Anda di halaman 1dari 11

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XII

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL TERHADAP


PEROLEHAN LABA PADA PT PLN (PERSERO) ULP
PANAKKUKANG MAKASSAR SELATAN
Oleh :
Miftachul Jannah Ramli
Email :
miftachul@gmail.com

Pembimbing I :
H. Arifuddin Mane
Email:
ArifuddinMane@gmail.com

Pembimbing II :
Kafwari Yunus
Email: KafwariY@gmail.com

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Bosowa

ABSTRACT

MIFTACHUL JANNAH RAMLI. 2020. Analysis of Operational Costs


Profit Acquisition at PT. PLN (Persero) ULP Panakkukang South Makassar.
The purpose of this study was to determine and analyze the relationship
between operational costs and profitability at PT PLN (Persero) ULP
Panakkukang. To implement these objectives, data collection techniques through
field research and library research are used. While data analysis techniques
using hypothesis test, correlation coefficient analysis and partial test (t test). The
results of this study found that the analysis regarding operational costs and
profit at the PT. PLN (Persero) Ulp Panakkukang during 2015 to 2019, where
the results of the data analysis that have been carried out show that the growth

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

464
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

in operating costs is an average growth increased by 11.98%, so that the profit


obtained increased by 24.34%. From the results of the analysis of the
relationship between operational costs and profit at PT. PLN (Persero) ULP
Panakkukang there is a strong and significant relationship between operating
costs and profit.

Keywords: operating costs and profit acquisition

PENDAHULUAN

Kebutuhan manusia sangat bergantung pada sumber daya energi. Salah


satu sumber daya energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia adalah listrik.
Hampir semua aktivitas atau hasil karya bergantung pada ketersediaan energi
listrik. Dalam perkembangan dunia usaha, baik itu jasa, dagang, maupun
manufaktur sangat bergantung pada energi listrik. Tenaga listrik merupakan
kebutuhan yang sangat penting, karena semua kegiatan seperti kalangan industri,
komersial, dan masyarakat umum dapat dipastikan menggunakan energi listrik.
Penggunaan energi listrik dapat dilihat secara langsung baik di lingkungan
rumah tangga, sekolah, rumah sakit, perkantoran dan industri-industri. Seiring
bertambah majunya perkembangan ekonomi dan meningkatnya populasi
kependudukan di Indonesia maka akan semakin meningkat juga permintaan
energi listrik. Oleh karena itu berbagai cara dilakukan oleh pemerintah agar
dapat memenuhi kebutuhan listrik yang diperlukan oleh masyarakat.
Biaya operasional tentunya mempengaruhi laba yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan berdasarkan penjualan jasa atau penyaluran dan penempatan
tenaga kerja baik lokal maupun ke luar negeri yang dilakukan dan biaya
operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan
perusahaan.
PT PLN ( Persero ) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) di bidang kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh Nusantara,
bertekad untuk memberikan pelayanan jasa ketenagalistrikan yang terbaik dan
memenuhi 2 standar ketenagalistrikan yang dapat diterima dunia internasional
dan mewujudkan hal itu dengan bertumpu pada kapasitas seluruh warganya.
Perencanaan dapat dibuat dalam berbagai bidang, salah satunya adalah
pada bagian keuangan, yaitu rencana yang dinilai dengan uang atau disebut juga
dengan anggaran. Setiap instansi harus memiliki perencanaan dan pengendalian

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

465
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

yang dapat mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan operasional,


khususnya pada tugas akhir ini penulis menyajikan analisis anggaran biaya
operasional pada PT. PLN (Persero) Ulp Panakkukang. Satu rencana adalah satu
pernyataan tentang cara yang diharapkan untuk pencapaian sasaran. Sasaran juga
sering dipertukarkan dengan istilah tujuan, adalah satu target masa yang akan
datang atau hasil akhir yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Analisis
operasional meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta dan asumsi
mengenai masa yang akan dating.
Kinerja aktual diketahui dari usaha-usaha optimasi pemanfaatan
sumbersumber dan pelaksanaan tugas-tugas, sementara kesesuaian antara kinerja
aktual dan tujuan yang diharapkan diketahui dengan membandingkan hasil yang
dicapai dengan standar organisasi, yaitu apakah masukan lebih besar, sama
dengan atau lebih kecil dari pengeluaran. Sebelum melaksanakan suatu kegiatan,
staff keuangan berkewajiban menetapkan suatu rencana yang menyeluruh
tentang kegiatan yang dilaksanakan meliputi tindakan memilih dan
menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi
mengenai masa yang akan datang. Perencanaan selalu diikuti dengan
pengendalian, agar aktivitas yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan
dan untuk menilai sampai seberapa jauh efisiensi tercapai dalam melaksanakan
kegiatan.
Oleh karena itu PT. PLN (Persero) Ulp Panakkukang harus tetap melakukan
pengganggaran biaya-biaya termasuk didalamnya biaya operasional secara
efisiensi dalam setiap kegiatan operasinya yang merupakan faktor dalam
mencapai sasaran yang ditetapkan sebelumnya, agar PT. PLN (Persero) Ulp
Panakkukang bekerja secara efisien dibutuhkan suatu rencana yang baik.
Jadi perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan, keduanya
ibarat dua sisi satu mata uang dari fungsi manajemen. Kegiatan yang tidak
direncanakan tidak dapat dikendalikan, sebab pengendalian meliputi usaha
supaya aktivitas tetap berjalan lurus dengan melakukan tindakan perbaikan atas
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari rencana. Anggaran biaya dalam
bidang operasional PT. PLN (Persero) Ulp Panakkukang sangat penting guna
menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak di perlukan yang dapat
menyebabkan biaya operasional perusahaan/instansi semakin besar. Dengan
anggaran operasional yang baik, dapat mendukung tujuan akhir suatu instansi
tersebut. Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan karena
anggaran menuntut keputusan pengalokasikan sumber daya menuju pencapaian
sasaran.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan Listrik
Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

466
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan ( PKUK ) dengan tugas menyediakan


tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak
tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan 4
Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi
kepentingan umum hingga sekarang.
Fenomena dan gejala yang terjadi “Pihak manajemen harus melakukan
pendekatan secara sistematis untuk dapat menentukan alternatif yang paling
tepat agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan biaya operasi yang dirumuskan
dalam anggaran biaya. Dengan adanya anggaran biaya diharapkan adanya
pengendalian terhadap setiap pengeluaran biaya dan juga memotivasi
manajemen untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sehingga biaya yang
terealisasi merupakan biaya yang paling efisien. Suatu perusahaan dapat
dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan
keluaran. Untuk menghasilkan sebuah keluaran (produk), setiap perusahaan
membutuhkan dana yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Dana
merupakan biaya-biaya berupa sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk
proses menghasilkan sebuah produk hingga produk sampai kepada pengguna
produk tersebut (masyarakat). Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang 5
harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu menghasilkan laba.”
Berdasarkan uraian data diatas, maka penulis tertarik membahas dalam
tulisan skripsi ini dengan judul “Analisis Biaya Operasional Terhadap Perolehan
Laba Pada PT. PLN (Persero) ULP Panakukkang“.

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan

Pengelolaan atau manajemen keuangan dapat diartikan sebagai suatu


proses melakukan kegiatan mengatur keuangan dengan menggerakkan tenaga
orang lain, dengan mempertimbangkan aspek efektivtas dan efisiensi yang
berkaitan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa
tujuan menyeluruh dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
sampai dengan pengawasan.

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

467
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

Pengertian Biaya

Biaya (cost) secara umum, adalah semua pengorbanan yang perlu


dilakukan untuk melaksanakan suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan
satuan uang sesuai harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun
yang akan terjadi.

Pengertian Laba

Salah satu fungsi dari akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk


pengukuran prestasi, hasil usaha, laba maupun posisi keuangan. Salah satu isu
berat dalam pengukuran itu adalah pengukuran laba. Pengukuran laba ini bukan
saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi juga penting sebagai
informasi bagi pembagian laba, penentuan kebijakan investasi, dan pembagian
hasil. Pentingnya alasan ini maka dalam dunia bisnis juga mengenal pengukuran
laba yang dilakukan oleh profesi lain misalnya : fiskus atau perpajakan,
pemegang saham, analisis keuangan, pengusaha, ekonom, bahkan siapapun yang
bergerak dalam dunia bisnis.

METODE ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode
kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode pengolahan data yang menghendaki
teknik analisis data dan interpretasi dalam bentuk pengukuran data kuantitatif
dan statistik melalui perhitungan ilmiah.
Uji Hipotesis, terdiri dari :
1. Analisis Regresi Sederhana
2. Koefisien Korelasi
3. Uji Partial (Uji t)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Obyek Penelitian

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

468
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero) Makassar

PLN adalah singkatan dari Perusahaan Listrik Negara. PLN adalah


sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa
perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan
sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum di mulai sejak
perusahaan swasta Belanda NV.NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga
listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan
berdirinya perusahaan swasta lainnya. Setelah diproklamirkannya kemerdekaan
Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang
direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu
diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober
1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Waktu ini
kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW.
Tanggal 1 januari 1961, dibentuk BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik,gas dan kokas.
Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan
Negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik
dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas
pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW. Tahun 1972, Pemerintah
Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan 40
Umum Listrik Negara (PLN). Tahun1990 melalui peraturan pemerintah No. 17,
PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenaglistrikan. Tahun 1992,
pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam
bisnis penyediaan tenag listrik. Sejalan dengan kebijakan di atas maka pada
bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero).

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

469
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

Hasil Penelitian

Analisis Pertumbuhan Biaya Operasional

Dewasa ini tujuan dan sasaran daripada perusahaan adalah


mempertahankan kelangsungan hidup dari setiap usaha yang dilakukan saat ini.
Oleh karena itu salah satu faktor yang menjadi penentu pelaksanaan aktivitas
pada suatu perusahaan adalah biaya operasional. Dimana biaya operasional
merupakan pengeluaran perusahaan dalam membiayai kegiatan operasional yang
dikeluarkan oleh perusahaan.
Biaya operasional mempengaruhi perolehan laba pada perusahaan,
dimana semakin efisien perusahaan menggunakan biaya operasional maka akan
semakin optimal perolehan laba dalam pelaksanaan kegiatan usaha pada
perusahaan. Demikian halnya dengan PT PLN (Persero) Ulp Panakkukang yang
merupakan Perusahaan Listrik Negara Ulp Panakkukang yang melakukan
penjualan listrik kepada masyarakat di kota Makassar. Oleh karena itulah untuk
menunjang perolehan laba dalam penjualan listrik maka sangat dibutuhkan
adanya biaya operasional.
Sebelum dilakukan analisis biaya operasional pada PT PLN (Persero)
Ulp Panakkukang, terlebih dahulu akan disajikan data rincian biaya operasional
yang dapat meliputi : beban bahan bakar dan pelumas, beban pembelian tenaga
48 listrik, beban sewa, beban pemeliharaan, beban kepegawaian, beban usaha
lain, beban keuangan, dan beban penyusutan.

Uji Hipotesis

Hasil perhitungan nilai thitung yaitu sebesar 4,139 > 2,353, hal ini dapat
dikatakan bahwa korelasi antara biaya operasional memiliki hubungan yang kuat
dan signifikan terhadap perolehan laba pada perusahaan PT. PLN (Persero) Ulp
Panakkukang, hal ini dapat diindikasikan bahwa perubahan biaya operasional
dapat diikuti oleh adanya peningkatan perolehan laba.

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

470
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

GAMBAR 4.3
KURVA PENGARUH BIAYA
OPERASIONAL TERHADAP
PEROLEHAN LABA

Ho
ditolak

-3,182 Ho 4,139

Sumber : Hasil olahan data, 2020


kurva tersebut di atas menunjukkan bahwa korelasi antara biaya
operasional dengan laba memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini dapat
diartikan bahwa setiap peningkatan biaya operasional dapat meningkatkan
perolehan laba khususnya pada perusahaan PT. PLN (Persero) ULP
Panakkukang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan dari hasil analisis yaitu sebagai berikut :
1. Hasil analisis mengenai biaya operasional dan perolehan laba pada PT.
PLN (Persero) Ulp Panakkukang selama tahun 2015 s/d tahun 2019,
dimana dari hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

471
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

pertumbuhan biaya operational yang rata-rata pertumbuhan meningkat


sebesar 11,98%, sehingga perolehan laba yang diperoleh naik sebesar
24,34%.
2. Hasil analisis mengenai hubungan antara biaya operasional terhadap
perolehan laba pada PT. PLN (Persero) ULP Panakkukang dimana dapat
dikatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara
biaya operasional terhadap perolehan laba.

Saran

1. Disarankan kepada PT. PLN (Persero) Ulp Panakkukang untuk lebih


mempertahankan atau meningkatkan tingkat pengawasan penggunaan
operasional yang dilakukan selama ini.
2. Disarankan kepada perusahaan PT. PLN (Persero) ULP Panakkukang
agar untuk dapat lebih menigkatkan perolehan laba dalam penjualan
tenaga listrik, maka sebaiknya perusahaan memperhatikan aspek efisiensi
dalam pengelolaan biaya operasional.

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

472
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputra, Gunawan dan Marwan Asri. 2010. Anggaran


Perusahaan. Buku I, Edisi Pertama, Penerbit : BPFE,
Yogyakarta.

Angkoso, Nandi. 2016. Akuntansi Lanjutan. Penerbit : Salemba

Empat, Jakarta. Assauri, Sofyan. 2014. Manajemen Produksi dan

Operasi. Edisi Revisi. Penerbit :


PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Chariri dan Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Penerbit : Undip, Semarang.

Faisal, Abdullah. 2014. Manajemen Perbankan (Teknik Analisis


Kinerja Keuangan Bank). Edisi Pertama. Cetakan Kedua.
Penerbit: UMM, Malang.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan


Keuangan. Penerbit : Raja grafindo Persada, Jakarta.

Hasni. 2019. Biaya Operasional Pengaruhnya Kepada Laba


Usaha Pada PT. Prima Transportasi. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Manajemen Volume 2 Nomor 1.

Juliansyah, Noor. 2011. Metode Penelitian Skripsi, Tesis,


Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Jusuf, Jopie. 2016. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap


Rentabilitas pada. Sektor Perbankan. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta

Kautsar, Salman Riza dan Muhammad Farid. 2016. Akuntansi


Manajemen Alat Pengukuran dan Pengambilan Keputusan
Manajemen. Penerbit : Indeks. Jakarta.

Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Penerbit : Sekolah


Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

473
ECONOMIC BOSOWA JOURNAL
EDISI XII

Munawir, S. 2014. Akuntansi (Keuangan dan Manajemen). Edisi


Pertama, Cetakan Pertama. Penerbit : BPFE, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta

Nalsal, Pindonta dan Yeni Widyawati. 2015. Pengaruh Biaya


Operasional Terhadap Laba Bersih pada Bank Swasta
yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 3
No. 3

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan.


Yogyakarta: BPFE.

Vol 3, No. 001 (2017) Miftachul Jannah Ramli

474

Anda mungkin juga menyukai