Anda di halaman 1dari 2

SKEMA VIDEO “SURAT KEPADA KAPOLRI”

TERIMA KASIH ATAS LEBARAN KETUPAT YANG AMAN DI TRENGGALEK

ALUR CERITA :

1. Tampilan Stockshoot video dari Lebaran Ketupat tahun sebelumnya yang menggambarkan begitu riuhnya
pelaksanaan lebaran ketupat;
a. Kyai Ponpes berangkat dari kediaman menuju aula masjid untuk memimpin takbir;
b. Kegiatan takbir dengan santri pondok dan aktor (santri) tampak hadir dalam kegiatan takbir.
2. Profil Pondok Pesantren tempat Aktor (Santri) menempuh Pendidikan agama;
3. Dalam suatu pagi di hari Lebaran Ketupat aktor bangun untuk melaksanakan Sholat Subuh. Selepas sholat
subuh Ketika berdoa aktor teringat dengan Lebaran Ketupat yang sempat tertunda akibat pandemi covid 19 :
a. Frame video pelaksanaan pengamanan pandemi covid-19;
b. Personel Polri memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi.
4. Setelah selesai berdoa aktor mengambil secarik kertas dan menulis surat yang dikirmkan kepada Kapolri
sebagai bentuk terima kasih atas pelaksanaan pengamanan Lebaran Ketupat 2022 :
a. Opacity transisi menuju frame video giat Lebaran Ketupat 2022;
b. Isi berupa persiapan dan pelaksanaan.
5. Ending diakhiri dengan aktor mengemas surat dan mengambil Alquran yang selanjutnya berjalan menuju
keluar pondok.

IDE SURAT :

Terima kasih Bapak Kapolri kami Bisa Kupatan di Trenggalek 2022.

Kupatan, tradisi khas yang ada di Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek tahun 2022 ini kembali digelar
setelah sempat terhenti akibat pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir.

Dalam tradisi yang dinanti-nanti masyarakat Trenggalek tersebut, tahun ini warga Trenggalek bahkan luar kota
pun bisa bersilaturahmi sambil menikmati hidangan ketupat dan opor sayur yang disajikan di setiap rumah.
juga berkesempatan merayakan Lebaran Ketupat dengan berkunjung kepada sejumlah Kyai dan tokoh
masyarakat di Kecamatan Durenan.

Pondok Pesantren Babul Ulum, Desa Durenan, Kecamatan Durenan, menjadi lokasi pertama yang dikunjungi .
Mengingat di pondok ini menjadi pionir pertama dicetuskannya tradisi kupatan yang diyakini telah berlangsung
sejak tahun 1600 silam.

"Jadi kita berkunjung ke tokoh masyarakat, yang paling utama pondok pesantren, khususnya pondok pesantren
yang memiliki sejarah kuat terkait kupatan," tutur Kapolres Trenggalek,

Ia juga menyebut di pondok ini tradisi Kupatan sudah berlangsung hingga generasi ke empat. Bahkan tak jarang
banyak santri dari luar pulau datang karena memang menjadi salah satu pondok tertua di Kabupaten Trenggalek.
Ditambahkan oleh Bupati Ipin, jadi silaturahminya semoga tidak terganggu dengan lonjakan kasus covid, dan tadi
saya lihat juga warga masyarakat cukup tertib dimana-mana silaturahmi pakai masker.

"Jadi ini tradisi yang baik dan alhamdulilah sekarang bisa terlaksana dengan lebih semarak," ungkapnya.
Meskipun tadi kalau kita lihat naik motor tidak ada kemacetan yang terlalu seperti dua atau tiga tahun yang lalu.
Jadi artinya masyarakat juga sudah bisa mengatur ritme bersilaturahminya tidak di satu waktu siang tapi juga
sejak tadi malam menurut keterangan para kyai sudah ada yang berkunjung. Sehingga tidak terjadi penumpukan
kerumunan masa yang terlalu.
ALAT & PERSONIL YANG DIBUTUHKAN :

1. Aktor (santri) dari Ponpes Babul Ulum, Durenan;


2. Kyai Ponpes
3. Tim Kreatif (Dokumentasi & Pengarah Skenario)
4. Janur untuk proses pembuatan ketupat
5. Kertas untuk menulis surat

KOORDINASI :

1. Pimpinan Ponpes Babul Ulum, Durenan


2. Kapolsek Durenan

Anda mungkin juga menyukai