TINJAUAN PUSTAKA
Dyspepsia berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (buruk) dan peptein
(pencernaan). Secara lebih jelas, arti kata dispepsia adalah sekumpulan gejala
nyeri, perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap, atau berulang
yang berlangsung sejak tiga bulan terakhir, dengan awal gejala timbul enam
bulan sebelumnya.4 Gejalanya bisa berupa kepenuhan perut bagian atas, mulas,
yang biasanya yang muncul selama 4 minggu atau lebih. Gejala tidak terbatas
nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas namun juga mulas, refluks
lambung, kembung, mual dan / atau muntah (Joint Formulary Committee, 2020).
atau kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di
kumpulan dari beberapa gejala seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, dada terasa
terbakar, sensasi sesak, kembung, dan perut terasa penuh akibat peningkatan
asam lambung dan sensitifitas dinding gaster, yang terjadi dalam waktu yang
1
2.1.2 Epidemiologi
dispepsia di dunia mencapai 13-40% dari total populasi setiap tahun. Dispepsia
proporsi 1,5% untuk kategori 10 jenis penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan
angka kejadian yang tinggi pada beberapa provinsi di Indonesia. Dari penelitian
jumlah pasien rawat inap melalui IGD dengan kondisi dispepsia mencapai 20%,
sekitar 864 pasien dalam satu tahun terakhir. Jumlah data tersebut terdapat pada
register IGD Rumah Sakit Rizani Paiton tahun januari – desember tahun 2022.
ditemukan pada usia lebih tua, lebih mungkin terinfeksi H. pylori, dan pengguna
dalam sepuluh besar penyakit rawat inap di rumah sakit dengan angka kejadian
kasus sebesar 34.981 kasus pada pria, dan 53.618 kasus pada wanita
(Muhammad 2020).
2.1.3 Klasifikasi
Disease), kanker, dan CKD (Cronic Kidney Deases) / AKI ( Akut Kidney
Deases).
dengan nyeri atau tidak nyaman perut bagian atas yang kronis atau
berulang, akibat pola hidup dan konsumsi makanan yang bersifat iritatif
2.1.4 Etiologi
sistem organ pencernaan atas atau ganguan pada organ disekitar saluran cerna,
bersifat fungsional dapat dipicu karena faktor psikologis dan faktor intoleran
dispepsia yaitu :
c. Karsinoma lambung
e. Cholelithiasis
a. Gastroparesis
d. Iskemia usus
impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan maupun berupa
belum diketahui secara pasti. Selain itu, penelitian lain juga menemukan
terhadap stimulus mekanis dan kimiawi. Distensi gaster atau sering disebut
lainnya, seperti rasa penuh postprandial, bloating, dan sendawa. Selain itu,
yang berasal dari luar tubuh (eksogen), diketahui terjadi pada duodenum
dan berkaitan dengan manifestasi klinis berupa mual. Asam eksogen
fungsional. Pada respon imun tipe 2 terjadi rekrutmen eusinofil dan sel mast
cusinofil dan sel mast mengalami aktivasi dan degranulasi sehingga terjadi
5. Disfungi Brain - Gut Axis, Faktor psikologis, seperti kecemasan dan depresi
3. Mual-mual
4. Muntah
Pola makan adalah suatu usaha untuk mengatur jenis dan jumlah
makanan melalui informasi status gizi atau nutrisi, pencegahan penyakit dan
makanan utama atau makanan variasi lainnya. Dikatakan baik bila frekuensi
makan 3 kali sehari atau 2 kali makanan utama dan 1 kali makanan selingan.
hanya 2 kali. Jenis makan terdiri atas makanan utama dan makanan selingan.
pagi, siang, dan malam. Makanan selingan atau makanan kecil yaitu makanan
yang biasa dibuat sendiri misalnya kue, keripik dan cemilan yang lain. Beberapa
jenis makanan yang bisa merusak mukosa lambung adalah makanan pedas,
1. Frekuensi Makan
makanan utama atau makanan variasi lainnya. Dikatakan baik bila frekuensi
makan 3 kali sehari atau 2 kali makanan utama dan 1 kali makanan
makanan utama hanya 2 kali. Secara umum, aktivitas frekuensi makan yakni
3 kali sehari meliputi pagi, siang dan malam. Kebanyakan diusia dewasa
2. Jenis kanan
Makanan terbagi atas dua jenis yaitu makanan utama dan makanan
frekuensi 3 kali sehari yakni pagi, siang, malam. Makanan selingan atau
makanan kecil yaitu makanan yang biasa dibuat sendiri misalnya kue, keripik
dan cemilan yang lain. Makanan pokok adalah makanan penting dalam
setiap suguhan misalnya roti, nasi dan sereal yang berfungsi sebagai
sumber energi utama tubuh. Beberapa jenis makanan bisa merusak mukosa
lambung seperti :
lambung.
3. Jumlah Makanan
Jumlah makanan adalah takaran atau porsi dari makanan itu sendiri
baik sedikit atau banyak menyesuaikan dengan kebiasaan, kondisi fisik, dan
berbeda satu sama lain karena belum tentu seseorang berbadan besar
makannya lebih banyak dari seseorang yang berbadan lebih kecil. hal itu
berbeda juga satu sama lain. Kondisi fisik seseorang juga mempengaruhi
pola makan, seperti orang yang sedang sakit nafsu makan berkurang.
dan minuman asam pedas, kebiasaan minum kopi, teh,dan berkarbonasi. Orang
dewasa memiliki jadwal dan aktivitas yang sangat sibuk dan padat sehingga
berpengaruh pada pola makan dan perilaku hidup. bisa saja menunda bahkan
pola makan dan kejadian sindrom dispepsia terdapat hasil adanya pola makan
yang tidak teratur bisa mengakibatkan kejadian sindrom dispepsia dibandingkan
dengan pola makanan teratur pada mahasiswa. Produksi asam lambung yang
Selain itu, peningkatan dari asam lambung akan memengaruhi mukosa lambung
2020 ).
Menular (2020) yang dimaksud dengan stres adalah suatu reaksi seseorang
baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari
bagian alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila berat dan berlangsung
lama dapat merusak kesehatan kita. Meskipun stres dapat membantu menjadi
lebih waspada dan antisipasi ketika dibutuhkan, namun dapat juga menyebabkan
belum ada definisi stres yang diterima semua orang. Oleh karena itu, sulit
untuk mengukur stres jika tidak ada kesepakatan tentang apa yang dimaksud
dengan definisi stres mereka. Mungkin yang paling umum adalah, "ketegangan
merasa bahwa tuntutan melebihi sumber daya pribadi dan sosial yang dapat
nyaman dari tekanan akibat perubahan biologis maupun psikis yang dipengaruhi
oleh keadaan internal maupun eksternal, dan memiliki danpak positif jika mampu
sebaliknya bila bisa berdampak negatif secara biologis dan psikis apabila tidak
mampu beradaptasi dengan maslah yang terjadi dan membawa stres pada
Menurut Potter & Perry (2005) dalam bukunya yang berjudul Buku Ajar
individu dapat dibagi menjadi dua penyebab, yaitu penyebab dari eksternal dan
juga dapat berasal dari adanya perasaan rendah diri (self devaluation) akibat
yang mereka harapkan. Kondisi gangguan fisik seperti cacat, perasaan tidak
menarik, jenis kelamin, usia dan intelegensi juga merupakan hal yang dapat
2. Penyebab internal, adalah penyebab yang berasal dari dalam diri seseorang
malnutrisi dan kelelahan. Penyebab internal juga dapat berasal dari adanya
perasaan rendah diri (self devaluation) akibat konflik maupun frustasi dalam
gangguan fisik seperti cacat, perasaan tidak menarik, jenis kelamin, usia dan
pada seseorang
Tanda dan gejala stress menurut Saleh, Russeng dan Tadjuddin (2020)
dalam bukunya menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara
lain :
1. Gejala Kognitif
d. Mengalami kecemasan
e. Sering merenung
f. Kekhawatiran terus-menerus
2. Gejala Emosional
a. Moodiness
c. Agitasi (kemarahan)
d. Merasa kewalahan
e. Rasa kesepian atau isolasi
3. Gejala Fisik
a. Mengalami nyeri
b. Ketegangan otot
Menurut Rillando (2021) dalam bukunya yang berjudul Lima Langkah Jitu
1. Eutres, Stres jangka pendek yang memberikan kekuatan. Jenis stress yang
Tekanan atau stress yang dirasakan untuk bisa melakukan yang terbaik,
semisal untuk bisa juara, inilah yang disebut dengan eustres. Stres tipe ini
2. Distres, Stres yang dipandang atau dirasa terlalu sulit dan berat untuk
diatasi. Kita merasa situasi atau kejadian yang dialami sebagai suatu yang
untuk diubah.
1. Stres normal, Stres yang terjadi secara alamiah dalam diri seseorang. Stres
ini terjadi dalam situasi kelelahan setelah mengerjakan tugas, takut tidak
2. Stres ringan, Stres jenis ini berlangsung dalam beberapa menit atau jam.
Penyebabnya seperti kemacetan, dimarahi oleh dosen, dikritik, lupa dan lain-
lain. Pada stres ringan mulai timbul gejala. Apabila stress ringan dibiarkan
3. Stres sedang Stres terjadi dalam jangka jam hingga beberapa hari. Stressor
pada tingkat stres ini dapat berupa perselisihan dengan teman maupun
tersinggung, mudah marah, tidak sabaran, sulit beristirahat, mudah lelah dan
cemas.
merasa kekurangan dalam hal fisik. Seseorang yang merasa stress berat
akan merasa tertekan, tidak dapat merasakan hal positif, merasa mudah
putus asa, merasa hidup ini tidak berharga dan merasa hidup itu tidak
kehilangan energi.
5. Stres sangat berat, Merupakan stres kronis yang terjadi dalam waktu
beberapa bulan hingga waktu yang tak dapat ditentukan. Apabila berada
pada tingkat stres sangat berat seseorang akan merasa tidak ada guna
untuk hidup dan orang tersebut akan berada pada fase depresi berat.
dapat mengurangi tingkat stres tersebut. Strategi yang dapat digunakan dalam
upaya untuk memecahkan masalah yang terkait dengan stres. Contoh upaya
mengikuti kegiatan bimbingan belajar di luar kelasnya agar dia dapat belajar
dukungan. Seperti contoh siswa yang merasa sulit pada salah satu mata
tidak menghadiri kelas tersebut. Contoh lain yaitu seseorang akan berusaha
menghindari masalah yang ada dengan tertawa riang bersama teman-
seseorang dapat lebih efisien dalam mengolah informasi dan lebih optimis.
dengan ibu dapat lebih efektif dalam mengatasi stres. Dukungan besar yang
secara efektif, kemudian yang mendapat dukungan akan merasa dicintai dan
dalam kehidupan dimana dalam konteks budaya dan sistem nilai mereka
memiliki suatu tujuan, harapan serta standar dalam hidup (WHOQOL, 2018).
kehidupannya. baik dilihat dari konteks budaya, maupun system nilai dimana
mereka tinggal dan hidup yang ada hubungannya dengan tujuan hidup, harapan,
standart dan fokus hidup mereka yang mencakup beberapa aspek sekaligus,
kebebasan, hubungan sosial dan lingkungan dimana mereka berada (Andry dkk,
2020).
kegiatan sehari hari dan dapat dinilai dari berbagai dimensi yaitu fisik, psikologis,
2. imensi fungsional Dimensi ini terdiri dari perawatan diri, mobilitas, serta level
1. Usia
usia sangat mempengaruhi kualitas hidup individu, karena individu yang
usia, munculnya rasa putus asa akan terjadinya hal-hal yang lebih baik
2. Pendidikan
hidup, kualitas hidup akan meningkat seiring dengan lebih tingginya tingkat
3. Status Pernikahan
Individu yang telah menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi
dari pada individu yang tidak menikah. Karena pasangan yang menikah
menemaninya.
4. Keluarga
Individu yang memiliki keluarga yang utuh dan harmonis akan lebih tinggi
Menurut Harper (2021), aspek yang dapat dilihat dari kualitas hidup,
seperti:
1. Kesehatan fisik
2. Kesehatan Psikologis
dan konsentrasi, harga diri, penampilan dan citra tubuh, perasaan negatif,
sesuai dengan kemampuannya, baik tuntutan dalam diri maupun dari luar
dirinya.
3. Lingkungan
kehidupan.
tua, meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan
orang tua. Keluarga yang memiliki status sosial ekonomi kurang mampu, akan
orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan mempunyai kesempatan lebih besar
dalam menempuh pendidikan dimana orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan
lebih mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
Menurut Swasta dan Handoko (2023), bahwa “Ukuran atau kriteria yang
berikut :
1. Ukuran kekayaan, adalah semakin kaya seseorang maka akan tinggi status
tersebut.
status sosial ekonomi orang tua dapat dijadikan sebagai ukuran, tingkat
pendidikan, tingkat penghasialan, jenis pekerjaan orang tua, dan fasilitas yang
usahausaha yang disengaja. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja,
tujuan.
3. Assigned Status, adalah kedudukan yang diberi oleh suatu kelompok atau