Anda di halaman 1dari 3

MICROALBUMIN

A. Pengertian
Mikroalbuminuria merupakan penanda adanya gangguan pada glomerulus
ginjal stadium dini, dimana gangguan ginjal masih dapat diobati. Sementara, bila telah
terjadi gagal ginjal, pengobatan sulit dilakukan. Selain itu, mikroalbuminuria ini juga
dapat mempertinggi risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.
Dalam kondisi yang normal, ginjal mampu menyaring darah sehingga
membuang zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai ke dalam urin namun
tetap menyerap kembali zat-zat yang masih berguna ke dalam tubuh, salah satunya
albumin. Jika dalam urin terdeteksi adanya mikroalbumin (mikroalbuminuria), secara
tidak langsung hal ini menandakan fungsi penyaring ginjal (glomerulus) terganggu,
sehingga membuat albumin bocor ke dalam urin. Seringnya, dokter
merekomendasikan pemeriksaan ini pada orang yang berisiko tinggi mengalami
kerusakan ginjal, contohnya penderita diabetes dan hipertensi.

B. Nilai Normal Microalbumin


Normalnya, albumin tidak ditemukan di dalam urin karena ginjal bekerja
dengan optimal. Kadar normal microalbumin adalah kurang dari 30 mg/24 jam. 30-
300 mg/24 jam menandakan adanya keruaskan ginjal awal, dan lebih dari 30 mg/24
jam menandakan adanya kerusakan ginjal tahap lanjut.29 Jul 2018

C. Gejala Microalbumin
Biasanya, mikroalbuminuria tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, ini
bisa menjadi salah satu cara paling awal untuk mendeteksi penyakit ginjal. Kerusakan
ginjal dapat menjadi signifikan (dan tidak mudah pulih) sebelum seseorang menyadari
gejala apa pun. Ini adalah bagian dari mengapa penting bagi orang yang berisiko
terkena penyakit ginjal untuk melakukan tes berulang kali sehingga pengobatan dapat
dimulai jika diperlukan.
Jika mikroalbuminuria tidak terdiagnosis, kadar albumin Anda akan terus
meningkat. Salah satu gejala yang mungkin Anda perhatikan saat ini terjadi adalah
urin berbusa. Kerusakan ginjal juga dapat menyebabkan pembengkakan pada tangan,
pergelangan kaki, wajah, atau perut.
D. Penyebab
Kadar mikroalbumin bisa juga meningkat akibat beragam faktor lain, misalnya
infeksi saluran kemih, habis melakukan olahraga berat, efek samping pengobatan,
demam tinggi, atau juga gangguan ginjal karena faktor lainnya.
Mikroalbuminuria disebabkan oleh kerusakan ginjal. Beberapa kondisi medis
yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal antara lain:
1. Tekanan darah tinggi: Orang yang memiliki tekanan darah tinggi dalam waktu
lama sering mengalami mikroalbuminuria. Pada orang-orang ini, kondisinya
sering juga dikaitkan dengan masalah kardiovaskular lainnya.
2. Sindrom metabolik: Mikroalbuminuria juga dikaitkan dengan sindrom metabolik,
sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan
kondisi kesehatan kronis lainnya.
3. Diabetes tipe I dan tipe II : Penderita diabetes dapat mengembangkan jaringan
parut dan penebalan nefron, yang merupakan filter yang membantu membuang
produk limbah dari darah. Hal ini dapat menyebabkan fungsi ginjal yang buruk
dan albumin bocor ke dalam urin.
4. Obesitas: Obesitas dapat menyebabkan kerusakan pada struktur ginjal,
memengaruhi fungsinya dan menyebabkan mikroalbuminuria. 4 Obesitas juga
dikaitkan dengan faktor risiko penyakit ginjal lainnya seperti diabetes dan
hipertensi.
5. Penyakit ginjal genetic : 5 Mikroalbuminuria sering muncul pada orang dengan
kondisi ginjal bawaan seperti penyakit ginjal polikistik.

E. Penanganan
Sementara ini, penanganan awal berikut bisa anda lakukan :
1. Kontrol hipertensi Anda dengan rutin mengkonsumsi obat dari dokter, batasi
asupan makanan yang mengandung garam, bijak mengelola stres, rutin
berolahraga setiap 2-3 hari sekali
2. Jaga berat badan Anda agar ideal
3. Batasi juga asupan makanan yang mengandung kolesterol, lemak trans, dan lemak
jenuh serta konsumsi obat dokter jika perlu agar kadar kolesterol dalam darah
menurun
4. Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian utuh yang mengandung kaya
serat dan antioksidan
5. Tidak sembarangan meminum obat tanpa saran dari dokter

F. Obat-Obatan
Perawatan mungkin juga termasuk obat-obatan seperti:
1. Penghambat enzim pengubah angiotensin ( penghambat ACE seperti lisinopril)
2. Penghambat reseptor angiotensin II (ARB seperti losartan)
3. Obat tekanan darah lainnya
4. Obat diabetes jika diperlukan (seperti metformin)
Secara umum, jika Anda memiliki kondisi medis yang dapat memperburuk
fungsi ginjal Anda (seperti diabetes), akan sangat membantu untuk
mengendalikannya dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai