Anda di halaman 1dari 6

Hipoglikemi & Hiperglikemi

UPTD PUSKESMAS
TAKERAN
DINAS
No. Kode : C/SOP/7.2.1.3/042/V/16 Ditetapkan oleh
KESEHATAN Kepala UPTD Puskesmas
Terbitan : 2016
KABUPATEN Takeran
No. Revisi : 0
MAGETAN SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku

Halaman : 1/4 dr. Hendro Yuwono


NIP.19581019 199011 1 001

1. Pengertian Hiperglikemi adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya kadar gula
darah diatas batas normal.
Hipoglikemia adalah suatu Keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL
,atau kadar glukosa darah ,<80 mg/dL

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan Penatalaksanaan Hipoglikemi


dan Hiperglikemi

3. Kebijakan KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS X No. 007 TAHUN 2015


TENTANG PENETAPAN PENANGGUNGJAWAB PROGRAM PUSKESMAS.

4. Pelaksana Dokter, Perawat, Bidan

5. Referensi Standart PKMS Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Timur 2013.

6. Prosedure / Hiperglikemia
langkah-2 Penanganan hiperglikemi yang umumnya digunakan adalah dengan pemberian
insulin. Insulin dapat diberikan secara add-on ke dalam larutan parenteral
nutrisi ataupun dapat diberikan secara terpisah (drip)

Kadar gula darah sewaktu harus diperhatikan dengan baik sebelum dimulai
untuk diberikan nutrisi parenteral. Kadar gula darah sewaktu yang
direkomendasikan adalah <180 mg/dL (<10 mmol/L) sebelum pasien tersebut
dapat diberikan nutrisi parenteral yang mengandung glukosa. Begitu pula
dengan kadar gula darah sewaktu pada 24 jam dan 48 jam setelah pemberian
nutrisi parenteral yang mengandung glukosa.  Kadar gula darah sewaktu yang
direkomendasikan adalah 140-180 mg/dL. Pada pasien dengan kadar gula
darah >180 mg/dL setelah pemberian nutrisi parenteral ataupun sebelum harus
mendapatkan terapi insulin untuk menurunkan kadar gula darah dan juga risiko
morbiditas lainnya. Pada pasien diabetes tipe 1 dan 2, pemberian nutrisi
parenteral glukosa harus diturunkan. Direkomendasikan pasien diabetes tipe 1
memulai dosis nutrisi parenteral glukosa dengan dosis 100 g glukosa/hari dan
150 g glukosa/hari pada pasien diabetes tipe 2 dan menjaga kadar gula darah
<180 mg/dL.
Pemberian insulin pada pasien non-diabetes direkomendasikan untuk diberikan
dengan dosis 1 unit/20 g karbohidrat dan untuk pasien dengan diabetes dengan
dosis 1 unit/10 g karbohidrat + 0,15 unit/kgBB/hari jika CBG (capillary blood
glucose) mencapai <200 mg/dL (11,1 mmol/L) dan 1 unit/5 g karbohidrat + 0,25
unit/kgBB/hari jika CBG mencapai >200 mg/dL. Insulin dapat diberikan dengan
cara 2/3 insulin diberikan secara add-on atau bersamaan dengan nutrisi
parenteral dan 1/3 menggunakan long-actin insulin. Keadaan hipoglikemi dapat
terjadi jika CBG <80 mg/dL. Maksimal dosis insulin yang diberikan bersamaan
dengan nutrisi parenteral (add-on) adalah 60 unit/L. Jika pasien tersebut masih
memerlukan insulin, maka add-on insulin di dalam nutrisi parenteral harus
dihentikan dan diberikan insulin secara drip.
Hipoglikemia
Stadium permulaan ( sadar )
• Berikan gula murni 30 gram ( 2 sendok makan ) atau sirop /permen atau gula
murni ( bukan pemanis pengganti gula atau gula diit /gula diabetes ) dan
makanan yang mengandung karbohidrat
• Hentikan obat hipoglikemik sementara
• Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam
• Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL ( bila sebelumnya tidak sadar)
• Cari penyebab
Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia );
1) Diberikan larutan destrosa 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL)bolus intra vena ,
2) Diberikan cairan dekstrosa 10 % per infuse ,6 jam perkolf
3) Periksa GD sewaktu (GDs) ,kalau memungkinkan dengan glukometer ;

• Bila GDs < 50 mg /dL-- + bolus dekstrosa 40% 50 % ml IV


• Bila GDs < 100 mg /dL --+ bolus dekstrosa 40 % 25 % mL IV

4) periksa GDs setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%

• bila GDs < 50 mg/dL -- + bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV


• bila GDs <100 mg/dL -- +bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV
• bila GDs 100 – 200 mg /dL -- tanpa bolus dekstrosa 40 %
• bila GDs > 200 mg/dL – pertimbangan menurunkan kecepatam drip dekstrosa
10 %
5) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 berturut –turut ,pemantauan GDs setiap 2
jam ,dengan protocol sesuai diatas ,bila GDs >200 mg/dL – pertimbangkan
mengganti infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %
6) Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut- turut ,pemantauan GDs
setiap 4 jam ,dengan protocol sesuai diatas .bila GDs > 200 mg/dL –
pertimbangkan mengganti infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0.9 %
7) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut ,slinding scale setiap 6
jam :
GD ---- RI
( mg/dL ) (unit, subkutan )
<200 0
200-250 5
250-300 10
300-350 15
>350 20

8) bila hipoglikemia belum teratasi ,dipertimbangkan pemberian antagonis


insulin seperti ; adrenalin ,kortison dosis tinggi ,atau glikagon 0,5-1 mg IV / IM
( bila penyebabnya insulin )
9) bila pasien belum sadar ,GDs sekitar 200 mg / dL .hidrokortison 100 mgper 4
jam selama 12 jam atau deksametason 10 mg IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6
jam dan manitol 1,5 - 2 g/kgBB IV setiap 6-8 jam ,cari penyebab lain penurunan
kesadaran

7. Diagram Alir
Pemberian
Hiperglikemi
Insulin

Hipoglikemi Sadar

Tidak Sadar Berikan gula murni 30 gram


( 2 sendok makan )

Diberikan larutan destrosa


40% sebanyak 2 flakon (=50 Pantau glukosa darah
mL) bolus intra vena sewaktu tiap 1-2 jam

Diberikan cairan dekstrosa


10 % per infuse ,6 jam
perkolf

Periksa GD sewaktu
(GDs)

Monitor tingkat
Kesadaran pasien
8. Unit Terkait
9. Distribusi
10. Rekaman No Halaman Yang Perubahan DiberlakukanTgl.
Historis dirubah

Hipoglikemi & Hiperglikemi

UPTD PUSKESMAS
DINAS TAKERAN
No. Kode : C/SOP/7.2.1.3/042/V/16
Terbitan : 2016
KESEHATAN Ditetapkan oleh
No. Revisi : 0 Kepala UPTD Puskesmas
KABUPATEN
MAGETAN
Daftar Tgl. Mulai
Berlaku :
Takeran

Tilik
Halaman : 1/2 dr. Hendro Yuwono
NIP.19581019 199011 1 001

Unit : …………………………...…………………………………………
Nama Petugas : ………………….…..………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………...………………………………………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


( Apakah ? )
Hiperglikemia
Penanganan hiperglikemi yang umumnya digunakan
adalah dengan pemberian insulin. Insulin dapat diberikan
secara add-on ke dalam larutan parenteral nutrisi ataupun
dapat diberikan secara terpisah (drip)

Hipoglikemia
Stadium permulaan ( sadar )
• Berikan gula murni 30 gram ( 2 sendok makan ) atau
sirop /permen atau gula murni ( bukan pemanis pengganti
gula atau gula diit /gula diabetes ) dan makanan yang
mengandung karbohidrat
• Hentikan obat hipoglikemik sementara
• Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam
• Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL ( bila sebelumnya
tidak sadar)
• Cari penyebab
Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan
curiga hipoglikemia );
1) Diberikan larutan destrosa 40% sebanyak 2 flakon (=50
mL)bolus intra vena ,
2) Diberikan cairan dekstrosa 10 % per infuse ,6 jam
perkolf
3) Periksa GD sewaktu (GDs) ,kalau memungkinkan
dengan glukometer
4) periksa GDs setiap satu jam setelah pemberian
dekstrosa 40%
5) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 berturut –turut
,pemantauan GDs setiap 2 jam ,dengan protocol sesuai
diatas ,bila GDs >200 mg/dL – pertimbangkan mengganti
infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %
6) Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut- turut
,pemantauan GDs setiap 4 jam ,dengan protocol sesuai
diatas .bila GDs > 200 mg/dL – pertimbangkan mengganti
infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0.9 %
7) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut
,slinding scale setiap 6 jam :
8) bila hipoglikemia belum teratasi ,dipertimbangkan
pemberian antagonis insulin seperti ; adrenalin ,kortison
dosis tinggi ,atau glikagon 0,5-1 mg IV / IM ( bila
penyebabnya insulin )
9) bila pasien belum sadar ,GDs sekitar 200 mg / dL
.hidrokortison 100 mgper 4 jam selama 12 jam atau
deksametason 10 mg IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam
dan manitol 1,5 - 2 g/kgBB IV setiap 6-8 jam ,cari
penyebab lain penurunan kesadaran
Jumlah

Compliance rate (CR) : ........................................%


………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor

……………………………...............
NIP: …………………...................

Anda mungkin juga menyukai