10 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
pelaporan hasil Minilok
harus dibuatkan
pelaporan secara online
Pendistribusian tidak sampai 1. Ada bantuan motor dari pemda Keterlibatan SKPD/OPD belum 1. Memaksimalkan komitmen SKPD Mini Lokakarya baru 1. Anggaran Mini
rumah sasaran shingga diwilayah Garut untuk 67 puskesmas maksmsimal dalam rembuk stubting Kabupaten dilaksanakan pertengahan Lokakarya langsung
tertentu harus mengeluarkan biaya untuk digunakan pembagian 2. Koordinasi kepada ketua TPPS tahun ditransfer ke rekening
transfortasi untuk mengambil PMT PMT 3. Disediakan operasional untuk TPPS dari Kas Daerah
2. Mengkoordinasijlkan dg TPPS Kabupaten supaya tidak ada
desa/TPPS desa keterlambatan pencairan
3. Mengkoordinasikan ke 2. Penguatan kapasitas
puskesmas yang diberi bantuan kepada TPPS
motor Kecamatan tentang
peran dan fungsi
23 INDRAMAYU perlu adanya penjelasan terperinci Adakan pertemuan khusus Kepedulian dinas-dinas terkait perlu adanya penekanan oleh kepala anggaran minlok terlalu kecil, evaluasi kembali Alokasi
untuk PMT di BOKB membahan topik berikut masih rendah terhadap stunting daerah sehingga tamu undangan BOKB
terlalu sedikit
TPPS Kecamatan dan desa perlu adanya intervensi oleh kepala Mini Lokakarya yang terlalu kurangi intensitas untuk
masih pasif daerah sering kemudian alokasi anggaran
dapat digabungkan
24 BANDUNG Belum semua sasaran beresiko Melakukan rekomendasi agar Masih ada beberapa pihak OPDKooordinasi dengan TPPS agar setiap Masih terdapat kecamatan Koordinasi dengan kecamatan
mendapatkan fasilitasi pemberian pemberian dapat diberikan kepada yang belum melaksanakan kegiatan dapat terlaksana secara yang belum melaksanakan tersebut terkait kendala dan
PMT. sasaran yang beresiko. kegiatan secara konvergensi. konvergensi. mini lokakarya sesuai juknis masalah dalam pelaksanaan
yang ditetapkan. mini lokakarya dan sosialisasi
kembali tergait juknis
pelaksanaan mini lokakarya.
Pemberian PMT tidak melakukan rekomendasi agar Masih ada beberapa pihak OPDKooordinasi dengan TPPS agar setiap
berkelanjutan hanya dilakukan pemberian PMT dapat berkelanjutan yang belum melaksanakan kegiatan dapat terlaksana secara
pada satu waktu dalam jangka dengan pemberian makanan kegiatan secara konvergensi. konvergensi.
waktu yang sebentar. tambahan yang variatif.
25 SUBANG Penyergaman bantuan (pmt) BAAS 2.0 Penguatan tpps kec dan desa Kamisan stunting, rapat koordinasi rutin Pembahasan dalam mini Fasilitasi by WA atau
tiap bulan lokakarya pertemuan sebelum
pelaksanaan
26 BEKASI Dinas yang terkait dengan Koordinasi yang intensif dan Luasnya wilayah serta Memprioritaskan kecamatan dan desa Pembahasan dalam mini Fasilitasi by WA atau
pembagian PMT ( Dinkes) baru mendorong Dinkes untuk banyaknya kecamatan dan yang menjadi Lokus lokakarya pertemuan sebelum
mau menyalurkan PMT sesuai menyalurkan PMT tepat waktu dan desa sedikit banyak menjadi pelaksanaan
penganggaran di bulan Juni sasaran kendala dalam berkoordinasi
27 KARAWANG Penggunaan Dana Desa untuk 1. Berkoordinasi dengan Tenaga Konvergensi TPPS di tingkat Selalu melibatkan TPPS Kecamatan dan Pelaksanaannya belum sesuai Monitoring dan evaluasi ke
PMT Pendamping Desa dari Kabupaten sudah sangat baik, Desa/Kelurahan dalam setiap kegiatan dengan panduan yang ada masing-masing Kecamatan
Kemendes namun mungkin konvergensi di untuk penguatan TPPS nya juga
2. Rencananya bulan Juli akan tingkat Kecamatan dan
dilakukan kegiatan Rakor yang Desa/Kelurahan masih dirasa
membahas terkait hal ini dengan kurang
mengundang narasumber dari
Kemendes dan tentunya
pesertanya adalah Kepala Desa
dan utamana Kepala Desa
Lokus Stunting (mungkin dapat
11 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
difasilitasi dari Provinsi terkait
narahubung dari narasumber
Kemendes)
12 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
AUDIT KASUS STUNTING BAPAK ASUH ANAK STUNTING
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
1 KOTA TASIKMALAYA Lambatnya pelaksanaan AKS Penekanan dari prov kepada opd yg terlambat Aplikasi BAAS belum banyak dipahami dan tdk Aplikasi BAAS agar dimudahkan dalam
melaksanakan AKS sesuia harapan user pengisian oleh admin kota/ kab
2 BOGOR Jarak lokus AKS 1. Penguatan TIM AKS dan TPK wilayah Tidak adanya PIC kegiatan 1. Berkoordinasi di TPPS Kabupaten
lokus dalam pelaksanaan AKS 2. Pemahaman arah program
2. Intensitas Koordinasi di TIM AKS 3. Menyusun model BAAS tingkat Kabupaten,
3. Membuat Grop WA Tim AKS belum bisa terlaksana
Padatnya agenda Dinas 1. Koordinasi di Dinas
2. Berbagi peran dan pematangan
persiapan pelaksanaan
3. Mengindari bentrok kegiatan
3 CIAMIS Penentuan lokasi sasaran AKS yang masing - masing dicari lokasi desa yang berdekatan dalam 1 Belum ada event yang bisa digunakan untuk Koordinasi dengan Kodim & OPD terkait
sasaran di lokasi yang berbeda kecamatan sosialisasi BAAS
Status sasaran ketika di kunjungi sudah berubah/sudah Dilakukan pencarian ulang langsung Belum menemukan Bapak asuh Koordinasi bersama lini lapangan
dalam kondisi tidak beresiko melibatkan TPK
4 KOTA BOGOR Belum dilaksanakan tahapan AKS Koordinasi dan komunikasi dengan Data sasaran KRS yang masih harus di validasi1. Koordinasi dengan bidang data DPPKB
DPPKB/Bidang KB dan di verifikasi 2. Koordinasi dengan PLKB
3. Koordinasi dengan TPK
5 PURWAKARTA Tim Teknis AKS sibuk mengikuti kegiatan lain di luar Melakukan koordinasi lebih intensif kepada Tim Sosialisasi BAAS yang bersumber dari CSR Melakukan koordinasi lebih intensif dengan
kegiatan AKS, sehingga ada keterlambatan pada saat Teknis, dan melakukan koordinasi mengenai Perusahaan Kodim 0619 dan OPD terkait untuk bersama-
kegiatan AKJS tersebut. RKTL dengan Tim teknis yang sibuk tersebut. sama memfasilitasi BAAS tersebut,
Alhamdulillah untuk BAAS Kab. Purwakarta
mendapatkan CSR dari PT. Indorama Sintetis
tbk untuk Baduta Stunting berjumlah 150 Baduta,
PMT selama 3 Bulan.
6 KOTA BANDUNG - - - -
7 PANGANDARAN Permasalahan sasaran yang kompleks Anggaran penanganan Belum memahami pentingnya BAAS Penguatan Lintas Sektor
8 KOTA CIMAHI Kesibukan masing-masing sehingga terkadang agenda Memperkuat dukungan RSUD 2. Perkuat Kesulitan menemukan orang yang mau 1. Bersurat secara formal
pertemuan mundur koordinasi tim pakar dan tim teknis menjadi BAAS 2. Koordinasi melalui TPPS
9 KOTA DEPOK Kertas Kerja AKS yang terisi belum banyak bisa KRS idealnya diperbarui untuk detail pernyaan sudah mendaftarkan pic BAAS belum ada sudah mendaftarkan kembali pic admin kota
memberikan informasi lebih detail khususnya di dan menjadi pendalaman pemahaman tim konfirmasi admin pusat koordinasi intens untuk fasilitasi program
pertanyaan psikologi pakar dalam seleksi pada sasaran aks banyaknya kegiatan di bidang pengampu kegiatan BAAS
dikarenakan padatnya jadwal bidang pengampu aks koordinasi intens dengan pengampu bidang sehingga terhambat dalam koordinasi
dan menyamakan jadwal pemangku kepentingan ketua dan diprioritaskan kegiatan AKS TA
TPPS dalam pelaksanaan diseminasi AKS terhambat mengkonfirmasi tim pakar terkait untuk dapat
keterlibatan 1 tim pakar dari obgyn untuk melakukan ikut serta dalam stiap kegiatan atau tahapan
identifikasi dan kunjungan lapangan pada sasaran aks AKS
masih sulit dilakukan disebabkan padatnya jadwal
aktifitas
10 KOTA BEKASI Tim Pelaksana dan Tim Pakar koordinasi kurang waktu Koordinasi terjalin dan bersinergi Masih banyak yang belum memahami fungsi Pembahasan tentang BAAS bisa disosialisasikan
yang banyak dari BAAS ulang dan bisa bersinergi melalui TPPS
11 KOTA SUKABUMI TA belum mendapatkan subtansi materi yg utuh Penguatan materi AKS Blm adanya juklak dan juknis BAAS Penguatan materi ttg BAAS
Komitmen thd penyerapan anggaran sesuai timeline Rapat koordinasi dgn tim pakar dan TA BAAS harus jd salah satu indikator penilaian Komitmen pemda
daerah
12 MAJALENGKA Pelaksanaa AKS belum terlaksana 1. Koordinasi persiapan form, data bahan Pemahaman BAAS belum dipahami 1. Pelu dilakukan fasilitasi pengutan
AKS pemahaman BAAS dan aplikasi BAAS
2. Koordinasi kepada Tim AKS 2. Perlu dilakukan koordinasi di lini lapangan
13 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
AUDIT KASUS STUNTING BAPAK ASUH ANAK STUNTING
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
3. Koordinasi kepada Tim pakar tingkat desa/kelurahan menyusun skala
prioritas sasaran KRS
3. Menggali potensi BAAS tingkat
desa/kelurahan, kecamatan dan tingkat
kabupaten
Anggaran AKS belum tersarap 1. Mendorong pengajuan anggaran AKS BAAS belum maksimal 1. Perlu dilakukan sosialisasi BAAS kepada
2. Fasilitasi menyusun jadwal AKS sesuai para pihak ; pemerintah, Non
tahapan pemerintah/swasta/organiasi profesi dan
3. Mendorong memulai pelaksanaan AKS masyarakat
untuk tahapan-tahapan yang tidak 2. Identifikasi potensi BAAS
memerlukan 3. Fasilitasi pelaporan BAAS
anggaran
13 SUMEDANG Tim pakar selalu sibuk Selalu berdiskusi antar tim pakar Mencari yang mau menjadi Bapak Asuh sangat Dengan kebijakan Bupati terutama bagi PNS
sulit agar sebagian kecil gajihnya untuk di
sumbangkan
Tim teknis suka hadir mewakilkan Surat undangannya harus di ketua TPPS Kurang pedulinya para pengusaha Harus ada surat himbauan dari Bupati
Kabupaten
14 BANDUNG BARAT Perlunya identifikasi yang mendetail mengenai data Meningkatkan kinerja pendataan melalui Masih belum Maksimalnya informasi tentang
Melakukan Sosialisasi secara berkala mengenai
sasaran sehingga muncul auditee prioritas beberapa media (KMS,KKA,Elsimil) Bapak Asuh Anak Stunting Program Percepatan Penurunan Stunting melalui
Kegiatan Bapa Asuh Anak Stunting
15 CIREBON Dalam proses menemukan catin yang beresiko Bersama dengan tim teknis berkoordinasi dan Baas masih masih hanya lingkungan TNi dan Masih terus mensosilisasikan dan berkoordinasi
dapat mendatangi dan menemukan catin yang dari kampus ugj pada saat pertemuan mengenai BAAS
beresiko
Waktu pelaksanaan kajian dan diseminasi Berkoordinasi dengan tim pakar Baas masih berupa sembako belum sesuai Masih terus d koordinasikan dan di
dengan buku panduan baas sosialisasikan
16 CIANJUR penyesuaian Jadwal kegiatan karena Kesibukan dari Tetap dilaksanakan dengan konsekuensi tidak Koordinasi dengan KODIM yang sulit untuk Dibuat menjadi Inovasi dari DPPKBP3A dalam
TIM PAKAR dan TIM TEKNIS semua TIM yang terlibat bisa hadir ditindaklajuti dengan komitmen, kegiatan Gebrak Roasting yang langsung
kegiatan berbasis di tingkat kecamatan dan
langsung di Launching oleh BUPATI
Tindaklanjut dari RTL yang Penganggarannya sudah Memaksimalkan kegiatan yang berasal dari Pemanfaatan Aplikasi BAAS belum maksimal Dibentuk Forum Orangtua Asuh ditingkat
dikunci Pihak ke 3 (dana CSR) Kecamatan
17 KOTA BANJAR masih sulitnya sasaran yang dianggap emergency berkoordinasi dengan Puskesmas dan TPK masih belum terekap san terdatanya yang akan membuat surat kepada TPLS kecmatan
untuk diangkat dalam AKS untuk melihat dan Mendata sasaean Beresiko menjadi BAAS dan Kelurahan untuk meminta data yang menjadi
yang dianggap emergency untuk diangkat BAAS
dalam AKS
belum adanya sosialisasi pada CSR atau berkoordinasi dengan Bappeda dan DPPKB
stakeholder dalam BAAS untuk mengundang CSR atau stakeholder untuk
merumuskan BAAS dan membuat donasi untuk
BAAS
18 KUNINGAN Belum dapat teraksesnya dana BOKB Dalam tahapan awal melakukan koordinasi Advokasi BAAS yang belum optimal Dilakukannya Advokasi yang lebih intens baik
dengan Tim AKS dalam penyiapan data, dan pendekatan secara formal dan informal kepada
melakukan tahapan sesuai strategi intern di pihak yang dapat membantu dalam program
Kabupaten agar tahapan AKS dapat berjalan BAAS
Jadwal Tahapan AKS yang dilakukan oleh Tim Teknis Pembuatan Time Shedule yang terperinci Sosialiasi BAAS yang belum optimal Dilakukannya Sosialisasi berkala kepada semua
dan Tip Pakar mengenai Tahapan AKS, sehingga Tim Teknis elemen, sehingga diharapkan akan banyak stoke
dan Tim Pakar dapat mempersiapkan dan holder yang akan berperan aktif dalam Program
menselaraskan Jadwal yang sudah dibuat BAAS
14 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
AUDIT KASUS STUNTING BAPAK ASUH ANAK STUNTING
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
19 SUKABUMI Kurangnya referensi data selain dari dinas kesehatan OPD KB harus memiliki sumber data lain selain TPPS belum memiliki sistem yang menjadi TPPS melakukan pertemuan membahas BAAS,
EPPGBM. Misalnya KRS dan data hasil mini panduan kegiatan yang berkaitan dengan membuat surat perintah mengenai aktivitas yang
lokakarya. BAAS berkaitan dengan BAAS di masing-masing
kecamatan, membuat regulasi peran serta
swasta
RTL belum dilaksanakan oleh semua OPD Perlu penekanan dari TPPS kabupaten OPD KB sebagai koordinator BAAS belum Mendorong OPD KB melakukan koordinasi
berkaitan dengan pelaksanaan RTL dan bergerak dengan TPPS kabupaten membahas khusus
dilakukan evaluasi BAAS
20 TASIKMALAYA
21 KOTA CIREBON Keterlambatan alokasi pendanaan kegiatan Melakukan advokasi ke PJ kegiatan perihal Selain BKKBN, lintas kementerian badan/ Mendorong Pemda untuk mengeluarkan
prioritas pelaksanaan kegiatan lembaga yang lainnya belum memiliki produk kebijakan yang mendukung pelaksanaan BAAS
kebijakan atau regulasi yang mendorong BAAS
Penyesuaian alokasi waktu Tim Pakar dalam setiap Mendorong PJ kegiatan untuk melakukan Informasi Tebas Online belum merata pada Sosialisasi secara masif dan penggalangan
tahapan proses kegiatan komunikasi dengan tim pakar secara intensif para perangkat daerah atau mitra komitmen bagi para perangkat daerah atau mitra
pembangunan pembangunan
22 GARUT 1. Keterlambatan pelaksanaan AKS 1. Pencairan Dana BOKB harus diproyeksikan 1. Belum tersebarnya informasi tentang BAAS 1. Harus dibuatkan media publikasi secara digital
bisa cair di awal tahun di medsos
2. Harus diatur dalam juknis lebih detail 2. Dibuatkan surat resmi dari Kepala daerah
komponen biaya kegiatan AKS kepada instansi terkait dan pihak lainnya tentang
program BAAS
1. Koordinasi dengan tim tekhnis dan tim pakar yang 1. Menyepakati jadwal di awal agenda 1. Tidak berjalannya peran PIC BAAS karena 1. Harus dibentuk Tim Khusus
sibuk pelaksanaan bersama tim memiliki tugas pokok yang banyak penanggungjawab program BAAS agar bisa
2. Pembekalan pelaksanaan AKS kpd tim fokus dalam melakukan advokasi ke berbagai
pakar dan tim tehnis pihak
2. PIC hanya sebagai penanggungjawab secara
struktural saja
23 INDRAMAYU Tim pakar lokasinya terlalu jauh perlu adanya perubahan SK AKS Pengumpulan Dana kepada ASN perlu dibuatkan regulasi setingkat menteri
24 BANDUNG Kesibukan Tim Pakar membuat sulit untuk dilaksanakan Merujuk Auditee ke RSUD yang telah Program BAAS Belum tersosialisasikan denganMembuat Surat Edaran dari Pemimpin Daerah
kunjungan lapangan oleh Tim Pakar. direkomendasikan oleh Tim Pakar. baik. dan mensosialisasikan kembali terkait BAAS.
Kepala Desa/ Camat menolak wilayahnya menjadi Memberikan pemahaman dan sosialisasi terkait
lokus AKS. AKS.
25 SUBANG Pelaksanaan RTL AKS Bentuk bantuan yang fokus pada intervensi Koordinasi dengan dinkes dan bappeda
spesifik
26 BEKASI Bidang pengampu kegiatan AKS kurang 1.Menguatkan personel yang ada untuk bisa Belum adanya wadah dan regulasi yang Perlu koordinasi dan mendorong Bappeda untuk
semangatnya.Disamping mau pensiun jg personilnya mengerjakan kegiatan mengatur masalan BAAS sehingga terkesan membuat perencanaan masalah BAAS
kurang memahami kegiatan.Menjadwalkan kegiatan di 2.Melibatkan pegawai senior yang masih berjalan apadanya dan sendiri sendiri Menguatkan peran Bappeda untuk
Bulan Juni mempunyai semangat bekerja walaupun mengkoordinasikan BAAS di level sekda dan
mendekati pensiun Bupati
3.Mendorong dan membantu hal hal yang
diperlukan dan dikerjakan.
27 KARAWANG Rencana Tindak Lanjut dari sasaran AKS belum jelas Memetakan setiap sasaran AKS dengan
masing-masing RTL nya dan berkoordinasi
dengan pihak BAZNAS apabila dari pihak OPD/
Instansi Pemerintah Kabupaten tidak dapat
menyelasaikan RTL yang sudah dirancang
15 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T