Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KRITIS DAN APLIKASI EBM SISTEMATIK

REVIEW META ANALISIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakoepidemiologi & EBM

Dosen Pengampu :
Apt. Yenny Sri Wahyuni, M.Farm

Cover
Disusun Oleh :
TIANA MUSDALIFAH (01020220)
TOPAN DIRGANTARA (01020221)
TRI PUJI LESTARI (01020222)
TRI WULANDARI (01020223)
TRI YUSTIKA SARI (01020224)

YAYASAN PERGURUAN TINGGI IMAM BONJOL


SEKOLAH TINGGI FARMASI (STF) YPIB CIREBON
Jl. Perjuangan, Majasem, Kota Cirebon
Tahun Akademik 2020/2021
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini. Penulisan tugas ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Farmakoepidemiologi & EBM. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas ini,

sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, saya

mengucapkan terima kasih kepada:

1). Apt. Yenny Sri Wahyuni, M.Farm

2). Orang tua dan keluarga saya telah memberikan bantuan dukungannya

Akhir kata, saya berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

2
DAFTAR ISI

Contents
COVER............................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5

1.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5

2.1 PENGERTIAN ANALISIS KRITIS DAN APLIKASI EBM SISTEMATIK REVIEW


META ANALISIS.................................................................................................................5

2.3 Urutan Proses Penelitian Sistematik Review.........................................................................6

2.4 Alasan EBM diperlukan.........................................................................................................7

2.2 Tujuan EBM...........................................................................................................................7

BAB III KESIMPULAN..................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman, system Pendidikan Kesehatan diseluruh dunia juga

semakin berkembang, Demikian pula system Pendidikan Kesehatan di Indonesia dulu proses

Pendidikan cenderung masing tradisional dan sangat masih mengandalkan kuliah yang

berpusat pada dosen yang cenderung menekankan pada transfer pengetahuan bukan pada

pemfasilitasan pembelajaran. Proses Pendidikan yang seperti itu sudah tidak cocok dengan

tntutan keadaan saat ini. Untuk saat ini, didalam pendidikannya, Kesehatan sangat harus

dididik dan dituntut untuk belajar secara mandiri yang berkonsep pada konsep dasar belajar

berbasis bukti ilmiah (evidence based medicine), yang bertujuan agar mahasiswa kedepannya

dapat benar – benar siap dan mampu dalam menjadi seorang tenaga Kesehatan yang dapat

membantu pasien sesuai dengan yang diharapkan.

Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan

pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita.

Dengan demikian, dalam prakteknya, EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman

klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.

Adapun accountable aspek ilmiah adalah mensurvey secara langsung tentang suatu

permasalahan dengan penelitian untuk mendapatkan dasar yang valid dan dapat

dipertanggung jawabkan, maksudnya adalah :

a. Melalui evidence based medicine kita mengadakan survei tentang keluhan

sejumlah penderita.

b. Melalui evidence based medicine kita mengadakan survei tentang kelainan fisik

sejumlah penderita penyakit tertentu.

4
c. Selain mensurvei keluhan dan kelainan fisik penderita, melaui evidence based

medicine kita juga dapat mensurvei hasil terapin

Aplikasi EBM didasarkan pada 3 prinsip utama :

1. Informasi/pustaka berkualitas yang sesuai tujuan pelayanan dan tujuan klinis.

2. Ada herarki evidence (bukti ilmish) dimana sebagian jenis pustaka (sebagai

bukti ilmiah) memiliki level of evidence lebih baik dari pustaka lainnya.

Hanyalah evidence atau bukti ilmiah yang berkelas tinggi yang akan di

terapkan dan di manfaatkan dalam praktek. Konsekuensinya memiliki

pengetahuan dan ketrampilan untuk menentukan klasifikasi evidence menjadi

sangat penting dan diperlukan baik ditaran praktis klinis maupun dasar.

3. Data-data ilmiah tidak akan memiliki arti banyak dalam membuat keputusan

klinik kecuali diintegrasikan dengan pertimbangan klonik dan keinginan,

persepsi atau karakteristik pasien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan analisis kritis dan aplikasi EBM Sistematik review

meta analisys ?

2. Bagaimana Metode sistematik review ?

3. Bagaimana urutan Proses Penelitian Sistematik Review ?

4. Kenapa Evidence Based Medicine diperlukan ?

5. Apa Tujuan Evidence Based Medicine ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Untuk mengetahui tentang analisis kritis dan aplikasi EBM sistematik review

meta analisys bagi penulis dan pembaca.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANALISIS KRITIS DAN APLIKASI EBM SISTEMATIK


REVIEW META ANALISIS
Sistemik review/meta analisis merupakan pustaka. Sistematik review adalah

suatu metode penelitian untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan interpretasi

terhadap semua hasil penelitian yang relevan terkait pertanyaan penelitian tertentu,

topic tertentu, atau fenimena tertentu yang menjadi perhatian (Kitchebham, 2004).

Penelitian tunggal merupakan bentuk studi primer, sedangkan sistematik review

adalah studi sekunder . Dalam sistematik review peneliti melakukan sintesis dari

berbagai hasil penelitian yang relevan, sehingga fakta yang disajikan kepada penentu

kebijakan menjadi lebih komprehensif dan berimbang dan lebih valid oleh karenanya

sistematik review/meta analisismemiliki level of evidence paling tinggi sebagai dasar

bukti ilmiah.

Pada prinsipnya sistematik review atau meta analisis adalah metode penelitian

yang merangkum hasil-hasil penelitian primer untuk menyajikan fakta yang lebih

komprehensif, berimbang dan valid dengan menerapkan metode ilmiah yang ketat.

Pada awalnya sistematik review dibedakan dari meta analisis. Sistematik review

merupakan review sistemik atau hasil penelitian observasional atau kualitatif dalam

ungkapan sisitemik review untuk melakukan sintesis hasil-hasil penelitian dengan

pendekatan naratif . sementara itu, meta analisis adalah review sistematik atas

penelitian eksperimental dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan melakukan meta

analisis atau data-data yang terkumpul.

6
2.2 Metode Sistematik Review

Seperti pada metodologi penelitian individual, pada prinsipnya penelitian

sistematik review dimulai dengan merumuskan masalah penelitian. Menyusun

masalah pada sistematik review umumnya berpedoman atau dipandu dengan PICO.

Setelah tersusun rumusan masalah dilanjutkan dengan membuat protocol penelitian

sistematik review dan tahap berikutnya melaksanakan penelitian sistematik review.

2.3 Urutan Proses Penelitian Sistematik Review


1. Identifikasi permasalahan

2. Merumuskan masalah & mengembangkan protocol

3. Menetapkan strategi searching

4. Menyeleksi jurnal-jurnal yang relefan

5. Melakukan kritikal appraisal

6. Melakukan ekstraksi data

7. Melakukan sintesis hasil ekstraksi data dan pengambilan kseimpulan

2.4 Alasan EBM diperlukan


Alasan utama EBM diperlukan sebgaai berikut :

1. Bahwa informasi-informasi tradisional (misalnya yang terdapat dalam text-book )

sudah sangat tidak akurat pada saat ini. Beberapa justru seringkeliru dan

menyesatkan (misalnya informasi dari pabrik obat yangdisampaikan oleh duta-duta

farmasi/cfete//er), tidak efektif (misalnyacontinuing medical education yang bersifat

ditaktik,terlalu banyak sehingga justru sering membingungkan (misalnya jurnal

jurnal biomedik/ kedokteran yang saat ini berjumlah lebih dari 25.000 jenis).

2.Dalam pendidikannya, dengan bertambahnya pengalaman klinik seseorangmaka

kemampuan/ketrampilan untuk mendiagnosis dan menetapkan bentuk

7
terapi (clinical judgement ) juga meningkat. Namun pada saat

yang bersamaan, kemampuan ilmiah (akibat terbatasnya informasi yang dapat

diakses) serta kinerja klinik (akibat hanya mengandalkan pengalaman,yang sering

tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah) menurunsecara signifikan.

3.Meningkatkan kinerja mahasiswa dalam mencari dan mengidentifikasiliteratur klinis

terbaik untuk menyelesaikan masalah.

2.2 Tujuan EBM


EBM bertujuan membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang

lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien,7den

gan cara memadukan bukti terbaik yang ada, keterampilan klinis, dan nilai-nilai

pasien. Dua strategi digunakan untuk merealisasi tujuan EBM. Pertama,

EBMmengembangkan sistem pengambilan keputusan klinis berbasis bukti

terbaik,yaitu bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar. Metodologi

yang benar diperoleh dari penggunaan prinsip, konsep, dan metode kuantitatif

epidemiologi. Pengambilan keputusan klinis yang didukung oleh bukti ilmiah yang

kuat memberikan hasil yang lebih bisa diandalkan.

Kedua, EBM mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan

medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patientcentered

medical care).

EBM bertujuan meletakkan kembali pasien sebagai principal atau

pusat pelayanan medis. EBM mengembalikan fokus perhatian bahwa tujuansesunggu

hnya pelayanan medis adalah untuk membantu pasien hidup

lebih panjang, lebih sehat, lebih produktif, dengan kehidupan yang bebas dari gejalake

tidaknyamanan. Implikasi dari re-orientasi praktik kedokteran tersebut,

8
bukti- bukti yang dicari dalam EBM bukan bukti-bukti yang berorientasi penyakit(Dis

ease-Oriented Evidence, DOE), melainkan bukti yang berorientasi pasien (Patient-

Oriented Evidence that Matters, POEM) Di samping itu, paradigma EBM

mengingatkan kembali pentingnya hubungan antara pasien sebagai principal‗ dan

dokter sebagai agent yang dibutuhkan untuk penyembuhan. Healing requires

relationships relationshipswhich lead to trust, hope, and a sense of being

known. Praktik klinis EBM memberdayakan klinisi sehingga klinisi

memiliki pandangan yang independen dalam membuat keputusan klinis, dan bersikap

kritisterhadap klaim dan kontroversi di bidang kedokteran.

Praktik EBM menuntut dokter untuk mengambil keputusan medis

bersama pasien (shared decision making), dengan memperhatikan

preferensi, keprihatinan,nilai-nilai, ekspektasi, dan keunikan biologis individu pasien.

Sistem nilai pasienmeliputi pertimbangan biaya, keyakinan agama dan moral pasien,

dan otonomi pasien, dalam menentukan pilihan yang terbaik bagi dirinya.

9
BAB III

KESIMPULAN

Evidence nce-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan

pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanankesehatan penderita. Dengan

demikian, dalam prakteknya, EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinik

dengan bukti-buktiilmiah terkini yang paling dapat dipercaya

EBM bertujuan membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang

lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien, dengan

cara memadukan bukti terbaik yang ada, keterampilan klinis, dan nilai-nilai pasien

10
DAFTAR PUSTAKA

Sackett DL, Haynes RB, Guyatt GH, Tugwell P (1991). Clinicalepidemiology: A basic
science for clinical medicine. Boston: Little,Brown, and Company.2.
 
Sackett DL, Rosenberg WM (1995). The need for evidence-basedmedicine. J R Soc
Med;88:620-6243.
 
Sackett DL, Rosenberg WM, Gray JA, Haynes RB, Richardson WS(1996). "Evidence based
medicine: what it is and what it isn't". BMJ 312(7023): 71-2.4.

Sackett DL (1997). Evidence-based medicine. Seminars in Perinatology.21 (1): 3-5

https://dokumen.tips/documents/makalah-ebm-lengkap.html

https://id.scribd.com/doc/209779866/Makalah-EBM

http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/18234/1/49db96212e72ce7362fb35a3541c0a9b.pdf

https://docplayer.info/84964152-Materi-4-analisis-kritis-makalah.html

11

Anda mungkin juga menyukai