Kelas : G
NPM : 1910631150169
1. Blockchain adalah teknologi distribusi data yang digunakan untuk menyimpan catatan transaksi
secara terdesentralisasi dan aman. Ini merupakan system berbentuk seperti buku besar digital
yang terdiri dari serangkaian blok yang terhubung satu sama lain. Setiap blok dalam blockchain
berisi kumpulan transaksi yang telah diverifikasi dan disetujui. Pada system blockchain terdiri
blok yang dihubungkan satu sama lain secara kronologis untuk membentuk rantai blok. Setiap
blok berisi sejumlah transaksi atau catatan dan setiap blok disahkan dan dienkripsi sebelum
ditambahkan ke rantai dan setiap blok dihubungkan dengan blok sebelumnya dalam urutan
kronologis untuk membentuk rantai (chain) blok yang mencatat segala transksi yang sudah
pernah terjadi pada blok yang satu dengan blok yang lain ( misal kita membeli bitcoin segala
transaksi pemilik bitcoin sebelumnya juga akan bisa diketahui dan segala transaksi yang pernah
terjadi pada blok lain dapat diketahui).
Blockchain merupakan sebuah system yang dikatakan aman dari peretasan karena jika ingin
meretas 1 block tidak bisa karena system blockhain saling terhubung sehinnga harus meretas
semua blok yang ada satu persatu.
Kekurangan
• Masalah Privasi: Blockchain umumnya transparan, yang bisa menjadi masalah dalam hal
privasi jika semua transaksi terbuka untuk umum. Meskipun transparansi adalah
kelebihan, ini juga dapat memunculkan masalah privasi jika data pribadi atau rahasia
diungkapkan dalam blockchain.
• Kehilangan Akses: Jika pemilik kunci pribadi ke dompet kripto atau aset digital mereka
kehilangan akses atau lupa kata sandi, maka aset tersebut mungkin tidak dapat diakses
lagi.
• Biaya Energi: Beberapa blockchain yang menggunakan algoritma konsensus bukti kerja
(proof-of-work) memerlukan banyak daya komputasi dan energi listrik yang banyak saat
Kegiatan mesin atau komputer mencari dan memecahkan kode kriptografis yang
diperlukan untuk menambahkan blok transaksi baru ke blockchain yang biasa disebut
mining.
• Skalabilitas: Blockchain menghadapi tantangan dalam menangani volume transaksi
tinggi dengan cepat. Beberapa blockchain mungkin mengalami keterlambatan transaksi
saat terlalu banyak pengguna aktif.
4. Implementasi blockchain dalam layanan kesehatan dan keuangan memiliki potensi untuk
membawa berbagai manfaat dan perubahan signifikan dalam kedua sektor ini. Berikut adalah
beberapa contoh potensial implementasi blockchain dalam kedua sektor tersebut:
Layanan Kesehatan:
1. Pemantauan Pasien: Blockchain dapat digunakan untuk mencatat data medis pasien dengan
aman dan transparan. Sistem blockchain dapat membantu dalam pemantauan pasien
jangka panjang, serta berpotensi mengurangi kesalahan medis.
2. Manajemen Riwayat Medis: Pasien dapat memiliki akses lebih besar ke catatan medis
mereka dan dapat membagikannya dengan penyedia perawatan kesehatan yang sesuai. Ini
dapat meningkatkan koordinasi perawatan.
3. Obat dan Perlindungan Kualitas: Dalam rantai pasokan obat, blockchain dapat digunakan
untuk melacak asal-usul obat, memastikan kualitas dan keaslian obat, dan memerangi
peredaran obat palsu.
4. Pemrosesan Klaim dan Pembayaran: Blockchain dapat digunakan untuk otomatisasi dan
pemantauan yang lebih baik dalam pemrosesan klaim asuransi dan pembayaran,
mengurangi biaya administrasi.
5. Penelitian Medis: Data medis yang aman dalam blockchain dapat digunakan untuk
penelitian medis dengan izin, memfasilitasi kolaborasi antara institusi dan pengembangan
terapi yang lebih baik.
Keuangan:
5. Keamanan dalam blockchain dijamin melalui berbagai teknik dan prinsip kriptografi, desentralisasi,
dan konsensus yang membentuk dasar dari teknologi ini. Berikut beberapa cara utama di mana
keamanan dijamin dalam blockchain:
1. Kriptografi: Kriptografi adalah bagian kunci dari keamanan dalam blockchain. Ini digunakan
untuk mengamankan transaksi dan data di dalam blockchain. Beberapa teknik kriptografi yang
digunakan meliputi:
• Tanda Tangan Digital: Setiap transaksi dalam blockchain dilengkapi dengan tanda tangan
digital yang unik. Ini memungkinkan verifikasi bahwa transaksi tersebut sah dan belum
diubah.
• Enkripsi: Data dalam blok blockchain sering dienkripsi, sehingga hanya pihak yang
berhak memiliki akses yang dapat membacanya.
• Hashing: Hashing digunakan untuk mengubah data dalam blok menjadi string karakter
panjang yang unik. Ini memungkinkan identifikasi perubahan pada data dengan cepat.
2. Desentralisasi: Blockchain adalah jaringan terdistribusi di mana data dan catatan transaksi
disimpan di seluruh node blok dalam jaringan. Ini berarti tidak ada satu entitas pusat yang bisa
dijadikan target serangan tunggal. Desentralisasi juga membuat sulit bagi penyerang untuk
memanipulasi data, karena perubahan harus disetujui oleh mayoritas node dalam jaringan.
4. Rantai Blok yang kecil : Setelah data ditambahkan ke dalam blok dan diverifikasi, blok tersebut
hampir tidak dapat diubah. Ini menciptakan catatan transaksi yang kecil dan permanen.
Perubahan pada blok yang sudah diverifikasi akan memerlukan perubahan pada semua blok
yang mengikuti, yang hampir tidak mungkin dilakukan.
5. Verifikasi dan Auditing Terbuka: Karena data dalam blockchain dapat dilihat oleh semua peserta
jaringan, verifikasi transaksi dan pengawasan lebih mudah. Hal ini menciptakan tingkat
transparansi yang tinggi dan memungkinkan pihak lain untuk memverifikasi catatan transaksi.
6. Keamanan Kunci Pribadi: Pengguna blockchain memiliki kunci pribadi yang digunakan untuk
mengakses dan mengontrol aset mereka. Keamanan kunci pribadi sangat penting, dan pengguna
harus menjaga kunci pribadi mereka dengan hati-hati.
7. Smart Contracts: Kontrak pintar (smart contracts) dalam blockchain dapat memastikan
pemenuhan otomatis aturan kontrak dengan aman, tanpa perlu perantara.