Anda di halaman 1dari 4

II.

Kajian literatur

Jika dilihat dari namanya sendiri, Blockchain terdiri dari dua kata, yaitu block/kelompok
(block) dan rantai (chain). Segala informasi yang terdapat di dalam komputer dibagi menjadi
beberapa blok yang saling terhubung oleh ‘rantai’.

Secara sederhana, Blockchain dapat diartikan sebagai serangkaian blok yang berisikan
informasi digital. Setiap blok ini memiliki komponen yang disebut hash. Hash adalah suatu
kode unik dari hasil enkripsi berupa angka atau huruf yang menyusun berbagai informasi
pada blok. Kode hash mengidentifikasi blok dan semua isinya, dan hash selalu unik, seperti
sidik jari. Jadi, setiap perubahan yang terjadi di dalam blok akan menyebabkan hash berubah.

Oleh karena itu, hash sangat berguna ketika user ingin mendeteksi adanya anomali di dalam
chain. Jika sidik jari dari sebuah blok berubah, itu tidak akan tetap menjadi blok yang sama.

Gambar1. blockchain

III.pembahasan

cara kerja blockchain

Pada sistem bitcoin misalnya, cara kerja blockchain bisa digambarkan sebagai berikut:
1. Seseorang membeli bitcoin (terjadilah transaksi). Selain itu, transaksi juga dapat
berupa kontrak, catatan, atau informasi lainnya.
2. Transaksi yang dibuat akan disebar ke jaringan P2P dengan bantuan node.
3. Transaksi tersebut nantinya akan diverifikasi oleh pengguna yang berada di dalam
jaringan P2P yang sama.
4. Transaksi yang telah terverifikasi kemudian akan ditambahkan ke dalam chain, lalu
disebar ke semua node di dalam P2P tersebut.
5. Transaksi selesai.

Implementasi Blockchain dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain menjadi dasar pengembangan aset kripto, teknologi blockchain juga sudah banyak


diimplementasikan dalam beberapa bidang kehidupan. Berikut ini detailnya:
1. Sektor pemerintahan
Terdapat beberapa contoh penggunaan blockchain dalam sektor pemerintahan, yaitu:
– Berbagi data antar instansi pemerintahan
Penggunaan teknologi blockchain memungkinkan penyimpanan data antar-departemen
terjadi dalam jaringan pribadi, memberikan autentifikasi pada masing-masing jaringan
sehingga dapat bermanfaat dalam membangun kepercayaan dan kerahasiaan.
– Pemungutan suara
Pemungutan suara dapat menggunakan fungsi smart contract yang berada dalam
fitur blockchain. Pemilih akan menerima ID pemungutan suara yang memiliki fungsi sebagai
media verifikasi bahwa suaranya terdaftar di blockchain dan terhitung sebagai suara yang
sah.
– Kontrak proyek pemerintah
Teknologi blockchain membantu pemantauan secara real-time dari layanan e-government. Ia
juga berguna untuk pelaksanaan kontrak pemerintah. Nantinya, akan ada empat langkah
untuk melaksanakan lelang kontrak proyek, yaitu persiapan dan penyerahan, penawaran dan
seleksi, pemantauan pelaksanaan, dan audit.
– Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Ketika organisasi membutuhkan seseorang untuk mengisi suatu posisi pekerjaan, maka
mereka akan menerbitkan smart contract pada sistem blockchain. Hal ini dapat membantu
pelamar kerja untuk melihat lebih banyak informasi pada setiap posisi pekerjaan.
2. Sektor kesehatan
Penggunaan blockchain dalam sektor kesehatan mencakup penelitian biomedis, asuransi
kesehatan, catatan kesehatan elektronik, pendidikan kedokteran, proses penyediaan dan
pengadaan obat, serta kebutuhan pelayanan pasien lainnya.
3. Sektor keuangan
Pada sektor keuangan, blockchain banyak menjadi utilitas karena bermanfaat
menyederhanakan layanan perbankan dan kredit, mengurangi risiko, dan mengurangi waktu
memproses. Selain itu, blockchain juga memungkinkan untuk melacak dan
melakukan tracking dalam transaksi akuntansi.

Tipe-tipe Blockchain

Public
Jenis blockchain ini dapat dilihat oleh semua orang di internet. Ini memungkinkan siapa saja
untuk memverifikasi dan menambahkan blok transaksi ke blockchain. Siapapun dapat
menggunakan jenis blockchain public. Contoh blockchain public adalah bitcoin dan
cryptocurrency lainnya.

Private
Jenis blockchain private pada umumnya berada dalam satu organisasi. Hanya orang-orang
tertentu dari organisasi untuk memverifikasi dan menambahkan blok transaksi. Tipe
blockchain ini tidak bisa diakses oleh public. Biasanya, ini digunakan untuk kepentingan
database dan riset dari sebuah perusahaan. Contoh blockchain private adalah multichain,
Hyperledger fabric, Antchain.

Consortium
Blockchain konsorsium (consortium) adalah blockchain yang dikembangkan oleh suatu
organisasi untuk kepentingan atau tujuan tertentu. Dalam consortium blockchain, beberapa
aspek organisasi dipublikasikan, sementara yang lain tetap bersifat pribadi.

Hybrid
Hybrid blockchain yang juga dikenal dengan semi-private blockchain adalah blockchain yang
dikendalikan oleh organisasi atau developer yang juga memberikan akses untuk beberapa
pengguna yang sudah memenuhi syarat yang ditentukan, biasanya blockchain jenis ini
digunakan oleh pelaku B2B atau industri pemerintahan. Blockchain in disebut semi-private
karena menggabungkan manfaat privasi dari private blockchain dengan keamanan dan
transparansi yang dimiliki oleh public blockchain. Dengan kedua fitur tersebut, dapat
memberikan fleksibilitas yang signifikan untuk memilih data apa yang dapat diakses dan di
publikasikan secara transparan dan data apa yang ingin mereka rahasiakan.

Fitur Utama Teknologi Blockchain

Pada dasarnya ada tiga fitur utama dari teknologi blockchain yang membuatnya bisa
mendapatkan pengakuan yang luas. Ketiga fitur tersebut adalah desentralisasi, transparansi,
dan juga kekal atau tidak bisa diubah.

1. Desentralisasi (Decentralization)

Sebelum teknologi blockchain ada, kita lebih terbiasa menggunakan entitas terpusat untuk
menyimpan semua data dan anda harus berinteraksi hanya dengan entitas ini untuk
mendapatkan informasi apapun yang anda butuhkan. Contoh dari entitas terpusat adalah
bank.

Dalam sistem yang desentralisasi ini, seluruh informasi tidak disimpan oleh satu entitas
tunggal. Dalam jaringan desentralisasi ini, bila Anda ingin melakukan interaksi dengan
teman, maka Anda bisa melakukannya secara langsung tanpa melalui pihak ketiga.
Hanya Anda sendiri yang bertanggung jawab atas kepemilikan uang Anda. Anda juga bisa
mengirim uang Anda pada siapapun yang Anda pilih tanpa menggunakan jasa bank.

2. Transparansi (Transparency)

Teknologi blockchain cukup efektif untuk menyimpan jejak informasi dan juga transaksi.
Selain itu, sistem yang ada di dalamnya juga sudah terbukti aman dan transparan. Sebab,
identitas seseorang akan disembunyikan melalui adanya kriptografi yang kompleks dan hanya
diwakili dengan alamat publik mereka. Jadi, saat Anda ingin mencari riwayat transaksi
seseorang, maka Anda tidak bisa melihatnya sebagai “Budi Mengirim 1 BTC”, melainkan
akan diganti dengan “KfT2th38zy mengirim 1 BTC”.

Jadi, walaupun memang identitas asli dari orang tersebut aman, namun Anda masih bisa
melihat seluruh transaksi yang dilakukan oleh alamat publik mereka. Dibandingkan sistem
perbankan, sistem blockchain sangat berbeda. Dengan teknologi yang diterapkan blockchain,
informasi maupun dana pengguna tidak dapat digunakan tanpa sepengetahuan pemilik
(bersifat transparan).

3. Kekekalan (immutable)

Kekekalan dalam konteks blockchain adalah bahwa sekali sesuatu sudah diinput ke dalam
blockchain, maka sesuatu tersebut sudah tidak bisa dirusak/diubah. Hal ini tentu sangat
penting untuk lembaga keuangan seperti perbankan.

Demi keamanan dari data yang terjamin, transaksi di dalam blockchain tidak bisa diubah
sehingga tidak seorangpun dapat menghapusnya (immutable).

IV.kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas teknologi blockchain tidak hanya digunakan untuk jual beli bitcoin
atau sejenisnya, tetapi blockchain juga dapat digunakan untuk hal lainnya seperti menympan
data, pemungutan suara dan lainnya.
Daftar pustaka
Sunny Jovita. 2022. Pengertian dan cara kerja blockchain [Online]. Available:
https://www.alibabacloud.com/blog/pengertian-dan-cara-kerja-blockchain_599204 [Accessed].

Anda mungkin juga menyukai