Anda di halaman 1dari 15

MATRIKS 7 QUICK WINS PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

PROVINSI JAWA BARAT


DATA TIM PENDAMPING KELUARGA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
1 KOTA TASIKMALAYA Koordinasi lintas sektoral Rakor rutin setiap bulan lintas sektor tatap muka Latar belakang TPK berbeda Perlu secara rutin dilaksanakan oleh tim tingkat
Evaluasi rutin lintas tiap bulan tatap muka Kurangnya pendampingan secara menyeluruh kecamatan
dan rutin Perlu pendamping khusu tk kecamatan / satgas di
kecamatan
    Peningkatan kapasitas TPK out job training Pelaksanaan out jon training Luar wilayah dampingan TPK Perlu ada satgas tingkat kecamatan
2 BOGOR Pemahaman Tupoksi TPPS di semua jenjang Membangun kolaborasi lintas Sektor, dan pengawalan data Aplikasi Elsimil yg menjadi andalan Base Data, 1. Koordinasi dengan tim Provinsi antar admin
Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kel, yg belum dasar yang terukur dan evaluasi yg berkelanjutan. untuk bisa disegerakan dalam kesiapannya, dan 2. Memantau terus entri data dari TPK
maksimal. update ke wilayah akan hal2 baru 3. Membangun komunikasi dengan baik dengan
TPK
    Membangun kolaborasi lintas Sektor, dan 1. Adanya intruksi Gubernur di tujukan ke Bupati/Walikota Kapasitas SDM 1. Penguatan TPK yg terjadwal
pengawalan data dasar yang terukur dan dalam capaian Jabar New Zero Stunting 2. Membangun komunitas/pertemuan di setiap
evaluasi yg berkelanjutan. 2. Pengawalan dalam intervensi program kegiatan PPS wilayah bagian yg terjadwal
disetiap Dinas 3. Membentuk grop WA, mempermudah
3. Efektifitas TPPS Kab/Kota menjadi keharusan penyampaian informasi dan komunikasi
3 CIAMIS Sasaran banyak, yaitu tersebar di 27 Beberapa wilayah jaringan tidak baik sehingga sulit Sistem aplikasi yang kurang stabil yang sering Pencatatan dilaksanakan secara manual
Kecamatan, 2481 TPK melakukan koordinasi menyebabkan gagal simpan
    Beberapa wilayah jaringan tidak baik sehingga Koordinasi dilakukan secara langsung Aplikasi sering susah dibuka Pencatatan secara manual dan koordinasi secara
sulit melakukan koordinasi berjenjang
4 KOTA BOGOR Rekap Data Catin yang tidak terdapat di 1. Koordinasi kembali dengan Kemenag agar memiliki Tidak ada biaya operasional untuk 1. Disampaikan secara simbolis pada Mini
Kemenag, tetapi berada di masing-masing KUA Rekap Data Catin dari KUA Kecamatan pendampingan ke TPK Lokakarya, karena yang hadir biasanya hanya
Kecamatan dan data catin non muslim 2. Koordinasi dengan Disdukcapil untuk data catin yang perwakilan TPK 1 orang dari setiap kelurahan
non muslim 2. Disampaikan kepada PLKB Kelurahan melalui
3. Koordinasi dengan KUA Kecamatan WAG
    Elsimil yang sering error 1. Menyampaikan kendala ke Satgas Pusat dan Satgas Anggota TPK yang tidak aktif 1. Koordinasi dengan TPPS Kelurahan
Provinsi 2. Koordinasi dengan TP PKK Kelurahan
2. Menyampaikan kendala ke Litbang BKKBN 3. Koordinasi dengan PLKB Kelurahan
3. Membuat visum manual
5 PURWAKARTA Data Keluarga beresiko stunting 1. Berkoordinasi dengan Bidang Dalduk DPPKB untuk Aplikasi Elsimil sering mengalami gangguan 1. Rekan-rekan TPK disarankan untuk
membuat Kajian Data Beresiko Stunting sesuai hasil sehingga susah menguploud sasaran oleh rekan- membuat visum rekapan sasaran masing-
PK 21 dan verval PK 2022 rekan TPK tersebut masing Desa,
2. Membuat Peta sebaran data Keluarga beresiko 2. sering mengupdate Aplikasi Elsimil tersebut
stunting sesuai Desa nya masing-masing (192 untuk menguploud pada saat jaringan
Desa/Kelurahan di Kabupaten Purwakarta) untuk Aplikasi Elsimil tersebut bagus/lancar.
digunakan pada saat pengisian Templete Master Ansit
bangda Kemendagri dan Pendampingan rekan-rekan
TPK di lapangan. Alhamdulillah untuk kajian verval
dan Peta kerja sudah dibuat.
    Kegiatan Program Stunting berbarengan Melakukan koordinasi lebih intensif dengan Dinas DPPKB,    
pelaksanaannya dengan kegiatan yang ada di dan menyampaikan RKTL terkait kegiatan-kegiatan
Dinas DPPKB. Program Stunting tersebut.

1|7 Quick Wins- JAWA BARAT


DATA TIM PENDAMPING KELUARGA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
6 KOTA BANDUNG Penyediaan dan Penghimpunan Data 1. Rapat Koordinasi Rutin TPPS Kota Masih rendahnya pemahaman TPK dalam 1. Re-Orientasi TPK
2. Membuat Satu Wadah Untuk Menghimpun data (ex. pengisian elsimil 2. Refreshing Materi
Spreadsheet/Apps) 3. Pertemuan Rutin (Coaching)
3. Konsolidasi Satu Data Stunting Tingkat Kota
    Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Rapat Koordinasi Rutin TPPS Kota Bandung beberapa RW masih belum paham akan TPK 1. Sosialisasi tentang TPK
2. Penguatan Substansi Terkait Peran dan Tanggung 2. Rapat tingkat RW
Jawab Setiap Unsur TPPS Kota Bandung 3. pendekatan dinas ke lini kewilayahan
3. Evaluasi Kinerja
7 PANGANDARAN Data sasaran yang kurang lengkap Penguatan kinerja TPK Beban kerja TPK tidak sebanding dengan Penguatan TPK dan tambahan anggaran
kesejahteraan
8 KOTA CIMAHI Data real time keluarga berisiko stunting Data real time keluarga berisiko stunting Berkaitan dengan data, pendampingan untuk 1. Perkuat koordinasi dengan kewilayahan
catin masih minim 2. Perkuat koordinasi dengan KUA
3. Konsolidasi dengan Kementerian Agama
9 KOTA DEPOK diseluruh kecamatan se Kota Depok untuk admin Sementara pendampingan dilakukan secara manual dan Kurangnya pemahaman TPK pada aplikasi Dilaksanakan pengutan pendampingan TPK dan
elsimil sudah smua teregistrasi namun beberapa onlline, selanjutnya terkait dengan pendampingan sasaran elsimil memberikan fasilitasi pembinaan atau dukungan
diantaranya admin masih baru direkrut menjadi pada aplikasi elsimil, maka fasilitator kecamatan/PKB, Visum Pelaporan pendampingan TPK segera untuk kinerja TPK dalam melakukan pendampingan
dari TPD/TKB pengampu bidang Kesejahteraan Ketahanan Keluarga, dan terlaporkan setiap bulan
tidak sedikit dari TPK belum melakukan TA memfasilitasi untuk penguatan Pendampingan TPK di TPK sudah banyak melakukan pendampingan TPK memberikan pelaporan visum pendampingan
pendampingan pada sasaran KRS secara Online seluruh wilayah Kec. Sekota Depok sebagai dukungan dan secara offline/form manual record pada sasaran sebagai bukti TPK sudah melakukan
mengingat elsimil sering terjadi error system advokasi kendala dan solusi TPK dalam melakukan pendampingan
idelanya Integrasi data bila didapati dari sumber pendampingan
yang akurat maka dapat disesuaikan pada data dimohon Perbaiki aplikasi elsimil agar memudahkan TPK
bumil anemia dan kek di di setiap Puskesmas melakukan pendampingan
dan data baduta dari shasil Bulan Penimbangan
Balita pada eppbgm serta data catin yang sudah
melakukan Pemeriksaan kesehatan produktif
(kespro) selanjutnya catin terdaftarkan di elsimil
10 KOTA BEKASI Elsimil masih belum maksimal dapat digunakan Perbaikaan elsimil dipertajam sampai akhir menghindari Pelaporan TPK yang masih belum terlihat Pelaporan dapat tepat waktu
masih banyak erorr terjadinya sistem error maksimal
    Koordinasi masih belum maksimal Koordinasi perlu dimaksimalkan Penguatan TPK dalam AKS Penguatan terkait AKS lebih dimaksimalkan
11 KOTA SUKABUMI AKS dan Minlok 1. Penguatan tahapan AKS dan output yg hrs di hasil kan Aplikasi elsimil yg msh sering terkendala Ada nya ruang informasi thd permasalahan--
2. Penguatan thd subtansi minlok permasalahan aplikasi elsimil shg TA bisa
3. Penguatan thd OPD KB, ttg alokasi yg berkaitan dgn menjawab permasalahan di lapangan
PPS
    Efektifitas TPPS 1. Evaluasi thd TPPS Penguatan kembali thd TPK mengenai Umpan balik pengisian elsimil ke TPK
2. Perlu ada nya penguatan thd SKPD-SKPD yg befokus pendampingan sasaran
pd PPS
12 MAJALENGKA Data KRS PK22 belum sampai ke TPPS 1. Perlu dilakukan penunjukan Penanggungjawab data Pemahaman Tupoksi TPK belum merata 1. Pelu dilakukan fasilitasi pengutan pemahaman
Kecamatan, TPPS Desa/Kelurahan dan TPK KRS PK22 di TPPS kecamatan dan TPPS Tupoksi TPK secara klaster dan berjenjanG
desa/kelurahan. 2. Perlu dilakukan penguatan TPK terkait
2. Koordinasi penyampain data KRS PK22 ke penggunaan aplikasi elsimil
penanggungjawab TPPS Keccamatan dan TPPS 3. Perlu dilakukan penguatan koordinasi TPK
Desa/KelurahaN dengan pihak lain ; KUA, TPPS
3. Perlu dilakukan tagging/penandaan data KRS PK22 desa/kelurahan, pendamping/fasilitator
yang telah terintervensi di setiap program PKH, PPJ, Pemuda Patriot, Motekar,
tingkatan TPPS dan melaporkannya ke tingkatan di pendamping desa dan lainnya
atasnya

2|7 Quick Wins- JAWA BARAT


DATA TIM PENDAMPING KELUARGA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
    Data hasil pendampingan TPK belum terekap 1. Perlu dilakukan koordinasi dengan admin kecamatan Pendampingan TPK belum maksimal 1. Perlu dilakukan penguatan teknik fasilitasi dan
maksimal 2. Perlu dilakukan sinkronisasi data dengan pihak-pihak mekanisme pendampingan sasaran sesuai
terkait ; Kandepag/KUDisdukcapil, Dinkes/Puskesmas tatalaksananya
dan pihak lainnya 2. Perlu dilakukan sinkronisasi data dengan
3. Fasilitasi koordinasi antar pihak pihak-pihak terkait ; KUA, Puskesmas,
Posyandu dan pihak lainnya
3. Menyiapkan waktu dan kesempatan untuk
menjawab pertanyaan dan hal-hal yang perlu
penjelasan
13 SUMEDANG Aplikasi elsimil masih bermasalah 1. Menggunakan manual 2. Admin selalu di evaluasi 3. TPK Sumber daya manusia TPK selalu sibuk
harus di monev.
    Aplikasi elsimil harus di optimalkan 1. Aplikasi elsimil harus segera perbaiki 2. Dengan manual TPK selalu sibuk Harus bisa membagi waktu 2. Membagi tugas antar
lewat visum 3. Berdiskusi lewat forum admin TPK
14 BANDUNG BARAT Aplikasi elsimil masih bermasalah Perbaikan/Penguatan server dari pusat Masih kurangnya kesadaran dan kemampuan 1. Melakukan monitoring secara berkala
TPK untuk melakukan pendataan melalui aplikasi mengenai progress penginputan data (online
elsimil by WA Grup)
2. Mengadakan evaluasi.Fokus Grup
Discussion, demi meningkatkan kapasitas
TPK
15 CIREBON Elsimil sering trouble sehingga TPK harus 1. Memaksimalkan data dari update elsimil TPK masih perlu untuk pembinaan dan Belum adanya monitoring hasil dari kunjungan TPK
berulang ulang untuk menginput 2. dibuatkan surat permintaan dara dari DPPKBP3A ke monitoring TPK dalam pendampingan
Kemenag
3. Memakdimalkan data dari Laporan Minilokakarya
    Belum maksimal input data pendampingan pada TPK dengan pembina desa dan uptdp5a kecamatan Belum adanya monitoring hasil dari kunjungan Memberikan penguatan dan pembinaan terhadap
aplikasi elsimil, berkoordinasi dan bekerja sama dengan kua kecamatan TPK uptdp5a dan masing masing pembina desa seprti
pLKB, tkb dan tpd sehingga dapat merivew hasil
dari kunjungan pendampingan TPK
16 CIANJUR Data catin belum bisa diakses setiap bulan 1. Memaksimalkan data dari update elsimill Belum maksimal input data pendampingan pada 1. Memaksimalkan koordinasi dengan
2. dibuatkan surat permintaan dara dari DPPKBP3A ke aplikasi elsimil, menggunakan WAG dengan admin tingkat
Kemenag Kecamatan,
3. Memakdimalkan data dari Laporan Minilokakarya 2. Koordinasi dengan PKB dalam melakukan
pendampingan terhadap TPK.
    Belum maksimal input data pendampingan pada 1. Memaksimalkan koordinasi dengan menggunakan Tingkat pemahaman TPK yang beragam (SDM 1. Memaksimalkan pendampingan PKB pada
aplikasi elsimil, WAG dengan admin tingkat Kecamatan, terbatas) rerutama dalam pemanfaatan gadget saat pembinaan wilayah
2. Koordinasi dengan PKB dalam melakukan 2. Pendampingan berkelanjutan saat
pendampingan terhadap TPK melaksanakan kegiatan (OJT)
17 KOTA BANJAR Masih belum tersosialisasikannya penggunaan membuat laporan berkala pada desa terkait hasil Masih terdapat TPK yang belum paham terkait mensosialisasikan dan mendiskusikan dengan TPK
Data oleh TPK ke Desa pendampingan termasuk data sasaran Beresiko agar Desa penggunaan Elsimil v 2.0 dari tiap desa terkait kendala dan kesulitan peng
mengetahui dan menjadi pertimbangan dalam kebijakan emtryan dan mengajarkan pelaksanaan
bukan hanya data stunting saja karena Desa/kelurahan pendampingan lewat elsimil v 2.0
selalu fokus pada data stunting
18 KUNINGAN Pengadministrasian data manual hasil Pembuatan dan Pengadministrasian data manual hasil Pengaksesan Aplikasi Elsimil Melakukan Sosialisasi Tutorial penggunaan
pendampingan belum optimal pendampingan lapangan bagi TPK, sehingga ketika ada Aplikasi Elsimil
permasalahan penguplodan data manual tersedia
    Koordinasi TPK dengan TPPS Tingkat Desa   Keterampilan dalam penggunaan Aplikasi Elsimil Melaksanakan Couching berkala kepada TPK dan
belum optimal Conseling kepada TPK
19 SUKABUMI Belum terwujud satu data stunting TPPS perlu menindak lanjuti rencana program satu data Kualitas Pendampingan TPK Evaluasi berkala harus dilakukan baik dari TPPS
3|7 Quick Wins- JAWA BARAT
DATA TIM PENDAMPING KELUARGA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
stunting kabupaten dengan cara melakukan evaluasi Kecamatan, TPPS desa dan Satgas. Hal ini dapat
kepada kominfo kabupaten sebagai pihak yang dilakukan melalui mini lokakarya bulanan maupun
bertanggung jawab dalam pembuatan aplikasi khusus kunjungan uji petik baik kepada sasaran ataupun
supaya monitoring bisa dilakukan bersama-sama saat TPK melakukan pendampingan
    Kelengkapan data pada OPD terkait masih   Kemampuan TPK dalam memahami urgensi Perlu dilakukan penguatan berkala sehingga TPK
dianggap belum lengkap pendampingan stunting beragam senantiasa memegang panduan pendampingan
ketika beraktifitas dilapangan bukan sekedar
memenuhi kebutuhan laporan saja
20 TASIKMALAYA Aplikasi Elsimil yg belum maksimal dan sering 1. Segera dilakukan prebaikan aplikasi Penguatan kembali tentang pengisian data 1. Dilakukan OJT terhasap TPK
eror 2. Adanya informasi terkait kondisi aplikasi elsimil 2. Dilakukan monev setiap bulan hasil kinerja
3. Penguatan terhadap pelaku pengguna elsimil TPK
3. Ada rapat rutin TPK dengan TPPS kecamatan
dan PKB/PLKB
21 KOTA CIREBON Indikator capaian PPS pada Perpres (antara dan Fasilitasi/ Desk secara tatap muka berupa rapat rekonsiliasi Koordinasi dan mekanisme pelaporan manual Melakukan advokasi ke pemerintah kelurahan
pada 5 pilar) dan RAN PASTI belum menjadi atau peningkatan kapasitas TPPS (Full Team dari semua TPK dengan dengan TPPS Kelurahan belum
target bersama TPPS perangkat daerah terkait), yang di dampingi oleh TPPS berjalan optimal
pusat/ provinsi.
    Akses dan pemanfaatan data aplikasi elsimil (1) Pemberian kewenangan kepada TA untuk dapat Belum adanya wadah/ wahana evaluasi berkala Melakukan advokasi ke pemerintah kelurahan
belum optimal mengakses aplikasi elsimil, (2) re-orientasi aplikasi elsimil bagi TPK,
bagi TA (Tatap muka)
22 GARUT Belum ada rumah data stunting tingkat 1. Harus ditunjuk satu SKPD yang bisa melakukan Kekurangan tenaga kesehatan 1. Harus ada pelatihan intensif tentang
Kabupaten Pendataan stunting kesehatankepada TPK
2. Dibentuk tim khusus Admin data di TPPS Kabupaten 2. Ada surat resmi dari dinas kesehatan kepada
diluar struktural TPPS. nakes untuk bisa membantu pendampingan
3. Dilaksanakan rapat TPPS Kabupaten triwulan khusus keluarga bersama TPK
untuk validasi data 3. Segera Mengisi wilayah yang kosong tenaga
kesehatannya
    Anomali Data 1. Pelatihan yang intensif terhadap petugas lapangan TPK dalam pendampingan dan pengentrian 1. Penguatan oleh semua pihat mulai dari TPPS
2. Harus dibekali dengan peralatan pendataan yang dalam aplikasi elsimil belum maksimal desa, TPPS Kecamatan dan TPPS
memadai Kabupaten.
3. Dibuatkan media/aplikasi pendataan yang efektif dan 2. Uji petik pendampingan kelapangan oleh
efisien. Seperti aplikasi elsimil tapi harus yang sudah pihak terkait termasuk bersama TA
siap pakai tidak banyak versi uji cobanya. 3. Mengadakan penguatan melalui zoom.
23 INDRAMAYU Data KRS Harus dibentuk PIC Data pada Dinas-dinas terkait Intrumen pengisian pendampingan terlalu rumit menyederhanakan instrumen isian
bagi TPK yang memiliki Latar Belakang
pendidikan Beragam
    Intensitas rapat Daring terkait data Yang terlalu menyelenggarakan rapat secara tatap muka langsung Dana operasional terlalu kecil,serta perlunya alokasi BOKB di susun kembali
sering sembari rekonsiliasi data penguatan TPK secara berkala
24 BANDUNG Jumlah Data Hasil Pendampingan Masih sedikit 1. Koordinasi dengan Admin Kecamatan untuk Masih Terdapat TPK yang belum dapat Melakukan koordinasi dengan Fasilitator di
yang diinputkan oleh TPK kedalam Aplikasi menyampaikan kepada seluruh TPK agar dapat menginputkan data hasil pendamingan pada kecamatan untuk memberikan pembinaan/
Elsimil. menginputkan data hasil pendampingan kedalam Elsimil dengan baik. pelatihan kembali kepada TPK yang masih belum
Elsimil. dapat menginputan hasil pendampingan pada
2. Koordinasi dengan Admin Kecamatan Terkait elsimil.
Masalah/kendala hambatan TPK dalam melakukan
penginputan data pendampingan pada Elsimil.
3. Membuat RTL dari setiap kendala dan masalah yang
ditembukan dilapangan agar dapat segera di tindak

4|7 Quick Wins- JAWA BARAT


DATA TIM PENDAMPING KELUARGA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
lanjuti.
    TPK menginputkan data hasil pendampingan 1. Koordinasi dengan Admin Kecamatan untuk TPK mengundurkan diri. Koordinasi dengan Fasilitator lapangan untuk
kedalam ELsimil Data yang Tidak Valid sehingga menyampaikan kepada seluruh TPK agar dapat pergantian TPK yang mengundurkan diri dan
sasaran yang seharusnya tidak beresiko menjadi menginputkan data hasil pendampingan dengan teliti melakukan pembinaan bagi TPK baru.
beresiko. ( TPK menginputkan hasil pemeriksaan dan menginputkan data yang Valid.
HB, LILA , IMT tidak sesuai/ Terbalik data yang 2. Koordinasi dengan Admin Kecamatan untuk
di inputkan ) melakukan pembinaan kepada TPK untuk pengisian
Elsimil bagi TPK yang masih bingung dalam
penginputan data pada Elsimil.
3. Koordinasi dengan Admin Kecamatan Terkait
Masalah/kendala hambatan TPK dalam melakukan
penginputan data pendampingan pada Elsimil
Membuat RTL dari setiap kendala dan masalah yang
ditembukan dilapangan agar dapat segera di tindak
lanjuti.
25 SUBANG Data yang dimasukan oleh TPK tidak terekam 1. Konsul dengan admin provinsi Pendampingan masih dilakukan seputar KIE, Penguatan pada fasilitator kecamatan
oleh elsimil 2. Re-check data di akun kabupaten fasilitasi rujukan dan bansos masih minim
dilakukan
    Beberapa admin kecamatan tidak memantau Evaluasi hasil input data elsimil Pendampingan masih dilakukan seputar KIE, Penguatan pada fasilitator kecamatan
TPK dalam input data elsimil fasilitasi rujukan dan bansos masih minim
dilakukan
26 BEKASI Kesulitan dalam akses data yang diperlukan di Melakukan pendekatan dengan dinas terkait dan membuat Anggota TPK ada yang Turn over Menguatkan dan memaksimalkan anggota TPK yg
Dinas terkait surat permintaan data dari Dinas KB berpengalaman dan memiliki jiwa sukarelawan
yang kuat.
      Masih banyak anggota TPK yang kurang Menggerakkan Lini lapangan baik PKB maupun
menguasai smart phone TPD ikut membantu dalam penggunaan smart
phone
27 KARAWANG Penggunaan Elsimil yang selalu terkendala Evaluasi berkala kepada masing-masing admin Kecamatan Fasilitasi penguatan pendampingan TPK Koordinasi dengan Satpel PPKB di masing-masing
dikarenakan server atau aplikasi yang sepertinya namun utamanya perlu ada penjelasan dan penguatan juga Kecamatan
belum optimal dari pihak BKKBN Provinsi atau Pusat

5|7 Quick Wins- JAWA BARAT


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
1 KOTA TASIKMALAYA Sulitnya pengajuan rujukan Di alokasikan secara universal lintas Kurangnya pemahaman tugas Di lakukan koordinasi dan pelaksanaan Rktl minlok perihal rujukan Agar rujukan baik fisik
bantuan karena terbatasnya sektor tpps kec dan kelurahan tugas tpps kecamatan dan kelurahan maupun fisik terealisasi
anggaran di masing2 daerah Pendataan bantuan agar
Sulitnya koordinasi satu data dikoordinasikan lintas sektor
penerima bantuan
2 BOGOR Base Data yg Update ada di Basis 1. Intervensi bantuan dan Pemahaman Tupoksi di TPPS, 1. Adanya pembinaan, Belum menjadi Hal penting 1. Dilakukan Pembinaan
(Tingkat Desa/Kel) penanganan sasaran, harus di di semua jenjang Pengawalan,Monev dan TPPS walau masih baru
verifikasi ulang sebelum di memfasilitasi Pelaporan TPPS terlaksana tingkat Balai
berikan Kqbupaten, Kecamatan, 2. Dukungan Anggaran
2. Update data secara periodic Desa/Kelurahan 3. Adanya Monev dari
3. Perlu adanya monitoring dan 2. Memberikan penghargaan kepada TPPS Kabupaten
evaluasi dalam TPPS tiap TPPS yg efektif dan inovatif
jenjang 3. Memaksimalkan TPPS Kecamatan
sebagai kepanjangan tangan TPPS
Kabupaten terhadap pengawalan
TPPS Desa/Kelurahan
    Tidak terinformasikannya jumlah 1. Informasi data yg update, 1. Koordinasi TPPS Belum menjadi Hal penting Kecilnya Aanggaran 1. Kolaborasi pelaksanaan
intervensi program PMT yg dengan menetapkan PIC di Kabupaten, dalam Minilokakarya kegiatan (minilokakarya
direncanakan setiap Dinas dan PIC diberikan menindaklanjuti KMK Dinas KB, Dinas
AKSes terhadap data di Dinas tersebut Kesehatan dan Minggon
2. Diberikannya insentif kepada 2. Adanya kebijakan lokal Kecamatan)
PIC, motivasi dalam pengawalan daerah dalam 2. Di diterbitkannya Surat
data penatalaksanaan edaran SETDA
3. Koordinasi di TPPS yg terjadwal Pencegahan dan berkenaan pentingnya
Penanganan Stunting laporan penanganan
3. Menjadi payung hukum dan pencegahan
dan rujukan tindakan stunting yg terukur di
dalam pelaksanaan di setiap wilayah
lapangan 3. Harus tersajinya Data
stunting di setiap
wilayah kerja
3 CIAMIS Menu PMT ditentukan oleh Melakukan koordinasi dengan pihak Penentuan waktu untuk Ditentukan waktu sebulan sebelum Waktu kegiatan bersamaan Penentuan jadwal prioritas
pemerintahan desa kadang kurang pemerintahan desa kegiatan koordinasi kegiatan sehingga tidak semua perbulan
sesuai dengan kebutuhan sehubungan padatnya jadwal kecamatan termonitoring
masing - masing OPD terkait dalam pelaksanaannya
    Data sasaran terlalu banyak Dalam penyaluran melibatkan TPK Sulit dalam mengambil Pertemuan secara FGD Tingkat kecamatan terdapat Dilaksanakan secara terpadu
keputusan jadwal kegiatan yang sangat dalam satu hari
padat
4 KOTA BOGOR Belum melakukan koordinasi 1. Koordinasi dengan Kadis DPPKB Ego sektoral dan kesibukan Koordinasi dan komunikasi dengan Pemahaman yang masih 1. Penguatan pada Kasi
mengenai PMT kegiatan di masing-masing Kadis DPPKB kurang terhadap pelaksanaan Kemas Kecamatan
OPD kegiatan Mini Lokakarya 2. Penguatan pada Kasi
Kemas Kelurahan
5 PURWAKARTA PMT yang bersumber dari CSR Berkoordinasi dengan TPPS Adanya keterlambatan data Melakukan koordinasi lebih intensif Pencairan BOKB yang Melakukan rapat koordinasi
Perusahaan Kabupaten, Dinkes, DPPKB dan yang masuk dari beberapa bersama Bappelitbangda dan Dinas terlambat dengan Dinas terkait
Kodim 0619 untuk Program BAAS, Dinas sehingga input Data terkait sehingga support data yang (DPPKB), UPT dan
Alhamdulillah CSR PT. Indorama Master Ansit bangda dibutuhkan dari Dinas yang terlambat koordinator TPK untuk
Sintetis tbk untuk 150 baduta Stunting Kemendagri untuk AKSi 1 dan 2segera dapat dikirimkan serta di input ke memberikan arahan

6|7 Quick Wins- JAWA BARAT


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
selama 3 Bulan terlambat, sehingga untuk Master Ansit bangda. Pelaksanaan Minilokarya,
masuk ke AKSi 3 Rembug kegiatannya dilakukan dengan
Stunting Kabupaten harus sistem rembes. Pembayaran
selesai dulu Pengisian AKSi 1 dilakukan pada saat kegiatan
dan 2 nya. tersebut sudah dilaksanakan.
6 KOTA BANDUNG PMT Dari Dinkes Sudah Tidak Ada 1. bantuan pangan swadaya Rapat Koordinasi Tidak rutin 1. Penguatan Peran TPPS Anggaran Yang Terbatas 1. membuat prioritas
masyarakat dilaksanakan karena tidak ada 2. Rapat Bisa di laksanakan sedangkan banyak pihak yang pembahasan mini
2. bantuan pangan dari opd anggaran bersamaan dengan kegiatan harus di undang lokakarya, peserta yang
3. bantuan pangan BAAS lainnya (ex.mini lokakarya di hadirkan sesuai
kecamatan) dengan pembahasan di
3. Rapat Bisa di laksanakan secara mini lokakarya
virtual 2. meminimalisir anggaran
untuk digunakan ke hal
yang lebih prioritas
7 PANGANDARAN Jumlah sasaran beresiko dan Peran BAAS dioptimalkan Pengaturan waktu SKPD untuk Penguatan Tupoksi TPPS masing- Waktu Pelaksanaan Mini Lokakarya terjadwal
stunting yang banyak, tidak adanya berkoordinasi masing SKPD
anggaran PMT di SKPD terkait
8 KOTA CIMAHI Tidak adanya PMT secara khusus 1. BAAS Belum adanya agenda rutin 1. Perkuat koordinasi Pembahasan pada 1. Membuat tema perbulan
untuk baduta berisiko stunting 2. Koordinasi dinkes dan TPPS Kota 2. Pelibatan kegiatan terkait stunting minilokakarya 2. Koordinasi kegiatan
puskesmas bulanan terkait TPPS
Kecamatan
9 KOTA DEPOK Sumber pelaporan TPPS semester 1. penanganan stunting di Kota Belum ada rakor tpps tingkat 1. Kegiatan monitoring upaya belum ada optimalisasi 3 1. Data Yang Sudah
1 2022 terdapat prioritas yang Depok dengan Inovasi D'Sunting kecamatan dan kelurahan percepatan penurunan stunting standar 4 pasti Dipublish Selanjutnya
menjadi penyebab kerentanan menara Menuju Depok zero belum ada optimalisasi Kader yang telah dilakukan oleh TPPS Pemanfaatan evaluasi dan Koordinator
pangan di Kota Depok New Stunting ketahanan Keluarga Kota Depok meliputi perencanaan rencana tindak lanjut pada Pkb/Fasilitator,
ketergantungan bahan pangan Dharma Wanita Persatuan Belum adanya Optimalisasi penganggaran dan kegiatan upaya pembahasan pendampingan TKB/TPD Membantu
terhap import yang cukup besar (DWP) bersama Tim Penggerak managemen data secara digital penurunan stunting oleh kelurahan, dan KRS yang sudah di Untuk Integrasi Data
rendahnya pendapatan keluarga Pemberdayaan Kesejahteraan dan pendekatan teknologi kecamatan dan OPD. Kegiatan intervensi secara detail Sasaran
pada beberapa kelurahan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok informasi dilaksanakan secara terintegrasi proggres pendampingan TPK 2. Melakukan Pemetaan
saranan prasana ekonomi terbatan membagikan sebanyak 1.508 baik melalui pertemuan, pada sasaran terlalu rendah Dan Evaluasi Kinerja
di beberapa kelurahan paket Paket Makanan kunjungan lapangan dan evaluasi Tpps Baik Tingkat
Tambahan (PMT) untuk balita pelaporan Kelurahan se
stunting di enam kecamatan. 2. Selanjutnya TPPS Kota Depok Kecamatan tapos.
2. Pemberian PMT ini merupakan melakukan rencana tindak lanjut 3. Evaluasi Integrasi Data
bagian dari program Depok pada pepres no 72 thn 2021 PPS Untuk Memudahkan
Sukses Bebas Stunting dengan menerbitkan; SK Wali Kota Dalam Seleksi Dan
Mewujudkan Kota Ramah Anak Tentang Tim Percepatan Identifikasi Aks, Tpps
(D'Sunting Menara). Penurunan Stunting Kota Depok Kelurahan Fokus Pada
3. Forum Rutin dalam rangka Baik Tk Kota, Kecamatan Dan Kelurahan Lokus Audit
monitoring Konvergensi dan Kelurahan Kasus stunting Sudah
Kolaborasi untuk menyamakan 3. SK Tim Audit Stunting Yang Menggunakan Output
persepsi percepatan penurunan Diketuai Oleh Ketua Harian Panduan Minilokakakrya
stunting di Kota Depok dilakukan TPPS Yaitu Kepala Bappeda Bkkbn Jabar menjadi
setiap 3 bulan sekali; Peraturan Wali Kota Tentang bahan evaluasi TPPS
Terdapat 45 Program/Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting kecamatan
yang dilaksanakan selama tahun Melakukan Berbagai Kolaborasi 4. Mou KUA Untuk Data
2021 meliputi intervensi Dengan Lintas Sector Catin terdaftar aplikasi

7|7 Quick Wins- JAWA BARAT


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
sensitive dan spesifik baik di Optimalisasi Manajemen Data Elsimil Kelurahan Se
Bappeda, Dinas Kesehatan, secara digital dan pendekatan kecamatan Tapos Kota
Dinas Pendidikan DP3AP2KB, teknologi informasi Depok dibuktikan
DKP3 dan Disduk Capil Rakor sosialisasi intas sektor dengan adanya surat
dilakukan 2 kali stiap tahun edaran pra nikah dan
terdapat minilokakarya yang rekapitulasi Data Catin
dilakukan kecamatan se kota KUA yang mendapatkan
Depok sebulan sekali bimbingan perkawinan
dengan materi
pencegahan stunting
Intervensi spesifik CSR
Pemberian Makanan
Sehat bagi baduta
stunting pada program
TP PKK D’Sunting
Menara se Kecamatan
se Kota Depok
Rekapituasi
pendampingan dan
Elsimil
10 KOTA BEKASI PMT bisa bersinergi dengan dashatAnggaran dashat dan menu PMT Konvergensi lintas OPD masih Sinergitas dalam konvergensi dapat TPPS kecamatan masih Perlunya sinergitas dan
agar jauh lebih tepat penanganan masih kurang bervariasi minim terjalin dan kurang terjalin dengan satu visi misi yang kuat kurang binaan koordinasi yg terjalin terkait
terhadap sasaran bersinergi tpps kecamatan
11 KOTA SUKABUMI Penggunaan 1 data stunting msh Rapat koordinasi lintas sektor 8 aksi konvergensi blm Evaluasi thd capaian 8 aksi Realisasi a anggaran di Komitmen thd penyerapan
blm optimal maksimal daerah tdk sesuai waktu anggaran hrs jd prioritas
daerah
    Harus ada aya komitmen pemda Perlu dukungan Surat tertulis dr Rapat koordinasi rutin secara Komitmen TPPS thd capaian target Terbatasnya jumlah peserta Harus ada nya keselarasan
ttg alokasi anggaran BKKBN, tentang posisi TA offline prevalensi stunting minlok Minlok PPS dengan minlok yg
di fasilitasi dinkes
12 MAJALENGKA Para pihak yang memiliki anggaran 1. Identifikasi para pihak yang Konvergensi PPS belum 1. Identifikasi para pihak ;pemerintah, Pelaksanaan Mini Lokakarya 1. Pelu dilakukan fasilitasi
PMT belum teridentifikasi memiliki anggaran PMT maksimal non pemerintah/swasta dan belum maksimal penguatan mekanisme
2. Mendorong Pemberian PMT masyarakat mini lokakarya
sesuai skala prioritas dan 2. Pelu dilakukan fasilitasi penguatan 2. Fasilitasi penyiapan
tatalaksananya konvergensi terutama ditingkat pelaksanaan mini
3. Mendorong panggangaran PMT kecamatan dan desa/kelurahan lokakarya
dari APBD dan Dana Desa 3. Mendorongn konvergensi oleh 3. Mendorong pelaksanaan
semua pihak; pemerintah, non mimi lokakarya
pemerintah/swasta dan masyarakat melibatkan para pihak
    Pemanfaatan PMT local 1. Mendorong pemanfaatan PMT Pemahaman konvergensi 1. Fasilitasi konvergensi pada Pendanaan Loka Karya 1. Mendorong pelaksanaan
desa/kelurahan dari kebun PKK, KWT belum dipahami pertemuan-pertemuan terlambat minilokakarya tetap
2. Mendorong pemanfaatan PMT 2. Mendorong TPPS aktif terlaksana
dari kebun, kolam sendiri menyampaikan konvergensi PPS 2. Mendorong pelaksanaan
sasaran 3. Mendorong Konvergensi PPS mini lokakarya tidak
3. Mendorong pemanfaatan PMT dengan keterlibatan memakan waktu lama
dari donator setempat fasilitator/pendamping program lain 3. Mendorong pelaksanaan
;PKH, PPJ, Pemuda Patriot, mini lokakarya
Motekar, pendamping desa dan sesederhana mungkin

8|7 Quick Wins- JAWA BARAT


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
lainnya
13 SUMEDANG Kurang tepat sasaran Segmentasi sasaran harus jelas  - -  Kualitas mini lokakarya Camat harus selalu di
ingatkan tentang tara lokmin
    Donatur 1. Koordinasi dengan TPPS  -  - Keterlibatan peserta lokmin Surat undangan harus selalu
kecamatan dan desa dari camat
14 BANDUNG BARAT Kegiatan Dashat yang belum Melakukan sosialisasi secara intensif Komunikasi sudah berjalan Rencana kerja tindak lanjut bersama Kesulitan didalam penyerapan Sistem penyerapan dana
maksimal dikarenakan kurangnya kepada masyarakat mengenai dengan baik, perlu ditingkatkan untuk percepatan penurunan stunting dana BOKB, dan tidak diperbaharui untuk
gerakan swadaya dari masyarakat kepedulian terhadap percepatan dengan rencana tindak lanjut tersedianya dana talang untuk memaksimalkan kegiatan
penurunan stunting di wilayahnya melakukan kegiatan sesuai dengan rencana kerja
yang telah disusun
15 CIREBON Tpps masih belum berjalan Diperlukan komitmen dan pertemuan Belum adanya penguatan Adanya pertemuan rutin berkaitan Masih belum mengisi panduan Memberikan pemahaman
maksimal agar keluarga beresiko dapat terhadap tpps kecamatan dan dengan tpps kecamatan dan desa mengenai hasil dari mini mengenai pengisian format
mendapatkan PMT tpps desa lokakarya minilokakarya
    Yang mendapatkan PmT baru Berkoordinasi dengan TPPs agar Belum adanya rencana kerja Perlu adanya koordinasi dan pemberian Masih belum fokus dalam Koordinasi dengan bidang
terhadap baduta dan bumil catin dan paslin mendapatkan PMT tpps dari tingkat kabupaten ke penguatan dan rencana kerja terhadap pembahasan minilokakarya dalduk mengenai
tpps kecamatan dan tpps desa tpps kecamatan dan tpps desa pembahasan minilokakarya
dan memberikan penguatan
ke uptdp5a mengenai fokus
dalam pemahaman dalam
upaya percepatan penurunan
stunting
16 CIANJUR Alokasi PMT belum ada untuk Koordinasi dengan dinas terkait Rapat TPPS baru bersifat Dibuatkan WAG untuk TIM INTI dari Tidak ada Jadwal Rutin Diingatkan melalui WAG oleh
Bunifas dan Catin (Fokus di general belum ada TPPS Pelaksanaan Kegiatan pengampu Kegiatan
Baduta, Balita dan Bumil) pembahasan perbidang.
        Belum ada kegiatan monev Memaksimal MKonev Parsial yangPelaporan (softfile maupun Diingatkan melalui WAG oleh
gabungan TPPS dilakukan masing0masing DInas Hardcopy) belum rutin pengampu Kegiatan
sampaikan
17 KOTA BANJAR pemberian PMT hanya sampai 3 menyasankan untuk bisa masuk Konvergensi didesa yang masih adanya sosialisasi dan pertemuan untuk Pembahasan atau isu dalam Diharapkan dengan adanya
bulan dalam sasasan DASHAT dan BAAS perlu adanya optimalisasi Peranoptimalisasi TPPS desa terurama dalam Mini Lokakarya lebih banyak elsimil terbaru yang sudah di
Desa karena Desa/Kelurahan konvergensi pada Bangga Kencana upgrade bisa lebih
mempunyai data prioritas daripada isu Stunting sehingga memudahkan UPTD (admin
sendiri sehingga perlu data yang dimunculkan dalam kec) bisa memudahkan dalam
sinergitas yang terjalin mjni lokakarya untuk stunting memunculkan isu
hanya itu itu saja Pendampingan terutama yang
Beresiko dalam Minilokakarya
18 KUNINGAN Bantuan yang tersedia belum dapatMembuat data prioritas penerima Rapat Koordinasi belum Membuat time shedule mengenai Rapat Belum optimalnya data yang Peningkatan kelengkapan
mencakup semua penerima PMT, agar bantuan PMT dapat tepat berjalan optimal Koordinasi TPPS sehingga dapat tersedia dalam pelaksanaan data yang tersedia dalam
Bantuan PMT sasaran tersusun pola kerja TPPS dalam periode Mini Lokakarya pelaksanaan Mini Lokakarya
waktu tertentu sehingga dapat dijadikan
bahan kebijakan di Tingkat
Kecamatan dan Desa
    Adanya Data Penerima PMT yang Koordinasi dengan semua Pihak agar Belum optimalnya kinerja TPPS Diperlukan adanya penguatan terhadap Kendala pada jadwal minlok Melakukan Koordinasi dan
belum mendapatkan Bantuan dapat memecahkan permasalahan Kecamatan dan TPPD Desa TPPS Tingkat Kecamatan dan Tingkat yang kadang berbentrokkan sinkronisasi jadwal Minlok
pendanaan dilapangan Desa untuk lebih mengkoordinasikan dengan agenda masing-
permasalah stunting di level Kecamatan masing di kecamatan,
dan Desa sehingga target pelaksanaan
terhambat
9|7 Quick Wins- JAWA BARAT
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
19 SUKABUMI Penyajian PMT masih belum TPPS kabupaten perlu memberikan Tahapan pelaksanaan Mendorong Bapeda untuk membuat Pelaksanaan Mini lokakarya Pembekalan UPT dalduk dan
memenuhi standar baik secara arahan khusus terkait standar PMT terhambat kesibukan masing- jadwal pelaksanaan setiap tahapan belum substansial TPPS Kecamatan terkait
kuantitas maupun intensitas bagi sasaran kemudian lakukan masing OPD konvergensi standar pelaksanaan Mini
penyaluran evaluasi secara berkala terutama lokakarya,
untuk mengenai keberlanjutan
bantuan
    distribusi tidak merata TPPS perlu memiliki data yang Data aksi bangda tidak tersedia Penunjukan operator pengisian aksi OPD KB belum melakukan Mendorong OPD KB
menjadi panduan dalam efektivitas di semua OPD bangda evaluasi menunjukkan bidang khusus
distribusi PMT sehingga tidak terjadi supaya dilakukan evaluasi
penumpukan penerima manfaat mini lokakarya setiap bulan
disatu wilayah saja. Kemudian PMT
disesuaikan dengan kebutuhan
karena setiap sasaran memiliki
masalah berbeda
20 TASIKMALAYA Penggunaan Dana Desa untuk 1. Sosialisasi kriteria dan sasaran Pemahaman indikator 1. Dilakukan penguatan kembali Adanya perbedaan data hasil 1. Dilakukan koordinasi
PMT belum efektif dan maksimal KRS yg mendapatkan PMT yg di percepatan penurunan stunting terkait indikator2 tersebut sesuai dampingan TPK dengan pihak don komunikasi dalam
intervensi oleh dana desa sesuai perpres 72 dan dengan bidang OPD masing2 puskesmas dan desa setiap dampingan TPK
2. Diperlukan surat tertulis sebagai perkaban no 12 tahun 2021 yg 2. Dilakukan rapat rutin TPPS setiap dengan petugas terkait
penguat alokasi dana desa dirasa masih kurang oleh TPPS bulan di lingkungan
untuk PPS dari DPMD Kabupaten 3. Monitoring kinerja TPPS oleh puskesmas dan desa
kabupaten Ketua TPPS Kabupaten setempat
3. Dilakukan monev dan verifikasi 2. Dilamukan monitoring
RAPBDes bersama hasil
pendampingan TPK
sebelum dilaksanakan
minilokakarya
3. Dalam minilokakarya
dilibatkan perwakilan
TPK
21 KOTA CIREBON Pemutakhiran data sasaran Melakukan identifikasi sumber data Tidak ada anggaran (fasilitas) Melakukan advokasi dan identifikasi Waktu pelaksanaan kegiatan Melakukan komunikasi
berisiko stunting (secara resmi) yang lebih termutakhirkan, misalnya bagi TPPS Kec dan Kelurahan kegiatan pemerintah kec/ kel yang bisa tidak pasti/ random (Karena dengan kecamatan perihal
berjalan lambat, terutama hasil data hasil dari Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan merge dengan kegiatan PPS dalam pedoman yang rutinitas pelaksanaan
pemutakhiran PK (sebagai calon koordinasi PPS diberikan mandat inisiasi minilokakarya
sasaran) adalah pihak kecamatan)
    Dasar regulasi intervensi spesifik Melakukan advokasi kepada pelaku Tidak ada instrumen (satu data) Melakukan advokasi dan komunikasi Keterlambatan ketersediaan Melakukan advokasi perihal
(terutama BAAS) bagi mitra atau utama (pengelola utama) yang yang bersifat realtime dan secara berjenjang (tingkat kota hingga dana kegiatan alokasi dana kegiatan ke PJ
pemerintah daerah tidak terlalu melakukan intervensi spesifik di dijadikan rujukan capaian kelurahan) kegiatan
kuat atau mengikat berbagai jenjang pemerintahan bersama
22 GARUT Tidak dilakukan terlebih dahulu 1. Sebelum penyaluran bantuan Tidak adanya penanggung 1. Dibentuk Tim khusus Admin Data Pelaksanaan Mini Lokakarya 1. Harus ada pembekalan
verifikasi dan validasi data dilakukan verifikasi dan validasi jawab Admin Data di TPPS TPPS Kabupaten diluar struktural belum sesuai pedoman teknis mini lokakarya
bersama instansi terkait data sasaran sesuai dengan Kabupaten TPPS kepada TPPS
data terbaru 2. Di setiap SKPD ditunjuk admin data Kecamatan
2. Sasaran pemanfaat khusus stunting3. 2. Disiapkan oleh TPPS
diprioritaskan di lokasi lokus Kabupaten format dan
stunting tahun berjalan bahan untuk Mini
Lokakarya
3. Untuk mempercepat

10 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
pelaporan hasil Minilok
harus dibuatkan
pelaporan secara online
    Pendistribusian tidak sampai 1. Ada bantuan motor dari pemda Keterlibatan SKPD/OPD belum 1. Memaksimalkan komitmen SKPD Mini Lokakarya baru 1. Anggaran Mini
rumah sasaran shingga diwilayah Garut untuk 67 puskesmas maksmsimal dalam rembuk stubting Kabupaten dilaksanakan pertengahan Lokakarya langsung
tertentu harus mengeluarkan biaya untuk digunakan pembagian 2. Koordinasi kepada ketua TPPS tahun ditransfer ke rekening
transfortasi untuk mengambil PMT PMT 3. Disediakan operasional untuk TPPS dari Kas Daerah
2. Mengkoordinasijlkan dg TPPS Kabupaten supaya tidak ada
desa/TPPS desa keterlambatan pencairan
3. Mengkoordinasikan ke 2. Penguatan kapasitas
puskesmas yang diberi bantuan kepada TPPS
motor Kecamatan tentang
peran dan fungsi
23 INDRAMAYU perlu adanya penjelasan terperinci Adakan pertemuan khusus Kepedulian dinas-dinas terkait perlu adanya penekanan oleh kepala anggaran minlok terlalu kecil, evaluasi kembali Alokasi
untuk PMT di BOKB membahan topik berikut masih rendah terhadap stunting daerah sehingga tamu undangan BOKB
terlalu sedikit
        TPPS Kecamatan dan desa perlu adanya intervensi oleh kepala Mini Lokakarya yang terlalu kurangi intensitas untuk
masih pasif daerah sering kemudian alokasi anggaran
dapat digabungkan
24 BANDUNG Belum semua sasaran beresiko Melakukan rekomendasi agar Masih ada beberapa pihak OPDKooordinasi dengan TPPS agar setiap Masih terdapat kecamatan Koordinasi dengan kecamatan
mendapatkan fasilitasi pemberian pemberian dapat diberikan kepada yang belum melaksanakan kegiatan dapat terlaksana secara yang belum melaksanakan tersebut terkait kendala dan
PMT. sasaran yang beresiko. kegiatan secara konvergensi. konvergensi. mini lokakarya sesuai juknis masalah dalam pelaksanaan
yang ditetapkan. mini lokakarya dan sosialisasi
kembali tergait juknis
pelaksanaan mini lokakarya.
    Pemberian PMT tidak melakukan rekomendasi agar Masih ada beberapa pihak OPDKooordinasi dengan TPPS agar setiap    
berkelanjutan hanya dilakukan pemberian PMT dapat berkelanjutan yang belum melaksanakan kegiatan dapat terlaksana secara
pada satu waktu dalam jangka dengan pemberian makanan kegiatan secara konvergensi. konvergensi.
waktu yang sebentar. tambahan yang variatif.
25 SUBANG Penyergaman bantuan (pmt) BAAS 2.0 Penguatan tpps kec dan desa Kamisan stunting, rapat koordinasi rutin Pembahasan dalam mini Fasilitasi by WA atau
tiap bulan lokakarya pertemuan sebelum
pelaksanaan
26 BEKASI Dinas yang terkait dengan Koordinasi yang intensif dan Luasnya wilayah serta Memprioritaskan kecamatan dan desa Pembahasan dalam mini Fasilitasi by WA atau
pembagian PMT ( Dinkes) baru mendorong Dinkes untuk banyaknya kecamatan dan yang menjadi Lokus lokakarya pertemuan sebelum
mau menyalurkan PMT sesuai menyalurkan PMT tepat waktu dan desa sedikit banyak menjadi pelaksanaan
penganggaran di bulan Juni sasaran kendala dalam berkoordinasi
27 KARAWANG Penggunaan Dana Desa untuk 1. Berkoordinasi dengan Tenaga Konvergensi TPPS di tingkat Selalu melibatkan TPPS Kecamatan dan Pelaksanaannya belum sesuai Monitoring dan evaluasi ke
PMT Pendamping Desa dari Kabupaten sudah sangat baik, Desa/Kelurahan dalam setiap kegiatan dengan panduan yang ada masing-masing Kecamatan
Kemendes namun mungkin konvergensi di untuk penguatan TPPS nya juga
2. Rencananya bulan Juli akan tingkat Kecamatan dan
dilakukan kegiatan Rakor yang Desa/Kelurahan masih dirasa
membahas terkait hal ini dengan kurang
mengundang narasumber dari
Kemendes dan tentunya
pesertanya adalah Kepala Desa
dan utamana Kepala Desa
Lokus Stunting (mungkin dapat

11 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KONVERGENSI MINILOKAKARYA
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
difasilitasi dari Provinsi terkait
narahubung dari narasumber
Kemendes)

12 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
AUDIT KASUS STUNTING BAPAK ASUH ANAK STUNTING
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
1 KOTA TASIKMALAYA Lambatnya pelaksanaan AKS Penekanan dari prov kepada opd yg terlambat Aplikasi BAAS belum banyak dipahami dan tdk Aplikasi BAAS agar dimudahkan dalam
melaksanakan AKS sesuia harapan user pengisian oleh admin kota/ kab
2 BOGOR Jarak lokus AKS 1. Penguatan TIM AKS dan TPK wilayah Tidak adanya PIC kegiatan 1. Berkoordinasi di TPPS Kabupaten
lokus dalam pelaksanaan AKS 2. Pemahaman arah program
2. Intensitas Koordinasi di TIM AKS 3. Menyusun model BAAS tingkat Kabupaten,
3. Membuat Grop WA Tim AKS belum bisa terlaksana
    Padatnya agenda Dinas 1. Koordinasi di Dinas    
2. Berbagi peran dan pematangan
persiapan pelaksanaan
3. Mengindari bentrok kegiatan
3 CIAMIS Penentuan lokasi sasaran AKS yang masing - masing dicari lokasi desa yang berdekatan dalam 1 Belum ada event yang bisa digunakan untuk Koordinasi dengan Kodim & OPD terkait
sasaran di lokasi yang berbeda kecamatan sosialisasi BAAS
    Status sasaran ketika di kunjungi sudah berubah/sudah Dilakukan pencarian ulang langsung Belum menemukan Bapak asuh Koordinasi bersama lini lapangan
dalam kondisi tidak beresiko melibatkan TPK
4 KOTA BOGOR Belum dilaksanakan tahapan AKS Koordinasi dan komunikasi dengan Data sasaran KRS yang masih harus di validasi1. Koordinasi dengan bidang data DPPKB
DPPKB/Bidang KB dan di verifikasi 2. Koordinasi dengan PLKB
3. Koordinasi dengan TPK
5 PURWAKARTA Tim Teknis AKS sibuk mengikuti kegiatan lain di luar Melakukan koordinasi lebih intensif kepada Tim Sosialisasi BAAS yang bersumber dari CSR Melakukan koordinasi lebih intensif dengan
kegiatan AKS, sehingga ada keterlambatan pada saat Teknis, dan melakukan koordinasi mengenai Perusahaan Kodim 0619 dan OPD terkait untuk bersama-
kegiatan AKJS tersebut. RKTL dengan Tim teknis yang sibuk tersebut. sama memfasilitasi BAAS tersebut,
Alhamdulillah untuk BAAS Kab. Purwakarta
mendapatkan CSR dari PT. Indorama Sintetis
tbk untuk Baduta Stunting berjumlah 150 Baduta,
PMT selama 3 Bulan.
6 KOTA BANDUNG -  - - -
7 PANGANDARAN Permasalahan sasaran yang kompleks Anggaran penanganan Belum memahami pentingnya BAAS Penguatan Lintas Sektor
8 KOTA CIMAHI Kesibukan masing-masing sehingga terkadang agenda Memperkuat dukungan RSUD 2. Perkuat Kesulitan menemukan orang yang mau 1. Bersurat secara formal
pertemuan mundur koordinasi tim pakar dan tim teknis menjadi BAAS 2. Koordinasi melalui TPPS
9 KOTA DEPOK Kertas Kerja AKS yang terisi belum banyak bisa KRS idealnya diperbarui untuk detail pernyaan sudah mendaftarkan pic BAAS belum ada sudah mendaftarkan kembali pic admin kota
memberikan informasi lebih detail khususnya di dan menjadi pendalaman pemahaman tim konfirmasi admin pusat koordinasi intens untuk fasilitasi program
pertanyaan psikologi pakar dalam seleksi pada sasaran aks banyaknya kegiatan di bidang pengampu kegiatan BAAS
dikarenakan padatnya jadwal bidang pengampu aks koordinasi intens dengan pengampu bidang sehingga terhambat dalam koordinasi
dan menyamakan jadwal pemangku kepentingan ketua dan diprioritaskan kegiatan AKS TA
TPPS dalam pelaksanaan diseminasi AKS terhambat mengkonfirmasi tim pakar terkait untuk dapat
keterlibatan 1 tim pakar dari obgyn untuk melakukan ikut serta dalam stiap kegiatan atau tahapan
identifikasi dan kunjungan lapangan pada sasaran aks AKS
masih sulit dilakukan disebabkan padatnya jadwal
aktifitas
           
10 KOTA BEKASI Tim Pelaksana dan Tim Pakar koordinasi kurang waktu Koordinasi terjalin dan bersinergi Masih banyak yang belum memahami fungsi Pembahasan tentang BAAS bisa disosialisasikan
yang banyak dari BAAS ulang dan bisa bersinergi melalui TPPS
11 KOTA SUKABUMI TA belum mendapatkan subtansi materi yg utuh Penguatan materi AKS Blm adanya juklak dan juknis BAAS Penguatan materi ttg BAAS
    Komitmen thd penyerapan anggaran sesuai timeline Rapat koordinasi dgn tim pakar dan TA BAAS harus jd salah satu indikator penilaian Komitmen pemda
daerah
12 MAJALENGKA Pelaksanaa AKS belum terlaksana 1. Koordinasi persiapan form, data bahan Pemahaman BAAS belum dipahami 1. Pelu dilakukan fasilitasi pengutan
AKS pemahaman BAAS dan aplikasi BAAS
2. Koordinasi kepada Tim AKS 2. Perlu dilakukan koordinasi di lini lapangan
13 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
AUDIT KASUS STUNTING BAPAK ASUH ANAK STUNTING
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
3. Koordinasi kepada Tim pakar tingkat desa/kelurahan menyusun skala
prioritas sasaran KRS
3. Menggali potensi BAAS tingkat
desa/kelurahan, kecamatan dan tingkat
kabupaten
    Anggaran AKS belum tersarap 1. Mendorong pengajuan anggaran AKS BAAS belum maksimal 1. Perlu dilakukan sosialisasi BAAS kepada
2. Fasilitasi menyusun jadwal AKS sesuai para pihak ; pemerintah, Non
tahapan pemerintah/swasta/organiasi profesi dan
3. Mendorong memulai pelaksanaan AKS masyarakat
untuk tahapan-tahapan yang tidak 2. Identifikasi potensi BAAS
memerlukan 3. Fasilitasi pelaporan BAAS
anggaran
13 SUMEDANG Tim pakar selalu sibuk Selalu berdiskusi antar tim pakar Mencari yang mau menjadi Bapak Asuh sangat Dengan kebijakan Bupati terutama bagi PNS
sulit agar sebagian kecil gajihnya untuk di
sumbangkan
    Tim teknis suka hadir mewakilkan Surat undangannya harus di ketua TPPS Kurang pedulinya para pengusaha Harus ada surat himbauan dari Bupati
Kabupaten
14 BANDUNG BARAT Perlunya identifikasi yang mendetail mengenai data Meningkatkan kinerja pendataan melalui Masih belum Maksimalnya informasi tentang
Melakukan Sosialisasi secara berkala mengenai
sasaran sehingga muncul auditee prioritas beberapa media (KMS,KKA,Elsimil) Bapak Asuh Anak Stunting Program Percepatan Penurunan Stunting melalui
Kegiatan Bapa Asuh Anak Stunting
15 CIREBON Dalam proses menemukan catin yang beresiko Bersama dengan tim teknis berkoordinasi dan Baas masih masih hanya lingkungan TNi dan Masih terus mensosilisasikan dan berkoordinasi
dapat mendatangi dan menemukan catin yang dari kampus ugj pada saat pertemuan mengenai BAAS
beresiko
    Waktu pelaksanaan kajian dan diseminasi Berkoordinasi dengan tim pakar Baas masih berupa sembako belum sesuai Masih terus d koordinasikan dan di
dengan buku panduan baas sosialisasikan
16 CIANJUR penyesuaian Jadwal kegiatan karena Kesibukan dari Tetap dilaksanakan dengan konsekuensi tidak Koordinasi dengan KODIM yang sulit untuk Dibuat menjadi Inovasi dari DPPKBP3A dalam
TIM PAKAR dan TIM TEKNIS semua TIM yang terlibat bisa hadir ditindaklajuti dengan komitmen, kegiatan Gebrak Roasting yang langsung
kegiatan berbasis di tingkat kecamatan dan
langsung di Launching oleh BUPATI
    Tindaklanjut dari RTL yang Penganggarannya sudah Memaksimalkan kegiatan yang berasal dari Pemanfaatan Aplikasi BAAS belum maksimal Dibentuk Forum Orangtua Asuh ditingkat
dikunci Pihak ke 3 (dana CSR) Kecamatan
17 KOTA BANJAR masih sulitnya sasaran yang dianggap emergency berkoordinasi dengan Puskesmas dan TPK masih belum terekap san terdatanya yang akan membuat surat kepada TPLS kecmatan
untuk diangkat dalam AKS untuk melihat dan Mendata sasaean Beresiko menjadi BAAS dan Kelurahan untuk meminta data yang menjadi
yang dianggap emergency untuk diangkat BAAS
dalam AKS
        belum adanya sosialisasi pada CSR atau berkoordinasi dengan Bappeda dan DPPKB
stakeholder dalam BAAS untuk mengundang CSR atau stakeholder untuk
merumuskan BAAS dan membuat donasi untuk
BAAS
18 KUNINGAN Belum dapat teraksesnya dana BOKB Dalam tahapan awal melakukan koordinasi Advokasi BAAS yang belum optimal Dilakukannya Advokasi yang lebih intens baik
dengan Tim AKS dalam penyiapan data, dan pendekatan secara formal dan informal kepada
melakukan tahapan sesuai strategi intern di pihak yang dapat membantu dalam program
Kabupaten agar tahapan AKS dapat berjalan BAAS
    Jadwal Tahapan AKS yang dilakukan oleh Tim Teknis Pembuatan Time Shedule yang terperinci Sosialiasi BAAS yang belum optimal Dilakukannya Sosialisasi berkala kepada semua
dan Tip Pakar mengenai Tahapan AKS, sehingga Tim Teknis elemen, sehingga diharapkan akan banyak stoke
dan Tim Pakar dapat mempersiapkan dan holder yang akan berperan aktif dalam Program
menselaraskan Jadwal yang sudah dibuat BAAS
14 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T
AUDIT KASUS STUNTING BAPAK ASUH ANAK STUNTING
NO KAB/KOTA
MASALAH STRATEGI MASALAH STRATEGI
19 SUKABUMI Kurangnya referensi data selain dari dinas kesehatan OPD KB harus memiliki sumber data lain selain TPPS belum memiliki sistem yang menjadi TPPS melakukan pertemuan membahas BAAS,
EPPGBM. Misalnya KRS dan data hasil mini panduan kegiatan yang berkaitan dengan membuat surat perintah mengenai aktivitas yang
lokakarya. BAAS berkaitan dengan BAAS di masing-masing
kecamatan, membuat regulasi peran serta
swasta
    RTL belum dilaksanakan oleh semua OPD Perlu penekanan dari TPPS kabupaten OPD KB sebagai koordinator BAAS belum Mendorong OPD KB melakukan koordinasi
berkaitan dengan pelaksanaan RTL dan bergerak dengan TPPS kabupaten membahas khusus
dilakukan evaluasi BAAS
20 TASIKMALAYA      
21 KOTA CIREBON Keterlambatan alokasi pendanaan kegiatan Melakukan advokasi ke PJ kegiatan perihal Selain BKKBN, lintas kementerian badan/ Mendorong Pemda untuk mengeluarkan
prioritas pelaksanaan kegiatan lembaga yang lainnya belum memiliki produk kebijakan yang mendukung pelaksanaan BAAS
kebijakan atau regulasi yang mendorong BAAS
    Penyesuaian alokasi waktu Tim Pakar dalam setiap Mendorong PJ kegiatan untuk melakukan Informasi Tebas Online belum merata pada Sosialisasi secara masif dan penggalangan
tahapan proses kegiatan komunikasi dengan tim pakar secara intensif para perangkat daerah atau mitra komitmen bagi para perangkat daerah atau mitra
pembangunan pembangunan
22 GARUT 1. Keterlambatan pelaksanaan AKS 1. Pencairan Dana BOKB harus diproyeksikan 1. Belum tersebarnya informasi tentang BAAS 1. Harus dibuatkan media publikasi secara digital
bisa cair di awal tahun di medsos
2. Harus diatur dalam juknis lebih detail 2. Dibuatkan surat resmi dari Kepala daerah
komponen biaya kegiatan AKS kepada instansi terkait dan pihak lainnya tentang
program BAAS
    1. Koordinasi dengan tim tekhnis dan tim pakar yang 1. Menyepakati jadwal di awal agenda 1. Tidak berjalannya peran PIC BAAS karena 1. Harus dibentuk Tim Khusus
sibuk pelaksanaan bersama tim memiliki tugas pokok yang banyak penanggungjawab program BAAS agar bisa
2. Pembekalan pelaksanaan AKS kpd tim fokus dalam melakukan advokasi ke berbagai
pakar dan tim tehnis pihak
2. PIC hanya sebagai penanggungjawab secara
struktural saja
23 INDRAMAYU Tim pakar lokasinya terlalu jauh perlu adanya perubahan SK AKS Pengumpulan Dana kepada ASN perlu dibuatkan regulasi setingkat menteri
24 BANDUNG Kesibukan Tim Pakar membuat sulit untuk dilaksanakan Merujuk Auditee ke RSUD yang telah Program BAAS Belum tersosialisasikan denganMembuat Surat Edaran dari Pemimpin Daerah
kunjungan lapangan oleh Tim Pakar. direkomendasikan oleh Tim Pakar. baik. dan mensosialisasikan kembali terkait BAAS.
    Kepala Desa/ Camat menolak wilayahnya menjadi Memberikan pemahaman dan sosialisasi terkait    
lokus AKS. AKS.
25 SUBANG Pelaksanaan RTL AKS   Bentuk bantuan yang fokus pada intervensi Koordinasi dengan dinkes dan bappeda
spesifik
26 BEKASI Bidang pengampu kegiatan AKS kurang 1.Menguatkan personel yang ada untuk bisa Belum adanya wadah dan regulasi yang Perlu koordinasi dan mendorong Bappeda untuk
semangatnya.Disamping mau pensiun jg personilnya mengerjakan kegiatan mengatur masalan BAAS sehingga terkesan membuat perencanaan masalah BAAS
kurang memahami kegiatan.Menjadwalkan kegiatan di 2.Melibatkan pegawai senior yang masih berjalan apadanya dan sendiri sendiri Menguatkan peran Bappeda untuk
Bulan Juni mempunyai semangat bekerja walaupun mengkoordinasikan BAAS di level sekda dan
mendekati pensiun Bupati
3.Mendorong dan membantu hal hal yang
diperlukan dan dikerjakan.
27 KARAWANG Rencana Tindak Lanjut dari sasaran AKS belum jelas Memetakan setiap sasaran AKS dengan    
masing-masing RTL nya dan berkoordinasi
dengan pihak BAZNAS apabila dari pihak OPD/
Instansi Pemerintah Kabupaten tidak dapat
menyelasaikan RTL yang sudah dirancang

15 | 7 Q u i c k W i n s - J A W A B A R A T

Anda mungkin juga menyukai