Anda di halaman 1dari 29

KOLONIALISME DAN PERLAWANAN

BANGSA INDONESIA

Martauli Pakpahan
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu menganalisis


serta mengevaluasi berbagai
Tujuan Pembelajaran peristiwa sejarahyang terjadi di
Indonesia yang dapat dikaitkan atau
dihubungkan dengan berbagai
peristiwa lain yang terjadi di dunia
pada periode yang sama meliputi
Kolonialisme dan Perlawanan
Bangsa Indonesia
Siapakah ini?????
Kolonialisme dapat
Kolonialisme merupakan dimaknai sebagai suatu
Apa itu istilah yang berasal dari upaya yang dilakukan
Kolonialisme?? kata “colonus”, artinya suatu negara untuk
menguasai wilayah
adalah menguasai
tertentu di luar negaranya.

Kolonialisme adalah pengendalian


oleh satu kekuatan atas sebuah
wilayah atau bangsa dengan tujuan
menaklukkan penduduk,
mengeksploitasi, sekaligus
menanamkan nilai-nilai budaya
sendiri pada penduduk lokal
JATUHNYA KONSTANTINOPEL

Jatuhnya
Konstantinopel adalah
ibukota Kekaisaran Romawi Konstantinopel ke Penyebab kesulitan bangsa
Timur yang merupakan tangan Turki Usmani Eropa setelah jatuhnya
ibukota Kekaisaran Romawi atau Ottoman Konstantinopel yaitu:

Timur. Konstantinopel juga membuat riwayat


1. Kedudukan perdagangan
merupakan pelabuhan Kekaisaran Romawi bangsa Italia di
transit perdagangan antara berakhir membawa Konstantinopel dihancurkan
Asia dan Eropa. Letak dampak bagi bangsa- 2. Daerah Konstantinopel
Konstantinopel yang bangsa Eropa yang tertutup untuk perdagangan
strategis menyebabkan 3. Konstantinopel tidak boleh
menjadi kesulitan
bangsa-bangsa di dijadikan sebagai lintas
terutama dalam barang dagangan dari Asia.
sekitarnya banyak yang
ingin menguasai, termasuk
bidang perdagangan
umat Islam.
Latar belakang penjelajahan
Tujuan Kedatangan Bangsa
Samudra sampai ke Indonesia Eropa ke Indonesia

1. Semangat reconquesta (balas dendam


terhadap Islam)
2. Adanya semangat 3 G (Gold, Glory dan
Gospel)
1. Menguasai rempah-rempah
3. Jatuhnya Konstatinopel ketangan Turki langsung dari sumbernya
Utsmani (1453) 2. Menguasai daerah strategis
4. Kisah perjalanan Marcopolo ke dunia baik untuk perdagangan atau
timur militer
5. Adanya penemuan baru dalam berbagai
bidang teknologi maritim, seperti kompas,
3. Mengeruk sebanyak
navigasi, kartografi (pembuatan peta) dan mungkin sumber daya suatu
karavel (perahu cepat berukuran kecil) wilayah
6. Teori yang mengatakan bahwa bumi
4. Turut campur dalam urusan
bulat dan matahari sebagai pusat tata
surya (heliosentris) yang didukung oleh politik suatu wilayah
Galileo dan Copernicus
TOKOH PENJELAJAH SAMUDRA BANGSA EROPA YANG SAMPAI
KE INDONESIA

PORTUGIS INGGRIS BELANDA


SPANYOL
Pada 1577, Francis
Drake berlayar ke arah Pada 1596,
Pada 1512, Alfonso barat meninggalkan
Kapten ekspedisi Belanda
D'albuquerque tiba Inggris dan tiba di
Sebastian Del pertama yang
di Maluku, Ternate pada 1579
Cano pada dipimpin oleh
sementara Antonio Pada 1602, James
1521. Cornelis de
de Abreu Lancaster berhasil
Houtman tiba di
menemukan Pulau sampai di Aceh dan
kemudian diteruskan Banten
Timor dan
ke Banten Pada 1599,
mencapai
Ekspedisi Inggris ke armada pimpinan
Kepulauan Banda,
nusantara berikutnya Jacob van Neck
Ambon, dan Seram. dipimpin oleh Henry berhasil mendarat
Middleton, yang di Maluku.
mendarat di Banten
pada 1604.
Perkembangan
Penjajahan Bangsa
Eropa di Indonesia
Masa Kekuasaan VOC (Vereeniging Oost Indisch Compagnie)

Ekstirpasi
Menebang tanaman Preanger stelsel
Contingenten
Kewajiban
rempah-rempah yang Kewajiban rakyat
menanam kopi
diproduksi secara membayar pajak dalam
bagi rakyat
Beberapa bentuk hasil bumi.
berlebihan. Priangan.
Kebijakan
ekonomi VOC

Hongi tochten Verplichte leverantie


Pelayaran pantai untuk Kewajiban rakyat
mengawasi pedagang Maluku menyerahkan pajak berupa
agar tidak menjual rempah-
hasil bumi.
rempah kepada pedagang
lain.
Masa Kekuasaan VOC (Vereeniging Oost Indisch Compagnie)

Kemunduran VOC
Feodalisme
Ketidakcakapan

Penyebab

Korupsi
Terlilit
Hutang
Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808–1811)

Salah satu kebijakan


fenomenal Daendels
adalah membangun
Jalan Raya Pos/De
Groote Postweg yang
menghubungkan
Anyer hingga
Panarukan
Selain membangun Oleh karena kebijakannya
jalan raya, Daendels menjual tanah kepada
membangun
pelabuhan militer di swasta, pemerintah
Ujung Kulon, Merak, Belanda memberhentikan
dan Surabaya untuk Daendels dari jabatannya
memperkuat
sebagai gubernur jenderal.
pertahanan.
Masa Pemerintahan Jan Willem Janssens (1811)

Memperbaiki Pulau
Jawa yang ditinggalkan
Daendels.
Tugas Memperkuat
pertahanan Jawa untuk
membendung serangan
Inggris.

Tidak memiliki
kecakapan sesuai yang
Fakta diharapkan.
Saat mendapat serangan
Inggris, Janssens memilih
mengungsi ke Semarang

Ditandatangani pada 18
Kapitulasi September 1811.
Tuntang Pulau Jawa diserahkan
kepada Inggris.
•Semua tentara Belanda
menjadi tawanan
Inggris.
Masa Pendudukan Inggris (1811–1816)

Saat menduduki
Indonesia, Raffles
berusaha menghapus
feodalisme dengan
mengangkat penguasa
lokal sebagai pegawai Warisan Raffles yang
pemerintah. dapat ditemui pada masa
kini adalah buku History
of Java dan Kebun Raya
Bogor yang dirintis oleh
istri Raffles, Olivia
Salah satu kebijakan Marianne.
Raffles dalam bidang
ekonomi adalah
menerapkan sistem sewa
tanah untuk mengganti-
kan sistem penyerahan
wajib.
Masa Penerapan Sistem Tanam Paksa

Dicetuskan oleh

Joha
n nes v
an d
en B
osch

Kebijakan tanam paksa mulai


diberlakukan pada 1830 serta Bagi Belanda, pelaksanaan tanam paksa
difokuskan pada peningkatan mendatangkan keuntungan. Keuntungan yang
diperoleh Belanda sekitar 967 juta gulden.
produksi tanaman yang laku Bagi bangsa Indonesia, tanam paksa
di pasaran internasional menyengsarakan. Meskipun demikian, melalui
seperti kopi, tembakau, tebu, tanam paksa bangsa Indonesia mengenal jenis
komoditas baru yang laku di pasar internasional.
teh, dan nila.
Tokoh Penentang Tanam Paksa

Eduard Douwes Dekker Fransen Van de Putte


PERLAWANAN BANGSA INDONESIA
PERANG PADRI TAHUN 1821 -1838

Perang Padri diawali dengan konflik antara


Kaum Padri (para ulama) dengan Kaum Adat
terkait pemurnian agama Islam di Sumatra
Barat. Kaum Adat masih sering melakukan
Kondisi tersebut lalu dimanfaatkan Belanda untuk bekerja sama
kebiasaan yang bertentangan dengan Islam, dengan Kaum Adat guna melawan Kaum Padri. Belanda memang
seperti berjudi dan mabuk-mabukan. bertujuan untuk menguasai wilayah Sumatra Barat. Salah satu
tokoh pemimpin Kaum Padri adalah Tuanku Imam Bonjol.
menjelang tahun-tahun terakhir perang, Tuanku Imam Bonjol
mengajak Kaum Adat agar menyadari tipuan Belanda dan
akhirnya bersatu melawan Belanda. Perang diakhiri dengan
kekalahan di pihak Kaum Padri dan Kaum Adat karena militer
Belanda yang cukup kuat.
PerangPattimura (1817)

Pada 1817, Belanda berusaha menguasai


Maluku dengan monopoli perdagangan.
Rakyat Maluku yang dipimpin Thomas
Matulessy (Pattimura) menolaknya dan
melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Pertempuran sengit terjadi di Benteng
Duurstede, Saparua. Belanda
mengerahkan pasukan secara besar-
besaran, sehingga rakyat Maluku
terdesak. Perlawanan rakyat Maluku
melemah akibat tertangkapnya Pattimura
dan Martha Christina Tiahahu.
Perang Diponegoro (1825-1830)
Benteng Stelsel belum mampu
mematahkan serangan pasukan
Diponegoro. Belanda akhirnya
Perang Diponegoro adalah perang terbesar
yang dialami Belanda. Perlawanan ini menggunakan tipu muslihat
dipimpin Pangeran Diponegoro yang dengan cara mengajak
didukung pihak istana, kaum ulama, dan berunding Pangeran
rakyat Yogyakarta. Perang ini terjadi karena Diponegoro, padahal
Belanda memasang patok-patok jalan yang sebenarnya itu berupa
melalui makam leluhur Pangeran
penangkapan. Setelah
Diponegoro. Perang ini terjadi tahun 1825–
1830. Pada tahun 1827, Belanda memakai
penangkapan, perlawanan
siasat perang bernama Benteng Stelsel, yaitu pasukan Diponegoro mulai
mendirikan benteng di setiap daerah yang melemah. Pada akhirnya,
dikuasai untuk mengawasi daerah Belanda dapat memenangkan
sekitarnya. Antara satu benteng dan benteng perang tersebut, namun dengan
lainnya dihubungkan pasukan gerak cepat,
kerugian yang besar karena
sehingga ruang gerak pasukan Diponegoro
perang tersebut menguras biaya
dipersempit.
dan tenaga yang banyak
Perang Jagaraga Bali (1848-1849)

Perang ini terjadi akibat protes Belanda terhadap


Hak Tawan Karang, yaitu aturan yang memberikan
hak kepada kerajaan-kerajaan Bali untuk merampas
kapal asing beserta muatannya yang terdampar di
Bali. Protes ini tidak membuat Bali menghapuskan
Hak Tawan Karang, sehingga Belanda melakukan
serangan dan terjadilah perang puputan (habis-
habisan) antara kerajaan-kerajaan Bali yang
dipimpin I Gusti Ketut Jelantik dengan Belanda.
Belanda berhasil memenangkan peperangan
tersebut dan menguasai Bali karena kekuatan
militernya yang lebih unggul.
Perang Banjar (1859 – 1905)

Perang ini dilatarbelakangi oleh Belanda yang ingin


menguasai kekayaan alam Banjar, serta sikap ikut campur
pihak Belanda dalam urusan kesultanan. Akibatnya, rakyat
yang dipimpin Pangeran Hidayatullah dan Pangeran
Antasari melakukan perlawanan terhadap Belanda sekitar
tahun 1859. Serangkaian pertempuran terus terjadi hingga Pangeran Hidayatullah
Belanda menambahkan kekuatan militernya. Pasukan
Pangeran Hidayatullah kalah, karena pasukan Belanda lebih
unggul dari segi jumlah pasukan, keterampilan perang
pasukannya, dan peralatan perangnya. Perlawanan rakyat
Banjar mulai melemah ketika Pangeran Hidayatullah
tertangkap dan dibuang ke Pulau Jawa, sementara itu
Pangeran Antasari masih melakukan perlawanan secara
gerilya hingga ia wafat Pangeran Antasari
Perang Aceh (1873-1913)

Untuk menghadapinya, Belanda


Perang Aceh dilatarbelakangi Traktat
Sumatra (1871) yang menyebutkan
mengutus Snouck Hurgronje
bahwa Belanda bebas meluaskan untuk meneliti budaya dan
wilayah di Sumatra termasuk Aceh. Hal karakter rakyat Aceh. Ia
ini ditentang Teuku Cik Ditiro, Cut Mutia, menyarankan agar pemerintah
Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Belanda menggempur
Panglima Polim. Belanda mendapatkan
Teuku Cik Ditiro Cut Nyak Dien pertahanan Aceh bertubi-tubi
perlawanan sengit dari rakyat Aceh.
agar mental rakyat semakin
Rakyat Aceh berperang dengan jihad,
sehingga semangatnya untuk melawan
terkikis, memecah belah rakyat
Belanda sangat kuat. Aceh menjadi beberapa
kelompok, dan melemahkan
perlawanan rakyat Aceh. Pada
tahun 1903, Perang Aceh pun
berakhir dan sejumlah tokohnya
ditangkap
Teuku Umar Cut Mutia
Perlawanan Rakyat Batak (1878-1907)

Perlawanan rakyat Batak dipimpin


Sisingamangaraja XII. Latar belakang
perlawanan ini adalah bangsa Belanda
berusaha menguasai seluruh tanah Batak
dan disertai dengan penyebaran agama
Kristen. Sisingamangaraja XII masih
melawan Belanda sampai akhir abad ke-19.
Namun, gerak pasukan Sisingamangaraja
XII semakin menyempit. Pada akhirnya,
Sisingamangaraja XII wafat ditembak
serdadu Marsose, dan Belanda menguasai
tanah Batak.

garaja XII
ingaman
Sis
"Kolonialisme mempunyai juga
baju modern, dalam bentuk
penguasaan ekonomi,
penguasaan intelektual,
penguasaan materiil yang
nyata, dilakukan oleh
sekumpulan kecil orang-orang
asing yang tinggal di tengah-
tengah rakyat."

Anda mungkin juga menyukai