A. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan baik di dunia maupun di
Indonesia. Indonesia merupakan negara peringkat ke dua di dunia dengan estimasi
insiden TBC tertinggi, yakni sebesar 969.000 kasus pada tahun 2022. Untuk mewujudkan
eliminasi TBC tahun 2030, perlu dilakukan upaya penanggulangan TBC yang optimal
yang didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten. Pada tahun 2022, jumlah
penemuan kasus TBC di Indonesia adalah 724.309 kasus atau 75% dari estimasi insiden.
Sedangkan pada tahun 2023 jumlah kasus TBC yang ditemukan sampai dengan Mei
2023 adalah sebanyak 223.489 kasus (23%). Hal ini menunjukkan masih adanya
kesenjangan antara estimasi dan notifikasi kasus TBC di Indonesia.
Strategi untuk memperkecil kesenjangan antara estimasi dan penemuan kasus
TBC ialah dengan mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan kasus di fasilitas
kesehatan melalui penguatan sistem monitoring dan evaluasi di level kabupaten/kota
khususnya di wilayah proritas yang memiliki beban TBC tinggi (334 kabupaten/kota).
Salah satu upaya yang dilakukan ialah melalui perekrutan staf teknis di bawah koordinasi
dinas kesehatan kabupaten/kota melalui mekanisme pendanaan dari Global Fund
Komponen TBC periode 2021-2023. Staf teknis ini akan bertugas untuk memantau
secara rutin capaian indikator pelaksanaan program TBC (TBC Sensitif Obat dan
Resisten Obat), menginisiasi pelaksanaan kegiatan program TBC di kabupaten/kota,
serta melakukan analisis dan rekomendasi dalam rangka peningkatan capaian indikator
program TBC di wilayah kerja masing-masing.
Dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan peran staf teknis (Technical Officer)
TBC kabupaten/kota maka diperlukan pertemuan peningkatan kapasitas serta
peningkatan pemahaman tugas dan fungsi TO TBC di 334 kabupaten/kota prioritas TBC.
Pada batch 3 ini, peningkatan kapasitas diberikan kepada TO TBC di Provinsi Bali,
Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,
Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua
Barat Daya, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sulawesi Barat,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung.
B. TUJUAN
Tujuan Utama
Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas staf teknis (Technical Officer) TBC
kabupaten/kota.
Tujuan Khusus
1. Mensosialisasikan kebijakan program penanggulangan TBC di Indonesia
2. Mensosialisasikan tugas, fungsi, hak, dan kewajiban TO TBC kabupaten/kota
3. Mensosialisasikan tata cara monitoring dan analisis data program penanggulanan
TBC
4. Menyusun rencana tindak lanjut pelaksanaan program penanggulangan TBC di
kabupaten/kota
Moderator (1 orang)
1. Senior Planner GF TB
E. PESERTA
Kegiatan ini mengundang sebanyak 126 peserta dengan rincian sebagai berikut:
F. JADWAL KEGIATAN
WAKTU KEGIATAN PIC/PEMBICARA
Hari ke-1 (Selasa, 11 Juli 2023)
08.00 – 13.00 Registrasi peserta
13.00 – 13.10 (10’) Pembukaan dan pengantar kegiatan MC
13.10 - 13.25 (15’) Pre Test Panitia
Team bonding: perkenalan tim pusat, partner, dan
13.25 - 15.30 (125’) Panitia
TO TBC
1. Ketua Tim Kerja TBC
15.30 – 16.00 (30’) Laporan panitia, sambutan, dan pembukaan
2. Focal Point Surveilans
1.Paparan evaluasi capaian program
penanggulanan program TBC di kabupaten/kota
16.00 – 16.30 (30’) Focal Point Surveilans
(20’)
2. Q&A (10’)
16.30 – 16.50 (20') Coffee break dan jeda ashar
Panel 1
G. SUMBER PEMBIAYAAN
Kegiatan pertemuan ini akan diselenggarakan menggunakan dana hibah Global Fund
Komponen TBC tahun 2023 BL 454.
BATCH 3
Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pergi Pulang (PP)