KAK Reagen Tes HIV III 2023
KAK Reagen Tes HIV III 2023
I. LATAR BELAKANG
Penyakit menular di Kota Bogor pada tahun 2023 masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan kesakitan, kematian dan kejadian
luar biasa. Penyakit tersebut yaitu HIV/AIDS dan IMS, Tuberkulosis, Pneumonia, Diare,
DBD, Covid-19, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti
difteri, polio, campak dan hepatitis.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan
AIDS. Sedangkan AIDS adalah suatu gejala berkurangnya kemampuan pertahan diri
yang disebabkan oleh penurunan kekebalan tubuh disebabkan oleh virus HIV. Infeksi
HIV tidak segera menghabiskan/menghancurkan sistem kekebalan tubuh tetapi akan
terus bereplikasi dan menginfeksi. Ini bisa bertahun-tahun lamanya sampai akhirnya
sistem kekebalan tubuh hancur dan tubuh tidak dapat melawan infeksi-infeksi lain yang
menyerang tubuh. Pada saat kekebalan tubuh melemah dan tidak sanggup lagi
melawan infeksi yang menyerang tubuh dan infeksi-infeksi tersebut berkumpul maka
disebut AIDS.
Indikator kinerja keberhasilan program HIV AIDS adalah menurunnya infeksi HIV
baru di Kota Bogor, menurunnya jumlah kematian karena HIV / AIDS dan menurunnya
stigma di masyarakat, yang dikenal dengan getting to zero. Roadmap 95 95 95, getting
to zero program HIV.
Penemuan Kasus HIV baru tahun 2022 berjumlah 408 kasus dan kasus baru
AIDS tahun 2022 sebanyak 14 kasus. Hal ini meningkat dari tahun 2021 dimana kasus
HIV baru sebanyak 333. Dari Tahun 2005 Sampai dengan Tahun 2022 secara kumulatif
dilaporkan terdapat Kasus HIV-AIDS 6.158 Kasus. Dari kasus AIDS yang dilaporkan
sebanyak 1.856 kasus. Di Tahun 2022 pada kasus HIV terbanyak berdasarkan populasi
kunci yaitu pada LSL sebanyak 130 kasus. Bumil yang di tes HIV sebanyak 17.786
bumil, 16 bumil HIV positif.
Upaya pencegahan HIV/AIDS dapat efektif bila dilakukan dengan komitmen
masyarakat dan komitmen politik yang tinggi untuk mencegah dan atau mengurangi
perilaku risiko tinggi terhadap penularan HIV yaitu melalui pemberian penyuluhan
kesehatan di sekolah dan di masyarakat, tidak melakukan hubungan seks atau hanya
berhubungan seks dengan satu orang yang diketahui tidak mengidap infeksi, tidak
menggunakan jarum suntik sembarangan, memperbanyak fasilitas pengobatan bagi
pecandu obat terlarang akan mengurangi penularan HIV (Program “Harm reduction”),
menyediakan fasilitas Konseling HIV, tes HIV untuk ibu hamil, skrining donor darah dan
lainnya.
Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam melakukan pemeriksaan tes HIV
menggunakan reagen test HIV yang berasal dari bantuan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat dan Kementrian Kesehatan RI. Akan tetapi ketersediaan reagen tersebut
terbatas sehingga sering mengalami kekurangan reagen. Reagen 1 sensitifitasnya
harus lebih besar dari reagen 2 dan 3. Menurut permenkes RI No.15 tahun 2015
tentang pelayanan laboratorium pemeriksaan HIV dan infeksi oportunistik, dalam pasal
9 disebutkan bahwa, dalam melakukan pelayanan, setiap laboratorium pemeriksaan
HIV harus menggunakan reagen diagnostik HIV yang memiliki izin edar dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan. Dalam menentukan reagen 2 dan 3
spesifisitas harus lebih tinggi dari reagen 1. Reagen 2 harus lebih tinggi spesifisitasnya
dari regaen 1, sedangkan reagen 3 spesifisitasnya harus lebih tinggi dari reagen 2.
Agar pemeriksaan tes HIV dapat berkelanjutan, dan target 95 95 95 dapat
tercapai di 2030 dan getting to 3 zero dapat tercapai, maka diperlukan persediaan
reagent tes HIV III yang cukup di fasilitas Kesehatan di Kota Bogor.
II. TUJUAN
a. Umum
Menyediakan pemenuhan kebutuhan penunjang laboratorium untuk program
pemberantasan penyakit menular di Kota Bogor
b. Khusus
Menyediakan pengadaan bahan Kimia / Non Kimia (reagenal) untuk
pemeriksaan tes HIV dan kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
III. SASARAN
Sasaran adalah sebesar 95% populasi beresiko di Kota Bogor.
ALOKASI LOGISTIK PROGRAM HIV AIDS UNTUK LAYANAN KESEHATAN DI KOTA
BOGOR
Satuan Box @25 tes Box @30 Box @10 tes Box @100
tes
5 Tanah Sareal 2 2 13 1
6 Mulyaharja 2 2 66 5
7 Cipaku 2 2 80 8
8 Bogor Selatan 2 2 41 5
9 Bondongan 2 2 75 7
10 Lawang Gintung 2 2 65 7
12 Pasir Mulya 2 2 58 5
13 Pancasan 2 2 59 6
14 Semplak 2 2 76 8
15 Gang Kelor 2 2 91 9
16 Pulo Armyn 2 2 71 7
17 Belong 2 1 14 1
18 Gang Aut 2 1 27 3
19 Bogor Tengah 2 2 15 2
20 Sempur 2 1 70 7
21 Merdeka 2 1 42 4
24 Tegal Gundil 2 1 86 9
26 Mekarwangi 2 1 103 10
27 Pondok Rumput 2 1 33 3
28 Rs Marzoeki 2 2 4 1
Rs Medika
29 2 1 4 1
Dramaga
30 RS BMC 1 1 4 1
31 RS Hermina 1 1 4 1
32 RS Salak 1 1 4 1
33 RS Vania 1 1 4 1
34 RS Siloam 1 1 4 1
35 RS Ummi 2 1 4 1
36 RS Islam 1 1 4 1
37 RS Melania 1 1 3 1
38 RS Mulia 1 1 3 1
39 RS Bogor Senior 1 1 2 1
40 RSIA Nuraida 1 1 4 1
41 RS Juliana 1 1 4 1
42 RSKIA Sawojajar 1 1 4 1
43 RS Bunda Suryatni 1 1 4 1
44 RSIA Pasutri 1 1 4 1
45 RS Bhayangkara 1 1 3 1
46 RS Azra 2 1 4 1
47 RS Graha Medika 1 1 4 1
IV. SPESIFIKASI
Spesifikasi bahan habis pakai Reagen HIV II sebagai berikut
Harga
Nama Total Harga
No. Metode Spesifikasi Banyaknya Satuan
Barang Rp
Rp
1 Reagen tes e- - 1 box berisi 2000 pcs 16.000 32.000.000
HIV III catalogue 30 test
- Mendeteksi
adanya
antibodi HIV
type 1 & type
2 di dalam
serum,plasma
& whole blood
- Reagent
terstandar di
Kementerian
Kesehatan
- Masa berlaku
atau exp date
10 bulan,
Reagen dapat
ditukar
minimal 3
bulan
sebelum
masa exp
date
TOTAL 32.000.000
VI. OUTPUT
Tersedianya bahan habis pakai Reagen HIV III untuk kegiatan pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bogor.
VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini kami sampaikan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya. Kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan pengadaan
bahan habis pakai Reagen HIV III di Kota Bogor tahun 2023.