Anda di halaman 1dari 12

EBM

META ANALYSIS
Oleh :
Kelompok 3
01
NAMA ANGGOTA
1. Dian Novita Manilet (201910410311150)
2. Nuvandaru Fajar Dzikra Febriyandani (202010410311)
3. Yasmin Yusuf Syeban (202010410311083)
4. Amalia Ghassani Agustiningtyas (202010410311)
5. Aghnez Dina Maulaniy (202010410311097)
6. Tarisma Putri Wardani (202010410311160)
7. Ridho Prasetyo (202010410311160)
8. Mela Safira Ramadhini (202010410311179)
9. Ulfa Srtiyawati (20201041031186)
10. Inka Nila Febriyanti (202010410311213)
11. Deny Dwi Nugroho Margi Raharjo (202010410311)
12. Angelica Lily Kusuma Handani (202010410311235)
13. Antami Adinda Putri (202010410311244)
14. Eka Sovia (202010410311)
02
PENGERTIAN
Meta Analysis adalah studi statistic dan analitik yang menggabungkan
dan mensintesis beberapa studi yang berbeda dan di integrasi hasilnya
menjadi suatu common result.
Meta-analisis ini adalah studi tertinggi/paling kuat bila dirancang dan
dilakukan dengan benar untuk menjawab research question.
Contoh:
Meta-analisis data tahun 2019 sangat bagus karena berbagai penulis meta-
analisis ini menggabungkan literatur yang berbeda untuk mencapai satu
kesimpulan.
03
TUJUAN
Awal tahun 1990-an David Sackett menciptakan istilah evidence based medicine (EBM) yang
artinya mengintergasikan keahlian klinis individu dengan bukti klinis eksternal terbaik yang
tersedia dari penelitian yang sistematis untuk mencapai manajemen pasien sebaik mungkin.
EBM bertujuan meningkatkan mutu informasi yang dijadikan dasar pengambilan keputusan
pelayanan kesehatan. EBM membantu praktisi untuk menghindari kelebihan informasi, tetapi
pada saat yang sama mencari dan menerapkan informasi yang paling berguna. Konsep
keputusan klinik berdasarkan bukti terkini (evidence based medicine) di Indonesia merupakan
paradigma baru yang digunakan dalam pengambilan keputusan klinik, paradigma lama dalam
pengambilan keputusan klinik merujuk pada opini atau pengalaman dari seorang pakar.
Pendekatan konsep evidence based medicine merupakan pemanfaatan bukti ilmiah
berdasarkan penelitian klinis mutakhir yang sahih dalam tatalaksana proses penyembuhan
penyakit. Tujuan utama dari Evidence Based Medicine (EBM) adalah membantu proses
pengambilan keputusan klinik, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapeutik,
maupun rehabilitatif yang didasarkan pada buktibukti ilmiah terkini yang terpercaya dan
dapat dipertanggungjawabkan (Sukirno.,2021)
04
KELEBIHAN

meta analis memungkinkan kita untuk mengkombinasikan berbagai


macam hasil penelitian dengan cara kuantitaitf. Meta Analisis juga
mampu menggambarkan hubungan antar penelitian dengan baik,
sehingga dapat mengatasi adanya perbedaan hasil antar penelitian.
Selain itu, sifat meta anaisis yang lebih objektif dari pada narative
review, memungkinkan analisis meta lebih fokus pada data, bukan
fokus pada kesimpulan dari berbagai macam studi. Terlebih lagi,
analisis meta lebih mudah dilakukan kerena dila-kukan secara
kuantitaif dan berfokus pada effect size.
05
KELEBIHAN
Meta Analisis juga mempunyai kelebihan lainnya, yaitu:

1. Prosedur analisis meta menerapkan disiplin yang berguna dalam


proses merangkum temuan penelitian.
2. Analisis meta merupakan studi yang dilakukan dengan cara yang
lebih canggih dari pada prosedur peninjauan konvensional yang
cenderung mengandalkan ringkasan kualitatif atau “vote-counting”.
3. Analisis meta mampu menemukan pengaruh atau hubungan yang
dikaburkan dalam pendekatan lain untuk meringkas penelitian.
4. Analisis meta menyediakan cara terorganisir untuk menangani
informasi dari sejumlah besar temuan penelitian yang sedang dikaji
06
KEKURANGAN
1. Karena banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan
terjadi/memiliki sampel – sampel yang bias serta data-data yang tidak
perlu (sampah).
2. Meta-analysis seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya
yang signifikan saja, sedangkan yang tidak signifikan tidak
dipublikasikan.
3. Metode bersifat mengaggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi
sesuatu yang berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.
4. Metode ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.
5. Bisa saja terjadi metodological error.
6. Varians yang disebabkan oleh faktor luar
7. Ketidaksempurnaan validitas konstruk dependen dan independen
07 METODE
First step : Define hypothesis
Dari hypothesis tersebut  mulai cari research question dan lakukan kriteria eksklusi dan
inklusi  missal mau case control saja, atau RCT atau cohort aja
Hipotesis akan membantu menseleksi research studi, coding informationnya dan aanlisis dari
hasil nya

Second step : searching for the topic


Penting untuk mencari keyword yang tepat untuk mendapatkan jurnal yang tepat juga.
Semakin spesifik semakin baik, tapi kalau terlalu spesifik malah tidak ketemu jurnal
Untuk mendaapat jurnal yang baik, researcher juga harus menginvestigasi seluruh
medical source yang ada dan terpercaya seperti medline, embase, index medicus
Harus mendeskripsikan juga kriteria dan prosedur komplit dalam eksklusi dan inklusi studi
yang diinginkan
METODE 07
Third step : choose adequate statistical software and perform meta-analysis
Setelah di lakukan coding , kita akan menilai apakah parameter yang kita pakai?
Apakah odds ratio, risk ratio, coefficient correlation, mean difference, standard
mean difference tergantung target pada analysis
Kemudian kita harus melakukan standarisasi sehingga bisa di compare antar studi
(tidak hanya topik saja yang sama tapi juga harus sama metodenya, parameter
lainnya )

Final step : interpretasi hasil dari meta – analysis


Kita harus memperikrakan dan mengevaluasi effect size dari studi yang
telah di kumpulkan :
1. Apakah menjawab hipotesis kita atau tidak.
2. Kita harus menjelaskan kalau heterogenitas antar penelitian berbeda
(missal yang 1 follup 1 tahun, yang satu lagi follup 2 tahun; kemudian definisi
operasiona
CONTOH

Simpulan dari penelitian ini adalah antelmintik

herbal terbukti mampu memberikan efek yang sig-

nifikan dalam menurunkan EPG. Meski demikian,

efektivitas anthelmintik herbal masih lebih rendah


dibandingkan dengan antelmintik sintetik.

“Penulis menyatakan tidak ada konflik kepenti-

ngan dengan pihak-pihak yang terkait dalam

penelitian ini”
CONTOH
Pada suatu topik yang sudah lama atau lumrah, biasanya lebih banyak tersedia.
Misalnya mengenai "ACE-Inhibitor sebagai agen renoprotektif pada pasien
diabetic kidney disease" .

Contoh pada topik tersebut, jika ingin mengetahui apakah pemberian PPI 2x
sehari dengan pemberian PPI 1x sehari memiliki efek yang sama untuk
menurunkan keasaman lambung.
semakin besar bobotnya artinya semakin bagus. Besar bobot ditentukan oleh
jumlah sampel dan variasi.
Makin besar jumlah sampel maka bobot penelitiannya akan semakin
besar
Makin kecil variasi dalam penelitian maka bobot penelitiannya akan
semakin besar
Hasilnya akan berupa odd ratio.
DAFTAR PUSTAKA

Mansyur, & Iskandar, A. (2017). META ANALISIS KARYA ILMIAH


MAHASISWA PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN. Jakarta: PT
Bumi Aksara, 3(April), 72–79.
Sukirno.,2021.KOLABORASI PUSTAKAWAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KLINIS BERBASIS BUKTI TERKINI ( EVIDENCE BASED
MEDICINE ): STUDI KASUS DI FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN
MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS GADJAH MADA.VISI
PUSTAKA Vol. 23 No. 1 April 2021.
Retnawati, H. Ezi, A. Kartianom. Hasa, D.Rizqa, D, A. (2018). PENGANTAR
ANALISIS META
Dhea Ardhina Krisdamaiyanti, Ridi Arif , Elok Budi Retnani. (2022). Meta-
Analisis: Kuantifikasi Efektivitas Antelmintika Herba pada Pengujian In
Vivo

Anda mungkin juga menyukai