Anda di halaman 1dari 9

Nama : Jonathan Dwi Saputra Timanggor

NIM : 220906022

Mata Kuliah : Matematika Soshum

Dosen Pengampu : Muhammad Razali S.Si., M.Si

1. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari link NASA GLOBAL CLIMATE CHANGEA
telah di kumpulkan data per – 10 tahun, yaitu :

 Tahu Level CO2 (y)


n (x) dalam p.p.m
1960 316.28
1970 325.61
1980 338.51
1990 354.27
2000 369.24
2010 389.85
2020 413.26

2. Grafik yang diperoleh dalam data per - 10 tahun kenaikan CO2 berupa persamaan linear dan
kuadratik adalah sebagai berikut :
y
450
400 f(x)
f(x) == 0.0127821428571427
1.60767857142857 x +x²309.915357142857
+ 0.840750000000015 x + 316.306428571428
350 R²
R² == 0.99952348244981
0.980921282851166
300 y
250 Linear (y)
Polynomial (y)
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60 70

Dan table yang digunakan adalah :

x Y
196
0 0 316.28
197
0 10 325.61
198
0 20 338.51
199
0 30 354.27
200
0 40 369.24
201
0 50 389.85
202
0 60 413.26

Dari data tersebut di dapat persamaan linear dan kuadratik melalui table tahun dan level
kenaikan CO2. Lalu jika diramalkan bagaimana kenaikan CO2 di tahun 2030
menggunakan persamaan linear dan kuadratik maka akan didapat hasil sebagai berikut :
y
(Kuadrati
x y (Linear) k)
203
0 70 422.31 376.136
Dengan x dinyatakan sebagai jumlah tahun.

3. carilah turunan pertama 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑦 𝑑𝑡 dari model matematika linier dan kuadratik pada
data peningkatan kadar CO2 per 10 tahun sejak 1960 – 2020.

4. Setelah mengumpulkan data menggunakan link informasi yang sama, di dapat pula data
kenaikan CO2 dari tahun Maret 2000 - Maret 2023 dengan table dibawah ini :

x Y
200
0 0 369.24
200
1 1 371.06
200 2 372.61
2
200
3 3 374.99
200
4 4 377.4
200
5 5 379.45
200
6 6 381.32
200
7 7 383.17
200
8 8 384.72
200
9 9 387.54
201
0 10 389.85
201
1 11 391.27
201
2 12 392.99
201
3 13 396.07
201
4 14 398.37
201
5 15 400.22
201
6 16 403.54
201
7 17 406.05
201
8 18 408.06
201
9 19 410.71
202
0 20 413.26
202
1 21 416.17
202
2 22 417.33
202
3 23 419.53
Lalu dari table ini di dapat la grafik persamaan untuk linear, kuadratik dan eksponensial,
yaitu :

y
430
420
0.0147844329583464
f(x) = 368.499461247471 x +x²367.955633333333
2.22458260869565 exp( + 1.88454065065368 x +x 369.202453846154
0.00564981352016759 )
410 0.999118890071716
R² = 0.998572468113456
0.997438913032089
y
400
Linear (y)
390 Polynomial (y)
380 Exponential (y)
370
360
350
340
0 5 10 15 20 25

Untuk meramalkan bagaimana kondisi kenaikan CO2 pada tahun 2024 maka digunakan
persamaan linear, kuadratik dan eksponensial , dan di dapat pula hasil kenaikan CO2 di
tahun 2024, yaitu :
y
(kuadratik y
X y (Linear) ) (eksponensial)
202
4 24 421.276 414.752 416.6100867

5. Kemudian carilah turunan pertama 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑦 𝑑𝑡 dari model matematika linier dan
kuadratik pada data peningkatan kadar CO2 per tahun dari tahun 2000 hingga 2023.

6. Sebagai seorang mahasiswa Ilmu Politik yang berpotensi menjadi pemimpin dunia di masa
depan, narasi saya akan membahas tentang pengaruh keputusan politik pemimpin antar
bangsa dalam bentuk Peraturan Global tentang etika lingkungan, upaya membangun
kesadaran masyarakat global tentang perubahan iklim, serta mendorong kesepakatan
internasional mengenai masalah karbon yang dapat membahayakan bumi sebagai tempat
tinggal manusia.

Saya menyadari bahwa efek rumah kaca dan perubahan iklim memiliki dampak yang luas
bagi keberlangsungan hidup manusia, seperti bencana alam yang semakin sering terjadi dan
naiknya permukaan air laut. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya politik untuk mengatasi
masalah perubahan iklim akibat peningkatan emisi karbon di udara.

Saya juga mengenal tentang "PERDAGANGAN KARBON" atau carbon trading, yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Skema bisnis perdagangan
karbon melibatkan pembelian dan penjualan kredit karbon, di mana negara atau perusahaan
yang berhasil mengurangi emisi karbon dapat menjual kredit karbonnya kepada negara atau
perusahaan yang tidak berhasil mengurangi emisi karbon. Namun, saya meyakini bahwa
skema ini harus diatur dengan ketat demi keadilan dan keberlanjutan lingkungan.

Di era globalisasi ini, keputusan politik para pemimpin internasional berdampak signifikan
terhadap isu lingkungan global. Saat para pemimpin bekerja sama untuk membuat undang-
undang global, meningkatkan kesadaran global, atau memperkuat perjanjian lingkungan
internasional, mereka dapat memainkan peran penting dalam melindungi rumah besar kita,
planet ini.

Etika lingkungan global merupakan bentuk pengambilan keputusan politik yang dapat
dilakukan oleh para pemimpin internasional. Dengan memberlakukan dan menegakkan
hukum ini, para pemimpin berupaya menciptakan kerangka kerja untuk memandu tindakan
manusia terhadap lingkungan dengan tujuan melindungi planet ini. Undang-undang ini dapat
mencakup berbagai aspek seperti pengelolaan sumber daya alam, perlindungan ekosistem
dan langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, penting juga
untuk meningkatkan kesadaran global akan pemanasan global. Para pemimpin internasional
dapat berperan dalam mendidik masyarakat tentang perubahan iklim, dampaknya, dan cara
menanggapinya. Dengan memberikan informasi yang akurat dan relevan serta melibatkan
masyarakat secara aktif, para pemimpin dapat meningkatkan kesadaran akan perlunya
tindakan kolektif untuk memerangi pemanasan global. Melalui kampanye pendidikan,
konferensi internasional, atau program pemerintah, para pemimpin dapat memengaruhi
pemikiran dan perilaku seluruh masyarakat. Selain itu, penting untuk mempromosikan
kesepakatan internasional tentang masalah karbon untuk melindungi planet ini. Pemimpin
nasional dapat bekerja sama untuk mencapai kesepakatan dan kontrak untuk mengurangi
emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya. Melalui kesepakatan tersebut, negara-
negara dapat saling berkomitmen untuk menerapkan kebijakan yang mengurangi emisi,
mendorong penggunaan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi. Dengan kerja
sama dan koordinasi yang kuat antar negara, para pemimpin dapat menciptakan sistem global
yang efektif untuk mengatasi tantangan karbon dan dampaknya terhadap perubahan iklim.
Para pemimpin dari semua negara memainkan peran penting dalam melindungi Bumi, rumah
besar umat manusia. Keputusan kebijakan yang mereka buat, seperti mengembangkan kode
etik lingkungan global, meningkatkan kesadaran publik, atau mengelola perjanjian karbon
internasional, dapat berdampak signifikan terhadap upaya lingkungan global. Penting bagi
para pemimpin untuk memiliki visi keberlanjutan jangka panjang, berkomitmen pada
kolaborasi internasional, dan memprioritaskan keberlanjutan dan kesejahteraan manusia di
masa depan. Dengan cara ini, mereka dapat menjadi pemimpin dalam membawa perubahan
positif dan mengatasi masalah lingkungan yang dihadapi dunia saat ini. Efek rumah kaca
adalah fenomena di mana gas-gas tertentu di atmosfer bumi memerangkap radiasi panas dari
matahari dan menjaga planet ini tetap hangat. Gas-gas ini, seperti karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), dan uap air, bertindak sebagai atap, menjebak panas matahari dan
mencegahnya keluar ke luar angkasa. Hal ini meningkatkan suhu rata-rata bumi, yang
dikenal sebagai pemanasan global. Efek rumah kaca terjadi secara alami, namun peningkatan
konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia akan mempercepat pemanasan global
dan berdampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Pemanasan global adalah
hasil dari peningkatan suhu rata-rata global akibat efek rumah kaca yang berlebihan. Efeknya
bisa sangat merusak, termasuk naiknya permukaan laut, kondisi cuaca yang lebih ekstrem,
dan hilangnya habitat alami bagi banyak spesies. Upaya politik untuk mengurangi masalah
pemanasan global termasuk perjanjian global seperti Perjanjian Paris, disebut online sebagai
"pers - pemanasan karbon," yang bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global.
2°C. Banyak negara juga telah memperkenalkan kebijakan dan program untuk mengurangi
emisi karbon, seperti penggunaan energi terbarukan dan peningkatan efisiensi transportasi.
Tapi "perdagangan karbon" mengacu pada sistem perdagangan emisi gas rumah kaca di
mana perusahaan dapat membeli dan menjual emisi karbon dioksida. Ini bertujuan untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca global dengan memberikan insentif keuangan kepada
perusahaan untuk mengurangi emisi dan dengan menyediakan sumber pendanaan untuk
proyek perlindungan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai