Anda di halaman 1dari 12

Monopoli

A. Beberapa Aspek Khusus Pasar Monopoli


Berikut ini merupakan ciri-ciri pasar monopoli antara lain:
 Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
 Tidak mempunyai barang substitusi yang mirip
 Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri
 Dapat mempengaruhi penentuan harga
 Promosi iklan kurang diperlukan
Sementara itu terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya monopoli
antara lain:
 Perusahaan monopoli pada umumnya mempunyai suatu sumber daya yang
unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
 Perusahaan monopoli pada umumnya menikmati skala ekonomi (economies
of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
 Monopoli terjadi dan berkembang melalui peraturan perundang-undangan
yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada suatu perusahaan, misalnya
melalui peraturan paten, hak cipta, dan hak usaha eksklusif.

B. Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli


Dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan sehingga permintaan dalam
industri adalah juga permintaan atas produksi perusahaan monopoli tersebut. Sifat
permintaan barang juga berlaku pada pasar monopoli, artinya semakin tinggi harga
suatu barang maka semakin sedikit jumlah yang diminta. Hal ini menunjukkan
bahwa suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang tinggi jika
produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah jika produksi semakin
banyak.
Tabel 1 menunjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi (kolom 1) maka
semakin rendah harga barang (kolom 2). Bagaimana implikasi dari keadaan tersebut
atas hasil penjualan total dan marjinal berturut-turut ditunjukkan dalam kolom (3)
dan (4). Hasil penjualan total adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga dan
nilainya seperti tertera pada kolom (3).

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 1


Tabel 1. Produksi, Harga, dan Hasil Penjualan (ribu rupiah)

Jika harga barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi meningkat
maka:
 Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu
semakin berkurang jika produksi semakin bertambah. Setelah mencapai satu
tingkat produksi tertentu pertambahannya akan menjadi negatif.
 Pada umumnya hasil penjualan marjinal nilainya adalah lebih rendah
daripada harga. Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil
penjualan marjinal = harga.

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN: contoh angka


Pendekatan Hasil Penjualan Total – Biaya Total
Pendekatan ini dijelaskan dengan menggunakan Tabel 2 yang membandingkan data
hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapat
ditentukan keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, pada berbagai
tingkat produksi. Data pada tabel 2 dibuat dengan menggunakan asumsi sbb:
 Biaya tetap total adalah Rp4.000. Berdasarkan asumsi ini maka jika perusahaan tidak
beroperasi – yang berarti jumlah produksi adalah 0 maka biaya total adalah sebesar
Rp4.000
 Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku.
Berarti biaya marjinal semakin rendah, jika produksi ditambah. Keadaan ini
digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit.
 Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang
berlaku. Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari
pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit
produksi.

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 2


Tabel 2. Hasil Penjualan, Biaya Produksi, dan Keuntungan (ribu rupiah)

Perhatikan kolom (5) dimana dihitung dengan menggunakan formula: Keuntungan =


Hasil Penjualan Total dikurangi biaya total. Data kolom (5) menunjukkan bahwa
keuntungan maksimum dicapai pada saat produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan
jumlah keuntungan adalah Rp8.000.

Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal – Biaya Marjinal


Untuk menjelaskan pendekatan ini terlebih dahulu harus dihitung hasil penjualan
marjinal dan biaya marjinal seperti ditunjukkan oleh Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3,
data hasil penjualan marjinal ditunjukkan dalam kolom (2).
Tabel 3. Menentukan Keuntungan dengan Pendekatan MC = MR (ribu rupiah)

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 3


Berdasarkan data dalam kolom (4) dan (5) ditentukan jumlah keuntungan pada
berbagai tingkat produksi. Data dalam kolom (3) menunjukkan bahwa keuntungan
maksimum tercapai pada tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam
analisis dikatakan perusahana itu akan memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan
keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut MC = MR yaitu masing-masing
bernilai Rp6.000.

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN: secara grafik


Kurva Permintaan, Penjualan Total dan Penjualan Marjinal
Pada gambar 1 berikut ini, sampai pada jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil
penjualan total terus mengalami kenaikan, dan kenaikan tersebut adalah pada tingkat
yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6 unit, hasil penjualan
total semakin berkurang. Pada waktu jumlah produksi adalah 10 unit maka hasil
penjualan adalah nol.

Gambar 1. Kurva Hasil Penjualan Total, Rata-rata, dan Marjinal

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 4


Hasil penjualan total (TR) pada Gambar 1 (i) berbentuk huruf U terbalik.
Kurva TR akan selalu berbentuk seperti itu dalam keadaan dimana kurva permintaan
DD adalah seperti pada Gambar 1 (ii) yaitu yang menggambarkan bahwa kalau harga
semakin rendah maka jumlah yang diminta semakin banyak. Jika diperhatikan sifat
hubungan antara kurva permintaan DD dengan kurva TR pada Gambar 1 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
 Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertambah
pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD yang
terletak di bagian atas titik C (lihat grafik ii) mempunyai elastisitas
permintaan > 1.
 Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yang semakin berkurang
pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang
terletak di bagian yang lebih ke bawah dari titik C mempunyai elastisitas
permintaan < 1.
 Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter.

Menentukan Keuntungan Maksimum


Gambar 3 menunjukan keuntungan maksimum perusahaan monopoli secara grafik
yang ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya
total.

Gambar 2. Penjualan Total, Biaya Total, dan Keuntungan

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 5


Kurva TR dalam Gambar 2 menggambarkan hasil penjualan total dan kurva TC
menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan di sebelah kanan
dari titik B, kurva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti biaya total
melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan.
Keuntungan hanya akan dinikmati jika TR – TC > 0, dan ini berlaku di antara titik A
dan titik B. Perbedaan di antara kurva TR dengan TC adalah yang paling panjang.
Oleh karena CD merupakan jarak TR dan TC yang paling panjang, maka tingkat
produksi yang akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit.

Gambar 3. Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal, dan Keuntungan Maksimum


Gambar 3 menunjukkan penentuan keuntungan maksimum dengan
mengunakan bantuan kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. Gambar 3
menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi di mana keuntungan
maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan hasil penjualan marjinal sama
dengan biaya marjinal (MR = MC). Keuntungan maksimum dapat ditentukan dengan
melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC terjadi. Kurva MR dan
MC berpotongan pada waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total
adalah OP dan OQ atau sama dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ
atau sama dengan OCBQ. Dengan demikian keuntungan maksimum ditunjukkan
oleh kotal PABC.

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 6


C. Adakah Monopoli Keuntungannya Berlebihan?
Banyak orang yang berpandangan negatif terhadap perusahaan monopoli.
Mereka beranggapan bahwa suatu perusahaan dalam pasar monopoli dapat
menetapkan harga sekehendak hatinya dan oleh karena itu akan selalu mendapat
keuntungan yang sangat tinggi. Mereka beranggapan bahwa keuntungan luar biasa
merupakan suatu fenomena penting perusahaan monopoli. Pandangan ini sebenarnya
kurang tepat.
Dalam Gambar 3 ditunjukkan keadaan di mana monopoli memperoleh
keuntungan. Gambar 4 menunjukkan keadaan di mana monopoli tidak mendapat
keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian (berarti mendapatkan laba normal),
yaitu hasil penjualannya sama dengan biaya totalnya. Keadaan seperti ini akan
berlaku jika kurva biaya total menyinggung kurva permintaan pada tingkat produksi
di mana hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dalam Gambar 4 (i), kurva AC0
menyinggung kurva D0D0 = AR0 di titik E dan titik singgung ini tepat di atas
perpotongan kurva MR0 dan MC0. Maka adalah paling baik kepada perusahaan
monopoli adalah memproduksi sebanyak Q0. Hanya pada keadaan ini ia dapat
menikmati keuntungan normal. Dalam kedaaan lain (jika jumlah produksinya
berbeda dari Q0) perusahaan akan mengalami kerugian.

Gambar 4. Monopoli yang Memperoleh Laba Normal dan Kerugian


Gambar 4 (ii) menunjukkan keadaan di mana monopoli mengalami kerugian.
Kerugian adalah yang paling minimum jika perusahaan memproduksi sebanyak Q1
karena pada tingkat produksi tersebut MR1 = MC1. Biaya total yang dikeluarkan
adalah OQ1 x OP1. Dengan demikian kerugian yang diderita oleh perusahaan

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 7


monopoli tersebut adalah seperti yang ditunjukkan oleh kotal P1ABC. Kerugian ini
adalah yang paling minimum. Apabila perusahaan monopoli memproduksi lebih
tinggi atau lebih rendah dari Q1, kerugian yang dialami akan lebih besar lagi.

D. Monopoli dan Diskriminasi Harga


Adakalanya terbuka kemungkinan perusahaan monopoli untuk menjual barangnya di
dalam dua pasar (misalnya pasar dalam dan luar negeri) yang sangat berbeda
sifatnya. Biasanya sifat permintaan di kedua pasar juga sangat berbeda. Untuk
memaksimumkan keuntungannya perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan
diskriminasi harga.

Penentuan Harga di Setiap Pasar


Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan kebijakan diskriminasi
harga, persoalan yang pertama harus dipecahkan adalah: berapakah harga yang akan
ditetapkan di tiap-tiap pasar supaya keuntungan dapat dimaksimumkan? Jawabannya
diterangkan dengan menggunakan Gambar 5. Untuk memperoleh jawabannya
dibutuhkan data berikut ini: (i) biaya produksi yang dikeluarkan, dan (ii) sifat
permintaan di setiap pasar – untuk pasar dalam dan luar negeri.
Misalkan kurva biaya total rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC) monopoli
adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5 (iii). Kemudian diasumsikan hasil
produksi perusahaan monopoli tersebut dijual di dua pasar, yaitu:
 Pasar dalam negeri, yang kurva permintaan (Dd) dan hasil penjualan
marjinalnya (MRd) adalah seperti ditunjukkan grafik (i)
 Pasar luar negeri, yang kurva permintaan (Dw) dan hasil penjualan
marjinalnya (MRw) adalah sepertidalam grafik (ii)
Gabungan permintaan di kedua pasar tersebut Dd + Dw ditunjukkan dalam Gambar 5
(iii) yaitu kurva D = AR. Berarti D = AR adalah sama dengan Dd + Dw. Kurva MR
adalah kurva hasil penjualan marjinal apabila hasil penjualan di kedua pasar tersebut
digabungkan. Berarti MR = MRd + MRw.

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 8


Gambar 5. Kebijakan diskriminasi Harga
Perusahaan monopoli tersebut akan memaksimumkan keuntungan apabila
MR = MC, dan dalam Gambar 5 (iii) ditunjukkan bahwa keadaan itu dicapai jika
perusahaan memproduksi sebanyak Q. Biaya marjinal pada jumlah produksi tersebut
adalah OM. Berapa banyaklah yang akan dijual ke pasar luar negeri? Supaya di tiap-
tiap pasar diperoleh keuntungan yang maksimum (dan selanjutnya memaksimumkan
keseluruhan keuntungan perusahaan), di tiap-tiap pasar penjualan harus mencapai
keadaan di mana biaya marjinal OM adalah sama dengan hasil penjualan marjinal di
masing-masing pasar. Berarti syarat pemaksimuman keuntungan di pasar dalam
negeri adalah OM = MRd dan syarat pemaksimumannya keuntungan di pasar luar
negeri adalah OM = MRw. Dengan demikian keuntungan maksimum di kedua pasar
akan dicapai jika di pasar dalam negeri dijual sebanyak Qd dan di pasar luar negeri
dijual sebanyak Qw. Perlu diingat bahwa Q = Wd + Qw. Harga pasar di dalam negeri
adalah Pd dan harga pasar di luar negeri Pw. Oleh karena biaya total rata-rata adalah
OC (lihat grafik iii) maka jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut
adalah PdCAB (di pasar dalam negeri) ditambah PwCMN (di pasar luar negeri).

Syarat-syarat Diskriminasi Harga


1) Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain.
2) Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga.
3) Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah
sangat berbeda.

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 9


4) Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi
tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut.
5) Produsen dapat mengeksploitasi beberapa sikap irasional konsumen.

Contoh-contoh kebijakan diskriminasi harga


 Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah.
Misalnya PLN
 Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional
 Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional

E. Pengendalian Harga dalam Monopoli Alamiah


Perusahaan mendapatkan keadaan monopoli alamiah manakalah terus-menerus
menikmati skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak
jumlahnya, berarti AC terus-menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat
tinggi. Pada waktu biaya rata-rata mencapai minimum tingkat produksi telah meliputi
sebagian besar dari kebutuhan masyarakat. Keadaan ini akan menghambat masuknya
perusahaan lain, karena akan sangat sulit bagi perusahaanbaru untuk melakukan
usaha efisiensi seperti perusahaan lama yang sudah menikmati skala ekonomi yang
lebih besar.

Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan


Apabila kegiatan monopoli alamiah didasarkan pada tujuan memaksimumkan
keuntungan, kegiatan seperti ini akan menimbulkan kerugian yang besar bagi
masyarakat. Mereka harus membayar barang/jasa yang dihasilkan perusahaan itu
pada harga yang relatif tinggi. Di samping itu, jumlah barang/jasa yang ditawarkan
adalah lebih rendah daripada jumlah barang yang dapat diproduksi secara optimal.
Sebagai akibatnya, masyarakat hanya memperoleh sebagian saja barang yang
mungkin dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kerugian yang diderita masyarakat
menjadi bertambah serius lagi mengingat perusahaan monopoli alamiah pada
umumnya menghasilkan barang yang penting sekali artinya bagi kehidupan
masyarakat. Perusahaan monopoli alamiah umumnya terdiri dari perusahaan jasa
umum seperti perusahaan listrik, air, jasa pos, dan telepon.

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 10


Gambar 6. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatur Monopoli Alamiah
Untuk memaksimumkan manfaat dari kegiatan perusahaan seperti itu, campur
tangan pemerintah yang menjamin agar kegiatan perusahaan tersebut akan
menguntungkan masyarakat sangat diperlukan. Campur tangan tersebut biasanya
dilakukan dengan mengendalikan dan menetapkan harga barang/jasa yang dihasilkan
perusahaan monopoli. Adakalanya yaitu apabila harga yang ditetapkan terlalu
rendah, pemerintah memberikan subsidi kepada perusahaan monopoli alamiah.
Sekiranya perusahaan monopoli ingin memaksimumkan keuntungannya,
yang harus dilakukan adalah mencapai tingkat produksi di mana MC = MR. Keadaan
ini akan berlaku jika perusahaan memproduksi sebanyak Qo dan pada tingkat
produksi ini harga barang adalah P o. Jumlah keuntungan yang diperoleh monopoli
adalah CoPoEoA dan keuntungan tersebut adalah keuntungan yang paling maksimum
yang dapat diperoleh perusahaan monopoli. Maka, sekiranya pemerintah tidak
mengatur kegiatan monopoli, perusahaan monopoli hanya akan memproduksi
sebesar Qo. Ini merupakan tingkat produksi yang relatif rendah kalau dibandingkan
dengan kapasitas optimal dari perusahan monopoli tersebut, yaitu sebanyak Qx.
(kapasitas optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai
tingkat di mana biaya produksi mencapai tingkat yang paling minimum).

Campur Tangan Pemerintah


Jika perusahaan monopoli hanya memproduksi sebanyak Qo, maka tindakan ini
sangat merugikan masyarakat karena jumlah barang yang dinikmati masyarakat

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 11


relatif sedikit dan harganya terlalu tinggi. Untuk menghindari kerugian ini
pemerintah perlu campur tangan, yaitu dengan menetapkan harga yang wajar dan
dengan itu meringankan beban para konsumen barang yang dihasilkan monopoli
tersebut.
Penggunaan faktor-faktor produksi dalam suatu perusahaan adalah paling
efisien jika biaya marjinal sama dengan harga (P = MC). Sekiranya tujuan ini yang
akan dicapai pemerintahm yaitu mengharuskan perusahaan monopoli untuk bekerja
seefisien mungkin, dalam keadaan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 6, maka
tingkat produksi harus mencapai Qm. Pada tingkat produksi tersebut harga yang akan
berlaku di pasar adalah Pm. Jelas terlihat bahwa Qm adalah jauh lebih besar daripada
Qo dan Pm adalah lebih rendah daripada Po. Ini berarti masyarakat memperoleh
manfaat jika kegiatan perusahaan monopoli mencapai tingkat yang seperti itu. Akan
tetapi, untuk perusahaan monopoli, ini bukanlah keadaan yang paling
menguntungkan. Meskipun biaya produksi rata-rata hanya mencapai sebesar OC1 –
yaitu lebih rendah dari OCo dan masih memperoleh keuntungan, tetapi jumlahnya
tidak sebanyak pada produksi Qo. Monopoli hanya memperoleh untung sebanyak
C1PmE1B. Adakalanya jika pemerintah menetapkan produksi pada keadaan di mana
biaya marjinal sama dengan harga, perusahaan akan mengalami kerugian. Dalam
keadaan seperti ini pemerintah akan memberi subsidi.
Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk menetapkan
harga yang wajar dan jumlah penawaran barang yang mencukupi adalah menetapkan
harga pada tingkat di mana harga = biaya rata-rata (P = AC). Pada Gambar 6 keadaan
ini dicapai pada titik E2 yang berarti harga yang ditetapkan haruslah mencapai
tingkat P2 dan monopoli akan memproduksi sebanyak Q2. Dengan memproduksi
sebanyak Q2 perusahaan monopoli akan mendapat laba normal yaitu keadaan di
mana hasil penjualan total adalah sama dengan biaya total.

*****

Dr. Indra Darmawan, M.Si. (Handout Pasar Monopoli) Page 12

Anda mungkin juga menyukai