.
33
Percobaan di lakukan sebanyak 20 kali getaran
34
Jawaban :
3 F
2.45
2.5
1.96
2
1.47
1.5
0.98
1
0.49
0.5
0
0.5 1.5 3 4 5
𝐹
2. k=
𝑥 X
0.49
1. 𝑘 = = 0.98
0.50
0.98
2. 𝑘 = = 0.65
1.50
1.4
3. 𝑘 = = 0.49
3.00
1.4
4. 𝑘 = = 0.49
3.00
2.45
5. 𝑘 = = 0.49
5.00
0.5 T2
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.05 0.6 0.65 0.68 0.69
5. 𝑇 = 2𝜋√𝑙/2𝑔 M
35
4𝜋 2 𝑙
𝑇2 =
2𝑔
2𝜋 2 𝑙
𝑔=
𝑇2
2(3.14)2 0.08
1. 𝑔 = = 5.43 m/s2
0.29
2(3.14)2 0.09
2. 𝑔 = = 4.93 m/s2
0.36
2(3.14)2 10.50
3. 𝑔 = = 4.90 m/s2
0.42
2(3.14)2 11.50
4. 𝑔 = = 4.95 m/s2
0.46
2(3.14)2 12.50
5. 𝑔 = = 5.19 m/s2
0.47
∑𝑔 25.40
𝑔̅ = = = 5.08 m/s2
5 5
2. Percepatan Gravitasi
1) Gerak harmonik yang dilakukan beban memiliki periode.
Bertambahnya massa beban maka semakin besar periode (T).
2) Nilai gravitasi yang didapatkan adalah 5.08 m/s2 (Normalnya 9.8
m/s2 – 10 m/s2). Gravitasi kurang dari normal mungkin
disebabkan oleh:
1. Kondisi pegas dan kondisi angin saat melakukan
praktikum.
2. Ketidaktelitian dalam mengamati nilai atau angka.
36
3. Ketepatan saat menghidupkan stopwatch tidak
bersamaan saat melepas beban bergetar.
37