Anda di halaman 1dari 2

CEO Startup India Dikecam Karena Ganti 90% Karyawan dengan AI

Virgina Maulita Putri - detikInet


Kamis, 13 Jul 2023 10:15 WIB

CEO Startup India Dikecam Karena Gantikan 90% Karyawan dengan AI Foto: Internet

Jakarta - Suumit Shah, seorang CEO startup asal India, dikecam netizen setelah
memberhentikan 90% karyawannya di tim support dan menggantikan mereka dengan chatbot
berbasis kecerdasan buatan (AI).
Shah merupakan co-founder dan CEO Dukaan, startup yang menyediakan layanan bagi bisnis
untuk membuka toko online-nya sendiri. Dalam cuitannya di Twitter, Shah memamerkan
bagaimana chatbot AI bisa memangkas waktu respons terhadap pertanyaan dan permintaan
konsumen.

Shah mengaku memberhentikan sebagian besar karyawan support-nya merupakan sebuah


keputusan yang sulit tapi dibutuhkan. Ia juga mengatakan perusahaannya telah lama bergulat
dengan layanan dukungan pelanggan yang kini bisa diperbaiki berkat bantuan chatbot AI.

Baca juga:
Trafik Bulanan ChatGPT Turun Untuk Pertama Kalinya
"Mengingat kondisi ekonomi, start-up memprioritaskan 'profitabilitas' ketimbang berjuang
menjadi 'unicorn', dan begitu juga kami," kata Shah dalam cuitannya, seperti dikutip dari
BBC, Rabu (12/7/2023).

Shah juga menjelaskan bagaimana perusahaannya berhasil mengembangkan chatbot dan


platform AI dalam jangka waktu yang pendek sehingga semua pengguna Dukaan bisa
memiliki asisten AI-nya sendiri. Ia mengatakan chatbot AI itu bisa menjawab semua jenis
pertanyaan dengan cepat dan akurat.

Setelah memberhentikan sebagian besar staff support-nya, Shah dan Dukaan masih
mengiklankan lowongan pekerjaan untuk beberapa posisi. Namun, banyak netizen Twitter
yang mengkritik cuitan dan keputusannya yang dianggap tidak punya hati.

"Pria yang memecat orang-orang lewat Zoom melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada
apapun ini. Kita semua telah kehilangan empati, ya?" kata @neelesh_salian.

"Mungkin itu merupakan keputusan yang tepat untuk bisnis, tetapi seharusnya tidak berubah
menjadi utas yang merayakan/mempromosikannya," kata @santoshp.

"Seperti yang diperkirakan, ia tidak menyebut 90% staf yang di-PHK. Bantuan seperti apa
yang mereka terima?" kata @arnob1.

Shah merespons salah satu satu komentar netizen dengan mengatakan akan membagikan
informasi soal bantuan yang diterima karyawan korban PHK di LinkedIn, karena di Twitter
orang-orang lebih mencari 'profitabilitas dan bukan simpati'.
Baca juga:
Cara Buat Presentasi PPT dengan ChatGPT
Layanan chatbot AI seperti ChatGPT memang semakin populer dan mudah diakses dalam
beberapa tahun terakhir. Beberapa perusahaan berencana menggunakan chatbot AI untuk
meningkatkan produktivitas, tapi rencana ini justru membuat karyawan takut kehilangan
pekerjaannya.

Pada Maret lalu, Goldman Sachs merilis laporan yang menunjukkan bahwa AI dapat
menggantikan setidaknya 300 juta pekerjaan. Di India, beberapa perusahaan sudah
berinvestasi di AI untuk mengembangkan produk dan memicu kekhawatiran tentang PHK
massal.

Baca artikel detikinet, "CEO Startup India Dikecam Karena Ganti 90% Karyawan dengan
AI" selengkapnya https://inet.detik.com/cyberlife/d-6820182/ceo-startup-india-dikecam-
karena-ganti-90-karyawan-dengan-ai.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai