TENTANG
MEMUTUSKAN:
KETIGA : Penetapan badan usaha pencetak kartu uji dan tanda uji
berkala kendaraan bermotor sebelum Keputusan Direktur
Jenderal ini ditetapkan, dinyatakan tetap berlaku sampai
dengan 31 Desember 2021.
KELIMA : Perubahan penggunaan kartu uji, tanda uji, dan sertifikat uji
berkala kendaraan bermotor menjadi kartu uji, e-sertifikat
dan tanda uji yang dilengkapi dengan Radio Frequency
Identification (RFID) dilaksanakan secara bertahap sampai
dengan masa berlaku kartu uji, tanda uji, dan sertifikat uji
berkala kendaraan bermotor habis atau 2 (dua) kali
pengujian.
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 3 November 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT
ttd.
3. uji emisi.
3. Tanda Uji
a. Tanda uji berkala kendaraan bermotor berupa stiker tanda uji. Stiker
tanda uji merupakan gabungan antara stiker hologram HRI dan
stiker Radio Frequency Identification (RFID) yang memiliki unsur-
unsur pengaman. Stiker tanda uji mempunyai masa berlaku selama
3 (tiga) tahun. Stiker tanda uji terdiri atas:
1) stiker Radio Frequency Identification (RFID) memiliki kriteria
sebagai berikut:
a) antena dan chip Radio Frequency Identification (RFID)
terintegrasi dengan bahan PET multilayer berukuran 97
mm x 55 mm ± 0.5 mm yang memuat area bidang cetak
personalisasi berukuran 97 mm x 28 mm ± 0.5 mm;
b) area personalisasi akan rusak ketika dilakukan percobaan
pengelupasan untuk menghindari penggunaan kembali;
c) antena maupun chip Radio Frequency Identification (RFID)
akan rusak ketika dilakukan percobaan pengelupasan
untuk menghindari penggunaan kembali.
2) stiker hologram HRI yang tersusun dari komponen:
a) Release paper berupa kertas yang mengandung lapisan
silikon, ukuran 105 mm x 65 mm ± 0.5 mm dengan garis
bantu kupas;
b) HRI hologram berukuran 105 mm x 65 mm ± 0.5 mm,
memiliki fitur anti penggunaan ulang yang akan
meninggalkan jejak teks “VOID” jika dikelupas;
c) Adhesive khusus yang bersifat sekali pakai;
d) Carrier berupa kertas coated (art paper) yang sebagian area
dilapisi plastik, di mana stiker HRI hologram dengan
perekat khusus yang bersifat sekali pakai akan menempel
di atas plastik tersebut; dan
e) Setelah proses personalisasi dilakukan dan proses
pengaplikasian ke kaca windshield bagian dalam tanpa
kaca film, stiker hologram HRI akan lepas dari plastik yang
melekat pada art paper dan tidak akan bisa ditempel
kembali ke plastik.
b. Stiker tanda uji harus memenuhi spesifikasi teknis sebagai berikut:
1) stiker tanda uji merupakan gabungan antara stiker hologram
HRI dan Stiker Radio Frequency Identification (RFID) yang
memiliki unsur-unsur pengaman;
2) bahan carrier merupakan kertas coated (art paper), dengan
gramatur 150 + 4 gsm, dengan ukuran panjang 165 x lebar 110
+ 0.5 mm stiker hologram HRI memiliki fitur pengaman tamper
evidence, berukuran 105 mm x 65 mm ± 0.5 mm dengan fitur
pengaman anti penggunaan ulang yang akan terbentuk jejak
berupa teks “VOID” dan rusak ketika dikupas;
3) stiker Radio Frequency Identification (RFID) yang tersusun oleh
lapisan antena dan chip Radio Frequency Identification (RFID)
dengan bahan PET multilayer berukuran 97 mm x 55 mm ± 0.5
mm yang memuat area bidang cetak personalisasi berukuran 97
mm x 28 mm ± 0.5 mm dengan fitur pengaman anti penggunaan
ulang yang akan rusak saat dikupas pada area
personalisasinya;
4) chip yang digunakan pada sticker tanda uji merupakan jenis
UHF pasif (ISO 18 000-6C); dan
5) chip pada sticker tanda uji memiliki memori sebesar 448-bit EPC
dan 2048-bit user memori dengan fitur keamanan
menggunakan password yang menyimpan data paling sedikit
berupa:
a) no rangka
b) merek/tipe
c) bahan bakar
d) isi silinder
e) daya angkut (orang/kg)
f) tahun pembuatan
g) Jumlah Berat Yang Diperbolehkan (JBB) dan/atau Jumlah
Berat Kombinasi Yang Diperbolehkan (JBKB) khusus
untuk mobil barang dan mobil bus; dan
h) Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) dan/atau Jumlah Berat
Kombinasi Yang Diizinkan (JBKI) khusus untuk mobil
barang dan mobil bus.
c. Tanda uji berkala kendaraan bermotor berupa stiker tanda uji
memuat keterangan paling sedikit mengenai berupa:
1) nomor rangka;
2) Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) dan/atau Jumlah Berat
Kombinasi Yang Diizinkan (JBKI);
3) daya angkut orang dan barang; dan
4) kode respons cepat (QR Code) yang bermuatan data hasil uji
kendaraan yang terintegrasi pada link website
https://ujiberkala.dephub.go.id/
5) Nomor seri pengaman tanda uji berupa Radio Frequency
Identification (RFID) terdiri dari 1 (satu) huruf dan 7 (tujuh)
angka; dan
6) Logo Kemenhub pada kode respons cepat berada di tengah
dengan ukuran 6mm x 6mm dan berwarna monokrom.
d. Tanda uji berkala kendaraan bermotor berupa stiker tanda uji harus
memiliki kualitas tahan panas dan tahan air yang dapat bertahan
paling sedikit selama 3 (tiga) tahun. Tanda uji ditempelkan pada kaca
mobil depan bagian dalam (tanpa kaca film). Tanda uji berkala
kendaraan bermotor berupa stiker tanda uji wajib memiliki unsur-
unsur pengaman. Unsur-unsur pengaman pada tanda uji paling
sedikit meliputi:
1) pada stiker HRI hologram tanda uji, terdapat pengaman kasat
mata berupa desain hologram integral yang terdiri dari:
a) Dynamic Multicolor
Logo-logo KEMENHUB yang terbentuk dari beberapa
elemen warna. Warna akan tampak bergantian secara
dinamis saat diamati dari sudut pandang yang berbeda.
b) Switch Microtext
Teks “KEMENHUB” berukuran kecil yang hanya bisa
diamati dengan menggunakan lensa pembesaran 10x. Jika
diamati dari sudut pandang yang berbeda, teks akan
tampak berubah menjadi “INDONESIA”
c) Intentional Error Nanotext
Nanotext (teks berukuran sangat kecil) bertuliskan
“INDONESIA” pada posisi tersebar di area hologram,
dimana beberapa diantaranya mengandung kesalahan
yang disengaja berupa huruf “E” terbalik menjadi “Ǝ”
d) Nanotext
Teks “INDONESIA” berukuran sangat kecil, yang hanya bisa
diamati dengan menggunakan bantuan mikroskop
berkekuatan optik perbesaran 100x.
e) Coating warna putih yang dicetak pada salah satu sisi
hologram HRI, berfungsi sebagai latar belakang area
personalisasi sehingga informasi yang tercetak dapat
terbaca dengan mudah.
2) pada bagian stiker Radio Frequency Identification (RFID) terdiri
dari dua area yaitu antenna dan chip yang terintegrasi dengan
PET multilayer sebagai Area melakukan personalisasi dimana
pada area personalisasi memiliki fitur pengaman anti
penggunaan ulang yang akan rusak saat di kupas.
1. Dynamic Matte
Pada kondisi pengamatan normal, motif guilloche yang tersusun dari garis
tipis akan nampak gradasi abu. Ketika di gerakan dari kiri ke kanan, refleksi
cahaya pada garis seolah berubah.
2. Dynamic Color
Pada kondisi pengamatan normal, motif guilloche yang tersusun dari garis
tipis akan nampak berwarna. Ketika di gerakan dari kiri ke kanan, refleksi
cahaya pada garis seolah berubah.
3. Diffractive Watermark Achromatic
Kontur pada area bawah logo akan nampak terang (achromatic) jika diamati
pada angle pengamatan normal, sedangkan elemen logo lainnya akan
terlihat lebih gelap. Bila hologram diputar 180 derajat, kontras yang
dihasilkan akan nampak sebaliknya.
4. Surface Relief Effect
Area pada logo akan tampak timbul saat diamati, namun terasa datar saat
diraba. Efek 3D (tiga dimensi) ini dapat diamati dari berbagai sudut
pandang.
5. Static Matte
Garis tipis yang akan terlihat terang namun tidak berwarna (achromatic) dan
tidak mengkilat ketika diamati dari berbagai sudut pandang pengamatan.
6. Guilloche Colorful
Pola guilloche yang terbentuk dari garis halus, akan terlihat bergerak ketika
hologram digerakkan ke arah kiri dan kanan. Arah putaran akan terlihat
berlawanan ketika diamati dari arah kiri dan kanan. Pola guilloche terlihat
terang dan berwarna.
7. Pump Effect
Menggerakkan hologram secara vertikal (arah berlawanan), garis outline
pada area gerigi nampak seakan membesar (menebal).
8. Colorful Minitext
Teks “KEMENHUB” nampak terang dan berwarna. Ketinggian teks adalah
(0.5mm).
9. Nanotext
Pada sudut pengamatan normal, area yang mengandung nanotext akan
tidak terlihat. Bila diamati dengan menggunakan mikroskop, teks berulang
“KEMENHUB REPUBLIK INDONESIA” akan terbaca. Teks memiliki
ketinggian ~ 40 (empat puluh) mikron.
10. Precision Metallization
Teknologi metalisasi parsial dengan tingkat kepresisian tinggi, sehingga
mampu membentuk ornament dengan garis yang sangat halus;
10
G. CONTOH GAMBAR LAYER PEMBENTUK KARTU
H. CONTOH TAMPILAN KARTU UJI NON ELEKTRONIK
I. CONTOH BENTUK DAN UKURAN TANDA UJI SEBELUM PROSES
PERSONALISASI
1. Tampak Depan
Keterangan/Penjelasan:
1. Dynamic Multicolor
Logo-logo KEMENHUB yang terbentuk dari beberapa elemen warna.
Warna akan tampak bergantian secara dinamis saat diamati dari
sudut pandang yang berbeda.
2. Switch Microtext
Teks “KEMENHUB” berukuran kecil yang hanya bisa diamati dengan
menggunakan lensa pembesaran 10x. Jika diamati dari sudut
pandang yang berbeda, teks akan tampak berubah menjadi
“INDONESIA”
3. Intentional Error Nanotext
Nanotext (teks berukuran sangat kecil) bertuliskan “INDONESIA” pada
posisi tersebar di area hologram, dimana beberapa diantaranya
mengandung kesalahan yang disengaja berupa huruf “E” terbalik
menjadi “Ǝ”
4. Nanotext
Teks “INDONESIA” berukuran sangat kecil, yang hanya bisa diamati
dengan menggunakan bantuan mikroskop berkekuatan optik
perbesaran 100x.
J. CONTOH POSISI PENEMPATAN STICKER RADIO FREQUENCY
IDENTIFICATION (RFID)
K. CONTOH GAMBAR MEKANISME PENGHAPUSAN ATAU PEMUSNAHAN
BUKTI LULUS UJI
L. BENTUK DAN FORMAT SURAT PERMOHONAN PENETAPAN BADAN USAHA
SEBAGAI PEMBUAT BUKTI LULUS UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
Di
TEMPAT
(Nama)
.................................................
Jabatan
*) Coret yang tidak perlu
M. BENTUK DAN FORMAT PENETAPAN BADAN USAHA PEMBUAT BUKTI
LULUS UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
TENTANG
Ditetapkan di J A K A R T A
Pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
ttd
Nama
..........................
(Pangkat)
(NIP)
Di
TEMPAT
Di
TEMPAT
(Nama)
Tembusan: .................................................
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi (Pangkat)
................... (NIP)
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT
ttd.