Anda di halaman 1dari 8

KONEKSI ANTARMATERI

MODUL 3.2

“PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM”

Nama CGP : Cecep Rahmat Suherli, S.Pd

Asal : SDN 1 Citeko

CGP Angkatan 5 Kab. Purwakarta

Fasilitator : Hj. Ita Saripati, M.Pd

Pengajar Praktik : Dr. Anisa, M.Pd

 Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin

Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda

bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat

sekitar sekolah. 

Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk

interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak

hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga

mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem

sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan

keterlibatan aktif satu sama lainnya. Dalam hubungan yang tercipta tersebut

pastinya akan menimbulkan sebuah symbiosis yang saling menguntungkan

bagi seluruh unsur yang ada di dalam ekosistem.

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya merupakan

salahsatu hubungan dalam ekosistem sekolah tersebut. Dimana kedua hal


tersebut merupakan asset yang dimiliki oleh sekolah. Sebagai seorang

pemimpin pembelajaran harus bisa mengoptimalkan seluruh sumber daya

yang dimiliki sekolah agar menjadi sebuah kekuatan dengan memanfaatkan

segala potensi yang ada untuk keberlangsungan pembelajaran yang berpihak

pada siswa.

Sumber daya yang terdapat dalam ekosistem sekolah tersebut harus saling

berinteraksi dan menciptakan hubungan yang selaras serta harmonis, saling

mempengaruhi dan membutuhkan keterlibatan yang aktif agar dapat

menopang proses pembelajaran dengan maksimal. Sumber daya tersebut

diidentifikasi dan dipetakan agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan

diimplementasikan dengan maksimal untuk menunjang pembelajaran.

Pemetaan 7 modal utama berikut identifikasi dan analisis pemanfaatan dapat

membatu Pemimpin Pembelajaran untuk mengelola Sumber daya tersebut.

Selain itu sebagai Pemimpin Pembelajaran harus bisa memandang sumber

daya tersebut dengan Pendekatan berbasis Aset (asset-based thingking)

yang merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam

kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita

diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik,

yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Sehingga tidak melihat dari segi kekurangan dan permasalahan saja, namun

diidentifikasi lagi potensi-potensi asset yang bisa dimanfaatkan untuk

menunjang Pembelajaran yang berpihak pada siswa.


 Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber

daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi

lebih berkualitas. 

Pengelolaan Sumber Daya yang tepat pastinya akan membantu proses

pembelajaran murid yang berkualitas. Komunikasi dan Kolaborasi antar

semua warga sekolah sangat diperlukan untuk pengelolaan sumber daya

yang bermanfaat dan menunjang pembelajaran yang berpihak pada siswa

dengan Pendekatan Komunitas Berbasis Aset yang menitikbertkan pada

kompetensi, kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh sekolah.

DimanaPendekatan PKBA menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir

mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas,

kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh

komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai

pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima

bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk

dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan

dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna.

Pengeleloaan berupa pemanfaatan, perencanaan, pengorganisasiaan,

Monitoring dan Evaluasi sangat mempengharuhi keberhasilan Pengelolaan

Sumber daya di sekolah. Ketika sekolah berhasil mengoptimalkan seluruh

asset yang dimiliki dalam menunjang pembelajaran, maka kualitas

pembelajaran murid pun akan meningkat karena seluruh komunitas sekolah

mempunyai visi yang sama untuk terus maju dan mengembangkan potensi

yang dimilki demi terciptanya pembelajaran yang berpihak pada siswa dan
berkualitas serta menciptakan sebuah komunitas atau lingkungan sekolah

yang sehat dan resilien dengan Mempraktikkan dialog berkelanjutan dan

partisipasi anggota masyarakat, Menumbuhkan komitmen terhadap tempat,

Membangun koneksi dan kolaborasi, Mengenal dirinya sendiri dan

membangun aset yang ada, Membentuk masa depannya, Bertindak dengan

obsesi ide dan peluang, Merangkul perubahan dan bertanggung jawab, dan

Menghasilkan kepemimpinan,

Contoh Pemanfaatan 7 Modal/ Aset utama yang dapat menigkatkan kualitas

pembelajaran murid

- Modal Manusia, diantaranya dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki

oleh Guru dan siswa yang ada di sekolah. Guru yang mempunyai

kemampuan tertentu bisa dijadikan pembimbing atau mentor bagi murid

juga bisa melakukan praktik coaching kepada sesama rekan sejawat

untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan berpusat pada

siswa.

- Modal Sosial diantaranya dengan mengundang tokoh masyarakat dari

berbagai profesi untuk menajadi guru tamu pada waktu-waktu tertentu

yang bisa menularkan pengalaman berharga bagi murid. Selain itu

memanfaatkan KKG sebagai bengkel bagi Guru unutk mengembangkan

pembelajaran yang lebih berkualitas.

- Modal Politik dengan melakukan Kerjasama atau negosiasi dengan

pemerintah daerah dengan menyelenggarkan workshop serta pelatihan-

pelatihan bagi Guru yang berhubungan dengan pembelajaran.


- Modal Fisik tentu saja dengan memafaatkan seluruh infrastruktur yang

dimilki oleh sekolah untuk keberhasilan dan keberkualitasan pembelajaran

sesuai dengan peruntukannya.

- Modal lingkungan/ Alam yang bisa dijadikan laboratorium alam dan

sumber pembelajaran yang sangat menarik bagi murid dengan

memanfaatkannya dalam pembelajaran yang bersifat kontektual dan

berhubungan langsung dengan alam

- Modal Agama dan Budaya dengan melakukan Pembiasaan-pembiasaan

yang dapat menumbuhkan karakter positif bagi murid. Misalnya dengan

megoptimalkan Program 7 poe atikan purwakarta istimewa dan Tatanen di

bale atikan yang berhubungan dengan segi keagamaan dan budaya.

- Modal Finansial dengan memanfaatkan Dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) untuk membiayai seluruh kegiatan yang dapat menunjang

perkembangan murid dan pembelajaran yang berkualitas dengan

menganggarkannya pada anggaran sekolah.

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan

modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan

Guru Penggerak.

 Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan

dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama

mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Materi Pemimpin dalam Pegelolaan Sumber Daya ini tentu saja memiliki

keterikatan atau hubungan dengan materi lainnya yang sudah dipelajari


- Modul Filosopi Pendidikan KHD, pada modul tersebut menjelaskan bahwa

Pendidikan menurut KHD menuntun segala kekuatan kodrat yang pada

anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Guru harus bisa memberikan pembelajaran yang bermakna bagi murid,

pembelajaran yang berpihak pada murid dengan menggali potensi yang

dimliki murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamanya.

Hubungan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak tentu saja sangat

terakit dimana Guru sebagai ujung tombak Pendidikan harus bisa

memaksimalkan potensi dirinya sebagai sebuah asset dengan

mengimplementasikan Nilai-nilai sebagai Guru pengerak yaitu mandiri,

kolaboratif, reflektif, inovarif dan berpihak pada siswa dan memaksimalkan

perannya sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah.

Guru juga harus mempunyai Visi dengan mengoptimalkan potensi-potensi

pada dirinya tersebut dengan berbagai Pendekatan dan konsep-konsep

yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Conothnya melalaui

pemdekatan IA dengan konsep BAGJA sebagai salah satu konsep untuk

menemukenali potensi yang dimiliki.

Budaya Positif yang tercipta di sekolah adalah hasil dari Pengelolaan dan

Pemanfaatan sumber daya secara optimal melalui Disiplin Positif dan

pembiasaan-pembiasaan, menentukan posisi control guru yang tepat

dengan memunculkan motivasi intrinsic anak melalui restiitusi.

Pembelajaran Berdiferensiasi sebagai salahs satu pembelajaran yang

berpihak pada murid dengan menyesuaikan pada kebutuhan belajar murid

baik kesipaan belajar, minat dan profil belajar murid. Dimana dalam
menyiapkan Pembelajaran tersebut guru harus mengidenifikasi dan

menganalisis asset-aset yang dapat menunjang keterlaksanaan

pembelajaran yang berpihak pada siswa.

Aspek Sosial Emosional dalam Pembelajaran Sosial emosional pun

dibutuhkan dalam pembelajaran agar anak dapat memkasimalkan

kecerdasan sosial dan emosionalnya dengan lebih optimal. Hal ini

berhubungan dengan asset berupa potensi yang dimiliki oleh guru dan

peserta didik.

Praktik Coaching baik pada peserta didik maupun pada rekan sejawat

bertujuan untuk menemukan sebuah pemecahan dan solusi terhadap

suatu permasalahan dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh

murid dan guru sebagai suatu asset yang bisa dikelola dan dimanfaatkan

dengan baik.

Pengambilan Keputusan juga pastinya terkait dengan pemanfaatan asset

dan pengelolaam sumber daya yang dimiliki dimana dalam pengambilan

kepurtusan harus berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah

pengujian dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan

bermanfaat untuk semua warga sekolah terutama keberpihakan pada

murid.

 Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda

mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri

Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.


Sebelum mengikuti modul ini saya selalu melihat dan berpikir dengan

berbasis kekurangan. Ketika melihat seorang murid yang difokuskan pada

kekurangannya saja dan permasalahan. sehingga ketika kita tidak berhasil

dalam menerapkan sebuah pembelajaran kita akan merasa gagal, tidak

percaya diri dan selalu berpikir kekurangan serta pesimistis. Begitu juga

dengan asset atau modal utama yang dimilki sekolah selama ini hanya

berpikir pada bangunan dan infrastruktur saja padahala ternyata ada 7 modal

utama dan itu menjadi hal baru yang dipelajari termasuk dengan pendekatan-

pendekatannya. Setelah mempelajari modul ini saya, sudut pandang dan

konsep pemikiran saya menjadi berubah bahwa semua asset yang dimiliki

sekolah bisa dimanfaatkan dan dikelola untuk menunjang pembelajaran yang

berpihak pada siswa. Bahwa Pendekatan yang harus kita kedepankan yaitu

Pendekatan berbasis asset denga melihat kekuatan, potensi yang dimiliki

sumber daya tersebut untuk dapat dimanfaatkan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai