Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL PENELITIAN

KEGIATAN RESIDENSI SPESIALIS KEPERAWATAN


MATERNITAS FOKUS PENERAPAN “NEED FOR HELP
WIEDENBACH” DAN “CONSERVATION LEVINE”
PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PERDARAHAN
KARENA KANKER SERVIKS
FINAL REPORT OF MATERNNITY NURSING SPECIALIST RESIDENCY PRACTICE
FOCUSED ON THE APPLICATION OF WIEDENBACH NEED FOR HELP AND LEVINE
CONSERVATION NURSING THEORY ON NURSING CARE OF PATIENT WITH
CERVICAL CANCER BLEEDING
Hemi Fitriani1, Setyowati2, Yati Afiyanti3
1Keilmuan Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Jenderal Ahmad Yani Jln Jenderal
Sudirman Cimahi
2 Departemen Keilmuan Keperawatan Maternitas Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Keperawatan, Universitas Indonesia. Depok.


3Departemen Keilmuan Keperawatan Maternitas Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Keperawatan, Universitas Indonesia. Depok.


E-mail: hemi.ftrn@yahoo.com
ABSTRAK
Pendahuluan: permasalahan kesehatan di Indonesia diantaranya seputar kesehatan
ibu dan kesehatan perempuan. Ners spesialis keperawatan maternitas yang memiliki
peran dan fungsi pada kesehatan perempuan diharapkan dapat berperan dalam
mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia. Karya ilmiah akhir ini bertujuan
memberikan gambaran pelaksanaan praktek residensi ners spesialis keperawatan
maternitas dengan fokus penerapan teori keperawatan ‘need for help Wiedenbach’
pada fase akut dan ‘conservation Levine’ pada fase pemeliharaan dalam asuhan
keperawatan pada tujuh kasus perdarahan akibat kanker serviks. Metode: praktik
residensi keperawatan maternitas dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kabupaten Bekasi, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN)
Ciptomangunkusumo Jakarta. Hasil: masalah keperawatan prioritas pada fase akut
adalah resiko hipovolemi. Masalah prioritas pada tahap pemeliharaan adalah
gangguan perfusi jaringan. Evaluasi pada fase akut adalah tidak terjadi syok
hipovolemi. Evaluasi pada fase pemeliharaan adalah gangguan perfusi jaringan
teratasi. Kompetensi selama pelaksanaan praktek keperawatan maternitas dapat
dicapai. Pembahasan: asuhan keperawatan pada pasien perdarahan akibat kanker
serviks, sangat tepat dengan mengaplikasikan dua teori keperawatan yaitu teori
keperawatan need for help wiedenbach pada fase akut dan teori Conservation Levine
pada fase pemeliharaan mencapai keutuhan (wholeness). Ners spesialis
keperawatan maternitas diharapkan mampu menerapkan teori model keperawatan
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien.

Kata kunci: asuhan keperawatan perdarahan karena kanker serviks, conservation


Levine, Need for help Wiedenbach
ABSTRACT
Introduction: health problems in Indonesia are including maternal and women's
health. Maternity nursing specialists who have the role and function on the women’s
health are expected to play a role in addressing women's health problems. This final
scientific work aimed to describe the implementation of maternity nursing specialist JURNAL

SKOLASTIK
residency practice focused on the application of Wiedenbach Need for Help Theory
which was performed in the acute phase and Levine Conservation Theory which was
done in the maintenance phase in nursing care of cervical cancer bleeding was
performed on seven patients. Method: maternity nursing specialist residency practice KEPERAWATAN
was due at Bekasi Regency General Hospital (RSUD), Ciptomangunkusumo National Vol. 2, No.1
General Hospital (RSUPN), Jakarta. Result: the prior nursing problem in the acute Januari - Juni 2016
phase was risk for hypovolemic. The prior nursing problems in the conservation stage
were tissue perfusion disorder. The evaluation in the acute phase was hipovolemic ISSN: 2443 – 0935
shock did not occur. The evaluations in the conservation phase were the tissue E-ISSN: 2443 - 1699

59
Hemi Fitriani, Setyowati, Yati Afiyanti

perfusion disorder was resolved. The maternity nursing specialist competencies were achieved during
the residency practice. Discussion: nursing care of patient with cervical cancer bleeding is perfectly
applying two nursing theories, those are Wiedenbach Need for Help at acute phase and Levine
Conservation at the maintenance phase to reach wholeness.The maternity nursing specialists are
expected to be able to apply the nursing model theory in the implementation of nursing care in
accordance with the patient’s conditions and needs.

Keywords: Levine Conservation, nursing care of cervical cancer bleeding, Wiedenbach Need for Help,

PENDAHULUAN ditujukan untuk menghasilkan


spesialis keperawatan maternitas
Permasalahan kesehatan di Indonesia yang professional memiliki tanggung
saat ini diantaranya adalah masih jawab dan tanggung gugat yang
tingginya angka kematian ibu dan bayi, diharapkan dapat berperan aktif dalam
rendahnya gizi balita dan perempuan. mengatasi permasalahan kesehatan
Semakin meningkatnya kejadian perempuan di Indonesia. Salah satu
penyakit tidak menular yang permasalahan kesehatan di Indonesia
diantaranya adalah penyakit kanker saat ini adalah semakin meningkatnya
pada perempuan (Kemenkes, 2015). kejadian penyakit kanker.
Pemerintah terus berupaya mengatasi
masalah tersebut melalui upaya Prevalensi kanker di Indonesia
peningkatan kesehatan masyarakat mencapai 1,4 per mil. Prevalensi
dengan promotif, preventif, kuratif dan kanker di DKI Jakarta adalah 1,9%,
rehabilitatif. (Kemenkes RI, 2015). merupakan peringkat ketiga tertinggi
kejadian kanker dibanding kota lain di
Keperawatan mempunyai peran Indonesia. Prevalensi kanker pada
penting dalam mengatasi masalah perempuan cenderung lebih tinggi dari
kesehatan di Indonesia. Pelayanan pada laki laki (Depkes, 2013). Data
keperawatan yang berfokus pada dari Sistem Informasi Rumah Sakit
pemenuhan kebutuhan pasien melalui (SIRS) pada tahun 2010, Kanker
upaya promosi kesehatan, payudara dan kanker leher rahim
pencegahan penyakit, manajemen merupakan jenis kanker tertinggi pada
penyakit, mendukung keluarga dan pasien perempuan yang rawat inap
perawatan pasien pada fase terminal maupun rawat jalan di seluruh RS di
(Perry & Potter, 2013). Perawat dalam Indonesia, dengan jumlah pasien
menjalankan profesinya, berperan sebanyak 12.014 orang (28,7%) untuk
sebagai pemberi pelayanan kanker payudara, dan kanker leher
perawatan kepada pasien baik, rahim 5.349 orang (12,8%)
advokator, edukator, komunikator dan (Rahajeng, 2014).
manajer. Melalui kelima peranan ini
perawat akan mampu meningkatkan Kanker merupakan penyebab
derajat kesehatan masyarakat. kematian nomor tujuh di Indonesia
dengan presentasi 5,7% dari seluruh
Keperawatan spesialis maternitas penyebab kematian. Hal ini
memiliki ruang lingkup perawatan disebabkan sebagian besar penderita
kesehatan ibu di masa reproduksi dan kanker berobat ke rumah sakit dalam
kesehatan perempuan sepanjang kondisi stadium lanjut (Kemenkes,
hidup (Murray, 2007). Untuk 2015). 70% penderita di Indonesia
melaksanakan tanggungjawab ditemukan dalam keadaan stadium
tersebut maka program pendidikan yang sudah lanjut (Rahajeng. E,
spesialis keperawatan maternitas 2014). Kanker serviks stadium lanjut
merupakan program studi yang umumnya memiliki prognosis yang

60 | Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 2  Jan – Jun 2016


KEGIATAN RESIDENSI SPESIALIS KEPERAWATAN MATERNITAS FOKUS PENERAPAN “NEED FOR HELP
WIEDENBACH”DAN “CONSERVATION LEVINE”PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PERDARAHAN KARENA KANKER
SERVIKS

buruk yang menyebabkan kematian mengatasi mual muntah dan


(Hoffman et al, 2012). kelemahan. Mual dan muntah dapat
menurunkan intake makanan, yang
merupakan sumber energi.
Mengingat besarnya permasalahan Ketidakseimbangan antara produksi
kanker, pemerintah melalui dan pengeluaran energi dapat
kementerian kesehatan mempunyai menimbulkan kelemahan.
komitmen bersatu dan bekerja sama
dalam pelaksanaan kegiatan Kondisi ini memerlukan asuhan
penanggulangan masalah kanker baik keperawatan dengan penerapan teori
oleh pemerintah, organisasi profesi model keperawatan konservasi
dan masyarakat (Kemenkes, 2015). Levine, teori ini menyatakan bahwa
Keikutsertaan Ners spesialis setiap individu akan beradaptasi
maternitas dalam upaya penanganan terhadap lingkungan baik lingkungan
kanker diwujudkan dalam pemberian internal maupun eksternal, dalam
asuhan keperawatan pada pasien beradaptasi individu harus
perdarahan akibat kanker serviks. mempertahankan keutuhan intergritas
Ners spesialis maternitas dapat dirinya, dengan cara konservasi, yang
menerapkan teori model keperawatan meliputi pemeliharaan energi,
yang tepat pada asuhan keperawatan pemeliharaan integritas struktural dan
pasien dengan perdarahan akibat fungsi tubuh, pemeliharaan intergritas
kanker serviks, sehingga asuhan personal dan pemeliharaan integritas
keperawatan lebih berkualitas, sosial (Tomey & Alligood, 2010).
sehingga mendukung keberhasilan Pasien perdarahan akibat kanker
penanganan perdarahan akibat kanker serviks yang mengalami kelemahan
serviks. dan mual muntah membutuhkan
asuhan keperawatan yang
Perdarahan hebat merupakan gejala menggunakan kerangka kerja teori
yang paling sering terjadi pada pasien model keperawatan konservasi energi
kanker serviks. Gejala ini akan Levine, bersamaan dengan kerangka
mengancam nyawa karena kerja teori model keperawatan “Need
perdarahan pada kanker serviks for help Wiedenbach”. Penerapan
umumnya bersifat masif sehingga kedua teori keperawatan tersebut
beresiko mengalami shyok hipovolemi dimaksudkan untuk mengatasi
dan anemia (Desen, 2008). Kondisi ini permasalahan pada fase akut dan
memerlukan penanganan yang mengatasi permasalahan pasien pada
segera, teori model keperawatan yang tahap pemeliharaan.
tepat untuk diterapkan pada asuhan
keperawatan perdarahan akibat Penjelasan yang telah diuraikan diatas
kanker serviks adalah teori model menjadi latar belakang penulis untuk
keperawatan need for help dari melaporkan kegitan praktek
Wiedenbach, yang merupakan teori keperawatan maternitas. Kompetensi
model keperawatan digunakan pada tindakan yang sudah dicapai dan
kondisi emergency (Tommey and tindakan penerapan gabungan teori
Alligood, 2006). model keperawatan Wiedenbach dan
konservasi Levine pada asuhan
keperawatan pasien kanker serviks
Penanganan berikutnya pada pasien merupakan kompetensi yang harus
perdarahan karena kanker serviks dicapai pada program pendidikan
adalah tahap pemeliharaan. Tahap residensi spesialis keperawatan
pemeliharaan diperlukan untuk maternitas. Pelaksanaan praktek

Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015  61


Hemi Fitriani, Setyowati, Yati Afiyanti

keperawatan maternitas akan (RSUD) Kabupaten Bekasi, Rumah


dijelaskan pada laporan karya ilmiah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN)
akhir ini. Ciptomangunkusumo Jakarta.

Laporan ini bertujuan untuk memberi HASIL


gambaran tentang pelaksanaan Gambaran kasus kanker serviks yang
praktik residensi ners spesialis menjadi kelolaan dijelaskan pada
keperawatan maternitas dengan fokus bagian ini. Kasus diambil berjumlah
penerapan teori need for help tujuh kasus yang diambil dari dua
Wiedenbach dan conservation Levine rumah sakit lahan praktek yang
pada kasus kanker serviks pasca berbeda, satu kasus dari Rumah Sakit
perdarahan. Umum daerah Kabupaten Bekasi pada
residensi pertama dan enam kasus
METODE dari Rumah Sakit Umum Pusat
Pelaksanaan praktik residensi Nasional Ciptomangunkusuko pada
keperawatan maternitas dilaksanakan residensi kedua. Kasus akan
di Rumah Sakit Umum Daerah dijabarkan pada tabek 4.1.

Tabel 1. Gambaran Pasien Perdarahan Akibat Kanker Serviks


Nama Ny S Ny S.H Ny I Ny M Ny Sp Ny A Ny S

Pengkajian
Usia 45 thn 47 thn 34 Thn 45 thn 56 55 thn 52
Suami Su-pir Bu-ruh Bu-ruh Su-pir Su-pir Su-pir I: Supir
2: mening-gal

Pari-tas P4 P5 P4 P4 P3 P4 P2
KB Sun-tik 10 Suntik 10 Pil 7thn Sun-tik Sun-tik15 Sun-tik 22 Tdk pernah
thn thn thn thn
Usia nikah 19 thn 19 thn 16 thn 18 Thn 22 thn 16 thn 18 thn
rokok aktif Pasif pasif Pasif Pasif Tidak Tidak
Stadi-um IB III B III B III B III B II A III B
Kelu han Per-da ra- Le-mas dan Le- Le- Le-mas Le-mas dan Lemas,
han dan le- nyeri mas,mual masmual, danmual mual mual
mas dan mun- nyeri, sulit
tah tidur
Kelu han Per-da ra- Perdarahan Per-da ra- Per-da ra- Per-da ra- Per-da ra- Perdara-
masuk RS han han, ping- han han han han
san
Peme-riksa-an Kon-jung- Kon-jung- Kon-jung- Kon-jung- Kon-jung- Kon-jung- konjungtiva
fisik tiva pu-cat, tiva pucat, tiva, wa-jah tiva pu-cat, tiva pu-cat, tiva pu-cat, pucat, CRT
CRT lam- CRT lam- pu-cat, CRT lam- CRT lam- CRT lam- lambat,
bat, akral bat, akral bat, akral di- bat, akral di- bat, akral di- akral dingin
pu-cat dan pucat dan ngindan pu- ngin dan pu- ngindan pu- dan pucat
di-ngin dingin cat cat cat
Hb 8,2 8,7 8,9 4,1 9 8,2 7,1
Penerapan teori Keperawatan “Need for help Wiedenbach”
Dx Keperawa- Re-siko Resi-ko Re-siko Re-siko Re-siko Re-siko Resiko syok
tan : fisik syok hipo- syok hipo- syok hipo- syok hipo- syok hipo- syok hipo- hipovo-lemi
vole-mi vo-lemi vole-mi, vole-mi, vole-mi, vole-mi,
gang-guan gang-guan gang-guan gang-guan
elek-trolit per-fusi ja- per-fusi jari- per-fusi ja-
ku-rang dari ringangang- ngan ringa, gang-
ke-bu-tu- guan nutrisi, guan nutrisi
han nyeri
Dx Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan
Keperawatan
berkaitan dgn
psikologis
Lama Dua hari Dua hari Satu hari Tiga hari Dua hari Dua hari Tiga hari
perawatan
Evaluasi Syok hipo- Syok Syok hipo- Syok hipo- Syok hipo- Syok hipo- Syok
vole-mi tidak hipovo-lemi vole-mi vole-mi vole-mi tidak vole-mi hipovolemi
terjadi tidak terjadi tidak terjadi, tidak terjadi, terjadi, tidak terjadi. tidak terjadi
gang-guan gang-guan gang-guan Gang-guan
elek-trolit perfu-si perfu-si ja- perfu-si ja-
terata-si jaringan , ringan ringan dan
gang-guan belum gang-guan
nutrisi dan terata-si nutrisi

62 | Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015


KEGIATAN RESIDENSI SPESIALIS KEPERAWATAN MATERNITAS FOKUS PENERAPAN “NEED FOR HELP
WIEDENBACH”DAN “CONSERVATION LEVINE”PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PERDARAHAN KARENA KANKER
SERVIKS

nyeri akut belum


belum terata-si
terata-si
Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan
berku-rang berku-rang berku-rang berku-rang berku-rang berku-rang berkurang

Penerapan Teori Keperawatan “Conservation Levine”


Konser-vasi Kele-mahan Kelemahan, Kele- Gang-guan Gang-guan Gang-guan Gangguan
energi nyeri mahan, nutrisi,Kele nutrisi, kele- nutrisi, kele- nutrisi,
gang-guan mahan, mahan mahan kelemahan
nutrisi nyeri akut,
gang-guan
tidur,
Konser-vasi Gang-guan Gang-guan Gang-guan Gang-guan Gang-guan Gang-guan Gang-guan
integri-tas perfu-si ja- perfusi perfu-si ja- perfu-si ja- perfu-si ja- perfu-si ja- perfusi
structu-ral ringan jaringan ringan ringan ringan ringan jaringan
Konser-vasi Kesiapan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan
integri-tas me-ning-
personal kat-kan co-
ping individu
Kon-ser-vasi Kesi-apan Kesia-pan Peran seba- Peran
inte-gritas me-ning- meningkatk gai orang sebagai
sosial katkan an kehar- tua orang tua
kehar-moni- monisan
san dan ke- dan
intim an hu- keintiman
bung-an hubung-an
suami istri suami istri
Lama perawa- Dua hari Dua hari Dua hari Dua hari Dua hari Dua hari Dua hari
tan
Evaluasi
Konser-vasi Kele-mahan Nyeri berku- Kele-mahan Asu-pan Asu-pan Asu-pan Asupan
energi terata-si rang setelah terata-si, nutrisi me- nutrisi me- nutrisi me- nutrisi
minum obat asu-pan ning-kat, ning-kat, ning-kat, meningkat,
nutrisi me- Kele-mahan kele-mahan kele-mahan kelemahan
ning-kat berku-rang, berku-rang berkurang berkurang
nyeri berku-
rang, gang-
guan tidur
terata-si,
Konser-vasi Hb me-ning- Hb me Hb menjadi Hb me-ning- Hb me- Hb me-ning- Hb me-
integri-tas kat menjadi ningkat 10,4 g/dL kat menjadi ning-kat kat menjadi ningkat
struktu-ral 10,2 g/dL menjadi 10,8g/dL menjadi 10,9g/dL menjadi
10,5 g/dL 10,3g/dL 10,2g/dL
Konser vasi Tercapai Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan
integri tas kesia-pan berku-rang berku-rang berku-rang berku-rang berku-rang berkurang
personal co-ping
individu
efek-tif
Konservasi Tercapai Terca-pai Gang-guan Gangguan
integritas kesiapan kesiap-an peran seba- peran
sosial me-ning- me- gai ibu sebagai ibu
katkan ningkatkan terata-si teratasi
keharmonis kehar-
an dan kein- monisan
timan suami dan
istri keintiman
suami istri

Pelaksanaan program residensi Target kompetensi yang telah


spesialis maternitas dilakukan dalam ditetapkan sebagai syarat
dua semester. Residen spesialis memperoleh gelar ners spesialis
keperawatan maternitas dalam keperawatan maternitas telah dapat
melaksanakan praktek selama dua dicapai di beberapa lahan praktek,
semester telah menjalankan tugas dan diantaranya RSUD Kabupaten Bekasi,
perannya sebagai pemberi pelayanan RSUPN Ciptomangunkusumo Jakarta
dalam bentuk asuhan keperawatan dan Puskesmas Pasar Minggu II
kepada pasien, berperan sebagai Kelurahan Jatipadang dan Puskesmas
edukator, konselor, advokat, Jati Padang Kelurahan Jati Padang
pengelola, kolaborator, innovator, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta
komunikator, koordinator dan peneliti. Selatan.

Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015  63


Hemi Fitriani, Setyowati, Yati Afiyanti

Wahab, Zodpey, Vasudeo, 2010;


PEMBAHASAN Hofman et al, 2012). Cerqueira et al
Hasil pengkajian pada tujuh kasus (2011) menyatakan bahwa agen
yang dirawat di dua rumah sakit, mutagen yang terkandung dalam asap
menujukkan bahwa status pernikahan rokok dapat menyebabkan sel serviks
enam dari tujuh pasien merupakan bermutasi menjadi keganasan. Hal ini
pernikahan pertama, begitu juga disebakan agen mutagenik dalam
dengan suami pasien, merupakan asap rokok menyebabkan kerusakan
pernikahan yang pertama. Hasil kromosom sel.
pengkajian pada lima kasus yang perlu
dicermati adalah bahwa suami Hasil pengkajian pada ketujuh kasus
mempunyai pekerjaan pengemudi dan kanker serviks didapat bahwa semua
dua kasus adalah buruh. Jenis pasien memiliki faktor resiko. Ny S
pekerjaan akan mempengaruhi memiliki empat faktor resiko, Ny S.H
perilaku hidup seseorang, diantaranya memiliki empat faktor resiko, Ny I
adalah pola seksual. Rokhmah (2014) memiliki empat faktor resiko, Ny M
menyatakan bahwa pekerjaan memiliki empat faktor resiko, Ny Sp
pengemudi, buruh bangunan dan memiliki tiga faktor resiko, Ny A
pegawai pabrik mempunyai kehidupan memiliki tiga faktor resiko, Ny S
seksual yang bebas. Hal ini memiliki satu faktor resiko.
disebabkan karena kehidupan mereka
yang keras, stressor tinggi, jauh dari Perjalanan infeksi HPV menjadi
keluarga menyebabkan mereka kanker serviks membutuhkan waktu
mencari hiburan, Tingkat pendidikan yang lama hingga lebih dari sepuluh
yang rendah dan pergeseran nilai tahun (Densen, 2011). Kanker serviks
masyarakat melatarbelakangi mereka stadium dini tidak menimbulkan gejala.
untuk mencari hiburan dengan Tanda dan gejala akan dirasakan pada
berperilaku seksual bebas. Hubungan kanker stadium lanjut (Hoffman et al,
seksual bebas merupakan cara virus 2012). Kanker serviks stadium awal
human papiloma (HPV) ditularkan, akan dapat diketahui melalui
individu yang mempunyai pasangan pemeriksaan pap smear. Penanganan
dengan pasangan seksual banyak, sejak dini akan memperbesar
maka individu tersebut beresiko untuk kemungkinan untuk penyembuhan.
tertular infeksi HPV (Andrijono, 2013). Hasil pengkajian ditemukan bahwa
HPV merupakan penyebab utama kelima pasien tidak pernah melakukan
terjadinya kanker serviks (Densen, pemeriksaan pap smear sebelumnya,
2011). walaupun enam dari tujuh pasien
mengatakan mengalami keluhan
Infeksi yang persisten dan kondisi keputihan beberapa tahun sebelum
tubuh yang lemah dapat terjadi perdarahan. Klien datang ke
menyebabkan infeksi berlanjut rumah sakit setelah mengalami
menjadi kanker serviks (Andrijono, perdarahan banyak di rumah. Hal ini
2013). Terdapat beberapa faktor menyebabkan enam dari tujuh klien
resiko yang menyebabkan seseorang diketahui kanker serviks pada stadium
tidak bertahan terhadap infeksi HPV, lanjut.
faktor resiko tersebut adalah menikah
dan melahirkan diusia kurang dari 20 Enam pasien didiagnosa kanker
tahun, paritas banyak, penggunaan serviks pada stadium lanjut yaitu
kontrasepsi hormonal lebih dari lima empat pasien stadium III B dan satu
tahun, merokok, system kekebalan pasien stdium II A sedangkan satu
tubuh lemah (Densen, 2008; Patil, pasien didiagnosa kanker serviks pada

64 | Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015


KEGIATAN RESIDENSI SPESIALIS KEPERAWATAN MATERNITAS FOKUS PENERAPAN “NEED FOR HELP
WIEDENBACH”DAN “CONSERVATION LEVINE”PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PERDARAHAN KARENA KANKER
SERVIKS

stadium IA. Riwayat masuk rumah untuk mengatasi anemia, diantaranya


sakit dari ketujuh pasien adalah adalah pemberian agent stimulating
pendaharan yang banyak hingga erythropoesis (ASE), pemberian zat
menghabiskan pembalut sekitar 10 – besi dan tranfusi sel darah merah.
20 buah atau pempers dewasa. Beberapa alternatif tersebut,
Keluhan pasien ini sesuai dengan pemberian ASE merupakan tindakan
pernyataan yang dikemukakan oleh yang paling efektif pada pasien kancer
densen (2011) dan Hoffman (2012), (Erps,J.V, 2010). Tindakan tranfusi sel
yang menyatakan bahwa pada kanker darah merah dilakukan saat
serviks stadium lanjut, akan dibutuhkan meningkatkan kadar
mengalami pendarahan yang bersifat hemoglobin dengan cepat, terlebih lagi
masif. Hal ini terjadi disebabkan apabila anemia menimbulkan gejala
eksfoliasi jaringan kanker. serius seperti kelelahan, palpitasi
Pendarahan yang banyak dyspnea, nausea, depresi, gagal
mengakibatkan terjadinya anemia. jantung, gangguan kognisi (Calabrich
Selain stadium kanker, yang & Katz, 2011).
mempengaruhi berat atau ringannya
perdarahan pada kanker serviks. jenis Hal yang perlu diperhatikan dalam
lesi kanker serviks dan status anemia pemberian transfusi darah adalah
juga mempengaruhi berat atau respon tubuh pasien terhadap
ringannya perdarahan (Densen, transfusi, diantaranya reaksi hemolitik
2011). Jenis kanker eksofitik akan akut, reaksi nonhemoitik dan sindrom
beresiko perdarahan lebih berat disstress pernapasan akut
dibanding jenis endofitik. Status berhubungan dengan transfusi. Oleh
anemia berat akibat perdarahan karena itu hal yang perlu dilakukan
hingga mencapai hemoglobin yang adalah monitoring respon pasien
rendah cenderung akan mengalami terhadap transfusi (Hoffman. Et al,
perdarahan ringan hal ini disebabkan 2012). Observasi respon pasien
sudah tidak ada lagi darah merah yang terhadap transfusi yang dilakukan di
bisa keluar deari jaringan. Kedua RSUPN Ciptomangunkusumo sudah
alasan ini dapat menjelaskan kasus Ny dilakukan dengan prosedur dan
S, yang mengalami perdarahan hebat pendokumentasi khusus dalam bentuk
dan berulang, hal ini karena jenis format pemberian transfusi, sehingga
kanker yang dialami Ny S merupakan keamanan pasien lebih terjamin.
kanker eksofitik dan kadar hemoglobin Tindakan medis untuk menghentikan
delapan koma dua gram. Sehingga perdarahan adalah dengan pemberian
memungkinkan darah masih banyak asam traneksamat secara intravena.
keluar dari kanker.
Penanganan keperawatan untuk
Penanganan medis dalam rangka mensuport perfusi adalah dengan
mengatasi anemia pada ketujuh menganjurkan pasien lebih banyak
pasien di RSUD Kabupaten Bekasi beristirahat. Tujuan dari istirahat
dan RSUPN Ciptomangunkusumo adalah untuk menurunkan kebutuhan
adalah dengan pemberian transfusi sel tubuh akan oksigen, sehingga oksigen
darah merah dan pemberian tablet zat yang tersedia dalam tubuh dapat
besi. Pemberian transfusi sel darah diprioritaskan pada organ organ
merah merupakan tindakan yang penting (Bulechek, Butcher,
dapat meningkatkan hemoglobin Dochterman, 2013). Istirahat juga
sehingga akan mengatasi perfusi dimaksudkan agar menurunkan
jaringan (Hoffman. Et al, 2012). proses metabolisme anaerob dalam
Terdapat beberapa alternatif tindakan tubuh, sehingga dengan istirahat

Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015  65


Hemi Fitriani, Setyowati, Yati Afiyanti

dapat mengurangi produksi asam dibandingkan hanya dengan


laktat, dan akhirnya mencegah pharmakologikal saja (Pirri,C. et al,
asidosis metabolic (Hoffman. Et al, 2012).
2012).
Asupan makanan akan menigkat
Keluhan dari ketujuh pasien setelah seiring dengan menurunnya mual
teratasi pendarahannya adalah muntah, tetapi walaupun demikian
kelemahan, mual muntah, asupan tindakan keperawatan untuk
makanan terganggu, Berbagai meningkatkan asupan nutrisi tetap
keluhan tersebut timbul disebakan diberikan. Tindakan tersebut yang
karena pendarahan massif dilakukan adalah dengan mengatur
mengakibatkan penurunan kadar pola makan, diantaranya porsi sedikit
hemoglobin sehingga terjadi anemia. tetapi sering, memberi kebebasan
Anemia menimbulkan hipoperfusi, pasien untuk mengkonsumsi makanan
diantaranya hipoperfusi system sesuai kesukaan pasien diluar menu
pencernaan, yang mengakibatkan makan rumah sakit, menghindari
motilitas usus terganggu dan akhirnya makanan yang mengundang mual
munculnya keluhan mual dan muntah. seperti makanan tinggi lemak,
Mual muntah berdampak pada makanan yang berbau menyengat,
menurunnya asupan nutrisi, makanan atau buah buahan yang
penurunan berat badan hingga dapat rasanya asam. Tindakan keperawatan
menyebabkan malnutrisi. Mual muntah untuk meningkatkan asupan nutrisi,
juga akan sangat melelahkan nbagi selain pengaturan pola makan, adalah
pasien dan menimbulkan kecemasan dengan memfasilitasi pasien untuk
(Pirri, C. et al, 2012) istirahat di tempat tidur sebelum dan
sesudah makan selama 30 – 60 menit.
Penanganan medis terhadap keluhan Tindakan ini dimaksudkan untuk
mual dan muntah adalah dengan mengkonsentrasikan perfusi ke
pemberian ondansetron intravena, system pencernaan, sehingga
setelah pemberian ondansetron motilitas usus dapat membaik dengan
pasien mengatakan mual berkurang demikian mual berkurang dan
tetapi masih dirasakan mual, mual kapasitas lambung bertambah.
akan bertambah pada saat masuk
makanan dua sampai tiga sendok Teori keperawatan need for help
makan. Pirri.C.et al (2012) wiedenbach tepat digunakan pada
menyatakan bahwa keluhan mual asuhan keperawatan pada pasien
muntah pada pasien kanker sangat perdarahan akibat kanker serviks
dominan. Penanganan mual muntah untuk mengatasi perdarahan yang
pada pasien kanker tidak cukup mengancam nyawa dan kecemasan.
dengan pharmakolologikal. Diagnosa keperawatan yang
Penanganan mual muntal pada kelima diidentifikasi pada ketujuh kasus
pasien diikuti dengan penanganan kelolaan adalah resiko syok
keperawatan. Penanganan hipovolemik berhubungan dengan
keperawatan yang dilakukan pada perdarahan, dan kecemasan.
kelima pasien adalah dengan teknik Kerangka kerja berdasarkan teori
relaksasi nafas dalam. Relaksasi keperawatan need for help
dilakukan terutama sebelum makan wiedenbach, mampu menyelamatkan
dan setelah makan. Pemberian kehidupan dengan segera.
pharmakologikal yang diikuti dengan
teknik relaksasi terbukti dapat Selanjutnya setelah kondisi gawat
mengurangi mual muntah teratasi maka asuhan keperawatan

66 | Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015


KEGIATAN RESIDENSI SPESIALIS KEPERAWATAN MATERNITAS FOKUS PENERAPAN “NEED FOR HELP
WIEDENBACH”DAN “CONSERVATION LEVINE”PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PERDARAHAN KARENA KANKER
SERVIKS

berikutnya diperlukan untuk proses pihak puskesmas Jati Padang juga


perbaikan kondisi. Asuhan dari pihak pemerintahan setempat,
keperawatan yang dilakukan pada sehingga dapat praktek di wilayah
fase pemeliharaan untuk perbaikan Kelurahan Jati Padang. Residensi juga
kondisi pada pasien pendarahan difasilitasi oleh kelurahan, agar dapat
akibat kanker serviks yang dikelola terlibat dalam kegiatan rapat kordinasi
adalah menggunakan kerangka kerja kader sehingga residensi dapat terlibat
teori keperawatan conservation dan bekerja sama dengan kader di
Levine. Penggunaan teori wilayah Kelurahan Jati Padang dalam
Conservation Levine pada kasus mencapai kompetensi asuhan
perdarahan akibat kanker serviks keperawatan pada perempuan dalam
dimaksudkan agar klien mampu konteks keluarga.
beradaptasi dengan cara konservasi
untuk mencapai keutuhan Terdapat kebijakan pemerintah pusat
(wholeness). Teori keperawatan tentang pelayanan kesehatan dan
conservation Levine mengarahkan sistem rujukan kesehatan. Kebijakan
perawat untuk membantu pemerintah, saat ini, menetapkan
mempertahankan keutuhan individu pelayanan pertolongan persalinan
dengan memelihara keutuhan energi, normal di tingkat puskesmas, apabila
integritas struktural, integritas personal terdapat kegawatan pada proses
dan integritas sosial. persalinan akan dirujuk ke Rumah
Sakit Umum Daerah, jika Rumah Sakit
Pencapaian target kompetensi selama Umum Daerah tidak dapat menangani,
praktek baik di rumah sakit maupun di kemudian dirujuk ke Rumah Sakit
komunitas, telah mendapat dukungan Umum Pusat. Kebijakan ini
dari berbagai pihak. Dukungan dalam menyebabkan jumlah persalinan
bentuk kesempatan dari pimpinan normal di rumah sakit umum daerah
pihak lahan praktek kepada residen menurun, persalinan normal banyak
sehingga residensi dapat dilakukan di puskesmas. Kondisi ini
melaksanakan praktek di lahan berdampak pada pencapaian
praktek tersebut. Residen juga kompetensi, khususnya kompetensi
mendapat penerimaan, kesempatan pertolongan persalinan normal di
dan kepercayaan dari perawat atau rumah sakit umum daerah.
bidan di lahan praktek sehingga Menurunnya jumlah persalinan normal
residen dapat melaksanakan asuhan di rumah sakit umum daerah
keperawatan sesuai dengan menyebabkan residensi kesulitan
kompetensi yang ditetapkan oleh mencapai target kompetensi
program studi. Dukungan juga pertolongan persalinan normal.
diberikan oleh pembimbing klinik di Hambatan lain yang ditemui adalah
lahan praktek, dalam hal ini pada awal praktek adalah proses
pembimbing klinik yang ditunjuk oleh administrasi, khususnya mengenai
program studi yaitu dokter spesialis surat penunjukkan pembimbing
obstetrik dan ginekologi. Pembimbing selama praktek residensi. Hal ini
klinik sangat membantu dalam proses menyebabkan keterlambatan
pencapaian kompetensi dengan residensi untuk mendapat proses
memberikan waktu untuk memberi bimbingan di lahan praktik.
arahan, konsultasi kepada residensi
keperawatan maternitas. KESIMPULAN
Tindakan keperawatan yang diberikan
Pelaksanaan praktek di komunitas pada pasien perdarahan akibat kanker
banyak mendapat dukungan, baik dari serviks memberi respon yang baik

Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015  67


Hemi Fitriani, Setyowati, Yati Afiyanti

pada ketujuh kasus, waktu perawatan Penerbit Fakultas Kedokteran


memerlukan tiga sampai enam hari Universitas Indonesia
hingga tercapai hemoglobin diatas 10
gr/dl. Erfina. (2010). Pengalaman
perempuansetelah
Teori need for help wiedenbach dan menjalaniterapi kanker serviksdi
conservation Levine yang RSUPN dr.
diintegrasikan, tepat digunakan pada Ciptomangunkusumo jakart.
asuhan keperawatan pasien Tesis Fakultas Ilmu
perdarahan akibat kanker serviks. Keperawatan Universitas
Indonesia. Tidak dipublikasikan
Residen mampu mencapai target
kompetensi yang harus ditempuh Erps,J.V. (2010). Promoting evidence
dalam program pendidikan spesialis based management of anemia
keperawatan maternitas, dengan in cancar patients, concurrent
dukungan dari berbagai pihak. and discriminant validity of
RESPOND, a web based
DAFTAR PUSTAKA clinical guidance system based
Alligood, M.R. (2010). Nursing theory: on the EORTC guidelines for
Utilization & application. United supportive care in cancer.
States of America: Mosby Support care cancer, 18: 847-
Elsevier 858, doi 10.1007/s 00520-009-
0718-2
Andrijono & Indriatmi, W.(2013).
Infeksi human papillomavirus. Fitriana N.A & Ambarini T.K. (2012).
Jakarta: Badan Penerbit Kualitas hidup pada penderita
Fakultas Kedokteran kanker serviks yang menjalani
Universitas Indonesia pengobatan radioterapi. Jurnal
psikologis klinis dan kesehatan
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., mental. Vol. 1 No. 02
Dochterman, J.M.(2013).
Nursing Interventions Hoffman, B.L et al (2012). Williams
classification, Sixth edition. gynecology, Second Edition.
United States of America: China: The McGraw-Hill
Elsevier mosby Companies.

Cerqueira, E.M. et al (2011). Genetic Kemenkes. (2015). Menkes


damage in exfoliated cells of the canangkan komitmen
uterine cervic. Association and penanggulangan kanker di
interaction between cigarette Indonesia. www.depkes.go.id.
smoking and progression to Diunduh pada tanggal 23 maret
malignant transformation. 2015
Karger NLM ID: 0370307
Moorhead,S., Johnson, M., Maas,
Calabrich & katz. (2011). Management M.L., Swanson,E. (2013).
of anemia in cancer patients. Nursing outcomes classification
Future Oncol. 7(4). (NOC): Measurement of Health
outcomes, fifth edition. United
Desen, W. (2008). Buku ajar onkologi States of America: Elsevier
klinik, ed 2. Jakarta: Badan mosby

68 | Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015


KEGIATAN RESIDENSI SPESIALIS KEPERAWATAN MATERNITAS FOKUS PENERAPAN “NEED FOR HELP
WIEDENBACH”DAN “CONSERVATION LEVINE”PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PERDARAHAN KARENA KANKER
SERVIKS

Patil,V., Wahab, S.N., Zopey, S.,


Vasudeo,N.D. (2006).
Development and validation of
risk scoring system for
prediction of cancer cervix.
Indian Journal of Public Health.
Jan – Mar; Vol.50 (1), pp. 38-42

Pirri,C. et al (2013). Nausea still the


poor relation in antiemetic
therapy? The impact on cancer
patients quality of life and
psychological adjustment of
nausea, vomiting and appetite
loss, individually & concurrently
as part of a symptom cluster.
Support Care Cancer. Vol.21:
pp 735 – 748. Doi: 10.1007/s
00520-012-1574-9

Tomey. A. M & Alligood M. R. (2010).


Nursing Theorits and Their
Work, Seven edition. United
State of America: Mosby
Elsevier

Murray, Jhon S. (2009). MEDSURG


Nursing – September/October
2009 – Vol.18/no.5 page 273
Anne Griffin Perry, Patricia A. Potter &
Wendy Ostendorf (2013).
Clinical Nursing Skills and
Techniques, 8th Edition 8th
Edition

Jurnal Skolastik Keperawatan  Vol.1, No. 1  Jan – Jun 2015  69

Anda mungkin juga menyukai