Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ALANG-ALANG LEBAR
Jln. Gubernur H. M. Ali Amin SH No.02 Kel. Talang Kelapa Kec.Alang-Alang Lebar 30154
Telp. 0812-7392-454, Email : pkmalbar@gmail.com

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga Pedoman Program Penyakit Hepatitis dapat
diselesaikan.

Pedoman Program Penyakit Hepatitis merupakan acuan dalam pelaksanaan


kegiatan Program Penyakit Hepatitis.

Diharapkan buku Pedoman Program Penyakit Hepatitis ini dapat digunakan oleh
petugas Puskesmas sebagai acuan untuk kemudahan dalam melaksanakan kegiatan
Program Penyakit Hepatitis

Palembang, Januari 2023


Koordinator Pelayanan
Program Penyakit Hepatitis

Nia Muliani, AMd.Keb


NRNPNSD.2519922017

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Bab I PENDAHULUAN 1

A. Latar belakang 1
B. Tujuan 2
1. Tujuan Umum 2
2. Tujuan Khusus 2
C. Sasaran 2
D. Ruang Lingkup 2
E. Batasan Operasional 2

Bab II STANDAR KETENAGAAN 3

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia 3


B. Distribusi Ketenagaan 3
C. Jadwal Kegiatan 3

Bab III STANDAR FASILITAS 5

A. Denah Ruang 5
B. Standar Fasilitas 6

Bab IV TATA LAKSANA PELAYANAN 7

A. Lingkup Kegiatan 7
B. Metode 7
C. Langkah Kegiatan 7

Bab V LOGISTIK 8

Bab VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM 9

Bab VII KESELAMATAN KERJA 10

Bab VIII PENGENDALIAN MUTU 11

Bab IX PENUTUP 12

REFERENSI 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dalam bidang Hepatitis B di dunia dan Indonesia
mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Berbagai penelitian di bidang diagnosis, pencegahan, maupun terapi
hepatitis B telah mengubah prinsip penatalaksanaan penyakit ini dalam
beberapa waktu terakhir. Meningkatnya jumlah pasien dengan HBsAg
negatif, ditemukannya metode diagnosis dan pemantauan yang baru
seperti HBsAg kuantitatif, dan mulai tersedianya pilihan-pilihan terapi
baru maupun pilihan yang lebih ekonomis merupakan sebagian kecil
dari hal yang memerlukan perhatian kita.
Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) adalah suatu masalah kesehatan
utama di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya.
Diperkirakan bahwa sepertiga populasi dunia pernah terpajan virus ini
dan 350-400 juta diantaranya merupakan pengidap hepatitis B.
Prevalensi yang lebih tinggi didapatkan di negara berkembang, termasuk
Indonesia. Di Indonesia, angka pengidap hepatitis B pada populasi sehat
diperkirakan mencapai 4.0-20.3%, dengan proporsi pengidap di luar
Pulau Jawa lebih tinggi daripada di Pulau Jawa. Riset Kesehatan Dasar
pada tahun 2013 menunjukkan proporsi HBsAg positif sebesar 7,1%.
Secara genotip, virus hepatitis B di Indonesia kebanyakan merupakan
virus dengan genotip B (66%), diikuti oleh C (26%), D (7%) dan A (0.8%).
Dalam rangka menurunkan penularan Hepatitis B dari ibu ke anak,
Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Permenkes Nomor 52 Tahun
2017 tentang Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B
dari Ibu ke Anak, dengan target eliminasi pada tahun 2022.
Penyelenggaraan eliminasi tersebut dilakukan melalui kegiatan promosi
kesehatan, surveilans kesehatan, deteksi dini, dan atau penanganan
kasus. Deteksi dini dilakukan dengan rapid diagnostic test (RDT) pada
ibu hamil paling sedikit satu kali pada masa kehamilan di pelayanan
kesehatan yang memiliki standar diagnostik tersebut.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan kualitas hidup dan kesintasan hidup pasien yang
terinfeksi Virus Hepatitis.
2. Tujuan Khusus
Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Alang - Alang Lebar
dalam menyelenggarakan kegiatan Program Hepatitis sehingga pelayanan
Hepatitis dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta memperoleh hasil
sesuai yang diharapkan.

C. Sasaran
1. Koordinator Program Penyakit Hepatitis Puskesmas Alang – Alang Lebar
2. Lintas Program di puskesmas, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya yang terkait Program Penyakit Hepatitis baik milik pemerintah maupun
swasta

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Hepatitis meliputi:
1.Kegiatan Hepatitis di dalam gedung Puskesmas Alang – Alang Lebar
2.Kegiatan Hepatitis di luar gedung Puskesmas Alang – Alang Lebar

E. Batasan Operasional
Batasan Operasional untuk Pelayanan Kesehatan Hepatitis Puskesmas Alang –
Alang Lebar meliputi:
1.Pengertian : Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh
virus Hepatitis
2.Deinisi Operasional :
a. Cakupan Ibu hamil mendapatkan pemeriksaan Hepatitis B
b. Cakupan Pemberian HBIG pada bayi dari ibu reaktif Hepatitis

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan Pelayanan
Program Hepatitis di Puskesmas Alang – Alang Lebar adalah Sumber Daya
Manusia (SDM). Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM sama halnya dengan
job spesifikasi, yaitu minimal golongan/ jabatan, masa kerja minimal, pendidikan
minimal, pengalaman kerja, nilai performance (kinerjanya), dan standar
kompetensi. Pengelolaan Pelayanan Program Hepatitis hendaknya dilakukan
oleh koordinator yang mempunyai kapasitas di bidang hepatitis. Penanggung
jawab Pelayanan Program Hepatitis Puskesmas Alang – Alang Lebar dipilih dari
tenaga bidan dan petugas laboratorium dipilih dar tenaga laboratorium.
Standar kebutuhan tenaga Pelayanan Program Hepatitis di Puskesmas
Alang – Alang Lebar menurut analisa beban kerja petugas adalah 5 orang
petugas yang tergabung dalam Tim Hepatitis Puskesmas Alang – Alang Lebar

B. Distribusi Ketenagaan
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Alang-Alang Lebar yang
memegang Progam Pelayanan Promosi Kesehatan adalah sebanyak 1 (satu)
orang yaitu terdiri dari satu orang Kebidanan.

C. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Jadwal Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Deteksi √ √ √ √
dini dan
Skrining
HIV, AIDS
dan
Hepatitis
Kelompok
Beresiko
di Kelas
ibu Hamil

2 Deteksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dini dan
Skrining
HIV, AIDS
dan
Hepatitis
3
Kelompok
Beresiko
di BPM,
Kafe,
LSM,Salon

4
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

19
27
26 KET ;

LANTAI BAWAH :
28 25
1. Pintu masuk
2. Ruang tindakan/Poli Umum
3. Pelayanan BPJS
24 4. Meja vital sign
29 5. Ruang Tunggu
23 6. Laboratorium
7. Pendaftaran
8. Unit Apotik
9. Gudang Obat
30 22 10. Kamar mandi pasien
11. Ruang Sterilisasi
12. Kamar mandi Petugas
13. Ruang ASI
31 21 14. Poli KIA
15. Poli Gigu
16. Ruang Anak
17. Poli TB
18. Halamana (titik kumpul)
19. Ruang Incenerator
20

1 14 LANTAI ATAS
13
20. Tangga
21. Mushola
12 22. Ruang Promkes
23. Ruang Kesling
15 24. Ruang Pimpinan Puskesmas
11 1 25. Kamar mandi petugas
0 26. Dapur
27. Ruang TU
28. Ruang Arsip
16 29. Ruang Imunisasi
9
30. Ruang Gizi
31. Ruang Pertemuan
8
3 4
7
1
5
18
6
2 1 17

5
Ruangan Pemeriksaan Hepatitis di Puskesmas Alang-Alang lebar terletak di lantai 1
di Laboratorium. Dan ruangan konselingnya terletak di lantai 2 di ruang promkes.
Adapun kegiatannya dapat dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung dalam
bentuk Skrining.

B. Standar Fasilitas
Ketersediaan peralatan kesehatan sangat menentukan terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang optimal, efektif dan efisien di Puskesmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penaggulangan Virus Hepatitis:

Standar Peralatan
No Jenis Layanan, Alat & Sarana Kesehatan
Ada Belum Ada

A. Peralatan Pemeriksaan Penunjang

1 USG √

2 Biopsi Hati √

3 AFP √

4 Pemeriksaan Laboratorium √

5 ALT √

6 HBeAG √

7 Anti-HBe √

8 HBSAG √

6
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

1. Pelayanan Dalam Gedung


a. Di Tempat Pendaftaran
Pasien datang lalu melakukan pendaftaran di loket. Petugas loket
memberikan informasi umum terkait pelayanan Puskesmas. Informasi
yang disediakan meliputi alur pelayanan, jenis pelayanan, denah ruangan,
informasi kesehatan, peraturan kesehatan (larangan merokok, membuang
sampah pada tempatnya dan lain – lain)
b. Di Ruang Tunggu
Pasien menunggu panggilan untuk ditensi di vital sign dan ke ruangan
yang dituju
c. Di Ruangan KIA
Pasien mendapatkan pelayanan sesuai dengan keluhan, meliputi
pelayanan ibu hamil (ANC) dan rujuk internal ke Laboratorium untuk
pemeriksaan Hepatitis apabila hasil reaktif koordinasi dengan pemegang
Program Hepatitis
d. Di Apotek
Pasien mengambil obat yang telah diresepkan Dokter, Bidan atau
Perawat yang terkait
2. Pelayanan Luar Gedung
Pelaksanaan Pelayanan Program Hepatitis di luar gedung yaitu:
Skrining hepatitis pada ibu hamil di kelurahan dan kelas ibu hamil wilayah
kerja Puskesmas Alang – Alang Lebar

B. Metode

Metode yang dipakai adalah aktif dan promotif

C. Langkah Kegiatan

1. Konseling Pra Test


2. Test Hepatitis
3. Konseling Pasca Test

7
BAB V

LOGISTIK
Kebutuhan logistik Pelayanan Program Hepatitis meliputi:
A. Pemeriksaan Penunjang
1. USG
2. Biopsi Hati
3. AFP
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. ALT
6. HbeAG
7. Anti-Hbe
8. HBSAG

8
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Keselamatan sasaran adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak


aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin praktik yang terbaik untuk
mencapai luaran yang optimal. Keselamatan sasaran menghindarkan sasaran dari
potensi masalah dalam Pelayanan Program Hepatitis yang sebenarnya bertujuan untuk
membantu sasaran.

Tujuan keselamatan sasaran adalah terciptanya budaya keselamatan sasaran


Pelayanan Program Hepatitis Puskesmas Alang – Alang Lebar, meningkatnya
tanggung jawab petugas Hepatitis terhadap sasaran, menurunnya kejadian tidak
diharapkan serta terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

Sasaran keselamatan sasaran Pelayanan Program Hepatitis sebagaimana


dimaksud meliputi tercapainya hal – hal sebagai berikut:

1. Ketepatan Identifikasi Sasaran


Identifikasi sasaran kegiatan yang akan menerima Pelayanan Program Hepatitis
sesuai rencana kegiatan unit Pelayanan Program Hepatitis yang telah disusun
2. Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi yang efektif, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh sasaran
Hepatitis akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
keselamatan sasaran. Evaluasi di akhir pelayanan Hepatitis dilakukan untuk
memeastikan sasaran tidak salah memahami informasi yang diberikan
3. Peningkatan Keamanan Sarana Hepatitis
Memantau lokasi, bangunan dan material Hepatitis yang dapat membahayakan
keselamatan sasaran Hepatitis
4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Metode, Tepat Sasaran
Menyusun dan mnerapkan SOP pelayanan Hepatitis untuk menghindari kesalah
lokasi, metode dan sasaran pelayanan Hepatitis
5. Pengurangan Resiko Psikososial Terkait Pelayanan Program Hepatitis
Untuk meminimalisir bahkan menghindari hal tersebut diperlukan komitmen
bersama sasaran, memilih metode yang tepat dan memberikan reward
6. Pengurangan resiko sasaran jatuh/terluka

Memilih dan memantau lokasi Pelayanan Program Hepatitis untuk menghindari sasaran
mengalami cedera baik dalam perjalanan maupun selama dalam ruangan

9
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan , Pasal 86


dinyatakan bahwa hak pekerja dalam memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja. Jika memperhatikan dari isi pasal diatas maka jelaslah bahwa
Puskesmas termasuk dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya
yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku
langsung yang bekerja di Puskesmas, tetapi juga terhadap pasien maupun pengunjung
Puskesmas.

Risk Assement melakukan identifikasi potensi bahaya atau faktor resiko dan
dampak atau akibatnya. Dari berbagai potensi bahaya tersebut maka perlu upaya untuk
mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya.

10
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pelayanan puskesmas merupakan salah satu jalan untuk mencapai
pelayanan yang bermutu yang mengutamakan kepuasan masyarakat.

1. Perencanaan kegiatan Pelayanan Penyakit Hepatitis mengidentifikasi kebutuhan


dan harapan warga dalam menentukan jenis kegiatan dan sasaran kegiatan
2. Dalam melakukan kegiatan Pelayanan Penyakit Hepatitis harus berdasarkan
standar pelayanan, standar profesi sesuai kebutuhan peraturan perundang –
undangan
3. Sebelum melakukan kegiatan Pelayanan Penyakit Hepatitis penanggung jawab
program harus memberikan informasi kepada sasaran kegiatan
4. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui
pencapai hasil kegiatan, dan hambatan yang di jumpai di lapangan. Hasil dari
identifikasi masalah akan dilakukan rencana tindak lanjut dan di sosialisasikan
kepada pihak – pihak terkait (lintas program dan lintas sektor)

11
BAB IX
PENUTUP

Strategi penanggulangan Hepatitis ditujukan untuk mencegah dan mengurangi


resiko penularan Hepatitis, meningkatkan kualitas hidup pasien yang reaktif, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit Hepatitis pada individu,
keluarga dan masyarakat agar individu dan masyarakt menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan.

Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat
termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya
penaggulangan Hepatitis dapat dilakukan sebaik – baiknya, yang menyangkut area
pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang
kondusif.

Pedoman Pelayanan Program Hepatitis ini menyampaikan hasil kajian tentang


ketenagaan, sarana dan pengendalian mutu pelayanan agar dapat dijalannkan sesuai
ungsinya secara optimal, dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses
pelayanan maupun sumber daya yang digunakan.

12
REFERENSI

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/ Menkes/


322/ 2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Hepatitis B

13

Anda mungkin juga menyukai