Kajian literatur
Jika dilihat dari namanya sendiri, Blockchain terdiri dari dua kata, yaitu block/kelompok
(block) dan rantai (chain). Segala informasi yang terdapat di dalam komputer dibagi menjadi
beberapa blok yang saling terhubung oleh ‘rantai’.
Secara sederhana, Blockchain dapat diartikan sebagai serangkaian blok yang berisikan
informasi digital. Setiap blok ini memiliki komponen yang disebut hash. Hash adalah suatu
kode unik dari hasil enkripsi berupa angka atau huruf yang menyusun berbagai informasi
pada blok. Kode hash mengidentifikasi blok dan semua isinya, dan hash selalu unik, seperti
sidik jari. Jadi, setiap perubahan yang terjadi di dalam blok akan menyebabkan hash berubah.
Oleh karena itu, hash sangat berguna ketika user ingin mendeteksi adanya anomali di dalam
chain. Jika sidik jari dari sebuah blok berubah, itu tidak akan tetap menjadi blok yang sama.
Gambar1. blockchain
III.pembahasan
Pada sistem bitcoin misalnya, cara kerja blockchain bisa digambarkan sebagai berikut:
1. Seseorang membeli bitcoin (terjadilah transaksi). Selain itu, transaksi juga dapat
berupa kontrak, catatan, atau informasi lainnya.
2. Transaksi yang dibuat akan disebar ke jaringan P2P dengan bantuan node.
3. Transaksi tersebut nantinya akan diverifikasi oleh pengguna yang berada di dalam
jaringan P2P yang sama.
4. Transaksi yang telah terverifikasi kemudian akan ditambahkan ke dalam chain, lalu
disebar ke semua node di dalam P2P tersebut.
5. Transaksi selesai.
Tipe-tipe Blockchain
Public
Jenis blockchain ini dapat dilihat oleh semua orang di internet. Ini memungkinkan siapa saja
untuk memverifikasi dan menambahkan blok transaksi ke blockchain. Siapapun dapat
menggunakan jenis blockchain public. Contoh blockchain public adalah bitcoin dan
cryptocurrency lainnya.
Private
Jenis blockchain private pada umumnya berada dalam satu organisasi. Hanya orang-orang
tertentu dari organisasi untuk memverifikasi dan menambahkan blok transaksi. Tipe
blockchain ini tidak bisa diakses oleh public. Biasanya, ini digunakan untuk kepentingan
database dan riset dari sebuah perusahaan. Contoh blockchain private adalah multichain,
Hyperledger fabric, Antchain.
Consortium
Blockchain konsorsium (consortium) adalah blockchain yang dikembangkan oleh suatu
organisasi untuk kepentingan atau tujuan tertentu. Dalam consortium blockchain, beberapa
aspek organisasi dipublikasikan, sementara yang lain tetap bersifat pribadi.
Hybrid
Hybrid blockchain yang juga dikenal dengan semi-private blockchain adalah blockchain yang
dikendalikan oleh organisasi atau developer yang juga memberikan akses untuk beberapa
pengguna yang sudah memenuhi syarat yang ditentukan, biasanya blockchain jenis ini
digunakan oleh pelaku B2B atau industri pemerintahan. Blockchain in disebut semi-private
karena menggabungkan manfaat privasi dari private blockchain dengan keamanan dan
transparansi yang dimiliki oleh public blockchain. Dengan kedua fitur tersebut, dapat
memberikan fleksibilitas yang signifikan untuk memilih data apa yang dapat diakses dan di
publikasikan secara transparan dan data apa yang ingin mereka rahasiakan.
Pada dasarnya ada tiga fitur utama dari teknologi blockchain yang membuatnya bisa
mendapatkan pengakuan yang luas. Ketiga fitur tersebut adalah desentralisasi, transparansi,
dan juga kekal atau tidak bisa diubah.
1. Desentralisasi (Decentralization)
Sebelum teknologi blockchain ada, kita lebih terbiasa menggunakan entitas terpusat untuk
menyimpan semua data dan anda harus berinteraksi hanya dengan entitas ini untuk
mendapatkan informasi apapun yang anda butuhkan. Contoh dari entitas terpusat adalah
bank.
Dalam sistem yang desentralisasi ini, seluruh informasi tidak disimpan oleh satu entitas
tunggal. Dalam jaringan desentralisasi ini, bila Anda ingin melakukan interaksi dengan
teman, maka Anda bisa melakukannya secara langsung tanpa melalui pihak ketiga.
Hanya Anda sendiri yang bertanggung jawab atas kepemilikan uang Anda. Anda juga bisa
mengirim uang Anda pada siapapun yang Anda pilih tanpa menggunakan jasa bank.
2. Transparansi (Transparency)
Teknologi blockchain cukup efektif untuk menyimpan jejak informasi dan juga transaksi.
Selain itu, sistem yang ada di dalamnya juga sudah terbukti aman dan transparan. Sebab,
identitas seseorang akan disembunyikan melalui adanya kriptografi yang kompleks dan hanya
diwakili dengan alamat publik mereka. Jadi, saat Anda ingin mencari riwayat transaksi
seseorang, maka Anda tidak bisa melihatnya sebagai “Budi Mengirim 1 BTC”, melainkan
akan diganti dengan “KfT2th38zy mengirim 1 BTC”.
Jadi, walaupun memang identitas asli dari orang tersebut aman, namun Anda masih bisa
melihat seluruh transaksi yang dilakukan oleh alamat publik mereka. Dibandingkan sistem
perbankan, sistem blockchain sangat berbeda. Dengan teknologi yang diterapkan blockchain,
informasi maupun dana pengguna tidak dapat digunakan tanpa sepengetahuan pemilik
(bersifat transparan).
3. Kekekalan (immutable)
Kekekalan dalam konteks blockchain adalah bahwa sekali sesuatu sudah diinput ke dalam
blockchain, maka sesuatu tersebut sudah tidak bisa dirusak/diubah. Hal ini tentu sangat
penting untuk lembaga keuangan seperti perbankan.
Demi keamanan dari data yang terjamin, transaksi di dalam blockchain tidak bisa diubah
sehingga tidak seorangpun dapat menghapusnya (immutable).
IV.kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas teknologi blockchain tidak hanya digunakan untuk jual beli bitcoin
atau sejenisnya, tetapi blockchain juga dapat digunakan untuk hal lainnya seperti menympan
data, pemungutan suara dan lainnya.
Daftar pustaka
Sunny Jovita. 2022. Pengertian dan cara kerja blockchain [Online]. Available:
https://www.alibabacloud.com/blog/pengertian-dan-cara-kerja-blockchain_599204 [Accessed].