Rumah sakit menetapkan tim atau unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dengan
tugas dan tanggung jawab sesuai peraturan perundangan.
KE 2
Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis asuhan dan
pelayanan, serta akses untuk mendapatkan pelayanan.
KE 3
Rumah sakit melakukan pengkajian terhadap kebutuhan edukasi setiap pasien, beserta
kesiapan dan kemampuan pasien untuk menerima edukasi.
KE 4
Edukasi tentang proses asuhan disampaikan kepada pasien dan keluarga disesuaikan dengan
tingkat pemahaman dan bahasa yang dimengerti oleh pasien dan keluarga.
b. Interviu
pasien/keluarga,
c. Interviu petugas
KE 5
Metode edukasi dipilih dengan mempertimbangkan nilai yang dianut serta preferensi
pasien dan keluarganya, untuk memungkinkan terjadinya interaksi yang memadai antara pasien,
keluarga pasien dan staf.
diperbaharui dan dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga diberi
kesempatan untuk berinteraksi aktif sehingga mereka dapat memberikan umpan balik
untuk memastikan bahwa informasi dimengerti dan bermanfaat untuk diterapkan. Edukasi
lisan dapat diperkuat dengan materi tertulis agar pemahaman pasien meningkat dan sebagai
referensi untuk bahan edukasi selanjutnya.
Rumah sakit harus menyediakan penerjemah sesuai dengan kebutuhan pasien dan
keluarga. Bila di rumah sakit tidak ada petugas penerjemah maka dapat dilakukan kerja sama
dengan pihak ketiga diluar rumah sakit.
KE 6
Dalam menunjang keberhasilan asuhan yang berkesinambungan, upaya promosi kesehatan harus
dilakukan berkelanjutan.
KE 7
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mampu memberikan edukasi secara efektif.