Anda di halaman 1dari 38

0

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM
FISIKA DASAR

DISUSUN OLEH :

1. MUHAMMAD ZAKI RAHMAN (41616010067)


2. RINALDI MUGIYONO (41616010066)
3. SYAFIQ RIFQI INDRA ROBBI (41616010058)
4. ANDIKA FERNANDA (41616010076)
5. ALAMSYACH NURAL ACHMAD (41616010070)
6. IBRAHIM HASAN (41616010079)

ASISTEN LABORATORIUM :
 SANDRA TIFANI
 FARAH DEVINA

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan hidayah-
Nya lah, kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Fisika Dasar ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan alam, Nabi Muhammad S.A.W. yang
telah membimbing kita semua pada jalan kebenaran.

Laporan Akhir Fisika Dasar ini disusun sebagai bukti telah mengikuti
praktikum Fisika Dasar pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Fisika Industri. Laporan akhir ini berisi kumpulan laporan
praktikum sesuai dengan urutan acara masing-masing yang telah diberi beberapa
perbaikan didalamnya.

Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan akhir ini. Salah satunya yaitu assisten
labolatorium yang telah mengarahkan kami saat praktikum berlangsung dan kepada
teman-teman yang telah mendukung kami sepenuhnya.

Sebagai seorang manusia biasa, kami pun tak luput dari kesalahan dalam
menyusun laporan ini. Kami sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam laporan
akhir ini, baik dari segi penyusunan maupun isi. Untuk itu kami mengharapkan saran
dan tanggapannya pada laporan akhir yang kami susun ini.

Demikian laporan akhir ini disusun agar dapat diterima dan digunakan sebagai acuan
untuk laporan-laporan selanjutnya.

Jakarta, 10 Mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………...1
BAB I. BANDUL MATEMATIS
1.1 Tujuan Praktikum………………………………………………………....3
1.2 Alat-Alat yang digunakan…………………………………………….......3
1.3 Teori………………………………………………………………………3
1.4 Cara Kerja………………………………………………………………...4
1.5 Lembar Pengamatan……………………………………………………...4
1.6 Tugas Pendahuluan……………………………………………………….5
1.7 Tugas Akhir………………………………………………………………8
BAB II. MODULUS ELASTISITAS
1.1 Tujuan Praktikum……………………………………………………….10
1.2 Alat-Alat yang digunakan………………………………………………10
1.3 Teori…………………………………………………………………….10
1.4 Cara Kerja………………………………………………………………10
1.5 Lembar Pengamatan………………………………………………….…11
1.6 Tugas Pendahuluan……………………………………………………..12
1.7 Tugas Akhir…………………………………………………………….14
BAB III. MODULUS PUNTIR
1.1 Tujuan Praktikum………………………………………………………18
1.2 Alat-Alat yang digunakan………………………………………………18
1.3 Teori…………………………………………………………………….18
1.4 Cara Kerja………………………………………………………………19
1.5 Lembar Pengamatan…………………………………………………….20
1.6 Tugas Pendahuluan……………………………………………………..20
1.7 Tugas Akhir\............................................................................................21
BAB IV. TETAPAN GAYA PEGAS DAN GRAVITASI
1.1 Tujuan Praktikum………………………………………………………31
1.2 Alat-Alat yang digunakan……………………………………………...31
1.3 Teori……………………………………………………………………31
1.4 Cara Kerja……………………………………………………….……..32
1.5 Lembar Pengamatan…………………………………………….……..33
1.6 Tugas Pendahuluan……………………………………………………34
1.7 Tugas Akhir……………………………………………………………34

2
BAB I
BANDUL MATEMATIS

1.1 Tujuan Praktikum


Untuk mengukur gravitasi (g) dengan menggunakan simple pendulum.

1.2 Alat-alat yang digunakan


- Set alat bandul matematis
- Stop watch
- Mistar ukur

1.3 Teori
Bila suatu bandul diberi simpangan sudut dari posisi setimbang dan
kemudian dilepas, maka pendulum (bandul) itu akan bergerak harmonis. Bila 𝜃
“cukup kecil” maka periode ayunan adalah :
T = 2 𝜋 √𝑙/𝑔 ………..(3.1)
Dimana :
𝑙 : Panjang tali
𝑔 : Percepatan gravitasi di tempat percobaan
Grafik :
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)− ∑𝑥.∑𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏= 𝑁.∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = 𝑁 (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)

3. Persamaan garis: y = bx+a


Rumus G grafik: g = 4𝜋. 𝑏…………….(3)

1.4 Cara Kerja


1. Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali percobaan dengan panjang tali
30,27,21, dan 18 cm
2. Memasang tali pada ujung penyangga bandul kemudian memasang beban
besar yang diberikan asisten dengan panjang tali yang telah diberikan
3. Memberikan simpangan sudut (sepanjang 10 cm) atau 45°

3
4. Melepaskan beban tersebut dan membiarkan mengayun sebanyak 20 kali
5. Catat waktu yang ditempuh selama 20 kali ayunan tersebut ke dalam form
pengambilan data yang sudah diberikan asisten
6. Catat waktu yang telah terukur kedalam form pengambilan data
7. Melakukan langkah 3 s/d langkah 7 sampai percobaan yang terakhir yaitu
dengan panjang tali 18 cm
8. Melakukan hal yang sama yaitu langkah 1 s/d langkah 7 dengan mengganti
beban yang lebih kecil yang telah disediakan oleh asisten

1.5 Lembar Pengamatan

Lembar Pengamatan Praktikum


M2 Bandul Matematis

Percobaan I (Bandul Kecil)


+ Percobaan dilakukan sebanyak 20 kali ayunan
No. Panjang Waktu/t Periode/ X y x.y X2
tali/l(cm) (detik) T l(cm) T2
1 30 22,8 1,14 30 1,29 38,7 900
2 27 22,0 1,1 27 1,21 32,67 729
3 24 19,8 0,99 24 0,98 23,52 576
4 21 19,5 0,975 21 0,95 19,95 441
5 18 18,3 0,915 18 0,837 15,06 324
∑x=24 ∑y =1,05 ∑x.y=25,98 ∑x2=594

1.6 Tugas Pendahuluan


1. Turunkan Rumus, Periode ayunan sederhana dapat ditulis :
T = 2 𝜋 √𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎/𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑟 − 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Berapa besar harga gaya balik ini
2. Apa yang dimaksud dengan gerak harmonis sederhana (simple pendulum
motion)
3. Secara matematis, ramalkan bentuk grafik ys(T2)

4
Jawab :
1. Gerak harmonis sederhana adalah benda yang bergerak harmonis sederhana pada
ayunanan sederhana memiliki periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk
melakukan satu gerakan secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap
apabila benda mulai bergerak dari titik dimana benda tersebut dilepaskan dan
kembali lagi ke titik tersebut.

2. T = 2𝜋 . √𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎⁄𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

= 2𝜋𝜋 . √𝑚⁄𝑇
⁄1

4𝜋 2 . 𝑚𝑙
𝐹=
𝑇2

3. Bagan Pengambilan data


Bandul Kecil

X Y
Penjang
Periode t Periode
No. Tali x.y X2
(dtk) T = t/n 𝑙 (cm) T 2
(cm)

1 30 22,57 1,128 30 1,272 38,16 900


2 27 22,06 1,103 27 1,216 32,83 729
3 24 20,75 1,037 24 1,075 25,80 576
4 21 19,90 0,995 21 0,990 20,79 441
5 18 18,04 0,902 18 0,813 14,63 324
∑x.y =
∑x = 120 ∑y = 5.36 ∑x2 = 2970
132,21

𝑁.∑(𝑥.𝑦) − ∑𝑥.∑𝑦
𝑏=
𝑁.∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

17,85 17,85
= 5. 132,21 − 120 . 5.36
= = = 0,039
5 . 2970 − (120)2 14850−14400 450

1
𝑎= (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
𝑁
1
= (5.36 − (0.039 . 120)
5
1
= (5.36 − 4.68)
5

5
1
= (0.68)
5
= 0.136

𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
= 0.039𝑥 + 0.13

Tabel Persamaan: y = bx + a

Sumbu Kordinat
X y = bx + a
(x,y)
0.3 0.141 (0.3 , 0.141)
0.27 0.140 (0.27 , 0.140)
0.24 0.139 (0.24 , 0.139)
0.21 0.138 (0.21 , 0.138)
0.18 0.137 (0.18 , 0.137)

Bandul kecil

𝑁.∑(𝑥.𝑦) − ∑𝑥.∑𝑦
𝑏=
𝑁.∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
bila x1 = 0,3
y1 = 0.039.0,3+0.13=
= 5. 132,21 − 120 . 5.36
=
5 . 2970 − (120)2 kordinat (x1,y1) = (0,3;0,141)
661,05 − 643,2 17,85
= =
14850−14400 450
bila x2 = 0,27
0,039
y2 = 0.039.0.27 +0.06 = 0,140
1
𝑎= (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥) kordinat (x2,y2) = (0,27;0,140)
𝑁
1
= (5.36 − (0.039 . 120)
5 bila x3 = 0,24
1
= (5.36 − 4.68) y3 = 3,87.0,24+0,129=1,06
5
1 kordinat (x3,y3) = (0,24;1,06)
= 5 (0.68) = 0.13

Kordinat bandul besar bila x4 = 0,21


y4 = 3,87.0,21+0,129=0,94
y = b.x+a
kordinat (x4,y4) = (0,21;0,94)

6
bila x5 = 0,18 kordinat (x5,y5) = (0,18;0,83)
y5 = 3,87.0,18+0,129=0,83

Grafik Bandul Matematis


0.2
Kuadrat Periode

0.15

0.1
Grafik Bandul
0.05 Matematis
0
0.18 0.21 0.24 0.27 0.3
Panjang tali (m)

7
1.7 Tugas Akhir
1. Dengan melihat grafik antara l dan T2, hitunglah bersar percepatan gravitasi diempat
percobaan saudara
2. Bandingkan hasil saudara peroleh dari rumus (3.1) dengan g yang didapat dari
rumus grafik
3. Mengapa simpangan yang diberikan harus kecil
4. Hal-hal apa saja yang menyebabkan kesalahan pada percobaan saudara
5. Berikanlah kesimpulan percobaan ini

Jawban :

1. Percepatan Gravitasi pada Bandul Kecil :


g = 4 2/b
= 4 (3,14)2 /(3,71)
= 10,6 meter/detik2Percepatan Gravitasi pada Bandul Besar :
g = 4 2/b
= 4 (3,14)2 /(3,9)
= 10,11 meter/detik2
2. Dengan menggunakan rumus (3-1)
T = 2 .................... (3-1)
g = 4 ²l/T²
Percepatan Gravitasi pada Bandul Kecil :
1. l = 30 cm g = 9,67 m/s2
2. l = 27 cm g = 9,601 m/s2
3. l = 24 cm g = 9,18 m/s2
4. l = 21 cm g = 8,99 m/s2
5. l = 18 cm g = 9,34 m/s2
g = (9,67 + 9,601 + 9,18 + 8,99 + 9,34) / 5 = 9,35 m/s2
Percepatan Gravitasi pada Bandul Besar :
1. l = 30 cm g = 9,09 m/s2
2. l = 27 cm g = 8,85 m/s2
3. l = 24 cm g = 9,39 m/s2
4. l = 21 cm g = 9,18 m/s2
5. l = 18 cm g = 8,19 m/s2

8
g = (9,09 + 8,85 + 9,39 + 9,18 + 8,19) / 5 = 8,94 m/s2
3. Agar periode waktu yang di peroleh juga semakin kecil. Karena simpangan dan periode
berbanding lurus, jadi jika simpangan sudutnya kecil maka periodenya pun akan semakin
kecil.
4. Hal – hal yang mengakibatkan kesalahan dalam percobaan :
 Kurang tepatnya cara melepas bandul sehingga gerakan ayunan menjadi miring.
 Pengukuran waktu yang kurang tepat, ketika melepas bandul dan menekan tombol
stopwatch.
 Kurang tepatnya pemberian simpangan sudut sesuai yang di tentukan yaitu sebesar
45o.
5. Dari hasil percobaan dapat di simpulkan bahwa semakin panjang tali yang di gunakan
untuk menggantungkan bandul maka semakin besar pula nilai periode dan waktunya.
Selain itu, semakin berat beban yang digunakan, maka semakin cepat percepatan gaya
gravitasinya dan begitu pula dengan periodenya. Karena beban dan gravitasi saling
berhubungan dan tegak lurus. Apabila sebuah bandul matematis dan bandul fisis
digantung kemudian diberi simpangan kecil , maka bandul akan berayun dan melakukan
gerakan harmonis sederhana. Dengan dasar gerakan harmonis sederhana ini maka dapat
dihitung besarnya percepatan gravitasi bumi di tempat dimana percobaaan dilakukan
dengan cara mengukur panjang tali dan periode pada bandul matematis. Massa bandul
tidak berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasi sedangkan panjang tali berbanding
terbalik dengan kuadrat periode.

9
BAB II
MODULUS ELASTISITAS

1.1 Tujuan Praktikum


Untuk menentukan modulus elastisitas (E) dari beberapa zat padat dengan
pelentur
1.2 Alat-alat yang digunakan
K = Kait Tumpuan
T = Tumpuan
B = Beban
S = Skala
R = Batang yang akan diukur E-nya
1.3 Teori
Sebuah batang R diletakkan diatas dua titik tumpu T dan dipasang kait di tengah
batang tersebut, pada K terdapat garis rambut G yang dibelakangnya dipasang skala S
daengan cermin disampingnya. Bila ditambah atau dikurangi maka G akan turun/naik.
Kedudukan G dapat dibaca pada skala S. Untuk mengurangi keaslahan pembacaan,
maka pembacaan harus dilakukan supaya berimpit dengan bayangannya pada cermin.
Bila pelenturan = (f) pada penambahan beban maka :
𝐵.𝑙3 𝐵.𝑙3
f = 48.𝐸.𝐼 = 4.𝐸.𝑏.ℎ ………….(3.1)

Dimana :
E : Modulus Elastisitas
b : Lebar batang
h : Tebal batang
𝑙 : Panjang dari tumpuan satu ke tumpuan
I : Momem inersia linear batang terhadap garis netral
f : Pelenturan
Grafik :
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)− ∑𝑥.∑𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏= 𝑁.∑𝑥 2 −(∑𝑥)2

10
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = 𝑁 (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)

3. Persamaan garis: y = bx+a


𝑙3
Rumus E grafik: 𝐸 = 4.𝑏.ℎ3 .𝑏 …………….(3)

1.4 Cara Kerja


1. Mengukur panjang batang dari beberapa bahan
2. Mengukur lebar dan tebal batang dari beberapa bahan
3. Menimbang masing-masing beban B
4. Mengatur jarak titik tumpu sejauh 80cm dengan jarak kanan dan kiri sama
5. Meletakkan batang uji I (tebal) dan memberinya beban awal yang diberikan asisten,
kemudian mengukur kelenturan yang dihasilkan dan dicatat dalam form
pengambilan data
6. Tambahkan beban uji, lalu catat lagi hasil kelenturan yang di dapat ke dalam form
pengambilan data. Percobaan dilakukan sebanyak 5 kali
7. Lalu lakukan pengukuran dengan batang uji II (sedang), dengan melakukan hal yang
sama pada poin 4 s/d 6

1.5 Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan praktikum


M-8 Modulus Elastis

Percobaan I (Kayu)
 Lebar batang (b) = 1,75 cm
 Tebal batang (h) = 0,78 cm
 Panjang Tumpuan (l) = 80 cm
 Kelenturan Awal Kayu (f0) = 5 cm

No. Massa (kg) Kelenturan/ X Y x.y x2


f=f-f0 M (kg) F
1 200 0,2 0,2 0,2 0,04 0,04
2 500 0,3 0,5 0,3 0,15 0,25
3 700 0,5 0,7 0,5 0,35 0,49
4 1000 1 1 1 1 1
5 1500 1,6 1,5 1,6 2,4 2,25
∑x=0,72 ∑y=0,72 ∑x.y=0,78 ∑x2=0,80

11
Percobaan II (Kayu2)
 Lebar batang (b) = 1.5
 Tebal batang (h) = 1.5
 Panjang tumpuan (l) = 80 cm
 Kelenturan Awal Kayu (F0 ) = 0.05

NO Massa (kg) Kelenturan/ X Y x.y x2


f=f- F0 M (kg) F
1 500 0,1 0,5 0,1 0,05 0,25
2 1000 0,2 1 0,2 0,2 1
3 1500 0,25 1,5 0,25 0,375 2,25
4 2000 0,35 2 0,35 0,7 4
5 2500 0,4 2,5 4 10 6,24
∑x=1,5 ∑y=0,98 ∑x.y=2,26 ∑x2=13,75

1.6 Tugas Pendahuluan


1. Berilah definisi tentang Modulus Young
2. Tentukan dimensi Satuan E dan l
3. Buktikan rumus-rumus diatas

Jawab:

1. Modulus Young (E) yaitu hubungan besaran tegangan tarik dan regangan tarik. Lebih
jelasnya adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus young sangat
penting dalam ilmu fisika karena setelah mempelajarinya bisa digunakan untuk
menentukan nilai keelastisan dari sebuah benda.

2. E = Modulus Young 𝐼 = 𝑚. 𝑟 2
𝐹 .𝑙 = 𝑘𝑔. 𝑚2
𝐸=
𝐴. Δ𝑙
= 𝑀. 𝐿2
2
𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠
=
𝑚2 . 𝑚
𝑘𝑔. 𝑚 𝑚
= .
𝑠 2 𝑚3
𝑘𝑔. 𝑚2
=
𝑠 2 𝑚3
= 𝑘𝑔. 𝑚−1 . 𝑠 −2
= 𝑀. 𝐿−1 . 𝑠 −2
I = Momen Inersia

12
3. E = Modulus Young

𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐸=
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝜎
=
𝑒
𝐹
= 𝐴
Δ𝐿
𝐿
𝐹. 𝐿
=
𝐴. Δ𝐿
I = Momen Inersia (Silinder Pejal)

𝐼 = 𝑀𝑅 2

= ∫ 𝑟 2 𝑑𝑚

= ∫ 𝑟 2 . 𝜌. 𝑑𝑣

= ∫ 𝑟 2 . 𝜌. 𝑟. 𝑑𝑟. 𝑑𝜃. 𝑑𝑧

= 𝜌 ∫ 𝑟 3 . 𝑑𝑟. 𝑑𝜃. 𝑑𝑧
𝑅 2𝜋 𝑧
= 𝜌 ∫ 𝑟 3 𝑑𝑟 ∫ 𝑑𝜃 ∫ 𝑑𝑧
0 0 0
1 𝑅
= 𝜌 𝑟 4 | . 2𝜋𝑧
4 0
1
= 𝜌 𝑅 4 . 2𝜋𝑧
4
1 1
= . . 𝜌. 𝑅 2 . 𝑅 2 . 2𝜋𝑧
2 2
1 1
= 𝑅 2 . 𝜌. 𝑅 2 . 2𝜋𝑧
2 2
1
= 𝑀𝑅 2
2

13
1.7 Tugas Akhir
1. Buatlah grafik antara f(m) dengan beban (kg)
2. Bandingkan hasil saudara peroleh dari rumus (3.1) dengan E yang didappat dari
rumus grafik
3. Buatlah kesimpulan percobaan ini

Jawab:

1. Kayu 1 (Tipis)

X Y
No X.Y
M (Kg) f (cm)
1 0,2 kg 0.05 cm 0.01 cm
2 0,5 kg 0.2 cm 0.1 cm
3 0,7 kg 0.3 cm 0.21 cm
4 1 kg 0.35 cm 0.35 cm
5 1,5 kg 0.4 cm 0.6 cm

Percobaan Kayu 1 (Tipis)


0.45 0.4
0.4 0.35
0.35 0.3
Kelenturan (f)

0.3
0.25 0.2
0.2
0.15
0.1 0.05
0.05
0
0.2 0.5 0.7 1 1.5
Massa (m)

14
Kayu 2 (Tebal)

X Y
No X.Y
M (Kg) f (cm)
1 0,5kg 0 cm 0 cm
2 1 kg 0.1 cm 0.1 cm
3 1,5 kg 0.2 cm 0.3 cm
4 2 kg 0.3 cm 0.6 cm
5 2,5 kg 0.4 cm 1 cm

Percobaan Kayu 2
0.45
0.4
0.35
Kelenturan (f)

0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.5 1 1.5 2 2.5
Massa (m)

2. Percobaan kayu 1 (Kayu tipis)


𝑁,Σ(𝑥.𝑦)−Σ𝑥 .Σ𝑦 1
 𝑏=  𝑎 = 𝑁 (Σ𝑦 − 𝑏Σ𝑥)
𝑁.Σ𝑥 2 −(Σ𝑥)2
1
5.1,27 − 3,9.1,3 = 5 (1,3 − 0,33. 3,9)
=
5.4,03 − 16,24 1
= 5 (1,3 − 1,287)
6,35 − 5,07
= 1
= 5 (0.013)
20,15 − 16,24
1,28 0,013
= =
3,91 5

= 0,33 = 0,0026

15
 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
= 0,33𝑥 + 0,0026

𝐵.𝑙 3 0,2 . 803 0,2 . 512000 102400


 𝐸1 = = = = = 222608,696
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0,05 . 2,3 . 1 0,46 0,46

𝐵.𝑙 3 0,5 . 803 0,5 . 512000 256000


 𝐸2 = = = = = 139130,435
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0,2 . 2,3 . 1 1,84 1,84
𝐵.𝑙 3 0,7 . 803 0,7 . 512000 358400
 𝐸3 = = = = = 129855,072
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0,3 . 2,3 . 1 2,76 2,76
𝐵.𝑙 3 1 . 803 1 . 512000 512000
 𝐸4 = = = = = 159006,211
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0,35 . 2,3 . 1 3,22 3,22
𝐵.𝑙 3 1,5 . 803 1,5 . 512000 768000
 𝐸5 = = = = = 208695,652
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0,4 . 2,3 . 1 3,68 3,68

Percobaan Kayu 2 (Kayu Tebal)


𝑁,Σ(𝑥.𝑦)−Σ𝑥 .Σ𝑦
 𝑏=
𝑁.Σ𝑥 2 −(Σ𝑥)2

5 . 2 − 7,5 . 1
=
5 . 13,75 − 15,21
10 − 7,5
=
68,75 − 15,21
2,5
=
53,54
= 0,047
1
 𝑎 = 𝑁 (Σ𝑦 − 𝑏Σ𝑥)
1
= 5 (1 − 0,047 . 7,5)
1
= 5 (1 − 0,3525)
1
= 5 (0,6475)
0,6475
=
5
= 0,1295

16
 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
= 0,047𝑥 + 0,1295

𝐵.𝑙 3 0,5 . 803 0,5 . 512000 256000


 𝐸1 = = = = =~
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0 . 1,6 . 1,6 0 0

𝐵.𝑙 3 1 . 803 1 . 512000 512000


 𝐸2 = = = = =
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0,1 . 1,6 . 1,6 1,024 1,024
500.000
𝐵.𝑙 3 1,5 . 803 1,5 . 512000 768000
 𝐸3 = = = = =
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0,3 . 1,6 . 1,6 3,072 3,072
250.000
𝐵.𝑙 3 2 . 803 2 . 512000 1024000
 𝐸4 = = = = =
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 0,6 . 1,6 . 1,6 6,144 6,144
166666,67
𝐵.𝑙 3 2,5 . 803 2,5 . 512000 1280000
 𝐸5 = = = = =
4.𝑓.𝑏.ℎ 4 . 1 . 1,6 . 1,6 10,24 10,24
125.000

3. Kesimpulan dalam percobaan ini :


o Setiap bahan memiliki sifat elastisitas yang berbeda tergantung dengan
kerapatan dan kelenturan bahan
o Besarnya modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu
jenis bahan, panjang penyangga, dan berat benda

17
BAB III
MODULUS PUNTIR

1.1 Tujuan Praktikum


Untuk menentukan Modulus Puntir (Modulus Geser) secara statis

1.2 Alat-alat yang digunakan


- Mikrometer Sekrup
- Jangka Sorong
- Mistar Baja
- Batang Uji
- Roda Puntir
- Beban (Massa)
- Katrol dan tali P
- Jarum penunjuk dan busur derajat (Skala sudut S)
- Penyekat (penjepit) batang T

1.3 Teori
Sebuah batang dijepit keras-keras pada salah satu ujungnya T dan dan
ujungnya yang lain bebas berputar dan padanya dipasang keras-keras sebuah
roda P, kalau roda dengan pertolongan katrol dan diberi beban pada ujung
talinya maka roda itu akan menghasilkan momen M terhadap batang tersebut
Dengan jarum penunjuk yang melekat pada batang dan pembagian
skala S dapat dibaca sudut puntiran batang. Maka modulus puntiran dapat
dihitung dari :
2.𝑀.𝐿
G= ……………. (1)
𝑅4

Atau
360.𝑔.𝑟.𝐿.𝑚
G = 𝜋2 .𝑅4 . …....…(2)
𝜃𝑟𝑎𝑑

18
Dimana :
G : Modulus punter
M : Momen yang bekerja pada batang
L : Panjang batang yang dipuntir
R : Jari-jari batang yang dipuntir
𝜃 : Sudut puntiran dalam radial
g : Percepatan gravitasi
r : Jari-jari roda P
m : masa beban-beban
𝛼 : sudut puntiran dalam derajat

Grafik
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)− ∑𝑥.∑𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏= 𝑁.∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = 𝑁 (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)

3. Persamaan garis: y = bx+a


360.𝑔.𝑟.𝐿
Rumus G grafik: 𝐺 = …………….(3)
𝜋 2 .𝑅4 .𝑏

1.4 Cara Kerja


1. Memasang satu batang yang diberikan asisten, kemudian mengeraskan
semua skrup.
2. Memeriksa kebebasan gerak puntiran ujung batang yang beroda, dan
memeriksa apakah momen sudah akan diteruskan ke seluruh batang.
3. Mengukur L,R,r dan menimbang m.
4. Memastikan kedudukan jarum penunjuk pada posisi tegak lurus terhadap
busur derajat (dianggap posisi nol).
5. Memberikan beban pada roda punter dan mengamati pergerakan jarum
penunjuk pada busur derajat dan mencatat hasilnya pada Form
Pengambilan Data.

19
6. Melakukan hal diatas (no.5) secara berturut-turut hingga semua beban uji
yang diberikan asisten dapat teruji.

1.5 Lembar Pengamatan

Lembar Pengamatan Praktikum


M-10 Modulus Puntir

Percobaan
 Panjang batang yang di puntir (L) = 49 cm
 Jari- Jari batang yang di puntir (R) = 0.1 cm
 Jari- jari roda P (r) = 0,35 cm

No. Massa Derajat X Y x.y x2


(kg) Puntiran (α) M (kg) θ (rad)
1 500 30 0,5 0,052 0,026 0,25
2 1000 50 1 0,087 0,087 1
3 1500 70 1,5 0,122 0,183 2,25
4 2000 90 2 0,157 0,314 4
5 2500 110 2,5 0,191 0,477 6,25
∑x=1,5 ∑y=0,121 ∑x.y=0,21 ∑x2=2,75

1.6 Tugas Pendahuluan


1. Buktikan Rumus (2)
2. Apakah yang dimaksud dengan Elastisitas, Plastisitas
3. Gambarkan grafik antara 𝜃 𝑟𝑎𝑑 dengan m menurut teori

Jawab :

1. Rumus (2)
360.𝑔.𝑟.𝐿.𝑚
G = 𝜋2 .𝑅4 . …....…(2)
𝜃𝑟𝑎𝑑

Dapat dibuktikan ketika terdapat percepatan gravitasi, jari-jari roda P,


panjang batang yang akan dipuntir, massa beban, dan jari-jari batang yang
akan dipuntir
2. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah Kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk
semula setelah gaya luar yang diberikan hilang.

20
Pengertian Plastisitas
Plastisitas adalah Ketidakmampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk
semula setelah gaya luar yang diberikan hilang.

1.7 Tugas Akhir


1. Buatlah grafik antara 𝜃 𝑟𝑎𝑑 dengan m untuk tiap-tiap harga L
2. Buatlah grafik antara 𝜃 𝑟𝑎𝑑 dengan L untuk tiap-tiap m
3. Hitunglah harga G untuk tiap harga L dan hitunglah harga G rata-rata
4. Bandingkan hasil saudara peroleh dari rumus (2) dengan G yang didapat
dari rumus grafik
5. Berilah kesimpulan dari percobaan saudara

Jawab :

1.

 Grafik simpangan  terhadap massa ( m ) pada L = 10 cm

Grafik Simpangan terhadap massa

7
1
6 t
simpangan ( derajat )

5
2
4

3 .
2

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )

21
0,5  1  1,5  2  1,5
X   1,5 gr
5

11 2  5  6
Y  3 derajat
5

Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 1,5 , 3 )

 5,1  4,2
tan    3
m 2,2  1,9

 5,6  4,6
tan 1    6,67
m 1,9  1,75

 3,8  3,6
tan  2    0,57
m 2,4  2,05

1  tan   tan 1  3  6,67  3,37

 2  tan   tan  2  3  0,57  2,43

3,37  2,43
   2,9
2

Angka pelaporan : ( 3,0 ± 2,9 )

360 0 L  g  r 360  10  1000  48,542


G   6258602565 = 0,625 x 1011 dyne/cm2
 R tan 
2 4
9,689  0,0009609  3

2 2
360  10  1000 4  360  10  1000  48,542
2
2
G   0,00127 
2
0,00000143
9,689  0,0009609  3 3 9,689  0,000169  3
2
360 10 1000  48,542 2
2

  2,9  1,190894  1010  3,140555  1010  1,62  1010


9,689  0,0009609  9 3

 0,595  1011 dyne/cm2

Angka pelaporan : ( 6,3 ± 6,0 ) 10-1 ( x 1011 dyne/cm2

22
 Grafik simpangan  terhadap massa ( m ) pada L = 20 cm

Grafik Simpangan terhadap massa

12
1
11 t
10

.
simpangan ( derajat )

9 2

8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )

0,5  1  1,5  2  1,5


X   1,5 gr
5

4  5  7  9  11
Y  7,2 derajat
5

Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 1,5 , 7,2 )

 5,2  4,2
tan     3,57
m 0,9  0,62

 11  10,4
tan 1    4,286
m 2,1  1,96

 8,8  8,0
tan  2    1,74
m 2,4  1,94

23
1  tan   tan 1  3,57  4,286  0,716

 2  tan   tan  2  3,57  1,74  1,83

0,716  1,83
   1,273
2

Angka pelaporan : ( 3,57 ± 1,27 )

360 0 L  g  r 360  10  1000  48,542


G   5257687885 = 0,526 x1011 dyne/cm2
 R tan  9,689  0,0009609  3,57
2 4

2 2
360  10  1000 4  360  10  1000  48,542
2
2
G   0,00127 
2
0,00000143
9,689  0,0009609  3,57 3 9,689  0,000169  3,57
2
360  10  1000  48,542 2
2

  1,27  1,4097  1010  2,224  1010  1,42  1010


9,689  0,0009609  12,7 3

 0,505  1011 dyne/cm2

Angka pelaporan : ( 5,3 ± 5,1 ) 10-1 ( x 1011 dyne/cm2 )

 Grafik simpangan  terhadap massa ( m ) pada L = 30 cm

24
Grafik Simpangan terhadap massa

11
t
10
9
simpangan ( derajat )

8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )

0,5  1  1,5  2  1,5


X   1,5 gr
5

2  4  6  8  10
Y  6 derajat
5

Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 1,5 , 6 )

 8,8  7,4
tan     2,54
m 2,4  1,85

  0

Angka pelaporan : ( 2,5 ± 0,0 )

360 0 L  g  r 360  10  1000  48,542


G   7389742421 = 0,73 x 1011 dyne/cm2
 R tan  9,689  0,0009609  2,54
2 4

25
2 2
360  10  1000 4  360  10  1000  48,542
2
2
G   0,00127 
2
0,00000143
9,689  0,0009609  2,54 3 9,689  0,000169  2,54
2
360  10  1000  48,542 2
2

  0  1,66  1010  3,77  1010  0


9,689  0,0009609  6,45 3

 0,543  1011 dyne/cm2

Angka pelaporan : ( 7,3 ± 5,4 ) 10-1 ( x 1011 dyne/cm2 )

0,63  0,53  0,73


G  0,63 ( x 1011 dyne/cm2 )
3

0,6  0,51  0,54


G   0,55 ( x 1011 dyne/cm2 )
3

Angka pelaporan : ( 6,3 ± 5,5 ) 10-1 ( x 1011 dyne/cm2 )

2. Buatlah grafik𝜃 𝑟𝑎𝑑 dengan L untuk tiap tiap m.

 Grafik simpangan  terhadap panjang batang ( L ) pada m = 0,5 gr

Grafik simpangan terhadap panjang batang

7
1
6 t
SImpangan ( derajat )

2
. 2

0
0 10 20 30 40 50 60 70
panjang batang ( cm )

26
10  20  30  40  50  60
X   35 gr
6

1 4  2  2  3  6
Y  3 derajat
6

Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 35, 3 )

 4,8  4,2
tan     0,12
m 50  45

 6,2  4,8
tan 1    0,15
m 44  40

 3,8  3,4
tan  2    0,033
m 60  48

1  tan   tan 1  0,12  0,15  0,03

 2  tan   tan  2  0,12  0,033  0,087

0,03  0,087
   0,0585
2

Angka pelaporan : ( 1,2 ± 0,6 ) 10-1

360 0 m  g  r 360  0,5  1000  48,542


G 2 4  = 0,782 x1011 dyne/cm2
 R tan  9,689  0,0009609  0,12

2 2
360  0,5  1000 4  360  0,5  1000  48,542
2
2
G   0,00127 
2
0,00000143
9,689  0,0009609  0,12 3 9,689  0,000169  0,12
2
360  0,5  1000  48,542
2
2
  0,0585
9,689  0,0009609  0,0144 3

 1,86  1010  2,47  1010  2,46  1010

 0,679  1011 dyne/cm2

27
Angka pelaporan : ( 7,8 ± 6,8 ) 10-1 ( x 1011 dyne/cm2 )

 Grafik simpangan  terhadap panjang batang ( L ) pada m = 1 gr

Grafik simpangan terhadap panjang batang

9 1 t
8
SImpangan ( derajat )

.
7
6 2
5
4
3
2
1
0
0 10 20 30 40 50 60 70
panjang batang ( cm )

10  20  30  40  50  60
X   35 gr
6

1 5  4  5  5  8
Y  4,67 derajat
6

Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 35, 4,67 )

 8,2  7,4
tan     0,12
m 55  50

 8,0  7,2
tan 1    0,2
m 46  42

 6,0  5,6
tan  2    0,04
m 58  48

1  tan   tan 1  0,12  0,2  0,08

28
 2  tan   tan  2  0,12  0,04  0,08

0,08  0,08
   0,08
2

Angka pelaporan : ( 1,2 ± 0,8 ) 10-1

360 0 m  g  r 360  1  1000  48,542


G  = 0,156 x1011 dyne/cm2
 R tan  9,689  0,0009609  0,12
2 4

2 2
360  1  1000 4  360  1  1000  48,542
2
2
G   0,00127 
2
0,00000143
9,689  0,0009609  0,12 3 9,689  0,000169  0,12
2
360  1  1000  48,542
2
2
  0,08  0,144  1010  0,759  1010  0,203  1010
9,689  0,0009609  0,0144 3

 0,111  1011 dyne/cm2

Angka pelaporan : ( 1,56 ± 1,11 ) 10-1 ( x 1011 dyne/cm2 )

0,78  0,156
G  0,468 ( x 1011 dyne/cm2 )
2

0,68  0,11
G   0,395 ( x 1011 dyne/cm2 )
3

Angka pelaporan : ( 4,7 ± 4,0 ) 10-1 ( x 1011 dyne/cm2 )

3. Hitunglah harga G untuk tiap harga L dan hitung lah harga G rata rata.
360° .𝐿 .𝑔 .𝑟 .𝑚 360 . 54,5 . 10 . 3,92 .0.5 384.552
1. 𝐺1 = 𝜋2 .𝑅 4 .tan 𝜃
=
3,14 2 . 84 . 0,008
=
323,079
= 1190,27

360° .𝐿 .𝑔 .𝑟 .𝑚 360 . 54,5 . 10 . 3,92 . 1 769.104


2. 𝐺2 = 𝜋2 .𝑅 4 .tan 𝜃
=
3,14 2 . 84 . 0,01
=
403,849
= 1904.43

29
360° .𝐿 .𝑔 .𝑟 .𝑚 360 . 54,5 . 10 . 3,92 . 1.5 1.153.656
3. 𝐺3 = 𝜋2 .𝑅 4 .tan 𝜃
=
3,14 2 . 84 . 0,02
=
807,698
= 1428.32

360° .𝐿 .𝑔 .𝑟 .𝑚 360 . 54,5 . 10 . 3,92 . 2 1.538.208


4. 𝐺4 = = = = 1269.62
𝜋2 .𝑅 4 .tan 𝜃 3,14 2 . 84 . 0,03 1.211,547

360° .𝐿 .𝑔 .𝑟 .𝑚 360 . 54,5 . 10 . 3,92 . 2.5 1.922.760


5. 𝐺5 = = = = 1190.27
𝜋2 .𝑅 4 .tan 𝜃 3,14 2 . 84 . 0,04 1.615,396

Jadi rata rata G L = 54.5 = 1396.582

4. Bandingkan hasil saudara peroleh dari rumus (2) dengan G yang didapat dari
rumus grafik.

5. Kesimpulan :
Puntiran diteruskan kearah memanjang maksudnya adalah bahwa di semua
tempat di sepanjang batang megnalami puntiran. Hal ini disebabkan karena
setiap batang memiliki daya elastisitasnya masing – masing. Semakin
mendekati beban maka daya puntiran batang akan semakin besar. Hal ini
ditandai dengan simpangan pada busur derajat akan semakin besar bila
mendekati beban.

30
BAB IV
TETAPAN GAYA PEGAS DAN GRAVITASI

1.1 Tujuan Praktikum


 Mengungkapkan Hukum Hooke untuk sebuah pegas.
 Mengukur percepatan gravitasi dengan getaran sebuah pegas.

1.2 Alat-alat yang digunakan


- Stopawatch
- Penyangga Beban
- Statip
- Pegas
- Mistar Ukur

1.3 Teori
A. Hukum Hooke
1. Bila sebuah pegas dibebani sebuah gaya, maka perpanjangan pegas akan
sebanding dengan gaya itu (selama batas elastisitas pegas belum
dilampaui). Menurut Hukum Hooke :
F = k.x ………..(1)
k = tetapan gaya pegas
x = pertambahan panjang
2. Grafik antara gaya F dan perpanjangan x merupakan garis lurus, Dengan
grafik itu dapat dicari harga k
3. Pegas yang digantungi suatu beban dan beban itu ditarik melampaui titik
setimbangnya, kemudian dilepaskan. Pegas tersebut akan bergetar dengan
waktu getar :
T = 2 𝜋 √𝑀′ /𝐾 …………(2)
Dimana :
T : Waktu getar pegas

31
M’ : Total massa yang bekerja pada pegas
k : Tetapan gaya pegas
4. Disisi M’ merupakan massa total yang menyebabkan gaya pegas
M’ = M beban + M ember + M pegas dengan f= harga antara 0 dan 1
Jadi :
4𝜋 2
T2 = ( 𝑀𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 + 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 + 𝑀𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 ) ……..(3)
𝑘

5. Grafik antara T2 dan Mbeban merupakan garis lurus, dengan grafik ini
dapat dicari harga
6. Harga k ini dapat digunakan untuk menghitung f

B. Periode Getaran
1. Dengan mempergunakan analogi getaran pada pegas, maka waktu getar
dapat ditulis sebagai berikut :
1
T = 2𝜋√2 𝑔 ……….(4)

2. Dengan mengukur T dan I dapat dihitung g

Grafik
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)− ∑𝑥.∑𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏= 𝑁.∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = 𝑁 (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)

3. Persamaan garis: y = bx+a

1.4 Cara Kerja


A. Hukum Hooke
1. Gantungkan penyangga beban pada pegas dan ukur panjang pegas dan
catat pada form pengambilan data sebagai Lo.
2. Masukkan keeping beban pada penyangga beban dan ukur pertambahan
panjangnya dan kemudian hasilnya dicatat pada form pengambilan data.

32
3. Tambahkan beban pada ember berturut-turut (sesuai dengan pengarahan
dari asisten) dan ukur masing-masing pertambahan panjangnya dan
dicatat pada form pengambilan data.
B. Periode Getaran
1. Pasang beban awal (sesuai dengan instruksi asisten), lalu tarik ke bawah
sejauh jarak yang ditentukan
2. Lepaskan beban dan menghitung sampai 20 kali getaran
3. Catat waktu yang ditempuh sebanyak 20 kali getaran tersebut dan dicatat
pada form pengambilan data
4. Lepaskan beban
5. Mengulangi langkah kerja kedua sampai dengan langkah kelima terhadap
beban, dengan melakukan penambahan beban sesuai instruksi.

1.5 Lembar Pengamatan

Lembar Pengamatan Praktikum


M-11 Tetapan Gaya Pegas & Percepatan Grafitasi

Percobaan I (Hukum Hook):

 Panjang Awal Pegas (Lo)= 6cm

No. Massa(gr) Panjang X y x.y x2


pegas/L(cm)
L-Lo F=m.g
1 50 7 1 490 490 1
2 100 8 2 980 1960 4
3 150 9.5 3,5 1470 5145 12,25
4 200 10,5 4,5 1960 8820 20,25
5 250 11,5 5,5 2450 13475 30,25
∑x=3,3 ∑y=1470 ∑x.y=5978 ∑x2=13,55
*g= 9,8m/s2

Percobaan II (Getaran Pegas)

33
 Percobaan di lakukan sebanyak 20 kali getaran

N0. Massa(gr) Waktu/t Periode/T X Y x.y x2


(detik) Massa/ T2
M
1 50 11 0,550 0,05 0,300 0,015 0,0025
2 100 11,85 0,590 0,1 0,348 0,034 0,01
3 150 12,30 0,615 0,15 0,378 0,056 0,0255
4 200 13,5 0,675 0,2 0,455 0,091 0,04
5 250 13,59 0,680 0,25 0,462 0,115 0,0625
∑x=0,15 ∑y=0,38 ∑x.y=0, ∑x2=0,02
0625 81
*T=t/n
Ket: t = waktu
n = banyak getaran

1.6 Tugas Pendahuluan


1. Buktikan rumus yang digunakan dalam percobaan ini
2. Apa yang dimaksud dengan hokum hooke
Jawaban :
1. Rumus telah dibuktikan pada lembar pengamatan
2. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam
bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir
atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan
berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya

1.7 Tugas Akhir


1. Gambarkanlah grafik antara F(gaya)dan x(perpanjangan)
2. Hitung k dari grafik ini
3. Gambarkanlah grafik antara T2 dan Mbeban
4. Bandingkan antara harga k(point 2) dan k(point 4). Cara mana yang lebih
baik
5. Hitunglah harga g pada percobaan b
6. Berikan kesimpulan dari percobaan ini

34
Jawaban :

1. Grafik antara F (Gaya) dan X (Perpanjangan)

3 F
2.45
2.5
1.96
2
1.47
1.5
0.98
1
0.49
0.5
0
0.5 1.5 3 4 5

𝐹
2. k=
𝑥 X
0.49
1. 𝑘 = = 0.98
0.50
0.98
2. 𝑘 = = 0.65
1.50
1.4
3. 𝑘 = = 0.49
3.00
1.4
4. 𝑘 = = 0.49
3.00
2.45
5. 𝑘 = = 0.49
5.00

3. Grafik antara T2 dan Mbeban

0.5 T2
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.05 0.6 0.65 0.68 0.69

4. Cara k(4) lebih baik karena beban lebih berat

5. 𝑇 = 2𝜋√𝑙/2𝑔 M

35
4𝜋 2 𝑙
𝑇2 =
2𝑔
2𝜋 2 𝑙
𝑔=
𝑇2
2(3.14)2 0.08
1. 𝑔 = = 5.43 m/s2
0.29
2(3.14)2 0.09
2. 𝑔 = = 4.93 m/s2
0.36
2(3.14)2 10.50
3. 𝑔 = = 4.90 m/s2
0.42
2(3.14)2 11.50
4. 𝑔 = = 4.95 m/s2
0.46
2(3.14)2 12.50
5. 𝑔 = = 5.19 m/s2
0.47

∑𝑔 25.40
𝑔̅ = = = 5.08 m/s2
5 5

6. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :


1. Hk. Hooke
1) Semakin besar beban yang diberikan semakin besar pula
pertambahan panjang pegas
2) Gaya yang bekerja pada pegas berbanding lurus dengan
pertambahan panjang pegas.
3) Nilai konstanta pegas (k) relatif stabil, meskipun massa beban
ditambah dan terjadi perubahan panjang pegas.

2. Percepatan Gravitasi
1) Gerak harmonik yang dilakukan beban memiliki periode.
Bertambahnya massa beban maka semakin besar periode (T).
2) Nilai gravitasi yang didapatkan adalah 5.08 m/s2 (Normalnya 9.8
m/s2 – 10 m/s2). Gravitasi kurang dari normal mungkin
disebabkan oleh:
1. Kondisi pegas dan kondisi angin saat melakukan
praktikum.
2. Ketidaktelitian dalam mengamati nilai atau angka.

36
3. Ketepatan saat menghidupkan stopwatch tidak
bersamaan saat melepas beban bergetar.

37

Anda mungkin juga menyukai