Anda di halaman 1dari 28

PERKEMBANGAN

KOLONIALISME
BARAT DI
INDONESIA
DARI VOC SAMPAI TANAM PAKSA
1602-1870
PENJELAJAHAN SAMUDERA
LALU – LINTAS
PERDAGANGAN DUNIA
SEBELUM ERA
KOLONIALISME –
IMPERIALISME EROPA
SEBELUM KOLONIALISME DAN IMPERIALISME SUDAH
ADA PERDAGANGAN ANTAR BANGSA YANG DISEBUT
JALUR SUTRA (SILK ROAD) SEJAK 139 SM.
KOMODITAS UTAMA DI JALUR SUTRA ADALAH SUTRA
DARI CINA.
JALUR SUTRA RAMAI KARENA KEDATANGAN
SAUDAGAR DARI SELEKUKIA, ANTIOKA, ALEXANDRIA
DAN PERSPOLIS (SEMUA DAERAH TAKLUKKAN
ROMAWI).
JALAN SUTRA (SILK ROAD)

Rute Jalur Sutera


- Cina - Samarkand (Uzbekistan) - Konstantinopel (Istanbul)
JALUR SUTRA

• Komoditas di Jalur Sutra diantaranya sutra, emas, batu, giok (jade), teh
dan rempah – rempah.
• Hanya barang mewah yang dijual di Jalur Sutra.
• Akibat perdagangan di Jalur Sutra kota – kota di Jalur Sutra menjadi
ramai.
• Terjadi pertukaran kebudyaan.
• Jalan Sutra rawan akan penyamun atau perampok sehingga kafilah
memilih jalur laut untuk melakukan perdagangan dengan Cina.
JALUR SUTERA (LAUT)
Jalur Sutra laut atau disebut jalur rempah - rempah menghubungkan antara Arab dan Cina melalui jalur laut. Jalur
Sutra mulai dilewati sejak antara abad ke 1 hingga 6 M. Rute Jalur Sutra diantaranya Cina, Asia Tenggara, Samudra
Hindia, dan Laut Merah. Komoditi Jalur Sutra diantaranya rempah – rempah, gerabah dari Cina, sutra dan lain - lain
RUNTUHNYA KONSTANTINOPEL

RUNTUHNYA KONSTANTINOPEL MASUKNYA BANGSA BARAT


• Konstantinopel runtuh akibat • Jatuhnya Konstantinopel pada 1453 M
serangan dari Turki Utsmani / Turki oleh Turki Utsmani membuat akses
bangsa Eropa untuk mendapat rempah –
Ottoman pada tahun 1453. rempah lebih murah tertutup
• Konstantinopel ditutup dari kegiatan • Pada abad ke 15, bangsa Barat yang
perdagangan. dipelopori Portugis dan Spanyol mampu
membuat kapal – kapal berteknologi
• Akses perdagangan Eropa dan Asia canggih guna mengarungi samudera.
terputus.
• Tujuan awal bangsa Eropa datang ke
Nusantara pada awalnya adalah untuk
berdagang.
FAKTOR PENDORONG
LAHIRNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

GOLD GLORY GOSPEL


Adanya prospek ekonomi di Mencapai kejayaan suatu Menyebarkan agama Nasrani.
Dunia Timur serta keinginan bangsa.
untuk berdagang secara Sebagai tugas suci dari gereja
langsung dengan dunia timur.
PENDAHULUAN
Keberhasilan ekspedisi Van Neck dan warwyck pada sekitar tahun 1600-an dalam merebut pengaruh pengusaan
rempah-rempah atas Portugis dan Spanyol di Ambon dan kepulauan Banda, telah membuka jalan bagi para pedagang
Belanda lainnya untuk dating ke Indonesia, akibatnya persaingan antar pedagang Belanda tidak dapat dihindarkan.
Sehingga meninbulkan tingkat penawaran yang melebihi permintaan membuat harga rempah-rempah jatuh dan
tentu saja membuat para pedagang Belanda mengalami kerugian.

9
PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT

10
TIMELINE PERKEMBANGAN KOLONIALISME BARAT DI
INDONESIA (1602-1870)

20 Maret 31 Desember H. W. T. S. Cultuur


1602 1799 1808 1811 1811 1814 1830 1870
Daendels Raffles stelsel
Hak Octrooi Prancis Perjanjian Tuntang (1811) Budidaya tanaman
Hongi totchen Napoleon Bonaparte Landrente Kosongnya kas negeri Belanda
Ekstirpasi Republik Bataaf Buku History of Java Cultuurprocenten
Verplichte leverantie De Grote Postweg Buku History of the East Indian
Archipelago Batigslot bagi Belanda
Verplichte diensten
Contingenten Rafflesia arnoldi Kelaparan dan kematian bagi
Verplichte leverantie
Devide et impera Kebun Raya Bogor pribumi

11
VOC
HAK ISTIMEWA VOC
1602-1799
Tujuan dibentuknya VOC Hak octrooi tersebut berisi hal-hal
adalah sebagai berikut : sebagai berikut :
• Menghindari terjadinya 1) Memperoleh hak monopoli
persaingan tidak sehat perdagangan
diantara para pedangang 2) Mencetak dan mengeluarkan uang
(kongsi dagang) Belanda
sendiri
• Memperkuat posisi Belanda 3) Menjadi wakil sah pemerintah
dalam menghadapi
persaingan dengan serikat Belanda di Asia
dagang Eropa lainnya, 4) Mengadakan perjanjian serta
seperti EIC dari Inggris mengumumkan perang dengan
• Memonopoli perdagangan negara lain
rempah-rempah di 5) Menjalankan kekuasaan kehakiman
Nusantara
6) Mengadakan pemungutan pajak
• Membantu pemerintah 7) Memiliki angkatan perang sendiri
Belanda yang sedang
berjuang melawan 8) Menyelenggarakan pemerintahan
pendudukan Spanyol di negeri jajahan
12
KEBIJAKAN MONOPOLI VOC

HONGI TOCHTEN EKSTIRPASI VERPLICHTE LEVERANTIE CONTINGENTEN


Pelayaran Hongi Penebangan tanaman rempah- Penyerahan wajib Penyerahan hasil bumi berupa
rempah pajak dan tidak memperoleh
Patroli laut dengan Biasanya diberlakukan pada ganti, hal ini terjadi pada
menggunakan perahu-perahu Untuk mengimbangi terjadinya suatu kerajaan yang melakukan rakyat yang wilayahnya
dayung untuk menghindari hasil yang berlebihan perjanjian monopoli dikuasai VOC
penyelundupan perdagangan (overproduksi) dan perdagangan dengan VOC,
rempah-rempah menyebabkan harga rempah- apabila raja kalah perang maka
rempah merosot ataupun mereka wajib enyerahkan hasil
meningkatnya penyelundupan bumi yang diperlukan oleh VOC
dengan penggantian harga
rendah
13
KEBIJAKAN MONOPOLI VOC

DEVIDE ET IMPERA

Politik adu domba dan tipu muslihat yang


dilakukan oleh VOC untuk mendapatkan
keuntungan dan kekuasaan sebesar-besarnya.
Kebijakan tanam wajib yang diberlakukan bagi
rakyat di daerah priangan (sunda) untuk
menanam tanaman komoditas ekspor berupa
kopi

PREANGERSTELSEL

14
RUNTUHNYA VOC
• Rendahnya gaji yang diberikan kepada pegawai-pegawai
VOC menyebabkan mereka berbuat curang
• Banyak saingan harus dihadapi oleh VOC dalam
perdagangannya di Asia, terutama dari Prancis dan Inggris
• Pembagian dividen dalam keadaan rugi menyebabkan VOC
memiliki banyak utang.
• VOC banyak mengeluarkan biaya untuk peperangan baik
merebut monopoli perdagangan maupun memperluas
wilayah jajahan.
• Perubahan politik yang terjadi di negeri Belanda akibat
Revolusi Perancis.
• Utang-utang yang bertumpuk akibat banyaknya perang yang
dilakukan, baik dengan rakyat Indonesia maupun dengan
Inggris dalam perebutan kekuasaan di bidang perdagangan.
• Pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi dan
manipulasi.
• Besarnya biaya dan pengawasan yang ketat untuk
mengawasi wilayah kekuasaan VOC yang sangat luas di
Indonesia.

15
SISTEM PEMERINTAHAN
HINDIA-BELANDA DI BAWAH
PRANCIS (1808-1811)
Daendels adalah seorang yang revolusioner. Dia membawa
suatu perpaduan antara semangat pembaruan dan liberal yang
sangat dipengaruhi oleh revolusi perancis ke wilayah Jawa
namun yang sebenarnya hanya sedikit yang berhasil dan
banyak menimbulkan perlawanan. Dia berusaha memberantas
ketidak efesienan, penyelewengan dan korupsi yang
menyelimuti administrasi Eropa, tetapi banyak di antara
langkah-langkah pembaharuannya yang hanya sedikit
mendatangkan hasil. Dia memiliki perasaan tidak suka
terhadap para penguasa Jawa (bupati) di daerah-daerah yang
dikuasai Belanda.

16
KEBIJAKAN DAENDELS
• Mengeluarkan uang kertas dalam jumlah besar namun tanpa
jaminan, sehingga timbul inflansi.
• Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara-cara lama
seperti memborongkan pemungutan pajak kepada swasta,
BIDANG PERTAHANAN mengusahakan tanaman kopi di Priangan, penyerahan wajib, dan
contingenten.
• Menempuh cara-cara paksa seperti meminjam uang kepada orang
• Meningkatkan jumlah prajurit dari 4000 orang menjadi 18000 orang. kaya, mengambil harta dari rumah gadai, kantor lelang, balai
peninggalan, sehingga dapat diperoleh dana secara cepat.
• Membangun jalan raya pos dari Anyer ke Panarukan
• Menjual tanah kepada orang-orang swasta
• prajurit ditingkatkan kesejahteraannya dengan mengadakan tangsi-
tangsi militer yang baik, memberikan pakaian seragam, menaikkan gaji, • Dibentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemeene
dan mengadakan rumah sakit militer. Rekenkamer) untuk membereskan administrasi keuangan yang
bertugas mengawasi keluar masuknya uang negara, agar dapat
• Membangun benteng-benteng baru. dihindarkan penyelewengan
• Membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon
• Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang-orang pribumi
seperti Legiun Mangkunegaran
BIDANG EKONOMI
• Mendirikan pabrik senjata di Surabaya, pabrik meriam di Semarang, dan
sekolah militer di Batavia
• Membangun rumah sakit dan tangsi-tangsi militer yang baru

17
DE GROTE POSTWEG

18
KEBIJAKAN DAENDELS DAN AKHIR PEMERINTAHAN
PRANCIS DI NUSANTARA
• Ada dua versi mengenai berakhirnya kekuasaan Daendels di
Nusantara. Yang pertama adalah Daendels dianggap melanggar
Undang-undang karena Daendels mengasingkan Sultan Banten
KEBIJAKAN DAENDELS DALAM ke Ambon karena Sultan Banten menentang kebijakan Daendels
BIDANG PEMERINTAHAN untuk menjual tanah pemerintah kepada pengusaha swasta
asing dalam rangka mencari dana untuk memajukan dan
mempertahankan jawa dari serangan Inggris, hingga kemudian
• Membiarkan terus adanya perbudakan. Salah satu pasar budak pada 1811 Daendels dipanggil kembali ke Belanda, alasan
terdapat di daerah Pecenongan Jakarta. pemanggilannya karena tenaganya dibutuhkan untuk memimpin
• Membentuk Sekretariat Negara (Algemeene Secretaire) untuk tentara Prancis.
membereskan administrasi negara.
• Versi lain menyebutkan bahwa Daendels memiliki hubungan
• Pusat pemerintahan Belanda dipindahkan dari Sunda Kelapa ke yang buruk dengan Raja-raja dan penduduk pribumi, hubungan
Jakarta Pusat (Weltevreden) dengan pertimbangan bahwa tempat yang buruk ini dikhawatirkan akan merugikan Belanda dalam
lama sudah tidak sehat akibat pengendapan yang terjadi di Sungai menghadapi serangan Inggris.
Ciliwung.
• Seluruh Pulau Jawa dibagi atas sembilan perfect atau daerah yang
dikepalai oleh seorang kepala daerah. BERAKHIRNYA KEKUASAAN
• Dibentuk kantor-kantor pengadilan untuk rakyat di Surabaya dan DAENDELS
Batavia
• Pegawai-pegawai yang korup ditindak tegas, kecurangan di atas F
30000 diancam dengan hukum mati

19
PEMERINTAHAN INGGRIS (1811-1814)

KEBIJAKAN RAFFLES DALAM


MASA PEMERINTAHAN THOMAS
BIDANG PEMERINTAHAN
STAMFORD RAFFLES
Membagi Pulau Jawa atas 18 karesidenan
Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang, Raja Mengubah sistem pemerintahan yang semula
Lord Minto mengangkat Thomas Stanford dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem
Raffles sebagai wakil gubernur di Jawa dan pemerintahan kolonial yang bercorak barat.
bawahannya (Bengkulu, Maluku, Bali, Sulawesi
Bupati dijadikan pegawai negeri, sehingga mereka
dan Kalimantan selatan). Hal itu berarti bahwa mendapat gaji, bukan lagi memiliki tanah dengan
Gubernur Jenderal tetap berpusat di Calcuta, segala hasilnya.
India. Secara politis, jawa tergantung pada
kebijakan pemerintah pusat Inggris di Calcuta, Melarang adanya perbudakan.
akan tetapi dalam pelaksanaannya Raffles Pengadilan akan dipraktikkan seperti di Inggris,
berkuasa penuh di Nusantara. yaitu adanya sistem juri, tetapi maksud itu belum
dapat dilaksanakan dengan baik, karena Raffles
keburu ditarik kembali.

20
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN RAFFLES
• Ditulisnya buku History of java, dalam menulis buku tersebut
Raffles dibantu oleh juru bahasanya Raden Ario
Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II.
BIDANG PERDAGANGAN • Memberikan bantuan kepada John Crawfud (Residen
Yogyakarta) untuk mengadakan penelitian yang
menghasilkan sebuah buku berjudul History of the East
• Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman Indian Archipelago, diterbitkan dalam tiga jilid di Eidenburg
ekspor, sedangkan pemerintah hanya berkewajiban pada tahun 1820.
menbuat pasar • Mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan
• Pemerintah memonopoli garam dan minuman keras kebudayaan dan ilmu pengetahuan

• Melanjutkan penanaman kopi dan penjualan tanah • Ditemukannya bunga Rafflesia arnoldi
kepada swasta. Menetapkan sistem sewa tanah • Dirintisnya kebun raya bogor
(landrent)
• Penghapusan pajak hasi bumi dan sistempenyerahan
wajib
BIDANG ILMU PENGETAHUAN
• Pajak dibayarkan kepada kolektor yang dibantu kepala
desa tanpa melalui bupati.

21
BERAKHIRNYA PEMERINTAHAN
RAFFLES
• Ditandai dengan adanya Convention of London pada tahun
1814. Perjanjian tersebut ditandantangani di London oleh
wakil-wakil Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut :
• Nusantara dikembalikan kepada Belanda
• Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap koloni, dan Guyana,
tetap di tangan Inggris
• Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris,
sedangkan Bangka diserahkan kepada Bangka sebagai
gantinya
• Karena masa pemerintahan Raffles berada diantara dua
masa pemerintahan Belanda, maka masa pemerintahan
Inggris sering disebut juga sebagai masa interregnum (masa
sisipan).

22
CULTUUR STELSEL
1830-1870
Dicetuskan oleh Johannes van den Bosch
didasari atas hukum adat yang berlaku di
masyarakat pada masa itu, yaitu barang siapa
yang berkuasa di suatu daerah, maka ia
memiliki tanah beserta penduduknya. Sebelum
kedatangan Belanda ke Nusantara, para raja
daerahlah yang menguasainya.
Namun, karena para raja tersebut sudah takluk
kepada Belanda, maka Belanda mengganggap
bahwa merekalah penguasa tanah beserta
penduduk yang baru. Oleh karena itu,
masyarakat sekitar pun harus menyerahkan
pajak dalam bentuk hasil pertanian kepada
pihak Belanda selaku penguasa daerah tersebut
melalui raja daerahnya masing-masing.

23
LATAR BELAKANG
DIBERLAKUKANNYA TANAM PAKSA

• Di Eropa, Belanda terlibat perang pada masa kejayaan


Napoleon sehingga menghabiskan biaya yang cukup besar.
• Tejadinya perang kemerdekaan Belagia, yang diakhiri dengan
berpisahnya Belgia dari Belanda (1830).
• Terjadinya perang Diponegoro (1825-1830) yang merupakan
perlawanan rakyat jajahan termahal bagi Belanda dengan
menghabiskan biaya sekitar 20 juta gulden.
• Kosongnya kas negara Belanda karena banyaknya utang yang
ditanggung Belanda
• Minimnya pemasukan uang dari penanaman kopi
• Kegagalan usaha untuk menerapkan gagasan liberal (1816-
1830) dalam mengeksploitasi tanah jajahan untuk
memberikan keuntungan yang besar bagi negara induk.

2
4
EKSPEKTASI DAN REALITA TANAM PAKSA
Perjanjian tanam paksa dilakukan dengan cara paksaan
Luas tanah yang harus disediakan penduduk melebihi seperlima dari
tanah milik mereka, kadang sepertiga, bahkan semua tanah desa
KETENTUAN SYSTEM TANAM PAKSA digunakan Pengerjaan tanaman ekspor seringkali jauh melebihi
pengerjaan tanaman padi, hal ini membuat tanah pertanian mereka
sendiri terbengkalai.
Penduduk desa diwajibkan menyediakan 1/5 dari tanahnya atau lebih untuk Pajak tanah masih diberlakukan pada tanah yang digunakan untuk proyek
ditanami tanaman dagangan yang dapat dijual di pasaran dunia. tanam paksa
Hasil tanaman dagangan tersebut harus diserahkan kepada pemerintah Kelebihan hasil panen setelah diperhitungkan dengan pajak tidak
Hindia Belanda. dikembalikan kepada petani
Setiap kelebihan hasil tanaman dari jumlah pajak yang harus dibayar akan Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani
dibayarkan kembali kepada rakyat.
Buruh yang seharusnya dibayar oleh pemerintah dijadikan tenaga
Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman dagangan tidak boleh paksaanuntuk tanam paksa.
melebihi dari pekerjaan yang diperlukan dalam penanaman padi
Wajib tanam paksa dapat dibantu dengan penyerahan tenaga untuk
pengangkutan dan pekerjaan di pabrik. PENYIMPANGAN SISTEM TANAM PAKSA
Kegagalan panen akan menjadi tanggungan pemerintah
Penggarapan penanaman tanaman dagang itu di bawah pengawasan
langsung dari kepala-kepala pribumi.

25
DAMPAK DIBERLAKUKANNYA TANAM PAKSA
• Beban pajak yang berat
• Kemiskinan dan penderitaan fisik dan mental yang
berkepanjangan
BAGI BELANDA • Banyaknya tanaman pokok yang mengalami
kegagalan panen
• Banyaknya kematian dan kelaparan
• Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri
• Jumlah penduduk Indonesia menurun
jajahan dan dijual Belanda di pasaran Eropa
• Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis-
• Perusahaan pelayaran Bealnda mendapat
jenis tanaman baru
keuntungan besar
• Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang
• Pabrik-pabrik gula yang semula diusahakan oleh
yang laku di pasaran dunia.
kaus swasta Cina dikembangkan oleh pengusaha
Belanda
• Belanda mendapatkan keuntungan (batig slot)
BAGI INDONESIA
yang besar, pada tahun 1834 sebesar 3 juta
gulden, dan pada tahun berikutnya sekitar 12
sampai 18 juta gulden

26
BERAKHIRNYA SYSTEM
TANAM PAKSA
• Perlawanan seperti yang terjadi di Pariaman (1841), Padang
(1844) yang dipimpin oleh para ulama, serta di Jawa (1846),
perlawanan dilakukan dengan pembakaran 7 buah kebun
tembakau.
• Reaksi lain berasal dari golongan pengusaha yang menghendaki
sistem tanam paksa dihapuskan dan diganti dengan kebebasan
berusaha. Mereka menganggap bahwa tanam paksa tidak sesuai
dengan prinsi-prinsip ekonomi liberal.
• Dari kalangan kaum humanis Belanda seperti Baron van Hoevel
yang memprotes melalui gedung parlemen Belanda yang
menyatakan bahwa tanam paksa sebagai tindakan yang tidak
manusiawi.
• Tokoh yang paling terkenal dan menentang keras sistem tanam
paksa adalah Eduard Douwes Dekker atau Multatuli yang menulis
buku berjudul Max havelar tulisan tersebut mengisahkan Saijah
dan Adinda yang menderita karena pelaksanaan tanam paksa di
Lebak.

27
TERIMA KASIH
DDAHWANTI@GMAIL.COM

081224900544

Anda mungkin juga menyukai