Dalam biaya variable yang digunakan ini berdasarkan pembuatan roti sebanyak 45 box
dalam sebulan sehingga untuk total produk selama setahun yaitu sebanyak 540 box produk roti
yang akan dibuat.
Tabel 4. 3 Biaya Tetap
Biaya Tetap (Tahun)
No. Jenis Satuan Jumlah Harga Satuan Jumlah Total
Biaya perawatan
1 Buah 2 Rp 50.000,00 Rp 150.000,00
mesin
2 Tenaga Kerja Orang 3 Rp 1.000.000,00 Rp 3.000.000,00
Total Rp 37.200.000,00
TAHUN 0 1 2 3 4 5
A. Arus Kas Masuk
Prediksi Volume
540 540 540 540 540
Penjualan (Unit)
%Ketercapaian
100% 100% 100% 100% 100%
Penjualan
Ketercapaian
540 540 540 540 540
Penjualan
Prediksi Harga (Rp.) 78000 78000 78000 78000 78000
%Terhadap Harga 100% 100% 100% 100% 100%
Harga (Rp.) 78000 78000 78000 78000 78000
Nilai Sisa (Rp.)
Total Cash Inflow
0 42120000 42120000 42120000 42120000 42120000
(Rp.)
B. Arus Kas Keluar
Investasi Awal (Rp.) 105247500
Biaya Operasional
Dan Perawatan
Biaya Tetap (Rp.) 68888,88889 68888,88889 68888,88889 68888,88889 68888,88889
Biaya Variabel 23791,66667 23791,66667 23791,66667 23791,66667 23791,66667
Total Biaya Variabel 12847500 12847500 12847500 12847500 12847500
Total Cash Outflow 105247500 12916388,89 12916388,89 12916388,89 12916388,89 12916388,89
(Rp.)
Arus Kas Netto (Rp.) -105247500 29203611,11 29203611,11 29203611,11 29203611,11 29203611,11
Berdasarkan tabel arus kas diatas dapat dilihat bahwa hasil arus kas bersih pada 5
tahun kedepan hasilnya positif atau mengalami keuntungan hal ini terjadi dikarenakan
jumlah kas yang masuk lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan jumlah kas yang
keluar dimana bisa dilihat jumlah kas masuk pada tahun pertama sampai ke lima itu
sebesar Rp. 42.120.000 per tahunnya sedangkan unutk kas keluarnya sebesar
Rp.12.961.388 sehingga terdapat keuntungan sebesar Rp. 29.203.611 tiap tahunnya.
Setelah melakukan perhitungan arus kas, kemudian menentukan nilai net present
value dari penjualan dengan menggunakan suku bunga majemuk sebesar 10% dimana
bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 8 NPV, AW, FW, IRR
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa untuk hasil nilai NPV, AW, FW, dan
IRR berturut-turut sebesar Rp. 5.457.162,62; Rp. 1.439.583,13; Rp. 8.778.814,97. Selisih
antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang
akan datang atau pada 5 tahun kedepan yaitu sebesar Rp. 5.457.162,62 atau nilai dari
NPV positif yang artinya bahwa proyek tersebut layak diusahakan karena mendapatkan
keuntungan dari penjualan yang dilakukan. Nilai AW pada 5 tahun kedepan dengan
tingkat suku bunga majemuk sebesar 10% menghasilkan biaya sebesar Rp. 1. 439.583,13
dan untuk FW nya sebesar Rp. 8.778.814,97 yang dimana artinya untuk annual dan
future worth dari perusahaan lebih dari 0 (nol) artinya rencana tersebut layak untuk
direalisasikan.Sedangkan hasil untuk nilai IRR dimana tingkat pengembalian investasi
pada jangka waktu yang ditetapkan hasilnya positif atau sebesar 12% yang artinya usaha
tersebut memberikan keuntungan.
4.6 Break Event Point (BEP)
Perhitungan Break Event Point bertujuan untuk mengetahui titik impas dari jumlah
produk yang terjual dengan jumlah hasil yang didapatkan dari penjualan. Analisis Break
Event Point harus membedakan antara pola prilaku biaya, mana yang bersifat variabel,
semi variabel dan bersifat tetap(Malombeke, 2013). Dengan menggunakan ms Excel
dapat diketahui titik impas dari penjualan roti, berikut merupakan grafik hasil
perhitungan Break Event Point :
BEP=700,
Rp.53,854,166
700.00 Rp 53,854,166.67 .67
Rp100,000,000.00
Rp90,000,000.00
Rp80,000,000.00
Rp70,000,000.00
Rp60,000,000.00
Sales
Rp50,000,000.00 Fixed Cost
Total Cost
Rp40,000,000.00
Rp30,000,000.00
Rp20,000,000.00
Rp10,000,000.00
Rp-
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa titik impas berada pada jumlah produk
yang terjual sebebanyak 700 kotak dan jumlah biaya sebesar Rp. 53,854,166.67. pada
titik ini perusahaan tidak akan mengalami keuntungan maupun kerugian.
TAHUN 0 1 2 3 4 5
A. Arus Kas Masuk
Prediksi Volume
540 540 540 540 540
Penjualan (Unit)
%Ketercapaian
100% 100% 100% 100% 100%
Penjualan
Ketercapaian
540 540 540 540 540
Penjualan
Prediksi Harga (Rp.) 78000 78000 78000 78000 78000
%Terhadap Harga 97% 97% 97% 97% 97%
Harga (Rp.) 75334.10046 75334.10046 75334.10046 75334.10046 75334.10046
Nilai Sisa (Rp.)
Total Cash Inflow
0 40680414.25 40680414.25 40680414.25 40680414.25 40680414.25
(Rp.)
B. Arus Kas Keluar
Investasi Awal (Rp.) 105247500
Biaya Operasional
Dan Perawatan
Biaya Tetap (Rp.) 68888.88889 68888.88889 68888.88889 68888.88889 68888.88889
Biaya Variabel 23791.66667 23791.66667 23791.66667 23791.66667 23791.66667
Total Biaya Variabel 12847500 12847500 12847500 12847500 12847500
Total Cash Outflow
105247500 12916388.89 12916388.89 12916388.89 12916388.89 12916388.89
(Rp.)
TAHUN 0 1 2 3 4 5
Arus Kas Netto (Rp.) -105247500 27764025.36 27764025.36 27764025.36 27764025.36 27764025.36
Pada perhitungan ini harga jual yang didapatkan ketika NPV=0 adalah sebesar
Rp. 76.000,00 yaitu turun sebesar 3% dari harga semula yag telah ditentukan.
4.8 Kesimpulan
1. Kebutuhan dana pada perusahaan roti yang akan dijalankan adalah sebesar
Rp.55.200.000 yaitu dari jumlah dana modal tetap, dan sebesar Rp. 50.047.500 dari
jumlah dana modal kerja. Untuk sumber dana terdiri dari modal sendiri dan kredit
bank yang totalnya sebesar Rp. 105.247.500
2. Aliran kas pada perusahaan ini adalah dengan mengetuahui nilai NPV lebih besar
atau sama dengan 0 sehingga rencana kegiatan investasi ini dikatakan layak. Nilai
NPV yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 5.457.162,62. Untuk nilai AW, FW dan
IRR masing masing adalah Rp. 1.439.583,13, Rp. 8.778.814,97 dan 12%.
3. Break Event Point yang didapatkan adalah sebesar 700 produk yang terjual atau
dengan jumlah pemasukan sebesar Rp. 53,854,166.67. agar perusahaan tidak
mengalami kerugian maupun keuntungan.
4. Pada analisis sensitivitas jika nilai NPV sama dengan 0 maka pada produk yang
dijaul sebanyak 514 kotak, turun sebanyak 26 kotak dari sebelumnya, dan pada
harga jual menjadi sebesar Rp. 76.000,00 atau turun sebesar 3% dari harga semula
yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Paillin, D. B., Lawalata, V. . and Indah, A. (2020) ‘Analisis Hasil Kombinasi Produk Dan
Tingkat Penjualan Dalam Upaya Memaksimalkan Keuntungan’, 14(1).
LAMPIRAN