Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMK Negeri 2 Bangli


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI / I (Ganjil )
Materi Pokok : Nilai-nilai Yajna Menurut Kitab Mahabharata
Alokasi waktu : 3 x 45 menit. (1 kali pertemuan)
Pertemuan ke : 5

Kompetensi Inti :
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar (KD):


1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama Hindu
Indikator :
- Mengucapkan salam Panganjali
- Mengucapkan salam Paramasantih

2.1 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan lingkungan dengan cara menyayangi ciptaan Sang Hyang
Widhi (Ahimsa).
Indikator
- Menunjukkan prilaku menghargai dan menghormati pendapat orang lain dalam proses
pembelajaran.
- Menunjukkan prilaku sopan dan toleran dalam memaparkan suatu masalah dalam proses
pembelajaran

3.2 Memahami hakekat dan nilai-nilai yajna yang terkandung dalam Mahabharata
Indikator
3.1.1 Siswa menjelaskan tentang pengertian yajňa.
3.1.2 Siswa menyebutkan bagian-bagian dari yajňa.

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


3.1.3 Siswa mengklasifikasikan kualitas yajňa
3.1.4 Siswa mengenal bait kekawin Mahabharata yang mengandung nilai-nilai yajna
3.1.5 Siswa memahami makna yajna yang terkandung dalam bait kekawin Mahabharata
3.1.6 Siswa memahami hubungan nilai-nilai yajna yang terkandung dalam bait kekawin
Mahabharata dengan Panca Yajna
3.1.7 Siswa menjelaskan tentang cerita Mahabharata
3.1.8 Siswa menjelaskan nilai-nilai yajňa yang terkandung dalam cerita Mahabharata
3.1.9 Siswa menyebutkan bagian-bagian dari Mahabharata
3.1.10 Siswa mempraktikan pelaksanaan Dewa yajňa menurut kitab Mahabharata

4.2 Mempraktikan pelaksanaan yajňa menurut kitab Mahabharata dalam kehidupan

Indikator
4.2.1 Melafalkan sloka atau bait kekawin Mahabharata yang mengandung nilai-nilai Yajna
4.2.2 Mendemontrasikan pelaksanaan Dewa yajňa menurut kitab Mahabharata

I.Tujuan Pembelajaran.
Siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian yajňa.
2. Menyebutkan bagian-bagian dari yajňa
3. Mengklasifikasikan kualitas yajňa
4. Mengenal cerita Mahabharata yang mengandung nilai-nilai yajna
5. Memahami makna yajna yang terkandung dalam cerita Mahabharata
6. Memahami hubungan nilai-nilai yajna yang terkandung dalam cerita Mahabharata dengan
Panca Yajna
7. Menjelaskan tentang cerita Mahabharata
8. Menjelaskan nilai-nilai yajňa yang terkandung dalam cerita Mahabharata
9. Menjelaskan cerita Mahabharata
10. Menyebutkan bagian-bagian dari Mahabharata
11. Mempraktikan pelaksanaan Dewa yajňa menurut kitab Mahabharata

II. Materi Ajar.

Pertemuan I

A. Pengertian Yajna

Yajňa berasal dari bahasa Sansekerta dari akar kata yaj yang arinya pemujaan, persembahan,
kurban suci, upacara kurban dan lain sebagainya. Dalam Bhagawad Gita yajňa artinya sebagai suatu
perbuatan yang dilakukan secara penuh keikhlasan dan kesadaran untuk melakukan persembahan
kepada Tuhan

Tujuan ber- yajňa adalah Dalam Manawa Dharma Sastra VI,35 disebutkan “Kalau ia telah
membayar tiga macam hutangnya (Kepada Tuhan, kepada leluhur, dan kepada orang tua) hendaknya
ia menunjukan pikirannya untuk mencapai kebebasan terakhir, ia yang mengejar kebebasan terakhir
tanpa menyelesaikannya akan tenggelam” Artinya Pikiran (manas) baru bisa ditujukan pada

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


kelepasan setelah tiga hutang kita bayar. Tiga hutang dalam Bahasan Sansekerta disebut Tri Rna. Dari
Tri Rna, tiga kesadaran berhutang ini menimbulkan pelaksanaannya yaitu Panca yajňa

Bagian-bagian dari Panca yajňa


1. Dewa yajňa : Kurban suci yang dilakukan secara tulus ikhlas yang ditujukan kepada Tuhan
2. Rsi yajňa : Kurban suci yang dilakukan secara tulus ikhlas yang ditujukan kepada para orang
suci
3. Pitra yajňa : Kurban suci yang dilakukan secara tulus ikhlas yang ditujukan kepada para
Pitara/leluhur
4. Manusa yajňa : Kurban suci yang dilakukan secara tulus ikhlas yang ditujukan kepada Tuhan
untuk keselamatan manusia
5. Bhuta yajňa : Kurban suci yang dilakukan secara tulus ikhlas yang ditujukan kepada para
Bhuta

B. Yajňa dalam Mahabharata


Jaman Mahabharata dikisahkan Panca Pandawa melaksanakan yajňa sarpa yang sanagt besar
dan disaksikan oleh seluruh rakyat dan undangan dari raja-raja terhormat dari negeri tetangga.
Pelaksanaan yajňa yang dilaksanakan oleh Panca Pandawa adalah yajňa tingkatan utamaning utama.
Menjelang puncak pelaksanaan yajňa, datanglah seorang Brahmana Suci yang datang dari hutan ikut
memberikan doa restu dan menjadi saksi atas pelaksanaan upacara yajňa tersebut. Setelah melalui
perjalanan jauh yang sangat melelahkan Brahmana Utama ini diberikan suguhan makanan yang enak -
enak. Brahmana utama ini sangat lapar dan pakaiannya mulai terlihat kotor. Begitu dihidangkan
makanan sang Brahmana Utama langsung melahapnya dengan cepat bagaikan orang yang tak pernah
menemukan makanan. Bersamaan dengan itu melintaslah Dewi Drupadi yang tidak lain adalah
penyelenggara yajňa besar tersebut. Begitu melihat cara Brahmana yang makan dengan cara yang
tergesa-gesa, Drupadi berkomentar sambil mencela ”Kasihan Brahmana Utama Itu, seperti tidak
pernah melihat makanan, cara makannya tergesa-gesa, ” kata Drupadi dengan nada mengejek.
Walaupun jarak antara Brahmana dengan Drupai sangat jauh, namun karena kesaktian sang Brahmana
Utama tersebut maka Brahmana Utama dapat mendengarkan celaan Drupadi. Sang Brahmana Utama
ini diam, tetapi dalam bathinnya kecewa. Didalam ajaran agama Hindu, diajarkan apabila kita
melaksanakan tindakan mencela, maka phahalnya akan dicela dan dihinakan. Terlebih apabila mencela
Brahmana Utama, pahalanya bertumpuk-tumpuk. Sehingga pada saatnya Drupadi pun mendapat
penghinaan yang sanagt luar biasa dari saudara iparnya yang tidak lain adalah adik dari Duryadana. Di
hadapat Raja drestarata, Rsi Bisma, Begawan Drona, Kripacarya, dan perdana menteri Widura serta
disaksikan oleh para menteri lainnya, Dewi Drupadi dirobek pakaiannya oleh Dursasana atas perintah
pangeran Duryadana. Perbuatan biadab ini merendahkan kehormatan perempuan/wanita dengan
merobek pakaian di depan umum, berdampak pada kehancuran bagi negeri Hastina. Terjadinya
penghinaan terhadap Dewi Drupadi adalah pahala dari perbuatannya yang amencela Brahmana Utama
ketika menikmati hidangan.
Dewi Drupadi tidak bisa ditelanjangi karena dibantu oleh Krisna dengan memberikan kain
secara gaib yang tidak pernah habis-habis sampai pada akhirnya adik Duryadana kelelahan dan jatuh
pingsan. Krisna membantu Dewi Drupai karena Dewi Drupadi pernah membalut jari Krisna pada
waktu teluka terkena Panah Cakra setelah membunuh Supala. Pesan moral dari cerita ini adalah, kalau
melaksanakan yajňa harus dengan tulus dan ikhlas, tidak boleh mencela dan tidak boleh ragu-ragu.

C. Syarat-syarat dan aturan dalam Pelaksanaan yajňa

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


Melaksanakan yajňa bagi umat Hindu adalah wajib hukumnya. Segala sesuatu yang
dilaksanakan tanpa dilandasi oleh yajňa adalah sia-sia. Bagaimana agar semua yang kita lakssanakan
bermanfaat dan berkualitas. Kitab suci Bhagavadgita XVII.11, meyebutkan sebagai berikut:
Aphalākānksibhir yajno vidhi-drsto ya ijyate,
Yastavyam eveti manah samādhāya sa sāttvikah.
Terjemahannya:
Yajňa menurut petunjuk kitab-kitab suci, yang dilakukan oleh orang tanpa mengharapkan
pahala dan percaya sepenihnya bahwa upacara ini sebagai tugas kewajiban adalah sattvika.

Abhisandhāya tu phalam danbhārtham api caiva yat,


Ijyate bharata-srestha tam viddhi rājasam.
Terjemahanny:
Tetapi persembahan yang dilakukan dengan mengharapkan balasan, dan semata-mata untuk
kemegahan belaka, ketahuilah, wahai Arjuna, yajňa itu adalah bersifat rajas (BG. XVII.12).

Vidhi-hinam asrstānnam mantra-hinam adaksinan,


Sraddha-virahitam yajňam tāmasam paricaksate.
Terjemahannya:
Dikatakanbahwa, yajňa yang dilakukan tanpa aturan (bertentangan), dimana makanan tidak
dihidangkan, tanpa mantra dan sedekah serta tanpa keyakinan dinamakan tamas
(BG.XVII.13).

Agar pelaksanaan yajňa lebih efisien, maka syarat pelaksanaan yajňa perlu mendapat perhatian, yaitu:
1. Sastra: yajňa harus berdasarkan Veda,
2. Sraddha: yajňa harus dengan keyakinan,
3. Lascarya: keikhlasan menjadi dassar utama yajňa,
4. Daksina: memberikan dana kepada pandita,
5. Mantra, puja, dan gita, wajib ada pandita atau pinandita,
6. Nasmuta atau tidak untuk pamer, jangan sampai melaksanakan yajňa hanya untuk
menunjukkan kesuksesan dan kekayaan, dan
7. Anna Sevanam: memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cara mengundang untuk
makan bersama.

Menurut Bhagawad Gita XVII, 11, 12 dan 13 menyebutkan ada tiga tingkatan yajňa dilihat
dari segi kualitasnya. Tiga yajňa itu antara lain :
1. Satwika yajňa:
yajňa yang dilakukan sesuai dengan kitab-kitab suci, yajňa harus dilandasi dengan keikhlasan,
yajňa harus menghadirkan sulinggih yang disesuaikan dengan besar kecilnya yajňa, yajňa
dilakukan tanpa mengharapkan pahala, dalam setiap upacara yajňa, Sang Yajamana harus
mengeluarkan Daksina, dan yajňa sebaiknya menghadirkan suara genta, gong atau
Dharmagita, serta percaya sepenuhnya bahwa upacara ini sebagai tugas dan kewajiban.
2. Rajasika yajňa:
yajňa yang dilakukan dengan penuh harapan akan hasilnya dan dilakukan untuk pamer saja,
yajňa yang dilakukan tanpa aturan (bertentangan), makanan tidak dihidangkan, tanpa mantra,
sedekah dan keyakinan, serta kualitas yajňa relatif rendah.

3. Tamasika yajňa:

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


Yajňa yang dilakukan tanpa mengindahkan petunjuk-petunjuk sastranya, tanpa mantra, tanpa
ada kidung suci, tanpa ada daksina, tanpa didasai oleh kepercayaan, yajňa yang dilakukan
dengan mengharapkan ganjaran/ hasil dan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan.

D. Mempraktikan Yajňa menurut Kitab Mahabharata dalam kehiduan


Ber-yajňa bagi umat Hindu adalah wajib hukumnya dimanapun mereka berada. Karena
dengan melaksanakan yajňa maka umat akan dapat mendekatkan dirinya kepada Ida Sang Hyang
Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), sebagai talikasih karena Tuhan sesungguhnya adalah Maha
Pengasih. Hal tersebut sebagaimana di jelaskan di dalam Kitab Suci Bhagavadgita XII.20), sebagai
berikut:
”Ye tu dharmyāmrtam idam yathoktam paryupāsate,
Sraddhadhānā mat-paramā bhaktās te ’tiva me priyāh”.
Terjemahannya:
Sesungguhnya ia yang melaksanakan ajaran Dharma yang telah diturunkan dengan penuh
keyakinan, dan menjadikan Aku sebagai tujuan, penganut inilah yang paling-Ku kasihi, karena
mereka sangat kasih pada-Ku.

Berdasarkan penjelasan sloka tersebut di atas, sangat jelas sekali bahwa Kasih-sayang adalah
sikap yang utama didalam melaksanakan yajňa atau persembahan kepada Tuhan. Dengan hidup
membiasakan diri selalu bersahabat dengan semua mahkluk hidup yang ada di alam semesta ini.

Daksina dan pemimpin Yajňa


Daksina bagi orang Hindu Bali yang masih awam terbayang dengan salah satu bentuk
jejahitan yang berbentuk bulat serobong (silinder) yang terbuat dari daun kelapa yang sudah tua, yang
isinya beras, uang kepeng, kelapa, telur itik, bija ratus, gantusan, panggi, dan perlengkapan lainnya.
Daksina adalah sesajen yang dibuat untuk tujuan kesaksian spiritual. Daksina adalah lambang Gyang
Guru (Deva Siva) dan karena itu digunakan saksi Daksina.
Daksina mempunyai makna secara umum adalah suatu penghormatan dalam bentuk upacara
dan harta benda atau uang kepada pendeta/ pemimpin upacara. Pengormatan ini haruslah dihaturkan
secara tulus dan ikhlas. Persembahan ini sangat penting dan merupakan salah satu syarat mutlak agar
Yajňa yang diselenggarakan berkualitas (Satvika Yajňa).
Setelah perang Bharatayuda usai, Sri Krisna menganjurkan kepada Pandawa untuk
menyelenggarakan upacara Yajňa yang disebut Aswamedha Yajňa. Upacara korban 1000 ekor kuda
itu berfungsi untuk menyucikan secara ritual dan spiritual negeri Hastinapura dan Idraprastha karena
dipandang leteh (kotor) akibat perang besar yang berkecamuk. Disamping itu juga bertujuan agar
rakyat Pandawa tidak diliputi rasa angkuh dan sombong akibat menang perang. Atas saran Sri Krsna,
Panca Pandawa melaksanakan upacara Aswamedha Yajňa di bawaah kepemimpinan Raja
Dharmawangsa. Sri Krisna berpesan agar pelaksanaan Yajňa yang besar itu tidak perli dipimpin oleh
seorang pendeta agung kerajaan tetapi cukup dipimpin seorang pendeta pertapa dari keturunan warna
sudra yang tinggal di hutan. Para Pandawa begitu taat kepada segala nasihat Sri Krisna,
Dharmawangsa mengutus patihnya ke tengah hutan untuk mencari pendeta pertapa dari keturunan
warna sudra

III. Model / Metoda Pembelajaran.


Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Pembelajaran
koperatif (cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah
(problem-based learning).

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


IV. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
- Spidol, White board, LKS, Laptop, LCD
- Buku Mahabharata, Buku Panca Yajna, Buku Paket Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas XI

V. Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan I

No. Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan (10 menit). 10 menit
1. Siswa merespon salam dan pernyataan dari guru yang
berhubungan dengan rasa syukur kepada Tuhan dengan
mengucapkan salam Panganjali umat “Om Swastyastu”, dan
membiasakan penggunaanyya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Berdoa atau hening sejenak dengan mengucapkan mantra
“Om Awighnam Astu namo sidham”.
3. Absensi siswa.
4. Melihat gambar tampilan slide tentang Yajna
5. Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai serta manfaat pembelajaran.
2 Kegiatan inti 115 menit
Mengamati,
- Siswa menyimak dengan seksama penjelasan ajaran
yajňa , yang juga ditayangkan dalam bentuk slide.
- Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan
mengenai , pengertian yajňa.
- Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan
mengenai ,tujuan yajňa yang juga ditayang melalui slide.
- Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan
mengenai ,bagian- bagian yadnya , yang juga ditayang
melalui slide.
- Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan
mengenai, kwalitas yadnya , yang juga ditayang melalui
slide.
- Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan
mengenai, cerita Mahabharata.
Menanya,
- Melalui diskusi siswa menanyakan penjelasan pengertian
yadnya dan bagian-bagiannya.
- Melalui diskusi siswa menanyakan penjelasan mengenai
kwalitas yadnya
- Melalui diskusi siswa menanyakan penjelasan mengenai
cerita Mahabharata.
- Melaui diskusi siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai kewajiban, manfaat, dan tujuan dari
pelaksanaan ajaran yajňa yang terkandung di dalam
cerita Mahabharata tersebut.
Mengeksplorasi,

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


- Setiap siswa mewakili kelompoknya mengungkapkan
contoh-contoh yadnya dalam cerita Mahabharata
Mengasosiasikan
- Mendiskusikan yadnya yang terdapat dalam cerita
Mahabharata
- Menganalisa berbagai hal yang dihadapi dalam
penerapan yadnya dalam masyarakat.
Mengkomunikasikan,
- Siswa menyampaikan dalam bentuk tulisan nilai- tentang
yadnya dalam cerita Mahabharata

3 Penutup 15 menit
1. Guru membuat simpulan tentang pengertian, bagian-bagian,
tujuan pelaksanaan yadnya dan nilai- nilai yadnya dalam
Mahabharata
2. Guru memotivasi siswa dan memberikan umpan balik
3. Guru menyarankan untuk belajar lagi di rumah dan
memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
4. Pembelajaran ditutup dengan Parama Santih “Om Santih,
Santih, Santih Om”.

VI. Penilaian

Penilaian Pembelajaran I
a. Penilaian Kognitif
No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Apakah yang disebut dengan yajňa Yajňa berasak dari kata yaj yang Betul
artinya pemujaan, persembahan dan 100
kurban suci, upacara kurban. Atau
BG menyebutkan suatu perbuatan
yang dilakukan dengan penuh ketulus
keikhlasan dan kesadaran untuk
melakukan persembahan kepada
Tuhan

2 Sebutkan bagian-bagian dari Panca Yajna 1. Dewa yajňa : Kurban suci yang Betul
dilakukan secaraa tulus ikhlas 1= 20
yang ditujukan kepada Tuhan 2= 40
2. Bhuta yajňa : Kepada para Bhuta 3= 60
3. Pitra yajňa : Kepada para 4= 80
Pitara/leluhur 5=100
4. Rsi yajňa : Kepada para orang
suci
5. Manusa yajňa : Kepada Tuhan
untuk keselamatan manusia dan
juga Kepada manusia secara
langsung

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


3 Tulislah bunyi sloka Bhagavadgita III.10 ’Saha-yajnah prajah srstva, purovaca Betul
prajapatih, anena prasa visyadhvam, 100
esa vo ’stv ista-kama-dhuk”.

Jumlah Skor Perolehan


Nilai Siswa : X 4
Jumlah Skor Maksimal

b. Penilaian Sikap

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran memahami pengertian, bagian-bagian serta klasifikasi
kualitas yajna :
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam merumuskan pengertian
dari yajňa, menyebutkan bagian-bagian dari yajňa, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam merumuskan pengertian dari yajňa,
menyebutkan bagian-bagian dari yajňa, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sikap ambil bagian dalam merumuskan, menyebutkan bagian-
bagian dari yajňa, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa bersama kelompok secara serius
berdasarkan referensi yang terkait

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
merumuskan pengertian dari yajňa, menyebutkan bagian-bagian dari yajňa, serta
mengklasifikasikan kualitas yajňa
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
merumuskan pengertian menyebutkan bagian-bagian, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa
tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus merumuskan, menyebutkan bagian-bagian, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa dan
ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
merumuskan, menyebutkan bagian-bagian, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa secara kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah merumuskan, menyebutkan bagian-bagian, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa
secara kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan usaha untuk bersikap toleran terhadap proses merumuskan,
menyebutkan bagian-bagian, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa secara kreatif, terus menerus
dan berdasarkan referensi terkait.

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
N Nama Siswa Sikap
o Religious Aktif Bekerjasama Toleran
K B SB KB B SB KB B SB KB B SB
B
1
2
3
4
5
6
Keterangan:
K : Kurang baik, B : Baik, SB : Sangat baik

c. Penilaian Ketrampilan
Indikator terampil dalam merumuskan pengertian, menyebutkan bagian-bagian, serta
mengklasifikasikan kualitas yajňa
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat mengemukakan pendapat tentang rumuskan
pengertian, menyebutkan bagian-bagian, serta mengklasifikasikan kualitas yajňa berdasarkan
beberapa refrensi
2. Terampil jika menunjukkan adanya kemampuan untuk mengemukakan pendapat dalam rangka
merumuskan pengertian dari yajňa, menyebutkan bagian-bagian dari yajňa, serta
mengklasifikasikan kualitas yajna.
3. Sangat terampil jika adanya kemampuan mengemukakan pendapat dalam rangka merumuskan
pengertian dari yajňa, menyebutkan bagian-bagian dari yajňa, serta mengklasifikasikan
kualitas yajňa, berdasarkan beberapa refrensi

4. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


No Nama Siswa Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan Keterangan:
strategi pemecahan masalah
KT: Kurang terampil
KT T ST
T : Terampil
1
ST: Sangat terampil
2
3

Penilaian Pembelajaran II

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


Soal Esay
a. Penilaian Kognitif
No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Apakah Hakikat dari Mahabharata Hakikatnya Mahabharata adalah sebagai Betul
simbol dari sifat dan karakter kehidupan 50
di dunia ini, yaitu sifat dharma
(kebenaran) yaitu sifat yang
berlandaskan pada agama, yang
mengacu pada kebenaran. Sedangkan di
pihak lainnya sifat adharma yaitu
mereka yang berbuat selalu
bertentangan dengan hukum kebenaran
atau adharma.
2 Siapakah Hakikat tokoh Yudhistira Hakikat dari Yudhistira juga Betul
sesungguhnya ? sesungguhnya tuntunan mulia utuk 50
seluruh umat manusia di seluruh dunia
sejak masa silam hingga dewasa ini.
Seperti diungkapkan Maha Rsi Wyasa.
Yudhistira pada hakikatnya adalah
Simbol Dharma yang turun ke dunia
untuk menyelamatkan dunia dari
adharma

Jumlah Skor Perolehan


Nilai Siswa : X 4
Jumlah Skor Maksimal

b. Penilaian Sikap Pembelajaran II


Indikator sikap aktif dalam pembelajaran memahami pengertian dan hakikat dari Ramayana :
1 Kurang baik jika menunjukkan sikap kurang peduli dalam pembelajaran serta tidak mengerjakan
PR tentang pengertian dan hakikat dari Mahabharata
2 Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
maksimal
3 Sangat baik jika menunjukkan sikap ambil bagian dalam pembelajaran dengan menyelesaikan PR
dengan baik, berdasarkan referensi terkait

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1 Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok untuk
merumuskan pengertian dan hakikat dari Mahabharata
2 Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok untuk
merumuskan pengertian dan hakikat dari Mahabharata, tetapi masih belum optimal tanpa
referensi yang jelas
3 Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompoknya untuk
merumuskan pengertian dan hakikat dari Mahabharata berdasarkan musyawarah kelompoknya,
berdasarkan referensi buku-buku terkait

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1 Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam kegiatan kelompok untuk merumuskan
pengertian dan hakikat dari Mahabharata, secara kreatif
2 Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran dalam kegiatan kelompok untuk
merumuskan pengertian dan hakikat dari Mahabharata, secara kreatif, tapi belum didukung buku-
buku pendukung.
3 Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran dalam kegiatan kelompok
untuk merumuskan pengertian dan hakikat dari Mahabharata, secara kreatif, didukung reperensi
yang akurat.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


N Nama Siswa Sikap
o Religious Bekerjasama Toleran
Aktif
K B SB KB B SB KB B SB KB B SB
B
1
2
3
4
5
6
Keterangan:
K : Kurang baik, B : Baik, SB : Sangat baik

c. Penilaian Ketrampilan
Indikator sikap terampil dalam merumuskan pengertian, serta hakikat dari Ramayana
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat merumuskan pengertian, serta hakikat dari
Mahabharata
2. Terampil jika dalam mengerjakan PR tentang merumuskan pengertian, serta hakikat dari
Mahabharata
3. Sangat terampil jika dalam mengerjakan PR adanya usaha merumuskan pengertian, serta
hakikat dari Mahabharata berdasarkan beberapa refrensi yang terkait.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


No Nama Siswa Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan Keterangan:
strategi pemecahan masalah
KT: Kurang terampil
KT T ST
T : Terampil
ST: Sangat terampil

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


1
2
3

Penilaian Pembelajaran III


No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Sebutkan bagian-bagian dari Mahabharata 1. Adi-Parwa Betul
? 2. Sabha-Parwa 5
3. Wana-Parwa
4. Wirata-Parwa
5. Udyoga-Parwa
6. Bhishma-Parwa
7. Drona-Parwa
8. Karna-Parwa
9. Shalya-Parwa
10. Sauptika-Parwa
11. Stri-Parwa
12. Shanti-Parwa
13. Anusasana-Parwa
14. Ashwamedhika-Parwa
15. Ashramawasika-Parwa
16. Mausala-Parwa
17. Mahaprasthanika-Parwa
18. Swargarohana-Parwa

2 Apakah isi pokok dari Adiparva ? Pendahuluan, kisah Raja Manu dan Betul
lahir serta dibesarkan Keturunan Manu 5
(Pandawa-Korawa).
3 Apakah isi Pokok dari Bisma Parva ? Bagian pertama dari pertempuran besar, Betul
dengan Bisma sebagai komandan untuk 5
Kaurawa. Dan juga bagian dimana
Bhagawad-gita di turunkan oleh Sri
Khrisna kepada sang arjuna, yang
disaksikan oleh kusir kereta prabu
Dhritarastra yang diangkat menjadi
mentri raja, beliau bernama Sanjaya.
4 Swargarohana Parva ? Pandawa kembali ke dunia spiritual Betul
(swarga). 5

Jumlah Skor Perolehan


Nilai Siswa : X 4
Jumlah Skor Maksimal

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


b. Penilaian Sikap Pembelajaran III
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran memahami bagian-bagian dari Ramayana :
1. Kurang baik jika menunjukkan sikap kurang peduli dalam pembelajaran serta tidak mengerjakan
PR mengenai ringkasan salah satu bagian dari Mahabharata sesuai dengan bagiannya.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
maksimal
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah sikap ambil bagian dalam pembelajaran dengan
menyelesaikan PR dengan baik, berdasarkan referensi terkait

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok untuk
merumuskan dan membuat ringkasan dari salah satu bagian/Parva dari Mahabharata
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok untuk
merumuskan dan membuat ringkasan dari salah satu bagian/Parva dari Mahabharata, tetapi masih
belum optimal tanpa referensi yang jelas
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompoknya untuk
merumuskan dan membuat ringkasan dari salah satu bagian/Parva dari Mahabharata, berdasarkan
musyawarah kelompoknya, berdasarkan referensi buku-buku terkait

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam kegiatan kelompok untuk merumuskan
dan membuat ringkasan dari salah satu bagian/Parva dari Mahabharata, secara kreatif
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran dalam kegiatan kelompok untuk
merumuskan dan membuat ringkasan dari salah satu bagian/Parva dari Mahabharata secara
kreatif, tapi belum didukung buku-buku pendukung.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran dalam kegiatan kelompok
untuk merumuskan dan membuat ringkasan dari salah satu bagian/Parva dari Mahabharata secara
kreatif, serta didukung dengan reperensi yang akurat.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


N Nama Siswa Sikap
o Religious Bekerjasama Toleran
Aktif
K B SB KB B SB KB B SB KB B SB
B
1
2
3
4
5
6
Keterangan:
KB : Kurang baik, B : Baik, SB : Sangat baik

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


c. Penilaian Ketrampilan III
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan isi masing-masing bagian dari Mahabharata
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menceritakan kembali dari isi ringkasannya bagian
dari Mahabharata yang telah dibuatnya
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menceritakan kembali dari isi ringkasannya
bagian dari Mahabharata yang telah dibuatnya
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menceritakan kembali dari isi
ringkasannya bagian dari Mahabharata yang telah dibuatnya, disertai dengan penghayatannya.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No Nama Siswa Keterampilan Keterangan:


Menerapkan konsep/prinsip dan KT: Kurang terampil
strategi pemecahan masalah
T : Terampil
KT T ST
ST: Sangat terampil
1
2
3

Mengetahui, Bangli, Juli 2022


Kepala SMK Negeri 2 Bangli Guru Agama Hindu dan Budi Pekerti

I Dewa Gede Darmayasa,S.S.Kar.,M.Fil.H. I Wayan Karidana,S.Ag


NIP. 19651231 200501 1 085 NIP. 19800604 200501 1 007

RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI


RPP MGMP AGAMA HINDU SMA/SMK KAB. BANGLI

Anda mungkin juga menyukai