Ramadhan. Tanpa terasa kita sudah berada dekat dengan hari-hari terbaik di
bulan suci Ramadhan, 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan. Jarak antar
kita dengan 10 hari tersebut hanya selisih beberapa hari saja. Ini adalah
grand finalnya Ramadhan, ini puncak-puncaknya Ramadhan.
Amal ibadah itu tergantung bagaimana kita menutup kehidupan atau yang
lebih spesifik bagaimana kita menuntaskannya di dalam kehidupan kita. Ini
adalah hari-hari terbaik, ini adalah hari-hari yang dimuliakan para Sahabat
dan Tabi’in,
Para Sahabat, para Tabi’in, para ulama-ulama kita terdahulu itu memuliakan
tiga fase yang sefase berisi 10 hari, dan yang pertama adalah 10 hari terakhir
di bulan suci Ramadhan.
Oleh karena itu, ada beberapa tips agar kita bisa sukses di 10 hari ini, ada
beberapa kiat yang dijelaskan oleh para ulama agar kita benar-benar bisa
memaksimalkan hari-hari terakhir kita dengan Ramadhan.
1. Perbanyak Istighfar
Taukah jika kita bermaksiat, pada hari-hari sebelumnya, maka itu akan
mempengaruhi semangat ibadah kita di hari-hari terakhir. Salah
satupenyebab kita malas, lelah, tidak bersemangan dan terus melakukan
dosa adalah karena hari-hari sebelumnya.
Oleh karena itu kita harus putus keburukan tersebut. Putusnya dengan apa?
Putus dengan istighfar dan taubat kepada Allah.
1
karena kita tahu bahwa yang membuat kita berat untuk melangkah ke masjid,
yang membuat kita berat untuk membaca Al-Qur’an, yang membuat kita
ngantuk ketika shalat lail atau shalat tarawih, adalah karena dosa.
Dosa itu ibarat beban yang ada di pundak-pundak kita, maka singkirkan
beban dosa tersebut dari pundak kita. Perbanyak istighfar dan bertobat
kepada Allah. Maka kita akan merasakan sendiri bagaimana kita akan lebih
nyaman & ringan dalam beribadah, ini adalah karena Allah menghapuskan
dosa-dosa kita.
Maka dari itu janganlah malas untuk selalu berdoa, jangan malas meminta
kepada allah, karena Allah akan mengabulkannya, Khususnya di 10 hari
terakhir, Maka minta pertolongan kepada Allah.
2
Kita sebagai manusia Tidak ada daya dan kekuatan, kita nggak akan bisa
shalat, kita nggak akan bisa istiqomah sampai hari terakhir, kita nggak akan
bisa mudah membaca Al-Qur’an, kita nggak punya kekuatan untuk itikaf,
kekuatan untuk berdzikir, illa billah. Kecuali dengan pertolongan Allah
Subhanahu wa Ta’ala, kecuali dengan hidayah dan taufiq dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Jangan sampai kita memasuki 10 hari terakhir hanya
berbekal pengalaman kita, hanya berbekal ilmu kita, hanya berbekal
kepedean kita, jangan sampai kita meremehkan ketawakalan, karena kita
lemah.
Dan yang lemah tidak akan mampu bertahan di 10 hari terakhir kecuali
dengan pertolongan Al-Qowii, Al-Matin, Al-Jabbar, Ar-Rahman, Ar-Rahim.
Kiat yang ketiga adalah, dengan husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah.
Bahwa Allah akan memberikan taufiq kepada kita jika kita meminta, Allah
akan membuat kita mendapatkan Lailatul Qadar dan sukses menutup
Ramadhan tahun ini dengan khusnul khotimah jika kita benar-benar berusaha
dan berdo’a, husnudzan kepada Allah.
Allah berfirman dalam hadits (qudsi) yang dikeluarkan oleh Al-Imam Thabrani:
3
Maka berbaik sangkalah kepada Allah, jika kita masuk di 10 hari terakhir
dengan beristighfar, maka Allah tidak akan membuat kita lemah ketika
beribadah.
Dan bagi kita yang merasa melakukan banyak dosa di hari-hari sebelumnya,
Husnudzan kepada Allah, berbaik sangka kepada Allah. Kalau kita bertekad
untuk memperbaiki, kita beristighfar dan kita bangkit, maka Allah akan
memberikan kesempatan untuk menutup Ramadhan ini dengan Khusnul
Khotimah. Kesempatan itu masih terbuka, pintu itu belum tertutup, masih ada
10 hari lagi.
masih ada kesempatan untuk bangkit, masih ada kesempatan untuk berubah,
masih ada kesempatan untuk mendapatkan Lailatul Qadar yang lebih baik
daripada 1000 bulan.