Deret Binomial
3×2=6
n × (n − 1) × (n − 2) × ... × 2
n! = n × (n − 1) × (n − 1) × (n − 2) × ... × 2 × 1 = n × (n − 1)!
Maka
n! n × (n − 1)!
= =n
(n − 1)! (n − 1)!
Perhatikan bahwa
Jawaban
1
1
n+1
2
n(n + 1)
3
1
(2n + 2) × (2n + 1)
Ada berapa banyak susunan dua malam kerja di antara lima hari tersebut?
Jawaban
Terdapat 5 hari kerja yang dapat dipilih sebagai pilihan pertama dan untuk
masing-masing pilihan itu terdapat 4 hari tersisa yang dapat kita pilih
sebagai pilihan kedua. Hal ini menghasilkan sebanyak 5 × 4 = 20 susunan
yang mungkin. Akan tetapi tidak semua susunan berbeda. Sebagai
contoh, seandainya pada hari Minggu, Anda membuat keputusan
”Pilihan pertama adalah Jumat dan pilihan kedua adalah Rabu”
tentunya akan sama dengan susunan di mana memilih ”Pilihan pertama
Rabu dan pilihan kedua adalah Jumat”
Sehingga setiap pilihan digandakan. Berapa banyakkah susunan yang
berbeda?
Jawaban
5×4
= 10
2
Karena setiap susunan digandakan. Susunan tersebut adalah:
5×4
dapat ditulis dalam bentuk faktorial sebagai berikut.
2
5×4 5×4 5×4×3×2×1 5!
= = =
2 2×1 (3 × 2 × 1)(2 × 1) 3!2!
5×4 5! 5!
= =
2 3!2! (5 − 2)!2!
5!
Terdapat kombinasi yang berbeda untuk dua item yang identik
(5 − 2)!2!
dalam lima tempat yang berbeda. Jika atasan Anda memminta Anda
bekerja 3 malam dari lima malam hari kerja, berapa banyak susunan yang
berbeda kah yang dapat Anda pilih?
Jawaban
5!
(5 − 3)!3!
5!
Terdapat kombinasi yang berbeda yang terdiri atas dua suku
(5 − 2)!2!
identik dalam lima tempat berbeda.
5!
Terdapat kombinasi yang berbeda yang terdiri atas tiga suku
(5 − 3)!3!
identik dalam lima tempat berbeda.
Jadi jika Anda memiliki r suku yang identik yang akan ditempatkan pada n
tempat yang berbeda dengan n ≥ r , jumlah kombinasi yang berbeda akan
sama dengan
n!
(n − r )!r !
n n!
Cr =
(n − r )!r !
Pembuktian:
n n! n! n!
Cn = = = =1
(n − n)!n! 0!n! n!
Pembuktian:
n n! n!
Cn−r = = =n Cr
(n − (n − r ))!(n − r )! r !(n − r )!
Pembuktian:
n n! n!
Cr +n Cr +1 = +
(n − r )!r ! (n − (r + 1))!(r + 1)!
n! n!
= +
(n − r )!r ! (n − r − 1)!(r + 1)!
Dengan mengeluarkan faktor-faktor persekutuannya
n! 1 1
= +
(n − r − 1)!r ! n − r r +1
Segitiga Pascal
Jajaran segitiga dari koefisien kombinatorial berikut dapat dikonstruksi di
mana superskrip di sebelah kiri setiap koefisien menandakan baris dan
subskrip di sebelah kanan menandakan nomor kolom.
Baris Kolom
0 1 2 3 4
0 0C
0
1 1C 1C
0 1
2 2C 2C 2C
0 1 2
3 3C 3C 3C 3C
0 1 2 3
4 ··· ··· ··· ··· ···
Baris Kolom
0 1 2 3 4
0 0C
0
1 1C 1C
0 1
2 2C 2C 2C 1C +1 C1 =1+1 C0+1 =2 C1
0 1 2 0
3 3C 3C 3C 3C 2C 2 2+1 C 3
0 1 2 3 0 + C1 = 0+1 = C1
4 4C 4C 4C 4C 4C 2 C +2 C =2+1 C 3
0 1 2 3 4 0 1 0+1 = C1 dst.
sehingga nilai koefisien pada tabel sebelumnya dapat diisi sebagai berikut
Baris Kolom
0 1 2 3 4
0 1
1 1 1
2 1 2C 1
1
3 1 3C 3C 1
1 2
4 1 4C 4C 4C 1
1 2 3
sehingga nilai koefisien pada tabel sebelumnya dapat diisi sebagai berikut
Baris Kolom
0 1 2 3 4
0 1
1 1 1
2 1 2 1 1+1=2
3 1 3 3 1 1 + 2 = 3; 2 + 1 = 3
4 1 4 6 4 1 1 + 3 = 4; 3 + 3 = 6; 3 + 1 = 4
Ekspansi Binomial
Binomial adalah pasangan bilangan yang dipangkatkan. Dalam hal ini
hanya akan memperhatikan pangkat bilangan asli, yaitu
(a + b)n
(a + b)1 = a + b
(a + b)2 = a2 + 2ab + b 2
Ekspansi Binomial
(a + b)3 = a3 + 3a2 b + 3ab 2 + b 3
Perhatikan koefisien 1,3,3,1.
Berapakah ekspansi (a + b)4 dan berapakah koefisiennya? Bagaimana
kaitannya dengan Segitiga Pascal?
Jawaban
(a + b)4 = (a + b)3 (a + b)
= (a3 + 3a2 b + 3ab 2 + b 3 )(a + b)
= a4 + 3a3 b + 3a2 b 2 + ab 3 + a3 b + 3a2 b 2 + 3ab 3 + b 4
= a4 + 4a3 b + 6a2 b 2 + 4ab 3 + b 4
Baris Kolom
0 1 2 3 4
0 1
1 1 1 Koefisien (a + b)1
2 1 2 1 Koefisien (a + b)2
3 1 3 3 1 Koefisien (a + b)3
4 1 4 6 4 1 Koefisien (a + b)4
Ekspansi Binomial
Jawaban: 1,5,10,10,5,1
Bilangan pada baris 5 dan nilai koefisien ekspansi binomial
(a + b)5 =5 C0 a5 b 0 +5 C1 a4 b 1 +5 C2 a3 b 2 +5 C3 a2 b 3 +5 C4 a1 b 4 +5 C5 a0 b 5
Ekspansi Binomial
Ekspansi binomial umum untuk bilangan asli n dengan demikian
dinyatakan dengan
Latihan
1 Gunakan ekspansi binomial untuk menguraikan (a + b)6 .
2 Ekspansikan (1 + x)7 dengan menggunakan segitiga Pascal.
3 Ekspansikan (3 − 2x)4 dengan menggunakan koefisien kombinatorial.
n n! n(n − 1) n−2 2
C2 an−2 b 2 = an−2 b 2 = a b
(n − 2)!2! 2!
Suku-suku umum
Setiap bilangan bulat genap dapat dibagi 2 sehingga setiap bilangan bulat
genap dapat ditulis dalam bentuk 2r dimana r merupakan bilangan bulat.
Setiap bilangan bulat ganjil dapat ditulis dalam bentuk 2r − 1 atau sebagai
2r + 1 sebagai bilangan bulat genap dikurangi atau ditambah 1. Contoh:
1 16, 248, -32. Tulislah masing-masing dalam bentuk 2r, kemudian
berikan nilai r untuk setiap bilangan.
2 21, 197, -23. Tulislah masing-masing dalam bentuk 2r - 1, kemudian
berikan nilai r untuk setiap bilangan.
sehingga
n
X n(n + 1)
r=
2
r =1
n
X
kf (r ) = (f (1) + f (2) + f (3) + ... + f (n))
r =1
n
X
k f (r )
r =1
Aturan 2
Jika f (r ) dan g (r ) merupakan dua suku umum, maka
n
X
(f (r ) + g (r )) = f (1) + g (1) + f (2) + g (2) + ...
r =1
n
X n
X
= f (1) + f (2) + ... + g (1) + g (2) + ... = f (r ) + g (r )
r =1 r =1
Bilangan eksponensial
1 n
Ekspansi binomial yang berbentuk 1 + diberikan sebagai
n
Bilangan eksponensial
1
Semakin besar nilai n, maka akan semakin mendekati nol.
n
1
lim =0
n→∞ n
(1 − 0) (1 − 0)(1 − 0) 1 1
1+1+ + + ... = 1 + 1 + + + ...
2! 3! 2! 3!
1 1 1 1
= + + + + ...
0! 1! 2! 3!
Bilangan eksponensial
Gunakan notasi sigma
∞
1 1 1 1 X 1
+ + + + ... = =e
0! 1! 2! 3! r!
r =0
∞
x
X xr x2 x3 x4
e = =1+x + + + + ...
r! 2! 3! 4!
r =0
Bilangan eksponensial
1 Gunakanlah ekspansi deret untuk mencari nilai e 0,1 yang akurat
hingga 3 angka signifikan.
2 Gunakanlah ekspansi deret untuk mencari nilai e −0,25 hingga 3
tempat desimal.