By : Hermawan GS
Dalam sesi tanya jawab, disebuah Workshop Hypno Closing, Closing Tanpa
Tapi! disebuah corporate, seorang peserta mengajukan pertanyaan kepada
saya,
"Ohya sebelum saya jelaskan lebih jauh, perlu saya sampaikan terlebih dahulu,
bahwa saya kurang begitu nyaman dengan istilah calon prospek, saya lebih
senang menganggap mereka sebagai partner dan mitra bisnis.."
"Bagi saya, istilah calon prospek itu seolah mereka adalah calon ATM berjalan
saya, orang-orang yang akan memberikan keuntungan kepada saya.."
"Untuk membuat calon mitra bisnis tertarik membeli produk saya, ga tahu
kenapa, saya justru tidak pernah tertarik untuk menawarkan apalagi demo
manfaat dan keunggulan produk saat didepan mereka.."
"Saya lebih tertarik untuk membicarakan hal-hal apa yang bisa saya lakukan
untuk membantu mencarikan solusi dan jalan keluar permasalahan yang sedang
mereka hadapi.."
"Saya lebih tertarik untuk membicarakan hal-hal yang membuat calon mitra
bisnis saya merasa diringankan, dimudahkan, dan di untungkan dengan
keberadaan saya.."
"Saya justru tertarik untuk mengenal lebih dekat calon mitra bisnis.."
"Saya lebih tertarik ingin mengetahui apa yang disukai dan yang tidak
disukainya.."
"Bagi saya setiap pembicaraan mereka adalah hal yang sangat penting dan
menarik bagi saya..hingga selama mereka berbicara tidak pernah sekalipun
saya menyela pembicaraannya.."
"Saya lebih tertarik untuk mencari tahu, dan mendengarkan dengan seksama,
seperti apa produk yang benar-benar dibutuhkannya, apa yang paling penting
dan apa yang di inginkan mereka.."
"Dan jika pada akhirnya mereka tertarik untuk membeli produk saya, itu
hanyalah efek dan bonusnya saja.."
Sahabat..
Ada 4 hal yang mesti anda pahami tentang bisnis dan penjualan,
Pada dasarnya, setiap manusia, mereka hanya tertarik kepada dirinya sendiri..
YA, orang paling menarik didunia, bagi siapapun adalah dirinya sendiri!
Orang hanya tertarik dan peduli kepada dirinya sendiri, dibandingkan manfaat
produk, apalagi tertarik dan peduli kepada anda..
Itulah kenapa, seorang penjual yang otaknya dipenuhi dengan target, komisi,
bonus, insentif, dan profit, mereka senantiasa menjadikan calon mitra bisnis
sebagai calon korban yang harus dimanfaatkan, di ambil keuntungannya,
dieksplorasi, dan dimanipulasi untuk memenuhi kepentingannya sendiri..
Apalagi jika ini dikaitkan dengan penjualan, dalam penjualan maupun bisnis,
sesungguhnya yang mesti dipahami adalah,
"Penjualan bukanlah tentang teknik dan strategi, bukan tentang harga, product
knowledge, manfaat, benefit, profit, keunggulan produk, layanan purna jual..
tapi ini tentang orang, tentang attitude!.
Sebab, dari pengalaman saya dulu menjadi seorang sales executive, banyak
teman-teman saya yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjelaskan
manfaat dan keunggulan produk..
Dan bukan menghabiskan waktu untuk mengenal lebih dekat calon mitra bisnis
anda dengan memahami keinginan dan kebutuhannya,
Sadar atau tidak, saat anda berkecimpung dalam bisnis, atau anda bekerja
dalam bidang dan profesi apapun, semuanya melibatkan orang-orang..
Sebab produk tidak bisa berpikir, tidak bisa merasakan, atau berinteraksi..
Orang-oranglah yang melakukan semua itu!
-Apa yang dianggap paling bernilai dan paling penting bagi mereka?
-Apa sebenarnya yang mereka ingin dapatkan dengan membeli produk anda?
Ingat, saat calon mitra bisnis anda memutuskan untuk membeli, yang paling
mereka pedulikan adalah dirinya sendiri..
Percayalah, anda dan produk berada jauh di bawah daftar prioritas mereka!
Kebutuhan dasar setiap manusia adalah ingin dihormati dan dihargai, lebih
tepatnya ingin dianggap penting..
Inilah kenapa saat calon mitra bisnis anda sedang berbicara, tahan keinginan
anda untuk menyela pembicaraan..
Jadi sekedar bicara soal produk, manfaat/benefit produk, dan segala macam
jenis atribut-atributnya, tidak terhitung sebagai komunikasi, jika tidak ada
pertukaran informasi, ide, gagasan, antara anda dan calon mitra bisnis anda..
Belajar tentang bagaimana cara dan teknik berbicara yang efektif, tapi sedikit
sekali pelatihan tentang bagaimana cara diam yang efektif!
Jadi selain anda harus melatih diri menjadi pembicara yang baik", anda juga
harus belajar melatih diri untuk diam mendengarkan saat orang lain sedang
berbicara....
Meskipun terdengar tidak mudah untuk menjadi pendengar yang baik, termasuk
juga menjadi pembicara yang baik..
Berlatih menjadi pembicara yang baik, dengan tidak banyak menuntut, tidak
meminta, dan tidak berharap untuk di simak, di perhatikan, dan di dengarkan
pembicaraan anda..
Ya, anda seorang pembicara yang baik, anda bukan hanya pandai berbicara,
anda juga harus pandai menahan diri, pandai menutup mulut dengan diam
mendengarkan saat calon mitra bisnis anda sedang berbicara..
Itulah kenapa, nda juga harus pandai memahami, pandai mengintropeksi diri
kenapa orang lain tidak tertarik menyimak pembicaraan anda?
Bisa jadi sebagai partner bicara, attitude anda masih sangat buruk sekali...
Atau, bisa jadi topik pembicaraan anda sangat membosankan, dan kurang
menarik untuk didengarkan..
Atau yang anda bicarakan adalah hal-hal yang dianggap tidak penting, tidak
dibutuhkan, tidak menguntungkan, tidak memberikan solusi bagi permasalahan
calon mitra bisnis anda..
Anda juga mesti pandai intropeksi diri mengapa orang lain tidak mempedulikan,
tidak memperhatikan, dan tidak mau mendengarkan pembicaraan anda..
Mungkin saja calon mitra bisnis anda sedang tidak ingin mendengarkan, sedang
sibuk dengan masalahnya, atau justru dia sendiri malah sedang ingin
didengarkan oleh anda..
Jika anda pembicara yang baik, anda tidak akan pernah merasa tersinggung,
marah, sebal, kesal, hanya karena pembicaraan anda diabaikan oleh calon
partner/mitra bisnis anda..
Menjadi pembicara dan pendengar yang baik adalah ciri seseorang yang sudah
mampu menjadi pemimpin dan penguasa atas dirinya sendiri..
Hhmm..
Let's Transform!
🙏
HGS