Anda di halaman 1dari 5

Tugas mandiri

Cara Pemberian Obat, Cara Penyimpanan Obat, Prosedur Pemberian Obat,


Cara Mengatasi Efek Samping Obat yang berkaitan dengan Kebidanan

Oleh :
Crussyta Gita Puili ( 220602030)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO


FAKULITAS ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri
guna memenuhi UTS Farmakologi dalam kebidanan, dengan judul : “Cara Pemberian Obat,
Cara Penyimpanan Obat, Prosedur Pemberian Obat, Cara Mengatasi Efek Samping Obat
yang berkaitan dengan Kebidanan”.

Penulis menyadari masi banyak kekurangan pada tugas ini. Oleh sebab itu,saran dan
kritik yang membangun senatiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis.

Semoga tugas ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi semua pihak terutama
bagi saya sendiri dan para pembaca.
CARA PEMBERIAN OBAT, CARA PENYIMPANAN OBAT, PROSEDUR PEMBERIAN
OBAT DAN CARA MENGATASI EFEK SAMPING OBAT
YANG BERKAITAN DENGAN KEBIDANAN

1. Asam Folat
a. Cara Pemberian Obat :
 Pemberian obat sevara oral
 Dewasa : 5mg setiap hari hingga 4 bulan, sebelum kehamilan dan berlanjut hingga
trimester pertama.
 Dosis dapat meningkat hingga 15 mg setiap hari pada keadaan malabsorpsi.
 Anak >1 tahun sama dengan dosis dewasa.
b. Cara Penyimpanan Obat :
 Disimpan pada suhu 12-30 derajat celcius, tidak boleh dalam keadaan beku.
c. Prosedur Pemberian Obat :
 Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus di periksa
 Sebelum memberikan obat kepada pasien, label atau kemasan harus diperiksa 3x, jika
labelnya tidak terbaca, harus dikembalikan ke bagian farmasi. Atau tanyakan ada
apoteker kalau obat tidak dimengerti.
 Sebelum memberikan obat harus memeriksa dosisnya.
 Bila lupa minum obat , lewati dosis yang terlewat lalu lanjutkan dosis berikutnya,
jangan mengambil dosis gand untuk meminum obat yang terlewat.
d. Cara Mengatasi Efek Samping Obat
 Minum asam folat sesuai dosis yang diberikan dokter.
 Asam folat sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat antikonvulsan,
barbiturat( obat untuk kejang, insomia berat dan gangguan kecemasan), metotreksat
(untuk pengobatan kanker), serta pirimetamin (obat antimalaria)

2. Tablet Tambah Darah


a. Cara Pemberian Obat :
 obat di minum secara oral
 Dewasa : 1 tablet 1 kali sehari
b. Cara Penyimpanan Obat
 Simpan pada Suhu dibawah 30 derajat celcius, dalam wadah tertutup, dan terlindung
dari cahaya dan kelembaban.
c. Prosedur Pemberian Obat
 Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus di periksa,
 Sebelum memberikan obat kepada pasien, label atau kemasan harus diperiksa 3x, jika
labelnya tidak terbaca, harus dikembalikan ke bagian farmasi. Atau tanyakan ada
apoteker kalau obat tidak dimengerti.
 Sebelum memberikan obat harus memeriksa dosisnya.
 Bila lupa minum obat , lewati dosis yang terlewat lalu lanjutkan dosis berikutnya,
jangan mengambil dosis gand untuk meminum obat yang terlewat.
d. Cara Mengatasi Efek Samping Obat
 TTD diminum sebaiknya pada malam hari untuk mengurangi rasa mual
 Tidak disarankan berbaring setelah mengkonsumsi tablet ini
 TTD dikonsumsi bersama makanan atau minuman yang mengandung Vitamin C
seperti buah segar, sayuuran agar penyerapan zat besi di dalam tubuh lebih baik
 TTD jangan diminum bersama teh kopi, obat sakit maag dan tablet calk, karena akan
menghambat penyerapan zat besi.
3. Neo-K
a. Cara Pemberian Obat
 Diberikan melalui injeksi intravena(pembuluh darah) atau intramuskular (otot) pada
paha kiri.
 Diberikan 1mg secara IM pada 6 jam setelah bayi lahir pada berat badan > 1500gram
 Diberikan 0,3-0,5mg secara IM pada 6 jam setelah bayi lahir prematur dengan berat
badan < 1500gram.
b. Cara Penyimpanan Obat
 Disimpan pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari matahari serta
jaukan dari jangkauan anak-anak.
c. Prosedur Pemberian Obat
 sebelum obat diberikan, identitas pasien harus di periksa,
 sebelum memberikan obat kepada pasien, label atau kemasan harus diperiksa 3x, jika
labelnya tidak terbaca, harus dikembalikan ke bagian farmasi.
 Sebelum memberikan obat harus memeriksa dosisnya.
d. Cara Mengatasi Efek Samping Obat
 Neo- K harus diberikan oleh petugas medis, dibawah pengawasan dokter.
 Jangan menggunakan obat secara berlebihan
 Berikan kompres pada tempat suntikan.

4. Paracetamol
a. Cara Pemberian Obat :
 Di berikan melaui oral
b. Cara Penyimpanan Obat :
 Simpan obat dalam kemasannya, tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak.
 Simpan kapsul, kaplet, tablet, sirup dan sirup tetes pada shu kamar di tempat yang
sejuk dan kering.
 Obat sirup dan tetes, setalah dibuka hanya boleh digunakan 14 hari. Bila lewat 14
hari sebaiknya obat dibuang, meskipun masih belum habis.
c. Prosedur Pemberian Obat
 sebelum obat diberikan, identitas pasien harus di periksa,
 sebelum memberikan obat kepada pasien, label atau kemasan harus diperiksa 3x, jika
labelnya tidak terbaca, harus dikembalikan ke bagian farmasi. Atau tanyakan ada
apoteker kalau obat tidak dimengerti.
 Sebelum memberikan obat harus memeriksa dosisnya.
 Bila lupa minum obat , lewati dosis yang terlewat lalu lanjutkan dosis berikutnya,
jangan mengambil dosis gand untuk meminum obat yang terlewat.
d. Cara Mengatasi Efek Samping Obat
 Minum paracetamol sesuai dosis yang diberikan
 Ikuti petunjuk pada resep
 Hindari konsumsi alkohol dalam penggunaan obat ini
 Hindari mengonsumsi lebih dari satu obat yang mengandung paracetamol dalam
bersamaan.
5. Diazepam
a. Cara Pemberian Obat :
 Diazepam diberikan melalui oral ,IV, dan IM.
 Tersedia dalam bentuk tablet 2mg, 5 mg, 10mg, sirup kemasan 2mg dalam botol 60
ml, injeksi kemasan 5mg dalam 1 ml gel rektal tube/ enema tube kemasan 5mg/2,5ml
 Tablet harus ditelan utuh dan diminum dengan segelas air sebelum atau sesduah
makan.
 Sirup di kocok dahulu dan gunakam sendok takar untuk mengukur dosis sesuai
petunjuk yang digunakan.
 Injeksi intravena dg intramuskuler di lakukan oleh petugas medis
 Gel rectal, penggunaan sesuai dengan petunjk penggunaan obat rectal.
b. Cara penyimpanan Obat :
 Simpan obat dalam kemasannya, tertutup rapat dan jauhkan dari jangkauan anak-
anak
 Simpan tablet, injeksi dan gek pada suhu kamar di tempat sejuk dan kering, jangan
disimpan di lemari pendingin ata freezeer.
 Sirup dapat disimpan selama 14 hari setelah dibuka/sisa pemakaian awal.
c. Prosedur pemberian obat :
 sebelum obat diberikan, identitas pasien harus di periksa,
 sebelum memberikan obat kepada pasien, label atau kemasan harus diperiksa 3x, jika
labelnya tidak terbaca, harus dikembalikan ke bagian farmasi. Atau tanyakan ada
apoteker kalau obat tidak dimengerti.
 Sebelum memberikan obat harus memeriksa dosisnya.
 Bila lupa minum obat , lewati dosis yang terlewat lalu lanjutkan dosis berikutnya,
jangan mengambil dosis gand untuk meminum obat yang terlewat.
d. Cara mengatasi efek samping Obat
 Sebelum menggunakan diazepam, beritahu dokter jika pernah mengalami reaksi
alergi terhadap diazepam, bila rutin mengkonumsi viatamin, bila memiliki riwayat
penyakit jantung, penyakit mental atau bila berkendara.
 Penggunaan Diazepam saat tidur sebaiknya diberi jarak 2 jam setelah minum kafein.

Anda mungkin juga menyukai