TG Sesi 2 - Breathing
TG Sesi 2 - Breathing
Tujuan:
Objektif:
Waktu:45 menit
10 menit
Penjelasan dan peragaan singkat mengenai alur resusitasi bagian B (Breathing); cara
pemberian VTP pada balon+sungkup,Jackson Reese*, Mixsafe, dan Neopuff; serta
cara melakukan intubasi.
30menit
Do:
2. Dua kelompok terdiri atas dua peserta dan satu kelompok terdiri atas
satu peserta dibantu oleh fasilitator
5 menit
Feedback:
*Catatan:
Bila waktu tidak mencukupi, Jackson Reese akan dibahas di Resuscitation in Limited
Fascilities (IV A)
LAMPIRAN:
Alur Resusitasi Blok B (Breathing)
Observasi usaha napas, laju denyut jantung (LDJ), dan tonus otot
Tidak bernapas/ megap- Bernapas spontan
megap, dan atau
LDJ < 100x/ menit
Distres napas Sianosis sentral persisten y
(Takipnu, retraksi, atau Tanpa distres napas
merintih)
Ventilasi tekanan
positif (VTP)
Continuous positive Pertimbangkan suplementasi
Pemantauan SpO2 oksigen
airway pressure (CPAP)
PEEP 5-8 cmH2O
Pemantauan SpO2 Pemantauan SpO2
T-piece resuscitator √ √ √ √ √
Jackson Rees - √ √ - -
Flow-inflating bag
T-resuscitator
2. Kapten tim yang bertanggungjawab atas airway dan breathing melekatkan sungkup
berukuran tepat pada wajah bayi.
3. Asisten sirkulasi mengamati saturasi oksigen yang tercatat pada pulse oksimetri.
4. Apabila setelah pemberian PEEP saturasi oksigen masih belum naik, maka pemberian
FiO2 harus dinaikkan bertahap karena bayi masih dalam periode transisi. Pemberian
oksigen selalu dimulai dari konsentrasi 21% kemudian dinaikkan/dipertahankan
berdasarkan target saturasi sesuai usia bayi (lihat tabel 4.2)
5. Pemberian CPAP di fasilitas terbatas dapat menggunakan alat Jackson Reese.
Besarnya CPAPdiukur dengan menggunakan manometer jarum tambahan dan dapat
diatur dengan katup CPAP.
Manometer
10. Masukkan laringoskop dari sebelah kanan lidah sampai menyentuh valekula
12. Kenali dan tentukan lokasi glottis. Letak pipa endotrakea yang benar adalah
antara pita suara dan karinaà masukkan pipa sampai garis pedoman pita
suara berada sebatas pita suara
14. Setiap tindakan pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik dan apabila
pemasangan ETT melebihi 20 detik maka harus dipantau agar denyut jantung
selalu di atas 100 kali per menit. Bila denyut jantung di bawah 100 kali per
menit, segera lakukan kembali ventilasi tekanan positif.
15. Apabila pipa ET sudah berada di tempat yang benar, pegang pipa dengan ibu
jari dan telunjuk tangan kanan menekan ke arah langit-langit supaya tidak
mudah tercabut saat fiksasi ETT atau bila bayi bergerak. JANGAN
LEPASKAN jari dengan alasan apapun sebelum pipa ET difiksasi.
Seorang bayi prematur 28 minggu lahir dengan persalinan Sectio Caesaria (SC) atas indikasi
plasenta previa. Anda sudah melakukan penilaian dan langkah awal, dan didapatkan bayi
apnea, tonus buruk dengan denyut jantung 50x/menit.
Bayi laki-laki, usia gestasi 30 minggu , berat lahir 1350 gram. Anda sudah melakukan
penilaian dan langkah awal, dan didapatkan bayi tampak sianosis, merintih dengan napas
cuping hidung, frekuensi napas 70x/menit. Retraksi interkostal dan suprasternal. Suara napas
masih terdengar.
Bayi lahir dengan retraksi dinding dada, merintih. Kemudian dipasang early CPAP dengan
PEEP 7cmH2O pada kadar FiO2 40%, saturasi oksigen 90%. Setelah 5 menit retraksi masih
ada, saturasi oksigen 70%.
CPAP telah mencapai FiO2 40% dengan PEEP 8cmH2O, retraksi masih ada, frekuensi napas
60 kali per menit, saturasi oksigen 75%