Cara mempresentasikan produk yang baik akan Meningkatkan Keberhasilan / Kemampuan Anda Dalam Menjual. Masalahnya ternyata ada beberapa cara dalam mempresentasikan produk kepada konsumen, agar konsumen paham maksud Anda dan akhirnya mau membeli produk Anda. Membagikan brosur atau presentasi menggunakan power poin belum tentu merupakan sebuah presentasi yang baik bagi calon konsumen Anda, sebab seorang pelanggan atau konsumen mempunyai tingkat pemahaman (kecerdasan) yang berbeda-beda, termasuk Anda. Menurut Anda, presentasi Anda adalah yang terbaik baik, namun bagi calon pelanggan Anda, penjelasan Anda mungkin justru merupakan hal yang terburuk.. kalau Anda selama ini belum pernah terpikir ke arah ini.. Anda jangan cemas.. karena saya telah membuat kesalahan serupa berulang kali ha.. ha saya baru sadar/ingat teori ini, ketika anak saya bercerita saat saya mengantarnya pulang dari sekolah.. Lala :Pa.. aku baru saja baca di perpustakaan (SMPN1 Surabaya) bahwa cara pemahaman orang terhadap sesuatu itu berbeda satu sama lain.. ternyata ada 3 tipe yaitu Visual, Auditory, Kinaesthetic (VAK).. ternyata Lala bisa lebih cepat paham bila sesuatu itu divisualisasikan.. papa pernah membaca VAK? saya :Waduh.. iya.. tapi papa kog lupa ya.!!. mestinya meeting kemarin VAK itu papa presentasikan ke Big Bos.. Lala :Loh.. itu kan untuk pembelajaran anak-anak di sekolah.. apa bisa diterapkan untuk bisnis? saya :OOO.. aduuuuh.. semua bisa.. aduh.. kog papa lupa ya.. knapa VAK tidak di biacarakan di meeting..OOO aduuuuh.. Lala :Memangnya kenapa pa? kog papa jadi gini..? saya :Wasirnya papa kumat gara-gara minum jaheaduh. VAK Tipe pemahaman atau gaya belajar seseorang ternyata ada 3 : 1. Visual : orang ini akan cepat paham bila belajarnya melalui hal-hal yang bisa dilihat/diamati, melalui gambar, diagram, demonstrasi, display, handout, film,flip chart, dll. Mungkin orang ini mudah kejebak dengan kemasan gitu.. ha.. ha.. 2. Auditory : adalah orang yang memiliki kecenderungan untuk transfer informasi melalui pendengarkan: dengan kata yang diucapkan, baik dari diri sendiri atau orang lain, intinya bunyi dan suara. Orang-orang ini akan menggunakan frase seperti katakan kepada saya, mari kita bicara di atas dan akan paling mampu melakukan tugas baru setelah mendengarkan instruksi dari ahli, termasuk orang-orang yang senang diberi petunjuk berbicara melalui telepon (semacam customer online), dan dapat mengingat semua kata-kata untuk lagu-lagu yang mereka dengar woww keren bukan.. asal jangan mengingat-ingat kata-kata jorok aja. ha.. ha. 3. Kinaesthetic : orang ini baru bisa paham bila mengalaminya sendiri, seperti menyentuh, merasa, memegang, melakukan, mempraktekan,.Orang-orang ini akan mengatakan biarkan aku coba, termasuk orang-orang yang suka eksperimen, biasanya orang ini tidak pernah melihat instruksi pertama (buku manual) langsung ceklak- ceklik langsung rusak.. ha ha jadi orang ini termasuk golongan orang pandai, namun bukan orang bijak.. ha.. ha.., filosofinya orang pandai mengambil manfaat dari pengalamannya sendiri, sedang orang bijak mengambil manfaat dari pengalaman orang lain lucu yah..? orang yang kinestetik jangan marah loh ha.. ha.. sebab Anda orang yang sulit ditipu..
Lebih jelasnya lihat tabael di bawah ini.. No Tinkah Laku Visual/ Penglihatan Auditori/ Pendengaran Kinestitik/ Fisik 1 saat operasikan peralatan baru saya lebih suka membaca instruksi meminta penjelasan memilih langsung trial and error 2 saya mengajarkan seseorang.. menulis instruks menjelaskan secara lisan menunjukkan dan membiarkan mereka mencoba 3 Saya cenderung mengatakan Tunjukkan Katakan padaku Biarkan aku coba 4 Ketika Komplain barang rusak menulis sebuah surat Langsung telepon balik ke toko, atau kirim barang ke kantor pusat 5 saya tertarik fotografi atau melihat film/tari mendengarkan musik/radio atau ngobrol Olahraga, menari, lebih ke fisik 6 Pertama kali saya lihat Cara mereka berpakaian Cara mereka berbicara cara mereka berdiri dan bergerak 7 Ketika marah terngiang-ngiang/ mengulang dalam pikiran apa yang telah saya perbuat berteriak dan bercerita kepada teman- teeman menginjak, membanting pintu dan gelas 8 Saya mengingat wajah nama hal-hal yang telah dilakukan Konsumen / Pelanggan Anda Masuk Tipe Apa ?
Tingkah Laku Pelanggan Indentifikasi 1 Ketika presentasi power point, terlihat resah gelisah Kinestetik 2 Menolak ketika diberi brosur, memilih diterangkan Auditori 3 Memakai pakaian yang warnanya kontras (ngejreng) Visual 4 Pelanggan sering bertanya tentang spec produk Auditori 5 Pelanggan berjalan lambat, sambil melihatt-lihat Visual 6 Cenderung sering bergerak Kinestetik 7 Minta diberi brosur untuk dibaca dirumah Visual 8 Berbicara pendek pendek, berpikir, sedikit gerakan, kontak mata sesekali inestetik Kinestetik 9 Banyak kontak mata/melirik Visual Presentasi yang disarankan.. Learning style Presentasi yang diasarankan Visual 1. Membaca dan melihat 2. Berikan video clip presentasi/demo 3. Tunjukkan brosur/poster/sign 4. Ilustrasi atau berupa miniature Auditory 1. Mendengar dan berbicara 2. Terangkan dengan kata-kata 3. Presentasi diiringi Back Sound lagu 4. Nada pembicaraan (intonasi) naik turun lebih bagus Kinesthetic 1. Menyentuh dan bertindak 2. Libatkan dalam demonstrasi produk 3. Test Drive/berikan tester/biarakn mencoba sendiri 4. Tunjukkan langsung produknya, berilah kesempatan menyentuh produk Contoh Presentasi Seorang Penjual rumah 1. Tipe Visual Tidak banyak bicara langsung membawa beberapa gambar dan menunjukkan miniature Penjual :Ini bapak.. gambar atap dari galvanum.., sistem pondasinya seperti ini.. miniaturnya seperti ini pak.. 2. Tipe Auditory Sambil memutar lagu lembut untuk Back Sound, kemudian mengatakan : Penjual :Bapak.. mari duduk sini, hmm.. rincinannya seperti ini pak.. ada yang belum jelas..? OOOO yaa.. . Intonasi suaranya naik turun.. membedakan antara penegasan atau nada sedang merayu.. dan berbicaralah terus.. 3. Tipe Kinestetik Seorang penjual rumah mengajak calon pembeli untuk mendekati sebuah jendela, kemudian Penjual :Sini bapak.. coba pintu jendela ini bapak dibuka sendiri.. dan coba udaranya bapak hirup.. hmmm.. segar bukan..? Dari beberapa macam tipe tadi, ada juga yang baur, campuran antara V dan A, atau A dan K dst. Dengan berlatih dan praktek langsung, akan mempertajam penilaian Anda terhadap calon pelanggan hanya dalam beberapa detik saja, dan Anda akan tahu harus bertindak seperti apa. Saya sudah lama sebenarnya mempraktekkan teori ini.. namun karena promo Aid kadang tidak tersedia dengan lengkap (paling cuma laptop thok..), akhirnya teori ini makin lama makin mengendap.. Sayat tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, sekarang waktunya bicara dengan Big Bos untuk memperbaiki promo Aid, semoga dananya tersedia, sebab dananya cukup besar terutama untuk orang V dan K.. misal untuk penjualan mobil, maka harus menyediakan dana untuk Test Drive (kalau sehari ada 20 orang test drive gimana..?), andai saja membuat Video.., biaya untuk membuat script (kata-kata yg ada dalam video) rata- rata 2 jt an, belum sutradara, kameramen dll, itu kalau mau bagus.. kalau mau murah sih bisa pakai slide show terus di buatkan MP4 nya ha.. ha Memang perlu cari terobosan kreatif untuk melengkapi promo Aid yang berbiaya murah. Hmmm belum ketemu caranya.. ha.. ha.. pernah sih kita membuat video kllip MP4, biayanya cukup mahal, namun setelah dihitung-hitung murah juga.. karena HP jaman sekarang pasti punya bluetooth dan MP4, jadi tidak perlu cetak brosur cukup transfer ke HP saja.. dan calon konsumen bisa langsung melihat video klipnya.. dan untuk orang V maupun A ternyata masih mengena loh.. Aduh.. sakit lagi nih.. gara-gara wasir acara tahun baru dengan anak-anak batal mau operasi.. wuiii ngeri ooo iya.. yang pernah operasi wasir pakai pisau bedah.. lobang anusnya jadi kecil loh.. bener.. jadi waktu BAB, kotorannya itu keluar kecil sekali, mirip odol (pasta gigi) pas dipencet gitu.. ngeri kan..? sekarang saya sudah ngantuk nih.. tapi apa bisa tidur ya.. nyeri..nyeri. Semoga tulisan saya membuat Anda ter Inspirasi
Komunikasi efektif Seringkali kita mengalami kebimbangan atau bahkan kebingungan saat dihadapkan pada sebuah tugas untuk menjual sesuatu. Kegiatan menjual memang menjadi momok bagi sebagian orang, terutama yang belum pernah atau tidak tertarik dengan salah satu kegiatan ekonomi ini, terlebih apabila kita memang tidak familiar dengan kegiatan perdagangan. Dalam dunia kerja yang melakukan kegiatan perusahaan berdasarkan marketing, maka sangat mutlak bagi karyawannya untuk memiliki kemampuan menjual tersebut. Seperti perusahaan-perusahaan asuransi, distributor, agensi, baik barang dan jasa, mensyaratkan kemampuan menjual untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut. Namun sesulit itukah bayangan kita apabila dihadapkan pada tugas untuk selling. Ya gampang-gampang sulit. Ada beberapa kiat untuk meningkatkan kemampuan kita dalam menjual. Apa itu? Yang pertama adalah pahami karakteristik pembeli. Langkah pertama ini digunakan untuk menganalisa kecenderungan pembeli pada produk barang atau jasa yang kita tawarkan. Konsumen adalah penentu apakah barang kita disukai atau tidak. Tidak lucu jadinya apabila produk yang kita tawarkan tidak sesuai dengan karakteristik konsumennya. Misalnya, menawarkan permen lolypop pada orang dewasa tentu tidak akan secocok apabila ditawarkan pada konsumen anak-anak. Setelah kita mengetahui karakteristik konsumen, langkah kedua adalah memberikan penawaran pada konsumen. Penawaran pada konsumen tidak lantas hanya memberi kalimat penawaran biasa, seperti Silakan, anda mau produk ini?, bukan kalimat seperti itu yang dapat mempengaruhi orang untuk membeli. Lantas bagaimana? Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat kita menawarkan sebuah produk. (a) Masukkan informasi ganda, antara sisi kekuatan dan kelemahan produk dari pesaing. Dengan catatan bahwa konsumen kita mengetahui informasi produk dari pesaing kita. Jadikan kelemahan produk kita sebagai kekuatan dan lemahkan kekuatan produk pesaing. Misal, ketika kita berjualan es krim, kekuatan produk kita pada bahan organik yang dipakai, sedangkan kekuatan produk pesaing dari harga yang lebih murah, kita dapat membuka kalimat penawaran dengan Anda tahu bahwa kami menggunakan bahan organik, jadi es krimnya lebih sehat, saya tahu bahwa produk yang lain lebih murah tetapi apakah menjamin kualitasnya? Ingat bahwa kita harus memastikan bahwa konsumen juga mengetahui informasi produk dari pesaing, apabila tidak, maka secara tidak langsung kita justru memasukkan informasi pesaing kita yang dapat mempengaruhi pemikiran konsumen. Mengapa saya harus beli disini, disana lebih murah kok, seperti itu misalnya yang akan terjadi bila kita teledor. (b) Masukkan informasi satu arah, tunjukkan kelebihan produk kita saja. Dalam hal ini kita harus pastikan bahwa konsumen tidak mempunyai informasi dari produk pesaing, sehingga kita hanya menawarkan kelebihan produk kita. (c) Tampilkan alasan yang masuk akal dan berkaitan dengan fungsi dari produk yang kita tawarkan. Ada dua cara penyampaian alasan kelebihan dari produk kita, yang pertama sampaikan kalimat perintah dahulu baru setelah itu alasannya, atau yang kedua alasannya dahulu baru kalimat permintaannya. Misal, Anda harus membeli es krim saya ini alasan: karena es krim ini dari bahan organik yang menyehatkan dan tidak membuat anda sakit tenggorokan. Atau bisa dibalik seperti ini, Es krim ini terbuat dari bahan organik, menyehatkan, dan tanpa bahan pengawet, tidak akan membuat tenggorokan anda sakit.., kalimat perintahnya, Oleh karena itu anda harus membeli es krim ini. (d) Tunjukkan keuntungan selain manfaat yang diperoleh dari produk kita. Es krim ini terbuat dari bahan organik, sehingga tanpa bahan pengawet dan menyehatkan (manfaat); Es krim ini tidak membuat sakit tenggorokan dan tidak membuat anda gemuk (keuntungan). Kedua langkah diatas apabila berhasil dijalankan, jangan melupakan langkah ketiga yaitu pelayanan yang memuaskan. Ketika seseorang membeli sebuah produk maka kita wajib untuk memberi pelayanan purna jual, adakan garansi! Ini hal yang penting karena dengan garansi, kita dapat menjaga kepercayaan dari konsumen kita. Ingat, menjual adalah kegiatan yang penuh dengan nilai seni, jangan dianggap sebagai sebuah aktivitas yang kaku atau ala kadarnya saja. Tingkatkan kemampuan anda dalam menjual dan anda akan menerima manfaat yang besar, tidak hanya dalam dunia marketing saja tetapi dalam kehidupan anda sehari-hari, baik ketika menawarkan produk barang dan jasa, maupun saat menawarkan ide atau gagasan kita.
CARA MEYAKINKAN KONSUMEN Untuk meyakinan konsumen terhadap produk yang ditawarkan butuh cara komunikasi pemasaran yang menarik konsumen. Sebab keahlian komunikasi untuk menyampaikan kelebihan serta kualitas yang dimiliki sebuah produk, sangat dibutuhkan untuk meyakinkan pelanggan. 08 September 2010 9 Komentar Pemasaran Ketika kita menawarkan produk atau jasa kepada konsumen, sebagian dari masyarakat tidak begitu saja yakin dengan penawaran yang kita tawarkan. Untuk meyakinan konsumen terhadap produk yang ditawarkan butuh cara komunikasi pemasaran yang menarik konsumen. Sebab keahlian komunikasi untuk menyampaikan kelebihan serta kualitas yang dimiliki sebuah produk, sangat dibutuhkan untuk meyakinkan pelanggan. Seorang konsumen hanya akan membeli sebuah produk, jika mereka telah yakin dengan kualitas dan kelebihan produk yang ditawarkan. Selain itu keyakinan konsumen secara tidak langsung akan mengarahkan mereka untuk membeli produk yang kita tawarkan tanpa harus kita yakinkan kembali, sehingga memberikan dampak positif bagi omset penjualan produk. Oleh karena itu munculnya keyakinan dari konsumen menjadi modal awal dari kesuksesan penjualan produk. Untuk mengatasi masalah ketidakpercayaan dari konsumen, sebaiknya perhatikan beberapa cara meyakinkan konsumen berikut ini : 1. Ciptakan image produk Anda. Image suatu produk sangat berpengaruh terhadap keyakinan yang diberikan konsumen. Untuk itu ciptakan image yang berkualitas di mata para konsumen, dengan mengenalkan kelebihan kelebihan produk Anda. Semakin banyak konsumen yang mengetahui kelebihan produk kita, semakin mempercepat munculnya keyakinan konsumen. 2. Selalu tanamkan image produk kepada konsumen. Semakin terkenal image produkAnda semakin yakin pula konsumen, pada produk Anda. Sehingga para konsumen lebih loyal dengan produk kita berapapun harga yang ditawarkan. Bandingkan saja harga donat Dunkin Donuts dengan harga donat di warung roti di sekitar rumah Anda, sangat jauh berbeda bukan? Walaupun harga di Dunkin Donuts lebih mahal, namun konsumen lebih memilih Dunkin Donuts dibandingkan donat yang ada di warung roti. Karena konsumen lebih mempercayai kualitas rasa Donkin Donuts. 3. Berikan bukti kepada para konsumen. Untuk meyakinkan konsumen, dibutuhkan bukti atau fakta mengenai kualitas maupun kelebihan yang dimiliki produk. Anda dapat memberikan bukti kepada konsumen dengan mencantumkan kesaksian dari konsumen lain yang telah memperoleh manfaat dari produk kita. Selain itu Anda juga bisa mengadakan demo produk dengan langsung melibatkan konsumen sebagai strategi promosi. Agar konsumen dapat membuktikan langsung kelebihan yang dimiliki produk. Adanya keyakinan konsumen mempermudah strategi pemasaran yang kita gunakan. Sekian informasi tentang cara meyakinkan konsumen, semoga dapat bermanfaat bagi usaha Anda. Perhatikan respon pasar dari konsumen Anda, jangan sampai keyakinan konsumen Anda berpindah ke produk lain. Salam sukses.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar