LaporanTugas Presus
Di susun oleh :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Yogyakarta pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
( )
NIK
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Presus Program Pendidikan D IV
Kebidanan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta
Hari :
Tanggal :
( ) ( )( )
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan seminar ini dapat terselesaikan.
Laporan yang berjudul “Ibu Hamil dengan Hepatitis” ini disusun sebagai tugas
2. Kepala Ruangan VK
kekurangan, oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembimbing
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 7
2.1 Hepatitis 12
2.1.1 Definisi 13
2.1.2 Etiologi 13
2.1.3 Jenis-jenis 14
2.2.4 Pencegahan 23
2.2.5 Pengobatan 23
2.2.6 Penanganan 24
v
2.2.7 Resiko Hepatitis terhadap Ibu dan Janin 24
A. Data Subyektif 45
B. Data Obyektif 50
C. Analisa 52
D. Penatalaksanaan 52
BAB IV PEMBAHASAN 54
BAB V PENUTUP 58
a. Kesimpulan 58
b. Saran 59
DAFTAR PUSTAKA 60
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu organ yang cukup penting dalam tubuh manusia adalah
hati. Hati mempunyai fungsi dan peran penting dalam mengatur berbagai
menyaring makanan, vitamin dan mineral yang kita konsumsi. Bahkan hati
ketiga, belum semua orang berisiko tinggi kena Hepatitis patuh meminta
tertular Hepatitis sudah sekian banyak dan kian tak terkontrol pula. Masih
banyak masyarakat kita yang belum tahu bahwa hubungan seks bebas juga
7
bisa menjadi sumber penularan Hepatitis. Pada wanita hamil kemungkinan
untuk terjangkit hepatitis virus adalah sama dengan wanita tidak hamil pada
usia yang sama. Di negara sedang berkembang, wanita hamil lebih mudah
terkena hepatitis virus. Hal ini erat hubungannya dengan keadaan nutrisi dan
angka kejadian yang sama. Menurut sebuah penelitian, 9.5% hepatitis virus
terjadi pada trimester I, 32% terjadi pada trimester II, dan 58.5% terjadi pada
absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama 60-90% dari kasus-
A dan E sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal
oral dan biasanya berhubungan dengan prilaku hidup bersih dan sehat,
bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C dan D
8
cirrhosis dan lalu kanker hati. Virus Hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2
milyar orang di dunia, sekitar 240 juta orang diantaranya menjadi pengidap
diperkirakan sebesar 170 juta orang. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia
terbesar kedua di Negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar.
Berdasarkan hasil riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Studi dan uji saring
juta diantaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan dari yang kronis
tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita penyakit hati. Besaran
lainnya.
masyarakat yang serius baik di tingkat nasional maupun global, maka pada
Hepatitis adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B (VHB). Penyakit ini bisa menjadi acut atau kronis dan dapat pula
9
menyebabkan radang hati, serosis hati, kanker hati, dan kematian (Ling dan
bukannya tanpa risiko dan merupakan beban tersendiri bagi seorang wanita.
2013).
B.
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu:
10
3. Mengetahui jenis-jenis hepatitis B
hepatitis.
E. Manfaat penulisan
Sumber data dapat berupa data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yaitu
langsung pemeriksaan fisik pada ibu dengan cara palpasi, pemeriksaan dalam,
data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh
11
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Hepatitis
2.1.1 Definisi Hepatitis
seperti kimia, obat atau agen penyebab infeksi. Penyakit ini disebabkan
termasuk obat tradisional. Hepatitis atau radang hati, satu jenis penyakit
menyerang hati.
pigmen bilirubin, yang bersal dari cairan empedu. Warna air kencing
penderita pun menjadi kuning atau bahkan kecoklatan seperti air teh.
12
Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepatitis
2.1.2 Etiologi
hepatitisE, hepatitisG.
Sedangkan kasus hepatitis F masih jarang ditemukan. Para ahli pun masih
atau tidak. Ikterus merupakan salah satu gajala klinis pada wanita hamil
13
kehamilan; hepatitis virus, batu empedu, penggunaan obat-obatan
hepatotoksik, dan sirosis hepatis. Ikterus dapat timbul pada satu dari 1500
1. Hepatitis A
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Hepatitis D
5. Hepatitis E
6. Hepatitis G
Penyakit Hepatitis:
1) HEPATITIS A
14
(fecal-oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah.
contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang
2) HEPATITIS B
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker
15
tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan
suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika
banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati
3) HEPATITIS C
4) HEPATITIS D
berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu
16
ini hanya timbul pada orang-orang yang telah terinfeksi dengan
hepatitis B sebelumnya.
5) HEPATITIS E
17
2.2.1 Hepatitis dalam masa Kehamilan
wanita tidak hamil pada wanita yang tidak hamil namun memiliki
oleh banyak hal namun yang terpenting diantaranya adalah karena infeksi
virus yang sampai saat ini telah diidentifikasi 6 tipe virus hepatitis yaitu
oleh ibu hamil terhadap janinnya sangat mungkin terjadi. Namun, untuk
18
masing virus hepatitis itu sendiri. Selain itu, faktor individu dan
bahwa virus hepatitis B dan E adalah virus hepatitis yang paling mungkin
dan memiliki resiko tinggi penularan dari ibu hamil terhadap janinnya.
dan peningkatan mortalitas maternal dan bayi baru lahir, namun hanya
19
Oleh karena itu bila pada kehamilan trimester ke III hepar dapat
maka gejala-gejala nya akan sama dengan gejala hepatitis pada wanita
20
Hepatitis terjadi pada trimester III menimbulkan gejala-gejala yang
prognose.
tergantung dari keadaan gizi Ibu hamil. Gizi buruk khususnya defisiensi
1. Melewati placenta
21
3. Kontak langsung bayi baru lahir dengan ibunya
terjadi hepatitis virus in utero dengan akibat janin lahir mati, atau janin
mati pada periode neonatal. Jenis virus yang lebih banyak dilaporkan
ialah ditemukannya hepatitis antigen dalam tubuh janin in utero atau pada
janin barulahir. Selain itu telah dilakukan pula autopsy pada janin-janin
bila infeksi sudah mulai terjadi sejak janin dalam rahim. Kelainan yang
ditemukan pada hepar janin, lebih banyak terpusat pada lobus kiri. Hal ini
timbulnya infeksi pada Ibu dengan saat persalinan. Ibu hamil yang
22
menimbulkan penularan pada janinnya jauh lebih besar dibandingkan
dengan Ibu-Ibu hamil yang hanya merupakan carrier tanpa gejala klinik.
48% dari bayinya terjangkit hepatitis, sedang pada Ibu-lbu hamil yang
hemolitik jaundice.
utero, maka keadaan ini tidak memberikan kekebalan pada janin dengan
kehamilan berikutnya.
23
2.2.4 Pencegahan
dalam waktu dua bulan, empat bulan dan enam bulan kemudian.
2.2.5 Pengobatan
wanita tidak hamil. Penderita harus tirah baring di rumah sakit sampai
gejala icterus hilang dan bilirubin dalam serum menjadi normal. Makanan
Kortison baru diberikan bila terjadi penyulit. Perlu diingat pada hepatitis
virus yang aktif dan cukup berat, mempunyai risiko untuk terjadi
lahir hendaknya tetap diikuti sampai periode post natal dengan dilakukan
24
secara periodik. Janin baru lahir tidak perlu diberi pengobatan khusus bila
2.2.6 Penanganan
g. Penatalaksanaan neonatal
j. HbSAg reaktif
k. Hb, gol
terinfeksi pada trimester ketiga atau masa nifas; dan resiko ini jauh lebih
25
rendah (5-10%) jika ibu terinfeksi pada awal kehamilan. Sebagian besar
infeksi pada bayi baru lahir kemungkinan terjadi saat persalinan dan
kelahiran atau melalui kontak ibu bayi, dari pada secara transplasental.
terinfeksi, 60% pada anak < 5 tahun dan 2%-6% pada dewasa.
terdapat insidens berat lahir rendah yang lebih tinggi diantara bayi-bayi
dengan ibu yang menderita infeksi akut selama hamil. Pada satu
2.3.1 Pengertian
26
telah berakar pada tindakan perawat- kebidanan di awal tahun 1970- an
(Varney, 2006)
setiap langkah dapat dibagi menjadi tugas- tugas yang lebih spesifik dan
bervariasi untuk dapat disesuaikan dengan kondisi ibu dan siapapun yang
ibu inginkan terlibat atau dalam kolaborasi dengan orangtua bayi baru
a. Langkah I: Pengkajian
1) Data subyektif
27
Data subyektif adalah data didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap
situasi dan kejadian. Misalnya penjelasan klien tentang nyeri, lemah, frustasi,
a) Biodata
(1) Nama
lengkap, bila perlu nama panggilan sehari- hari agar tidak keliru dalam
memberikan pelayanan.
(2) Umur
(3) Agama
yang dianut.
Untuk mengetahui factor bawaan atau ras serta pengaruh adat istiadat
(5) Pendidikan
dengan pendidikannya.
28
(6) Pekerjaan
(7) Alamat
bila diperlukan.
c) Riwayat kesehatan
kepada klien:
lainnya.
29
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita
dan DM.
Untuk mengetahui menarche, haid teratur atau tidak, siklus, sifat darah,
e) Riwayat perkawinan
(Sujiyatini, 2009)
(1) Kehamilan
(2) Persalinan
(3) Nifas
30
Untuk mengetahui hasil akhir persalinan (abortus, lahir hidup, apakah
(4) Anak
Dikaji untuk mengetahui riwayat anak, jenis kelamin, hidup atau mati,
jika meninggal pada usia berapa dan sebab meninggal, berat badan
(5) Laktasi
g) Riwayat Kontrasepsi
Dikaji untuk mengetahui alat kontrasepsi apa yang pernah dipakai dan
(1) Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui status gisi pasien sebelum dan selama hamil
(2) Eliminasi
31
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK pasien sebelum
dan selama hamil, BAB meliputi frekuensi, konsistensi dan bau serta
(3) Istirahat
Dikaji untuk mengetahui berapa jam ibu tidur malam dan berapa jam
(5) Seksualitas
ganti pakaian.
2) Data obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur (Nursalam,
2008) meliputi:
a) Pemeriksaan fisik
32
(1) Keadaan umum
(2) Kesadaran
(4) Suhu
(5) Nadi
(6) Respirasi
33
b) Pemeriksaan sistematis
(1) Inspeksi
(a) Rambut
(b) Muka
Untuk mengetahui apakah simetris atau tidak, muka pucat atau tidak,
(c) Mata
atau merah muda, warna sclera putih atau kuning, mata cekung atau
tidak.
(d) Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung, ada polip atau tidak, ada serumen
(e) Telinga
(f) Mulut
keadaan bibir kering atau tidak, lidah kotor dan berbau aseton atau
tidak.
34
(g) Leher
axilla ada benjolan dan nyeri atau tidak dan ASI sudah keluar atau
(i) Abdomen
Apakah ada luka bekas operasi, ada benjolan atau tidak, ada nyeri atau
(j) Genetalia
patella positif atau negatif, turgor kulit berkurang betis merah lembek
(l) Abdomen
(2) Perkusi
35
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk atau membandingkan
konsistensi jaringan seperti pada reflex patella kanan- kiri, negative atau
c) Pemeriksaan penunjang
1) Diagnosa Kebidanan
2) Masalah
36
berdasarkan pengalaman bidan dalam mengenali masalah seseorang
(Varney, 2006).
3) Kebutuhan
semua keadaan yang mungkin muncul. Langkah ini adalah langkah yang
2006).
Data baru yang diperoleh terus dikaji dan kemudian dievaluasi. Beberapa
d. Langkah V: Perencanaan
37
Mengembangkan sebuah rencana yang menyeluruh ditentukan dengan
pengembangan masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini
bidan maupun ibu atau orang tua supaya dapat member perawatan kesehatan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Yang
dilaksanakan semua oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota
Pada langkah ini kefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi
38
2.4 Data Perkembangan (SOAP)
1) S: Subyektif
melalui anamnesa.
2) O: Obyektif
laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
3) A: Assessment
4) P: Planning
berdasarkan assessment.
39
2.5 Landasan Hukum dan Kewenangan Asuhan Kebidanan Kehamilan
Menimbang:
40
Dalam BAB I Pasal 2
Eliminasi Penularan.
tahun 2022.
(2) Target sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan indikator berupa
infeksi baru HIV, Sifilis, dan/atau Hepatitis B pada anak kurang dari atau
sama dengan 50/100.000 (lima puluh per seratus ribu) kelahiran hidup.
41
c. Intensifikasi kegiatan Eliminasi Penularan.
a. Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi ibu dan anak
d. Peningkatan jejaring kerja dan kemitraan serta kerja sama lintas program
dengan segera dan penanganan yang tepat keadaan. Jika dalam memberikan
asuhan belum ada penanganan yang tepat, maka bidan sebaiknya melakukan
42
1. Pernyataan Standar
43
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal: Pukul: 10.00 WIB
A. SUBYEKTIF
1. Identitas Istri Suami
Nama : Ny. R Tn. A
Umur : 25 Tahun 27 Tahun
Suku : Jawa Jawa
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Guru Honorer Swasta
Alamat : jl. Lektol subadri
2. Alasan datang : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan Utama : Ibu mengatakan khawatir dengan kehamilannya karena
masih sering merasa mual, lemah, pusing, nyeri perut, dan berkurangnya
nafsu makan.
44
4. Riwayat kesehatan
a. Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, HIV/AIDS dan penyakit keturunan seperti jantung,
asma, diabetes, hipertensi.
b. Kesehetan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, HIV/AIDS dan penyakit keturunan seperti jantung,
asma, diabetes, hipertensi.
c. Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga terdapat salah satu anggota keluarga
yang pernah menderita hepatitis yaitu suami.
5. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1x, umur 24 tahun dengan suami umur 26
tahun, lama pernikahan 1 tahun, status pernikahan sah.
6. Riwayat Obstertri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : ± 14 Tahun
Siklus haid : 28-30 hari
Lamanya : 5-6 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut per hari
Flour albus : Menjelang menstruasi
Disminorea : Hari pertama menstruasi
HPHT : 01-08-2018
b. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas yang lalu
Anak Tahun Jenis AN Penolo Tempat Penyulit/ Keadaan
ke lahir Persalina AK ng Komplikasi Laktasi
n ibu/bayi
45
L/ H/ BB/PB
P M
1 Hamil ini
46
8. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
1) Makan
a) Sebelum hamil
Frekuensi : 3 x sehari
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk-pauk
Porsi : 1 piring sedang
Keluhan : Tidak ada
b) Selama hamil
Frekuensi : 2 x sehari
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk-pauk
Porsi : 1 piring sedang
Keluhan : Mual saat awal kehamilan dan 3 hari
terakhir
Pantangan : Tidak ada
2) Minum
a) Sebelum hamil
Frekuensi : 5-6x sehari
Jenis minuman : Air putih, teh
Porsi : 5-6 gelas sedang
Keluhan : Tidak ada
b) Saat hamil
Frekuensi : 8-9x sehari
Jenis minuman : Air putih, teh, susu
Porsi : 1 gelas sedang
Keluhan : Tidak ada
47
b. Eliminasi
1) BAK
a) Sebelum Hamil
Frekuensi : 4x sehari
Warna : Kuning jernih
Keluhan : Tidak ada
b) Saat Hamil
Frekuensi : 6 - 7x sehari
Warna : Kuning jernih
Keluhan : Tidak ada
2) BAB
a) Sebelum hamil
Frekuensi : 1 x sehari
Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lunak
Keluhan : Tidak ada
b) Saat hamil
Frekuensi : 3-4 x seminggu
Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Agak keras
Keluhan : Terkadang konstipasi
c. Istrahat / tidur
1) Sebelum hamil
Lamanya tidur siang : ± 1 jam
Lamanya tidur malam : ± 7- 8 jam
2) Selama hamil
Lamanya tidur siang : ± 30 menit - 1 jam
Lamanya tidur malam : ± 6-7 jam
48
d. Personal hygiene
1) Mandi : 2 x sehari
2) Keramas : 2-3x seminggu
3) Gosok gigi : 2 x sehari
4) Ganti baju : 2 x sehari
5) Ganti pakaian dalam : 2x sehari
9. Data Psikososial Spiritual
1) Dukungan keluarga terhadap kehamilan:
Suami dan keluarga mendukung
2) Pengambilan keputusan dalam keluarga:
Suami sebagai pengambil keputusan
3) Ketaatan beribadah:
Ibu dan suami taat beribadah
4) Adat-istiadat setempat yang berkaitan dengan kehamilan:
Tidak ada adat istiadat yang bertentangan dengan kehamilan
10. Kesehatan Lingkungan
a. Hewan peliharaan : Tidak ada
b. Kebiasaan kontak dengan hewan peliharaan : Tidak
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umun
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
Tekanan Darah : 120/80mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 370C
d. BB sebelum hamil : 52kg
49
e. BB Sekarang : 60 kg
f. TB : 152 cm
g. LILA : 24,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bersih, rambut hitam, tidak ada ketombe, tidak ada
nyeri tekan
b. mata : Konjungtiva anemis, sklera ikterik
c. Hidung : Bersih, simetris, tidak ada polip
d. Telinga : Bersih,tidak ada serumen
e. Mulut : Warna bibir merah, integritas jaringan baik
Lidah : bersih
Gangguan pada mulut : tidak ada
Gigi tidak caries
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar Limfe, tidak ada
pembesaraan kelenjar tyroid, dan tidak ada pembesaran
vena jugularis.
g. Dada : Payudara simetris, puting menonjol, tidak ada
benjolan,
tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
h. Abdomen :
1) Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi
2) Palpasi :
Leopold 1 : TFU setinggi pusat, (23 cm) dengan
menggunakan Mc. Donald. Pada bagian fundus uteri
teraba bagian lunak, besar dan tidak melenting.
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba
bagian-bagian kecil janin, pada bagian kiri terasa
tahanan memanjang dari atas ke bawah.
50
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu, teraba
bagian keras, bundar, dan melenting.
TFU MC. Donald : 23 cm
TBJ : (23-11) x 155 = 1860 gram
3) Auskultasi : DJJ 142x/menit
4) His : 1x/10 menit, 30 detik
i. Ekstremitas : Tangan dan kaki dapat bergerak aktif, tidak
oedema, tidak ada varises.
j. Genetalia : Tidak ada odema tidak ada pembesaran
kalenjar
bartolini
3. Data Penunjang
Laboratorium :
-Ig M +
-Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT dan AST meningkat.
- Kadar alkalin fosfate, gamma glutamil transferase dan total bilirubin
meningkat
C. ANALISA
Ny ‘’R” umur 25 tahun, G1 P0 A0 hamil 24 minggu hamil dengan hepatitis.
51
E : Ibu mengetahui kondisinya dan sedikit cemas
3. P : Menganjurkan ibu agar istirahat yang cukup
E : Ibu bersedia
4. P : Menjelaskan kebutuhan nutrisi dan cairan agar tetap makan walaupun
mual dengan makan sedikit-sedikit tapi sering.
E : Ibu mengerti dan bersedia
5. P : Menganjurkan ibu agar menyediakan ruangan khusus dan alat makan
khusus supaya tidak menular ke orang lain.
E : Ibu mengerti dan bersedia
6. P : Memberikan vitamin K dan kurkuma rhizoma
E : Ibu bersedia meminumnya
7. P : Kolaborasi dengan dokter umum dalam pemberian terapi, tindakan dan
pemeriksaan laboratorium ulang yang dirujuk ke laboratorium parahita
E : Ibu mengerti dan bersedia
8. P : Follow up kembali 1 minggu setelah pemeriksaan dengan membawa
hasil lab, apabila positif akan di rujuk ke RSUD sleman poli penyakit
dalam
E : Ibu mengerti dan bersedia
9. P : Memberikan dukungan atau motivasi kepada ibu, melibatkan suami
10. P : Dokter dibantu tim medis lain telah melakukan pemeriksaan dan
memberikan terapi obat-obatan yaitu pemberian vaksin Hepatitis B
dan imuno-γ globulin (0,02mg/kgBB).
11. P : Menjelaskan kebutuhan nutrisi dan cairan. Memberikan diit tinggi
kalori, rendah lemak. Glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk
pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme
sehingga akan membebani hepar. Mempertahankan cairan yang adekuat
(sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-
3 liter/hari.
E : Ibu mengerti dan bersedia.
52
BAB IV
PEMBAHASAN
terjadi antara praktek yang dilakukan di klinik WIDURI dengan teori yang ada. Di
sini penulis akan menjelaskan kesenjangan tersebut menurut langkah- langkah dalam
manajemen kebidanan menurut Varney yang meliputi tujuh langkah. Pembahasan ini
dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesempatan dan pemecahan masalah dari
identitas ibu yaitu Ny. R umur 25 tahun, keluhan utama yaitu ibu mengatakan
auskultasi. I. Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
dan praktiknya. : Leopold 1: TFU : 2 jari dibawah px bagian atas perut ibu
teraba 2 bagian bulat, lunak tidak melenting, leopold II: bagian kiri perut ibu
teraba bagian keras, memanjang, seperti papan, bagian kanan perut ibu teraba
53
bagian kecil-kecil janin, leopold III :bagian bawah perut ibu teraba bagian
beberapa data baik subjektif maupun objektif yang diperoleh dari hasil
yaitu ibu yang cemas dan takut. Dalam tahap ini penulis tidak menemukan
adanya kesenjangan antara teori dan praktik dalam asuhan kebidanan yang
kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan. Dalam tahap ini penulis tidak
Dari diagnosa masalah yang ada maka penulis menyusun rencana asuhan
54
menetapkan tujuan dan kriteria yang ingin dicapai, penetapan tujuan ini
dokter spesialis kandungan yang memiliki wewenang dan bidan yang sudah
Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan ini sesuai dengan apa yang telah
klien sehingga tujuan dapat tercapai. Hal ini ditunjang pula oleh klien yang
kooperatif dalam menerima semua anjuran dan tindakan serta adanya dukungan
dan kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang ada di Klinik Widuri
maupun dari pihak keluarga pasien. Dalam hal ini penulis tidak menemukan
intervensi yang dilakukan berdasarkan tujuan dan kriteria yang telah ditentukan
yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk memperoleh data
55
Pada langkah terakhir yaitu evaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
pada Ny. R tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktiknya. Tujuan
dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hepatitis yaitu mengatasi
masalah pasien sesuai dengan wewenang bidan. Hal ini menandakan bahwa
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
57
B. Saran
1. Bagi Pelaksana Pelayanan Kesehatan
a. Sikap bidan senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
b. Profesi bidan harus mampu mengambil keputusan klinik secara
cepat dan tepat untuk menghindari keterlambatan dalam tindakan
agar dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan
anak.
2. Bagi Pemerintah/Institusi
a. Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
b. Bagi Institusi pendidikan yaitu agar penerapan manajemen
kebidanan dengan pendekatan masalah lebih ditingkatkan dan
dikembangkan mengingat proses tersebut sangat bermanfaat dalam
membina tenaga bidan guna menciptakan sumber daya manusia
yang berpotensial dan profesional.
3. Bagi Klien
Melakukan pemeriksaan rutin ke pelayanan kesehatan agar masalah yang
muncul dalam kehamilan dapat diketahui lebih dini dan ditangani segera.
58
DAFTAR PUSTAKA
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1186
https://indahtirtya1.wordpress.com/2014/06/23/makalah-kehamilan-dengan-penyakit-
hepatitis/
https://dokumen.tips/documents/laporan-kasus-hepatitis-5652cc61400cb.html
Bari Saiffudin, Abdul, dkk. 2009. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.
Floreani A. Viral hepatitis and pregnancy. Current Women’s Health Reviews. 2009;
24(4):107-09
Yulianti, Lia, A.Md. Keb, MKM, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi.
Jakarta:Trans Info Media
59