Tingkat Kemampuan
Hipoglikemia ringan 4A
Hipoglikemia berat 3B
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah <60 mg/dl, atau
kadar glukosa darah <80 mg/dl dengan gejal klinis. Dapat terjadi karena :
1. Kelebihan dosis obat, terutama insulin atau obat hipoglikemia oral
yaitu sulfonilurea.
2. Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun; gagal ginjal
kronik, dan paska persalinan.
3. Asupan makan tidak adekuat: jumlah kalori atau waktu makan tidak
tepat
Kegiatan jasmani berlebihan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tata laksana Hipoglikemia
di UPT Puskesmas Sadeng Pasar
Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia) :
1. Diberikan larutan dekstrose 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL) bolus
intravena.
2. Diberikan cairan dekstrose 10% perinfus 6 jam perkolf.
3. Periksa GDS setiap satu jam setelah pemberian dekstrose 40%
a. Bila GDS <50 mg/dl bolus dkstrose 40% 50 ml IV.
b. Bila GDS <100 mg/dl bolus dekstrose 40% 25 ml IV.
c. Bila GDS 100-200 mg/dl tanpa bolus dekstrose 40 %.
d. Bila GDS > 200mg/dl pertimbangan menurunkan kecepatan
drip dekstrose 10%.
4. Bila GDS > 100mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS
setiap 2 jam, dengan protokol sesuai diatas, bila GDS > 200mg/dl –
pertimbangkan mengganti infus dengan dekstrose 5% atau Nacl
0,9%.
5. Bila GDS > 100mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, protokol
hipoglikemia dihentikan.
Kriteria Rujukan :
1. Pasien hipoglikemia dengan penurunan kesadaran harus dirujuk ke
layanan sekunder (spesialis penyakit dalam) setelah diberikan
dekstrose 40% bolus dan infus dekstrose 10% dengan tetesan 6 jam
per kolf.
2. Bila hipoglikemia tidak teratasi setelah 2 jam tahap pertama protokol
penganan.
Peralatan
1. Laboratorium untuk pemeriksaan kadar glukosa darah.
2. Cairan dekstrose 40% dan dekstrose 10%.
Prognosis
Prognosis pada umumnya baik bila penanganan cepat dan tepat.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Pel. Umum, Pel. Farmasi