Anda di halaman 1dari 15

BUSINESS PLAN

BISNIS FASHION “KAIDEA”

DISUSUN OLEH:
AFNAN MUWAFFAQ ALGHIFARI (30402000417)
ANA SETYANINGRUM (30403000040)
DEVI RIZKY ARDYAPUTRI P (30401900414)
NAFIS KHOLID ATTAMIMI (30402000255)
RINDI NOVITASARI (30402000304)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN 2022/2023
Daftar Isi
I. Ringkasan Perusahaan........................................................................................................................................3
1.1 Visi.................................................................................................................................................................3
1.2 Misi................................................................................................................................................................4
II. Latar Belakang Perusahaan............................................................................................................................5
2.1 Data Perusahaan..........................................................................................................................................5
2.2 Biodata Pemilik............................................................................................................................................5
2.3 Kepemilikan.................................................................................................................................................6
III. Analisis Pasar dan Pemasaran........................................................................................................................6
3.1 Produk Yang Dihasilkan..............................................................................................................................6
3.2 Gambaran Pasar..........................................................................................................................................6
3.2.1 Analisis Pasar.......................................................................................................................................6
3.3 Segmentasi Pasar.........................................................................................................................................6
3.4 Target Pasar.................................................................................................................................................7
3.5 Strategi Pemasaran......................................................................................................................................7
3.6 Analisis Pesaing............................................................................................................................................8
IV. Analisis Produksi.............................................................................................................................................9
4.1 Proses Produksi............................................................................................................................................9
4.2 Fasilitas dan Kapasitas Produksi................................................................................................................9
4.3 Rencana Pengembangan Produksi.............................................................................................................9
V. Analisis Sumber Daya Manusia........................................................................................................................10
5.1 Analisis Sumber Daya Manusia................................................................................................................10
5.2 Kebutuhan Dan Pengembangan SDM......................................................................................................10
VI. Rencana Pengembangan Usaha....................................................................................................................11
6.1 Rencana Dan Pengembangan Usaha........................................................................................................11
6.2 Tahap-Tahap Pengembangan Usaha........................................................................................................13
VII. Analisis Keuangan.........................................................................................................................................13
7.1 Rangkuman Rencana Keuangan..............................................................................................................13
7.2 Proyeksi Keuangan....................................................................................................................................13
7.2.1 Alat dan Bahan...................................................................................................................................13
VIII. Kesimpulan.................................................................................................................................................14
I. Ringkasan Perusahaan
Have no idea atau yang biasa disingkat dengan nama Kaidea ialah bisnis yang bergerak
dibidang OoTD ( Outfit of The Day) yang utamanya fokus pada fashion wanita. Bisnis ini dirintis
oleh lima orang diantaranya ialah afnan, ana, rindi, devi dan nafis. Pada awal kemunculan kita,
selain memberi produk yang berkualitas kita juga meletakkan kekuatan besar di kemampuan digital
marketing. Digital marketing yang dimaksudkan dalam bisnis ini bukan hanya mengenai social
media marketing, kemampuan copywriting, penataan feed, dan ads, namun jauh lebih menekankan
pemasarannya pada content di TikTok.
Dalam menjalankan bisnis perlu mengintegrasikan antara pembuatan design baju (paling
berbeda dari pasar) dan waktu peng-upload-an content di TikTok. Adopsi ini dilakukan karena
pergeseran tren penggunaan social media yang telah bergeser dari instagram atau youtube ke
TikTok. Mengingat target pasar dari bisnis ini yang merupakan kalangan remaja wanita maka kami
memanfaatkan content softselling melalui TikTok. Tiktok sendiri telah terbukti efektif dalam
memasarkan produk sehingga pelaku usaha saat ini ramai-ramai memfokuskan penasaran melalui
TikTok.
Kaidea akan mulai dengan memperbanyak design pakaian namun berproduksi dalam jumlah
kecil di tiap designnya. Hal ini ditujukan untuk mengenalkan pada konsumen bahwa brand kami
memiliki pilihan design yang bagus ditengah pasar, juga untuk meminimalisir terjadinya
penumpukan barang tidak terjual, sehingga di awal kami memilih lebih cenderung pada system PO.
Dengan begitu dana kami diawal yang masih terbatas dapat dialokasikan ke pembangunan banyak
design produk dan untuk membangun pondasi pemasaaran yang kokoh.
Jadi di awal perintisan bisnis kami dapat melakukan penguatan dalam sistem pemasarannya,
barulah setelah mendapat formula terbaik dalam pemasaran (antara timeline penguploadan content,
produk, maupun iklan) maka kami akan menggunakan cara pemasaran tersebut pada produk baju
muslimah yang telah akan kami buat nanti.

I.1 Visi
Menjadi perusahaan fashion yang kredibel dalam menciptakan trend fashion dunia dari masa ke
masa karena karyanya yang unik, harmoni dan islami namun tetap trendy.
I.2 Misi
1. Menciptakan busana yang unik dipasaran namun tetap dengan nuansa Islami
2. Mengeluarkan karya inovatif dan kreatif sesuai ritme perubahan mode yang cepat agar dapat
bersaing dikancah nasional maupun international
3. Mengikuti berbagai ajang fashion guna meningkatkan eksistensi serta memperlihatkan inovasi
design perusahaan dari waktu ke waktu.
4. Memberi tempat bagi karyawan dalam mengembangkan diri serta menuangkan ide kreatif dalam
karya kami
II. Latar Belakang Perusahaan

II.1 Data Perusahaan

Nama Perusahaan Kaidea


Bidang Usaha Sektor Perdagangan
Jenis Barang fashion Wanita
Alamat Perusahaan Jl Gebang Anom Raya
Nomor Telepon -
E-mail
Bank Perusahaan Bank BCA
Bentuk Badan Hukum
Nomor Akte Pendirian -
NPWP -
Mulai Berdir 26-04-2023

II.2 Biodata Pemilik

Nama Afnan Muwaffaq Alghifari


Jabatan Pemilik usaha
Tempat dan Tanggal Lahir Tanjung Selor,29 Mei 2002
Alamat Rumah Jalan Sengkawit Gang Buana
Maspul,kab Bulungan,Kota Tanjung
Selor,Kalimantan Utara
Nomor Telepon 082137335356
E-mail Muwaffaqafnan29@gmail.com
Pendidikan Terakhir Sekolah Menengah Atas
Pengalaman Kerja & Bisnis Membangun Bisnis budi daya Ikan,
berbisnis kitab-kitab pondok
pesantren, ikut juga bergabung dalam
bisnis MLM TIENS Syariah.
II.3 Kepemilikan
Bisnis ini dibangun oleh Afnan Muwaffaq Alghifari sebagai owner. Seluruh kegiatan bisnis
ini masih dijalankan Bersama rekan team, sembari kuliah. Saat ini owner masih memperjelas
seluruh tanggung jawab pekerjaan kepada masing-masing anggota team yang membawahi beberapa
bidang penting yang ada di dalam perusahaan

III. Analisis Pasar dan Pemasaran

III.1 Produk Yang Dihasilkan


Produk yang kami buat disini islaha baju Wanita dengan Korean Look sesuai trend yang
sedang hangat di masyarakat, namun telah kami modifikasi agar tetap syar’I dan dapat digunakan
oleh para Wanita muslim yang telah menutup aurat.

III.2 Gambaran Pasar


III.2.1 Analisis Pasar

Dengan konsep dari dunia fashion yang termasuk sebagai industry yang dinamis &
pergantian mode yang sangat cepat, Kemudian disambut oleh adanya konsumen yang terus
mengejar model terbaru dari dunia fashion, maka akhirnya banyak pemain didunia fashion
bermunculan karena melihat peluang untuk menjual produk bagi konsumen. Dari produk
busana muslim Korean look yang akan kami launcing banyak pesaing yang yang lebih dulu
exist namun tidak secara spesifik hanya menjual busana muslim wanita Korean look.
Karena wanita pada umumnya memiliki sifat gemar berbelanja dan anak muda digempur
oleh pemasaran softselling melalui TikTok/ jasa influencer serta menggiurkannya gratis
ongkir di e-commerce akhirnya mendorong banyaknya konsumen wanita remaja yang
membeli baju. Namun, penjual lain yang ada dipasar belum dapat memenuhi kebutuhan
konsumen karena produknya yang hampir sama antar penjual satu dengan penjual lainnya.
Beberapa penjual busana tersebut diantaranya ialah ocloo, savnion, dan kaori the label.

III.3 Segmentasi Pasar

Segmen pasar yang bisnis ini pilih ialah :

1. Remaja wanita dari usia 15-25 tahun, kelas memengah & atas yang berada di seluruh Indonesia
2. Mahasiswa & Wanita dewasa (sudah bekerja ) kelas menengah & atas yang ada di seluruh
Indonesia

Pemilihan segmen ialah wanita yang khususnya memiliki kecenderungan pada fashion korea karena
design baju muslim kami terinspirasi dari model Korean look.
III.4 Target Pasar

Dari segmen yang telah bisnis ini pilih tersebut maka target pasar yang ingin difokuskan
ialah remaja wanita dengan usia antara 18-23 tahun yang termasuk dalam kelas menengah
keatas yang berada di seluruh indonesia. Target remaja wanita ini dipilih diantaranya karena
bisnis ini memang menciptakan produk yang dikhususkan untuk wanita khususnya pecinta
trend korea dan segala design produk disesuaikan dengan selera remaja. Kemudian pemilihan
umur yang spesifik pada usia 18-23 tahun ini dikarenakan keberfungsian produk yang memang
untuk anak SMA dam kuliah. Ditambah lagi dengan konten tiktok kami yang menceritakan
kehidupan remaja wanita di rentang usia ini. Kemudian pemilihan kelas menengah & atas ini
dikarenakan produk bisnis ini cenderung dapat dijangkau oleh kelas ekonomi kelas menengah
dan kelas atas.

III.5 Strategi Pemasaran

Pemasaran Terintegrasi yang telah saya jelaskan ialah dengan mengintegrasikan antara
pembuatan produk yang berkualitas ( design model pakaian yang trendy dan cantik, memilih
penjahit dengan kualitas jahitan tinggi, serta bahan yang berkualitas) dan melakukan social
media marketing di Instagram (design Instagram & ads), proses kreatif membuat konten
animasi di TikTok, proses kreatif membuat konten softselling. Berikut penjalasan bagaimana
hal-hal diatas akan saling terintegrasi dan menciptakan sistem pemasaran yang baik :
1. Pembuatan produk yang berkualitas
Seberapa baiknya pemasaran produk, tidak akan membuat konsumen melakukan
repurchase apabila nyatanya kualitas produk buruk. Maka produk yang saya jual memiliki
kualitas yang lebih baik dari pasar dilihat dari design indah & produknya yang lolos
quality control.
2. Proses kreatif membuat konten animasi di TikTok
Branding yang kami lakukan di tiktok akan menaikkan nama brand, meningkatkan
keterikatan emosional target pasar akan mix and match baju sampai mereka mau membeli.
3. Proses kreatif menggambar design produk
Dengan inspirasi dari Korean look trend yang sedang muncul kemudian
dikolaborasi deengaan unsur unsur busana muslim yang harusnya tertutup namun sesuai
dengan selera pasar yang estetik. Hal itu akan menjadi nilai tambah dari produk kami.
4. Melakukan social media marketing di Instagram (design Instagram & ads),
Instagram masih menjadi social media yang dipakai sebagai acuan apabila
konsumen ingin memutuskan membeli produk. Maka Instagram bisnis ini dibuat dengan
feed yang tertata rapih, memberi kesan profesional, terstruktur dan informatif tetapi
dikemas dalam design estetik mengingat target pasar kami ialah wanita yang senang
dimanjakan dengan design estetik. Selain dari segi design, diperlukan skill copywriting
dalam caption/ informasi feeds supaya menarik konsumen.

Sehingga dengan kualitas produk yang baik dan design yang berbeda dari pasar maka target
pasar yang berasal dari TikTok ini setelah menonton konten softselling TikTok, akhirnya
membuat mereka tertarik dan mau mengecek secara keseluruhan profil online shop yang
lebih lengkap yaitu dengan mengecek instagram. Dengan Instagram yang telah disusun
profesional, informatif dan menarik membuat konsumen memutuskan untuk mau membeli
produk.

III.6 Analisis Pesaing


1. Ocloo

Ocloo ialah bisnis yang bergerak di busana wanita segala usia dan tidak hanya busana muslim
saja. Model yang ia sediakan juga tidak terkhusus pada Korean look. system produksi ocloo
dilakukan secara massive dan hasil jahitannya ialah jahitan konvesksi yang lebih rendah
kualitasnya dibanding jahitan butik. Ocloo mentargetkan Kalangan menengah kebawah dilihat
dari range baju nya yang kebanyakan dibawah 100 ribu. Kualitas bahan baju ocloo kebanyakan
kurang nyaman dipakai. Namun ocloo teah memiliki nama dan terus memperbarui design, serta
menyediakan design cantik walaau dengan kualitas yang kurang baik namun dengan begitu
mereka bisa menjajaki pasar kelas menengah kebawah

2. Savnion

Savnion focus pada baaju waita dengan model yang feminism namun kebanyakan didominasi
oleh dres tanggung dengan model Korean look. Savnion berfokus pada kelass menengah keatas
dilihat dari range harganya yaitu sekiatr 300 ribu.savnion cenderung tidak secepat ocloo dan
tidak seberagam ocloo dan menyediakan design. Kualitas baju dari savnion bagus karena
menggunakan standar butik bukan konveksi.

3. Kaori the label

Kaori memproduksi baju wanita dengan look Korean mulai dari bahan kaos hingga dress, ia
focus pada busana bagi wanita remaja. Baju yang tersedia kebanyakan jenisnya seperti
cardigan dan kulot untuk tampilan remaja yang simple dan feminism. Baju pada kaori ini
menyasar konsumen kalangan menengah, dengan range harga dari 80 ribu hingga 200 ribu.
Kualitas baju dari kaori bagus dengan bahan yang juga awet serta lebih premium dan nyaman
dipakai.
IV. Analisis Produksi

IV.1 Proses Produksi


Produksi pada bisnis bukan hanya mengenai produksi barang, namun juga
produksi content di social media sebagai pembangunan brand berikut penjabarannya:

1. Produksi Barang
Hal pertama yang dilakukan adalah menelusuri desain pasar lalu memilih bahan
karena bahan sangat mempengaruhi kualitas produk, Yang kedua melakukan
brainstorm desain dengan penjahit dan memesan dengan minimum jumlah
terkecil.
2. Produksi Content
Konten dilakukan menggunakan beberapa media sosial antara lain:
a. Instagram
Feeds, Reels, dan story yang harus selalu di update. Untuk beberapa info
penting ditaruh di Hightlights.
b. TikTok
Postingan & Live TikTok
c. E-Commers

IV.2 Fasilitas dan Kapasitas Produksi


Fasilitas yang dimiliki oleh Bisnis ini yaitu:

a. Belum ada toko secara offline, semua kegiatan dilakukan di rumah salah satu
anggota. seluruh kegiatan dilakukan di kamar pribadi owner yang disulap
menjadi studio foto dan studio kerja.
b. Peralatan yang digunakan ialah handphone untuk pengelolaan social media,
deisgning, pengelolaan content creative, filming video untuk instagram dan
tiktok. selain itu terdapat peralatan kantor dan fotografi seperti lighting, aesthetic
baground dan sebagainya.

IV.3 Rencana Pengembangan Produksi


Karena produk yang kami buat harus terstandarisasi dan lebih baik dari pesaing yang
menjual produk di harga yang sama, maka strategi kami ialah :
a. Pemantapan supplier
Di satu bulan pertama, kami melakukan pencarian supplier yang paling sesuai
karena sampai saat ini kami memiliki beberapa opsi supplier. Kami ingin
konsisten pada 1 supplier dan mendapat kualitas terbaik dan tidak berubah-ubah
sehingga tidak mengecewakan konsumen.

b. Memperbanyak design

Di dua sampai tiga bulan pertama, kami telah konsisten dengan produk dari
penjahit dan fokus pada pembuatan design yang beragam sehingga konsumen
tidak jenuh. Ini akhirnya memberi nilai tambah bagi brand.

c. Launcing produk baru

Di bulan ke empat kami akan terus melakukan pembaharuan desain


mengikuti perkembangan model fashion yang ada di pasaran.

d. Perkuat konten pemasaran

Konten yang baik harus diarahkan pada tujuan bisnis atau pemasaran yang
ingin dicapai, seperti meningkatkan awareness merk, memperluas pangsa pasar,
meningkatkan engagement, dan meningkatkan penjualan.

V. Analisis Sumber Daya Manusia

V.1 Analisis Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang ada di bisnis fashion ini ialah seluruh anggota
kelompok yang berjumlah 5 orang yang membangun bisnis ini dari nol dan bersumber
dari modal sendiri. Dimana sumber daya dan operasional dalam bisnis ini berasal dari
kemampuan setiap anggota. Setiap anggota memiliki perannya masing-masing, setiap
anggota tetap mempelajari bagian-bagian yang ada di dalam bisnis ini. Dalam
pembagian peran, kelima anggota memiliki spesifikasinya masing-masing yaitu Ana
dibagian desain baju yang akan di pakai, Rindi dan Devi dibagian visual content, serta
Afnan dan Nafis dibagian pemasaran e-commerce dan analisis algoritma yang terjadi.

V.2 Kebutuhan Dan Pengembangan SDM


a. Memahami Jobdesc
Dalam beberapa bulan pertama bisnis ini masih dijalankan oleh seluruh anggota
karena bisnis ini masih merangkak, sehingga para anggota harus dapat
multitasking dalam pemgembangan bisnis ini karena bisnis ini belum terhigher
dengan baik. Para nggota harus paham, saling belajar satu sama lain, meskipun
memiliki expertnya masing-masing.

b. Mengkomunikasikan Tugas dengan Baik


Komunikasi yang dilakukan setiap anggota harus berjalan dengan baik, walupun
setiap anggota melakukan tugasnya masing-masing, karena jika komunikasi yang
dilakukan tidak baik akan menimbulkan kekacauan di dalam bisnis ini, karena
bisnis ini dibangun dari kelima anggota.

c. Training / Bootcamp / Pembelajaran


Melakukan pelatihan dan pengembangan skill bagi setiap anggota terutama di
digital marketing karena merupakan bagian dari investasi yang harus dijalankan
agar bisnis ini dapat berkembang lebih baik kedepannya.

VI. Rencana Pengembangan Usaha

VI.1 Rencana Dan Pengembangan Usaha


Rencana pengembangan usaha adalah rencana strategis terperinci tentang
bagaimana mengembangkan usaha dengan menerapkan berbagai ide, taktik, dan
strategi yang membantu perusahaan dalam skala yang lebih baik di
setiap bidang bisnis. Sebagai pengembang usaha tentu mengharapkan dan
mengupayakan banyak hal untuk kesuksesan usaha tersebut, mulai dari menerapkan
ide - ide yang dibuat serta mengembangkan strategi yang sudah tersusun menjadi
strategi yang optimal sebagai arah dan tujuan dari pengembangan strategi tersebut
agar berjalan dengan lancar dan terstruktur secara efektif dan efisien, selain itu ada
beberapa strategi dalam mengembangkan usaha yaitu yang pertama adalah konsistensi
pada media pemasaran pemasaran yang akan diaplikasikan dalam setiap penerapan
strategi pemasasaran seperti di satu bulan pertama ini, kami fokus pada penguploadan
yang konsisten antara TikTok dan Instagram, konsisten mengupload content tiktok
untuk branding & mengejar fyp, konsisten menaikkan engagement instagram
(mendesign feeds, melakukan copywriting & Instagram ads), yang kedua adalah
menerapkan dan mengadakan promo & diskon untuk memikat dan membuat
konsumen tertarik dengan promo – promo yang diadakan usaha kami, pada usaha
yang kami jalankan ini karena pada bulan kedua dan ketiga ini kami akan launcing tas
totebag, sehingga kami fokus memberi diskon / promo yang diinfokan melalui media
Instagram. Hal ini dilakukan agar konsumen semakin memiliki alasan membeli
ataupun tertarik dengan produk usaha kami walaupun brand kami tidak sebesar
pesaing dan kami yang minim review. Strategi pemasaran yang ketiga adalah adanya
kegiatan promosi atau iklan yang menggunakan peranan media sosial melalui
Influencer yang sedang banyak digemari oleh khalayak umum.

Selain itu Kami juga melakukan banyak strategi pemasaran dengan tujuan
brand/usaha kami dikenal baik oleh khalayak umum sehingga dapat menjadi tujuan
utama kostumer dalam mencari kebutuhan mereka. Strategi pemasaran yang kami
buat adalah seperti kami menggunakan peranan media sosial yang sedang banyak
digunakan oleh khalayak umum, dengan menggunakan media sosial kami jadi
mengetahui apa saja hal-hal atau kebutuhan masyarakat terkait hal yang bersangkutan
dengan usaha kamu serta dapat meningkatkan kualitas usaha kami, mengetahui minat
pasar dan perkembangan pasar terkait usaha yang mereka inginkan, selain itu dapat
mempromosikan usaha kami ke khalayak dengan menggunakan media sosial sehingga
usaha kami dapat disebarluaskan kepada khalayak umum, Mempromosikan
produk/brand usaha kami dengan menggunakan trend-trend yang sedang digunakan
oleh masyarakat sehingga tujuan usaha kami dapat tersampaikan ke khalayak umum
sesuai dengan apa yang sedang mereka ikuti/gemari, selain itu kami juga memberikan
banyak perhatian/ attention ke masyarakat dengan memberikan diskon dan promo
bulanan atau mengadakan diskon sesuai hari-hari tertentu contohnya hari
kemerdekaan atau hari pancasila, Selain itu kami juga memperbaiki dan mengedukasi
usaha kami dengan mengikuti banyak pelatihan sehingga dapat mengasah skill kami
terkait usaha dan dapat menambah skill kami terkait online digital agar kami
memahami minat pasar terkait suatu usaha yang dipasarkan melalui sosial media atau
peranan digital.

Selain strategi pemasaran yang harus diperhatikan ada juga strategi produk
yang harus disempurnakan sebagai Upaya dari strategi usaha yang baik. Ada beberapa
strategi yang digunakan dalam strategi produk yaitu yang pertama adalah pemantapan
vendor, memperbanyak design lalu yang ketiga adalah lauching produk baru. Ketiga
hal tersebut harus dipikirkan dan disiapkan secara matang – matang agar produk yang
dipasarkan sesuai dengan tujuan usaha dan minat pasar.
Tahap-Tahap Pengembangan Usaha

VII. Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7
Tahap Persiapan
Pelaksanaan
Kegiatan
Evaluasi
Pengembangan
Usaha
(Penambahan
Karyawan)
Penambahan
Usaha (Baju)

VII. Analisis Keuangan

VII.1 Rangkuman Rencana Keuangan


Rencana keuangan dari bisnis ini yaitu tertera dalam daftar di bawah ini.
Sehingga melihat dari rencana keuangan di bawah, diharapkan dalam kurun
waktu 1 tahun bisa balik modal dan keuntungan meningkat. Keuntungan
meningkat karena adanya peningkatan di penjualan dan dari segi efisiensi
produki dan juga tepat sasaran dalam pemasaran.

VII.2 Proyeksi Keuangan


VII.2.1 Alat dan Bahan
No Rincian Jumlah (Rp)
1. Kain 2.000.000
2. Jasa Jahit 6.000.000
3. Pelatihan digital marketing 500.000
4. Perlengkapan Foto Produk 1.000.000
Tripot
Lighting
Background
Property
5. Perlengkapan Kantor 500.000
Total 10.000.000
VIII. Kesimpulan

Bisnis ini ialah bisnis yang bergerak di bidang fashion Muslim khususnya busana
muslimah. Busana muslim ini bertemakan korean look yang sedang booming di
masyarakat. Pada bisnis ini kami akan menginvestasikan modal pribadi kami
untuk membangun pondasi bisnis kita secara digital dengan memasarkan
produk kita melalui Instagram, TikTok dan e-commerce lainnya. Untuk
menyediakan produk yang diminati masyarakat kami mendesign sendiri
produk kami dengan inspirasi dari trend fashion yang saat ini trendy. Kami
juga bekerjasama dengan penjahit yang terampil untuk memastikan model,
cutting, dan jahitan baju kami memiliki berkualitas tinggi. Selain dari sisi
kualitas dan inovasi baju, kami juga meletakkan kekuatan besar pada kekuatan
pemasaran digital kita. Maka kami melakukan banyak investasi di awal untuk
pelatihan skill digital marketing dengan target social media yang akan kami
perkuat ialah Instagram yang terdiri dari Instagram feed, Instagram reels dan
Instagram story, kemudian TikTok yang terdiri

Anda mungkin juga menyukai