Anda di halaman 1dari 20

e-book 20

TEKNIK
MEMBANGUN
SUPER TEAM
DI SOCIAL
MEDIA

BERSAMA,

Indari Mastuti
CEO Indscript Creative
CEO IndBlack Premium Lovesock
  Anda ingin kan
    membangun super team? Sure!
Kali ini, bahasan
   LARIS TANPA ADS adalah  
membangun super team.
    Dan ini penting!
Jualan Anda nggak bakal laris manis
jika yang jualan Anda sendiri.
Anda butuh tim!
                        
TEKNIK MEMBANGUN SUPER TEAM DI
SOCIAL MEDIA

Lewat materi ini, saya akan berbagi


teknik yang saya dapatkan selama 10
tahun berbisnis. Teknik ini, terbukti
berhasil melesatkan bisnis saya, dan
saya akan membagikannya kepada
Anda semua.
Sudah siap?
Suka sebel liat reseller datang dan pergi
seenaknya?
Sudah capek-capek membimbing, eh,
dia malah jualan produk kompetitor?
Gimana sih biar tim bisa solid
membangun bisnis ini sama-sama?

Oke, Anda sudah berada


di materi yang tepat.
Saya akan bagikan apa saja yang
sebaiknya Anda lakukan agar tim bisa
solid dan sama-sama melesatkan bisnis
Anda.
Setuju kan kalo setiap produk
butuh reseller?

Reseller bisa:
- Membuat produk Anda makin dikenal
banyak orang.
- Menjadikan omzet meningkat karena
jumlah penjual makin banyak.
- Memberikan masukan bagi produk
Anda karena berhadapan langsung
dengan customer.
Paham ya kenapa butuh reseller?

Oke, lanjut.
Sebenarnya, reseller itu apa sih?
Dia adalah tim di bisnis Anda.
Jadi bagian dari bisnis Anda.
Yang posisinya juga penting bagi Anda.

Terus, gimana caranya biar


  d apat reseller?
Ya jemput bola!
Jangan nunggu reseller datang dengan
sendiri.
Jangan ngarep punya reseller kalo
Anda nggak pernah woro-woro cari
reseller.
Jangan malu, harus PEDE cari reseller
dan bakal bisa merawatnya kelak.
Justru, jangan jadikan hadirnya reseller
itu sebagai beban Anda.
Tapi, teman Anda mengelola bisnis
bersama-sama, jadikan motivasi Anda
sebagai “orang tua” mereka dengan
merangkul semuanya.

Contoh:
Buat flyer berupa informasi kalo Anda
tengah mencari reseller. Isinya singkat
dan padat saja. Asal to the point mau
cari yang kayak gimana. Kalo saya,
memang cari ibu rumah tangga (IRT),
ya saya tulis butuh IRT yang ingin
berpenghasilan dari rumah.
Eit, sebelum woro-woro, pastikan Anda
sudah bikin standar seleksi.
Jadi, jangan juga terima orang yang
asal mau aja.
Standar tadi memudahkan Anda
mengelola reseller.
Di flyer itu sudah jelas kalo saya cari
reseller dari kalangan IRT, yang bisa
pake WA, mau belajar, dst.

Soalnya, saya menggunakan grup WA


untuk merawat reseller. Kalo IRT yang
nggak bsia pake WA, gimana saya bisa
membimbing? Maka, salah satu
syaratnya harus bisa WA.

Tentukan jumlah reseller yang


dibutuhkan.
Ini jadi target Anda agar kelak bisa
tercapai.
Nggak perlu takut pasang target.
Caranya, jangan pasang yang target
tinggi dulu. Kecil-kecil tapi bertahap
Anda naikkan.
Contoh:
Saya pasang 1000 reseller.
Nah, kalo Anda mau berapa?
Catat di notes masing-masing, ya.

Nyari calon reseller


di mana?

Nggak usah bingung-bingung.


Pasang status di media sosial aja.
Bingung gimana nulis statusnya?
Pasang status nggak perlu bingunglah,
asyik aja. *Eh, buka lagi heart selling
strategy, yaaa.
Sudah ada calon
reseller?
Anda tinggal kasih FAQ untuk
menjelaskan apa program untuk
reseller, produk/jasa apa yang dijual,
keuntungan apa yang bisa didapatkan
reseller.
Maka, miliki FAQ untuk reseller agar
Anda cukup kasih dan nggak capek
ketik satu per satu dengan calon
reseller.
Nah, siapkan FAQ juga ya. Anda bisa
contoh FAQ saya ini.

http://konsultanindscript.co
m/index.php/2016/12/09/f
aq-konsultan/
Sudah punya reseller? Masukkan
dalam 1 grup agar mudah
memberi pendampingan.
Jangan lupa, rawat mereka, caranya?
Ya sapa mereka setiap hari.
Sapaan sederhana saja, seperti
menyapa teman-teman, karena reseller
juga teman-teman Anda, kan?
Tahap merawat reseller
adalah,
Satu, beri informasi product knowledge
yang lengkap.

Biar reseller:
- Paham banget produk yang mau
dijual itu apa.
- Mengerti detail keunggulannya apa.
- Lebih mudah menjualnya.

Oke, siapkan product knowledge Anda


sekarang, ya.

Dua, siapkan training kepada reseller.


Nggak perlu bingung mau training apa.
Cukup tanyakan kepada reseller,
masalah apa yang sedang mereka
hadapi.
Lalu, kasih solusi dari masalah tersebut
lewat training.
Training bisa jadi salah satu alat
untuk membuat reseller betah dengan
Anda. Pasalnya, reseller akan merasa
bermanfaat sudah bergabung di
jaringan Anda. Tidak hanya bisa
jualan, tapi juga dapat tips praktis
berbisnis.
Jangan biarkan grup reseller Anda sepi.
Soalnya, itu artinya reseller mulai
bingung harus melakukan apa aja.

Buat ramai dengan cara:


- sekedar tanya kabar.
- bagaimana perkembangan jualan
saat ini.
- dorong mereka menuangkan ide-
ide kreatif.

Nah, membina reseller harus


selayaknya Anda membina
persahabatan dengan kawan-kawan.
Buat kedekatan dengan tanya
kabar, lalu tanyakan apa kendala
yang dihadapi, hingga jadikan
teman yang bisa sebagai wadah
konsultasi.                        

Kuncinya adalah…
Komunikasi yang intens,
Dengan kata-kata yang personal,
Agar terasa hangat bukan
sekadar mengejar target.

Oh ya, jangan galak-galak, ya.


Jangan kayak ngejar-ngejar gitu,
nanti reseller kabur, hehehe.
Intinya, jadikan mereka teman hingga
mereka nyaman dengan Anda,
mereka merasa senang curhat dengan
Anda, mereka merasa Anda adalah
bagian penting dari kehidupan
mereka.
Ingat, jangan galak! Hehehe.
Coba cek, ada berapa reseller yang
masuk di grup itu?
Terus, merasa nggak, kayaknya yang
muncul di grup cuma itu-itu aja?
Yang lain pada ke mana?
Jadi silent reader.
Anda bisa dekati para silent reader.
Tapi pake kata-kata yang
menunjukkan kalo Anda kehilangan
dia karena jarang ato nggak muncul
di grup.
Jadi, utarakan kalo Anda sangat
mengharapkan mereka aktif bersuara
di grup.
Ingat lagi, jangan galak! Hehe, intinya
bukan menegur, tapi mengajak untuk
aktif lagi.
Ada juga, reseller yang nggak suka
ditarget.
Nah, tugas Anda edukasi mereka,
kalo:
- target itu bukan beban.
- target itu bukan hal berat.
- tapi ubah cara pandangan mereka
jadi target adalah motivasi atau
impian yang ingin dikejar.

Nah, bikin reseller nggak takut sama


target, tapi justru tertantang.
Terus, kalo nggak mempan gimana?
Cari solusinya!
Anda harus tahu masalah utama
mereka diam dan cari solusinya.
Gimana tahu cara masalah utama
mereka?
Ya dekati mereka,
Tanya apa kendala mereka,
Bikin mereka mau cerita, cerita,
cerita.
Dan, Anda harus dengar, dengar,
dengar
Jadi pebisnis harus PEDE.
PEDE kalo sudah mengalami banyak
hal yang bisa dibagi buat reseller.
Bahkan, mungkin yang Anda anggap
kecil tapi penting bagi reseller.Bagi
ilmu dari pengalaman aja. Lebih
bagus lagi gali ilmu terus menerus
yang nggak hanya dari pengalaman.
Untuk silent reader,
Jangan didiamkan saja, ya.
Terus sapa tiap hari,
Terus tanya kabarnya,
Terus komunikasi.
Kenapa mereka bisa silent reader?
Jangan-jangan, Anda sendiri juga
diam-diam aja.
Apapun bagi informasinya buar
reseller.
Misalnya:
Bagi info reseller paling cetar.
Ato reseller yang akhirnya bisa closing
untuk pertama kalinya.
Itu bisa bikin semangat reseller lain, lho.

Jangan lupa, siapkan reward biar


reseller makin semangat.
Reward bisa berupa:
- poin penilaian,
- cashback,
- dll.
Siapkan reward sekarang juga, ya!

Bagi ilmu ke reseller juga harus tiap


hari.
Dari hal kecil, seperti manajemen
waktu.
Sampai hal besar, seperti cara meraih
target.
Bagi-bagi ilmu, ya!

Selamat membina reseller dengan


cinta, maka mereka akan mencintai
Anda, untuk membuat tim yang solid
lewat media sosial.

Salam hangat,

Indari Mastuti
Profil Indari Mastuti

Anda mungkin juga menyukai