Anda di halaman 1dari 17

Pratikum

Evaluasi Proyek
Anggota :
Fajrul Huisaini (E1D020050)
Sylvain Syalom Sihite (E1D020060)
Lingga Agustiana (E1D020082)
Vina Lorenza (E1D020101)
Nursyara hasanah (E1D020102)

Dosen Pembimbing :
Dr. Putri Suci Asriani, SP, M.P.
“Kelayakan Proyek Peremajaan
Tanaman Kelapa Sawit
Pada Kelompok Tani Desa Kertapati
Mudik Kabupaten Bengkulu Tengah”
Kelapa sawit merupakan tanaman komoditas perkebunan yang cukup penting
di Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah.
Perkebunan kelapa sawit juga dapat dijadikan sebagai mata pencaharian pokok bagi
petani.
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang memegang
peranan penting dalam perekonomian. Hal ini dikarenakan produktivitasnya yang
tinggi dan masa produksi yang cukup panjang serta tahan hama dan penyakit.
Kebutuhan akan tanaman kelapa sawit akan terus meningkat sejalan dengan
tingginya kebutuhan akan minyak di kalangan masyarakat baik nasional maupun
Sejarah keberadaan proyek
Kelompok tani Bhineka Desa Kertapati mudik merupakan kelompok tani
yang bergerak di bidang usaha pertanian dan perkebunan. Kelompok tani
ini dikelola oleh pemerintah desa. Kantor utama Kelompok tani ini
Terletak di desa Kertapati mudik. Pada awalnya usaha perkebunan milik
perorangan namun melihat usia perkebunan yang sudah tidak
memungkinkan atau sudah tua maka dialihkan menjadi proyek untuk
menambah jumlah produksi.

Lokasi dan tahun dimulainya proyek


Proyek peremajaan perkebunan kelapa sawit ini berlokasi di desa
Kertapati mudik, Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Objek dari penelitian ini adalah kelompok tani
Bhineka proyek perkebunan kelapa sawit yang
melakukan teknik Replanting di Desa Kertapati Mudik,
Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah
dengan gambaran praktikum yang diperlukan.
Pratikum ini megunakan data primer yang diperoleh
melalui wawancara langsung kepada petani dengan
menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner serta
pengamatan langsung di lapangan pada tanggal 8 Mei
2023 di Kertapati Mudik, Kecamatan Pagar Jati,
Kabupaten Bengkulu Tengah. Dan data sekunder yang
di ambil dari kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah.
Lima aspek yang
dipertimbangkan dalam Proyek
Aspek Teknis Aspek Hukum dan
Manajemen
penelitian ini di laksanakan di desa Proyek yang dibuat oleh Badan Pengelola
Kertapati Mudik, Kecamatan Pagar Jati, Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)
Kabupaten Bengkulu Tengah, memiliki ini dilaksanakan pada tahun 2019-2022. izin
fasilitas yang mendukung seperti lahan usaha dari pemerintah setempat, tersedianya
yang memang sudah siap di reflanting, kelengkapan surat-surat seperti sertifikat
Proses reflanting ini sudah di mulai dari tanah, dan jaminan-jaminan yang dapat
2019-2022. diberikan apabila hendakmeminjam modal.
Lanjut......

3. Aspek Sosial 4. Aspek Ekonomi


Keberadaan proyek dapat memberi manfaat Dengan adanya proyek ini, pendapatan
secara implisit dan eksplisit terhadap masyarakat akan meningkat. yang awalnya
pendistribusian pendapatan serta penciptaan produksi sawit tidak memadai menjadi
lapangan pekerjaan, dari proyek ini banyak meningkat produksinya setelah reflanting
masyarakat yang mendapatkan manfaat . mendapatkan hasil produksi.
pengaruh negatif dari pelaksanaan proyek
terhadap dampak sosial seperti kehilangan
pekerjaan akibat adopsi teknologi atau
penerapan alat-alat mekanis yang mengurangi
keterlibatan tenaga kerja manusia.
Lanjutt.......

5.Finansial
Proyek mempertimbangkan sumber dana
yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi,
estimasi pendapatan dan biaya investasi yang
dibutuhkan selama umur bisnis, proyeksi aliran
kas (cashflow) dan laporan laba/rugi, serta
kriteria penilaianinvestasi Cash flow merupakan
arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
Data Cashflow Proyek Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit
Pada Kelompok Tani Desa Kertapati Mudik Kabupaten Bengkulu Tengah

Total Biaya
No Kegiatan
Harga Satuan 0 1 2 3 4
Biaya Investasi
1 Tumbang Ciping dan Susun Rumpukan Rp97,800,000 Rp97,800,000
2 Penerasan Rp7,300,000 Rp7,300,000
3 Melubang Tanam Rp5,670,000 Rp5,670,000
4 Pemesananan Bibit Rp51,240,000 Rp51,240,000
5 Transportasi, Pengangkutan dan Penurunan Rp8,453,500 Rp8,453,500
6 Waring Rp9,795,000 Rp9,795,000
Jumlah Biaya Investasi Rp180,258,500 Rp180,258,500
Biaya Oprasional
Biaya Langsung
1 Kapur Dolomit Rp0 Rp886,000 Rp714,000 Rp714,000 Rp684,000
2 NPK Rp0 Rp12,576,000 Rp10,224,000 Rp10,224,000 Rp10,650,250
3 Herbisida glikosat Rp0 Rp5,170,000 Rp7,755,000 Rp7,755,000 Rp7,892,500
4 Fungisida Marfu-P Rp0 Rp940,000 Rp1,410,000 Rp1,410,000 Rp1,460,000
Biaya tetap
5 PBB Rp0 Rp50,000 Rp50,000 Rp50,000 Rp50,000
6 Biaya Lain-lain Rp0 Rp100,000 Rp100,000 Rp100,000 Rp100,000
Jumlah Biaya Oprasional Rp0 Rp19,722,000 Rp20,253,000 Rp20,253,000 Rp20,836,750
Total outflow Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0
Total inflow
Penjualan sawit Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0
Arus kas Bersih Rp0 Rp19,722,000 Rp20,253,000 Rp20,253,000 Rp20,836,750
ANALISIS KELAYAKAN PROYEK
Salah satu hal yang biasanya ditinjau dalam studi kelayakan suatu proyek adalah mengenai analisa investasi
(investment analysis) dapat dinilai dengan kriteria investasi. Kriteria investasi tersebut terdiri dari net present value
(NPV), net benefit-cost ratio (Net B/C), Gross B/C, internal rate of return (IRR), dan Profitability ratio.
Tabel 1. Rumusan Analisis Finansial Proyek Peremajaan Kelapa Sawit
Tahun Investasi Jumlah O &M Total cost
investasi 1 2 3
2019 Rp180.258.500 0 19722000
2020 19722000 20253000
2021 20253000 20253000
2022 20253000 20836750
Jumlah Rp180.258.500 60228000 81064750
Rata-rata Rp180.258.500 15057000 20266187,5

Sumber : Data Primer di olah tahun 2023


Lanjutan Tabel 1. Rumasan Analisis Finansial Proyek Peremajaan Kelapa Sawit
PV Biaya
Penerimaan (PV Gross Net b-c
D.f,10% (PV Gross Pendapatan gr b-om p.v inv pvrg b-om
Penerimaan B/C) keuntungan
B/C)
4 5 6=3*5 7=4*5 8=4-3 9=5*8 10=4-2 11=1*5 12=10*5
0 0,909090909 17929090,91 0 -19722000 -17929090,91 0 Rp163.871.364 -17929090,91
0 0,826446281 16738016,53 0 -20253000 -16738016,53 -19722000 0 -16738016,53
0 0,751314801 15216378,66 0 -20253000 -15216378,66 -20253000 0 -15216378,66
0 0,683013455 14231780,62 0 -20836750 -14231780,62 -20253000 0 -14231780,62
0 3,169,865,446 64115266,72 0 -81064750 -64115266,72 -60228000 163871363,6 -64115266,72
0 0,792466362 16028816,68 0 -20266187,5 -16028816,68 -15057000 40967840,91 -16028816,68

Sumber : Data Primer di olah tahun 2023


Gross B/C
Kriteria Gross B/C (perbandingan present value benefit dengan present value biaya). Berikut ditampilkan nilai dari Gross
B/C dalam proyek replanting Kelapa Sawit didesa Kertapati Mudi.

Tabel 2. Hasil Analisis Nilai Gross B/C Proyek Peremajaan Kelapa Sawit
Gross B/C Rasio Pv gr b
Pv gr c
Rp0
Rp64.115.267
Sumber : Data Primer di olah tahun 0,00
2023

Benefit cost ratio (B/C R) merupakan suatu analisa pemilihan proyek yang biasa dilakukan karena mudah, yaitu
perbandingan antara benefit dengan cost. Jika nilainya < 1 maka proyek itu tidak ekonomis, dan jika > 1 berarti proiyek itu
feasible. Berdasarkan hasil diatas kriteria gross B/C proyek ini merugikan dan tidak layak untuk dilaksanakan karena nilai gross
B/C proyek peremajaan kelapa sawit <1.
NetB/C
Kriteria Net B/C adalah jika Net B/C > 1, maka rencana proyek dinyatakan layak untuk dilaksanakan dan jika Net B/C <
1, maka proyek tidak layak untuk dilaksanaka.Analisis .ini bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya penerimaan
dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomis kebun sawit. Perolehan nilai B/C > 1 berarti usaha perkebunan
kelapa sawit layak untuk diusahakan.

Tabel 3. Hasil Analisis Nilai Net B/C Proyek Peremajaan Kelapa Sawit
Hasil penilaian pada DF
No Uraian
5%
1 PV + -Rp41.089.750
2 PV - (Rp49.883.486,10)
3 Net B/C 0,82
Sumber : Data Primer di olah tahun 2023

Berdasarkan tabel diatas, dapat diartikan setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan, proyek mampu menghasilkan manfaat
bersih sebesar 0,82 Dengan demikian proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
Profitability ratio
Rasio profitabilitas diartikan sebagai rasio yang digunakan untuk membandingkan kemampuan
perusahaan untuk menyisihkan laba dari pendapatan.

Tabel 4. Hasil Analisis Nilai Profitability Ratio Proyek Peremajaan Kelapa Sawit
No Uraian Rasio Profitabilitas
1 Hasil penilaian pada DF 5% 1,000

2 Hasil penilaian pada DF 10% 6,59

Sumber : Data Primer di olah tahun 2023

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa nilai profitability ratio pada DF 5% sebesar
1,000 dan nilai profitability ratio pada DF 10% sebesar 6,59. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa PR >
1 (satu) berarti proyek peremajaan tanaman kelapa sawit di Kelompok Tani Bhineka Desa Kertapati
Mudik Kabupaten Bengkulu Tengah layak dikerjakan.
NPV

Net Present Value atau disingkat NPV adalah selisih antara nilai saat ini dari arus kas masuk dengan nilai saat ini
dari arus kas keluar pada masa waktu tertentu.
Tabel 5. Hasil Analisis Nilai NPV Proyek Peremajaan Kelapa Sawit
NPV : Pv gr b-Pv gr -Rp64.115.267
Pv Net b-c (+)Pv -Rp64.115.267
Sumber : Data Primer di olah tahun 2023
Berdasarkan hasil diatas, nilai menunjukkan bahwa proyek menghasilkan nilai manfaat bersih dengan nilai
positif sehingga proyek peremajaan kelapa sawit di Desa Kertapati Mudik Kabupaten Bengkulu Tengah dikatakan tidak
layak untuk dijalankan.
IRR
NetB/C
Internal Rate Of Return (IRR) internal rate of return adalah indikator tingkat efisiensi dari sebuah investasi.
IRR juga dikenal sebagai metode untuk menghitung tingkat . bunga suatu investasi dan menyamakannya dengan nilai
investasi saat ini berdasarkan penghitungan kas bersih di masa mendatang.

Tabel 6. Hasil Analisis Nilai IRR Proyek Peremajaan Kelapa Sawit

IRR : 100%

Nilai IRR mencerminkan besarnya discount rate yang apabila digunakan untuk mendiskontokan seluruh kas
masuk akan menghasilkan jumlah kas yang sama dengan jumlah kas keluar. Discount Rate yang digunakan pada
analisis adalah 100 persen. Hasil analisis menunjukan nilai IRR sebesar 100% persen. Usaha pembangunan proyek
peremajaan kelapa saawit di Desa Kertapati Mudik Kabupaten Bengkulu Tengah tidak layak untuk djalankan karena
nilai IRR tersebut lebih kecil dari discount rate yang digunakan.
KESIMPULAN
NPV

1. Gross B/C, maka dengan nilai Gross B/C < 1 (satu) dapat diartikan proyek (usaha) tidak layak dikerjakan
2. Net B/C (0,82) yang artinya benefit yang diperoleh adalah 0,82 kali lipat dari cost yang dikeluarkan.
3. Probability Ratio dengan hasil perhitungan PR > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
4. Pada tabel untuk perhitungan kelayakan proyek telah diperoleh nilai NPV nya sebesar -Rp64.115.267 Jadi dengan
nilai NPV = -Rp64.115.267 lebih kecil dari 0, berarti investasi yang akan dilakukan memberikan kerugian bagi
perusahaan dan proyek tersebut bisa dijalankan.
5. Dengan nilai IRR yang demikian yaitu sebuah proyek yang memberikan IRR 100%. Nilai ini lebih besar dari bunga
bank yang berlaku pada tingkat yang telah di tetapkan, maka proyek tersebut menguntungkan dan layak untuk di
usahakan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai