Anda di halaman 1dari 24

SAFE

INJECTION
PRACTICE
Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim
Tujuan Pembelajaran
• TPU :
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu menerapkan cara
menyuntik yang aman sesuai standar (SPO)

• TPK :
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian menyuntik yang aman.
2. Peserta mampu menjelaskan tujuan menyuntikan yang aman
3. Peserta mampu menjelaskan cara menyuntik yang aman
4. Peserta mampu menjelaskan komplikasi menyuntik
5. Peserta mampu melaksanakan menyuntik yang aman

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


Pokok bahasan
1. Pendahuluan
2. Definisi Praktek Menyuntik aman
3. Tujuan Menyuntik Aman
4. Praktek Menyuntik aman
5. Praktek menyuntik tidak aman
6. Prosedur menyuntik aman

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


PENDAHULUAN
• Pengobatan secara injeksi banyak digemari oleh pasien
diseluruh dunia. Pengamatan WHO di Ekuador 51 %
pasien lebih senang disuntik, di Uganda 60 – 70 % dan
di Indonesia 70-90% pasien merasa cepat sembuh bila
• diberi suntikan dibanding pemberian secara oral.
WHO 2011 →30% pemberian suntikan immunisasi dan
• 50 % suntikan obat tidak aman
WHO 2015 → 1,7 jt orang terinfeksi Hep.B ( 23-62%)
350.000 orang terinfeksi Hep.C (1,8%)
33.000 terinfeksi HIV (0,3%)
→ diakibatkan dari praktik menyuntik yang tidak aman
Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim
• Praktek menyuntik aman merupakan bagian dari Kewaspadaan
standar yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat
keselamatan pasien dan perlindungan terhadap petugas
kesehatan
• Injeksi yang Aman :
➢ Tidak membahayakan penerima
➢ Tidak berisiko menularkan
➢ Tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi masyarakat

This harm is preventable….


Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim
Definisi
Praktek menyuntik yang aman ( safe Injection
Practice ) :

Adalah seperangkat tindakan yang digunakan untuk


melakukan tindakan injeksi secara optimal aman
bagi pasien, tenaga kesehatan dan lain-lain.

Mencegah penularan Infeksi dari :


oPasien ke pasien
oPasien ke petugas kesehatan
oPetugas ke pasien

Mencegah bahaya cedera jarum suntik ( NSI )


Injection safety according to CDC Guideline
Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim
Siapa yang berisiko ???
• PERAWAT: 43 %
• DOKTER: 28 %
• TEKNISION: 11 % PETUGAS KESEHATAN

• PESERTA DIDIK: 4 %

PENERIMA/PASIEN

MASYARAKAT

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


DIMANA….?

• RAWAT INAP: 39 %
• KAMAR OPERASI: 27 %
• RAWAT JALAN: 8 %
• IGD: 8 %
• LABORATORIUM: 5 %
• LAINNYA: 13 %

CDC
General safety practice
• Hand hygiene
• Glove where appropriate
• Other single – use personal protective
equipment
• Skin preparation and disinfection

WHO best practices for injection and related procedur toolkit

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


HAND HYGIENE
• Merupakan terbaik dan ermudah
untuk mencegah penyebaran
microorganisme
• Dilakukan sebelum melakukan
injeksi
a. mulai persiapan alat – memulai
injeksi
b. sebelum dan sesudah kontak
dgn pasien
c. sebelum melakukan tindakan
aseptik
d.
sebelum dan sesuadah
menggunakan sarung tangan
WHO best practices for injection and related procedur toolkit

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


GLOVES
• Digunakan sesuai Indikasi :
1. Jika berisiko kontak langsung dengan
cairan tubuh, mukusa membran dan
kulit yang tidak utuh
2.
Ketika melakukan penusukan vena /
3. pemberian tx injeksi intravena langsung
Jika kulit petugas tidak utuh ( Exzema,
kulit pecah2 )

GLOVES DO NOT
PROVIDE
PROTECTION AGAINS NEEDLE STICK INJURY

WHO best practices for injection and related procedur toolkit

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


• Other single-use
personal protective
equitment, etc : mask,
apron, google are not
recomended → kecuali
berisiko

WHO best practices for injection and related procedur toolkit

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


Infection Prevention and Control Practices

DO DO NOT
1. Lakukan Hand hygiene secara seksama • Jangan lupa cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan sekali pake ( 1 • Jangan gunakan sarung tangan untuk lebih
prosedur 1 pasien ) dari 1 pasien
3. Gunakan peralatan single – use untuk • Jangan gunakan sarung tangan re – use
pengambilan sample darah • Jangan gunakan jarum, syring atau lancet
4.
Bereskan segera peralatan yang digunakan yang sama untuk pasien yang berbeda

5. terutama benda tajam → sharf container Jangan sentuh lokasi inserti setelah
6. Lakukan desinfeksi pada daerah insersi • didesinfeksi
Ketika re-caping tidak bisa dihindari, Jangan biarkan jarum tergeletak tanpa
7. gunakan the one hands scoop tecniq • tertutup
Sharf container harus tertutup rapat dan • Jangan lakukan re-capping dengan 2 tangan
8. tahan tusukan • Sharf container tidak boleh penuh
Letakkan tabung sample darah pada rak Jangan memasukkan sample darah kedalam
sebelum darah dimasukkan ke dalam • tabung dengan kedua tangan
9.
tabung Jangaberikan pada 4 jam tunda pemberian
Segera laporkan jk terjadi insiden NSI, ikuti profilaksis
WHO best practices for injection and related procedur toolkit
protokol dan segera pemberian profilaksis

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


Recommendations on medication containers
Type of Container Recomendation Reason
Single –Used vial direkomendasikan Kemungkinan kontaminasi
rendah
Multi-dose vial Hanya jika terpaksa Kemungkinan kontaminasi
tinggi jika tidak dilakukan
secara teknik aseptik
Ampules Langsung digunakan lebih Pecahan ampul berisiko
dianjurkan cedera
Cairan Tidak direkomendasi untuk Kemungkinan kontaminasi
digunakan injeksi rutin tinggi

WHO best practices for injection and related procedur toolkit

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


Praktik yang dapat membahayakan
penerima :
• Memberikan suntikan ketika ada
alternatif yang lebih aman
• Re-useable needle and syring
• Menggunakan obat multi dose
• Teknik desinfeksi atau steril yang
tidak benar
• Tidak mencuci tangan secara benar
• Menyentuh jarum suntik
• Menyuntikkan vaksin di daerah
bokong pada bayi
• Membiarkan jarum dalam botol
Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim
TEMUAN

Jika vial multi dosis, hindari meninggalkan


jarum di karet penutup vial
Setelah vial dibuka, simpan di lemari es
Praktik yang dapat membahayakan tenaga
kesehatan :
• Recapping atau
menggunakan jarum
• Menempatkan jarum di
permukaan atau
membawanya ke tempat
lain sebelum dibuang
• Membersihkan atau
memilah jarum suntik atau
jarum bekas (limbah tajam
)
Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim
Selalu membuang sendiri
jarum oleh si pemakai
→SAFETY BOX
Praktik yang dapat membahayakan
masyarakat :
• Membuang jarum bekas di area umum
• Memberikan atau menjual jarum suntik bekas
kepada vendor untuk dijual kembali
• Membiarkan jarum suntik bekas di daerah yang
dapat diakses publik

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


Safe Injection Practices
1. Gunakan teknik aseptik untuk menghindari
kontaminasi peralatan injeksi steril
2. Gunakan Single dose untuk obat parenteral,
bila memungkinkan
3. Gunakan jarum, kanula dan alat suntik steril
sekali pakai, jangan digunakan kembali untuk
pasien lain walaupun hanya untuk
mengambil dan mencampur obat. ( single –
4. use ) → one needle, one syring, one time
Jangan gunakan 1 botol untuk mencampur
obat injeksi yang akan diberikan ke beberapa
5. pasien ( multi dose ) X
Segera buang jarum suntik habis pakai ke
6.
safety box √
Tidak melakukan re-capping jarum suntik
habis pakai, jk terpaksa gunakan 1 tangan
Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim
Prosedur Pemasangan Infus
• Lakukan verifikasi order
• Siapkan peralatan
• Jelaskan prosedur yg akan dilakukan
• Cuci tangan
• Gunakan APD
• Pilih vena yang layak
• Pasang torniquet
• Lakukan desinfeksi pada area insersi
• Sambung cairan infus dengan iv
catheteter
• Alirkan cairan infus sesuai kebutuhan
• Lakukan Fiksasi
• Dokumentasi

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


PROSEDUR MENYUNTIK AMAN

Prosedur 1. Lakukan kebersihan tangan


2. Gunakan APD sesuai indikasi (sarung tangan sekali pakai yang tidak
steril) jika diperlukan
3. Lakukan desinfeksi pada area insersi.
4. Pakai jarum yang steril, sekali pakai pada tiap suntikan untuk
mencegah kontaminasi pada peralatan dan terapi
5. Lakukan prinsip pemberian obat dengan 6 benar 1 waspada ESO
6. Lakukan insersi sesuai petunjuk pemberian (IM, IV, SC, IC)
7. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi
8. Tidak melakukan recaping, jika perlu recaping, lakukan dengan
tehnik one hand (satu tangan).
9. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau perawat
yang melakukan insersi.
10. Lepas APD
11. Lakukan Kebersihan tangan
12. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar pemberian
terapi Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim
KESIMPULAN
• Setiap suntikan harus merupakan suntikan
yang aman di semua unit pelayanan kesehatan
baik rawat inap maupun rawat jalan
• Praktik injeksi yang aman harus menjadi
elemen dasar keselamatan pasien dan
pencegahan infeksi
• Penyedia layanan kesehatan harus memastikan
bahwa praktik injeksi aman diikuti oleh semua
staf.

Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim


Pelatihan PPI Dasar-HIPPII Jatim

Anda mungkin juga menyukai