Anda di halaman 1dari 7

2.

2 Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten


2.2.1. Kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam tujuan
pembangunan berkelanjutan (TPB/ SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)/ Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB) merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan dalam penyusunan
kebijakan, rencana, dan/atau program yang akan dilaksanakan suatu daerah.
Adanya pengarusutamaan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di dalam
kebijakan, rencana, dan/atau program bertujuan untuk memastikan konsep
pembangunan berkelanjutan terintegrasi di dalam dokumen perencanaan.
Terdapat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menjadi target
pembangunan
bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
SDGs dalam RPJMD 2021 -2026 terdapat 17 TPB Yaitu
1. Pilar Sosial
2. Pilar Ekonomi
3. Pilar Lingkungan
4. Pilar Hukum dan tatakelo
Dalam Renstra Dinas Kesehatan tidak membahas SDGs. Namun di Renstra
Provinsi tahun 2019- 2023 SDGs meliputi 19 indikator.
Dinke Kab Sukabumi dapat mengikutoi SDGs Provinsi dengan capaia di tahun
2022 adalah sebagai berikut:
NO Indikator Kinerja sesuai SATUA TARGET CAPAIAN Kesenjangan
Tugas dan Fungsi Dinas N TAHUN TAHUN 2022
Kesehatan 2022
1 Proporsi peserta jaminan % 95 97,12
kesehatan
melalui SJSN Bidang
Kesehatan
2 Persentase anak umur 12-23 % 100 75,5
bulan yang menerima
imunisasi dasar lengkap
3 Prevalensi penggunaan % 63,67 83,4
metode
kontrasepsi (CPR) semua
cara pada
Pasangan Usia Subur (PUS)
usia 15-
49
4 Persentase rumah tangga % 90 80,09
yang memiliki akses
terhadap layanan sumber air
minum layak dan
berkelanjutan.
5 Persentase rumah tangga % 100 100
yang
memiliki akses terhadap
layanan
sanitasi layak dan
berkelanjutan
6 Persentase bayi usia kurang % (0-6 100 74,5
dari 6 bln)
bulan yang mendapatkan
ASI
eksklusif.
7 Proporsi perempuan pernah % 100 98,1
kawin
umur 15-49 tahun yang
proses
melahirkan terakhirnya
ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih
8 Persentase perempuan % 100 94,5
pernah kawin
umur 15-49 tahun yang
proses
melahirkan terakhirnya di
fasilitas
kesehatan
9 Angka Kematian Bayi 1.000/KH 143 kasus
(AKB) per 1000 3/4 KH
kelahiran hidup
10 Persentase kabupaten/kota % 70 95,8
yang
mencapai 80% imunisasi
dasar
lengkap pada bayi.
11 Kejadian Malaria per 1000 per 1000 <1% 0,01
orang orang
12 Jumlah kabupaten/kota yang Kab/Kota 100 100
mencapai eliminasi malaria.
13 Persentase kabupaten/kota % 100 71,80
yang melakukan deteksi
dini untuk infeksi Hepatitis
B.
14 Cakupan Jaminan % 95 95,67
Kesehatan Nasional (JKN).
15 Persentase merokok pada %
penduduk umur ≥ 15 tahun
16 Persentase ketersediaan obat % 100 75
dan vaksin di Puskesmas
17 Jumlah desa/kelurahan yang desa/kel 386 386
melaksanakan Sanitasi Total urahan
Berbasis Masyarakat
(STBM).
18 Jumlah desa/kelurahan yang desa/kel 386 386
Open Defecation Free urahan
(ODF)/ Stop Buang Air
Besar Sembarangan (SBS)

NO Masalah Urgenc Serious Grow Sum Ranking


y
1 Persentase anak umur 12-23
bulan yang menerima 3 3 5 11 3
imunisasi dasar lengkap
2 Persentase rumah tangga
yang memiliki akses
terhadap layanan sumber air 5 4 2 11 3
minum layak dan
berkelanjutan.
3 Persentase bayi usia kurang
dari 6 bulan yang
5 5 2 12 2
mendapatkan ASI
eksklusif.
4 Proporsi perempuan pernah
kawin umur 15-49 tahun
yang proses melahirkan 5 5 3 13 1
terakhirnya ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih
5 Persentase perempuan 5 5 3 13 1
pernah kawin umur 15-49
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya di
fasilitas kesehatan
6 Angka Kematian Bayi
(AKB) per 1000 kelahiran 5 5 3 13 3
hidup
7 Persentase kabupaten/kota
yang melakukan deteksi dini 5 5 4 14 1
untuk infeksi Hepatitis B.
8 Persentase ketersediaan obat
5 5 3 13 1
dan vaksin di Puskesmas
MAN Metode

Komponen Petugas
Kepatuhan pencatatan
dan pelaporan

Tidak ada Pelatihan KUKS

Monitoring dari Kab.


Ke PKM
ATLM di PKM
Persentase
kabupaten/kota yang
melakukan deteksi dini
untuk infeksi Hepatitis
B

Penjelasan Ibu Hamil


Tentang Hepatitis B Tidak ada Anggaran
Pembelian Reagen Tidak ada Reagen

Lingkungan Dana
Sarana
MAN Metode

Bidan Desa Tidak


merata di setiap desa
Kurangnya sosialisasi

Belum tercapainya
Tidak ada kantong persalinan
Bidan desa banyak Proporsi perempuan
meninggalkan tempat pernah kawin umur
P4K tidak dilakukan 15-49 tahun yang
proses melahirkan
terakhirnya ditolong
oleh
tenaga kesehatan
terlatih
Akses ke petugas Tidak tersedia tempat tinggal
kesehatan jauh bidan desa

Petugas kesehatan tidak Sarana persalinan


dikenal belum memadai

Tidak didukung lintas


sektor
Terbatasnya bidan KIT
Banyak dukun beranak
tinggal di wil kerja

Lingkungan Dana
Sarana

Anda mungkin juga menyukai