Anda di halaman 1dari 4

KIPI

: /SOP/PKM-
No. Dokumen
CMK/I/2022
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman :½

UPT PUSKESMAS
dr.Rita Permatasari
CIMANUK

Semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan
1. Pengertian setelah imunisasi. Pada kejadian tertantu lama pengamatan KIPI
dapat mencapai masa 42 hari atau sampai 6 bulan.
1. Semua kejadian KIPI dapat ditanggulangi dan dilaporkan
2. Tujuan 2. Mencegah dampak social yang dapat merugikan program karena
kejadian KIPI
1. Kasus KIPI harus dilaporkan dibawah 24 jam
3. Kebijakan 2. Penanganan dan rujukan dilaksanakan segera setelah petugas
mendapat laporan kasus
4. Prosedur A. Hal hal yang perlu diperhatikan pada pelaporan
1. Identitas ( nama anak, tanggal dan tahun lahir, jenis
kelamin, nama ortu dan alamat jelas)
2. Jenis vaksin yang diberikan ( dosis, no batch, siapa yang
memberikan, vaksin sisa disimpan dan diperlakukan
seperti vaksin yang masih utuh)
3. Nama dokter yang bertanggung jawab
4. Adakah KIPI pada imunisasi terdahulu
5. Gejala klinis yang timbul dan atau diagnose. Sertakan
hasil laboratorium yang pernah dilakukan, tulis juga
apabila terdapat penyakit lain yang menyertai
6. Waktu pemberian imunisasi ( tanggal dan jam )
7. Saat timbulnya KIPI sehingga diketahui berapa lama
interval waktu antara pemberian imunisasi dengan
terjadinya KIPI
8. Apakah terdapat gejala sisa setelah dirawat dan sembuh
9. Bagaimana cara myelesaikan masalah KIPI
10. Adakah tuntutan dari keluarga.
11. Pencatatan dan pelaporan KIPI
B. KIPI yang harus dilaporkan 24 jam pasca imunisasi
1. Reaksi anafilaktif , anafilaksis
2. Menangis tdk berhenti selama >3 jam. Hypotonic
3. Toxic shock syndrome
C. KIPI yang harus dilaporkan 5 hari pasca imunisasi
1. Reaksi local hebat
2. Sepsis
3. Abses pada bekas suntikan
D. KIPI yang harus dilaporkan 30 hari pasca imunisasi
KIPI yang terjadi dalam 30 hari setelah imunisasi :
1. Ensefalopati
2. Kejang
3. Meningitis aseptic
4. Lumpuh layuh
5. Meninggal, rawat RSUD
1. Dinas kesehatan
2. Rumah sakit
5. Unit terkait 3. Puskesmas
4. Posyandu
5. BPM
PENGELOLAAN VAKSIN
No. Dokumen :
DAFTA No. Revisi :
R TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT dr.Rita
PUSKESMA Permatasari
S CIMANUK

Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas : …………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

No
Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Periksa kelengkapan surat (SBBK berisi jumlah dan jenis
vaksin )
2 Catat jenis dan jumlah vaksin
3 Pemeriksaan vaksin dengan menggunakan VVM, lakukan
pemeriksaan antara lain :
a. Periksa alat pemantau suhu
b. Vaksin polio, MR,Td, DPT/HB Hib, HB0, BCG dan
IPV
c. Periksa dan catat kondisi VVM, catat pada buku stok
vaksin
d. Pemeriksaan VVM secara random pada vial vaksin
di setiap cold box
e. Bila kondisi VVM pada kondisi A atau B berarti
vaksin dalam keadaan baik
f. Bila menemukan vaksin dalam keadaan VVM C dan
D, laporkan ke pihak GFK / dinas melalui media
elektronik.
g. Pastikan kondisi VVM dan vaksin belum melewati
kadaluarsa
4 Tindak lanjut ( Setelah vaksin diperiksa, catat jumlah, no
batch, tanggal kadaluarsa vaksin ke dalam buku stok
vaksin )
5 Memilih vaksin yang akan digunakan ( dengan prioritas
vaksin yang mempunyai kadaluarsa terlebih dahulu dan
vaksin yang masuk lebih dulu dikeluarkan lebih awal).
6 Persiapan memasukan cool pack

7 Pengemasan vaksin dalam vaksin carrier

8 Penggunaan vaksin di unit pelayanan


a. Di puskesmas dan unit pelayanan statis lainnya
(BPM )
b. Di posyandu
9 Pencatatan dan pelaporan ( buku stok vaksin, buku grafik
suhu, rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran vaksin
serta melaporkan hasil cakupan imunisasi dari kegiatan
pelayanan di komponen static maupun lapangan dan
dikirimkan ke kabupaten)
Jumlah

Compliance rate (CR) : …………………………………%

Cimanuk,………………….
Pelaksana / Auditor

……………………………........

Anda mungkin juga menyukai