Anda di halaman 1dari 11

Kunci Dunia Akhirat

ُ ُ ْ ُ ََ ُ ْ َ ْ ََ ُ ُ َ ْ ََ ُ ُ ْ َ ‫ﱠ َ ْ َ ﱠ‬
‫ﺎ ِﻣ ْﻦ ﺷ ُﺮ ْو ِر‬ِ ‫ وﻌﻮذ ِﺑ‬،‫! ﻧﺤ َﻤﺪﻩ وﺴﺘ ِﻌ ْﻴﻨﮫ وﺴﺘﻐ ِﻔ ُﺮﻩ‬ ِ ِ ‫"ﻤﺪ‬#‫ِإن ا‬
ََ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ‫ُ ََ ُ ﱠ‬ ْ َ ْ َ َ ّ َ َ ُ َْ
‫ ِﺪ ِﻩ ﷲ ﻓﻼ ﻣ ِﻀﻞ ﻟﮫ وﻣﻦ ﻳﻀ ِﻠﻞ ﻓﻼ‬/ْ 0 ‫ ﻣﻦ‬،‫ﺎت أﻋﻤ ِﺎﻟﻨﺎ‬ َ َ َ ِ ‫ﺌ‬6ِ ‫أﻧﻔ ِﺴﻨﺎ و َﺳ‬
َ ْ َ َ َ َ ُ ‫ ُﺪ َأ ْن َﻻ ِا َﻟ َﮫ إ ﱠﻻ‬9َ ‫ َو َأ ْﺷ‬،‫َ<ﺎد َي َﻟ ُﮫ‬
‫ ُﺪ أ ﱠن‬9َ ‫ َوأﺷ‬،‫ﷲ َو ْﺣ َﺪ ُﻩ ﻻ ﺷ ِﺮْ> َﻚ ﻟ ُﮫ‬ ِ ِ
ُ:‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُﻩ َو َر ُﺳ ْﻮ ُﻟﮫ‬
َْ ‫َ َ ُ ﱠ‬ ُ َ ‫ﺎ ﱠاﻟﺬ ْﻳ َﻦ َء َاﻣ ُﻨ ْﻮا ﱠاﺗ ُﻘ ْﻮا‬/َ 0‫َﻳﺎ َأ ﱡ‬
‫ﷲ َﺣ ﱠﻖ ﺗ َﻘﺎ ِﺗ ِﮫ َوﻻ ﺗ ُﻤ ْﻮﺗ ﱠﻦ ِإﻻ َوأﻧ ُﺘ ْﻢ‬ ِ
َ
..‫ﻌﺪ‬I ‫أﻣﺎ‬. ‫ُﻣ ْﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮن‬
ُ QR‫ﺻ ﱠ‬ َ ‫ ْﺪي َ< ْﺪ ُي ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬9‫اﻟ‬ َ Mَ Nْ ‫ﷲ َو َﺧ‬ ََ ْ َ َْ ‫َ ﱠ‬
‫ﷲ‬ ِ ِ ‫" ِﺪﻳ ِﺚ ﻛﻼ ُم‬#‫ ا‬Mَ N‫ﻓ ِﺈن ﺧ‬
ُ ٌ َ ُ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ
‫ ﱠﻞ ِﺑ ْﺪ َﻋ ٍﺔ‬V‫ ﱠﻞ ُﻣ ْﺤ َﺪﺛ ٍﺔ ِﺑ ْﺪ َﻋﺔ َو‬V‫ﺎ َو‬/َ Y‫َﻋﻠ ْﻴ ِﮫ َو َﺳﻠ َﻢ َوﺷ ﱠﺮ اﻷ ُﻣ ْﻮ ِر ُﻣ ْﺤ َﺪﺛ ُﺎ‬
ٌ َ ََ
… ‫ﺿ ﻼﻟ ﺔ‬
َ ‫ﻘﺜﻮا‬
‫ﷲ‬ ْ ‫ ِا ﱠﺗ‬،‫ﻋ َﺒ َﺎد ﷲ‬
ِ ِ
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Kita semua sepakat bahwa hidup ini hanya
sementara. Dan pas nan kita akan dikembalikan
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena itulah,
Allah mengutus Nabi ‫ﷺ‬. Yang tujuannya untuk
mengajarkan manusia dan memberikan mereka
bimbingan agar bisa selamat di dunia dan di akhirat.
Salah satu kunci, agar seseorang bisa selamat
di dunia dan di akhirat adalah ia memiliki kemampuan
untuk bisa bersikap yang BENAR kepada Tuhannya,
kepada dirinya sendiri, dan kepada sesama makhluk
yang ada di sekitarnya. Tiga poin inilah yang menjadi
dasar kita berinteraksi. Karena dalam kehidupan kita,
kita selalu berinteraksi dengan Allah, berinteraksi
dengan diri kita sendiri, dan berinteraksi dengan orang
lain yang ada di sekitar kita. Untuk bisa melakukan hal
ini dengan maksimal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam membimbing kita dengan sabdanya,
‫ﻲ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ‬a‫ﻲ َذ ّر ُﺟ ْﻨ ُﺪ ْب ْﺑﻦ ُﺟ َﻨ َﺎد َة َو َأ‬a‫َﻋ ْﻦ َأ‬
\َ ]^ِ ‫اﻟﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ ُﻣ َﻌﺎذ ْﺑﻦ َﺟ َﺒ ٍﻞ َر‬ ِ ِ ِ
َُ ْ َ َ ‫ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ ﱠ‬ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ
‫ ِاﺗ ِﻖ ﷲ ﺣﻴﺜﻤﺎ‬: ‫ ﷲ ﻋﻠﻴ ِﮫ وﺳﻠﻢ ﻗﺎل‬QR‫ﷲ ﺻ‬ ِ ‫ َﻤﺎ ﻋﻦ َرﺳﻮ ِل‬/ُ g‫ﷲ ﻋ‬
ُُ َ ‫ﱠ‬ َ ََ ْ ََ ‫ﱠ‬ َْ ُ
‫ﺎس ِﺑﺨﻠ ٍﻖ َﺣ َﺴ ٍﻦ‬ ‫ َوﺧ ِﺎﻟ ِﻖ اﻟﻨ‬،‫ﺎ‬9َ ‫ َ" َﺴ َﻨﺔ ﺗ ْﻤ ُﺤ‬#‫ﺌﺔ ا‬6ِّ ‫اﻟﺴ‬ ‫ َوأﺗ ِﺒ ِﻊ‬،‫ﻛ ْﻨ َﺖ‬
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah, dan Abu
Abdurrahman, Mu’azd bin Jabal radhiallahuanhuma
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau
bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dimana saja
kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan
niscaya menghapusnya, dan pergauilah manusia
dengan akhlak yang baik.” [HR. Ahmad].
Ibadallah,
Pesan pertama yang disampaikan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah:
ُ ُ َ
‫ﷲ َﺣ ْﻴﺜ َﻤﺎ ﻛ ْﻨ َﺖ‬ ‫ِا ﱠﺗ ِﻖ‬
“Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu
berada.”
Karena seorang hamba tatkala dia berinteraksi
dengan ga model interaksi di atas, dia dituntut untuk
bertakwa kepada Allah. Bentuk takwa itu seper yang
disampaikan seorang tabi’in, Thalq bin Habib
rahimahullah,
،‫ ﺗﺮﺟﻮ ﺛﻮاب ﷲ‬،‫ ﻧﻮر ﻣﻦ ﷲ‬QR‫ ﻋ‬،‫ﻌﻤﻞ ﺑﻄﺎﻋﺔ ﷲ‬m ‫اﻟﺘﻘﻮى أن‬
‫ ﺗﺨﺎف ﻋﻘﺎب ﷲ‬,‫ ﻧﻮر ﻣﻦ ﷲ‬QR‫ﺐ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﷲ ﻋ‬q‫وأن ﺗﺠﺘ‬
“Takwa adalah engkau melakukan amalan ketaatan
kepada Allah berdasarkan panduan dari Allah dalam
rangka mendapatkan pahala dari Allah. Dan engkau
menjauhi maksiat berdasarkan panduan dari Allah
karena takut akan hukuman dari-Nya.”
Dimanapun kita berada, kita dituntut untuk
menjaga takwa ini. Karena Tuhan yang kita sembah
saat kita berada di kampung halaman kita, adalah
Tuhan yang sama juga saat kita sedang berpergian.
Dan Dia juga merupakan Tuhan yang sama dimanapun
kita berada. Oleh karena itu, Nabi memberikan
panduan, kalau mau sukses dalam berinteraksi dengan
Allah, jagalah ketakwaan dimanapun kita berada.
Kemudian kunci kesuksesan kehidupan yang
kedua adalah:
َ َ ْ ََ ‫ﱠ‬ َْ
‫ﺎ‬9َ ‫ َ" َﺴ َﻨﺔ ﺗ ْﻤ ُﺤ‬#‫ﺌﺔ ا‬6ِّ ‫اﻟﺴ‬ ‫َوأﺗ ِﺒ ِﻊ‬
“Iringilah perbuatan buruk (maksiat) dengan
melakukan kebaikan, niscaya menghapusnya.”
Mengenai kalimat ini, ada dua tafsiran yang
disampaikan oleh para ulama. Pertama: maksudnya
adalah iringi perbuatan maksiat yang kita lakukan
dengan perbuatan taat yaitu taubat. Sebagaimana
firman Allah Ta’ala,
َٔ ‫ﱠ ْ َ َ َٰ ُ ْ ْ َ ﱠ‬
ِ ‫ٱﻟﺴ ِّﻴـ‬
‫ﺎت‬ ‫ن‬w<ِ ‫ ِﺖ ﻳﺬ‬q‫"ﺴ‬#‫ِإن ٱ‬
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
(taubat) menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan
yang buruk.” [Quran Hud: 114].

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


‫ﱠ‬
َ ‫اﻟﺬﻧﺐ ﻛﻤﻦ ﻻ‬ ‫ﱠ‬
ُ ‫اﻟﺘ‬
‫ذﻧﺐ ﻟﮫ‬ ِ ‫ﺎﺋﺐ ﻣﻦ‬
“Seorang yang bertaubat dari suatu perbuatan dosa
seper orang yang dak memiliki dosa tersebut.” [HR.
Ibnu Majah 4250].
Makna yang kedua dari sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam,
َ َ ْ ََ ‫ﱠ‬ َْ
‫ﺎ‬9َ ‫ َ" َﺴ َﻨﺔ ﺗ ْﻤ ُﺤ‬#‫ﺌﺔ ا‬6ِّ ‫اﻟﺴ‬ ‫َوأﺗ ِﺒ ِﻊ‬
“Iringilah perbuatan buruk (maksiat) dengan
melakukan kebaikan, niscaya menghapusnya.”
Keka kita sedang tenggelam dalam perbuatan
maksiat dan dosa, salah satu cara untuk menghapus
kesalahan dan dosa tersebut adalah dengan
melakukan perbuatan baik. Melakukan amal shaleh
untuk menghapus dosa tersebut. Seper melakukan
shalat, berdzikir, membaca Alquran, atau ibadah yang
lainnya. Termasuk juga sedekah. Dengan melakukan
amal kebajikan tersebut, kita berharap agar Allah
melakukan penghapusan dosa yang kita kerjakan.
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
َ ‫ﻀ‬
،‫ﺎن‬ َ ‫ َر َﻣ‬Qzَ ‫ﺎن إ‬
ُ َ َََ َ ْ ُ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ََ‫ﱠ‬
ِ ‫ ورﻣﻀ‬،‫{ﻤﻌ ِﺔ‬#‫ ا‬Qz‫{ﻤﻌﺔ ِإ‬#‫ وا‬،‫}ﻤﺲ‬#‫اﻟﺼﻠﻮات ا‬
َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ‫ُ َ ّ َ ٌ َ َ َُْ ﱠ‬
‫ﺶ اﻟﻜ َﺒﺎ ِﺋ ُﺮ‬ ‫ﻐ‬m ‫ﻦ ﻣﺎ ﻟﻢ‬/g‫ﻣﻜ ِﻔﺮات ﻣﺎ ﺑﻴ‬
“Shalat yang lima waktu, shalat Jumat sampai Jumat
berikutnya, dan puasa Ramadhan sampai Ramadhan
berikutnya, adalah penghapus-penghapus dosa di
antara waktu-waktu tersebut, selama dosa besar dak
dilakukan.” [HR. Muslim].
Janji dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi
orang-orang yang mengiringi perbuatan buruk dengan
amal kebajikan, maka dosa perbuatan buruk tersebut
akan dihapus oleh Allah Subhanhu wa Ta’ala. Dan ini
adalah di antara cara terbaik seseorang bermuamalah
dengan dirinya sendiri. Agar seseorang dak terbebani
dengan aneka macam dosa yang telah dia lakukan.

Kemudian pesan yang kega dari hadits ini:


ُُ َ ‫ﱠ‬ َ
‫ﺎس ِﺑﺨﻠ ٍﻖ َﺣ َﺴ ٍﻦ‬‫َوﺧ ِﺎﻟ ِﻖ اﻟﻨ‬
“dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.”
Berinteraksi dengan masyarakat dengan
akhlak yang mulia adalah sebab seseorang dinilai
berharga oleh masyarakat. Manusia dinilai karena
akhlaknya bukan karena yang lainnya. Status sosial
akan hilang apabila seseorang memiliki akhlak yang
tercela.
Demikian khotbah pertama yang khob sampaikan,
ُ ‫اﻟﺮ ِﺣ‬
‫ﻮر ﱠ‬ َ ُ ْ َ ْ ََ َ َ ْ َ ُ ُ َ
ُ ‫€ َو َﻟ ُﻜ ْﻢ ؛ َﻓﺈ ﱠﻧ ُﮫ ُ< َﻮ ْاﻟ َﻐ ُﻔ‬z ‫ﷲ‬
.‫ﻴﻢ‬ ِ ِ ‫ وأﺳﺘﻐ ِﻔﺮ‬،‫€ <ﺬا‬zِ ‫أﻗﻮل ﻗﻮ‬
Khutbah Kedua:
ْ َ ْ َ ََ ُ َ ْ ‫َ ﱡ‬ َ ْ َ َ ‫ َ" ْﻤ ُﺪ‬#‫ْا‬
‫ ُﺪ‬9َ ‫ َوأﺷ‬،‫ﻴﻘ ِﮫ َو ْاﻣ ِﺘ َﻨﺎ ِﻧ ِﮫ‬
ِ ‫ ﺗﻮ ِﻓ‬QR‫ واﻟﺸﻜ ُﺮ ﻟﮫ ﻋ‬،‫ ِإﺣﺴﺎ ِﻧ ِﮫ‬QR‫ ﻋ‬ ِ
ُ‫ َﻨﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒﺪ ُﻩ‬6‫ ُﺪ َأ ﱠن َﻧﺒ ﱠ‬9َ ‫ َو َأ ْﺷ‬،‫ ْﻌﻈ ًﻴﻤﺎ ﻟ َﺸﺎﻧﮫ‬mَ „ ‫َ ﱠ َ َ ﱠ ُﱠ‬
‫أﻻ ِإﻟﮫ ِإﻻ‬
ِ ِِ ِ ِ
َ
ْ ‫ آﻟﮫ َوأ‬QRَ ‫ﷲ َﻋ ْﻠﻴﮫ َو َﻋ‬ ُ QR‫ﺻ ﱠ‬ ْ َ ‫َ ُ ُُ ﱠ‬
‫… َ" ِﺎﺑ ِﮫ‬ ِِ ِ
َ ،‫ﺿﻮاﻧﮫ‬
ِ ِ ‫ ِر‬Qz‫و َرﺳﻮﻟﮫ اﻟﺪ ِاˆ€ ِإ‬
َ َ ‫ﱠ‬ َ
..‫ا‬MNً ‫ ْﺴ ِﻠ ًﻴﻤﺎ ﻛ ِﺜ‬m ‫ َو َﺳﻠ َﻢ‬،‫َوأ ْﻋ َﻮا ِﻧ ِﮫ‬
َ ََ ُ‫َ ﱠ‬ ُْ َ ُ َ َ
:Qz‫ َﻌﺎ‬m ‫ﺎ اﳌ ْﺴ ِﻠ ُﻤﻮن ِاﺗﻘ ْﻮا ﷲ‬/َ 0‫ أ ﱡ‬:‫ ْﻌﺪ‬I ‫أ ﱠﻣﺎ‬
Kaum muslimin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah
Berdasarkan ga kunci sukses dalam
mengarungi kehidupan dunia yang dituntunkan oleh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang khob
sampaikan, kita bisa mengambil kesimpulan,
bahwasanya interaksi dan muamalah itu bukan hanya
pada tataran hubungan manusia dengan manusia saja.
tapi juga manusia harus memikirkan bagaimana ia
sukses menjalin interaksi dengan Tuhannya,
penciptanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kita dituntut berakhlak mulia kepada Allah.
Kita dituntut berakhlak mulia kepada diri kita sendiri.
Dan kita dituntut untuk berakhlak mulia dengan
sesama manusia yang ada di sekitar kita. baik keluaga,
teman, tetangga, dan orang-orang yang berada dalam
pergaulan kita.
Ada orang yang mengarkan akhlak mulia itu
dengan pengeran yang sempit. Menurutnya akhlak
mulia itu hanya kepada sesama manusia saja. Tentu
prinsip ini adalah prinsip yang salah. Kalau prinsipnya
seper ini, ia akan terjatuh pada mengesampingkan
hak Allah. Terjatuh pada apa yang dilarang oleh Allah
dengan alasan ia berakhlak kepada manusia.
Kalau kita diajak untuk bermaksiat kepada
Allah, lalu kita tolak, kita dak disebut sebagai seorang
yang berbuat jahat kepada manusia. Berbuat baik
kepada manusia daklah sifatnya mutlak sampai harus
melanggar aturan yang Allah tetapkan.
Karena itulah, sekali lagi khob mengingatkan
agar supaya kita memperhakan; ada akhlak kepada
Allah, ada akhlak kepada diri kita, dan ada akhlak
kepada sesama manusia. Dan masing-masing harus
diberikan porsi sesuai yang ditetapkan oleh syariat.

Semoga Allah Ta’ala meberikan kita kekuatan


hidayah untuk menjadi manusia yang selalu bersikap
ideal dalam kegiatan apapun yang kita lakukan. Baik
‫‪tatkala kita berinteraksi dalam rangka ibadah maupun‬‬
‫‪interaksi dalam aran muamalah kepada sesama.‬‬

‫َ‬ ‫ُ َ ﱠ َ َ َﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ ﱠُ ﱠ َ َ‬


‫ﺻﻠ ْﻴ َﺖ َﻋ‪ْ QR‬إﺑ َﺮ ِا< ْﻴ َﻢ‬ ‫ﺻ ِ ّﻞ َﻋ‪ُ QR‬ﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋ‪ِ QR‬آل ﻣﺤﻤ ٍﺪ ﻛﻤﺎ‬ ‫اﻟﻠ‪9‬ﻢ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َو َﻋ‪ِ QR‬آل ِإ ْﺑ َﺮ ِا< ْﻴ َﻢ ِإ ﱠﻧ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﻴ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﻴ ٌﺪ‪َ ،‬و َ‹ ِﺎر ْك َﻋ‪ُ QR‬ﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋ‪ِ QR‬آل‬
‫َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬
‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ ﻛ َﻤﺎ َﺑ َﺎرﻛ َﺖ َﻋ‪ِ QR‬إ ْﺑ َﺮ ِا< ْﻴ َﻢ َو َﻋ‪ِ QR‬آل ِإ ْﺑ َﺮ ِا< ْﻴ َﻢ ِإ ﱠﻧ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﻴ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﻴ ٌﺪ‪،‬‬
‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ا‪َ }#‬ﻠ َﻔ ِﺎء ﱠ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ َ ﱠ‬
‫اﺷ ِﺪ ْﻳ َﻦ اﳌ ْ‪ِ 9‬ﺪ ِﻳ ْ‪َ N‬ن \\ أ ِ‪ْ a‬ﻲ َﺑﻜ ٍﺮ‪َ ,‬و ُﻋ َﻤ َﺮ‪،‬‬ ‫اﻟﺮ ِ‬ ‫ض اﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ َﻋ ِﻦ‬ ‫وار‬
‫َ‬ ‫َ ْ َ ﱠ‬ ‫َو ُﻋ ْﺜ َﻤ َ‬
‫اﻟŽ َ" َﺎﺑ ِﺔ أ ْﺟ َﻤ ِﻌ ْ‪َ N‬ن \\ َو َﻋ ِﻦ‬ ‫اﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ َﻋﻦ ﱠ‬
‫ِ‬ ‫ﺎن‪ ,‬و َﻋ ِ‪ \\ €R‬وارض‬
‫اﻟﺪ ْﻳ َﻦ \\ َو َﻋ ﱠﻨﺎ َﻣ َﻌ ُ‪ْ 9‬ﻢ ِﺑ َﻤ ِّﻨ َﻚ‬ ‫اﻟﺘﺎ‪I‬ﻌ ْ‪َ N‬ن \\ َو َﻣ ْﻦ َﺗﺒ َﻌ ُ‪ْ 9‬ﻢ ﺑﺈ ْﺣ َﺴﺎن إ َ‪َ Qz‬ﻳ ْﻮم ّ‬ ‫ﱠ‬
‫ٍ ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِِ‬
‫َْ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬
‫َوﻛ َﺮ ِﻣ َﻚ َو ِ ْﺣ َﺴﺎ ِﻧ َﻚ َﻳﺎ أﻛ َﺮ َم اﻷﻛ َﺮ ِﻣ ْ‪َ N‬ن‪.‬‬
‫ُ‬
‫اﻹ ْﺳﻼ َم َواﳌ ْﺴ ِﻠ ِﻤ ْ‪َ N‬ن \\‬
‫َ‬ ‫َا ﱠﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ َأﻋ ﱠﺰ ْ َ َ َ ُ ْ ْ َ َ ﱠ ُ ﱠ َ ﱠ‬
‫اﻹﺳﻼم واﳌﺴ ِﻠ ِﻤ‪N‬ن \\ اﻟﻠ‪9‬ﻢ أ ِﻋﺰ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ﺼ َﺮ ِد ْﻳ َﻨ َﻚ \\‬
‫َ‬
‫ﺼ ْﺮ َﻣ ْﻦ ﻧ َ‬ ‫َا ﱠﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ َأﻋ ﱠﺰ اﻹ ْﺳﻼ َم َواﳌ ْﺴﻠﻤ ْ‪َ N‬ن \\ اﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ اﻧ ُ‬
‫ْ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ﺼ ْﺮ إ ْﺧ َﻮ َاﻧ َﻨﺎ اﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ‪N‬نَ‬ ‫ُ ﱠ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ّ ُ ﱠ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ َ َ َ َ ُ‬
‫ِِ‬ ‫و ِﻛﺘﺎﺑﻚ \\ وﺳﻨﺔ ﻧ ِ’ ِﻴﻚ ﻣﺤﻤ ٍﺪ ﷺ \\ اﻟﻠ‪9‬ﻢ اﻧ ِ‬
‫َ ﱠُ ﱠ ُ ْ َُ ْ َ ً‬ ‫ُ ََ‬ ‫ُْ َ ْ َ َْ‬
‫ﺎﺻﺮا \\ َو ُﻣ ِﻌ ْﻴ ًﻨﺎ‬ ‫اﳌﺴﺘﻀﻌ ِﻔ‪N‬ن ِ”€ ‪ّ ِ V‬ﻞ ﻣ“ ٍﺎن \\ اﻟﻠ‪9‬ﻢ ﻛﻦ ﻟ‪9‬ﻢ ﻧ ِ‬
‫اﺣ ِﻘ ْﻦ‬ ‫اﺳ ُ– ْ‪َ M‬ﻋ ْﻮ َر َا‪ْ /ُ Y‬ﻢ \\ َو ْ‬ ‫ﻈﺎ َو ُﻣ َﺆ ّ> ًﺪا \\ َا ﱠﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ آﻣ ْﻦ َر ْو َﻋ َﺎ‪ْ /ُ Y‬ﻢ \\ َو ْ‬ ‫َ َ ً‬
‫وﺣﺎ ِﻓ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ّ َ‬ ‫َ‬
‫َ ْ َ َ ﱠ َ ََ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫اﻟﺪ ْﻳ ِﻦ ﻓ ِﺈ ﱠ— ُ‪ْ /‬ﻢ ﻻ‬ ‫ِد َﻣ َﺎء< ْﻢ \\ ﻳﺎ َر ﱠب اﻟﻌ ِﺎﳌ‪N‬ن \\ اﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ وﻋﻠ ْﻴﻚ ِﺑﺄﻋﺪ ِاء ِ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫ُš ْ™ ِ{ ُﺰ ْوﻧ َﻚ \\ اﻟﻠ‪9‬ﻢ دﻣﺮ أﻋﺪاء اﻟﺪﻳﻦ ﻳﺎ رب اﻟﻌﺎﳌ‪N‬ن‬
‫َ َ‬ ‫َ َُ َ‬ ‫َ ﱠُ ﱠ ﱠ َْ َ َ ََ ْ َ‬
‫ﺻ ِ ْœ أ ِﺋ ﱠﻤ َﺘ َﻨﺎ َو ُوﻻة أ ُﻣ ْﻮ ِرﻧﺎ \\ َوا ْﺟ َﻌ ْﻞ ِوﻻ َﻳž َﻨﺎ‬ ‫اﻟﻠ‪9‬ﻢ ِآﻣﻨﺎ ِ”€ أوﻃﺎ ِﻧﻨﺎ \\ وأ‬
‫َ‬ ‫ﻓ ْﻴ َﻤ ْﻦ َﺧ َﺎﻓ َﻚ َو ﱠاﺗ َﻘ َ‬
‫اﻟﻌ ِﺎﳌ ْ‪َ N‬ن‪.‬‬
‫ﺎك َﻳﺎ َر ﱠب َ‬ ‫ﺿ َ‬ ‫ﺎك َو ﱠاﺗ َﺒ َﻊ ر َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َا ﱠﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ آت ُﻧ ُﻔ ْﻮ َﺳ َﻨﺎ َﺗ ْﻘ َﻮ َا<ﺎ \\ َو َز ّﻛ َ‪9‬ﺎ َأ ْﻧ َﺖ َﺧ ْ‪َ Mَ N‬ﻣ ْﻦ َز ﱠ‪َ V‬ﺎ<ﺎ \\ َا ﱠﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ َأﻋﻨﺎﱠ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﺼ ْﺮَﻧﺎ َوﻻ َﺗ ْﻨ ُ‬ ‫َوَﻻ ُ‪m‬ﻌ ْﻦ َﻋﻠ ْﻴ َﻨﺎ \\ َو ْاﻧ ُ‬
‫َ‬
‫ﺼ ْﺮ َﻋﻠ ْﻴ َﻨﺎ \\ َو ْاﻣﻜ ْﺮ ﻟ َﻨﺎ َوﻻ ﺗ ْﻤ ِﻜ ْﺮ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ّ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َْ‬
‫ﻋﻠﻴﻨﺎ \\ وا< ِﺪﻧﺎ و‪ِ  ‬ﺴ ِﺮ اﻟ‪9‬ﺪى ﻟﻨﺎ \\ واﻧﺼﺮﻧﺎ ﻋ‪ QR‬ﻣﻦ ‪ Q¡I‬ﻋﻠﻴﻨﺎ \\‬
‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ﱠُ ﱠ ْ ْ َ َ‬
‫اﺟ َﻌﻠ َﻨﺎ ﻟ َﻚ ذ ِاﻛ ِﺮْ> َﻦ \\ ﻟ َﻚ ﺷ ِﺎﻛ ِﺮْ> َﻦ \\ ِإﻟ ْﻴ َﻚ أ ﱠو ِا< ْ‪َ N‬ن \\‬ ‫اﻟﻠ‪9‬ﻢ‬
‫ُ ْ ْ َ َ َ ُ ْ ْ َ َ َ ُ ْ ْ َ َ ﱠ ُ ﱠ َ َ ﱠ ْ َ ْ َ ََ‬
‫ﻣ ِﻨ‪ِ 6‬ﺒ‪N‬ن\\ ﻟﻚ ﻣﺨ ِﺒ ِﺘ‪N‬ن \\ ﻟﻚ ﻣ ِﻄﻴ ِﻌ‪N‬ن \\ اﻟﻠ‪9‬ﻢ ﺗﻘﺒﻞ ﺗﻮ‹žﻨﺎ \\‬
‫َْ َ‬ ‫ُُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َواﻏ ِﺴ ْﻞ َﺣ ْﻮ َ‹ž َﻨﺎ \\ َوﺛ ِّ’ ْﺖ ُ‪ £‬ﱠ{ َﺘ َﻨﺎ \\ َو ْا< ِﺪ ﻗﻠ ْﻮ َ‹ َﻨﺎ \\ َو َﺳ ِّﺪ ْد أﻟ ِﺴ َﻨž َﻨﺎ‬
‫َّ ْ‬ ‫ﺻ ْœ َذ َ‬ ‫َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ َ ﱠ ََ‬
‫ات َﺑ ْﻴ ِ‪َ q‬ﻨﺎ \\ َوأ ِﻟﻒ َﺑ ْ‪َ N‬ن‬ ‫ﺻﺪو ِرﻧﺎ\\ اﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ وأ ْ ِ‬ ‫\\ واﺳﻠﻞ ‪}ِ ¤‬ﻴﻤﺔ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُﻗ ُﻠ ْﻮ‹ َﻨﺎ \\ َو ْا< ِﺪ َﻧﺎ ُﺳ ُﺒ َﻞ ﱠ‬
‫اﻟﺴﻼ ِم \\ اﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ اﻛ ِﻔ َﻨﺎ ِﺑ َﺤﻼ ِﻟ َﻚ َﻋ ْﻦ َﺣ َﺮ ِاﻣ َﻚ‬ ‫ِ‬
‫ﻀﻠ َﻚ َﻋ ﱠﻤ ْﻦ ﺳ َﻮاك‪َ.‬‬ ‫\\ َو َأ ْﻏﻨ َﻨﺎ ﺑ َﻔ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫اﻟﻠ‪9‬ﻢ اﻏﻔﺮ‪ €z‬وﺧﻄﺎﻳﺎﻳﺎ ‪V‬ﻠ‪9‬ﺎ \\ اﻟﻠ‪9‬ﻢ اﻌﺸ¦\ \\ واﺟ‪Mw‬ﻧﺎ ﻟﺼﺎ‪œ#‬‬
‫اﻷﻋﻤﺎل واﻷﺧﻼق \\ إﻧﮫ ﻻ ‪/0‬ﺪي ﻟﺼﺎ‪9"#‬ﺎ \\ وﻻ ﻳﺼﺮف ﺳﻴ¨‪/‬ﺎ إﻻ‬
‫أﻧﺖ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ﱠ‬
‫ﺎت َواﳌ ْﺆ ِﻣ ِﻨ ْ‪َ N‬ن‬ ‫َْ َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫اﻟﻠ ُ‪ 9‬ﱠﻢ اﻏ ِﻔ ْﺮ ﻟﻨﺎ وِﻟ َﻮ ِاﻟﺪ ْﻳﻨﺎ وِﻟﻠ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ِﻤ‪N‬ن واﳌ ْﺴ ِﻠ َﻤ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َْ‬ ‫ْ َ َْ‬ ‫َواﳌُ ْﺆﻣ َﻨ َ ْ َ ْ‬
‫ات‪َ ،‬رﱠ‹ َﻨﺎ ِإ ﱠﻧﺎ ﻇﻠ ْﻤ َﻨﺎ أﻧ ُﻔ َﺴ َﻨﺎ َو ِ ْن ﻟ ْﻢ‬‫ﺎت اﻷﺣ َﻴ ِﺎء ِﻣ‪ْ /ُ g‬ﻢ واﻷ ْﻣ َﻮ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ً‬ ‫ﱡْ‬ ‫َ ْ ََ ََ َ َ ََُ َْ ﱠ َ َ‬
‫اﻟﺪﻧ َﻴﺎ َﺣ َﺴ َﻨﺔ‬ ‫ﺎﺳ ِﺮْ> َﻦ‪َ .‬رﱠ‹ َﻨﺎ آ ِﺗ َﻨﺎ ِ”€‬
‫‪m‬ﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟﻨﺎ وﺗ ْﺮﺣ ْﻤﻨﺎ ﻟﻨ“ﻮﻧﻦ ِﻣﻦ ا‪ِ }#‬‬
‫َو”€ اﻵ ِﺧ َﺮة َﺣ َﺴ َﻨ ًﺔ َو ِﻗ َﻨﺎ َﻋ َﺬ َ‬
‫اب ﱠ‬
‫اﻟﻨ ِﺎر‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﷲ‪ :‬اذﻛﺮوا ﷲ ﻳﺬﻛﺮﻛﻢ‪ ،‬واﺷﻜﺮوﻩ ﻋ‪ِ QR‬ﻌ ِﻤ ِﮫ ﻳ ِﺰدﻛﻢ‪} ،‬وﻟ ِﺬﻛﺮ‬ ‫ِﻋﺒﺎد ِ‬
‫ﱠ َ َُْ َ ﱠُ َ َْ ُ َ َ ْ َ‬
‫ﺼ َﻨ ُﻌﻮن {‪.‬‬ ‫„ أﻛ‪ Mw‬و„ šﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺗ‬ ‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai