Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

PENYUSUNAN CITRA KOMPOSIT WARNA

DISUSUN OLEH:
KHOIRI TSABITA TSANI
NIT 22314284
KELAS H

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
YOGYAKARTA
2022/2023
ACARA IV
PENYUSUNAN CITRA KOMPOSIT WARNA

I. TUJUAN
1. Mampu memahami konsep penyusunan komposit warna dari 3 saluran
citra yang berbeda;
2. Mampu membuat citra komposit warna dengan perangkat lunak
pengolahan citra.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Format isian
2. Pensil/ballpoint
3. Citra ALOS Selatan Jawa
4. Komputer personal
5. Perangkat ENVI 4.5

III. DASAR TEORI


Sistem multispektral menghasilkan liputan citra wilayah yang direkam pada
berbagai saluran spektral. Dengan sistem ini, suatu wilayah yang direkam pada n
saluran akan menghasilkan n citra, yang masing-masing mempunyai variasi
spektral yang berbeda. Setiap saluran sebenarnya peka terhadap kenampakan
tertentu, sesuai dengan dasar pemilihan lebar atau interval spektrumnya, seperti
gambar 4.1.
Gambar 4.1 Grafik kurva pantulan spektral
Kepekaan pada kenampakan tertentu (misal pada kerapatan vegetasi) secara
logis juga mengandung ketidakpekaan terhadap kenampakan lain (misalnya
perbedaan tanah). Akan tetapi, kalau saluran dengan interval panjang gelombang
lebar dapat digunakan justru secara keseluruhan kenampakan tidak dapat
dibedakan dengan baik. Dengan demikian, untuk dapat membedakan berbagai
macam obyek dengan baik, beberapa saluran itu digunakan secara serentak untuk
mendapatkan kenampakan visual yang lebih baik, yang disebut dengan citra
komposit warna.
Untuk menyusun citra komposit warna didasarkan pada teori 3 warna dasar,
yaitu merah, hijau, dan biru (RGB). Kombinasi ketiga warna ini menghasilkan
warna-warna lain. Bila warna-warna dasar ini disusun dalam suatu kubus warna,
maka akan diperoleh warna-warna paduan, yaitu cyan (kombinasi biru dan hijau),
magenta (kombinasi biru dan merah), dan kuning (kombinasi merah dan hijau).
Merah, hijau, dan biru secara bersama-sama membentuk warna putih, sedangkan
ketidakhadiran seluruh warna tersebut memberikan warna hitam, seperti terlihat
pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Teori warna dalam model kubus (modifikasi dari
Schowengerdt, 1983)

IV. LANGKAH KERJA


Simulasi Indentifikasi Obyek Dalam Citra Komposit Warna
1. Coba amati dan pahami kurva pantulan spektral yang akan digunakan untuk
mengidentifikasi warna obyek dalam citra komposit warna;
2. Amati karakteristik kurva pantulan masing-masing obyek (air, vegetasi, dan
tanah);
3. Identifikasi warna obyek yang terbentuk dari citra komposit warna tertentu
(dalam praktikum ini digunakan komposit 321, 432, dan 342) dengan bantuan
tabel yang telah disediakan.

Citra Komposit 1
Komposit 321
Obyek Warna
R G B
26 47 88
Air
Komposit 321
Obyek Warna
R G B
48 60 80
Vegeta
si

Komposit 321
Obyek Warna
R G B
90 93 112
Tanah

Citra Komposit 2
Komposit 432
Obyek Warna
R G B
7 34 67
Air

Komposit 432
Obyek Warna
R G B
63 51 64
Vegeta
si

Komposit 432
Obyek Warna
R G B
39 88 99
Tanah

Citra Komposit 3
Komposit 342
Obyek Warna
R G B
31 6 62
Air
Komposit 342
Obyek Warna
R G B
Vegeta 42 88 60
si

Komposit 342
Obyek Warna
R G B
91 51 100
Tanah

Membuat Citra Komposit Warna dengan ENVI


1. Buka program ENVI melalui menu Start | Program |ENVI 4.5 | ENVI, atau

dengan mengklik shortcut pada desktop!


2. Buka file data citra satelit dengan nama ALOS Selatan Jawa!
3. Buatlah citra komposit warna 321, 432, dan 342!
4. Amatilah warna pada masing-masing kenampakan obyek air, vegetasi, dan
tanah dan cocokan dengan tabel indentifikasi obyek yang telah dibuat!

V. DAFTAR PUSTAKA
Danoedoro, P., 1996, Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya Dalam
Bidang Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta;
Danoedoro, P., 2002, Pedoman Praktikum Pemrosesan Citra Digital, Fakultas
Geografi, Unversitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
Munir, R., 2004,Pengolahan Citra Digital, Informatika, Bandung;
Prahasta, E., 2008, Remote Sensing : Praktis Penginderaan Jauh dan Pengolahan
Citra Dijital Dengan Perangkat Lunak ER Mapper, Informatika, Bandung;
http://www.exelisvis.com/portals/0/tutorials/envi/ENVI_Quick_Start.pdf, diakses
pada tanggal 10 Desember 2012;
http://www.exelisvis.com/portals/0/tutorials/envi/ENVI_Intro.pdf, diakses pada
tanggal 10 Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai