Anda di halaman 1dari 3

ُ‫ل للاه‬ ُ‫علَى َرس ْو ه‬ َ ُ‫س ََلم‬ َّ ‫ص ََلةُ َوال‬ َّ ‫الـ َح ْمدُ للهُ َوال‬ Yang pertama, perbanyaklah

nyaklah istighfar. Jika kita di Ramadhan ini, kita


sudah banyak beristighfar. Di waktu-waktu ini, tambah lagi, minta
‫ أَ َّما بَ ْع ُد‬، َ‫ن َو َاَلُه‬ َ ‫علَى آ هل هُه َو‬
ُْ ‫ص ْح هب هُه َو َم‬ َ ‫َو‬ ampun dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, minta agar Allah
menggugurkan dosa-dosa kita. Kenapa demikian?? Karena yang
Ustadz, Uztadzah dan teman-teman yang dirahmati oleh Allah membuat kita terjatuh di 10 hari terakhir, yang membuat kita gagal,
Subhanahu wa Ta’ala. yang membuat kita malas baca Al-Qur’an di hari-hari terakhir, yang
membuat kita tidak semangat dalam melakukan tarawih
Tanpa terasa kita sudah ada di hari-hari terakhir di bulan suci
atau Qiyamul Lail, salah satunya adalah dosa.
Ramadhan. Tanpa terasa kita sudah berada di hari-hari terbaik di
bulan suci Ramadhan, 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan. Ini Allah berfirman dalam surat Asy-Syura’ ayat 40:
puncak-puncaknya Ramadhan.
‫س ِيِّئَةٌ ِ ِّمثْلُ َها‬
َ ‫س ِيِّئَ ٍة‬
َ ‫َو َجزَ ا ُء‬
Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits Bukhari:
“dan hukuman dari keburukan adalah keburukan yang semisalnya”
‫َو ِإنَّ َما األ َ ْع َما ُل ِب ْالخ ََواتِ ِيم‬ (QS. Asy-Syura)

“Sesungguhnya amal ibadah tersebut tergantung Teman-teman yang dirahmati oleh Allah,
detik-detik terakhirnya.” (HR. Bukhari)
Tahukah jika kita malas-malasan di 20 hari pertama di bulan
Amal ibadah itu tergantung bagaimana kita menyelesaikannya. Ramadhan, maka itu akan mempengaruhi semangat ibadah kita di
Seseorang yang semangat beribadah di hari pertama, hari kedua, hari hari-hari terakhir. Salah satu penyebab kita ghibah di hari-hari
ketiga, hari keempat, lalu malas dihari ke 21, 28, 29, maka terakhir adalah ghibah di 20 hari sebelumnya. Salah satu yang
dikhawatirkan dia tidak mendapatkan keberkahan dan ampunan dari membuat kita malas shalat di hari-hari terakhir adalah karena kita
Allah Subhanahu wa Ta’ala di bulan suci Ramadhan. Ini adalah hari- malas shalat di 20 hari sebelumnya.
hari terbaik, ini adalah hari-hari yang dimuliakan para Sahabat, para
Oleh karena itu putus mata rantai keburukan tersebut. Putus dengan
Tabi’in, para ulama.
apa? Putus dengan istighfar dan taubat kepada Allah Subhanahu wa
Teman-teman yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Ta’ala. karena kita tahu bersama yang membuat kita berat untuk
melangkah, yang membuat kita berat untuk membaca Al-Qur’an,
Oleh karena itu, ada beberapa tips agar kita bisa sukses di 10 hari ini,
yang membuat kita ngantuk ketika shalat lail atau shalat tarawih, lagi-
ada beberapa kiat yang dijelaskan oleh para ulama agar kita benar-
lagi adalah dosa. Maka dosa tersebut akan menghambat ibadah kita.
benar bisa memaksimalkan hari-hari terakhir kita dengan Ramadhan.
Dosa itu ibarat beban yang ada di pundak-pundak kita, maka
singkirkan beban dosa tersebut dari pundak kita. Perbanyak istighfar Khususnya di 10 hari terakhir, kita ingin ibadah-ibadah kita di 10 hari
dan bertobat kepada Allah. Maka rasakan sendiri bagaimana kita akan terakhir adalah puncak dari ibadah kita di 20 hari sebelumnya. Maka
lebih nyaman dalam beribadah, kita akan lebih ringan dalam minta pertolongan kepada Allah.
membaca Al-Qur’an atau Qiyamul Lail dan Berdzikir di 10 hari terakhir
ini, karena Allah menghapuskan dosa-dosa kita. ‫َو ُحس ِْن ِع َبادَتِ َك‬
Kiat yang kedua, teman-teman yang dirahmati oleh Allah, bertawakal “Agar aku memperbaiki amal ibadahku.”
kepada Allah
Teman-teman yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, salah
ُ‫علَى اللَّـ ِه فَ ُه َو َح ْسبُه‬
َ ‫َو َمن يَتَ َو َّك ْل‬ satu syiar kita memasuki 10 hari terakhir adalah:

“Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan ‫ال حول وال قوة إال بالل‬
cukupkan (Allah akan wujudkan keinginan kita)” (QS. Ath-Thalaq: 3)
Tidak ada daya dan kekuatan, kita nggak akan bisa shalat, kita nggak
Ketika kita memasuki 10 hari terakhir ini, dengan mengharapkan akan bisa istiqomah sampai hari terakhir, kita nggak akan bisa mudah
pertolongan dari Allah, dengan bersandar pada kekuatan Allah membaca Al-Qur’an, kita nggak punya kekuatan untuk itikaf,
Subhanahu wa Ta’ala dan kita menginginkan mendapatkan khusnul kekuatan untuk berdzikir, illa billah. Kecuali dengan pertolongan
khotimah, mendapatkan Lailatul Qadar, maka Allah akan wujudkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali dengan hidayah dan taufiq dari
hal tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan sampai kita memasuki 10 hari
terakhir hanya berbekal pengalaman kita, hanya berbekal ilmu kita,
ُ‫علَى اللَّـ ِه فَ ُه َو َح ْسبُه‬
َ ‫َو َمن يَتَ َو َّك ْل‬ hanya berbekal kepedean kita, jangan sampai kita meremehkan
ketawakalan, karena kita lemah.
“Barangsiapa yang bertawakal, bersandar meminta pertolongan
‫ض ِعيفًا‬ ُ ‫س‬
َ ‫ان‬ ِ ْ َ‫َو ُخ ِلق‬
َ ‫اْل ْن‬
kepada Allah maka Allah akan mewujudkan keinginannya”
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, di detik-
“Allah ciptakan manusia dalam kondisi lemah” (QS. An-Nisa'[4]: 28)
detik terakhir menjelang 10 hari terakhir, di dalam shalat kita
hendaknya kita sisipkan sebelum kita salam membaca: Dan yang lemah tidak akan mampu bertahan di 10 hari terakhir
kecuali dengan pertolongan Allah.
‫ش ْك ِر َك َو ُحس ِْن ِعبَادَتِ َك‬ َ ‫اللَّ ُه َّم أَ ِع ِنِّى‬
ُ ‫علَى ِذ ْك ِر َك َو‬
Kiat yang ketiga teman-teman yang dirahmati oleh Allah Subhanahu
“Ya Allah tolonglah aku sehingga aku bisa berdzikir kepadaMu, aku wa Ta’ala, marilah kita di 10 hari terakhir ini berhusnudzon (berbaik
bisa bersyukur kepadaMu dan aku bisa memperbaiki ibadahku” sangka) kepada Allah. Bahwa Allah akan memberikan taufiq kepada
kita jika kita meminta, Allah akan membuat kita mendapatkan Lailatul berubah, masih ada kesempatan untuk mendapatkan Lailatul
Qadar dan sukses menutup Ramadhan tahun ini dengan khusnul Qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan. Husnudzan kepada
khotimah jika kita benar-benar berusaha dan berdo’a, husnudzan Allah! Jangan merasa kayaknya ana sudah tidak mungkin lagi
kepada Allah. mendapatkan Lailatul Qadar. Padahal 10 hari terakhir belum berakhir.
Husnudzan kepada Allahu Jalla wa Ala.
Allah berfirman dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Thabrani:
Teman-teman yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,
َ َ‫أَنَا ِع ْند‬
َ ‫ظ ِِّن‬
‫ع ْبدِي ِبي‬ Kita akan memasuki puncak-puncaknya Ramadhan, keluarkan seluruh
“Aku tergantung prasangka (keyakinan) hambaKu terhadapKu” tenaga kita, keluarkan seluruh kemampuan kita, waktu-waktu kita,
raihlah Lailatul Qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan, raihlah
‫ َو ِإ ْن ش ًَّرا فَشَر‬، ‫ِإ ْن َخي ًْرا فَ َخي ٌْر‬ khusnul khotimah di bulan suci Ramadhan. Ingat kesalahan,
kekurangan, kekhilafan, kemalasan yang kita lakukan selama 20 hari
“Kalau prasangka itu baik maka hasilnya akan baik, tapi kalau ini, masih bisa berakhir manis, karena Nabi bersabda:
prasangka itu buruk maka hasilnya pun akan buruk” (HR. Thabrani)
Maka berbaik sangkalah kepada Allah, jika kita masuk di 10 hari ‫َو ِإنَّ َما األ َ ْع َما ُل ِب ْالخ ََواتِ ِيم‬
terakhir dengan beristighfar, maka Allah tidak akan membuat kita
“Sesungguhnya amal ibadah tersebut tergantung hasil akhirnya”
lemah ketika beribadah. Ketika kita masuki 10 hari terakhir dengan
bertawakal, Allah akan memudahkan kita. Apabila kita semangat, Begitu juga dengan amal ibadah kita di bulan suci Ramadhan.
maka Allah akan berikan kemudahan.
Dan bagi kita yang merasa malas-malasan di 20 hari sebelumnya, bagi
‫وابالل التوفيق والهداي ُة‬
kita yang merasa tidak maksimal di 20 hari yang sebelumnya, bagi kita
yang merasa banyak lalai di 20 hari sebelumnya, husnudzan kepada
Allah, berbaik sangka kepada Allah. Kalau kita bertekad untuk ▬▬•◇✿◇•▬▬
memperbaiki, kita beristighfar dan kita bangkit, maka Allah akan
memberikan kesempatan untuk menutup Ramadhan ini dengan
Khusnul Khotimah. Kesempatan itu masih terbuka, pintu itu belum
tertutup, masih ada 10 hari lagi.
Jangan menyerah. Kita meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
masih ada kesempatan untuk bangkit, masih ada kesempatan untuk

Anda mungkin juga menyukai