Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEUANGAN “NUSACAKE”

Diusulkan Oleh :

Hafidah Istiana Ningsih 3.41.21.2.13 – 2021

Indra Prayogo 3.41.21.2.14 – 2021

Monica Divani Wulan Agustina 3.41.21.2.17 – 2021

Muhamad Dwi Bagas Saputra 3.41.21.2.18 – 2021

Syavina Rizqi Windiyani 3.41.21.2.25 – 2021

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

SEMARANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan bisnis selalu dijadikan tantangan dalam upaya


memajukan sebuah usaha, terutama dalam UMKM. UMKM dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya masih banyak ditemukan belum memiliki
laporan keuangan yang baik sehingga laporan keuangan belum dapat
difungsikan sebagai pengontrol usaha dalam menghitung laba bersih suatu
usaha selama suatu periode. Oleh sebab itu, dibutuhkan pembuatan laporan
keuangan guna mengetahui laba usaha yang sesungguhnya. Untuk mencapai
laba usaha yang optimal, dibutuhkan sebuah pencatatan transaksi yang
berkaitan dengan keuangan usaha dari setiap kegiatan operasional usaha yang
telah berjalan (Sutisna, 2016). Hal senada juga diungkapkan oleh Paring
Waluyo (2017) bahwa 90% banyak yang bercampur antara laporan keuangan
atau pengeluaran usaha dengan pribadi, bahkan ada yang tidak ada laporan
keuangannya sama sekali.

Laporan keuangan suatu entitas merupakan sarana pertanggungjawaban


kegiatan keuangan dalam satu periode tertentu. Informasi yang terdapat didalam
laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Laporan keuangan harus
relevan dan dapat dipercaya untuk membuat suatu analisis terhadap laporan
keuangan. Diperlukan suatu kehatian-hatian untuk bisa memastikan bahwa
laporan keuangan tersebut merupakan laporan yang otentik, objektif, dan bisa
dipercaya. Laporan keuangan dihasilkan dari kegiatan akuntansi di dalam suatu
entitas. Kegiatan akuntansi dimulai dengan mengidentifikasi bukti-bukti
transaksi untuk dicatat kedalam buku harian jurnal kemudian menggolongkan
dan mengklasifikasikannya kedalam buku besar. Selanjutnya data-data
akuntansi tersebut diikhtisarkan dalam bentuk neraca saldo dan dilaporkan
dalam laporan keuangan untuk kemudian dikomunikasikan kepada pihak yang
berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dengan
melakukan analisis dan interpretasi. Laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh
proses akuntansi. Oleh karena itu jika proses yang dilakukan oleh bagian
akuntansi tidak berkualitas maka dapat dipastikan laporan keuangan yang
dihasilkan juga menjadi tidak berkualitas (Winwin dan Ilham, 2006).

Usaha Kuliner NusaCake merupakan Usaha Rumahan (home industry) yang


bergerak di bidang kuliner makanan, dengan produknya menjual pancake
dengan cita rasa nusantara. Dalam aktivitasnya, Usaha Kuliner NusaCake masih
menggunakan cara sederhana dengan pelaksanaan secara manual untuk
pengelolaan keuangannya. Hal ini menimbulkan masalah tidak efektif dan
efisiennya penggunaan waktu dan biaya yang dikorbankan. Hasil akhir dari
kegiatan akuntansi adalah penyampaian laporan keuangan sebagai informasi
yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Laporan
keuangan NusaCake seringkali tidak akurat dan tidak dapat disajikan secara
tepat waktu karena proses akuntansi masih dilakukan secara manual. Beragam
kesalahan dan faktor human error seringkali juga menjadi hambatan untuk
penyampaian laporan keuangan secara akurat dan tepat waktu.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perumusan masalah dalam


implementasi ini adalah bagaimana cara menyusun laporan keuangan NusaCake
dengan software aplikasi yang baik dan benar.

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi cara menyusun laporan


keuangan NusaCake dengan software aplikasi yang baik dan benar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori

Romney dan Paul JS (2006) menyatakan bahwa fungsi dasar sistem informasi akuntansi
adalah untuk menyediakan informasi yang berguna (useful) untuk pembuatan
keputusan. Agar berguna, informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi, seperti laporan keuangan dan berbagai jenis laporan, harus menyajikan
gambaran aktivitas perusahaan secara akurat, lengkap, dan tepat waktu.

Hall (2010) menyatakan bahwa secara fundamental, tujuan sistem informasi akuntansi
adalah untuk menyediakan informasi tentang sumberdaya organisasi yang digunakan;
menyajikan informasi yang berhubungan pembuatan keputusan manajemen; dan (3)
menyediakan informasi untuk personel-personel operasi guna membantu personel-
personel tersebut melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien dan efektif.
Pornpandejwittaja dan Pairat (2012) lebih lanjut menyatakan bahwa efektivitas sistem
informasi berhubungan dengan pengumpulan, pemasukan (entering), pengolahan,
penyimpanan data, pengelolaan, pengendalian pelaporan informasi akuntansi sehingga
organisasi dapat memperoleh laporan keuangan berkualitas.

Microsoft excel adalah aplikasi spreadsheet canggih yang bisa digunakan untuk
menampilkan data, melakukan pengolahan data, kalkulasi, membuat diagram,
laporan, dan semua hal yang berkaitan dengan data yang berupa angka. Contoh
aplikatif dari penggunaan excel dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk keperluan
menghitung rata-rata atau nilai maksimum suatu data, membuat sebuah grafik yang
memperlihatkan presentasi suatu penjualan dalam range tertentu, memperlihatkan
jumlah total suatu variabel, manajemen database. Spreadsheet Pada dasarnya adalah
grid besar yang menata data ke dalam baris dan kolom, namun Excel memiliki fitur
yang lebih dan hanya sekedar pengganti buku akuntansi. Excel dapat melakukan semua
kalkulasi yang diinginkan, dan misalkan data di dalam sebuah sheet Excel
diubah/di-update, maka Excel dapat langsung melakukan peng-update-an hasil tanpa
harus mengubah struktur keseluruhan dari penulisan spreadsheet.

2. Metode Penelitian

Berdasarkan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, peneliti akan


menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka.
BAB III

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini, data yang diperoleh berasal dari pengamatan yang dilakukan pada
saat implementasi NusaCake.

1. Penjualan NusaCake

Berikut ini adalah tabel penjualan NusaCake dalam bulan November 2022.

Bulan Minggu ke Total

November 2022 1 2 3 4

Jumlah (buah) 50 75 85 150 360

Jumlah (Rp) 150.000 225.000 255.000 450.000 1.080.000

2. Modal Awal

Modal awal adalah sejumlah modal dalam bentuk uang yang digunakan dalam memulai
suatu bisnis. Modal usaha juga merupakan investasi usaha yang dikeluarkan di awal
dan dipakai untuk mengembangkan usaha dalam jangka panjang. Modal awal ini terdiri
dari investasi, biaya bahan baku, dan biaya operasional. Berikut ini adalah modal awal
yang diperlukan setelah dilakukannya implementasi produksi NusaCake.

a. Investasi

Umur
Harga per Penyusutan/
No Komponen Jumlah Satuan Total Biaya Ekonomis
Unit Bulan
(Bulan)
1 Baskom Sedang 2 Unit Rp6.000 Rp12.000 36 Rp333
2 Spatula Kue 1 Unit Rp1.000 Rp1.000 36 Rp28
3 Sendok 2 Unit Rp1.000 Rp2.000 36 Rp56
4 Gunting 2 Unit Rp3.000 Rp6.000 36 Rp167
5 Saringan 1 Unit Rp5.000 Rp5.000 36 Rp139
6 Centong Sayur 1 Unit Rp5.000 Rp5.000 36 Rp139
7 Nampan 1 Unit Rp5.000 Rp5.000 36 Rp139
8 Pisau 1 Unit Rp5.000 Rp5.000 36 Rp139
9 Spatula 1 Unit Rp3.500 Rp3.500 36 Rp97
10 Teflon 1 Unit Rp50.000 Rp50.000 36 Rp1.389
11 Hand Mixer 1 Unit Rp8.000 Rp8.000 36 Rp222
12 Mixer 1 Unit Rp70.000 Rp70.000 36 Rp1.944
13 Staples 1 Unit Rp5.000 Rp5.000 36 Rp139
14 Kompor 1 Unit Rp80.000 Rp80.000 36 Rp2.222
Total Biaya Rp247.500 Rp257.500 Rp7.153

b. Biaya Produksi

No Bahan Jumlah Per Bulan Total Harga per Bulan


Bahan Utama
1 Telur 2 kg Rp42,000
2 Tepung Terigu 4 kg Rp44,000
3 Tepung Tapioka 500 gr Rp5,500
4 Kelapa Parut 12 butir Rp60,000
5 Daun Pandan 22 pcs Rp5,000
6 Susu Bubuk 12 pcs Rp36,000
7 Susu Kental Manis 12 pcs Rp18,000
8 Gula Pasir 330 gr Rp2,500
9 SP Roti 12 pcs Rp36,000
10 Gula Jawa 12 pcs Rp14,000
11 Santan Instan 12 pcs Rp36,000
12 Air Isi Ulang 1 Rp5,000
13 Es Batu 6 buah Rp3,000
14 Minyak 350 ml Rp7,000
Bahan Pembantu
1 Stiker Merk 3 lembar A3 Rp35,000
3 Mika Plastik 4 pack Rp28,000
5 Isi Staples 1 box Rp10,000
Jumlah Rp387,000
c. Biaya Operasional

No Komponen Biaya per Bulan


1 Listrik & Air Rp 45.000
2 Gas Rp 20.000
3 Komunikasi & Informasi Promosi Rp 15.000
4 Tenaga Kerja 5 orang Rp 80.000
5 Sewa Rp 75.000
6 Biaya Transportasi Rp 30.000
Jumlah Rp 265.000

Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha NusaCake adalah sebesar Biaya
Peralatan + Biaya Bahan Baku + Biaya Operasional
= Rp 257.500 + Rp 387.000 + Rp 265.000
= Rp 909.500

Total Biaya
Biaya Investasi Rp 257.500 / tahun
Biaya Produksi Rp 4.644.000 / tahun
Biaya Operasional Rp 3.180.000 / tahun
Biaya Penyusutan Rp 85.836 / tahun

3. HPP

Harga pokok penjualan atau HPP adalah istilah pada akuntansi keuangan dan pajak
yang digunakan untuk menggambarkan total pengeluaran biaya langsung oleh
perusahaan yang timbul dari barang dan/atau jasa yang diproduksi dan dijual dalam
kegiatan bisnis dalam satu periode. Berikut adalah harga pokok penjualan dari bisnis
NusaCake.

Biaya Tetap = Biaya Penyusutan + Biaya Operasional


= Rp 7.153 / bulan + Rp 265.000 / tahun
= Rp 272.153 / bulan
HPP = Biaya Tetap + Biaya Produksi / Jumlah Produksi
= Rp 272.153 + Rp 387.000 / 360 pcs
= Rp 659.153 / 360 pcs
= Rp 1.830,9 atau Rp 1.831
4. Harga Jual Per Unit

Harga jual adalah nilai atau nominal harga dari penjual yang perlu dibayar pembeli.
Harga yang dibayarkan pembeli akan ditukar dengan produk atau jasa dalam ukuran,
berat, atau jumlah tertentu. Pemilik usaha harus menetapkan harga yang tepat agar
mendapatkan untuk dari penjualan. Berikut adalah harga jual per unit dari bisnis
NusaCake.

Harga Jual Per Unit = Cost Per Produk x Persentase Keuntungan


= Rp 1.831 x 63.85 % = Rp 1.169
Jadi, Rp 1.831 + Rp 1.169 = Rp 3.000
Atau Harga Jual Rp 3.000,00
5. Persediaan Akhir
Berikut ini adalah persediaan akhir yang terjadi setelah dilakukannya implementasi
NusaCake pada bulan November 2022.

Telur Rp8,000
Tepung Terigu Rp6,000
Tepung Tapioka Rp1,000
Kelapa Parut Rp7,000
Daun Pandan Rp2,500
Gula Pasir Rp500
Gula Jawa Rp4,000
Air Isi Ulang Rp2,500
Es Batu Rp500
Minyak Rp3,500
Stiker Merk Rp10,380
Mika Plastik Rp2,800
Isi Staples Rp5,000
Total Rp53,680
6. Laporan Keuangan NusaCake
a. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Berikut ini
adalah Laporan Laba Rugi NusaCake setelah dilakukan implementasi

LAPORAN LABA RUGI


NUSACAKE
PER 30 NOVEMBER 2022
Penjualan Rp1,080,000
HPP ( Rp659,160 )
Laba Kotor Rp420,840
Beban
Beban Operasional Rp265,000
Beban Penyusutan Rp7,153
Total Beban ( Rp272,153 )
Laba Bersih Rp148,687

b. Laporan Arus Kas

Pengertian laporan cash flow atau dikenal juga dengan nama laporan
arus kas adalah jenis laporan keuangan yang berisi tentang informasi
penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada periode waktu
tertentu.

Fungsi dari laporan ini yaitu untuk memberikan informasi serta revisi
dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka
membelanjakannya.

Sederhananya, laporan ini digunakan untuk melacak catatan pemasukan


dan pengeluaran dari seluruh kegiatan perusahaan. Berikut ini adalah laporan
arus kas setelah implementasi NusaCake dilakukan.
LAPORAN ARUS KAS
NUSACAKE
PER 30 NOVEMBER 2022
Cash Flow Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Opening Balance Rp909,500 Rp680,212 Rp756,549 Rp852,135
Cash Income
NusaCake Rp150,000 Rp225,000 Rp255,000 Rp450,000
Total Income Rp1,059,500 Rp225,000 Rp255,000 Rp450,000
Cash Outgoing
Biaya Produksi Rp53,750 Rp80,625 Rp91,375 Rp161,250
Biaya Operasional Rp66,250 Rp66,250 Rp66,250 Rp66,250
Biaya Penyusutan Rp1,788.25 Rp1,788.25 Rp1,788.25 Rp1,788.25
Investasi Rp257,500 Rp0 Rp0 Rp0
Total Outgoing Rp379,288 Rp148,663 Rp159,413 Rp229,288
Weekly Cash Balance Rp680,212 Rp76,337 Rp95,587 Rp220,712
Closing Balance Rp680,212 Rp756,549 Rp852,135 Rp1,072,847

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan modal adalah jenis laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan
atau pebisnis untuk mengetahui proyeksi atau gambaran terkait penurunan maupun
peningkatan aktiva bersih pada periode atau siklus akuntansi tertentu. Pada laporan ini
bisa ditemukan berbagai macam informasi seputar hal apapun yang membuat modal
dapat berubah, baik itu bertambah ataupun berkurang. Berikut ini adalah laporan
perubahan ekuitas yang terjadi setelah implementasi NusaCake

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

NUSACAKE

PER 30 NOVEMBER 2022

Modal Awal Rp909,500

Laba Bersih Rp148,687

Modal Akhir Rp1,058,187


d. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan perusahaan (statements of financial position) adalah


laporan sistematis yang mengenai aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan
pada suatu periode tertentu.Laporan ini juga dikenal dengan istilah neraca atau balance
sheet.

Di dalam laporan ini terdapat sumber daya perusahaan atau aset perusahaan,
kewajiban ekonomis atau utang, modal saham dan hubungan antar item tersebut.
Dengan kata lain, jenis laporan keuangan ini memberikan gambaran dari kondisi
keuangan perusahaan. Berikut ini adalah laporan posisi keuangan NusaCake setelah
dilakukannya implementasi.

LAPORAN POSISI KEUANGAN


NUSACAKE
PER 30 NOVEMBER 2022
Aset: Liabilitas
Kas Rp1,072,847 Utang Gaji Rp80,000
Persediaan Rp53,680 Utang Biaya Pemasaran Rp15,000
Peralatan Rp257,500 Utang Sewa Rp75,000
Akumulasi Depresiasi Peralatan (Rp7,153) Rp170,000

Ekuitas
Modal Rp1,058,187
Saldo Laba Rp148,687
Rp1,206,874

TOTAL Rp1,376,874 TOTAL Rp1,376,874

7. Lampiran Foto Penjualan


Berikut ini adalah beberapa foto dari implementasi NusaCake
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Sebagai penutup dari pokok bahasan tentang makalah keuangan NusaCake penulis akan
menyampaikan uraian yang telah dipaparkan, kesimpulan dari uraian makalah
keuangan adalah :

a. Dalam waktu satu bulan NusaCake dapat menjualkan sebanyak 360 pcs dengan
jumlah penjualan yaitu sebesar Rp 1.080.000
b. Untuk memulai usaha NusaCake memerlukan modal awal sebesar Rp 909.500
c. Harga pokok penjualan dari bisnis NusaCake adalah Rp 1.830,9 atau Rp 1.831
d. Harga jual dari bisnis NusaCake sebesar Rp 1.831 + Rp 1.169 = Rp 3.000
e. Persediaan akhir yang terjadi setelah dilakukannya implementasi NusaCake
pada bulan November 2022 sebesar Rp 53.680
f. Laba bersih yang dihasilkan dalam implementasi NusacCake pada bulan
November 2022 sebesar Rp 148,687
g. Saldo akhir kas pada bulan November 2022 adalah sebesar Rp1,072,847
h. Modal Akhir bulan November 2022 pada Laporan Perubahan Ekuitas adalah
sebesar Rp1,058,187

2. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar usaha NusaCake bisa berjalan dengan baik
dimasa yang akan datang yaitu sebaiknya melakukan analisa laporan keuangan secara
terus menerus, untuk mengetahui kemampuan usaha NusaCake dalam menghasilkan
laba yang diperoleh setiap tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA

1011-Article Text-16135-1-10-20190625
https://www.academia.edu/5359909/25357209_Pkm_Kewirausahaan_outlet_Teh

Anda mungkin juga menyukai