Anda di halaman 1dari 3

Pesawat sederhana merupakan alat mekanik yang bisa mengubah arah atau besaran dari

sebuah gaya. Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan
usaha atau pekerjaan. Jenis-jenis pesawat sederhana ada empat, yaitu katrol, roda berporos,
bidang miring, dan pengungkit. Masing-masing dari jenis pesawat sederhana ini memiliki fungsi
dan kegunaan yang berbeda-beda di dalam kehidupan. Para siswa yuk belajar bersama.

1. Katrol Katrol adalah pesawat sederhana berupa roda beralur yang terhubung dengan tali dan
digunakan untuk memudahkan dalam melakukan kerja karena katrol dapat mengubah arah gaya
ketika menarik atau mengangkat beban. Baca juga: LOréal Indonesia Buka Program Magang
bagi Mahasiswa S1-S2 Katrol sendiri memiliki berbagai jenis, yakni katrol tetap, katrol bebas,
dan juga katrol majemuk. Katrol tetap posisinya tidak berubah ketika memindahkan benda,
sedangkan katrol bebas posisinya bisa berubah. Untuk katrol majemuk sendiri adalah gabungan
dari katrol tetap dan katrol bebas. Pemanfaatan katrol di dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat
pada sistem sumur timba. Katrol digunakan untuk menimba air di dalam sumur. Contoh lainnya
adalah katrol yang dipakai untuk mengerek bendera ketika upacara

Katrol tetap[sunting | sunting sumber]


Katrol tetap adalah katrol yang porosnya dipasang di suatu tempat yang tetap, sehingga katrol
tidak dapat berpindah tempat saat digunakan. Pada katrol tetap, gaya kuasa yang dikeluarkan
akan bernilai sama dengan berat bebannya, yaitu F = W. Hal ini yang menyebabkan keuntungan
mekanis katrol tetap bernilai satu, Km = 1. Katrol tetap biasanya sering ditemukan pada tiang
bendera dan sumur timba.[

Katrol bergerak (katrol bebas)[sunting | sunting sumber]


Berlawanan dengan katrol tetap, katrol bergerak adalah katrol yang porosnya tidak dipasang di
suatu tempat yang tetap, sehingga katrol dapat berpindah tempat atau bergerak bebas saat
digunakan. Pada katrol jenis ini, gaya kuasa yang dikeluarkan untuk menarik bebannya bernilai
setengah dari berat bebannya, W = 2F. Oleh karena itu, keuntungan mekanis katrol bebas
bernilai 2, Km = 2. Katrol bebas biasanya ditemukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di
pelabuhan.[5]

Katrol majemuk (sistem katrol)[sunting | sunting sumber]


Katrol majemuk adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol bergerak. Beban diletakkan di
poros katrol bergerak. Katrol bergerak tempat melekatnya beban ini dihubungkan dengan katrol
bergerak lainnya. Barulah di bagian ujung dihubungkan dengan katrol tetap. Pada prinsipnya,
untuk menentukan keuntungan mekanis katrol majemuk ini perlu melihat jumlah tali yang
digunakan untuk menyangga beban. [6] Jika katrol yang digunakan terdiri dari tiga katrol bergerak
dan satu katrol tetap, keuntungan mekanisnya adalah 4, Km = 4.[7]

2. Roda berporos Roda berporos adalah pesawat sederhana yang paling sering ditemui. Roda
berporos memakai roda dan mempunyai poros tempat berputarnya roda. Pemanfaatan roda
berporos ini dapat digunakan untuk memindahkan benda dengan mudah tanpa mengeluarkan
banyak gaya. Tentunya lebih mudah mana memindahkan lemari dengan troli atau tanpa troli?.

3. Bidang miring Bidang miring adalah bidang datar yang diletakkan miring atau membentuk
sudut tertentu, sehingga dapat memperkecil gaya kuasa. Bidang miring juga bisa berarti sebagai
sebuah lintasan yang memiliki kemiringan tertentu serta membentuk sudut terhadap permukaan
mendatarnya. Salah satu penerapan bidang miring adalah jalan di dataran tinggi yang dibuat
berkelok-kelok. Hal ini dilakukan dengan alasan agar membuat lintasan menjadi landai dan tidak
terlalu curam agar penggunaan gaya tidaklah terlalu besar. Contoh sederhana lainnya adalah
memotong sayuran menggunakan pisau.

Dalam kehidupan sehari-hari, bidang miring dapat dijumpai dalam hal berikut:

 Tangga naik suatu bangunan sengaja dibuat bertingkat-tingkat dan berkelok-kelok, untuk
memperkecil gaya
 Jalan di pegunungan sengaja dibuat berkelok-kelok, supaya lebih mudah dilalui
 Ulir sekrup sengaja dibuat menyerupai tangga melingkar, supaya lebih mudah masuk
 Baji (pisau, kater, kampak, dll)
 Dongkrak juga merupakan suatu contoh bidang miring karena menggunakan prinsip sekrup
 Untuk menaikkan drum keatas, truk menggunakan papan kayu yang dimiringkan.

4. Pengungkit Pengungkit adalah pesawat sederhana yang dapat memudahkan usaha dengan
cara mengandalkan gaya kuasa dan mengubah arah gaya. Pengungkit terdiri atas tiga jenis,
yaitu jenis pertama yang titik tumpunya terletak di antara beban dan kuasa, jenis kedua yang titik
bebannya ada di antara kuasa dan tumpu, serta jenis ketiga yang titik kuasanya ada di antara
beban dan tumpu. Contoh dari penggunaan pengungkit dalam kehidupan sehari-hari adalah
penggunaan sekop untuk mengangkat dan memindahkan pasir. Contoh sederhana lainnya
adalah gunting yang digunakan untuk memotong kertas.

Tuas atau pengungkit (dalam Bahasa Inggris : lever) adalah salah satu pesawat


sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini
dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu (fulcrum), titik
gaya (force), dan titik beban (load) yang divariasikan letaknya. Contoh penggunaan prinsip
pengungkit adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit dan gunting kuku.[1]
Pada masa sekarang ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang berguna
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu gunting kuku, yang menggunakan
prinsip tuas.

Kelas 1[sunting | sunting sumber]


Tuas jenis ini memiliki letak titik tumpu (T) yang berada di antara titik kuasa (LK) dan titik beban
(LB). Contohnya yaitu palu, gunting, linggis, dan jungkat-jungkit.

Kelas 2[sunting | sunting sumber]


Tuas jenis ini memiliki letak titik beban (LB) yang berada di antara titik tumpu (T) dan titik kuasa
(LK). Contohnya yaitu gerobak, pembuka botol, dan alat pemecah biji.

Kelas 3[sunting | sunting sumber]


Tuas jenis ini memiliki letak titik kuasa (LK) yang berada di antara titik beban (LB) dan titik tumpu
(T). Contohnya yaitu pisau, pemotong kertas, sekop, dan pinset.
Baji adalah suatu pesawat sederhana, secara teknis terdiri dari dua bidang miring, yang
digunakan untuk memisahkan dua objek, atau bagian-bagian objek, dengan penerapan gaya,
tegak lurus terhadap permukaan miring, yang dihasilkan oleh pengubahan gaya yang diberikan
pada bagian ujung yang lebar. Keuntungan mekanis baji tergantung pada rasio panjang
terhadap tebal. Baji pendek dengan sudut lebar membutuhkan gaya yang lebih besar daripada
baji panjang dengan sudut yang lebih kecil.
Baji telah digunakan bahkan sejak Zaman Batu. Contoh penggunaan prinsip baji antara lain
adalah kapak, kuku, dan gigi. Pisau kadang dapat digunakan sebagai baji, walaupun secara
fundamental lebih menerapkan fungsi pemotongan.

Sekrup adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya. Penggunaan


utamanya adalah sebagai pengikat untuk menahan dua objek bersama, dan sebagai pesawat
sederhana untuk mengubah torsi menjadi gaya linear. Sekrup dapat juga didefinisikan
sebagai bidang miring yang membungkus suatu batang.
Sebagian besar sekrup dipererat dengan memutarnya searah jarum jam, yang disebut ulir
kanan. Sekrup dengan ulir kiri digunakan pada kasus tertentu, misalnya saat sekrup akan
menjadi pelaku torsi berlawanan arah jarum jam. Pedal kiri dari sepeda memiliki ulir kiri.

Anda mungkin juga menyukai