Disusun Oleh :
Pembimbing
Populasi pada survei ini adalah masyarakat wilayah Puskesmas Ngampilan yang datang
saat jam pelayanan puskesmas. Responden (sampel) yang terpilih adalah mereka yang bersedia
mengisi kuisioner dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.
A. Persiapan survei
Survei dilakukan dengan mebagikan kuesioner kepada pasien yang datang ke
Puskesmas Ngampilan. Pembagian kuisioner melalui media paper based dan link google
form berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai kesehatan gigi dan mulut untuk
melihat faktor risiko yang mungkin menentukan terjadinya masalah gigi dan mulut
(karies dentin) di Puskesmas Ngampilan. Identifikasi faktor risiko selanjutnya
menggunakan diagram fishbone.
B. Pelaksanaan survei
Survei dilakukan pada hari Selasa 19 Juni 2023 dan Rabu 21 Mei 2023 kepada 30
responden. Responden mengisi kuesioner yang telah dibuat. Setelah seluruh sampel
penelitian yang didapatkan kemudian direkapitulasi untuk mendapatkan permasalahan
yang dialami oleh masyarakat. Hasil dari pengambilan data primer, sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Pengetahuan responden melalui kuesioner ini menunjukkan kurangnya
pengetahuan terkait dengan permasalahan gigi dan mulut dan perilaku menjaga
kesehatan gigi dan mulut seperti waktu dan frekuensi menyikat gigi, teknik menyikat
gigi yang masih kurang tepat. pengetahuan mengenai informasi terkait permasalahan
gigi berlubang dan penyebabnya masih rendah
b. Sikap
Sikap responden melalui kuesioner ini menunjukkan sikap yang kurang dalam
mencegah terjadinya risiko karies, dilihat dari beberapa responden tidak rutin kontrol
ke dokter gigi 6 bulan sekali, hanya pergi ke dokter gigi karena sakit dan tidak
mengetahui bahwa penyebab gigi berlubang dikarenakan konsumsi gula yang
berlebih.
c. Tindakan
Tindakan responden melalui kuesioner ini menunjukkan adanya tindakan yang
kurang dalam mencegah terjadinya risiko gigi berlubang, dilihat dari beberapa
responden menyikat gigi jarang menyikat gigi, dan rendahnya kesadaran masyarakat
untuk pergi ke dokter gigi saat mengalami gigi berlubang.
Dari survey ini dapat diketahui bahwa pengetahuan, sikap, dan tindakan
responden dalam kesehatan gigi dan mulut terbilang kurang yang mana hal tersebut
berbanding lurus dengan tingginya kasus karies yang termasuk ke-10 besar penyakit
gigi dan mulut di Puskesmas Ngampilan
TAHAP III
ANALISIS SITUASI DAN IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO
A. Analisa Situasi
a. Kondisi Geografis
Puskesmas Ngampilan berada di wilayah Kemantren Ngampilan yang beralamat di JL.
Munir Serangan Blok.NG.II No.215, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta, dengan batas - batas wilayah sebagai berikut:
Utara : Wilayah Kemantren Gedong Tengen
Selatan: Wilayah Kemantren Mantrijeron
Barat : Wilayah Kemantren Wirobrajan
Timur : Wilayah Kemantren Gondomanan dan Kraton
Kemantren Ngampilan
Ngampilan Notoprajan
*) ditambah wilayah2
b. Kondisi Demografi
c. Tingkat Pendidikan
d. kondisi Lingkungan
Rumah sehat merupakan bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat ksehatan
yartu Jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembangunan air limbah, ventilasi rumah yang baik , kepadatan hunian yang sesuai dan
lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Berkut ini data laporan kesenatan lingkungan kerja
Puskesmas Kotagede II :
Akses air minum berkualitas sumur 4102 dan PDAM : 2616
Penduduk dengan akses sanitasi yang layak : 12.130 (96,16%)
Desa yang melakukan sanitasi : 100%
Jumlah kualitas air minum memenuhi syarat : 94,4%
Tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan : 26 (89,7%)
I
D Prioritas
No Daftar masalah P S RI U SB PB PC T R I x T x R Masalah
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat terhadap
4 5 5 4 5 2 2 3 4 96.000 I
permasalahan
1 kesehatan gigi-mulut
seperti karies
Rendahnya kesadaran
masyarakat untuk
pergi ke dokter gigi 3 4 4 5 4 2 3 3 4 59.120 II
2 untuk mengatasi
permasalahan giginya
Rendahnya kesadaran
masyarakat untuk
menerapkan 2 3 2 3 3 1 2 3 4 2.592 III
3 kebiasaan menyikat
gigi dengan benar
B. Prioritas Penyebab Masalah
MANAGEMENT
ENVIROMENT PEOPLE
Kesadaran masyarakat untuk mengikuti Kurangnya pe
- Program pembinaan dan kegiatan edukasi yang masih rendah
penyuluhan kesehatan gigi dan terhadap perma
Keadaan sosial ekonomi Masyarakat yang takut pergi ke dokter
mulut yang belum menyeluruh mulut
masyarakat yang cenderung gigi sehingga tidak mendapatkan
- Pendanaan puskesmas yang kecil layanan konsultasi/edukasi
rendah
TAHAP VII
PERENCANAAN PROGRAM
1. Rumusan Misi
Berdasarkan data sekunder yang didapatkan melalui data BPG (Badan Pelayanan
Gigi) Puskesmas Ngampilan periode 2022 menunjukan hasil bahwa terdapat 56
kunjungan pasien yang terdiagnosis penyakit karis dentin yangt termasuk ke dalam 10
besar penyakit gigi dan mulut tahun 2022. Setelah dilakukan survey pasien yang
berkunjung ke Puskesmas Ngampilan diperoleh hasil bahwa dari segi pengetahuan
masyarakat terkait kesehatan gigi dan mulut.
Masalah yang didapatkan diatas, kemudian dianalisis dan dilakukan penjabaran
menggunakan diagram fishbone untuk mengetahui akar penyebab masalah. Akar
penyebab masalah tersebut kemudian dilakukan pencarian alternatif jalan keluar serta
dianalisis dengan melihat efektivitas dan efisiensi dari alternatif jalan keluar tersebut.
Dari hasil analisis tersebut, didapatkan prioritas jalan keluar yang paling efektif dan
efisien, yaitu memberikan DHE disertai media edukasi berupa poster pada individu yang
berkunjung ke puskesmas mengenai permasalahan pada pulpa dan cara pencegahannya
serta bagaimana sikat gigi dan menggunakan dental floss yang baik dan benar.
2. Rumusan masalah
Permasalahan gigi dan mulut tentang karies di wilayah Ngampilan termasuk ke
dalam 10 besar penyakit di periode 2022, namun kesadaran masyarakat untuk mengikuti
kegiatan edukasi dan konsultasi ke dokter gigi termasuk rendah sehingga perlu dilakukan
pembuatan program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada para kader kesehatan
dengan harapan para kader dapat mensosialisasikan informasi yang didapatkan kepada
masyarakat wilayah Ngampilan di kegiatan-kegiatan social seperti pkk, posyandu, dll.
3. Rumusan Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat wilayah Ngampilan melalui kader kesehatan
tentang permasaahan kesehatan gigi dan mulut yaitu karies gigi dan pencegahannya,
sehingga dapat meningkatkan perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut masyarakat
Ngampilan
b. Tujuan khusus
Sosialisasi kepada kader kesehatan terkait dengan karies gigi
Kader kesehatan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat Ngampilan sehingga
terapat peningkatan pengetahuan dankesadaran dalam menjaga kesehtan gigi dan
mulut.
Meningkatkan motivasi pada masyarakat mengenai kesadaran berkunjung ke
dokter gigi
Mengetahui bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup sosialisasi dan edukasi pemberian informasi kesehatan mengenai gigi
berlubang dan bagaimana dampaknya pada jaringan lainnya, serta dampak jika tidak
ditangani kepada para pasien yang datang ke poli gigi Puskesmas Ngampilan
5. Rumusan Kegiatan
a. Kegiatan pokok
Pemberian sosialisasi edukasi kepada kader kesehatan terkait informasi pada penyakit
karies dentin mulai dari mekanisme terjadinya penyakit, dan faktor penyebab hingga
cara menjaga kesehatan gigi yang baik dan benar.
b. Kegiatan khusus
Melakukan pretest sebelum dilakukan penyuluhan dan post-test setelah diberi
sosialisasi dan edukasi untuk mengetahui keberhasilan program yang dilaksanakan
yang dievaluasi dari hasil pre test-nya.
6. Asumsi Perencanaan
a. Positif
- Adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antara tenaga pelaksana program
dengan wilayah Puskesmas Ngampilan serta dengan kader kesehatan yang
mewakili masyarakat
b. Negatif
Tingkat pemahaman individu dan motivasi dalam menerima informasi yang baru
serta tingkat perhatian individu dalam menerima informasi
7. Strategi pendekatan
a. Pendekatan institusi : Kerjasama dengan Puskesmas Ngampilan untuk pelaksanaan
program khususnya pada tim poli gigi untuk dapat mengizinkan dan mendukung
pelaksanaan program tersebut
b. Pendekatan komunitas : Bekerjasama dengan kader-kader Puskesmas Ngampilan
untuk bisa melanjutkan program kedepannya dengan penyuluhan pada masyarakat
8. Kelompok sasaran
a. Sasaran langsung : 25 orang kader kesehatan di wilayah Ngampilan
b. Sasaran tidak langsung : petugas puskesmas, masyarakat pendatang di wilayah
cakupan Puskesmas Ngampilan, serta keluarga dari sasaran individu yang
mendapatkan informasi dari sasaran langsung
9. Unsur waktu dan biaya
a. Waktu pelaksanaan
1) Hari, tanggal : Jumat, 23 Juni 2023
2) Waktu : pukul 08.30 – selesai
3) Lokasi : Aula Puskesmas Ngampilan
b. Biaya
1) Soal pretest dan posttest (50) : Rp 30.000
2) Pembuatan power point : Rp 0
3) Pembuatan leaflet (25 buah) : Rp 59.000
Total : Rp 89.000
Membagikan soal pretest diawal kegiatan dan post test diakhir setelah dilakukan
penyuluhan
b. Evaluator : Lulu Hasnadianti Putri
c. Dokumentasi : Sekar Hasna dan Lulu Hasnadianti Putri
TAHAP IX
EVALUASI PROGRAM
A. Kriteria Evaluasi
1) Unsur input
Jumlah peserta penyuluhan yang terbatas karena banyak peserta yang absen.
2) Unsur proses
Peserta (kader kesehatan) yang harus izin meninggalkan tempat dan peserta yang sudah
mulai Lelah dengan kegiatan
3) Unsur output
Melalui hasil skor post test yang telah dilakukan, masih terdapat jawaban yang salah,
padahal penjelasan sudah disesuaikan dengan isi materi beserta dengan soal pre-test
maupun post test. Walaupun begitu, tetapi sebagian besar hasil post test menunjukkan
adanya peningkatan skor penilaian.
DAFTAR PUSTAKA
Media Penyuluhan
REKAP DATA PRETEST DAN POST TEST