Surat Undangan Kabkota - Tor
Surat Undangan Kabkota - Tor
I. PENDAHULUAN
Kekerasan merupaka isu utama saat ini, baik di negara maju maupun negara berkembang
seperti Indonesia. Perkembangan dewasa ini menunjukkan bahwa tindak kekerasan pada
kenyataannya terjadi semakin intensif. Tindakan yang dikategorikan sebagai bentuk kekerasan
adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang terdekat dalam hubungan
interpersonal, yang bisa dilakukan oleh teman dekat, seperti pacar, atasan dengan bawahan,
pasangan hidupnya atau antar anggota keluarga baik yang terikat dalam suatu perkawinan yang
sah maupun di luar perkawinan. Kelompok yang dianggap rentan menjadi korban kekerasan
adalah perempuan dan anak, dan kekerasan tersebut dapat terjadi di tempat umum, di tempat
kerja, di sekolah, bahkan di lingkungan keluarga. Kekerasan terhadap perempuan dan anak di
Indonesia mulai mendapatkan perhatian dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1999 dengan
deklarasi tentang kekerasan nol terhadap perempuan atau dikenal dengan “Zero tolerance
policy”. Kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat berdampak secara fisik dan psikologis.
Maka konsep layanan terpadu untuk penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak dilahirkan atas dasar kebutuhan untuk mendekatkan akses keadilan bagi perempuan
korban dan sebagai strategi menjawab kebutuhan korban dan proses pemulihan. Beragamnya
pengalaman kekerasan yang dialami perempuan dan anak sebagai korban, membutuhkan
penanganan yang beragam, sehingga konsep pelayanan terpadu ini dibangun dan menjadi
langkah maju dalam penyelenggaraan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Kerterpaduan
layanan yang dimaksudkan adalah menguatnya mekanisme koordinasi antar institusi pengada
layanan, sehingga korban semakin cepat terbantu dan tertangani.
TAHUN
KABUPATEN/ TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN 2023
NO (JANUARI
KOTA 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
S.D
APRIL)
UPTD PPA
1 191 107 72 73 59 83 86 45
Aceh
Kabupaten
2 16 30 40 37 25 44 48 11
Aceh Barat
Kabupaten
3 Aceh Barat 5 20 61 34 24 17 25 7
Daya
Kabupaten
4 73 54 27 23 21 12 30 9
Aceh Besar
Kabupaten
5 19 16 16 16 1 4 5 4
Aceh Jaya
Kabupaten
6 4 24 28 35 38 14 15 6
Aceh Selatan
Kabupaten
7 4 18 32 15 20 35 34 7
Aceh Singkil
Kabupaten
8 36 36 29 21 27 28 33 34
Aceh Tamiang
Kabupaten
9 45 47 40 39 34 34 37 21
Aceh Tengah
Kabupaten
10 3 14 15 8 9 50 12 17
Aceh Tenggara
Kabupaten
11 32 23 27 45 28 40 22 5
Aceh Timur
Kabupaten
12 110 132 104 113 133 76 109 42
Aceh Utara
Kabupaten
13 46 37 64 42 50 47 62 27
Bener Meriah
Kabupaten
14 87 35 70 75 59 74 86 22
Bireun
Kabupaten Gayo
15 6 16 12 34 9 9 20 4
Lues
Kabupaten
16 32 22 33 28 18 11 15 6
Nagan Raya
Kabupaten
17 18 55 33 30 32 46 39 8
Pidie
Kabupaten
18 2 39 34 33 42 24 22 10
Pidie Jaya
Kabupaten
19 27 22 11 6 18 2 6 8
Simeulue
Kota Banda
20 100 140 142 160 114 116 152 51
Aceh
21 Kota Langsa 35 17 50 28 18 40 47 20
Kota
22 16 20 34 99 84 57 63 36
Lhokseumawe
23 Kota Sabang 14 10 27 11 15 27 33 11
Kota
24 21 22 29 19 27 34 28 4
Subulussalam
Polresta Banda
26 0 0 0 0 0 0 0 6
Aceh
Data yang tersaji di atas belum dapat mencerminkan secara akurat jumlah perempuan dan
anak yang menjadi korban kekerasan, diyakini masih banyak kasus yang tidak dilaporkan.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menekankan pentingnya
pencatatan dan pelaporan data kekerasan melalui SIMFONI PPA. Data yang valid sangat
bermanfaat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan opsi terbaik dalam penanganan
kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Di sisi lain, keberadaan data yang valid dan
terintegrasi juga bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap intervensi dalam penanganan
kekerasan terhadap perempuan dan anak yang telah dilakukan. Aplikasi SIMFONI PPA V.2.0
(Standar Modul TPPO) formulir online dan by name by address dan pada 2022 merupakan
generasi ke-3 yakni aplikasi Simfoni PPA V.3.0 yang berbasis manajemen kasus terintegrasi.
Dinyatakan dalam Permen PPPA Nomor 2 Tahun 2022, bahwa Standar Layanan PPA
dimaksudkan sebagai pedoman bagi UPTD PPA dalam menyelenggarakan fungsi layanan PPA
kepada perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan secara Cepat, Akurat,
Komprehensif dan Terintegrasi (CEKATAN). Pemerintah Aceh sendiri dalam upaya
mengoptimalkan pelayanan bagi korban, dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi untuk
menjawab pemenuhan kebutuhan korban yang sangat kompleks telah menerbitkan Qanun Aceh
Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan
Anak. Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2019 mengamanahkan adanya Standar Operasional Prosedur
(SOP) terpadu, sebagai panduan bagi lembaga layanan untuk memastikan pemenuhan hak
korban yang akan dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Gubernur Aceh, yang
didahului dengan adanya Peraturan Gubernur untuk pelaksanaan Qanun Aceh tersebut. Tentunya
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang masih dalam proses penyusunan untuk menjadi acuan
pelayanan dari UPTD PPA Aceh akan berpedoman pada fungsi layanan PPA yang tertuang
dalam Permen PPPA Nomor 2 Tahun 2022.
II. TUJUAN
Kegiatan Pelatihan Manajeman dan Penanganan Kasus ini bertujuan :
1. Mengoptimalkan mekanisme pelayanan penanganan terhadap perempuan dan anak sebagai
korban kekerasan yang dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan melalui
penanganan berbasis manajemen kasus;
2. Mengaplikasikan pengetahuan dan nilai dalam praktek penanganan kasus berbasis
manajemen kasus bagi SDM pada UPTD PPA atau unit penyedia layanan perlindungan
perempuan dan anak; dan
3. Meningkatkan keterampilan bagi SDM pada UPTD PPA atau unit penyedia layanan
perlindungan perempuan dan anak dalam penanganan kasus berbasis manajemen kasus.
V. PESERTA
Adapun peserta kegiatan Pelatihan Manajeman dan Penanganan Kasus ini akan diikuti
oleh 40 orang dari UPTD PPA atau unit penyedia layanan perlindungan perempuan dan anak
tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Aceh adalah sebagai berikut:
VI. KELENGKAPAN
Peserta kegiatan Pelatihan Manajeman dan Penanganan Kasus ini diharapkan untuk
membawa serta dan menyiapkan:
1. Surat Tugas dari pimpinan;
2. Fotocopy KTP/ NPWP;
3. Laptop
4. Tiket transportasi via darat bagi peserta dari Kabupaten/ Kota.
X. JADWAL KEGIATAN
Berikut jadwal kegiatan Pelatihan Manajeman dan Penanganan Kasus.
JADWAL KEGIATAN
PELATIHAN SISTEM PENDATAAN KASUS KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DAN ANAK MELALUI SIMFONI-PPA
TAHUN 2023
Banda Aceh, 14 s.d 15 Juni 2023
08.30-09.30 Pembukaan
a. Pengajian Al-Quran dan Pembacaan Do’a Panitia
XI. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan Pelatihan Sistem Pendataan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Melalui
SIMFONI-PPA.