ُ ُ ْ ُ ََ ُ ْ َ ْ ََ ُ ُ َ ْ ََ ُ ُ ْ َ ﱠ َ ْ َ ﱠ
ﺎ ِﻣ ْﻦ ﺷ ُﺮ ْو ِرِ وﻌﻮذ ِﺑ،! ﻧﺤ َﻤﺪﻩ وﺴﺘ ِﻌ ْﻴﻨﮫ وﺴﺘﻐ ِﻔ ُﺮﻩ ِ ِ "ﻤﺪ#ِإن ا
ََ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ُ ََ ُ ﱠ ْ َ ْ َ َ ّ َ َ ُ َْ
ِﺪ ِﻩ ﷲ ﻓﻼ ﻣ ِﻀﻞ ﻟﮫ وﻣﻦ ﻳﻀ ِﻠﻞ ﻓﻼ/ْ 0 ﻣﻦ،ﺎت أﻋﻤ ِﺎﻟﻨﺎ َ َ َ ِ ﺌ6ِ أﻧﻔ ِﺴﻨﺎ و َﺳ
َ ْ َ َ َ َ ُ ُﺪ َأ ْن َﻻ ِا َﻟ َﮫ إ ﱠﻻ9َ َو َأ ْﺷ،َ<ﺎد َي َﻟ ُﮫ
ُﺪ أ ﱠن9َ َوأﺷ،ﷲ َو ْﺣ َﺪ ُﻩ ﻻ ﺷ ِﺮْ> َﻚ ﻟ ُﮫ ِ ِ
ُ:ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُﻩ َو َر ُﺳ ْﻮ ُﻟﮫ
َْ َ َ ُ ﱠ ُ َ ﺎ ﱠاﻟﺬ ْﻳ َﻦ َء َاﻣ ُﻨ ْﻮا ﱠاﺗ ُﻘ ْﻮا/َ 0َﻳﺎ َأ ﱡ
ﷲ َﺣ ﱠﻖ ﺗ َﻘﺎ ِﺗ ِﮫ َوﻻ ﺗ ُﻤ ْﻮﺗ ﱠﻦ ِإﻻ َوأﻧ ُﺘ ْﻢ ِ
َ
..ﻌﺪI أﻣﺎ. ُﻣ ْﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮن
ُ QRﺻ ﱠ َ ْﺪي َ< ْﺪ ُي ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ9اﻟ َ Mَ Nْ ﷲ َو َﺧ ََ ْ َ َْ َ ﱠ
ﷲ ِ ِ " ِﺪﻳ ِﺚ ﻛﻼ ُم# اMَ Nﻓ ِﺈن ﺧ
ُ ٌ َ ُ َ ُ َ ﱠ َ
ﱠﻞ ِﺑ ْﺪ َﻋ ٍﺔV ﱠﻞ ُﻣ ْﺤ َﺪﺛ ٍﺔ ِﺑ ْﺪ َﻋﺔ َوVﺎ َو/َ Yَﻋﻠ ْﻴ ِﮫ َو َﺳﻠ َﻢ َوﺷ ﱠﺮ اﻷ ُﻣ ْﻮ ِر ُﻣ ْﺤ َﺪﺛ ُﺎ
ٌ َ ََ
… ﺿ ﻼﻟ ﺔ
َ ﻘﺜﻮا
ﷲ ْ ِا ﱠﺗ،ﻋ َﺒ َﺎد ﷲ
ِ ِ
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Kita semua sepakat bahwa hidup ini hanya
sementara. Dan pas nan kita akan dikembalikan
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena itulah,
Allah mengutus Nabi ﷺ. Yang tujuannya untuk
mengajarkan manusia dan memberikan mereka
bimbingan agar bisa selamat di dunia dan di akhirat.
Salah satu kunci, agar seseorang bisa selamat
di dunia dan di akhirat adalah ia memiliki kemampuan
untuk bisa bersikap yang BENAR kepada Tuhannya,
kepada dirinya sendiri, dan kepada sesama makhluk
yang ada di sekitarnya. Tiga poin inilah yang menjadi
dasar kita berinteraksi. Karena dalam kehidupan kita,
kita selalu berinteraksi dengan Allah, berinteraksi
dengan diri kita sendiri, dan berinteraksi dengan orang
lain yang ada di sekitar kita. Untuk bisa melakukan hal
ini dengan maksimal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam membimbing kita dengan sabdanya,
ﻲ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠaﻲ َذ ّر ُﺟ ْﻨ ُﺪ ْب ْﺑﻦ ُﺟ َﻨ َﺎد َة َو َأaَﻋ ْﻦ َأ
\َ ]^ِ اﻟﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ ُﻣ َﻌﺎذ ْﺑﻦ َﺟ َﺒ ٍﻞ َر ِ ِ ِ
َُ ْ َ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ ﱠ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ
ِاﺗ ِﻖ ﷲ ﺣﻴﺜﻤﺎ: ﷲ ﻋﻠﻴ ِﮫ وﺳﻠﻢ ﻗﺎلQRﷲ ﺻ ِ َﻤﺎ ﻋﻦ َرﺳﻮ ِل/ُ gﷲ ﻋ
ُُ َ ﱠ َ ََ ْ ََ ﱠ َْ ُ
ﺎس ِﺑﺨﻠ ٍﻖ َﺣ َﺴ ٍﻦ َوﺧ ِﺎﻟ ِﻖ اﻟﻨ،ﺎ9َ َ" َﺴ َﻨﺔ ﺗ ْﻤ ُﺤ#ﺌﺔ ا6ِّ اﻟﺴ َوأﺗ ِﺒ ِﻊ،ﻛ ْﻨ َﺖ
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah, dan Abu
Abdurrahman, Mu’azd bin Jabal radhiallahuanhuma
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau
bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dimana saja
kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan
niscaya menghapusnya, dan pergauilah manusia
dengan akhlak yang baik.” [HR. Ahmad].
Ibadallah,
Pesan pertama yang disampaikan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah:
ُ ُ َ
ﷲ َﺣ ْﻴﺜ َﻤﺎ ﻛ ْﻨ َﺖ ِا ﱠﺗ ِﻖ
“Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu
berada.”
Karena seorang hamba tatkala dia berinteraksi
dengan ga model interaksi di atas, dia dituntut untuk
bertakwa kepada Allah. Bentuk takwa itu seper yang
disampaikan seorang tabi’in, Thalq bin Habib
rahimahullah,
، ﺗﺮﺟﻮ ﺛﻮاب ﷲ، ﻧﻮر ﻣﻦ ﷲQR ﻋ،ﻌﻤﻞ ﺑﻄﺎﻋﺔ ﷲm اﻟﺘﻘﻮى أن
ﺗﺨﺎف ﻋﻘﺎب ﷲ, ﻧﻮر ﻣﻦ ﷲQRﺐ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﷲ ﻋqوأن ﺗﺠﺘ
“Takwa adalah engkau melakukan amalan ketaatan
kepada Allah berdasarkan panduan dari Allah dalam
rangka mendapatkan pahala dari Allah. Dan engkau
menjauhi maksiat berdasarkan panduan dari Allah
karena takut akan hukuman dari-Nya.”
Dimanapun kita berada, kita dituntut untuk
menjaga takwa ini. Karena Tuhan yang kita sembah
saat kita berada di kampung halaman kita, adalah
Tuhan yang sama juga saat kita sedang berpergian.
Dan Dia juga merupakan Tuhan yang sama dimanapun
kita berada. Oleh karena itu, Nabi memberikan
panduan, kalau mau sukses dalam berinteraksi dengan
Allah, jagalah ketakwaan dimanapun kita berada.
Kemudian kunci kesuksesan kehidupan yang
kedua adalah:
َ َ ْ ََ ﱠ َْ
ﺎ9َ َ" َﺴ َﻨﺔ ﺗ ْﻤ ُﺤ#ﺌﺔ ا6ِّ اﻟﺴ َوأﺗ ِﺒ ِﻊ
“Iringilah perbuatan buruk (maksiat) dengan
melakukan kebaikan, niscaya menghapusnya.”
Mengenai kalimat ini, ada dua tafsiran yang
disampaikan oleh para ulama. Pertama: maksudnya
adalah iringi perbuatan maksiat yang kita lakukan
dengan perbuatan taat yaitu taubat. Sebagaimana
firman Allah Ta’ala,
َٔ ﱠ ْ َ َ َٰ ُ ْ ْ َ ﱠ
ِ ٱﻟﺴ ِّﻴـ
ﺎت نw<ِ ِﺖ ﻳﺬq"ﺴ#ِإن ٱ
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
(taubat) menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan
yang buruk.” [Quran Hud: 114].