Jurnal Paliatif Tugas Pak Taufik
Jurnal Paliatif Tugas Pak Taufik
Case Study: Palliative Treatment of Advanced Stage of Breast Carcinoma Through The Roy
Adaptation Model Approach
Abstrak
Riwayat artikel Diajukan: Pendahuluan: Pasien kanker payudara dengan stadium lanjut yang telah menjalani
pengobatan kanker sebelumnya memerlukan dukungan perawatan paliatif dalam upaya
11 Januari 2023 Diterima:
pemenuhan kebutuhan kesehatannya. Studi kasus perawatan paliatif pada pasien Ny. N
24 Februari 2023 menggunakan Proses keperawatan dengan pendekatan teori Model Adaptasi Roy.
Diperoleh masalah utama defisit nutrisi dan defisit pengetahuan tentang manajemen
paliatif. Tujuan: Membantu pasien dan keluarga mengenali permasalahan kesehatan
Penulis Korespondensi: yang dihadapi dan membantu menggunakan koping positif untuk dapat beradaptasi
- Tuti Suhertini dengan perubahan kondisi kesehatannya. Metode: Intervensi keperawatan berupa
- Universitas Indonesia manajemen nutrisi dengan mempertahankan asupan nutrisi dengan pemberian diet cair
6x250 cc/hari dan ekstra putih telur 2-3 butir/hari melalui selang Naso Gastric Tube
e-mail: (NGT) dan edukasi kesehatan tentang perawatan paliatif diberikan berkolaborasi dengan
tuticempaka78@gmail.com DPJP, dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi medis.
Implementasi dilakukan perawat selama 6 hari perawatan dengan penilaian evaluasi
setiap harinya. Hasil: status nutrisi pasien membaik dengan mempertahankan asupan
Kata Kunci:
nutrisi melalui pemberian makanan dan minuman per NGT serta pengetahuan pasien
Advanced breast dan keluarga terkait perawatan paliatif meningkat. Kesimpulan: asuhan keperawatan
carcinoma, palliative care, dengan menggunakan teori Model Adaptasi Roy dapat diaplikasikan pada kondisi
Roy's adaptation model. pasien kanker stadium lanjut dengan perawatan paliatif sehingga masalah keperawatan
pasien dapat teratasi dengan baik.
Abstract
Background: Breast cancer patients with advanced stages who have undergone
previous cancer treatment require palliative care support in an effort to fulfill their
health needs. Palliative care case study on Mrs. N uses the nursing process with the Roy
Adaptation Model theory approach. the main problems were obtained, namely
nutricional deficits and knowledge deficits about palliative management . Objective:
helping patients and families recognize health problems they face and help use positive
coping to be able to adapt to changes in their health conditions. Method: Nursing
interventions in the form of nutritional management by maintaining nutritional intake
by administering a liquid diet 6x250 cc/day and extra egg whites 2-3 eggs/day through
a Naso Gastric Tube (NGT) tube and health education about palliative care provided in
collaboration with DPJP, a specialist in internal medicine with a subspecialty of
hematology -medical oncology. Implementation is carried out by nurses for 6 days of
treatment with evaluation assessments every day . Results: the patient's nutritional
status improved by maintaining nutritional intake through the provision of food and
drink per NGT and patient and family knowledge regarding palliative care increased.
Conclusion: nursing care using Roy's Adaptation Model theory can be applied to the
condition of advanced cancer patients with palliative care so that the patient's nursing
problems can be resolved properly.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 1, Tahun 2023
kesehatan dan non kesehatan yang terlibat koping yang digunakan dalam proses
dalam pemenuhan kebutuhan pasien dan adaptasi terhadap perubahan kondisi
keluarga. kesehatannya. Peneliti menggunakan
Perawat yang memberikan asuhan pendekatan asuhan keperawatan teori
keperawatan memiliki peran yang sangat Model Adaptasi Roy ini dalam membantu
besar dalam membantu pasien dan keluarga pasien menjalani perawatannya sejak
dalam menjalani perawatannya. Bagaimana tanggal 15 hingga 21 Desember 2022.
perawat membantu pasien dan keluarga
beradaptasi dengan kondisi sakitnya KASUS
dengan intervensi mandiri perawat yang Ny. N, usia 60 tahun, masuk ruang
berbasis teori keperawatan. Salah satu teori perawatan RS pada tanggal 15 Desember
keperawatan yang menekankan pada 2022 dengan rencana kemoterapi. Pasien
respon adaptasi pasien adalah teori adaptasi berasal dari Sulawesi Tengah dengan
Roy. Menjadi hal yang penting bagi riwayat pengobatan kemoterapi 6 siklus
peneliti untuk melakukan studi kasus lebih dan radiasi payudara 6x sebelumnya di RS
lanjut dalam memberikan perawatan Makasar. Pasien dan keluarga memutuskan
paliatif pada salah satu penderita kanker pindah berobat ke RSKD Jakarta atas
payudara stadium lanjut sehingga kualitas keinginan sendiri dengan harapan
hidup pasien akan meningkat melalui kesembuhan yang tinggi. Kondisi pasien
adaptasi terhadap kondisi penyakitnya saat masuk rawat kesadaran compos
(Suryawan, et.al., 2022). mentis, hemodinamik dalam batas normal.
Tekanan darah 112/70 mmHg, nadi 92
METODE x/menit, pernapasan 20 x/menit, temperatur
Metode penulisan artikel ini 36,2 °C dan saturasi oksigen 97%. Pasien
menggunakan metode laporan kasus, mengeluh merasa capek dan nyeri seluruh
dimana salah satu pasien kelolaan peneliti tubuhnya. Dari hasil pengkajian perawat,
dengan kasus yang spesifik yaitu penderita diperoleh data bahwa pasien mangalami
karsinoma payudara dengan metastasis gangguan nutrisi akibat asupan makanan
paru dan (suspek) kulit dengan rencana yang tidak adekuat. Berat badan sekitar 38
awal masuk rawat inap pertama adalah kg dengan tinggi badan 150 cm, diperoleh
menjalani pengobatan kemoterapi namun IMT 16,9 yang termasuk kategori kurang.
mengalami perubahan tujuan Pasien hanya mampu menghabiskan 5
pengobatannya menjadi perawatan paliatif sendok makan dari porsi makan yang
karena kondisi penyakit pasien yang sudah diberikan dari RS. Pasien tampak lemah
stadium lanjut. Model Adaptasi Roy dan tubuh pasien terlihat kaheksia. Hasil
merupakan salah satu konsep keperawatan pengkajian nyeri diperoleh skala nyeri
yang dikembangkan oleh Sister Calista NRS= 5. Terdapat luka payudara yang luas
Roy pada tahun 1964, yang memandang di dada pasien hingga area perut dan
manusia secara utuh (bio-psiko-sosial) punggung kanan. Luka terbalut kassa dan
menggunakan koping yang bersifat positif terlihat banyak mengeluarkan cairan serta
maupun negatif dalam berespon terhadap terdapat perdarahan di beberapa titik luka
kebutuhan fisiologis, konsep diri positif, saat perawat melakukan penggantian
kemandirian, serta kemampuan balutan luka. Hasil laboratorium
menjalankan peran dan fungsi yang menunjukkan Hb: 10,1 g/dL Leukosit: 5,3
3 3
diemban individu dalam memelihara 10 /µl, Trombosit: 213 10 /µl, Protein
integritas diri, mendorong keefektifan total: 4,8 g/dL, Albumin: 2,0 g/dL.
Elektrolit Natrium: 132 mmol/L, Kalium: hipoalbumin, hipoelektrolit, nyeri dan luka
2,8 mmol/L, Klorida: 90 mmol/L, GDS 92 payudara yang luas (suspek metastasis
mg/dL. Pasien tampak lemah, sebagian kulit). Keputusan pengobatan perawatan
besar kebutuhannya dibantu oleh perawat saat ini akhirnya berubah untuk perbaikan
dan keluarga. kondisi umum pasien dan perawatan
Pasien mendapatkan infus cairan paliatif. Rencana pengobatan kemoterapi
Nacl 0,9% + KCl 12,5 mEq 8 jam/kolf, yang awalnya menjadi pengobatan pasien
koreksi albumin 25% 1 kolf dan terapi diputuskan tidak akan diberikan.Hasil
Morfin immediate release 4x10 mg untuk pengkajian perawat dengan menggunakan
mengatasi rasa sakitnya. Pasien juga Model Adaptasi Roy diperoleh hasil
dilakukan pemasangan NGT (Naso Gastric stimulus fokal berupa defisit nutrisi akibat
Tube) untuk mempertahankan asupan asupan makanan yang tidak adekuat dan
makanan dan minumannya dengan nyeri kronik dengan nilai NRS = 5.
pemberian diet cair 6 x 250 cc dan ekstra Stimulus kontekstual yang didapatkan pada
putih telur 2-3 butir/hari pemberian melalui defisit nutrisi bahwa nyeri seluruh tubuh
NGT. yang dirasakan pasien mempengaruhi
Keluarga menyampaikan bahwa selera makannya. Sedangkan stimulus
mereka mengikuti keinganan ibu mereka fokal berupa defisit pengetahuan pasien
(pasien itu sendiri) yang menginginkan terkait manajemen paliatif juga ditemukan.
pengobatan di RS Jakarta. Pasien adalah Pasien dan keluarga banyak bertanya-tanya
seorang istri, dan ibu dari 10 orang anak kepada dokter dan perawat mengenai
yang memiliki semangat dan harapan perawatan paliatif, tujuan dan manfaatnya
sembuh tinggi. Suami dan anak-anak bagi pasien. Sedangkan stimulus
pasien tidak ingin mematahkan semangat kontekstual bagi defisit pengetahuan
pasien dan mendukung keputusan pasien berupa adanya perilaku pasien yang tidak
untuk pindah pengobatan dari RS Makasar sesuai yaitu seringkali menanyakan kapan
ke RSKD Jakarta. Dengan kondisinya saat pengobatan kemoterapi akan diberikan.
itu dapat dibayangkan kesulitan yang Stimulus residual dan kontekstual pada
dihadapi pasien dan keluarga selama kasus ini disebabkan karena stadium lanjut
perjalanan jarak jauh dari Sulawesi ke penyakit pasien yaitu karsinoma payudara
Jakarta yang harus ditempuh dengan metastasis paru dan (suspek) kulit.
menggunakan pesawat terbang dan Diagnosis keperawatan yang
kendaraan pribadi. Keluarga besar lainnya ditegakkan dari hasil pengkajian terfokus
juga turut mendukung keputusan pasien terdapat 2 masalah keperawatan, yaitu (1)
dan mensupportnya sehingga pasien defisit nutrisi berhubungan dengan asupan
merasa bertambah semangat untuk makanan yang tidak adekuat, ditandai
menjalani pengobatan di RS Jakarta. dengan berat badan dan IMT kategori
Hasil penilaian Dokter Penanggung kurang, dan (2) defisit pengetahuan terkait
Jawab Pasien (DPJP), dokter spesialis manajemen paliatif berhubungan dengan
penyakit dalam subspesialis hematologi kurang terpapar informasi ditandai dengan
onkologi RSKD, didapatkan bahwa kondisi pasien bertanya-tanya mengenai perawatan
penyakit kanker pasien saat ini sudah paliatif Berdasarkan Standar Intervensi
memasuki stadium lanjut ditambah dengan Keperawatan Indonesia (SIKI) dan Nursing
kondisi fisik pasien yang tidak memenuhi Interventions Classification (NIC), salah
persyaratan untuk menjalani kemoterapi satu intervensi yang dapat dilakukan untuk
karena mengalami gangguan nutrisi, defisit nutrisi adalah Manajemen Nutrisi
Tabel 1. Hasil evaluasi pasien setelah dilakukan intervensi manajemen nutrisi dan edukasi kesehatan
selama 6 hari
TANGGAL
Manajemen
Nutrisi 16/12/2022 17/12/2022 18/12/2022 19/12/2022 20/12/2022 21/12/2022
Asupan
DC habis 4x DC habis 6x
makan per DC habis 5x DC habis 6x DC habis 6x DC habis 6x
Extra putel Extra putel
NGT Extra putel habis Extra putel habis Extra putel Extra putel
habis ½ habis ½
(Diet Cair 1 porsi 1/2 porsi habis 1 porsi habis 1 porsi
6x250 cc + porsi porsi
extra putel 2-
3 butir/hari)
Alb = 2,5 Alb tdk dicek Alb = 2,4 g/L Alb = 2,6
Evaluasi
g/L Na=13mmol/L Na=135mmol/L g/L Tidak dicek
Albumin & Tidak dicek
Elektrolit K=3,2 mmol/L K =3,2 mmol/L Elektrolit
Elektolit
tidak dicek CL=92mmol/L CL= 94 mol/L tidak dicek
Catatan:
- nilai albumin bila kurang dari 2,5 g/L dilakukan koreksi pemberian albumin 25% 1
flash,kemudian dievaluasi nilai laboratoriumnya setelah diberikan.
- Infus NaCl 0,9 % + KCl 12,5 mEq diberikan terus menerus 8 jam/kolf dengan pemantauan
evaluasi nilai elektrolit/3 hari.
Study. Journal of Palliative Medicine, Vinant, P., Joffin, I., Serresse, L., Grabar,
22(5), 508–516. S., Jaulmes, H., Daoud, M.,
https://doi.org/10.1089/jpm.2018.03 Abitbol, G., Fouassier, P., Triol, I.,
38 Rostaing, S., Brette, M. D., &
Sarradon-Eck, A., Besle, S., Troian, J., Colombet, I. (2017a). Integration
Capodano, G., & Mancini, J. and activity of hospital-based
(2019b). Understanding the Barriers palliative care consultation teams:
to Introducing Early Palliative Care the INSIGHT multicentric cohort
for Patients with Advanced Cancer: study. BMC Palliative Care, 16(1).
A Qualitative Study. Journal of https://doi.org/10.1186/s12904-017-
Palliative Medicine, 22(5), 508– 0209-9
516. Vinant, P., Joffin, I., Serresse, L., Grabar,
https://doi.org/10.1089/jpm.2018.03 S., Jaulmes, H., Daoud, M.,
38 Abitbol, G., Fouassier, P., Triol, I.,
SDKI Arsip - perawat.org. (2022). Rostaing, S., Brette, M. D., &
https://perawat.org/category/sdki/ Colombet, I. (2017b). Integration
Suryawan, I. P. A., Dahlia, D., & Kurnia, and activity of hospital-
D. A. (2022). Penerapan Akupresur Zimmermann, C., Swami, N.,
Titik Perikardian (P6) melalui Krzyzanowska, M., Leighl, N.,
Pendekatan Model Adaptasi Roy Rydall, A., Rodin, G., Tannock, I.,
pada Pasien Karsinoma Tiroid & Hannon, B. (2016). Perceptions
dengan Keluhan Mual Muntah : A of palliative care among patients
Case Study . with advanced cancer and their
Tohme, A., Khalil, L. A., & Kanaan, Z. caregivers. CMAJ, 188(10), E217–
(2013). Palliative care in Lebanon: E227.
views of health professionals and https://doi.org/10.1503/cmaj.15117
relatives. 1
A. JUDUL JURNAL
Perawatan Paliatif Karsinoma Payudara Stadium Lanjut Melalui Pendekatan Model
Adaptasi Roy
B. PENELITI
Tuti Suhertini, Dewi Irawati, Riri Maria
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia
C. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-21 Desember 2022.
D. LATAR BELAKANG
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit kronik yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat baik di dunia dan Indonesia. Kanker menjadi penyebab kedua
kematian di seluruh dunia, terhitung hampir 10 juta kematian pada tahun 2020 (WHO
2022). Dengan urutan kasus kanker terbanyak adalah payudara (2,26 juta), paru-paru
(2,21 juta), kolon dan rectum (1,93 juta), prostat (1,41 juta), kulit (non-melanoma) (11,2
juta) dan perut (1,09 juta). Di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2018,
prevalensi kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000
penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Dengan
angka kejadian tertinggi untuk laki –laki adalah kanker paru (19,4 per 100.000
penduduk), yang diikuti dengan kanker hati (12,4 per 100.000 penduduk). Sedangkan
angka kejadian tertinggi untuk perempuan adalah kanker payudara (42,1 per 100.000
penduduk) dan diikuti kanker leher rahim (23,4 per 100.000 penduduk).
Kondisi di Indonesia saat ini, hampir sebagian besar penyakit kanker ditemukan
pada stadium lanjut, sehingga angka kesembuhan dan angka harapan hidup pasien kanker
belum seperti yang diharapkan meskipun tata laksana kanker telah berkembang dengan
pesat. Pasien dengan kondisi tersebut mengalami penderitaan yang memerlukan
pendekatan terintegrasi berbagai disiplin ilmu agar pasien tersebut memiliki kualitas
hidup yang baik dan pada akhir hayatnya meninggal secara bermartabat. Paliatif
membantu seorang penderita kanker untuk hidup lebih nyaman sehingga memiliki
kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini merupakan kebutuhan penting bagi kemanusiaan
terutama untuk para penderita kanker (PEDOMAN NASIONAL, 2015).
Dengan semakin meningkatnya jumlah pasien kanker di Indonesia, kebutuhan
akan program paliatif tidak dapat dihindari(PEDOMAN NASIONAL, 2015). Program
Paliatif pasien kanker adalah pendekatan terintegrasi oleh tim paliatif untuk mencapai
kualitas hidup pasien dan kematian yang bermartabat serta memberikan dukungan bagi
keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan kondisi pasien dengan
mencegah dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama,
serta pengobatan nyeri dan masalah masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan
spiritual (WHO, 2002).
Pasien dengan kanker lanjut memiliki beban gejala yang tinggi yang seringkali
multidimensi. Berdasarkan hasil penelitian Tohme, et al. (2013) pasien dengan akhir
kehidupan mengalami gangguan fisik yang paling sering ditemui adalah rasa sakit yang
tak tertahankan (44%). Sedangkan masalah psikologis yang sering dicatat pada tahap ini
adalah depresi (40%), kecemasan (18%) dan ketakutan akan kematian (115%). Kondisi
lanjut yang dialami ini tidak hanya dirasakan oleh penderita saja namun keluarga dan
pendamping pasien turut merasakan perubahannya.
Metode penulisan artikel ini menggunakan metode laporan kasus, dimana salah satu
pasien kelolaan peneliti dengan kasus yang spesifik yaitu penderita karsinoma payudara
dengan metastasis paru dan (suspek) kulit dengan rencana awal masuk rawat inap pertama
adalah menjalani pengobatan kemoterapi namun mengalami perubahan tujuan
pengobatannya menjadi perawatan paliatif karena kondisi penyakit pasien yang sudah
stadium lanjut. Peneliti menggunakan pendekatan asuhan keperawatan teori Model
Adaptasi Roy ini dalam membantu pasien menjalani perawatannya sejak tanggal 15
hingga 21 Desember 2022.
F. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan status nutrisi pasien membaik dengan mempertahankan
asupan nutrisi melalui pemberian makanan dan minuman per NGT serta pengetahuan
pasien dan keluarga terkait perawatan paliatif meningkat.
G. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pasien dan keluarga mengenali permasalahan
kesehatan yang dihadapi dan membantu menggunakan koping positif untuk dapat
beradaptasi dengan perubahan kondisi kesehatannya.
H. KELEBIHAN JUR NAL
1. Jurnal ini didukung oleh beberapa literatur yang relevan, penelitian serta fakta yang ada
di lapangan saat ini.
2. Penelitian pada jurnal ini sesuai dengan kejadian atau kasus yang ada
3. Jurnal ini dapat dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan asuhan keperawatan dengan
pendekatan teori,
I. KEKURANGAN JURNAL