Anda di halaman 1dari 64

EDISI maret-april 2016

Nusantara
majalah dwi bulanan

dari untuk indonesia

tahta untuk rakyat


g a g a s a n p o l i t i k d i n e g e r i b u d aya

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 1


Merekam Zaman
dari SudutPandang Jogja
SALAMREDAKSI
D
alam sejarah berdirinya, Majalah Nusantara konsisten hadir dengan perspektif “Dari Jogja untuk Indonesia”.
Sejak kepengurusan sebelumnya, Majalah selalu menghadirkan wacana dan pola pikir khas pelajar yang
tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Acapkali merekam segala peristiwa zaman dari sudut pandang kota
‘Jogja’.
Begitupun Tim Redaksi Majalah Nusantara yang baru. Di tengah kesibukan rutinitas belajar sebagai mahasiswa,
kami mencoba untuk terus melanjutkan apa yang telah dibangun oleh kepengurusan yang lalu. Konsistensi ini
kami coba kembangkan dengan muatan ide-ide dari apa yang dikandung dalam falsafah Keistimewaan kota
budaya ini.
Jika sebelumnya Majalah Nusantara hadir dengan perihal isu-isu kontemporer, kali ini kami coba tambahkan
dengan muatan lokal khas Jogja. Setelah di edisi sebelumnya mencoba menelaah kembali deinisi ‘budaya’ yang
kental dengan kota Jogja, kali ini tim redaksi Majalah Nusantara ingin menjabarkan makna falsafah Jogja ‘Tahta
untuk Rakyat’. Hal ini sebagai wujud pengabdian terhadap ruang kreatiitas yang diberikan kepada Tim Majalah
Nusantara dan Seluruh Mahasiswa Daearah yang belajar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Harapannya, Majalah
Nusantara menjadi bekal bagi seluruh Mahasiswa Nusantara dalam pembangunan dan menjadi model pengem-
bangan daerahnya.
Perlu kiranya mencontoh segala aspek keluhuran yang ada di kota Istimewa ini. Kota yang hampir tak pernah mati
dari hiruk-pikuk keramaian, beragam aktiitas silih berganti. Mulai dari aktiitas pasar, sekolah, kampus, kantor,
tongkrongan, wisata dan lain sebagainya hadir bergantian saling mengisi. Segala aktiitas ini seolah-olah menjadi
cermin bahwa yang bertahta di Jogja adalah rakyat.
Tahta untuk Rakyat ini dapat dilihat dari berbagai kebijakan populis Jogja yang memberikan kenyamanan dan
beragam fasilitas di setiap aktiitas yang dapat dijumpai dan dirasakan baik oleh Masyarakatnya maupun para
pendatang. Benar kiranya apa yang disampaikan Anis Baswedan ‘setiap sudut Jogja itu romantis’.
Semoga saja romantisme Majalah Nusantara dengan para pembacanya terus berjalan seirama dan semakin
menumbuhkan semangat berkarya bagi keduanya. Kritik dan saran yang konstruktif terus kami harapkan sebagai
bagian dari pengembangan kreatiitas Majalah Nusantara. Tim Redaksi selalu terbuka bagi siapapun yang ingin
menuangkan ide dan gagasannya untuk merekam zaman. Menulis adalah bekerja untuk keabdian, karena sepan-
dai apapun, bila ia tidak berkarya (menulis) maka akan hilang ditelan sejarah, begitulah Pramodya Ananta Toer
menegaskan.
Akhirnya, kami ucapkan banyak terima kasih kepada siapapun ia yang telah berandil besar, langsung ataupun ti-
dak, dalam penerbitan Majalah Nusantara edisi kali ini. Khususnya, kepada Tim Redaksi Majalah Nusantara yang
kian konsisten dan solid menata beragam rubrik agar terus hadir di tangan pembaca. Akhir kata, kami ucapkan
selamat membaca!
Salam Nusantara!

Redaksi

TIMREDAKSI
Majalah
Nusantara
Penerbit: DEWAN REDAKSI
Disdikpora DIY, Jl. Cendana No. 9 Yogyakarta Ratih Datrini Yuniarti
(Staf Dikmenti Dinas Dikpora DIY)
Alamat Redaksi: Ben Senang Galus
Jl. Bintaran Tengah No. 10 Kota Yogyakarta (Staf Dikmenti Dinas Dikpora DIY)
majalahnusantaraikpmdi@gmail.com Haidz Arif, Syafuandi, Mishbah Silawane, La Ode Idul,
Moh. Musyiq, Fathurrahman
Redaksi Nusantara menerima tulisan fakta, opini,
dan iksi, serta foto. Karya harus original/non-pla- TIM REDAKSI
giat. Redaksi berhak mengedit tulisan. Pemimpin Redaksi : Moh. Ariyanto
Nuruyunan
PENASEHAT Editor : Maman Suratman
Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji Desi Syukriati
(Kepala Dinas Dikpora DIY) Reporter : Arief Pradhana
Oci T
PENANGGUNGJAWAB Peka Tariska
Dra. Triana Purnamawati, MM Cover & Layouter : Muh. Fajrin
(Kabid Dikmenti Dikpora DIY) Dinul Islam
Tri Widyatmoko, ST., MT.,
(Kasi Dikti Dikpora DIY)

2 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


dAfTArISI

LAporAnutAmA

PoPulISmE PolItIK & DEmoKRASI


AlA YogYAKARtA
MENEGuHKAN TAHTA uNTuK RAKYAT
SebAgAI KebIJAKAN PubLIK yANg
POPuLIS

10
AKADEmIA
PeNdIdIKAN dALAM
20
PolItIK
WAJAH KEBEBASAN
30
KEARIfAn loKAl
KeARIFAN MANdAR uNTuK NuSANTARA
LANSKAP PeMbANguNAN (deMOKRASI)

12
ESAI
MeNgeMbALIKAN
24
PEnDIDIKAn
MeNyOAL KeTeRTINggALAN
32
gAYA hIDuP
gAdgeT dAN PeRILAKu ANAK uSIA dINI
FITRAH KeISTIMewAAN PeNdIdIKAN INdONeSIA
yOgyAKARTA

16 28
buDAYA
MeMbINCANg MuLTIKuLTuRALISMe
34
PuStAKA
PeRCIKAN PeMIKIRAN deMOKRASI
dALAM KeRANgKA KeINdONeSIAAN dI yOgyAKARTA
huKum
ReLASI HARMONIS
HuKuM DAN KEKuASAAN

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 3


editorial

Tahta Untuk Rakyat


terarah pada perbincangan seputar ilsafat kenegaraan yang per-

D
i edisi yang telah lalu, Majalah Nusantara Edisi Januari
– Februari, telah kami suguhkan secara panjang leb- nah digagas oleh seorang pemimpin pertama Yogyakarta pasca
ar wacana seputar keistimewaan Yogyakarta. Kala itu, kemerdekaan: Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Karena me-
keistimewaan kami tempatkan sebagai satu strategi kebudayaan. mang, melalui percikan pemikirannya yang terangkum dalam
Arus dan prinsipnya kami suguhkan dengan menyertakan ban- Tahta Untuk Rakyat: Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku
yak nilai yang senantiasa menjadi nafas gerak penyemaian gaga- Buwono IX (Atmakusumah dkk, 1982). HB IX menempatkan
gasan-gagasan publiknya bagi kehidupan rakyat. “tahta untuk rakyat” sebagai pijakan kepemimpinannya, sebuah
Dan di edisi kali ini, nafas dari keistimewaan kembali akan pijakan bagaimana keputusan-keputasan politik diambil dan di-
kami suguhkan. Bukan dalam arti hendak melakukan pengulan- canangkan, bagaimana sebuah kebijakan-kebijakan bagi wargan-
gan atasnya, melainkan lebih sebagai penegasan kembali nafas ya (rakyat) harus direalisasikan.
keistimewaan yang terejawantah sebagai sebuah falsafah hidup Secara prinsip, dasar pijakan tersebut mengambil bentukn-
masyarakat Yogyakarta. Dan dari sinilah akan nampak bahwa ya yang senada dengan konsep demokrasi yang dikenal dewasa
Yogyakarta ternyata punya wajah demokratis yang itu sangat ini. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, adalah prinsip-prinsip
tercermin—meski berbeda secara praktik dari konsep demokra- yang terangkum dalam tahta untuk rakyat.
si secara umum—dari konsep “Tahta untuk Rakyat” besutan Sri Peneguhan tekad “tahta untuk rakyat, demikian juga “tahta”
Sultan Hamengku Buwono IX. bagi kesejahteraan kehidupan sosial-budaya, adalah komitmen
“Tahta untuk rakyat” adalah istilah di mana kekuasaan itu besar Kraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Komit-
dipercaya; ketika kekuasaan itu tumbuh dari rasa cinta rakyat men tersebut selalu membela kepentingan rakyat, berusaha untuk
pada pemimpinnya lantaran ia senantiasa hadir dalam persoa- bersama rakyat, dan memihak hanya pada kepentingan rakyat.
lan-persoalan kehidupan mereka. “Tahta untuk rakyat” adalah Bahwa “tahta untuk rakyat” mesti benar-benar harus dipahami
konsep hubungan antara pemimpin dan rakyatnya—manuggal- dalam konteks keberpihakan Kraton dalam rangka menegakkan
ing kawula gusti. keadilan dan kebenaran serta mengarah pada peningkatan kuali-
Sebagai sebuah ilsafat kenegaraan, “tahta untuk rakyat” tas hidup bagi seluruh rakyatnya.
adalah peristilahan lain dari konsep atau sistem demokrasi. Kon- Lebih jauh, “tahta untuk rakyat” tertuang dalam konsep
sep atau sistem ini bertitik tekan pada kebijakan publik. Sejauh ilosois “manunggaling kawula gusti”. Hematnya, keberadaan
kebijakan diperuntukkan dari rakyat, oleh dan untuk rakyat, Kraton karena adanya rakyat. sementara rakyat memerlukan
sejauh itu pula konsep demokrasi, dalam hal ini “tahta untuk dukungan Kraton agar terhindar dari eksploitasi yang bersumber
rakyat”, tersemai sebagaimana seharusnya. dari ketidakadilan dan keterpurukan. Bahwa Kraton, sejauh kon-
Mengapa ini penting? Di edisi perdana sebelumnya, Ma- sep tersebut masih dijadikan sebagai alas berpikirnya, tidak akan
jalah Nusantara Edisi Januari – Februari, editorial telah me- ragu-ragu memperlihatkan keberpihakannya terhadap rakyat, se-
nekankan pentingnya pembaruan pemikiran atas kebudayaan, bagaimana pernah dilaksanakan pada masa-masa revolusi dulu.
yakni rethinking of culture. Kami meyakini bahwa memikirkan Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa Yogyakarta ber-
kembali kebudayaan secara kritis dan proporsional akan meng- prinsip politik yang demokratis. Kebijakan publiknya adalah
hadirkan tidak hanya wajah-wajah baru, melainkan pijakan-pi- kebijakan yang bermekanisme populis. Meski ditetapkan bukan
jakan dasar tersendiri yang konstruktif bagi masa depan. Dan dipilih, dalam arti konsep demokrasi yang umum dipahami di
hubungan dari tema “tahta untuk rakyat” di edisi selanjutnya ini Indonesia, itulah keistimewaan yang tidak boleh kita naikan.
adalah tak lain sebagai penegasan kembali aspek-aspek apa yang
utama dalam pengarahan sebuah kebudayaan sebagai cikal bakal Redaksi
peradaban manusia.
Bicara tentang “tahta untuk rakyat”, senantiasa kita akan

4 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


surat pembaca

Berkarya Untuk Keabadian


Adalah kebanggaan yang luar biasa bagi diri saya secara untuk keabadian.
pribadi bisa melayangkan Surat Pembaca ini kepada segenap ka- Melalui pandangan yang sedikit banyak ilosois di atas,
langan luas, terutama Pengurus Majalah Nusantara secara khu- maka ke depan, mau tidak mau segenap Pengurus Majalah Nu-
sus. santara harus siap sedia sebagai pembawa obor kebenaran, ter-
Saya telah membaca Majalah Nusantara Edisi Januari – lebih di tengah carut-marutnya realitas kebangsaan seperti yang
Februari (edisi sebelumnya). Dan saya sepakat apa yang banyak dewasa ini bisa kita rasakan. Bahwa tiadanya konsistensi di an-
kalangan ujarkan terkait isi keredaksian Majalah ini. Bahwa Ma- tara kata dan tindakan, maka buahnya adalah kehancuran yang
jalah Nusantara, baik secara isi maupun tampilan, benar-benar tak terperih. Dan mungkin saja bukan generasi kita yang akan
membentuk warna tersendiri yang itu jauh lebih progresif dari mengalami itu, melainkan generasi-generasi ke depan, ke gener-
warna-warna yang sebelumnya di angun oleh pengurus terdahu- asi para pelanjut masa depan.
lu. Akhir kata, saya ingin mengutip pendapat yang pernah
Ya, itu fakta, dan pastinya tetap relatif untuk terklaim se- dilontarkan seorang inspirator sekaligus pemimpin dunia, The
bagai kebenaran yang absolut. Tso Chuan:
Tanpa hendak kembali memaniskan kata-kata “Orang yang sangat mulia adalah orang yang mem-
untuk Majalah Nusantara edisi sebelumnya, dalam pelopori suatu gerakan moral yang berguna bagi generasinya
Surat Pembaca ini, saya ingin mengajak rekan- dan juga generasi berikutnya. Orang yang memberikan jasa be-
rekan pengurus untuk terus konsisten dalam sar bagi mas- yarakat pada umumnya. Dan orang
nuansa kekaryaan. Karena me- yang kata-katanya mampu mem-
mang, hidup manusia tanpa berk- berikan pencerahan dan inspirasi
arya adalah hidup yang tak berarti bagi orang lain. Inilah tiga penca-
apa-apa. Begitulah yang sering paian yang tak akan mati dalam
para arif bijaksana ajarkan kepada kehidupan.“
saya secara pribadi, mungkin juga se-
genap pembaca sekalian yang budiman. Selamat untuk Pengurus
Ya, apapun resiko dan kon- Majalah Nusantara. Suara ka-
sekuensinya, orang harus tetap lian adalah suara nurani untuk
berkarya tidak hanya sebagai semua. Dan karya kalian ada-
peneguhan eksistensi diri, ter- lah karya yang sangat-sangat
lebih sebagai keber-ada-annya dibutuhkan. Salam karya!
secara esensi kemanusiaanya.
Meminjam kata-kata Kartini
melalui ungkapan yang juga di- Abdul Hakim
tuturkan Pram, berkarya, dalam Tim Advokasi Perhimpunan
hal ini menulis, adalah bekerja

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 5


Populisme Politik & Demokrasi ala Yogyakarta:
Meneguhkan Tahta untuk Rakyat
Sebagai Kebijakan Publik yang Populis
Oleh: Maman Suratman

T
ampilnya Joko Widodo (Jokowi)
sebagai igur politik terkemuka
di Indonesia, diakui atau tidak,
merebak beragam optimisme segenap
kalangan, terutama mereka yang percaya
akan hari esok. Optimisme tersebut ter-
sua bahwa nantinya akan lahir sebuah
masa depan bumi pertiwi yang sudah
lama diidam-idamkan, yang itu sebelum-
nya hampir tak pernah mewujud, bahkan
untuk sekadar sebagai harapan sekalipun.
Tak hanya desain gayanya yang
merakyat yang pada kenyataannya seo-
lah menyihir mereka yang menengok-
nya, tetapi lebih kepada kebijakan-ke-
bijakan politiknya yang secara praktis
mampu mengubah rasa tawar menjadi
manis. Dapat terkatakan bahwa yang
terakhir inilah yang mungkin dapat kita
kedepankan sebagai dalih betapa Jokowi
dengan gaya dan kebijakan politiknya
yang khas, benar-benar tampil sebagai
harapan satu-satunya bagi bangsa yang
memang sudah lama dirundung kema-
langan hidup ini.
Segenap pembaca mungkin
akan bertanya-tanya apa maksud penulis
berucap manis atas diri seorang Jokowi;
mengapa penulis mencoba mengarah-
kan bahwa berkarakter khas ini adalah
harapan yang selama ini menjadi impian
rakyat Indonesia.
Tidak. Penulis sama sekali tak
ingin berpretensi pada pengagungan
Presiden ke-7 Republik Indonesia ini.
Penulis tak ada maksud memuliakannya,
apalagi sekadar mempromosikannya tan-
pa sebab yang memadai. Bahwa penulis
hanya mencoba memberi pengantar awal
kepada segenap pembaca ke perihal ta-
juk yang penulis ajukan dan akan diurai
secara lebih lanjut dalam laporan utama
edisi Majalah Nusantara kali ini.

***
Seperti kita ketahui,
tampilnya sosok Jokowi dengan ke-
bijakannya yang khas, berbeda dari

6 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


laporan utama

pemimpin sebelumnya, berhasil menarik perealisasiannya. dak populisme berdasar pada kehendak
“populisme” dalam nuansa perbincangan Secara konsep, populisme men- dan kedaulatan rakyat. Populisme jangan
dan perdebatan. Banyak orang yang men- jadi seperangkat kepercayaan masyarakat disalaharahkan.
debat bahwa adakah populisme hanya akan pemimpin yang dinilai dapat men-
dijadikan sekadar sebagai kedok politik gakat harkat-martabat hidup mereka. Demokrasi, Ruang Penyemaian
para pemimpin? Benarkah kebijakan-ke- Populisme menjadi semacam ilsafat Populisme
bijakan populis benar-benar lahir dari politik yang jika merujuk pada Kamus Secara umum, mereka yang
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat? Besar Bahasa Indonesia (KBBI): sebagai mendukung populisme adalah mer-
Sebelum berlanjut pada perbin- “paham yang mengakui dan menjun- eka yang berharap banyak pada alam
cangan seputar hal di atas, adalah utama jung tinggi hak, kearifan, dan keutamaan demokrasi. Mereka percaya bahwa
untuk membincang terlebih dahulu sep- rakyat. demokrasi adalah cara terbaik dari seki-
utar atau perihal populisme itu sendiri. Sebagai nafas dari gerak politik, an banyak cara yang berpretensi pada
Apa itu populisme? Mengapa populisme populisme tidaklah menekankan popu- kebaikan tertinggi. Mereka percaya bah-
digadang-gadang sebagai pembawa an- laritas (keteranaran) seseorang sehingga wa demokrasi memungkinkan mereka
gin segar di dunia yang sudah penat kom- ia dianggap populis. Jauh daripada itu, untuk berpartisipasi dan berperan penuh
pleksitas persoalan ini? Bagaimana teori populisme senantiasa harus terejawantah dalam upaya-upaya pemerintahan.
dan penerapannya dalam alam demokra- melalui kepemimpinan yang membela Secara historis, akar demokrasi
si seperti di Indonesia ini? kepentingan dan kebutuhan rakyat den- bisa kita telusuri dari para pemikir (il-
Sejumlah jawaban atas per- gan seperangkat kebijakan-kebijakan- suf) Abad Pencerahan. Melalui gagasan
tanyaan itulah yang akan mengisi penuh nya yang langsung tertuju pada hal-hal teori kontrak sosial dari para ilsuf seper-
bagian awal dari laporan utama ini. Dan mendasar dalam hidup dan penghidupan ti homas Hobbes, John Locke dan Jean-
selanjutnya, ulasan ini juga akan mem- mereka (rakyat). Jacques Rousseau, nampak bahwa istilah
perlihatkan bahwa agenda demokratisasi, Hemat kata, populisme sama demokrasi sangat bertolak belakang den-
sebagaimana dicanangkan para pemimp- sekali tak boleh digunakan dalam rang- gan komunisme atau sosialisme misaln-
in populis seperti Jokowi, nampak sena- ka menggambarkan retorika politik in- ya. Demokrasi menghendaki kesetaraan
da dengan apa yang pernah dibesut oleh dividu atau partai politik. Sebab dengan dalam perbedaan, sedang yang terakhir
salah seorang pemimpin Raja Mataram, menilainya demikian, populisme hanya menghendaki keseteraan dalam persa-
Sri Sultan Hamenku Buwono IX—seperti akan terbawa secara konotasi peyoratif maan.
kita ketahui bahwa melalui percikan pe- dan dianggap hanya sebagai “lip service” Sebenarnya, jauh sebelum para
mikirannya, dalam hal ini “Tahta untuk yang hanya tertuju pada penyenangan ilsuf Abad Pencerahan mendeinisikan
Rakyat”, HB IX mampu menjelmakan orang banyak tanpa bukti yang jelas dan demokrasi, ilsuf-ilsuf klasik seperti Soc-
tatanan Kraton sebagai negeri yang pu- memadai. rates, Plato dan Aristoteles, telah lebih
nya kekhasan dalam model pengambi- Alhasil, pemberian harapan tak dahulu mengkonseptualisasikan perihal
lan kebijakannya. Bahwa “Tahta untuk lebih sekadar pepesan kosong. Begitulah demokrasi ini. Kira-kira 500 tahun SM,
Rakyat” adalah percikan pemikiran sang realitas yang kini menjerat arus kebu- istilah ini mulai mendapat bentuknya
Sultan hingga melahirkan demokrasi ala dayaan kita dari dulu hingga sekarang, ketika ada sekelompok kecil manusia
Yogyakarta. dan mungkin juga kelak. yang berusaha mengembangkan sistem
Ya, tujuan kunci di balik pop- pemerintahan. Pada prosesnya, mekanis-
Populisme Sebagai Nafas Ger- ulisme adalah terletak pada partisipasi menya melibatkan rakyat banyak untuk
ak Politik politik secara aktif. Bahwa rakyat tanpa turut serta dalam pengambilan keputu-
Dalam aras demokrasi, popu- kecuali harus punya kesempatan yang san, dalam hal ini kebijakan publik secara
lisme menjadi seperangkat alas yang tepat sama-setara sebagai bagian rill dari mas- langsung.
guna dalam mengubah atau mengangkat yarakat. Bahwa mereka harus berperan Selain Yunani, Romawi Kuno
harkat-martabat manusia-manusianya. aktif dalam segenap pemerintahan yang pun tak luput menjadi satu sumber ru-
Seperti kita ketahui, input dan output hari ini melulu mengatasnamakan diri jukan utama tentang demokrasi. Jika
demokrasi adalah rakyat (kepentingan mereka dengan tendensi tanpa kelamin. Yunani memperkenalkannya dengan
dan kebutuhannya) di mana populisme Hemat kata, keutamaan popu- konsep demokrasi langsung, melibatkan
menjadi alas yang senada dalam proses lisme adalah keutamaan rakyat; kehen- rakyat dalam urusan kebijakan publik,
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 7
Romawi tampil menjadi inspirasi bagi Dari sekulimit perihal sejarah lah wilayah yang sangat sensitif. Seperti
para pemikir politik dan negarawan demokrasi di atas, paling tidak memberi keyakinan yang ketika itu diusik, maka
dalam hal penerapan demokrasi per- kita gambaran umum tentang apa, men- ancamannya adalah konlik. Ya, begitu-
wakilan—rakyat diberi ruang untuk gapa, dan bagaimana harusnya penera- lah yang terjadi ketika SBY di penghu-
memilih perwakilan yang nantinya akan pan demokrasi dalam relitas kehidupan jung tahun 2010 memberi penekanan
bertugas merumuskan kebijakan-kebi- rakyat. Di sinilah urgensitas demokrasi bagi konsep dan arti demokrasi secara
jakan publik bagi warga negara yang di- jika segenap pembaca ingin secara lebih umum, yang itu berimbas pada polemik
wakilinya. lanjut mengkaji dan mendiskusikann- politik seputar wacana “penetapan” Sri
Meski demokrasi hancur ter- ya di lain tempat dan kesempatan. Hal Sultan sebagai Gubernur Daerah Istime-
benam selama hampir 20 abad lamanya ini sekaligus memberi penekanan bah- wa Yogyakarta (DIY).
akibat sistem feodalisme dan monarki wa demokrasi adalah ruang yang pal-
absolut di Abad Pertengahan, sistem pe- ing memungkink- an penyemaian “Negara kita adalah negara
merintahan ini mulai menuai kesuburan- gagasan-ga- gasan yang demokrasi. Karenanya, demo-
nya kembali. Tentu dengan konsepsi yang populis bagi segenap cratic value (nilai demokrasi) tak
lebih kompleks dari sebelumnya. kehidupan rakyat mungkin diabaikan. Maka juga, tak
Sekitar pertengahan abad ke-19, t a n p a kecuali. mungkin sistem monarki bertabra-
demokrasi mulai menunjukkan taring- kan dengan nilai demokrasi dan
nya lagi, dan itu terjadi di negara-nega- konstitusi.”
ra Eropa Barat. Melalui di masa inilah (cuplikan pidato SBY dalam Si-
demokrasi kemudian dikenal dengan is- dang Kabinet, 28 November 2010)
tilah “demokrasi Barat” atau demokrasi
modern dalam arti dewasa ini. Terlepas dari pro-kontra terse-
Tak hanya di belahan dunia sep- but, apakah Gubernur DIY harus ditentu-
erti Eropa dan Amerika misalnya, di Asia kan melalui mekanisme “pemilihan” atau
seperti Indonesia pun perdebatan sep- “penetapan”, yang jelas, Yogyakarta pun-
utar demokrasi seolah tak akan pernah ya sejarah tersendiri yang itu tidak layak
padam. Lagi-lagi, pro dan kontra selalu untuk kita naikan. Bahwa sebuah reali-
mewarnai sejumlah pergunjingannya. Di tas tidak boleh dinilai secara monolitik,
satu sisi, demokrasi berusaha diredam apalagi menaikan adanya landasan seja-
dengan anggapan bahwa ia tak sesuai rah yang menafasi gerak dan perkem-
dengan budaya “ketimuran” bangsa bangan sebuah realitas masyarakat
Indonesia. Solusi yang kerap dilon- tertentu. Mempertanyakan iya, tapi
tarkan untuk mengganti demokrasi pun menyalahkan tanpa landasan adalah
tak tanggung-tanggung. satu kekeliruan dalam berpikir.
Umumnya, sistem tersebut
ditarik ke dalam unsur-unsur agama, ***
seperti konsep khilafah dalam kaca- Merujuk pada pasal 18B ayat
mata kelompok Islam tertentu. Bahwa 1 UUD 1945, termaktub sebuah ka-
demokrasi sama sekali tidak kompat- limat bahwa “Negara mengakui dan
ibel dengan Islam. Produk Barat, pro- menghormati satuan-satuan pemer-
duknya orang-orang kair. Begitulah intahan daerah yang bersifat khusus
anggapan fundamentalnya. atau bersifat istimewa yang diatur
Selain itu, ada pula kelompok Demokrasi ala Yogyakarta: dengan undang-undang” (lihat: UU Re-
Islam lainnya yang mendukung penuh Tahta untuk Rakyat? publik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012
demokrasi. Berbeda dengan kelompok Seperti dapat kita telusuri se- tentang Keistimewan DIY). Esensi yang
yang pertama, mereka justru menggang- cara empirik, Yogyakarta punya konsep terkandung dalam pasal ini tentu mem-
gap bahwa nilai-nilai demokrasi adalah demokrasi tersendiri yang tercermin beri gambaran nyata pada demokrasi
juga nilai-nilai yang islami, misalnya melalui percikan pemikiran Sri Sultan yang terterap di Yogyakarta, tidak hanya
tentang musyawarah, konsep keadilan, Hamengku Buwono IX tentang “Tahta sebatas slogan dari rakyat, oleh rakyat,
amanah/bertanggungjawab, dan lain se- untuk Rakyat”. Sayangnya, masih terlihat dan untuk rakyat semata.
bagainya. banyak penyalahartian tentang falsafah Terlebih lagi bahwa pasal terse-
Melihat sejumlah perdebatan hidup masyarakat yang berjuluk “Kota but merupakan terusan dari Maklumat
tentang demokrasi tersebut, tak salah ke- Budaya” ini. Sehingga yang terjadi adalah 5 September, yang dalam Tahta Untuk
tika ada anggapan yang mengatakan bah- ketidakmampuan dalam mengarahkan Rakyat: Celah-celah Kehidupan Sultan
wa sejarah itu berulang di mana esensi “Tahta untuk Rakyat” sebagai nafas gerak Hamengku Buwono IX (Atmakusumah
persoalan yang dihadapi manusia adalah yang benar-benar mengarah pada pem- dkk, 1982) memuat tiga aspek pokok di
sama. Yang berbeda hanyalah pada kon- baruan kebijakan publik yang utuh. dalamnya, yakni pertama, Ngayogyakar-
teks terjadinya sejarah itu. Memang, falsafah hidup ada- ta Hadiningrat berbentuk kerajaan yang

8 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


merupakan Daerah Istimewa, bagian dari
RI; kedua, segala kekuasaan dalam neg-
eri dan urusan pemerintahan berada di
tangan Sultan HB IX; dan ketiga, hubun-
gan antara Ngayogyakarta Hadiningrat
dengan pemerintah negara Republik In-
donesia bersifat langsung dan Sultan HB
IX bertanggungjawab langsung kepada
Presiden RI.
Dengan dasar pasal di atas,
DPRD DIY pun menghendaki agar
kedudukan sebagai Daerah Istimewa un-
tuk Daerah Tingkat I, tetap lestari den-
gan mengingat sejarah pembentukan dan Begitulah realitas demokrasi untuk Rakyat”, maka dapat disebut bah-
perkembangan pemerintahan daerahnya ala Yogyakarta yang harus orang mak- wa Jokowi adalah “reinkarnasi” seorang
yang sepatutnya dihormati. Pasal terse- nai secara simultan, baik dari aspek yu- pemimpin Jawa yang tersohor karena
but menyatakan bahwa pembagian daer- ridis, ilosois, maupun sosiologisnya. kebijakan populisnya tersebut—hal ini
ah Indonesia atas daerah besar dan kecil, Bahwa demokrasi ala Yogyakarta adalah sebagaimana disampaikan oleh Dr. Su-
dengan bentuk susunan pemerintahan- demokrasi subtansial. tarsono dalam artikelnya bertajuk Takhta
nya, ditetapkan dengan undang-undang Sejauh subtansinya mengikut untuk Rakyat ala Jokowi (Koran Tempo,
dengan memandang dan mengingat pada prinsip demokrasi bukan sebalikn- 2013).
dasar permusyawaratan dalam sistem ya, seperti penghargaaan pada pluralisme Disebutkan bahwa Hamemayu
Pemerintahan Negara dan hak-hak asal- bukan pembungkaman, keadilan sosial Hayuning Bawana yang dimaknai sebagai
usul dalam Daerah-daerah yang bersifat bagi warga masyarakatnya bukan penin- kewajiban melindungi, memelihara, serta
Istimewa. dasan, dan partipasi politik yang menafas membina keselamatan dunia, wilayah
Sebagai daerah otonom set- pada konsep “Tahta untuk Rakyat” bukan dan masyarakatnya, serta lebih mement-
ingkat Provinsi, DIY dibentuk dengan ekslusiitas kebijakan, penulis kira tak ingkan berkarya untuk masyarakat dari
Undang-undang No. 3 tahun 1950, ses- ada salahnya, dan patut dimuliakan. pada memenuhi ambisi pribadi, adalah
uai dengan maksud pasal 18 UUD 1945 Hemat kata, keistimewaan DIY ilosoi dasar “Tahta untuk Rakyat”.
tersebut. Disebutkan bahwa Daerah harus dipahami secara utuh untuk me- Filosoi di atas tampaknya se-
Istimewa Yogyakarta adalah meliputi mahami simbol-simbol yang ada; bah- cara konsisten dipegang, dihayati dan
bekas Daerah/Kasultanan Yogyakarta wa inti dari keistimewaan adalah apa diimplementasikan juga oleh Jokowi ke
dan Daerah Pakualaman. yang selama ini dipegang sebagai falsa- dalam beragam kebijakan dan agenda
Ya, dalam mendeinisikan fah kenegaraannya, yakni “Tahta untuk kerja yang dijalankannya. Bahwa model
demokrasi, apalagi sampai pada taraf Rakyat”—sebuah konsep yang harus blusukan ala Jokowi dapat dimaknai se-
perealisasiannya, orang tidak boleh berbunyi lantang dalam segenap aspek bagai simbol sekaligus manifestasi ma-
menaikan adanya kearifan lokal di mas- kehidupan rakyat tanpa kecuali. nunggaling kawulo gusti.
ing-masing daerah. Seperti di Yogya- Dengan demikian, baik HB IX
karta, orang harus akui bahwa ada nilai maupun Jokowi, mereka-mereka adalah
adiluhung yang sudah lama dipraktikkan HB IX dan Jokowi: Para Pen-
gusung “Tahta untuk Rakyat” sosok pemimpin atau para pengusung
dalam perjalanan sejarah daerah ini. Ke- ilosoi “Tahta untuk Rakyat” yang pada
tika demokrasi hanya dimaknai sebagai Dengan ikon blusukan, gaya
Jokowi ini benar-benar memikat banyak gilirannya harus menjadi suri tauladan
pemilihan langsung tanpa hirauan men- kita bersama. Hebatnya, mereka tak
dalam atas kearifan lokal, maka yang perhatian. Dan pada dasarnya, gaya khas
semacam ini bisa dilakukan oleh semua sekadar menempatkan konsep tersebut
nampak tak lebih adalah westernisasi sebatas kata yang “wah” lagi “canggih”,
(Antara News, 2010). Dengan demikian, pemimpin, itu jika mereka benar-benar
memahami dan memaknai bahwa sejat- melainkan lebih mencerminkannya ke
penaian atasnya, terlepas ada tidaknya dalam kebijakan-kebijakan mereka yang
kandungan kebenaran atasnya, tetap saja inya kekuasaan harus didedikasikan dan
diabdikan untuk rakyat—terminologi te- bersifat populis.
akan keliru bagi atau di mata yang men- Itulah yang harus menjadi per-
ganutnya. patnya adalah “Tahta untuk Rakyat”.
Ya, apa yang dipraktekkan Jo- hatian kita bersama, terutama bagi mer-
Bagi masyarakat Yogyakarta eka yang hendak mendedikasikan atau
sendiri, sebagaimana pernah disam- kowi, mengingatkan kita pada apa yang
juga pernah dilakukan oleh Sri Sultan mengabdikannya dirinya sebagai tim pe-
paikan Sultan HB X, keistimewaan bu- rumus kebijakan publik di masa depan.
kanlah sekadar memberi hak privilege HB IX. Melalui gaya kepemimpinann-
atas keturunan raja. Lebih jauh, ia mem- ya yang juga sangat merakyat, muncul
berikan keistimewaan bagi masyarakat satu persepsi bahwa jika Jokowi me-
mang benar-benar terdorong atau se- Maman Suratman
Yogyakarta atas peranannya dalam masa Mahasiswa Filsafat UIN Yogyakarta
kemerdekaan NKRI. dang memperagakan perwujudan “Tahta

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 9


akademia
Alih-alih demikian, bukan be-
rarti pembangunan memberangus sisi

Pendidikan dalam lingkungan dan sosial. Atas nama pem-


bangunan, semua serba bisa dilakukan.
Tentu tidak! Sebagaimana Portes (1976)

Lanskap Pembangunan mengatakan bahwa pembangunan se-


bagai transformasi ekonomi, sosial dan
budaya. Pembangunan adalah proses
yang direncanakan untuk memperbaiki
Oleh: Khety Almawalia* aspek kehidupan segenap masyarakat.
Dapat ditarik benang merahnya,
Platform Jogja sebagai kota pen- jadi “pekerja yang baik”, taat terhadap pembangunan tidak semestinya menjadi
didikan—diakui atau tidak—patut terus belenggu kapitalisme yang cadas dan de- proses dehumanisasi dan alat perusak
dipertanyakan bahkan dikritisi. Pasalnya, humanis. Artinya, pendidikan kini han- lingkungan. Pembangunan diharapkan
pendidikan tak lagi memberi transfor- ya menjadi tangan panjang kepentingan mampu mentranformasi sosial, budaya
masi signiikan pada masyarakat. Taman kapitalisme. dan ekonomi untuk kesejahteraan umum,
Siswa, sebagai satu peninggalan berharga Bagaimana seharusnya pendi- bukan pribadi atau kelompok tertentu.
sekaligus kekayaan Jogja yang mengan- dikan? Bagaimana kita mereposisi pen- Kedua adalah fungsi pendi-
tarkan title-nya sebagai kota pendidikan, didikan yang sudah menjadi mesin hege- dikan untuk mempertahankan konsepsi
kini hanya sebagai artefak sejarah tanpa moni kapitalisme? pembangunan ideal. Sudah mahfum kita
perenungan subtantif dan relektif. Pertanyaan di atas membutuh- pahami bahwa pendidikan merupakan
Asumsi di atas tentu bukan tan- kan satu kesadaran penuh yang utuh aspek penting dalam pembangunan. Art-
pa dasar. Mari kita lihat perubahan sosial dan komprehensif. Pertama-tama adalah inya, pendidikan punya fungsi signiikan
masyarakat Jogja akibat pembangunan meletakkan kebutuhan masyarakat yang untuk merelasikan pembangunan dan
hotel yang merajalela—tak hanya dalam hidup dalam ruang pembangunan. Pem- kebutuhan masyarakat.
bingkai sosial, tapi juga dampaknya pada bangunan adalah suatu yang tidak dapat Secara historis, pendidikan ber-
lingkungan dan budaya. Masyarakat dihindari dalam perubahan sosial yang peran dalam pencapaian kemerdekaan
Jogja semakin konsumtif, berpola hidup cepat. Setiap daerah dan setiap bang- dan pembangunan. Pendidikan tidak
materialis. Dan lihatlah kemacetan di sa membutuhkan pembangunan untuk menjadi elemen naif yang bias fungsi so-
sepanjang jalan. Air menjadi kasat, dan meningkatkan kualitas sumber daya ma- sialnya. Pendidikan tak hanya bergairah
semakin hilangnya budaya guyub. Indi- nusia (SDM) dan ekonomi. Tanpa pem- di dalam ruang kampus atau intitusi
vidualis (tak bertanggungjawab) menjadi bangunan, mustahil mencapai suatu ke- pendidikan lainnya. Tetapi fungsi pendi-
trend tak terhindarkan. Pertanyaannya, majuan. dikan adalah mampu menengok kembali
di mana posisi pendidikan? persoalan yang rumit di masyarakat. Ia
Nasution (1999) menegaskan hadir dalam kompleksitas problem yang
bahwa fungsi pen- dihadapi masyarakat.
didikan ada- Hemat penulis, pendidikan
lah sosialisasi. tetap menjadi kunci dalam menerjemah-
Fungsi terse- kan pembangunan sesuai kebutuhan
but menegaskan masyarakat. Karena pembangunan ti-
pendidikan sebagai dak bisa dihindarkan kendati permas-
elemen yang memberi nilai, alahan juga banyak dihasil-
keterampilan, pengetahuan dan per- kan. Hanya melalui
ilaku dalam masyarakat. Jadi, pendi- pendidikanlah,
dikan memberi satu jawaban dalam generasi penerus
proses perubahan zaman. Pendi- dapat mengar-
dikan harus hadir di tengah reaitas ahkan pemban-
masyarakat untuk memberi konsepsi gunan kea rah yang diharapkan,
jawaban atas sejumlah persoalan. tentu untuk kepentingan masyarakat
Konsepsi ideal itu nyatanya secara umum.
tidak berlaku jika berhadapan dengan
“kapitalisme”, yang salah satu produknya Khety Almawalia
adalah pembangunan sebagai alibi. Just- Anggota Forum Silaturahim Keluarga
ru memprihatinkan, pendidikan Mahasiswa Sumenep Yogyakarta (FSK-
menjadi mesin dan antek ka- MY)
pitalisme yang membabi Koordinator Gerakan Keperempua-
buta. Peserta didik hanya nan Aisyah Yogyakarta
diarahkan untuk men-

10 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


Mewujudkan Pendidikan Keluarga
Oleh: Abdul Rahman Wahid*

P
endidikan di bangsa ini masih yang seakan-akan gagap dan tidak mam- perilaku perundungan (bullying), pen-
menjadi “lukisan yang belum sele- pu berbuat apa-apa. didikan penanganan remaja, penguatan
sai”. Pada abad 21, pendidikan Lebih menyakitkan lagi, saat prestasi belajar, pendidikan kecakapan
masih menjadi keprihatinan kita bersa- prestasi sudah seperti barang dagangan. hidup, karakter dan kepribadian, serta
ma, sebab masih berada dalam gamba- Setiap gelaran UN selalu ada saja tran- pendidikan perilaku destruktif.
ran suram. Marak hal yang masih selalu saksi jual beli kunci jawaban. Tetiba saja, Nah, melalui wadah baru ini
membelit eksistensinya. peserta didik yang sudah ditempa sekian diharapkan keluarga mengerti perann-
Formalitas pendidikan telah tahun masih belum percaya diri akan ke- ya—baik ia sebagai orang tua kandung
melampaui hakiki. Dampaknya pada mampuannya. Mentalnya seketika ciut, atau yang mengasuhnya. Karena harus
pendekatan peraturan yang membonsai bahwa kelulusan dianggap capaian yang diakui, bahwa akhir-akhir ini anak-anak
kreatiitas peserta didik. Gonta-gantin- prestisius dari pada kejujuran. seringkali luput dari perhatian. Bahkan
ya kurikulum, tiba-tiba saja menjadikan tak sedikit orang tua atau yang menga-
pendidikan sebagai arena pencetak para suhnya tega melakukan tindakan di luar
kuli yang dibutuhkan pasar—menjadi batas terhadap anaknya.
gelanggang yang hanya menjanji sebuah Bagaimana pun, kehadiran kel-
kekayaan. Alhasil, pendidikan seketi- uarga begitu penting bagi proses anak-
ka kehilangan jiwa kependidikannya, anak. Keluarga tidak hanya menjadi orang
memanusiakan manusia. yang bertanggung jawab memenuhi ke-
Dampak nyata dari kondi- butuhan materi anaknya. Jauh melebihi
si yang semerawut ini bisa kita itu, peran keluarga dalam membentuk
saksikan dengan mata telanjang. karakter anak begitu penting. Aspek
Generasi bangsa tiba-tiba menjadi intelektual yang mereka kuasai perlu
generasi pemuja angka. Lihat saja, diimbangi dengan aspek spirituali-
bagaimana lembaga pendidikan tas agar tercapai keselarasan antara
nomor wahid menjadi sasaran uta- kebutuhan otak dan hati. Penanaman
ma. Mereka lebih memilih lemba- kesadaran serta pembentukan karakter
ga yang sudah mendapat pengakuan dewasa ini menjadi suatu keharusan un-
secara nasional– bahkan internasional, tuk diberikan kepada seorang anak.
daripada yang sesuai dengan keterampi- Melalui Direktorat Pembinaan
lan, keahlian atau kecenderungan yang Pendidikan Keluarga yang tahun ini
melekat pada dirinya. Mereka lebih per- mulai dioperasikan pendidikan bangsa
caya pada sertiikasi lembaga dari pada ini akan mampu mencetak insan yang
skill. Pentingnya Peran Keluarga bermoral. Tentunya, semua elemen yang
Selanjutnya, tontonan yang tak Melihat kejadian di atas, pen- di sekelilingnya saling bahu-membahu.
layak dikonsumsi publik menjadi hi- didikan bukanlah tumpuan utama dan Melaluinya, keluarga bisa memahami
dangan setiap hari. Seorang guru mem- menjadi jaminan untuk mencetak gen- perannya yang hakiki. Sehingga peran
perlakukan anak didiknya dengan tidak erasi bangsa. Disadari atau tidak, pendi- tersebut tidak hanya terarah pada pem-
semestinya. Mulai dari kekerasan isik, dikan hanya menjadi ruang belajar den- bentukan moral anak, juga mampu men-
hingga pelecehan seksual. Bahkan tak ja- gan batasan waktu yang telah ditentukan. gangkat prestasinya di sekolah.
rang tindakan tersebut merenggut nyawa. Artinya, persoalan pendidikan tidak bisa Dengan demikian, jika keluarga
Hal itu pun harus diselesaikan secara hu- dilimpahkan sepenuhnya kepada lem- mengerti perannya, sekolah juga paham
kum, ruang kelas yang digelutinya digan- baga pendidikan. Bahwa peran keluarga tanggung jawabnya. Maka, tidak akan
ti dengan ruang jeruji sebagai hukuman dalam proses pendidikan anak sangat ada lagi tontonan yang tak elok dipan-
atas perbuatannya. dibutuhkan. dang—baik berupa perlakuan tidak layak
Peserta didik tak ketinggalan. Kondisi semacam ini pun orang tua, pengasuh dan guru terhadap
Aksi tawuran sesama pelajar menjadi mendapat respon serius dari pemerintah anak atau sesama anak-anak. Karena
ajang pembuktian bahwa lembaga pendi- hari ini. Kementerian Pendidikan dan anak-anak tidak bisa disalahkan. Anak-
dikan sudah menjadi sarang preman. Tak Kebudayaan (Kemendikbud) memben- anak butuh perhatian ekstra karena
jarang karena persoalan sepele, mem- tuk unit baru dengan nama Direktorat dunia mereka dunia yang emosionalnya
bunuh menjadi penyelesaian utama. Be- Pembinaan Pendidikan Keluarga yang menggebu-gebu.
lum lagi, mereka yang di bawah umur be- menangani pendidikan keluarga dan
rani melakukan tindakan pemerkosaan. keorangtuaan. Respon ini bisa kita lihat Abdul Rahman Wahid
Semua terjadi searah dengan pendidikan dari acuan kerjanya, yakni penanganan Peneliti di Moeda Institute Yogyakarta

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 11


esai

S
udah menjadi rahasia umum ketika

Mengembalikan Yogyakarta sering disebut sebagai


“Indonesia mini”. Karena memang,
sebagian besar suku bangsa yang ada di
Indonesia, ada juga di daerah ini.

Fitrah Keistimewaan Keberagaman suku bangsa yang


ada di Yogyakarta , di satu sisi menjadi
keuni-kan tersendiri. Namun di sisi lain,
keragaman s tersebut menjadi potensi

Yogyakarta konlik yang sewaktu-waktu bisa mele-


dak, terlebih ketika tidak dijaga kehar-
monisan.
Sejatinya, Yogyakarta merupa-
Oleh: Ahmad Fathoni Fauzan*
kan kota yang berhati nyaman, kota pen-
didikan, kota seni dan budaya. Namun
seiring berjalannya waktu dan pesatnya

12 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016



Sejatinya, Yogyakarta merupakan kota
yang berhati nyaman, kota pendidikan,
kota seni dan budaya. Namun seiring
berjalannya waktu dan pesatnya laju “
migrasi disertai menjamurnya pemban-
gunan, statusnya mulai darurat konlik.

yakarta, lebih dari itu eksistensi dari keis- sosial) tidak seimbang dan berkesinam-
timewaan Yogyakarta sendiri yang akan bungan.
dipertaruhkan. Tindakan kekerasan yang bah-
Tidak ada pohon tanpa akarnya. kan berujung pada pembunuhan mer-
Suatu pelik sosial tentu tidak lepas dari upakan dilema konlik dalam kehidupan
akar masalah penyebabnya. Motif suatu masyarakat. Jhon Paul Lederach (2003)
tindakan kekerasan di dalam struktur so- dalam konsepnya tentang Transforma-
sial, menurut kacamata sosiologi konlik si Konlik (Conlict Transformation) di
terdapat banyak varian. mana setiap proses untuk mencapai per-
Mengacu pada teori konlik damaian yang berkesinambungan sebai-
Lewis A Coser dalam he Functions of So- knya dapat menyentuh empat dimensi
cial Conlict (1956), bahwa konlik dalam perubahan yang signiikan, yaitu dimen-
masyarakat struktural longgar, seringka- si perubahan yang ada tingkat personal,
li dipengaruhi oleh tiga kondisi utama, relasional, struktural, dan yang paling
yakni kondisi sosial politik, kondisi in- ideasional adalah tingkatan kultural atau
telektual, dan kondisi biograis. perubahan yang ada di tingkat pengeta-
huan budaya yang menjadi dasar hidup
Kohesi Sosial harmoni.
Talcot Parsons dalam he Struc- Kita mahum bahwa selama ini
ture of Sosial Action (1931), menyebutkan masyarakat Yogyakarta dikenal hidup
bahwa kohesi sosial dapat tercipta dengan dengan berpegangan pada budaya kera-
adanya sistem sosial yang utuh melalui ton yang hamemayu hayuning bawana,
adaptasi (adaptation), pencapaian tujuan yaitu menjungjung tinggi keselarasan
(goal attainment), integrasi (integration), hidup dan alam dengan berperilaku
dan pemeliharaan pola (latency). Walau sopan-santun, unggah-ungguh, tepa se-
sistem mengacu pada fungsi onalisme lira, dan budaya berbasis keraton lainn-
struktural tersebut seakan absurd, akan ya. Ketika hamemayu menjadi perilaku
tetapi hal demikian dapat menjadi sistem hidup kita sehari-hari, maka tindakan
laju migrasi disertai menjamurnya pem- kontrol terhadap segala perilaku mas- kekerasan, konlik, serta segala hal yang
bangunan, statusnya mulai darurat konf- yarakat dewasa ini. dipengaruhi oleh egosentrisme tidak
lik. Hal ini dipicu karena kian maraknya Keempat sistem yang ditawar- akan lagi menjadi ancaman kohesi sosial
kasus tindakan kriminal oleh sejumlah kan Parson tersebut mengacu pada pe- masyarakat, dan Yogyakarta akan tetap
oknum atau kelompok yang secara ‘sen- meliharaan hubungan sosial yang baik. berhati nyaman seperti sediakalanya.
gaja’ ingin mengusik stabilitas keamanan Misalnya dalam proses integrasi. Suatu
dan kenyamanan daerah ini. kelompok masyarakat seyogianya sadar
Patut disadari bahwa konlik bahwa eksistensi dirinya dalam sistem Ahmad Fathoni Fauzan
tersebut hampir menyentuh di semua sosial menjadi hal yang paling element- Penulis lepas media massa dan bergiat di
sektor. Misal konlik antar etnis, sengketa er dalam membangun harmonisasi. Lembaga Bina Muda Indonesia (LBMI)
lahan, dan lain sebagainya. Bagaimana- Harmonisasi tidak akan tercapai apabila sekaligus Komunitas KUTUB Pondok
pun juga, segala bentuk konlik yang terdapat pertentangan sistem sosial akut Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy’ari
dibarengi dengan tindakan kriminalitas mulai dari level mikro hingga makro. Jl. Cabean, Sewon, Bantul, Yogyakarta
itu tidak dapat ditolerir dan dibiarkan Yaitu, mengutip George Ritzer (2004:
begitu saja. Ini merupakan acaman yang 259), interaksi antrara ego dengan alter
serius, tidak hanya bagi masyarakat Yog- ego (sebagai bentuk paling dasar sistem
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 13
esai

Pendidikan Sebagai
Politik Penyadaran
Oleh: Uci Susilawati

Mengapa Manusia harus bebas? Mengapa

P
ada dasarnya, pendidikan adalah gerakan penyadaran. Dua
pendidikan harus MeMbebaskan? Jawaban
sasaran utamanya, yakni pertama, menyadarkan manusia
akan eksistensinya; kedua, menyadarkan manusia akan re-
atas pertanyaan-pertanyaan ini lebih se- alitas lingkungannya di mana manusia hidup dan mengada.
bagai Jawaban eksistensial (ontologis) atas
Bicara soal eksistensi manusia berarti bicara tentang
peran manusia dalam realitas sosialnya. Manusia, pada intinya,
Manusia. bahwa kebebasan adalah fitrah adalah subjek pencipta. Manusia memiliki tanggungjawab penuh
keManusiaan, sedang pendidikan adalah
dalam membentuk serta mengarahkan hidup dan sejarahnya.
Meski manusia bukan satu-satunya mahluk yang hidup di dunia,
pewuJud fitrah keManusiaan itu. itulah tetapi hanya manusialah yang bertanggungjawab penuh atas se-
sebabnya, bicara soal kebebasan dan pen-
gala isi di alam raya ini.
Bagaimana manusia hendak menjadi subjek pencipta?
didikan, adalah bicara soal keManusiaan Pertama, manusia harus mengenali dirinya sebagai mahluk so-
(huManitas).
sial. Kedua, mengenali lingkungan di mana manusia hidup. Jika
kedua hal ini mampu dikenali—mengenal bukan berarti hanya
mengetahui, tetapi juga memahaminya sebagai rangkaian yang
saling berelasi—maka di sanalah manusia menjadi subjek pen-
cipta.

14 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


Apa yang dibutuhkan manusia untuk menjadi subjek Penindasan dan atau penjajahan adalah satu bentuk pe-
pencipta? Tiada lain adalah pendidikan. Pendidikan, mula-mula langgaran terbesar terhadap kemanusiaan. Hampir di segala pen-
menyadarkan manusia. Dan sebagai gerakan penyadaran, pen- juru dunia, pelanggaran semacam ini terus-menerus terjadi tanpa
didikan tentu menempati posisi sentral dalam sebuah komu- henti. Bahkan di Negara merdeka sekalipun di mana penindasan
nitas masyarakat: bangsa atau Negara. Sebagaimana adagium dan atau penjajahan tidak diperbolehkan lagi, seperti di Indone-
berbunyi, tak ada bangsa yang berperadaban tanpa bangsa yang sia, itupun masih nyata. Wabah seperti kemiskinan, kelaparan,
terdidik. Pendidikan menjadi modal utama di mana suatu bang- kebodohan, serta keterbelakangan, semua bersumber dari apa
sa ingin memulai, mengelolah, mempertahankan, serta meraih yang disebut di atas sebagai pelanggaran atas kemanusiaan.
peradabannya masing-masing. Adalah lucu ketika di Indonesia hal tersebut masih
Sebagaimana lazimnya di Negara-negara maju dan dialami oleh warga Negaranya. Kita tahu bahwa di Negara ini
berkembang (bangsa yang berperadaban), pendidikan selalu (Indonesia), segala bentuk kesejahteraan—keterhindaran dari
menjadi modal utama yang harus dipatrikan terlebih dahulu kemiskinan, kelaparan, kebodohan, serta keterbelakangan—su-
kepada warga Negaranya. Di Indonesia misalnya, pendidikan dah terjamin dan diamanatkan dalam Konstitusi Negara, UUD
menjadi semacam keniscayaan. Tidak hanya menjadi hak mas- 45. Tetapi mengapa semua itu tetap saja masih nyata dalam ke-
ing-masing warga Negara (diatur dalam UUD 45), melainkan hidupan bangsa Indonesia, bahkan hampir secara menyeluruh
justru sudah menjadi kewajiban bersama (pendidikan wajib 9 dan merata? Sebabnya jelas bahwa kenyataan tersebut tidak la-
tahun), kapan dan di manapun mereka berada. hir berdasar kekeliruan dalam Konstitusi Negara atau UUD 45
Berbicara tentang pendidikan secara esensial, pendi- tersebut, melainkan berangkat dari para pengambil kebijakan itu
dikan tentu tidak sebatas belajar-mengajar sebagaimana lazim- sendiri, dalam ini para pengelolah Negara (pemerintah dan jaja-
nya terbarter antara pendidik dan peserta didik, guru dan mu- rannya).
rid, pemimpin dan rakyat. Namun jauh daripada itu, pendidikan Meskipun demikian, hal terpenting yang harus diuta-
terus-menerus diupayakan sebagai gerakan pembebasan, lebih makan dalam memberantas ketertindasan dan atau keterjajahan
tepatnya sebagai politik pembebasan. bangsa di atas, bukanlah semata-mata harus tertuju pada per-
Mengapa manusia harus bebas? Mengapa pendidikan baikan sistem. Sebagai bangsa Indonesia, kita perlu membangun
harus membebaskan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini suatu proses penyadaran. Dan proses ini hanya bisa lahir dari apa
lebih sebagai jawaban eksistensial (ontologis) atas manusia. Bah- yang disebutkan di awal, yakni pendidikan. Bahwa pendidikan,
wa kebebasan adalah itrah kemanusiaan, sedang pendidikan sekali lagi, membawa manusia (warga Negara) ke arah kondisi
adalah pewujud itrah kemanusiaan itu. Itulah sebabnya, bicara kebebasan. Dengan begitu, segera setelah kebebasan terpatri da-
soal kebebasan dan pendidikan, adalah bicara soal kemanusiaan lam diri masing-masing individu, barulah penindasan dan atau
(humanitas). penjajahan tersebut benar-benar terhapuskan. Selanjutnya, berb-
Ngomong-ngomong tentang kemanusiaan, tema ini agai sistem kebijakan hidup dan penghidupan manusia pun bisa
melulu menjadi topik perbincangan hangat seantero jagad raya. dianulir secara sadar dan manusiawi.
Bukan karena keutamaan dan keniscayaannya, melainkan kare-
na pelanggaran-pelanggaran terhadapnya yang sampai hari ini
menubuh serta sulit terhindarkan, jika tidak menyebutnya mus- Uci Bai
tahil. Mahasiswi asal Bangka Belitung

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 15


hukum

RElASI hARmonIS
huKum DAn KEKuASAAn
Oleh: Moh. Ariyanto*

secara historis, relasi hukuM dan kekuasan Ketentuan Pasal 1 ayat 3 UUD NRI 1945 tentang Neg-
senantiasa berJalan harMonis di indonesia.
ara hukum menimbulkan konsekuensi logis. Ketentuan ini telah
mengamanahkan bahwa Negara Indonesia harus dijalankan ber-
seJak berdirinya, kekuasaan selalu MenJadi dasar hukum: mengatur tata kelola pemerintahan agar terhindar
suMber otoritas. pun sebaliknya, hukuM
dari praktek domino kelompok tertentu dan kesewenang-wenan-
gan penguasa.
MenJadi pedoMan dalaM MeMbentuk dan Demi menghindari hal tersebut, Pasal 1 ayat 2 UUD
MenJalankan sebuah kekuasaan.
NRI 1945 telah lebih dulu menyatakan Indonesia adalah Nega-
ra Demokrasi, yakni kedaulatan di tangan rakyat dan dijalankan
menurut Undang-Undang. Implikasinya, maka seluruh kebijakan
dan tindakan harus berdasar pada kepentingan rakyat, termasuk
pembentukan hukum itu sendiri, dalam hal ini oleh Dewan Per-
wakilan Rakyat yang disebutkan dalam pasal 20 ayat 1 UUD NRI
1945 dan selanjutntya diatur oleh Undang-undang.
Pasal tersebut telah mengantarkan Negara Indonesia
pada proses pemerintahan yang utuh, berlandas pada aturan
dan kepentingan rakyat. Kompleksitas parade pembentukan pe-
merintahan, baik legislatif dan eksekutif maupun yudikatif, mer-
upakan alarm kepada mereka yang terlibat dalam posisi itu, dan
akan dimintai pertanggungjawabannya. Artinya, bentuk kebija-
kan dan tindakan dari tiga pemisahan kekuasaan itu telah
diatur segalanya oleh undang-undang dan akan diawasi
sepenuhnya oleh rakyat melalui berbagai ragam media.
Pertentangan berikutnya adalah prosesi
demokrasi yang kian hari menimbulkan polemik di tu-
buh masyarakat Indonesia sendiri. Tak pelak hukum
yang diciptakan oleh produk demokrasi ini sering
dicibir karena tidak sesuai dengan konsep keadilan.
Proses demokrasi yang kian mahal berakibat pada ban-
yaknya jual-beli kepentingan di dalamnya sebagai penggan-
ti dari modal pemenangan kursi kekuasaan tersebut.
Menurut Sajipto Rahardjo dalam “Membedah Hukum
Progresif ” (Kompas, 2008), hukum harus diejawantahkan dalam
bentuk negara hukum (rechstaat atau rule of law). Idealnya dic-
iptakan demi ketertiban dan kesejahteraan sosial (to order and
accomplish welfare). Namun, konsepsi pemerintahan dari, oleh,
dan untuk rakyat, belum menemukan hasil maksimalnya. Apa di-
gagas tersebut, oleh hampir seluruh pakar hukum sebagai bagian
dari tujuan negara, belum dapat dirasakan oleh semua elemen
masyarakat. Sebagai catatan, dalam UUD NRI 1945, “demokrasi”
lebih dulu disebut sebelum “hukum”, bermakna ada keutamaan
kepentingan rakyat di atas hukum. Kemudian, demokrasi dan
hukum yang berada dalam satu pasal secara bersamaan, menya-
takan bahwa relasi keduanya tak dapat dipisahkan satu sama lain.
Moh. Mahfud MD, (Gama Media:1999) juga mengung-
kap bahwa relasi hukum dengan kekuasaan ini dapat dilihat
sebagai fenomena kekuasaan yang otoritatif, yang menentukan
16 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016
“hukum
untuk manusia
bukan manusia
untuk hukum.”
Satjipto Rahardjo
Guru Besar dan Pakar Hukum Progresif

kebijakan hukum. Hukum hari ini merupakan produk kebijakan dengan menampilkan para wayang itu sebagai pemeran dalam
dari interaksi politik. Karena produk hukum yang tak lepas dari tata kenegaraan.
unsur kekuasaan ini, sering kali menciptakan ketidak-seimban- Pada konsep ini, hukum harus murni dibuat demi men-
gan relasi hukum dan kekuasan yang berdampak pada produk capai kesejahteraan. Sebab menurut Francis Fukuyama (2004),
hukum yang kurang baik. negara hukum yang demokratis lahir dari upaya rakyat proletar
dalam melawan absoulutisme kelompok borjuis. Sudah sepatut-
Kausalitas Hukum dan Kekuasaan nya negara menegakkan supremasi hukum untuk penegakan ke-
Secara historis, relasi hukum dan kekuasan senantiasa benaran dan keadilan serta penegasan kekuasaan yang diminta
berjalan harmonis di Indonesia. Sejak berdirinya, kekuasaan se- pertanggungjawabannya.
lalu menjadi sumber otoritas. Pun sebaliknya, hukum menjadi Oleh karenanya, produk hukum yang dihasilkan oleh
pedoman dalam membentuk dan menjalankan sebuah kekua- kekuasaan haruslah berdasar pada pemerataan hak-hak indivi-
saan. Walaupun dalam perjalanannya harmonisasi hukum dan du dalam mendapatkan pelayanan yang layak dan kesejahteraan
kekuasaan ini kian terciderai akibat produk hukum yang dihasil- yang merata. Semua elemen masyarakat pun wajib terus menjaga
kan oleh kekuasaan menjauh dari cita-citanya, kenyataan ini pun agar negara Indonesia memiliki hukum yang adil, berlaku prin-
harus tetap diterima sebagai bagian dari dinamika harmonis. sip distribusi kekuasaan, dan semua orang termasuk negara harus
Fenomena ketimpangan ini timbul dari kebiasaan para tunduk pada hukum.
penyelenggara negara (eksekutif dan legislatif) yang disebutkan
oleh Jimly Ashidiqi: hanya bergerak pada sikap rule-driven dan Sebagai Perekat Integrasi Sosial
badget-driven, bekerja hanya berdasarkan aturan tekstual dan Penempatan rakyat sebagai dasar dalam membentuk
sesuai anggaran. Inilah yang sering menciderai relasi harmonis hukum melalui sarana-sarana politik dan jejaring komunika-
tersebut karena banyak oknum tak punya sikap mission-driven si publik merupakan tafsir dari keinginan Jurgen Habermas.
yang sebenarnya bisa menjadi kunci relasi kekuasan dan hukum Menurutnya, hukum harus ditempatkan sebagai perekat integrasi
itu sendiri. sosial. Artinya, mensyaratkan penempatan faktor manusia baik
Pada hakekatnya, ide besar kekuasaan sebagai sarana sebagai objek pengaturan hukum atau sebagai subjek yang me-
membentuk hukum yang ada di Indonesia berasal dari pemikiran nentukan hukum.
John Locke dan Montesquieu. Hal ini dapat dilihat dari fenomena Bila relasi proses pembuatan hukum tidak lagi mene-
penetapan hukum yang melibatkan kerjasama eksekutif dan leg- mpatkan kedaulatan rakyat (kehendak atas perlindungan kebe-
islatif. Dalam prosesnya, pembentukan kekuasan sebagai sarana basan dan hak-hak individu), maka legitimasi yang dibuat oleh
meredam kesewenang-wenangan penguasa dan ditujukan untuk kekuasaan telah hilang. Relasi kuasa dan hukum dalam hubun-
kepentingan rakyat. Sebab, lanjut Mahfud, kekuasaan dan hukum gannya antara kebebasan individu dengan kepentingan mas-
merupakan sub-sistem kemasyarakatan, berada pada posisi yang yarakat ini wajib terus dikawal.
derajat determinasinya seimbang satu sama lain. Sebab menurut Munir Fuady (2010), negara dapat ber-
fungsi lebih aktif meminta warga negaranya untuk berpartisipa-
Alat Mencapai Kesejahteraan si dan memberikan dedikasinya dengan aktualisasi diri secara
Dalam konsep kedaulatan, hukum mengandaikan bah- kolektif yang dilakukan melalui suatu proses politik (kekuasaan).
wa pemimpin tertinggi suatu negara bukanlah igur atau tokoh, Hal ini mengacu pada konsep pemikiran kaum liberal klasik yang
tapi sistem (aturan). Hal ini tentunya akan menjaga kemurnian dipelopori oleh John Locke, karena lebih mengedepankan kebe-
tujuan hukum itu sendiri. basan individu dalam rangka mencapai tatanan kehidupan yang
Sejalan dengan telaah historis Abdul Aziz Hakim (2011) ideal bagi umat manusia.
bahwa Negara Hukum dan Demokrasi memiliki kesamaan kon-
sep, yaitu dilahirkan untuk membendung adanya kesewenangan Moh. Ariyanto
kekuasaan yang mempraktikkan sistem absolute dan mengab- Mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum
aikan hak-hak dari rakyat. Figur/tokoh hanyalah wayang dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
skenario (aturan) yang telah disusun dan disepakati bersama

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 17


hukum

Rakyat dan Hukum


di Tengah Negara Modern
Oleh: Iman Wahyudi*

Di zaman modern (dalam arti teritorialnya. ra modern, ada beberapa elemen pokok
kekinian) ini, kita bisa melihat bagaima- Dan entah sistem tersebut rele- yang tidak bisa diabaikan satu sama
na sistem demokrasi lumrah digunakan van diterapkan di zaman modern atau ti- lain, bahkan tak terpisahkan. Semuanya
di berbagai negara. Sistem yang konon dak, hanyalah soal nomor sekian. Karena membentuk sebuah hubungan sinergi
menurut banyak orang, di tataran teori terkadang, sebuah teori bisa relevan ha- yang apabila hubungan tersebut selaras,
dan praktis, adalah sistem kuasa dari, nya dalam konteks di mana ia lahir dan maka akan menghadirkan kesejahteraan
oleh dan untuk rakyat. diterapkan. Meski juga terlampau sering umum. Elemen-elemen tersebut adalah
Melalui pemaknaan sistem tidak relevan, entah sebagiannya atau territorial, hukum dan rakyat—akan di-
demokrasi di atas, maka sudah selayak- seluruhnya. uraikan dua elemen yang disebut terakh-
lah bahwa semua aktiitas negara harus ir.
dilakukan berdasar pada rakyatnya: from, Hukum dan Rakyat, Elemen Rakyat bisa diklasiikasikan se-
by, to people. Rakyat dalam arti individu, Pokok Kesejahteraan cara struktural-kenegaraan menjadi pe-
senantiasa punya kesamaan komitmen Perlu diperhatikan bahwa di merintah dan yang diperintah. Pemerin-
dengan individu lainnya. Tujuannya un- dalam sebuah negara, khususnya nega- tah adalah individu yang diberi mandat
tuk menjaga kedaulatan ekonomi dan atau hak istimewa untuk memerintah
18 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016
masyarakat umum, sedang rakyat (yang
diperintah) adalah kelompok individu
pemberi mandat. Pemerintah adalah
pembantu yang bertugas mewujudkan
kehendak rakyatnya, dan rakyat adalah
sasaran dalam perwujudan kehendak itu.
Pemerintah sebagai individu
bebas (manusia) dan individu negara
(warga) harus benar-benar memahami
dua otonominya tersebut. Sebagai manu-
sia, dia harus mematuhi hukum-hukum
moralitas dan hukum negara sebagai seo-
rang warga. Hukum moralitas terkait ke-
benaran, kebaikan, rasionalitas, dan hak
asasi yang dimilikinya juga harus diber-
ikan kepada setiap warganya. Sedang
apapun yang menjadi norma kenegaraan
harus dilaksanakan dan ditegakkan un-
tuk setiap individu, tanpa harus ada ten-
densi tertentu.
Sinergitas antara pemerin-
tah dan rakyat diharapkan menghad-
irkan sebuah aturan atau hukum. Yang
tersebut harus mampu menjadi koridor
sekaligus acuan bertindak untuk menca-
pai kebaikan bersama. Tapi pertanyaan
yang kemudian harus dijawab adalah:
bagaimana hukum dalam sebuah negara
dapat dikatakan baik bagi semua orang?
Apa unsur pendukung utama dalam pen- akan menjadi jembatan penghubung di kan perdebatan diskursif antara individu
erapannya? tengah tegangan politik dan ekonomi. privat yang bebas. Perdebatan diskursif
Adalah niscaya bahwa hukum Karenanya, pemerintah sebagai lembaga ini akan menghasilkan sebuah solusi ter-
harus memperhatikan kehendak setiap penyelenggara harus bersifat inklusif, ter- baik dalam pembentukan hukum. Kedua,
orang yang berkepentingan. Jika terjadi buka bagi kritik dan aspirasi masyarakat. prosesnya melalui ruang publik yang di
perbedaan, maka harus ada kesepakatan Budi Hardiman menjelaskan, dalamnya selain ada individu bebas, juga
bersama secara konsekuen sebelum hu- ada beberapa hal yang harus diperhati- individu setara. Tidak ada perbedaan hak
kum diterapkan. Misalnya, terkait lahan kan terkait hukum. Pertama, kesahihan ataupun status. Senantiasa berdasar pada
parkir baru di area jalan Abu Bakar Ali, hukum terbatas pada sebuah komunitas rasionalitas. Ketiga, kesepakatan di da-
sekadar menyebut sebagai contoh. Se- politis tertentu. Jadi setiap negara akan lamnya harus bersifat intersubjektif. Art-
belum diberlakukan, semua pihak yang memiliki hukum yang berbeda-beda, inya, keputusan inalnya harus disepakati
terkait harus diperhatikan dan dipertim- karena kebutuhan masyarakat, kondisi oleh semua orang yang rasional tanpa ada
bangkan, seperti tukang parkir, pengguna territorial, dan sejarah dari setiap neg- perbedaan. Kalau begitu, proses pemben-
parkiran, tata ruang kota, keindahan dan ara juga berbeda. Kedua, hukum tidak tukan hukum harus melalui perdebatan
seterusnya. Jika kesepakatan sudah ter- hanya menyangkut persoalan partikular, diskursif di dalam ruang publik untuk
jadi, maka hukum itu baik untuk diber- tetapi juga persoalan universal. Artinya mencapai kesepakatan intersubjektif.
lakukan, namun tidak untuk sebaliknya. hukum tidak hanya terkait masalah-ma- Jika pemerintah dan rakyatnya
Praktek komunikasi seperti itu salah konteks kekinian, tetapi selalu bersama-sama membentuk hukum untuk
sebenarnya sudah ada di Indonesia den- berkesinambungan, seperti hukum ter- diterapkan bersama, ditegakkan dan dip-
gan bahasa politis yang umum, yakni kait HAM (Hak Asasi Manusia). Ketiga, raktekkan bersama dengan konsekuen,
“musyawarah”. Bukan hanya dalam ta- proses penyusunannya harus legitimate. maka kesejahteraan setiap individu neg-
taran praktis, norma yang menghendaki Pada bagian ketiga, disebutkan ara akan terwujud. Tidak ada hak yang
musyawarah juga tertera di urutan no- bahwa hukum harus memiliki proses dilanggar. Tidak ada diskriminasi dan
mor empat dalam lima sila negara Indo- yang legitimate. Karena jika cara pem- marginalisasi. Yang ada hanya pelaksa-
nesia. Jadi seharusnya bukan menjadi hal buatan dan penetapan hukum sudah naan komitmen secara konsekuen untuk
tabu bila komunikasi menjadi prasyarat benar, maka produknya pun akan ikut kebaikan yang telah disepakati bersama.
bagi pembentukan sebuah hukum yang benar. Proses hukum yang dimaksud
hendak diterapkan di tengah masyarakat. adalah proses yang di dalam pembentu- Iman Wahyudi
Komunikasi masyarakat dan pemerintah kan hukum, pertama, harus mengandai- Mahasiswa Filsafat UIN Yogyakarta
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 19
politik

WAjAh KEbEbASAn
(DEmoKRASI)
Oleh: Ferhadz Ammar Muhammad*

kita MeMiliki setiap alasan

T
ulisan ini diawali dengan uraian am permasalahan kala dibenturkan
untuk berhati-hati terhadap
singkat mengenai liberalisme. Se- dengan persoalan sistem politik body-
cara istilah, liberalisme percaya guard-nya–“Demokrasi”–yang begitu
perangkap yang terletak akan kemampuan manusia untuk ber- ketat. Di sinilah penulis harus mengam-
pada Jalan peMbela deMokra-
pikir sendiri, tidak perlu diatur orang lain, bil titik fokus pada ikhwal kebebasan da-
tidak perlu dipaksa orang lain. Manusia lam ruang sistem politik.
si tersebut, yang pada saat mampu memahami apa yang baik bagi
MeneriMa berada di bawah
dirinya dan mampu bertindak (Rizal Mal- Menyelami Konsep
larangeng, 2006). Apakah Negara Indonesia secara
tekanan akuMulasi bukti. Ya, kebebasan telah menjadi se- substantif—seperti dalam paparan Lid-
seMakin banyak fakta proses
mangat di banyak negara guna melind- dle (2006)—telah menganut demokrasi?
ungi segenap hak asasi warganya. Tidak Apakah secara khusus D.I. Yogyakarta ti-
deMokratis, naMun Menco- dibenarkan adanya pengekangan, mem- dak bisa dikatakan demokratis sebab ma-
ba untuk Mengurapi hasil
beri pelajaran lewat kekerasan isik bah- sih memuja Kratonnya? Atau memang
kan oleh orang tua, memaksa individu begitulah demokrasi yang sarat multi-in-
dari proses tersebut dengan untuk tunduk pada batas kelompok, dan terpretasi?
Minyak yang diaMbil dari
lain sebagainya. Pertanyaan di atas sangat mun-
Kita tentulah mengenal formula gkin dialami oleh kita sebagai akademi-
guci abad ke-18 (Joseph a. kebebasan bahwa batas kebebasan anda si yang tercekoki oleh deinisi normatif
schuMpter, 1976)
adalah kebebasan orang lain (Freedom hingga kemudian dibenturkan dengan
Institute, 2006). Na- mun hal realita. Masyarakat tampaknya lebih me-
demikian bu- mahami demokrasi sebagai kebebasan da-
kan lantas bebas lam bentuknya yang parsial. Pemahaman
dari per- yang timpang tersebut mendorong berb-
soalan, agai kelom- p o k
m a l a h an elite untuk bebas
timbul
berag-

20 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


melakukan berbagai strategi gerakan kan unsur kualiikasi dan kompetisi di bagian karena masyarakat Indonesia
untuk meraih tujuannya (Novri Susan, dalamnya. masih berada dalam kompleks agraris
2012). Bagi penulis, rule of game di atas yang bersifat komunal –dan tidak ada
Analisa Novri tampaknya san- sudah menjadi konsekuensi logis oleh masyarakat agraris yang liberal...........
kita mengerti juga, selain masalah
gat harmonis dengan paparan Liddle pengadopsian mainstream kebebasan.
sosio-ekonomi, ada masalah histo-
(2006) bahwa demokrasi dengan sendi- Ya, kebebasan memanglah produk ke- ris. Indonesia lahir dari penentangan
rinya memerlukan liberal dalam penger- budayaan yang dinamis.. Dalam konteks terhadap kolonialisme yang sering
tian hak sipil. Selain itu, analisa kesejar- organisasi negara, celakanya, gagasan ini dikaitkan dengan kapitalisme, liberal-
ahan juga mendukung pendapat tentang berimplikasi pada konsep yang oleh Paul isme, dan sebagainya. Kebanyakan
ini sebagai Ibu dari demokrasi, hak asasi, Treanor (2001) disebut negara sukarela pendiri negara kita adalah orang na-
dan ekonomi kapital (F.A. Hayek, 1943). secara eksplisit. Oleh karenanya, tidak sionalis-sosialis........... kalau Indone-
Tatanan demokrasi yang la- heran ketika kita melihat warga negara sia lahir pada abad ke-21 tentunya
hir dengan gagahnya lewat embrio pe- bebas beralih status kewarganegaraann- akan berbeda....” (Rizal Mallarangeng,
2006).
mikiran liberalisme di zaman renaissance ya.
dan reformasi agama, serta akibat dari Di ranah organisasi ideologis—
Berbeda halnya dengan mer-
revolusi Prancis 1789 dan revolusi berun- kalau memang kita bersepakat untuk ti-
eka yang kontra-kebebasan. Alasan ke-
tun setelahnya, kini sudah mendominasi dak mengamini Francis Fukuyama, kita
banyakan yang diajukan–dan sempat
hampir di berbagai sistem negara dunia, tampaknya harus membeli bodrex untuk
dikritik oleh F. A. Hayek (1943)–bahwa
tak terkecuali Indonesia. Memang dok- menyembuhkan sakit kepala akibat ben-
kebebasan tidak sesuai dengan ilsafat
trin demokrasi terlihat memberi presta- turan ide-normatitf dengan tembok real-
ketimuran yang menjunjung etika mor-
si gemilang, tapi—seperti dikutip dari ita. Hingga akhirnya, format kebebasan
al-keagamaan, sosial-kebersamaan, dan
Schumpter (1976)—tidak bisa dikatakan dalam koridor demokrasi belum mampu
lain sebagainya. Sekilas argumen tersebut
sukses secara ekspektasi realistik. Kritik menjadi oase kehidupan di tengah daha-
masuk akal, tapi akan melahirkan prob-
yang begitu tajam hingga menimbulkan ga mendamaikan tarik ulur konsepsi.
lem tatkala dibenturkan dengan dogma
ironi tipologi akibat banyaknya deini- Secara sederhana, hal ini bisa
agama seperti banyak terjadi di kalangan
si konsep yang kabur, seperti substan- dibuktikan dengan menjawab pertanyaan
Islam radikal. Bagi kita yang mengalami
tif, prosedural, setengah-setengah, telah di awal. Jika kita mengikuti deinisi kebe-
pendidikan era kini, tentu tidak bisa me-
mengiringi perjalanan demokrasi sebagai basan dalam demokrasi yang membuka
nerima dogma tekstual keagamaan ten-
sistem yang dianggap mapan. ruang bagi semua individu untuk berkip-
tang jihad misalkan, dan lebih memilih
Namun demikian, ada satu dari rah di kursi kekuasaan, maka D.I. Yog-
jalan kontekstual.
banyak hal yang menggelitik di benak yakarta akan segera mendapati sorotan.
Akhirnya, penulis harus men-
penulis, yakni had (cakupan dan batasan) Sebab kursi Gubernur tetap untuk Sultan.
gatakan bahwa konsepsi kebebasan ha-
kebebasan yang riil. Tentu setiap kepala Orang lain tidak diperbolehkan.
rus dipahami secara utuh. Meski Polanyi
memiliki interpretasi dan deinisi kon- Namun, jika kita menelisik
pernah mengingatkan hal ikhwal bahwa
sep yang berbeda mengenai kebebasan pada konsep konsensus bersama pener-
arti kebebasan pada akhirnya dapat bersi-
ini. Kita tidak lagi bisa mengingkari imaan para warga akan hal itu dan juga
fat kontradiksi (Karl Polanyi, 1944), tetapi
bahwa kebebasan acapkali melahirkan megamini pendapat Mohammad Hatta
paparan Henry B. Mayo (1960) menun-
multi-deinisi yang kadang kala ambiv- (1957) tentang diperbolehkannya kekua-
jukkan bahwa sistem politik baru bisa
alen. Sebabnya hanya satu: kedangkalan saan terpusat “dalam keadaan tertentu”,
dikatakan demokratis jikalau kebijak-
berpikir dalam menelaah makna kebe- maka kita akan sedikit mengamini prak-
sanaan umum dilakukan secara teratur
basan. tek pemerintahan yang demikian.
oleh mayoritas wakil yang diawasi secara
Coba kita nilai pernyataan Jean
efektif oleh rakyat dalam suasana yang
Baechler (1995). Masing-masing orang Mendamaikan Sementara mendukung kebebasan politik.
bebas untuk tidak bergabung dengan Penulis ingin mengajukan
Pertanyaannya, sejauh mana ke-
suatu kelompok, apapun kelompok itu, pendapat guna mendamaikan konsep
bebasan politik telah terahkan? Kita men-
karena ia bebas mutlak. Tidak lagi dibe- demokrasi dengan kebebasannya yang
gaku demokratis, tetapi apakah itu sudah
narkan setiap kelompok menghalangi dipahami secara amburadul. Kita simak
sesuai dengan rule partisipasi masyarakat
individu untuk tidak turut bergabung di pernyataan salah satu tim Freedom Insti-
secara aktif? Kepada para pembaca, se-
dalamnya, sebab kalau menurut logika tute ini:
lamat mencari obat kegelisahannya.
kontrak antar individu-individu, yang
harusnya ditentang adalah pada perso- “Kebanyakan orang indonesia men-
gartikan liberalisme secara negatif. Ferhadz Ammar Muhammad*
alan meninggalkan, bukan bergabung.
Ini merupakan pengaruh sejarah. Se- Co. Litbang Komisariat PMII UIN Sunan
Yang terakhir inilah kemudian melibat-
Kalija
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 21
politik

Membaca (kembali)
“Tahta Untuk Rakyat”
Oleh: Riyadlus Sholihin*

P
emimpin adalah yang mam-
pu membuat orang yang
ragu berbalik setia, pesaing
menjadi sahabat, dan lawan menjadi
kawan. Begitulah Hideyoshi, sosok
pemimpin yang mempersatukan Je-
pang tanpa harus menumpah setetes
darah. Dengannya, ia lalu dijuluki Sa-
murai Tanpa Pedang—Kitami Masao da-
lam he Swordless Samurai (Tim Clark, 2013).
Seorang pemimpin harus mampu
menumbuhkan rasa percaya hingga kekua-
saan itu lahir dari rasa cinta rakyat yang dip-
impinnya. Kepercayaan ini bisa diperoleh jika
pemimpin tak hanya duduk menyaksikan sega-
la persoalan yang membelit rakyat, namun juga
hadir dan turut serta merasakan dan menyelesaikan
persoalan-persoalan tersebut.
Disadari atau tidak, kepemimpinan seperti di
atas sudah sangat langka di bangsa ini, baik yang besifat
lokal maupun nasional. Potret buramnya memberi penjela-
san bahwa falsafah kepemimpinan perlahan hilang. Kabar
tak sedap dari jamak media membuat masyarakat pesimis.
Apakah bangsa mampu realisasikan agenda kesejahteraan?
Banyaknya kasus korupsi yang menimpa para
pemimpin, tumbuh seperti jamur di kala musim penghu-
jan. Pemimpin kita sudah banyak yang keluar dari etika
sebagai tokoh panutan. Penggunaan narkoba men-
jadi hal biasa. Selingkuh jadi hidangan di tengah
kondisi bangsa sedang gaduh. Kekerasan
yang dilakukan membuat masyarakat su-

22 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


lit membedakan mana pemimpin, mana preman. Belum segala identas yang melepas, Jogja masih begitu
lagi, ego kepentingan pribadi dan kelompok begitu vulgar kental dengan nuansa budaya lokal. Jogja Berhati
dipamerkan pada khalayak. Lengkap sudah tinta hitam Nyaman adalah ungkapan betapa Jogja telah men-
realitas bangsa kita. jadi tempat yang teduh bagi siapapun yang–atau
Berbicara “Tahta Untuk Rakyat”, tentu ingatan hanya berkunjung menikmati segala indah yang
kita akan tertuju kepada sosok Raja sedeharna Yogyakar- menyertainya.
ta, Hamengku Buwono IX (HB-IX). Ya, beliau adalah so- Hari ini, disadari atau tidak,
sok pemimpin yang mendedikasikan sepenuh hidupnya identitas itu perlahan sedikit menghilang. Banyak-
untuk mengabdi dan melayani rakyat. nya pembangunan hotel-hotel di Jogja membuat
Jabatan dan tahta bagi Sultan HB IX bukanlah pengap udara kota budaya ini. Beberapa kekerasan
barang istimewa, yang membutuhkan penghormatan luar di Jogja kerap kali terjadi. Kota yang menjadi tem-
biasa. Jabatan adalah tanggungjawab dan tugas bahwa pat persinggahan segala perbedaan, tetiba menjadi
beliau harus menjadi pelayan bagi rakyat yang dipimp- benturan karena ketidaksepahaman.
innya. Sultan HB-IX mengabdikan hidupnya dengan tu- Ya, seluruh pemimpin Jogja dari
lus kepada rakyat. Kursi tak membuatnya terlena untuk level terbawah hingga atas perlu meniru cara Sri
berbuat semaunya. Sultan HB-IX tidak pernah menda- Sultan HB-IX dalam menjadi pelayan bagi rakyat.
hulukan kepentingan pribadinya. Karena baginya itu hal Semua kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
kecil yang tak layak diperjuangkan. Apalagi harus dengan Jogja sudah seharusnya mengarah kepada kenya-
menyalahkangunakan tahta kuasa. manan warganya, bukan kepentingan sepihak saja.
Sebagaimana ditulis SK. Trimurti dalam Tahta Bagaimanapun, Sri Sultan HB-IX telah mengajar-
Untuk Rakyat – Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku kan itu saat beliau dinobatkan menjadi Gurbernur
Buwono IX, (Gramedia, 1982). Dalam buku tersebut dik- Jogja pertama setelah bangsa ini merdeka.
isahkan bahwa suatu ketika Sultan melintas di jalan Kali- Kecintaan dan kasih sayang
urang dengan mengendarai mobil jip yang dikemudikan rakyat kepada Sri Sultan HB-IX bukan tanpa alasan.
sendiri. Dalam perjalanan, seorang ibu dengan barang Semua karena ia menjadikan harta sebagai titipan
bawaan memberhentikannya untuk menumpang. Sul- dan jabatan merupakan amanat, di mana keduanya
tan pun memberhentikan mobilnya, seketika itu pula si harus dipertanggungjawabkan. Baginya, kedua hal
ibu meminta sopir (Sultan) untuk menaikkan barang-ba- itu harus dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat
rangnya. Hingga sampai di pasar, Sultan pula yang sepenuhnya, bukan untuk kesenangan diri semata.
menurunkan barang si ibu tersebut. Dan saat disodorkan Sudah sepatutnya semua pemi-
uang oleh si ibu, dengan sopan Sultan menolaknya.Sam- mpin bangsa–khususnya Jogja, meneladani dan
bil tidak mengindahkan omelannya, Sultan mengendarai meniru beliau dalam memimpin. Falsafah kepemi-
mobilnya. mpinan “Tahta Untuk Rakyat” Sultan adalah ded-
Seorang polisi menghampiri si ibu itu. Menanya- ikasi seorang pemimpin yang siap–dalam kondisi
kan kepadanya siapa lelaki tadi itu, Ia hanya menjawab dan situasi apapun, hadir di tengah masyarakatnya
tidak tahu. Setelah itu, polisi memberi tahu bahwa lelaki untuk melayani sepenuh hati. Karena pemimpin
tadi adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, raja di Yo- yang tidak menghadirkan kesejahteraan, maka ia
gyakarta. Seketika itu pun si ibu pingsan mendengar apa melanggar amanah yang kelak akan dimintai per-
yang disampaikan oleh polisi. tanggungjawaban di hari kelak.
Sosok pemimpin seperti Sri Sultan HB-IX begitu
dibutuhkan di negeri ini, terkhusus di Yogyakarta–kare- Riyadlus Sholihin
na Yogyakarta adalah daerah percontohan bagi yang lain Ketua Lingkar Nusantara Yogyakarta
dalam segala hal. Di tengah daerah lain perlahan melepas

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 23


pendidikan

Menyoal Ketertinggalan
Pendidikan Indonesia
Oleh: Ahmad Fathoni Fauzan*
dibandingkan dengan filipina dengan per-

B
eberapa tahun yang lalu, yang dikeluarkan Organi-
ingkat ke-85, kaMboJa ke-102, india ke-107,
sasi Pendidikan, Ilmu Pengetauan, dan Kebudayaan Pers-
erikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di
dan laos di posisi ke-109, barangkali indo- New York, Senin (1/3/2011), merilis data indeks pembangunan
nesia dapat bernafas lega. walaupun data
pendidikan (education development index). Berdasarkan data
tersebut, perkembangan pembangunan pendidikan di Indonesia
deMografi tidak terMasuk dalaM ukuran menurun berada di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia.
peMbangunan pendidikan yang digariskan
Dari data tersebut, Indonesia masih tertinggal cukup
jauh—bahkan tahun 2016 sekarang—dibanding negara se-Asia,
unesco dan Masih di atas rata-rata negara Jepang, Brunei, Singapore, atau Malaysia. Jepang dengan perad-
se-asia tenggara, penurunan angka peMba-
aban kesadaran pendidikan tinggi kini masuk kelompok dengan
pencapaian tinggi pembangunan pendidikan dengan pering-
ngunan pendidikan tersebut tentunya Men- kat nomor satu di dunia. Sedangkan Brunei dan Malaysia mas-
Jadi warning bagi kita seMua. khususnya
ing-masing berada di posisi ke-34 dan ke-65.
Jepang yang dikenal sebagai negara dengan penerapan
bagi peMegang kebiJakan di peMerintahan. disiplin tinggi seakan menjadi pecut utama dalam membangun
kesadaran berilmu pengetahuan dan kesadaran kerja yang tinggi

24 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


pula. Tidak salah kemudian berbagai penemuan di bidang ilmiah ingan dan pragmatisme semu. Pendidikan gratis bagi semua,
semakin menjadi trend di negeri samurai ini. memajukan sistem pendidikan dan peningkatan tenaga kerja
Adanya bencana Tsunami dan gempa bumi seakan produktif sekedar menjadi alat propaganda kampanye. Buktinya
mengindikasikan ketenaran Jepang akan mitigasi bencana ser- kini banyak anak putus sekolah, pengangguran dan kemiskinan
ta penanganan berbasis tekhnologi tinggi. Tak heran jika nega- merajalela, korupsi dimana-mana termasuk dalam lingkungan
ra-negara di dunia mengacungi jempol atas penanganan bencana pendidikan.
yang berbasis kesadaran sosial-teknologi tepat guna. Sehingga
UNESCO menyematkan lencana emas terhadap Jepang sebagai Sistem yang Baik
negara nomor wahid di dunia dalam membangun pendidikan Banyaknya siswa putus sekolah dan anak terbelakang
yang mengalahkan Amerika dan sekutunya. di berbagai pelosok di negeri ini seakan tidak menjadi prioritas
utama dalam memberantas buta huruf. Gaji guru swasta yang
Kesadaran Pendidikan pas-pasan, sekolah dengan taraf internasional, sekolah yang
Dibandingkan dengan Filipina dengan melakukan pungutan liar pada orang tua mu-
peringkat ke-85, Kamboja ke-102, India rid, belum lagi sekolah di daerah yang rusak
ke-107, dan Laos di posisi ke-109, barang- gedungnya dan orientasi belajar di sekolah
kali Indonesia dapat bernafas lega. Wa- yang sekedar memenuhi absensi, hal itu
laupun data demograi tidak termasuk semua masih menjadi persoalan pokok
dalam ukuran pembangunan pendi- di negeri ini.
dikan yang digariskan UNESCO dan Yang perlu diperhatikan da-
masih di atas rata-rata negara se-Asia lam pembangunan pendidikan Indo-
Tenggara, penurunan angka pemba- nesia mengacu pada nilai luhur pan-
ngunan pendidikan tersebut tentun- casila terutama sila terkahir keadilan
ya menjadi warning bagi kita semua. sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Khususnya bagi pemegang kebija- Keadilan sosial ialah keadilan yang
kan di pemerintahan. mengacu pada peningkatan mor-
Di tengah-tengah sema- al dan intelektual bangsa. Ketika
kin banyaknya pengangguran ter- keadilan dan pemerataan pendi-
struktur (pengangguran dengan dikan terpenuhi oleh semua bangsa
gelar sarjana) pengangguran lepas di seluruh pelosok negeri, maka ti-
(pengangguran non-sarjana) serta dak akan lama bangsa kita akan ber-
semakin meningkatnya angka pu- pacu untuk bersaing dengan bangsa
tus sekolah dan masyarakat berpen- didikan lain.
rendah, para pemimpin bangsa seakan tutup telinga dan tutup Persoalan krusial hingga kini yang tidak dapat dipecah-
mata akan realitas tersebut. Seakan kepentingan koalisi lebih baik kan ialah mengenai kemiskinan dan pengangguran yang masih
dari peningkatan di wilayah pendidikan. tinggi. Seperti dikatakan H.A.R. Tilaar (2008; 68), manusia mi-
Peningkatan membangunan pendidikan di Indonesia skin yang dibatasi kesempatannya untuk memperoleh pendi-
tentunya harus berangkat dari kesadaran setiap warga negara tan- dikan yang berkualitas berarti membatasi kesadaran akan tang-
pa terkecuali. Walau siswa Indonesia semakin meningkat sumber gung jawabnya sebagai anggota masyarakat yang kreatif dan
daya manusia dalam meraih prestasi di berbagai bidang di level produktif.
nasional dan internasional, namun keadaan sistem pendidikan di Oleh karena itu, kebijakan pendidikan yang menga-
negeri masih awut-awutan. Lantas yang menjadi pertanyaan sia- rah pada marjinalisasi, komersialisasi, kapitalisasi, privatisasi
pa yang patut disalahkan? atau sistem sentralistik yang akan membunuh karakter bangsa
Menyalahkan keterbelakangan pembangunan pen- yang berkeadilan sosial dan kemanusiaan secepatnya ditinggal-
didikan di negeri ini barangkali tidak lebih buruk dari sekedar kan sebagai upaya pembangunan pendidikan bangsa Indonesia
meratapinya. Perubahan sistem dan pembangunan kesadaran seluruhnya. Pembangunan pendidikan di negeri ini seyogianya
pendidikan yang lebih baik menjadi kunci utama. Terdapat ban- mengacu pada pembangunan sistem dan kebijakan pendidikan
yak celah yang menjadi pekerjaan bagi semua warga negara Indo- yang lebih baik.
nesia. Pertama kesadaran dan tanggungjawab.
Pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif, tentunya
harus mempunyai kepekaan sosial dalam melihat realitas bangsa Ahmad Fathoni Fauzan
ini. Memberikan contoh yang baik dalam segala praktik politik Penulis lepas media massa dan bergiat di Lembaga Bina Muda
merupakan salah satu kunci kepercayaan masyarakat terhadap Indonesia (LBMI) sekaligus Komunitas KUTUB Pondok Pe-
para pemimpinnya. Bagaimana pendidikan bisa maju bila prak- santren Mahasiswa Hasyim Asy’ari Jl. Cabean Sewon, Bantul,
tik politik yang ada adalah praktik politik yang berbasis kepent- Yogyakarta

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 25


pendidikan

Hak Pendidikan Dijamin


secara Konstitusional
Oleh : Desi Syukriati

Pembukaan UUD 45 menya- Teaching Human Rights, United Nations


takan, tujuan nasional adalah melindun- sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa,


gi segenap bangsa dengan memajukan menegaskan bahwa “Human Rights
kesejahteraan dan pendidikan. Maka Could be generally deined as those rights
tak salah jika tujuan didirikannya NKRI which are inherent in our nature and
“setiap warga negara wa- adalah untuk mencerdaskan kehidupan without which can not live as human be-
Jib Mengikuti pendidikan
bangsa. ing” (hak asasi manusia adalah hak-hak
Guna mewujudkan tujuan terse- yang melekat pada setiap manusia, yang
dasar dan peMerintah but, mestilah harus dicapai melalui pros- tanpanya manusia mustahil dapat hidup
waJib MeMbiayainya”.
es pendidikan. Pendidikan pada dasarn- sebagai manusia).
ya merupakan itrah manusia sebagai Abdul Kadir Audah juga per-
UUD 1945 Pasal 31 ayat 2 makhluk yang berakal dan berpikiran. nah menyebutkan beberapa hak tersebut,
Dalam pemenuhannya di lapangan, pen- yakni “Hak persamaan, hak kebebasan
didikan dapat dilakukan melalui jalur berpikir, berakidah, berbicara, berpendi-
formal, nonformal, dan informal pada dikan, dan memiliki”.
setiap jenjang dan jenisnya. Seperti juga telah diamanah-
Menurut pendapat Jan Ma- kan dalam Undang-Undang Dasar NKRI
terson (dari Komisi HAM PBB), dalam 1945 Pasal 31 Ayat (1):“Setiap warga neg-

26 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


ara berhak mendapatkan pendidikan”. 31 Ayat (4): “Negara memprioritaskan
Sangat disayangkan bahwa masih banyak anggaran pendidikan sekurang-kurang-
warga negara yang belum bisa mendapa- nya 20% dari APBN serta APBD untuk
tkan pendidikan yang layak, anak-anak memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
putus sekolah karena keterbatasan pendidikan nasional”.
ekonomi, mahalnya biaya pendidikan. Berdasarkan ketentuan UUD
Mari kita berkaca dan melihat NKRI 1945 jelaslah bahwa mendapat-
secara langsung di lapangan. Masih ban- kan pendidikan merupakan hak setiap
yak anak-anak yang hidup mandiri tetapi warga negara. Atau dengan kata lain,
terlantar. Mereka mencari uang tambah- hak mendapatkan pendidikan mer-
an di jalanan dengan dalih biaya pendi- upakan hak setiap warga negara yang
dikan. Terang, ini harus menjadi perha- dijamin dalam konstitusi, yang lazim
tian kita bersama. dipahami sebagai hak konstitusion-
Sebenarnya persoalan pen- al warga negara. Hak konstitusional
didikan itu sudah dijamin juga dalam adalah hak-hak dasar yang kemudian
konstitusi Pasal 31 Ayat (2):“Setiap war- diadopsi dalam konstitusi yang meliputi
ga negara warga negara wajib mengikuti hak asasi manusia dan hak warga negara
pendidikan dasar dan pemerintah wajib yang dijamin dalam UUD 1945 dan ber-
membiayainya”. Lebih lanjut pada Ayat laku bagi setiap warga negara Indonesia.
(3): “Pemerintah mengusahakan dan Sebenarnya masih banyak anak
menyelenggarakan satu sistem pendi- jalanan yang ingin mengenyam pen-
dikan nasional, yang meningkatkan kei- didikan layaknya anak lainnya. Hal ini
manan dan ketakwaan serta akhlak mulia menuntut peran pemerintah untuk bisa
dalam rangka mencerdaskan kehidupan mengembalikan mereka ke bangku seko-
bangsa, yang diatur dengan undang-un- lah. Antara lain dengan memaksimalkan
dang”. Pendidikan sebenarnya juga mer- lembaga-lembaga pendidikan informal
upakan bagian dari hak asasi manusia, yang membekali mereka dengan keter-
seperti termaktub dalam Pasal 28C Ayat ampilan yang bisa menjadi sandaran hid-
(1) dan Pasal 28E Ayat (1) UUD 1945. up, tanpa harus mengandalkan kerasnya
jalanan.
*** Tidak diragukan lagi bahwa
Belajar di dunia akademik itu ilmu pengetahuan merupakan faktor ter-
sangat penting. Belajar adalah salah satu penting bagi lahirnya peradaban. Dengan
kebebasan yang tercakup dalam hak ma- demikian benarlah apa yang dikatakan
nusia untuk digunakan atau tidak sesuai oleh Ibn Khaldun: “Ilmu pengetahuan,
dengan pilihannya. Ia senantiasa mer- pendidikan dan pengajaran adalah faktor
upakan bagian dari aspek hak manusia alami bagi kemajuan manusia. Dan ilmu
dalam memilih hal-hal yang penting bag- itu akan maju dengan pesat di saat kema-
inya dari samudera ilmu yang luas. juan dan peradaban timbul dan maju”.
Akan tetapi, penggunaan ke- Untuk itulah, bagi kita segenap
bebasan tersebut memerlukan waktu, masyarakat Indonesia, mari kita mem-
keuletan dan dana yang tidak cukup bangun pendidikan Indonesia yang lebih
tersedia bagi semua orang. Inilah yang cerdas, progresif dan demokratis untuk
menyebabkan sebagian orang malas be- mencapai cita-cita bangsa. Bahwa pen-
lajar. Dan ini menyebabkan mereka tetap didikan adalah faktor kemajuan untuk
dalam kebodohan dengan segala kon- manusia, serta kemajuan nama bangsa
sekuensinya seperti keterbelakangan. Indonesia di mata dunia. Melalui pen-
Atas dasar itulah, hak-hak war- didikanlah Indonesia bisa. Salam pendi-
ga negara untuk mendapatkan pendi- dikan !!
dikan harus menjadi kewajiban negara
sekaligus tanggungjawabnya dalam hal Desi Syukriati
pemenuhannya. Agar tanggungjawab Mahasiswi Hukum Tata Negara dan
negara dapat dipenuhi dengan baik, Politik Islam
maka UUD NKRI 1945 melalui Pasal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 27


budaya

Membincang Multikulturalisme
dalam Kerangka Keindonesiaan
Oleh: Redaksi

D
ewasa ini, bahkan jauh hari se- ma dalam perbedaan. Dalam asas ini (baca: multi-
belumnya, teramat banyak kita Dalam konteks Indonesia saat kulturalisme), ada semacam kesadaran
jumpai orang-orang yang selalu ini, nilai-nilai yang sama tersebut dapat yang paling fundamental bahwa bangsa
mencela, mencemooh, menghakimi lay- diartikan benar-benar sama, tetapi dapat ini bukanlah bangsa yang “tunggal”, me-
aknya Tuhan untuk sesamanya. Hanya pula berakar dari sebuah kebudayaan lainkan terdiri dari sekian banyak kom-
karena perbedaan semata, segala cara yang lebih kurangnya mengandung kesa- ponen yang berbeda. Multikulturalisme
menjadi “halal”, bahkan pengklaiman se- maan, dan juga dapat pula berupa aspira- menekankan prinsip yang sangat kokoh
bagai suara Tuhan pun ikut andil dalam si untuk bersatu dalam kesatuan. Semua dalam bangsa Indonesia bahwa tidak ada
melegitimasi apa yang seharusnya “salah” hal itu menjadi sangat mungkin, tentunya kebudayaan yang tinggi dan tidak ada ke-
justru cenderung menjadi “benar”. dengan landasan sebuah realitas bahwa budayaan yang rendah di antara sekian
Tak habis pikir akan hal ini. Apa dalam kesamaan dan kebersamaan, pada banyak keragaman budaya di dalamnya.
yang salah jadi benar (hanya karena su- hakikatnya terdapat berbagai perbedaan Pada dasarnya, semua ke-
ara mayoritas), dan apa yang benar jadi yang signiikan. Di sinilah makna keber- budayaan-kebudayaan tersebut sama
salah (karena kalah, salah ucap, keliru samaan dalam perbedaan lahir. adanya, dan karenanya haruslah diper-
strategi, bahkan karena itnah). Setiap Berangkat dari pemahaman lakukan dalam konteks “duduk sama
kalimat yang keluar dari bibir “seksi” seti- awal itulah sehingga bisa dikatakan bah- rendah dan berdiri sama tinggi” dengan
ap manusia, tidaklah sama dengan sabda wa penerapan sebuah asas yang dianut selalu menumbuhkan sikap “berat sama
para nabi. Setiap kalimat yang keluar dari bangsa saat ini merupakan penerapan dipikul, ringan sama dijinjing.” Intinya,
“lisan-tutur” manusia-manusia lainnya, yang sangat visioner. Bahwa penerapan- susah senang dirasakan bersama, sama
bukanlah irman sebagaimana Tuhan nya berdasar pada kesepakatan bersama rata sama rasa. Itulah yang terumus da-
memberi arahan kepada segenap makh- antar komponen terpenting di dalamnya. lam semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
luk ciptaan-Nya. Hal itu berarti bahwa ti- Penyesuaian asas dengan reali- meskipun berbeda-beda tetapi senantiasa
dak ada manusia “suci” di bumi ini, yang tas bangsa, mengisyaratkan bahwa adan- berkeinginan untuk tetap menjadi satu
ada hanyalah manusia biasa yang tetap ya kondisi keanekaragaman budaya-bu- dalam kesatuannya, bersatu dalam per-
tak luput dari kesalahan-kekeliruan. daya di dalamnya. Dengan begitu, pilihan bedaannya.
Perlu kiranya kita menyela- untuk menganut asas multikulturalisme Kesadaran penuh bahwa bang-
mi makna kembali dari lahirnya suatu merupakan hal yang sangat tepat dalam sa Indonesia merupakan potret sebuah
bangsa. Bangsa yang lahir dan besar ha- kondisi dan situasi ini. bangsa yang memiliki keragaman budaya
nyalah bangsa yang memiliki nilai-nilai haruslah senantiasa kita tumbuh-subur-
yang sama, serta berkeinginan k a n di mana dan kapan pun
luhur nan teguh un- kita berpi-
tuk hidup
bersa-

28 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


jak. Sebagai contoh, di samping Amerika tara satu sama lainnya, dewasa ini telah Pada akhirnya, persoalan yang
Serikat yang dikenal luas akan semboy- ter-disorientasi ke arah “salah”—domi- semestinya mendapat perhatian khusus
annya et pluribus unum, sangatlah iden- nasi suatu kelompok tertentu pada akh- dalam era pembangunan bangsa saat ini,
tik dengan semboyan bhinneka tunggal irnya memaksa kelompok lain jatuh ter- yakni pemahaman akan kondisi yang
ika, yang berarti banyak (berbeda-beda) lunta-lunta. Tak ada lagi kebersamaan, tengah terjadi saat ini di tengah-tengah
namun hakikatnya hanyalah satu (tu- tak ada lagi keanekaragaman. Kebenaran kehidupan masyarakat masih sangat
juan). Hal ini tentu saja mengisyaratkan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat minim. Aksi dan langkah yang konkrit
bahwa Indonesia sangat bisa disebut se- Indonesia, sebagaimana yang tercetus da- sangatlah dibutuhkan dalam mengem-
bagai Negara yang ter-plural di dunia di lam sila ke- 5 Pancasila, kini tak mencuak bangkan sikap masyarakat untuk senan-
samping Negara Amerika Serikat yang lagi. Yang ada hanya kebenaran tunggal tiasa peduli, hormat, serta memahami
demikian pula adanya. yang menjadi asas mutlak bagi kelompok nilai-nilai keragaman budaya sebagai
Historis perjalanan hingga pada yang mendominasi kelompok lain. landasan lahirnya bangsa Indonesia.
realita saat ini, menunjukkan bahwa Krisis multidimensional yang Dengan begitu, bukan hal yang
bangsa Indonesia tetap tertancap tegak terjadi di bangsa saat ini masih mengalir tidak mungkin lagi ketika pendidikan
di antara sekian banyak budaya yang ada. begitu derasnya. Kerusuhan-kerusahan dengan pluralisme budaya dijadikan
Dipilihnya bahasa Melayu semisal, se- serta konlik-konlik sosial yang jamak sebagai pilar dan strategi utama untuk
bagai bahasa pemersatu (persatuan) In- kita temui di berbagai daerah—lebih ban- mencapai pendidikan yang sebenarnya,
donesia, menjadi salah satu contoh adan- yak diakibatkan karena perbedaan, baik yakni hidup bersama dalam keberag-
ya kesadaran yang teramat tinggi dari yang sifatnya horizontal maupun verti- aman. Itulah yang kita butuhkan saat ini
semua unsur bangsa. Mereka menyepa- kal—sudah mengarah pada disintegrasi guna mengembalikan eksistensi bangsa
kati bahasa Melayu sebagai bahasa per- paling menonjol di bangsa ini. Kejadi- yang sebenar-benarnya bangsa.
satuan yang bertujuan dapat mengatasi an-kejadian semacam itu sudah menjadi
sekaligus menjembatani jalinan sosial tontonan yang lumrah dan menunjukkan
antar beragam bangsa, menjadi sebuah kepada kita bahwa keragaman budaya
konsensus bersama. saat ini cenderung menjadi sumber per-
tikaian antar komponen dalam bangsa
Idealitas vs Realitas kita sendiri.
Apa yang selama ini diidam-id- Kenyataan bahwa upaya mem-
amkan oleh para founding fathers kita bangun kesadaran akan arti pentingnya
bahwa pandangan akan multikultural- keberagaman, belumlah merupakan ke-
isme dan pluralisme harus tetap utuh, niscayaan yang sepenuhnya. Hampir se-
kini telah bergeser dari arah yang selay- bagian besar penduduk Indonesia saat ini
aknya. Realitas bangsa saat ini telah jauh belum/tidak memahami arti penting dari
dari kondisi ideal dari apa yang dicita-ci- pluralisme itu sendiri. Ini dikarenakan—
takan oleh para pendiri bangsa kita. mengutip pandangan Bandem (2001),
Pluralisme yang kita pahami masyarakat belum meyakini secara sadar
bersama bahwa ia sangat menekankan bahwa kehidupan teramat mungkin diba-
prinsip penghormatan dan toleransi an- ngun dalam naungan keragaman budaya.
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 29
kearifan lokal

Marondong duang bongi anna Matea,


Mau ana’u Mau appou da Muannai MenJari Maraqdia

Kearifan Mua’ tania to naMassayanni litaq


na tania tonaMassayangngi paqbnua.

(esok hari saat aJal telah MenJeMputku

Mandar Meski itu anak, dan cucuku


Janganlah ia diJadikan peMiMpin

Jika tak Mencintai tanah air dan rakyat)

untuk Kalimat di atas adalah ucapan dari raja pertama kera-


jaan Balanipa, I Manyambungi yang bergelar Todilaling. Ketim-
bang sebagai ucapan belaka, kalimat di atas lebih tepat dikate-

Nusantara
gorikan sebagai petuah. Petuah bagi segenap masyarakat Mandar
untuk bersungguh-sungguh dalam memilih pemimpin.
Nah, sebelum jauh mengelaborasi makna dari petuah
tersebu, maka terlebih dahulu, untuk memperjelas keadaan, saya
Oleh: Restu Bumi Juarta* akan mengisahkan apa itu Mandar dan siapakah itu manusia
Mandar.

30 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


Mandar adalah salah satu suku besar di Provinsi Su- untuk memperjelas arti dari Malaqbiq. Berikut saya petikkan lagi
lawesi Barat. Dalam sejarahnya, Mandar merupakan persekutuan salah satu pesan leluhur yang menjadi dasar dari kepemimpinan
(konfederasi) dari empatbelas kerajaan—karib disebut Pitu Ulun- Malaqbiq:
na Salu (tujuh kerajaan di pegunungan), Pitu Ba’bana Binanga
(tujuh kerajaan di pesisir pantai). Kata atau nama Mandar sendi- Naiya maraqdia,
ri memiliki setidaknya lima pengertian yang sampai kini masih tammatindo di bongi, tarrarei di allo,
menjadi perdebatan, yakni antara lain: Manda’, Mandarra’, Me- anna mandandang mata di matanna daung ayu,
andar atau Ma’andar, Mandar dan Mandarra. di malimbongna rura, di madinginna litaq,
Jika ‘Manda’ diartikan ‘kuat’ atau ‘kekuatan’, maka orang diajarianna banne tau, diatepuanna saraq.
Mandar harus saling memberi kekuatan, tidak saling melemah-
kan, meruntuhkan atau menhancurkan. Jika diartikan ‘Mandar- Artinya:
ra’’ berarti ‘bersinar atau bercahaya’, maka orang Mandar harus Seorang pemimpin,
saling menyinari, atau memberi sinar dan cahaya, tidak saling tak lelap di malam hari, tak berdiam di siang hari.
memberi kegelapan atau memadamkan api yang sudah dinyal- Senantiasa memikirkan kesuburan tanah,
akan saudaranya yang lain. Jika ‘Meandar’ atau ‘Ma’andar’ berarti tanaman, tambak, keamanan dan kedamaian,
bermakna ‘mengantar’, maka orang Mandar seharusnya saling kesejahteraan penduduk dan iman yang sempurna.
mengantar pada kebaikan, tidak saling mengantar pada keburu-
kan atau kecelakaan. Berdasarkan pesan leluhur di atas, maka seorang pemi-
Sementara itu, jika ‘Mandar’ diartikan sungai yang ada mpin bangsa menurut masyarakat Mandar pantang berdiam diri
di Tinambung Balanipa Mandar, di mana airnya yang melimpah terhadap situasi. Seorang pemimpin harus menjaga kedamaian
tak pernah kering mengalir ke seluruh penjuru untuk memberi dan kesejahteraan penduduk. Bahkan pemimpin harus tampil
kehidupan alam sekitar. Tentu dalam konteks ini, maknanya se- sebagai penjaga moral keagamaan masyarakat. Pemimpin yang
cara ilosois, yakni senantiasa mengalir ke kerendahan, mengisi demikian itu yang disebut sebagai pemimpin rakyat. Meski para
tempat yang kosong. Namun jika terjadi salah atur tekanan arus- raja di Mandar tidak dipilih secara langsung oleh rakyat, teta-
nya, maka akan menghancurkan apa saja yang dilaluinya; baik pi raja memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelangsungan
jembatan, lereng perbukitan, bahkan gunung sekalipun. Ini men- hidup rakyatnya. Jika pada masa seorang raja terjadi, semisal,
gandung pengertian bahwa orang Mandar harus menjadi rah- kegersangan lahan, maka raja tersebut wajib turun tahta sebab
mat pada alam sekitarnya, membantu yang kekurangan, bersifat dianggap telah gagal memenuhi kebutuhan rakyatnya. Kepemi-
rendah hati, adil dan berani berkorban untuk kebenaran serta mpinan yang malaqbiq dengan demikian adalah kepemimpinan
keadilan bersama. yang dimulai dari integritas personal seorang pemimpin ser-
Sedangkan jika ‘Mandarra’ diartikan ‘mendera’ atau ta memiliki tanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup
‘memukul’ orang yang bersalah, maka hal ini seyogyanya di- rakyatnya. Perpaduan dari dua sifat tersebut itulah yang disebut
maknai bahwa orang Mandar seharusnya berani menegakkan sebagai pemimpin yang Malaqbiq.
kebenaran dan keadilan. Dalam versi ini, Andi Syaiful Sinrang
(penulis buku Beberapa Upacara Adat Suku Mandar di Sulawesi ***
Selatan) menegaskan bahwa orang Mandar bukan sebagai tukang Dari sebermulanya kandungan makna dari kata Man-
pukul, bermulut dan berperangai kasar yang membabi-buta, teta- dar, sudah demikian jelas betapa nilai kemaslahatan kehidupan
pi mengutamakan kesopanan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai bersama adalah hal yang begitu dijunjung tinggi nan utama da-
moral. lam masyarakat Mandar. Serta bagaimana seorang pemimpin
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesim- harus memiliki sifat-sifat yang Malaqbiq agar ia pantas menja-
pulan bahwa orang Mandar senantiasa harus saling memberi ke- di sang pemimpin. Dari dua penjelasan di awal yang sudah saya
hidupan, kebaikan, mengingatkan yang terlupa, membangunk- sampaikan itulah yang menjadi makna dari petuah Todilaling
an yang rebah, menepikan yang hanyut, mengapungkan yang tersebut, yang petikan kalimatnya saya hadirkan di awal tulisan
tenggelam, saling menghormati, menghargai dan menyayangi; ini. Jika ada raja/pemimpin yang tidak memenuhi kriteria-kri-
sipattau, siakayyangang siri’ anna sisamboiyang siri’ (saling meng- teria demikian, maka itulah pemimpin yang tania to massayanni
hormati sesama manusia, saling menjunjung tinggi dan saling litaq anna tania to massayanni paqbanua (tak mencintai tanah air
menjaga serta tidak mengumbar aib sesama). dan rakyatnya).
Pertanyaan yang selalu terngiang-ngiang dalam kepala
Kepemimpinan yang Malaqbiq saya adalah bagaimana mungkin tatanan yang luhur di masa lalu
Di masyarakat Mandar terkenal sebuah konsep kepemi- tersebut sedikit pun tak membekas dalam konsep pemerintahan
mpinan yang lazim disebut sebagai A Malaqbiang atau Malaqbiq. hari ini? Apakah kondisi korup para pemimpin Indonesia hari ini
Dalam terjemahan Indonesia, kata ‘sempurna’ atau ‘kesempur- adalah karena mereka tak pernah sungguh-sungguh belajar dari
naan’ barangkali dapat mendekati kata Malaqbiq itu. Saya men- kearifan kebudayaan sendiri? Atau jangan-jangan para pemimpin
gatakan mendekati sebab dalam referensi sejarah Mandar pun korup itu tak terlahir dari kebudayaan Nusantara? Wallahu’alam.
istilah ini belum memunyai deinisi yang jelas dan baku. Bi-
asanya konsep ini langsung dipaparkan dengan mengambil con-
toh seorang tokoh, semisal Baharuddin Lopa (Jaksa Agung RI Restu Bumi Juarta
di masa Abdurrahman Wahid yang bergelar pendekar hukum), *Pegiat Seni di Komunitas Rumah Mandar Yogyakarta

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 31


gaya hidup

gadget dan Perilaku Anak usia Dini


Oleh: Peka Tariska

penggunaan gaDget akan

D
i era digital, perkembangan te- asa bahwa anak yang berusia 4 dan 5 ta-
berpengaruh pada penyu-
knologi begitu pesat manjamah hun pun telah pandai memainkan atau
pengetahuan manusia, dari mengoperasikannya.
sutan keMaMpuan psikoMo- anak-anak hingga lanjut usia. Inilah era Ada beragam pengaruh yang
torik anak.
modern dengan seluruh aneka perkem- ditimbulkan oleh gadget pada penggu-
bangannya. nanya, utamanya pada anak-anak. Untuk
Beragam jenis teknologi hampir itu peran orang tua begitu sentral untuk
hal ini MenJadikan keMaM-
sulit terhitung jari. Salah satunya adalah mengontrol penggunaannya pada anak.
Gadget. Ia dapat ditemui di manapun dan
puan anak Jadi (atau ku- oleh siapapun, baik pada orang dewasa Dampak Positif Gadget pada
rang) berkeMbang. pada-
maupun anak-anak. Anak
Banyaknya keunggulan te- Dengan gadget, seorang anak
hal, di Masa kanak-kanak knologi gadget yang bersaing menyebab- tentu akan mudah mengakses kebutu-
sendiri, harusnya Mereka
kan harganya semakin terjangkau. Dulu, hannya, baik yang berhubungan dengan
gadget hanya dimiliki oleh kalangan me- pelajarannya, bahkan yang tidak ber-
MaMpu Mengeksplor seMua nengah ke atas. Tetapi sekarang, hampir hubungan sama sekali. Selain itu, pening-
bakat psikoMotoriknya, sep-
semua kalangan masyarakat memilikin- katan ini membuat tentu akan memiliki
ya. Karena hakekatnya, teknologi dicipta akses pengetahuan yang luas. Hal terse-
erti dalaM hal MenggaM- untuk mempermudah urusan manusia. but dapat dilakukan bila segala media
bar, bernyanyi, bertanding,
Seiring berkembangnya te- dan aplikasi di dalamnya, berhubungan
knologi, pengaruh gadget ini telah men- dengan pengetahuan, misalnya game te-
Maupun aktifitas lainnya. gakar pada anak usia dini. Gadget sangat bak-tebakan dan lain sebagainya.
mudah sekali menarik perhatian dan mi- Ya, di balik semua resiko peng-
nat anak dengan beragam keunikan yang gunaan gadget, anak tentu tidak akan
ditawarkan. Sudah menjadi hal yang bi-
32 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016
mengganggu lagi lagi kedua orangtuanya penggunaan gadget pun akan berpen-
yang sedang bekerja. Sebab mereka telah garuh pada penyusutan kemampuan Saran untuk Orang Tua
punya kesibukan dan keasyikan di dun- psikomotorik anak. Hal ini menjadikan Peran orang tua sangatlah pent-
ianya sendiri, meski hanya baru sebatas kemampuan anak jadi (atau kurang) ing agar para generasi penerus bangsa
menggunakan gadget. berkembang. Padahal, di masa kanak- tidak terkena dampak negatif yang ditim-
kanak sendiri, harusnya mereka mampu bulkan oleh kemajuan teknologi. Seba-
Negatifnya pada Anak mengeksplor semua bakat psikomotori- liknya, dengan pengawasan orang tua,
Akan tetapi, penggunaan gadget knya, seperti dalam hal menggambar, maka kemajuan teknologi akan mem-
secara berlebihan tentu berisiko besar bernyanyi, bertanding, maupun aktiitas bantu para remaja untuk meningkatkan
pada radiasi elektromagnetik. Tidak sama lainnya. kreativitas dan meraih prestasi. Beber-
dengan orang dewasa, badan anak-anak Ya, penggunaan gadget secara apa hal yang bisa dilakukan orang tua
khususnya anak yang berumur dibawah berlebihan pun akan membuat si anak agar anak terhindar dari dampak negatif
lima tahun, mereka sangatlah peka pada jadi kecandung. Inilah yang paling fatal. perkembangan teknologi, di antaranya
kemungkinan bahaya dari lingkungan- Maka mau tidak mau, orang tua harus sebagai berikut.
nya. Telah kita ketahui bahwa tiap-tiap berperan serta dalam mengawasi anakn- Pertama, memberi batasan-
gadget punya paparan elektromagnetik ya pada kemungkinan kecanduan gadget batasan waktu dalam menggunakan
yang bisa memengaruhi badan. Jangank- ini. Tanpa ada pengawasan, ada kemu- gadget agar anak tidak menghabiskan
an anak-anak, orang dewasa saja tidak ngkinan anak dapat jadi gadget-holic, terlalu banya waktu, karena hal itu akan
dianjurkan untuk terpapar radiasi elek- den- gan kata lain ke- memberikan dampak tidak baik bagi
tromagnetik dalam periode waktu lama. canduan perkembangan anak. Mengajak anak un-
Untuk anak 1-3 tahun yang gadget. tuk mengobrol santai dan memberikan
saraf-sarafnya sedangkan berkembang, arahan serta bimbingan merupakan tin-
radiasi elektromagnetik dari lingkun- dakan yang sangat disarankan. Tentunya
gan di sekelilingnya bisa menghalan- agar anak cenderung menggunakan in-
gi perkembangannya. Hal itu dapat ternet dengan bijak dan tidak membuka
mengakibatkan perubahan kogintif situs-situs yang kurang bermanfaat.
anak berjalan lambat, dan anak sulit Kedua, menanamkan nilai-nilai
berkonsentrasi. moral dan keagamaan, sehingga anak
Di samping itu, anak tentu memiliki benteng yang melindunginya
juga tidak akan mudah berkonsentra- dari hal-hal yang negatif. Menanyakan
si pada teks mata pelajarannya di kelas. kepada anak, apa saja yang telah dipela-
Karena memang, aplikasi-aplikasi serta jari dari Internet serta sesekali mengecek
sistem operasi pada gadget, meng- history di browser tentang situs-situs yang
hidangkan hubungan multime- biasa dikunjungi anak, dan bila perlu me-
dia yang memikat. Permain- masang sotware parental control di gad-
an warna, animasi ditambah get.
nada, menjadikan anak kerasan Ketiga, Jika menemukan peru-
berlama-lama di depan monitor bahan perilaku buruk pada anak maupun
gadget. Pada saat sekolah tiba, hal-hal tidak menyenangkan lainnya,
anak yang punya kebiasaan jangan terburu panik dan memarahinya.
berhubungan dengan gadget Ajak untuk jalan-jalan dan berdiskusi
bakal menjumpai kesusah- agar orang tua lebih tau apa yang diing-
an untuk menyerap materi inkan anaknya, serta memberikan con-
pelajaran sekolah yang toh yang baik bagi anak. Dukung hobi
condong statis. Teks hitam anak jika menyangkut kegiatan-kegia-
putih, tanpa ada animasi, tan positif seperti melukis, olahraga,
tanpa ada nada. Terlebih berorganisasi dan lain-lain, sehingga
bertemu dengan guru yang anak cenderung menghabisakan wak-
kurang lihai mengemas mata tunya dengan hal-hal positif.
pelajaran jadi menarik.
Lebih daripada itu,

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 33


pustaka

Percikan
Pemikiran
Demokrasi
di Yogyakarta
Oleh: Ridhal Rinaldy
Judul : Tahta Untuk Rakyat: Celah-celah Kehidupan
Sultan Hamengku Buwono IX
Kata Sambutan : Soeharto
Penghimpun : Mohamad Roem, Mochtar Lubis, Lustiniyati
Mochtar, S. Maimoen
Penyunting : Atmakusumah
Bahasa : Indonesia
Kulit Muka : Hard Cover
Tebal : xxiv + 388 Halaman
Dimensi : 15 x 21,5 Cm
Penerbit : PT Gramedia, Jakarta

Y
ogyakarta, seperti yang kita kenal, merupakan satu wari-
san sejarah yang masih kental akan tradisi kebudayaann-
ya. Salah satu yang bisa kita nilai dari sana adalah sistem
pemerintahannya yang secara kasat mata masih mempertahank-
an tradisi monarki sebagai bentuknya, sembari demokratis se-
bagai jiwa dan dalam pelaksanaannya.
yogyakarta MenJadi Miniature nu-
Adalah benar bahwa dalam kehidupan manusia, segala se-
suatu hadir secara berpasang serta senantiasa berjalan harmonis
santara (indonesia) yang pada prak- dari waktu ke waktu. Kita tak dapat mengenali rasa bahagia tanpa
tiknya MaMpu MeMberi tatanan edu-
mengenali rasa sedih, begitu sebaliknya. Demikian dalam ber-
negara, ada rakyat dan pemerintah, ketika kedua elemen tersebut
katif, terutaMa bagi para pelaJar tidak berjalan secara harmonis, maka tujuan dari bernegara akan
dan Mahasiswa tentang betapa pent-
sulit tercapai.
Sebagaimana termuat dalam Sastra Gending karya Kanjeng
ingnya MeMahaMi bangsa sebagai Sultan Agung Hanjokrokusuma (pendiri Kerajaan Mataram), di-
satu kesatuan identitas dengan ber-
gambarkan bagaimana sastra dan gending bersatu-padu dalam
keharmonisan. Keduanya lalu menjadi satu prinsip hidup: Kawu-
landas pada pluralisMe dan Multi- la Gusti—Kawula Manunggal dengan Gusti-nya. Hal ini pula
kulturalisMe.
yang diadopsi Ki Hajar Dewantara dalam prinsip pendidikannya:
“Guru bukan penguasa, melainkan pengabdi pada sang anak”.
Memanglah sulit bicara soal demokrasi, apalagi dalam kon-
teks keistimewaan Yogyakarta. Segenap pertanyaan akan sangat
mungkin tertuju, seperti bagaimana mungkin sebuah tatanan
demokrasi mampu meresap dalam alam monarki? Tidakkah
kedua konsep atau sistem pemerintahan itu bertentangan pada
diri masing-masingnya sendiri? Lantas, mungkinkah keduanya
mampu diterapkan dala ruang dan waktu secara bersamaan?
Ya, pertanyaan-pertanyaan di atas memang terasa sulit un-
tuk kita selami. Akan tetapi, ketika kita membaca percikan pe-
34 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016
mikiran seorang Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalamTahta akan mewarnai kebijakan-kebijakan politik yang diambil oleh
Untuk Rakyat: Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwo- Sultan HB IX sebagai seorang negarawan. Bahwa dari perpaduan
no IX (Atmakusumah dkk, 1982), satu persatu pertanyaan-per- pemikiran itu, lahirlah landasan Yogyakarta dengan semangat
tanyaan tersebut akan terurai. Bahwa di sana akan kita dapa- multikulturalisme yang sekaligus menjadi ruh masyarakat Yo-
ti, penerapan demokrasi yang dikehendaki sama sekali tak gyakarta. Karena memang, kebudayaan tidak boleh dilepaskan
bertentangan dengan alam Kraton yang secara umum menganut dari demokrasi. Justru dengan mengacu pada kebudayaan (Jawa)
sistem monarki dalam pemerintahannya. itulah, demokrasi bisa diterapkan pada sistem masyarakat yang
sarat dengan budaya atau tradisi masa lampau.
Riwayat Buku
“Tahta untuk Rakyat: Celah-celah Kehidupan Sultan Monarki-Demokratis dalam Dimensi Kebudayaan
Hamengku Buwono IX” adalah buku semi biograi. Di dalamn- Gagasan Sultan HB IX tentang demokrasi dalam konteks
ya banyak tercerita bagaimana kisah perjalan seorang Sultan HB kebudayaan (keistimewaan) Yogyakarta lebih tepat disebut se-
IX, mulai dari perjuangannya melawan penjajah Kolonial hingga bagai demokrasi budaya. Gagasan ini tercermin sebagaimana
hembusan nafas terakhirnya. Semua tercerita secara naratif, yang Sultan berusaha mengubah pola pikir dalam pelaksanaan se-
memudahkan pembaca mampu mengurai beragam percikan-per- buah sistem kenegaraan, yakni dari sistem pemerintahan monar-
cikan pemikirannya, terutama gagasan demokrasi (Tahta untuk ki-absolut ke sistem pemerintahan monarki-demokratis—dalam
Rakyat) yang dicetuskannya dari Yogyakarta dan untuk masa de- pandangan Aristoteles, yang terakhir ini disebut sebagai monar-
pan Nusantara. ki-konstitusional.
Tahta untuk Rakyat pertama kali diluncurkan pada perin- Salah satu cara dalam penerapan demokrasi budaya adalah
gatan ulang tahun ke-70 Sultan HB IX di Taman Ismail Marzuki melalui pendidikan multikultural. Hal itu bisa kita lihat dalam
Jakarta, 2 April 1982. Disebut sebagai semi biograi, karena tidak praktik Tari Golek Menak dan epos Wong Agung Jayangrana,
sepenuhnya memuat seluruh riwayat Sultan, melainkan sekadar misalnya.
“celah-celah kehidupannya” semata. Sedangkan dalam penerapannya sebagai konsep politik,
Adapun isi dari buku tersebut, terbagi dalam 3 (tiga) tema Sultan HB IX berusaha merangkul tradisi-tradisi yang datang
besar, yakni “Pak Sultan dari Masa ke Masa”, “Mengenal Sultan dari luar, seperti Hinduisme, Budhisme, atau pada Islam sendi-
dari Dekat”, dan “Perjalanan Terakhir Ngarsa Dalem”. Semua ri. Meski dirangkul dan berharmonis dengan tradisi-tradisi luar,
merupakan hasil wawancara yang tersaji dalam bentuk naratif pada akhirnya “dijawakan”. Inilah yang kemudian menjadi ciri
sehingga mudah dipahami oleh segenap pembaca. khas masyarakat Yogyakarta, semisal dalam pemahaman dan
pengalaman ajaran-ajaran Islam, punya identitas tersendiri yang
*** itu sangat berbeda dengan Islam di Timur Tengah.
Mengemban amanah sebagai Sultan Hamengku Buwono Lebih jauh, sekaligus menjadi inti bagaimana demokrasi
IX, menjadi titik awal pemimpin bernama kecil Dorodjatun ini. budaya sebagai satu konsep politik Yogyakarta, di masa kepemi-
Seperti dapat kita lihat dari buku tersebut, ia mengambil ban- mpinan Sultan HB IX, ia mampu membentuk Yogyakarta dengan
yak peran dalam memperjuangkan Bangsa dan Negara. Meski- jargon “meng-Indonesia-kan Indonesia”. Dan terbukti, paling
pun dengan atribut pendidikannya di Barat, ia tetap saja selalu tidak sampai hari ini, Yogyakarta menjadi miniature Nusantara
meyakinkan kepada warga Kraton bahwa pendidikan Eropa tidak (Indonesia) yang pada praktiknya mampu memberi tatanan edu-
lantas menjadikannya keluar sebagai orang Jawa. Dalam pidato katif, terutama bagi para pelajar dan mahasiswa tentang betapa
kebesarannya ketika ia dilantik menjadi Raja Kraton Yogyakarta pentingnya memahami bangsa sebagai satu kesatuan identitas
berkata: dengan berlandas pada pluralisme dan multikulturalisme.
Ya, begitulah selintas percikan Sultan HB IX yang tenar
Al heb ik een uitgesproken Westerse opvoeding gehad, dengan konsep “Tahta untuk Rakyat”-nya. Paling tidak, darinya
toch ben en blijk ik in de allereeste plaats Javaan. Zo kita bisa belajar bahwa siapapun, semuanya tetap boleh melupa-
zal de adat, zo deze niet remmend werkt op de ontwik- kan jati dirinya masing-masing. Bahwa pemahaman tentang ke-
keling, een voorname plaats blijven innemen in de tradi- jati-dirian senantiasa akan membawa kita memasuki dunia luar
tierijke Keraton. yang sangat kaya dan beragam ini. Inilah kekuatan budaya dan
kebudayaan yang dapat kita rasakan dari Yogyakarta.
(Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat,
namun pertama-tama saya tetap adalah orang Jawa. Ridhal Rinaldy
Maka selama tak menghambat kemajuan, adat akan Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar Su-
tetap menduduki tempat yang utama dalam Keraton lawesi Barat
yang kaya akan tradisi ini.) Periode 2014 – 2016

Dari kalimat tersebut, terlihat komitmen yang dimiliki oleh


Sultan HB IX tentang pendidikan multikultural. Perpaduan dua
konsep peradaban, yakni peradaban Barat dan peradaban Timur
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 35
pustaka
ya. Nama Kartini diletakkan hanya sebagai tokoh mitos, bukan
Kartini, Perempuan sebagai manusia biasa. Tidak boleh! Ini jelas mengkhianati kon-
Berani yang Melawan sepsi kebesaran manusia Kartini itu sendiri.
Terlebih, Kartini tidak boleh diletakkan dalam sudut pan-
dang domestik rumah tangga belaka, seperti umumnya yang ada
pada wanita-wanita lainnya: gadis pingitan, dijodohkan, melahir-
Judul kan, dan lalu itu mati. Tidak! Ia berbeda dari yang biasa. Ia tidak
Panggil Aku Kartini Saja sama dengan saudari-saudarinya yang lain, yang hanya bisa be-
rucap: “Masa bodoh, aku hanya orang Jawa!”, tidak pula pernah
penulis
Pramoedya Ananta Toer menerima “kutukan” lingkungannya: “Yang muda wajib takzim
pada yang lebih tua”, tidak!
penerbit
Lentera Dipantara ***
(Jakarta)
Dari Kartini, pelajaran berharga kiranya dapat kita petik
tahun bahwa setiap manusia berhak untuk hidup bebas, sedikitpun jan-
Cetakan ke-9, 2012 gan pernah merasa berkewajiban takzim pada siapapun kecuali
pada nurani, pada hati.
tebal Hidup dalam balutan feodalisme, hanya kesadaran akan
304 hlm; 15 x 22,5 cm
kerja-kerja intelektual yang bisa Kartini lakukan. Ia banyak men-
isbn garang, menulis cerita-cerita tentang kehidupannya yang muram,
979-97312-11-6 tentang pemandangan-pemandangan yang dilihat dan dirasakan-
nya yang menyinggung perasaan kemanusiannya. Dengan rasa
kemanusiaannya yang tinggi itulah, membuatnya terus peka
terhadap realitas. Sekali yang demikian itu terlintas, otaknya
“Barangsiapa tidak berani, dia tidak bakal menang, itu- langsung tergerak untuk berpikir.
lah semboyanku! Tetapi apa mau dikata, kebiasaan feodal negerinya mem-
Maju! Semua harus dimulai dengan berani! buat dia seolah menjadi boneka kayu, pendiam tak bergerak-ger-
Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat ak. Jika pun bicara, hanya bila perlu benar-benar dengan suara
dunia!” berisik, sampai semut pun tak sanggup mendengarnya. Sampai
~ Kartini via Pramoedya Ananta Toer ~ akhirnya ia terserat paksa ke “kewajiban” domestik: kawin. San-
gat disayangkan.
LUAR BIASA. Dua kata itu patut saya ucapkan atas karya Sampai di situ, tulisan ringkas ini hanya hendak menekank-
seorang penulis-sastrawan nomor wahid negeri ini Promoedya an bahwa membaca Kartini adalah sebuah kewajiban, terlebih
Ananta Toer, Panggil Aku Kartini Saja. bagi yang menghendaki perubahan di negeri ini. Ya, dia memang
Keluarbiasaan Pram dalam merekam jejak langkah per- sosok pejuang wanita yang tidak hanya patut kita banggakan,
juangan seorang pendekar wanita Indonesia bernama Raden tapi juga untuk kita teladani, terutama tentang bagaimana ia ber-
Ajeng Kartini, tidak hanya “memaksa” saya untuk merenungkan juang melawan semua hal yang menyinggung rasa kemanusiaan.
kembali perlawanannya terhadap arus deras penjajahan atas diri Tanpa henti dan merasa sia-sia kalau-kalau perjuangannya lalu
dan lingkunganya, tapi juga memberi “tamparan keras” bagi diri tak berarti apa-apa pada negerinya, ia tetap berjuang demi hak
saya pribadi yang hanya tahunya hidup dalam keserba-adaan. dan kebenaran semua orang tanpa terkecuali, khususnya kaum
Begitu sangat mirisnya. wanita yang pada masanya diklaim sebagai kaum yang tidak pu-
Membaca Kartini (tidak hanya Kartini tentunya, tapi nya kuasa atas diri, lingkungan, dan segala-galanya: marginal-
semuanya), tentu harus secara kritis dan utuh. Tujuan inilah yang isasi, diskriminasi, ketidak-adilan gender, dan semua hal yang
hendak disampaikan Pram. Panggil Aku Kartini Saja, sebagai melanggar kebebasan, coba ia lawan dengan gigih tanpa sedikit
judul yang dipilih Pram untuk karyanya ini, tak lain merupakan rasa putus asa melekat pada dirinya.
penggambaran jiwa demokratis dari seorang Kartini itu sendiri. Dan akhirnya, sebagai pembaca setia roman ini, terlebih
Cita-cita yang ingin menyuburkan persamaan antar sesama sebagai kaum laki-laki, jelas saya malu dan iri hati melihat per-
dalam nuansa feodalistik yang begitu kental di masanya, tidak juangannya. Kartini yang tidak pernah memiliki kekuatan dan
hanya menjadi hak bagi Kartini pribadi, melainkan lebih merupa- kekuasaan selain di bidang moral, berdiri sendiri tanpa dukungan
kan kewajiban yang harus diembannya dalam hidup. Tak peduli organisasi massa yang di masa hidupnya memang belum lahir,
dari golongan mana ia dilahirkan, entah keturunan bangsawan terlebih sebagai seorang wanita yang hidup dalam “penjara” di
atau tidak, semua sama derajatnya sebagai manusia dan memiliki mana adat negerinya tidak pernah memberinya ruang pelarian
hak-kewajiban yang sama untuk berperan dalam meningkatkan atas jiwanya yang berduka, mampu tetap berkomitmen untuk ter-
harkat-martabat dan peradaban di negeri ini. Sungguh cita-cita us belajar dan berjuang, meskipun dengan hanya mengandalkan
yang mulia. para sahabatnya: “buku-buku”. Jelas, sikap demikian ini tentu
Hingga dewasa ini, nyatanya Kartini masih banyak dis- sangat jarang dimiliki manusia-manusia lainnya.
alah-pahami. Hampir setiap tahun, kebanyakan orang hanya Bagi Kartini, hanya yang berani yang bakal menang, me-
memperingati hari Kartini dengan pemahaman keliru atas dirin- menangkan tiga perempat dunia. (M.S.A)

36 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


resensi film

“Berbeda”
Tidak Berarti
Menyimpang
Oleh: Rusdi Kamalaka*

Judul Film : Cinta yang Dirahasiakan


Judul review : Menjadi Diri Sendiri tanpa
Diskriminasi
Durasi : 44 menit 36 detik
eksekutif Produser : Denny Ja
Produser : - Hanung Bramantyo
- rudi Setiawan
- ardi Kurniawan
Sutradara : rahabi M.a
Penulis naskah:rahabi M.a berdasarkan puisi
esai Denny Ja
editor : wawan i. wibowo
narator : tio Pakusadewo

perbedaaan adalah karunia tuhan


ia patut disyukuri tidak untuk ditiadakan.

Hampir setiap hari bisa kita simak, kehidupan para gay (le- ini. Mereka dihina, diusir, diinjak-injak layaknya sampah kumuh
laki yang suka sesama jenis) kerap dipandang sebagai kehidupan tak bernilai. Sungguh begitu ironisnya.
yang abnormal, menyalahi hukum Negara dan agama, bahkan Jika kita menilik kembali cita-cita kemerdekaan bangsa
juga Ketetapan dari Sang Pencipta. Mereka terkutuk, neraka, ini: kemerdekaan adalah hak segala bangsa, tentu berisyarat bah-
laknat, dan akan mendapat azab sebagaimana yang dulu pernah wa tiap-tiap manusia, entah dari mana ia berasal, dari golongan
menimpa kaum Nabi Luth yang berhaluan serupa. mana ia bernaung, warna kulitnya seperti apa, tentu juga orienta-
Menjadi seorang gay, tentu bukanlah pilihan hidup. Pili- si seksualnya, tidaklah boleh ada pembeda-bedaan di dalam pem-
han hanya bisa diukur ketika garis kebenaran dengan keburukan berian rasa kemanusiaan yang adil dan beradab itu. Hematnya,
sudah ditetapkan, lalu memilih di antara salah satunya untuk semua sama di mata hukum. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak
dikerjakannya. Berbeda dengan gay, lesbian, atau perilaku-per- menjadikan para gay atau waria sebagai bagian dari bangsa yang
ilaku lainnya yang lazim di anggap “menyimpang” padahal tidak memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara
semestinya. Tak lebih ia adalah kodrat, ketetapan dari Yang Maha pada umumnya.
Kuasa yang senantiasa patut untuk kita syukuri. Hal senada juga pernah diungkapkan oleh almarhum Bun-
Dalam tradisi Mandar , mereka yang gay diistilahkan se- da Mariani, seorang waria pendiri Pondok Pesantren Khusus
bagai orang-orang calabai . Pada realitas kehidupan sehari-hari, Waria Yogyakarta. Dengan keyakinan kuat, ia selalu menegas-
mereka yang dianggap calabai kerap mengalami perlakuan kan: “Waria juga manusia, punya hak yang sama sebagai war-
diskriminatif yang hilirnya selalu pada pelabelan serta penguci- ga Negara, dan berkewajiban menjunjung tinggi dan membela
lan mereka di tengah-tengah kehidupan masyarakat, bahkan tak Tanah Air Ibu Pertiwi ini.”
jarang tanpa kekerasan. Dengan gamblangnya, mereka dianggap Lebih mengagumkannya lagi, pihaknya juga menambah-
sebagai “sampah masyarakat” yang tak patut ada di kehidupan kan, mereka secara sadar menerima kenyataan bahwa mereka
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 37
memang “berbeda”, tetapi hal itu tidak
berarti mereka menyimpang sebagaima- perempuan pilihan ibunya (Rini), sema-
na anggapan masyarakat pada umumnya. kin membuatnya menderita. Ia seakan
Sekali lagi, konsep “menyimpang” hidup di dalam sebuah neraka, neraka
sebenarnya tidak patut dilontarkan oleh yang tanpa pernah tahu akan perasaan
siapapun kepada mereka yang dipandang hati si penghuninya sendiri.
berbeda dari yang umumnya, bahkan Pertemuannya dengan rekan-rekan
Negara sekalipun terhadap warga nega- aktivis gay serta buku-buku bacaan ten-
ranya. tang perjuangan para gay yang menuntut
Bukankah bangsa ini dibangun di haknya, membuatnya tersentak tersadar.
atas fondasi ke-bhinneka-an yang (ka- Ia seketika ingin menjadi dirinya sendiri.
tanya) tunggal ika ini? Mengapa yang Be yourself! Kata-kata itu yang kemudi-
berbeda dalam pandangan realitas sosial an memberanikan Amir mengakui bahwa
selalu dianggap salah, keliru, bahkan dirinya memang seorang gay, dan tidak
menyimpang? Justru, kita harus bangga boleh ada orang lain yang berhak mela-
dengan semua itu. Bahwa tak ada bangsa rang apa yang diyakininya.
yang kuat dan berdaulat tanpa rasa saling Meskipun karena pengakuannya
harga-menghargai di atas perbedaan an- membuat Amir berpisah dengan sang is-
tar sesamanya. tri, awalnya ia merasa lega, menganggap
Dari ranah ini, sangat terang bah- dirinya bebas serta terlepas dari kepe-
wa para gay, homoseks, atau waria, mer- natan yang sudah lama menghantuinya.
upakan bagian dari mahluk ciptaan-Nya. Akan tetapi, kebebasan itu tak sepenuhn-
Sepatutnyalah mereka mendapat hak dan ya ia nikmati. Bambang yang selama 10
kewajiban yang sama di hadapan-Nya. tahun menjadi kekasih hidupnya, pergi
Sebagaimana dalam irman-Nya, yang meninggalkannya karena kesalahannya
membedakan hanyalah dari segi ke- sendiri yang selalu bersikap peragu dan
taqwaannya. bimbang dengan ke-gay-annya.
Dan sekali lagi, bahwa menjadi Amir memang terpukul. Meski be-
yang demikian, bukanlah pilihan, me- gitu, terhadap Bambang ia tetap bangga.
lainkan kondrat yang patut disyukuri dan Bambang yang Batman, superhero, bera-
dijalankan sebagaimana semestinya. ni melangkah jauh untuk membuktikan
bahwa hak menjadi seorang gay harus
diperjuangkan dengan penuh komitmen.
Perjuangan dan Cinta
Demikian pula Amir. Padanya, meski
Denny Januar Ali, akrab disebut
jauh dari Bambang, ia pada akhirnya be-
Denny JA, seorang entrepreneur intel-
rani untuk lebih terbuka dan menyatakan
lectual yang berpaham liberal, menuang-
dirinya sebagai apa adanya.
kan realitas kehidupan di atas ke dalam
Terkadang, cinta memang mem-
sebuah puisi esai karangannya berjudul
buahkan pilihan-pilihan yang dilematis.
Cinta Terlarang Batman dan Robin. Ber-
Berkaca pada kisah cinta Batman dan
sama dengan sutradara pluralis Hanung
Robin di atas, tentu menuntut kita untuk
Bramantyo, mereka kemudian memvi-
lebih menghargai pentingnya pengorba-
sualisasikannya dengan judul Cinta yang
nan serta keteguhan hati di dalam upaya
Dirahasiakan, berdurasi kurang lebih 44
peraihannya.
menit 36 detik.
Tak sekadar itu, kisah di atas juga
Berkisah tentang cinta seorang
mengajarkan kepada kita semua bahwa
Amir (Robin) kepada Bambang (Bat-
hanya kepada yang berani menyatakan
man), yang pada perjalanannya tak kun-
haknyalah yang patut diberikan haknya;
jung merasakan kebahagiaan. Semua
bahwa hanya kepada yang berani ber-
disebabkan karena lingkungannya yang
juanglah, yang patut diberi kemerdekaan
sangat menentang keras adanya perilaku
dan kebebasannya. Ini yang mesti dicatat.
semacam ini di antara sesama jenis, tidak
Dan akhirnya, semoga bangsa ini selalu
hanya di sekolahnya, keluarganya, bah-
dilimpahkan rahmat-Nya untuk senantia-
kan juga di tempat ia menempuh pendi-
sa menghargai perbedaan pada sesama.
dikan agama.
Singkat cerita, menjelang ibunya
wafat, Amir, tokoh central di dalam ilm
Rusdi Kamalaka
ini, telah berjanji untuk membahagiakan
Peminat Berat Film-ilm Keberagaman
ibunya. Pernikahannya dengan seorang

38 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


tokoh

Sri Sultan Hamengku Buwono IX:


Berjuang Dari dan Untuk Rakyat
Oleh: Arief Pradhana*

M
embentang dari barat ke timur aga Abdurrahman Sayidin Panatagama berjauhan.
sepanjang 31,2 KM, selokan Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Akan tetapi, berkat kecerdikan
Mataram yang pada zaman Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat". sang raja, hal yang dahulu terdengar
pendudukan Jepang disebut kanal yoshi- Ia adalah anak kesembilan dari Sul- mustahil dapat diwujudkan dengan ker-
ro ini, menjadi satu satu bukti kebesa- tan HB VIII dengan istri kelimanya RA ja keras warga Jogja sendiri sehingga
ran sang Sultan Jogja. Bahwa selokan Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku terbuktilah kata-kata Sunan Kalijaga—
Mataram dibangun sebagai alibi untuk Negara/Kanjeng Alit. Sebelum dinobat- perlu diketahui bahwa sebelum pemban-
melindungi rakyat dari sistem kerja pak- kan, Sultan yang berusia 28 tahun ber- gunan Selokan Mataram, dataran rendah
sa Jepang atau yang kita kenal sebagai negosiasi secara alot selama 4 bulan den- luas di antara kedua sungai besar itu
romusha. gan diplomat senior Belanda Dr. Lucien merupakan daerah kurang produktif. Ta-
Ya, di balik pembangunan selokan Adam mengenai otonomi Yogyakarta. naman pangan hanya bisa ditanam pada
mataram yang melintas di atas 24 sungai Banyak sumber menyebutkan bah- musim hujan saja. Tak ada harapan jika
dan mengalir di bawah 3 sungai, terdapat wa ide Sultan untuk membangun selokan kemarau datang. Sri Sultan mengusulkan
sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX. ini berasal dari perkataan Sunan Kalijaga, kepada Jepang agar warganya diperin-
Bernama kecil Gusti Raden Mas Dorod- yang mengatakan bahwa bumi Mataram tahkan untuk membangun sebuah sel-
jatun yang lahir di Ngasem Yogyakarta akan subur dan rakyatnya sejahtera jika okan saluran air yang menghubungkan
pada tanggal 12 April 1912. Beliau di- Sungai Progo dan Sungai Opak bisa sa- Sungai Progo di barat dan Sungai Opak
nobatkan sebagai Sultan menggantikan ling terhubung. Tentu sangat sulit mem- di timur. Dengan demikian lahan pertani-
ayahnya Sultan Hamengku Buwono bayangkan pada waktu itu bagaimana an di Yogyakarta yang kebanyakan lahan
XIII pada tanggal 18 Maret 1940 dengan bisa menyatukan dua buah sungai yang tadah hujan bisa tetap diairi pada musim
gelar "Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem jaraknya saling berjauhan, bahkan bisa kemarau sehingga mampu menghasilkan
Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan dibilang pekerjaan mustahil jika mengin- padi dan bisa memasok kebutuhan pan-
Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngal- gat jarak antara kedua sungai yang saling gan Tentara Jepang.

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 39


membuktikan bahwa Indonesia “masih
ada” dan TNI masih memiliki “taring”.
Sri Sultan HB IX pernah menjabat
sebagai menteri negara, menteri pertah-
anan/koordinator keamanan dalam neg-
eri, dan Menteri Pertahanan pada masa
RIS. Serta pada masa pemerintahan Pres-
iden Soeharto, ia diangkat menjadi Men-
teri Koordinator Bidang Perekonomian
RI pertama masa jabatan 25 Juli 1966 -
17 Oktober 1967, yang kemudian digan-
tikan oleh Ali Wardhana.
HB IX yang juga dikenal sebagai
Bapak Pramuka Indonesia dan pernah
menjabat sebagai ketua Kwartir Nasional
Sejak umur 4 tahun, HB IX sudah September 1945, yang intinya Kesultan- Gerakan Pramuka (1968), dipilih untuk
tinggal terpisah dari keluargaya. Ia dia- an Yogyakarta melebur dalam satu kesat- mendampingi Presiden Soeharto sebagai
suh oleh keluarga Mulder berkebangsaan uan Republik Indonesia. Wakil Presiden RI ke-2 menggantikan
Belanda. Ia memperoleh pendidikan di Belanda sepertinya tidak rela jika Mohammad Hatta pada 24 Maret 1973
HIS Yogyakarta, MULO di Semarang, Indonesia menjadi sebuah negara yang - 23 Maret 1978. Jabatan itu dilanjutkan
dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930- merdeka. Belanda pun melancarkan aksi Adam Malik di periode berikutnya.
an Ia berkuliah di Rijkuniversiteit (seka- serangan yang disebut dengan agresi mi- Ialah sang raja bijaksana dan sul-
rang Universiteit Leiden), Belanda. liter Belanda I & II. Pada agresi militer tan Yogyakarta yang paling berpengaruh
Saat menempuh pendidikan di Be- Belanda II, Belanda menyerang Yogya- terhadap Indonesia. Seorang raja yang
landa, ia mempunyai sahabat bernama karta yang saat itu menjadi Ibukota Neg- rendah hati, cerdas dan bijaksana. Bag-
Puteri Juliana yang kemudian menjadi ara dan Yogyakarta pun jatuh ke tangan inya, tahta sebagai raja Jogja yang ia
Ratu Belanda. Puteri ini senang sekali Belanda. sandang adalah tahta untuk rakyatnya.
terhadap Dorodjatun karena sikapnya Indonesia bagaikan negara yang Menjadi pemimpin sebagai sultan ada-
yang pendiam, sederhana namun pandai lemah saat itu. Banyak kota sudah dikua- lah amanah yang harus dipertanggung
melucu. Kedua anak bangsawan inipun sai oleh Belanda dan banyak pemimpin jawabkan baik di dunia maupun di akh-
bersahabat. Dorodjatun juga sekelas yang ditangkap. Saat itu Sultan khawa- irat kelak.
dengan Hamid Algadrie, Hamid ini se- tir semangat juang TNI dan rakyat terus Sri Sultan HB IX meninggal dun-
lanjutnya menjadi Sultan Hamid II, Raja menurun. ia di Washington DC Amerika Serikat
Pontianak tokoh penting di balik BFO Di sisi lain, Sultan tahu masalah pada tanggal 2 Oktober 1988 pada umur
(Bijeenkomst voor Federale Overleg) se- Indonesia dan Belanda harus dibicarakan 76 tahun. Tak ada gemuruh gunung dan
bagai hasil kompromi terhadap Konfer- di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa tak ada gempa. Yang ada adalah gemuruh
ensi Meja Bundar. (PBB). Sultan menginginkan ada seran- lain, ratusan ribu manusia membanjir
Walau sejak kecil sudah terbiasa gan umum siang hari, yang bisa menun- berbelasungkawa, sejak jenazah tiba dari
dengan orang-orang dan kehidupan di jukkan eksistensi TNI. Hal itu akan mem- Jakarta sampai dengan tubuh itu diir-
Belanda, namun HB IX ialah sosok yang perkuat posisi Indonesia dalam forum ingkan dengan kereta berkuda ke bukit
sangat menentang panjajahan oleh Belan- tersebut. Sultan akhirnya mengirim kurir kering di Imogiri.. Bahkan hujan deras
da dan sangat mendukung Kemerdekaan ke Panglima TNI Jenderal Soedirman. setengah jam tak melarutkan para pebe-
Indonesia. Sultan juga minta dipertemukan dengan lasungkawa untuk mengantar pahlawan
Peran Setelah Kemerdekaan pemimpin pasukan Gerilya di Yogya. nasional ini menuju ke tempat peristira-
Awal kemerdekaan Indonesia, Kebetulan Soeharto adalah Komandan hatan terakhir: Indonesia berduka!
disambut baik oleh seluruh rakyat Nu- Wehrkreise III yang membawahi Kota Semasa hidupnya, ia telah mem-
santara, termasuk di Yogyakarta. Begitu Yogyakarta dan sekitarnya. berikan kontribusi yang nyata baik untuk
juga Sri Sultan HB IX, ketika menden- Singkat cerita, Soeharto pun mer- Yogyakarta maupun untuk Indonesia.
gar tentang kemerdekaan, ia langsung encanakan serangan besar. Dia menyebar Karya dan pemikiran yang ia berikan
mengirim surat kawat (telegram) kepada pasukan ke empat penjuru kota. Menyu- sangat berpengaruh hingga saat ini. Ke-
Soekarno yang memberikan selamat atas sup di antara masyarakat dan masuk le- gigihan dan keberanianya mencerminkan
kemerdekaan Indonesia dan mendukung wat gorong-gorong Kota. Pasukan pun sifat seorang pemimpin yang sesung-
sepenuhnya lahirnya Republik Indonesia. bersiap menggempur dan digelar seren- guhnya.
Telegram ini merupakan suatu pertanda tak pukul 06.00 WIB tanggal 1 Maret
penyatuan dua negara, antara negara Ke- 1949. Akhirnya Yogyakarta bisa didudu- Arief Pradhana
sultanan Yogyakarta dan negara Repub- ki selama 6 jam. Aksi itu sekarang kita Mahasiswa Ilmu Pariwisata
lik Indonesia. Kemudian Sri Sultan HB kenal dengan Serangan Umum 1 Maret Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
IX mengeluarkan amanat pada tanggal 5 1949, sebuah serangan penting yang Yogyakarta

40 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


sosok

Hidup Paling Bahagia


Itu Kalau Mencintai
Pekerjaan
Oleh: Peka Tariska


saya cukup istirahat
3 JaM sehari satu MalaM.

Kamis, (14/04) saat tim Majalah semua cita-cita yang sudah tercapai dan bahwa pendidikan di DIY itu bukan ha-
Nusantara menyambangi kantor Dinas bahkan yang tidak dicita-citakan juga. nya mengedepankan tentang pendidikan
Pendidikan dan Olahraga Daerah Istime- Hanya saja, keinginan untuk menjadi ak- akademik saja, tetapi juga anak-anak ha-
wa Yogyakarta (Dikpora DIY), kami ademisi yang sesungguhnya tidak terca- rus terampil dari tangannya. Anak-anak
disambut hangat oleh perempuan paruh pai. “Padahal dulu cita-cita ingin menjadi harus punya mental serta sikap yang baik
baya bernama Feri. Darinyalah kami bisa perofesor,” ujarnya. dari sisi emosinya. “Pendidikan tersebut
bertemu dengan R. Kadarmanta Baskara mulai dicanangkan tahun ini bahwasanya
Aji, Kepala Dikpora DIY, dan berbincang PEKERJAAN pendidikan di DIY itu adalah pendidikan
banyak seputar seluk-beluk kehidupann- Mengenai pekerjaan, bapak empat yang penuh kasih sayang, pendidikan
ya. anak ini tidak digarukan lagi bahwa ia yang penuh pujian dan penghargaan.
sangat menyukai pekerjaannya. Untuk Bahwa pendidikan yang penuh dengan
IMPIAN urusan yang satu ini ia punya falsafah hukuman, pendidikan yang penuh ke-
Sejak kecil dan sampai hari ini, R. ‘Hidup paling bahagia itu, kalau mencin- kerasan, tidak boleh ada di Yogya,” te-
Kadarmanta Baskara Aji punya semangat tai pekerjaan’ maka apa pun pekerjaan itu gasnya.
untuk menjadi akademisi. “Saya itu dulu baginya sama saja. Ya, Jogja adalah kota pelajar yang
kalo bekerja pengen-nya jadi dosen atau Kecintaan akan pekerjaan ia buk- multikultur. Perlakukan antara maha-
jadi guru,” ujarnya. Akan tetapi, setelah tikan dengan datang ke kantor sebelum siswa dan pelajar harus sama. Tidak
lulus kuliah, ia diminta mbahnya (ka- pukul 07.00 WIB dan pulang paling ce- berdasarkan daerah, darah, tetapi semua
keknya) untuk kembali ke rumah men- pat saat magrib. Tetapi seringkali ia juga mendapatkan haknya untuk dilayani di
jadi petani, karena ingin ada yang me- pulang telat melebihi ambang batas yang bidang pendidikan. “Yang pintar mau-
neruskan beliau menjadi petani. Namun, jadi ketentuanny. “Saya cukup istirahat 3 pun yang bodoh, yang nakal maupun
dikerenakan banyaknya waktu luang, ia jam sehari satu malam,” paparnya. yang nggak nakal, mesti terus diasupi
iseng-iseng mendaftar menjadi Pegawai Kebiasaan tersebut sudah sejak pendidikan. Bahkan saya tidak pernah
Negeri Sipil (PNS) dan akhirnya diteri- lama, bahkan dulu dalam 1 hari 1 malam melarang anak-anak yang sudah terlan-
ma. belum tentu tidur. Ia mengatakan kelebi- jur pecandu narkoba untuk terlibat aktif
Hingga saat ini, pria kelahiran hannya dari orang lain adalah apa pun di sekolah. Dan meski harus dalam pen-
Jogja ini masih bisa membajak sawah, masalahnya tetap bisa tidur nyenyak. gawasan, kita harus memberikan mereka
baik menggunakan sapi maupun trak- “Sebanyak-banyaknya pekejaan dan ma- pendidikan yang menyenangkan lagi me-
tor. “Cara menanam, cara mencangkul salah, yang namanya tidur, begitu saya merdekakan, dan itu harus kita bangun
yang baik, saya pintar, mulai dari padi kena bantal ya bablas. Lagi pula peker- sedini mungkin di kota pelajar yang ber-
sampai palawija,” ujarnya. Dan saampai jaan bukan untuk dipikirkan tetapi untuk hati nyaman ini,” tutup pria yang sangat
saat ini ia tidak pernah meninggalkan dikerjakan,” imbuhnya. menghormati ibunya ini.
kegiatan sebagai petani. Pagi hari sela- Mengenai prestasi yang diraih se-
lu jalan-jalan di sekitar sawah sekaligus lama menjabat sebagai Kepala Dikpo-
menggarap sawah. Dan setelah pension ra, ia tak banyak menjawab tentang itu. Peka Tariska
nanti, ia berniat untuk menjadi pentane “Nanti kalau saya bilang sendiri dikira Mahasiswi Universitas Sarjanawiyata
seutuhnya. umuk. Tanyakan saja sama mba Feri,” Yogyakarta
Ketika ditanya menenai impi- ujarnya dengan tawa penuh canda. Meski
an yang belum terpenuhi, ia menjawab demikian, ia tetap punya harapan dan visi

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 41


sosok
era modern mengingat modernitas yang (ISBA), di samping juga punya IKPM
Uci Susilawati: membawa serta budaya luar kian meraja- bernama Ikatan Keluarga Pelajar Be-
lela dan hampir tak terkendali. Maka tak litung (IKPB).Tentu sangat lucu meng-
Budayaku, heran, di tengah kesibukannya sebagai ingat Bangka dan Belitung adalah satu
mahasiswa sekaligus Ketua Asrama Pu- Provinsi pecahan dari Sumatera Selatan
Identitasku! tri Bangka Belitung, ia selalu hadirkan yang terbentuk pada tanggal 21 Novem-
nuansa itu di tengah hiruk-pikuknya ber 2000.”
modernitas. “Adalah suatu kebanggan Sebagai respon atas hal itu, bag-
tersendiri jika kita bisa memperkenalkan inya, perlu ada penyatuan antara IKPM
kebudayaan tanah kelahiran di negeri Bangka dan Belitung. Karena tentunya
rantau,” tandasnya. mungkin akan lebih mudah mengkoor-
Anak keempat dari lima bersauda- dinir dan kepengurusan akan lebih solid.
ra ini menilai bahwa budaya adalah Sebuah gagasan yang harus jadi perha-
identitas. Selain itu, budaya juga ia nilai tian kita bersama.
sebagai senjata untuk memanusiakan
manusia. “Ya, pelajar atau mahasiswa ***
daerah yang datang di Yogyakarta harus Ia menjabat sebagai Ketua Asrama
bersinergis dengan budaya setempat. Art- Putri Bangka Belitung sejak Mei 2015.
inya, kita tetap saja tidak boleh mening- Asrama yang diketuainya itu bernama
galkan budaya asal kita, sehingga tetap Asrama Dayang Serumpun Sebalai;
ada kecintaan pada tanah kelahiran.” beralamatkan di Jl. Pelita Perum Polri
Sungguh jiwa patriot sangat tercermin Gowok Blok F. No.28 13/5 Catur Tung-
dari diri seorang pemimpin di kalangan gal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa
mahasiswi Bangka Belitung ini.. Yogyakarta.
Menurutnya, budaya adalah wari- Di bawah kepengurusanya, diban-
san leluhur. Ia harus dijaga dan dilestari- tu oleh Mega Minarni Hasri sebagai
kan agar tak tergerus zaman. Ia pun beru- Wakilnya juga divisi-divisi lainnya, asra-
cap dengan nada kritik, “Sebagian besar ma ini membentuk warna dan coraknya
Ramah, cerdas dan ceria. Begitulah remaja sekarang ini lebih menyukai bu- tersendiri. Berbeda dari kepengurusan
kesan pertama kami (Tim Redaksi) saat daya luar daripada budaya daerah-daer- di periode sebelumnya, Asrama Dayang
bertemu dengan gadis cilik nan ayu ke- ahnya sendiri. Entah karena dianggap ku- Serumpun Sebalai menjadi semakin baik
lahiran Sungai Selan, Kepulauan Bangka rang gaul, atau dianggap kuno. Lihatlah, dan solid. Bahkan sekarang, asrama ini
Belitung ini. sangat sedikit para generasi muda yang lebih banyak mendapat pasokan bantuan
Dara kelahiran 5 Agustus 1993 ini mempelajari dan melestarikan budaya dari Pemerintah Daerah Babel, baik be-
bernama lengkap Uci Susilawati—akr- daerahnya. Kebanyakan dari mereka rupa meteril maupun nonmateril.
ab disapa Uci Bai. Ia adalah Mahasiswi merasa malu dan seakan acuh pada bu- Terpilihnya ia sebagai Ketua As-
Komunikasi Penyiaran Islam UIN Su- daya daerahnya sendiri.” rama tentu saja karena dorongan dan
nan Kalijaga Yogyakarta. Dan sekarang dukungan para penghuni asrama sendiri.
menjabat sebagai Ketua Asrama Putri Organisasi dan Sikapnya Baginya, amanah adalah tanggung jawab
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Ketika disinggung mengenai keor- yang akan dilihat hasilnya di dunia dan
Yogyakarta Periode 2015 – 2016. ganisasian, menurut gadis melayu yang akan diperhitungkan di akhirat kelak.
Ya, gadis cilik ini punya daya pikat sangat hobi sekaligus lihai memasak ini, Maka dari itu, ia mencoba untuk men-
yang kuat dengan balutan sikapnya yang organisasi adalah kebutuhan dan tempat jadi Ketua yang memegang teguh kedi-
sangat bersahabat. Bagi siapa yang ingin belajar selain di kampus. Dengan tegas siplinan, kejujuran, dan ketegasan sela-
berteman dengannya, pastilah akan mu- ia bertutur, “Organisasi bisa dijadikan ma menjadi orang “nomor satu” untuk
dah mencapai apa yang jadi niatan awal- untuk mencari kesibukan yang positif mahasiswi Babel di Yogyakarta.
nya itu. Maka tak salah jika sosoknya dan untuk membentengi diri dari gemer- Selain kesibukannya sebagai Ket-
kali ini kami tampilkan di hadapan para lapnya dunia luar. Organisasi juga sangat ua Asrama, ia juga aktif di ISBA dan se-
pembaca. Tak hanya hendak menyelami berpengaruh dalam melatih mental, cara cara tidak langsung berkontribusi dalam
sikapnya yang demikian, melainkan juga berpikir, serta tanggung jawab yang pasti IKPMDI (Ikatan Keluarga Pelajar Ma-
hendak menarik budaya khas Nusantara akan berguna kelak di kemudian hari.” hasiswa Daerah Indonesia) Yogyakarta.
yang sangat tercermin dari sikap dan tin- Ia juga menyinggung tentang Ika- Sosok dara pecinta kucing inipun selalu
dakannya dalam keseharian hidup dan tan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) menyempatkan waktu untuk menulis.
aktiitasnya. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Terbukti, tulisannya banyak dimuat di
Terlahir sebagai orang melayu, yang sampai hari ini masih menampak- surat kabar lokal maupun dalam Majalah
membuat budaya melayu sangat kental kan dualisme dalam kepengurusannya. Nusantara. “Menulis itu seperti menu-
dan melekat pada dirinya. Baginya sendi- “Untuk Kepulauan Bangka Belitung angkan semua pikiran yang tak sempat
ri, keteguhan budaya sangat penting di sendiri, ada Ikatan Mahasiswa Bangka terucap”, ujar pemudi yang sebentar lagi

42 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


agenda
akan menyelesaikan studinya ini.
Baginya, mendapatkan pengala-
man dalam organisasi adalah suatu
kesempatan yang sangat berharga da-
lam hidupnya. “Mengikuti organisasi
bagaikan panggilan jiwa. Dan hanya
orang-orang pilihan dengan pikiran ter-
bukalah yang mau mengikuti organisasi.
Bahwa banyak orang di luar sana yang
memiliki banyak waktu dan mempunyai
banyak pikiran yang belum tertuangkan,
namun seperti enggan bergabung di da-
lamnya. Maka dari itu, hanya orang terpi-
lih yang telah melalui seleksi alam yang
selalu aktif di dalam ruang penuh dina-
mika ini.”
Alasan mengapa ia memilih Yo-
gyakarta sebagai tempatnya menimba
ilmu adalah karena ia mempunyai angga-
pan bahwa kota ini adalah kota yang da-
mai, kotanya pelajar, kota untuk berbagi
dalam diskusi. Kota ini sangat cocok un-
tuk menimba ilmu karena lingkunganya
yang bersahabat bagi pelajar, khususnya
mahasiswa pendatang. Dan Yogyakarta
ada dalam benaknya. Ada banyak kenan-
gan yang ia dapatkan selama menimba Membangun Kepribadian
ilmu di kota penuh intelektualitas ini.
Namun dari itu semua, ia selalu
ingin pulang ke Bangka setelah selesai Bangsa Melalui Olahraga
kuliah nanti. Menurutnya, sebaik-baikn- Oleh: Redaksi
ya mahasiswa adalah yang berguna bagi
kampung halamannya. Mahasiswa harus
menjadi ikon positif di mana ia menjadi
contoh untuk adik-adik yang juga ingin Tahun ini benar-benar tahun ban- tekad kuat untuk membangun bangsa dan
melanjutkan ke bangku kuliah. gkitnya para pemuda Nusantara. Tak negeri, mengharumkan nama besarnya,
Di akhir wawancara kami, ia juga hanya terlihat di bidang kebudayaan se- melalui pengagendaan salah satu cabang
menegaskan bahwa pendidikan adalah bagaimana diwakili oleh Ikatan Pelajar olahraga, yakni karate.
hal utama untuk meraih sukses di dunia. Mahasiswa Daerah Indonesia – Yogya- Agenda yang terselenggara di Gor
Kegigihan dalam mengejar suatu hal juga karta (IKPMDI-DIY), di bidang olahraga Amongrogo Yogyakarta ini mengangkat
sangat diperlukan, di samping peran serta pun para pemuda Nusantara berkiprah tema “Membangun Kepribadian Pemuda
kedua orang tua. Ada pepatah yang men- dengan keahlian-keahlian olahraga yang Indonesia”. Dari tema tersebut terpatri
gatakan, “Jika memperlakukan kedua mereka miliki. Tentu saja, hal-hal yang bahwa DPD KNPI DIY bersama INKAI
orangtua sebagai raja, maka rezekimu demikian inilah yang nanti membawa ke- UIN punya kehendak untuk membentuk
akan seperti raja”. Sangat jelas bahwa haruman bagi nusa dan bangsa, sekaligus serta membangun karaktek dan keribadi-
orangtua adalah segalanya. menjadi momentum kebangkitan para an para pemuda. Hal ini penting meng-
“Kita tak kan bisa menjadi apa-apa pemuda. ingat mereka adalah para calon penerus
tanpa doa dan restu dari orangtua. Maka Baru-baru ini, di bawah asuhan cita-cita bangsa ke depan.
dari itu, belajarlah dengan tekun, raih Dewan Pimpinan Daerah Dewan Komite Selaku Wakil Ketua Bidang Olah-
mimpi, pegang erat kebudayaanmu, dan Nasional Pemuda Indonesia Daerah Is- raga DPD KNPI DIY Periode 2015 –
hormati kedua orangtua,” tuturnya men- timewa Yogyakarta (DPD KNPI DIY) 2018, Syahdeni M. Rifai Lubis menu-
gakhiri perbicangan kami dengannya. Bidang Olahraga, Ikatan Karate Indo- turkan bahwa tujuan utama dari kegiatan
nesia Universitas Islam Negeri (INKAI ini tak lain sebagai salah satu ajang sila-
Arief Pradhana UIN) sukses menyelenggarakan Ke- turrahmi para pemuda se-Nusantara. Ke-
Mahasiswa Ilmu Pariwisata juaraan Nasional (Kerjurnas) UIN Cup giatan ini sekaligus menjadi momentum
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo 2016 pada tanggal 18 Maret 2016. Ke- pemersatu para pemuda menuju kejayaan
Yogyakarta suksesan agenda ini menjadi pertanda Nusantara. Hal ini sejalan dengan apa
bahwa para pemuda Nusantara punya yang menjadi cita-cita dari DPD KNPI

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 43


agenda
DIY sendiri.
“Kegiatan ini tak hanya berniat mengejar prestasi di bidang
olahraga, melainkan lebih sebagai ajang pemersatu. Bahwa pasca
kegiatan ini, komunikasi antar pemuda se-Nusantara akan leb-
ih terjalin lagi. Dari jalinan komunikasi itulah yang nanti mem-
bentuk perasaan akan pentingnya sebuah kerjasama. Itulah yang
kita harapkan sebagai babak awalnya,” tutur Wakil Ketua Bidang
Olahraga DPD KNPI DIY yang kerap disapa Denlub ini.
“Apalagi, DPD KNPI DIY sendiri punya visi menghan-
tarkan kejayaan nusantara melalui para pemuda. Buku Pemu-
da Bergerak yang ditulis oleh Ketua Umum DPD KNPI DIY
menyuratkan hal tersebut. Bahwa hari ini dan ke depan, pemu-
dalah yang harus menjadi pelopor utamanya,” demikian Denlub
menegaskan dalam orasinya saat memberi sambutan di Kejurnas
UIN Cup kali ini.
Ya, cabang olahraga karate memang pas sebagai ajang
pembangunan karakter dan kepribadian bangsa. Seperti cabang-
cabang olahraga lainnya, karate mengajarkan kita tidak hanya
bagaimana mengatur ketangguhan skill, melatih keterampilan
dalam mengalahkan lawan, melainkan lebih sebagai pembangu-
nan jiwa sportiitas. Jiwa sportiitas itulah yang harus kita tana-
Wajah Baru, Harapan Baru
Oleh: Redaksi
mkan sejak dini.
“Kenapa hari ini banyak sekali tindak korupsi di kalangan
pejabat, itu karena minimnya jiwa sportiitas yang tertanam di Istilah “patah tumbuh hilang berganti” adalah istilah yang
diri mereka, meski kebanyakan secara sengaja melupakan itu. tenar di banyak kalangan. Termasuk di organisasi daerah, istilah
Dan dengan karate, kita bisa belajar banyak tentang sportiitas. ini umum dipakai ketika menyebutkan realitas pelanjutan tongkat
Bahwa sportiitas mengajarkan kita untuk selalu berlaku adil, kepemimpinan dari yang sebelumnya ke generasi pelanjutnya.
bahkan sejak dalam pikiran sekalipun,” sambung pemuda berda- Di dua bulan belakangan ini, dua kepengurusan organisasi
rah asli Medan Sumatera Utara ini. daerah, yakni Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta (IPRY) dan Ika-
Dalam kegiatan Kejurnas UIN Cup 2016 kali ini, kurang tan Mahasiswa Tanjungbalai (IMTA) menghelat acara pelantikan
lebih ada sekitar 600 peserta yang ikut berlomba menjadi pe- bagi kepengurusan baru. Keduanya punya harapan yang sama,
menang. Berasal dari masing-masing klub karate yang tersebar yakni “wajah baru adalah harapan baru”, untuk kini dan di hari
di seluruh Nusantara, mereka menampilkan tehnik-tehnik dan yang akan datang.
keahlian yang mereka bisa untuk dipertontonkan secara apik dan Memang, generasi baru adalah tonggak terpenting dalam
bijaksana kepada khalayak. Dengan demikian, perlombaan pun kepengurusan sebuah organisasi. Seperti tercatat dalam sejarah,
tidak semata mempertontonkan sisi resistensi antar peserta, me- merekalah yang senantiasa membawa angin segar ke arah peru-
lainkan juga memberi hiburan yang teramat menarik, sekaligus bahan yang lebih baik. Sebab persolan melulu datang silih ber-
menjadi ajang pembelajaran, dalam hal ini pelajaran tentang ganti, sebab itu pulalah gagasan-gagasan baru harus terus kita
sportiitas. hadirkan. Dalam hal ini, generasi yang demikianlah (generasi
Sebagai peserta atau klub karate yang banyak meraih baru) yang paling layak menyandang dan merealisasikannya.
medali (emas), kontingen dari Provinsi Lampung berhasil kel- Dengan mengusung tema “Berintegritas dalam Organisa-
uar sebagai Juara Umum. Sekali lagi, penilaiannya tidak hanya si, IPRY Menyongsong Kepengurusan Bernuansa Kreatif, Karya
berdasar pada hukum rimba tentang siapa yang kuat maka dia dan Intelektual,” IPRY hendak menghadirkan agenda-agenda di
yang menang, melainkan keelokan mereka dalam menampilkan mana sasarannya adalah memberantas “kebutaan” akan kearifan
sportiitas dalam pertandingan. Itu yang lebih utama. lokal. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Muhammad Iqbal
Sebagai ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas), kegiatan selaku Ketua Terpilih Kepengurusan IPRY. “Menjalankan agen-
ini didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa da-agenda yang sudah disusun oleh Pengurus dan tetap men-
Yogyakarta. Turut pula BPO, FORKI dan KONI menjadi pen- gacu pada AD-ART kepengurusan, diharapkan akan mencipta
dukung utama kegiatan ini, di samping dukungan berbagai pihak, kader-kader yang tidak buta akan daerahnya,” tandasnya saat
termasuk pemuda dan warga Yogyakarta sendiri. Semua khusyuk ditemui Tim Redaksi (28/03).
mendukung ajang pembangunan karakter dan kepribadian para Adapun pada kepungurusan IMTA, mereka melantik gen-
pemuda untuk bangsa dan kejayaan nusantara ini. (M.S.A.) erasi barunya dengan tema “Optimalisasi Peran Pemuda dalam
Pembangunan Daerah.” Tema ini menjadi harapan besar bagi
mereka secara bersama bahwa ke depan IMTA akan melahirkan
kader-kader yang mampu berkontribusi dan berperan penting da-
lam melaksanakan pembangunan daerah. Semua hendak dicapai
demi daerah yang lebih sejahtera dan produktif.

44 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


IKPMDI Gelar
Diklat Jurnalistik Oleh: Redaksi
Haidz Arif (Ketua IKPMDI) saat ditemui oleh Tim Re-

D
i era demokrasi, media massa memiliki peran besar
dalam mengawal dan melakukan perubahan bagi mas- daksi Majalah Nusantara menuturkan, tujuan diadakannya diklat
yarakat. Era kebebasan yang dibuka sangat lebar ini telah jurnalistik adalah untuk membakar semangat jurnalisme para
menggiringnya menjadi bagian terpenting di luar Trias Politika. calon jurnalis yang terlibat serta. Pada tataran perencanaan, Ha-
Ia memiliki strong power yang tidak mudah dijamah atau dibata- idz menambahkan bahwa hasil dari diklat jurnalistik ini dapat
si oleh aturan-aturan yang mengikat, kecuali etikanya sendiri memberikan ruang-ruang yang positif terhadap mahasiswa daer-
(baca: kode etik jurnalistik). ah yang ada di yogyakarta ini.
Pertanyaannya, sejauh mana kesiapan mahasiswa mengisi “Artinya, Pemda DIY yang diwakili oleh Dinas Dikpora
peluang besar di media massa? memberikan fasilitas terhadap mahasiswa daerah (yang ada di
Tepat pada tanggal 21-23 April 2016 lalu, Ikatan Pelajar yogyakarta) dalam bentuk Diklat Jurnalistik. Peran ini nantin-
Mahasiswa Daerah Indonesia (IKPMDI) Yogyakarta menggelar ya diharapkan mampu memberikan karakter kepada mahasiswa
Diklat Jurnalistik kerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda daerah sehingga saat mereka pulang ke daerah masing-masing,
dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Agenda yang ber- sudah memiliki basic bagaimana membuat sebuah berita dan
langsung di Hotel Gowongan Inn ini melibatkan masing-masing laporan-laporan jurnalistik lainnya.”
delegasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah dari seluruh Nusan-
tara. Kaderisasi dan Regenerasi
Dalam sambutannya, Ben Senang Galus (Staf Dikmenti Pelatihan Jurnalistik ini utamanya adalah sebagai ruang ka-
Dinas Dikpora DIY) menekankan bahwa identitas kita (maha- derisasi untuk pengurus Majalah Nusantara yang baru. “Karena
siswa) dimulai dengan menulis. “Kalo Discartes mengatakan memang regenerasi dalam roda kepemimpinan di Majalah Nu-
saya berikir maka saya ada, maka disini saya mengatakan saya santara ini harus tetap dilaksanakan,” tutur Haidz menegaskan.
menulis maka saya ada” sambut pria yang akrab disapa Pak Ben. Selanjutnya adalah memperkenalkan apa itu jurnalistik di mata
Diklat jurnalistik yang dilaksanakan dalam rangka pembi- mahasiswa daerah se Indonesia. “Karena peserta Diklat Jurnal-
naan kemahasiswaan ini, diharapkan mampu memberi kontribusi istik ini terdiri dari delegasi asrama-asrama mahasiswa daerah
utuh pada pola menulis kawan-kawan mahasiswa. “Semoga saja tingkat provinsi yang ada di yogyakarta” tutupnya.
lewat Diklat Jurnalistik ini lahir sumber daya manusia (tokoh) “Maka dalam kegiatan Diklat Jurnalistik kali ini, kami dari
bangsa yang baru dari kawan-kawan yang ada disini nantinya,” pihak Dikpora meyerahkan sepenuhnya ke teman-teman IKPM-
tutupnya mengakhiri. DI. Sifatnya tidak lagi top down seperti tahun lalu, tetapi but-
tom up,“ tutur Tri Widyatmoko mewakili Kepala Dinas Dikpora
Penggerak Perubahan membuka acara.
Diklat Jurnalistik ini bertujuan agar mahasiwa mampu “Buttom up di sini maksudnya adalah apa yang dibutuh-
mengisi ruang kosong yang ditinggalkan media massa karena kan mahasiswa terutama muatan materi dan narasumber Diklat
kepentingan pasar. Mengingat media massa adalah salah satu alat Jurnalistik ini, berasal dari ide dan kebutuhan mahasiswa sendi-
penggerak perubahan bagi masyarakat dan taman baca mengak- ri.,Kalian yang memformulasikan dan kami memfasilitasinya,”
ses informasi apapun, maka perlu kiranya mahasiswa memiliki tandas Tri melanjtukan.
bekal mendalam tentang media massa.
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 45
cerpen

Orang Terdidik, Menjadi


Aktor Bukan Penonton
Oleh: Rusni K. SUMBER GAMBAR: MAHASISWABICARA.COM

T
iap pagi ia merenung, berpikir en- Hampir setiap hari orangtuanya im itu, hanya tiga buah? Sampai hari ini,
tah apa. Amir namanya. Orangnya bekerja banyak waktu. Meskipun dengan tetangga-tetangganya masih juga tak bisa
lugu tapi cerdas, banyak di segala upah yang tak seberapa, tetap hanya bisa percaya bahwa Amir lebih cerdas daripa-
bidang. Mau silat? Jadi. Berdebat? Ok pu- hidupi keseharian. Selebihnya mampu da mereka yang orang tuanya (bisa dika-
nya. Menulis? Apalagi. Semua hampir tak menambah tabungan untuk hal-hal kebu- takan) punya uang untuk segalanya.
luput ia kuasai. tuhan lainnya. Setiap hari, kelelahannya seusai
Sering Amir juarai beberapa lom- Di usianya yang hampir berkepa- mencangkul hanya ia obati dengan mem-
ba di kelasnya. Tak jarang tanpa mem- la dua, hanya Amir seorang yang tidak baca sebuah buku. Bukunya yang sudah
bawa piala-piala penghargaan bernomor melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang usang, robek, bahkan tak lagi bersampul
1 segera ketika usai mengikuti lomba lebih tinggi. Setelah tamat dari SMP, ia itu, dibukanya pelan-pelan untuk ia nik-
demi lomba. Sudah puluhan lebih piala turut serta membantu orang tuanya men- mati. Ya, sembari melepas lelah dan da-
dan piagam yang ia dapat, dipajang oleh jadi tulang punggung keluarga. Tetang- haga di saat suntuk. Komitmen dalam be-
ibunya di dinding-dinding kiri-kanan ga-tetangga dekatnya menyayangkan. lajar, itu prinsip hidupnya. Ia seolah tak
rumahnya, tanpa pernah sedikitpun ia Amir seorang yang cerdas dibanding pernah rela melepaskan harinya berlalu
merasa girang karenanya. dengan saudara-saudara lainnya dan tanpa membaca dan menulis, meskipun
Temannya yang juara di bawahnya teman-teman sebayanya. Tapi kenapa tanpa teman berdiskusi.
saja, gilanya minta ampun saat mendapat kedua orangtuanya tak mau melanjut- Di kampungnya, teman-teman se-
penghargaan sebagai peserta penulis ter- kan pendidikan anaknya yang cerdas bayanya hanya bisa bermain. Hura-hura
baik nomor 2. Dibilangnya sama khalay- itu? Mereka mungkin akan berpikiran sana-sini. Hanya mampu memeras jerih
ak, dimintanya simpati masyarakat atas demikian, sebab kenyataannya hampir payah orang tuanya untuk kesenangan
raihan yang ia peroleh. Sungguh berbeda serupa. pribadinya. Naasnya, orangtua-orangtua
dari sikap dan prilaku si Amir. Berbang- Amir memang putus sekolah. Tapi mereka pun senang. Memanjakan
ga boleh, tapi besar kepala karenanya, itu niatnya untuk terus belajar tak pernah anak-anaknyanya seolah sebagai kewa-
yang sering ia hindari. ia padamkan, bahkan terus bertambah. jiban yang harus mereka jalankan. Mem-
Meski aktiitas kesehariannya hanya beri kesenangan kepada sang titipan Tu-
*** mencangkul di lahan orang lain, juga han adalah wajib dalam peniliannya.
Di dalam keluarga, ia anak ke- merenung (aktiitas yang tak pernah ia Dengan sikapnya yang tak mau
tiga dari lima bersaudara. Ibunya seo- tinggalkan), ia justru banyak belajar di sedikitpun bergantung hidup pada orang
rang petani, ayahnya pun iya. Meski tiap harinya. Buku-bukunya hanya ada lain, apalagi kepada kedua orangtuanya,
petani, kedua orang tuanya hanya bisa tiga buah, Bahasa Indonesia untuk seko- hal ini yang menyebabkan Amir memu-
menggarap lahan, mencari sesuap nasi lah dasar, al-Quran, dan sebuah novel se- tuskan untuk tidak bersekolah lagi. Jelas,
bagi keluarga, dan untuk biaya sekolah jarah Indonesia, hanya itu yang ia miliki. ini berbeda dari anggapan lingkungann-
anak-anaknya di atas tanah-tanah orang Bagaimana mungkin Amir bisa ya.
lain. belajar dengan buku-buku yang se-min- Putus sekolahnya Amir dianggap

46 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


lantara orangtuanya tak mampu mem- daannya dari ibu. Ibu selalu meluangkan bagi saya sebenar-benarnya hidup. Saya
biayai lagi. Bukan, bukan itu. Amir han- waktunya untuk orang lain, dan untuk bekerja, bukan semata-mata untuk men-
ya tak mau kalau-kalau ia bersekolah atas kebahagiaan dan kesenangan yang lain. cari kepentingan sesaat, seperti makan,
jerih payah orang lain. Ia hanya ingin Benar-benar ibu yang mulia. minum, ataupun dengan kebutuhan-kebu-
belajar atas usahanya sendiri. Meskipun Setelah beberapa lama mengadu tuhan yang “wah” lainnya. Saya bekerja
orangtuanya memaksa Amir untuk tetap obrol, tak terasa hari sudah menjelang untuk bisa menabung demi melanjutkan
sekolah, ia tetap bersikukuh untuk meno- sore. Mereka harus bergegas pulang ke serta mengubah pendidikan yang banyak
laknya. Seperti pada prinsipnya, ia selalu rumah. Saudara-saudaranya yang lain dari mereka agungkan-agungkan secara
pegang teguh, kokoh, dan berpendirian. pasti sudah menunggu di rumah. Dan salah kaprah: menjadi PNS, beli mo-
“Bu, saya tak mau seperti mereka, yang pasti, mereka menunggu dengan bil, rumah, dan berumah tangga dengan
teman-teman saya itu,” seru Amir pada rasa lapar sehabis pulang sekolah. ekonomi yang stabil lagi berlebih.
ibunya. “Jadi itu masalahnya,” kata ibu Tidak, Amir tak mau seperti mere-
Ibunya yang sedang menanam layaknya seorang rekan berdiskusi yang ka! Ia belajar hanya untuk bisa jadi orang
padi, membalas kata-kata anaknya den- professional. yang terdidik. Baginya, mengenyam pen-
gan pertanyaan, “Teman-temanmu yang “Bergantung pada orang lain, me- didikan tidak untuk kemudian berlaku se-
mana? Emang-nya kenapa dengan mer- mang sebuah kekeliruan, nak. Kamu bagaimana pandangan teman-teman dan
eka, nak?” tanya sang ibu sembari tetap sendiri kan sudah paham tentang hal itu. saudara-saudaranya yang lain. Pendi-
fokus meletakkan benih-benih padi ke Mengapa harus dipertanyakan lagi?” Ibu dikan mesti harus diabdikan. Pada siapa?
liangnya masing-masing. kemudian meyakinkan anaknya bahwa Pada dunia. Bahwa hanya orang yang ter-
“Ibu tahu kan kalau mereka melan- keyakinan yang ada padanya mesti dijaga didiklah yang akan mengubah dunia ini
jutkan pendidikannya ke jenjang yang sebagai keyakinan yang baik dan mulia. menjadi lebih layak untuk dihuni, tidak
lebih tinggi?” “Nak, peganglah yang menurut seperti mereka yang tahunya hanya un-
“Tono dan Jiran maksudmu?” kamu baik, dan tinggalkanlah apa yang tuk kepentingan pribadi sematanya, dan
“Iya.” menurut kamu salah. Dengan begitu, secara langsung merusak kehidupan dan
“Ya bagus, kan? Emang-nya gak kamu akan jadi orang, orang yang sebe- penghidupan yang lain.
boleh kalau mereka punya niat untuk nar-benarnya orang.” Tanpa beradu obrol
melanjutkan sekolahnya? Itu kan hal wa- lagi, mereka berdua akhirnya mening- ***
jar, nak.” galkan tempat aktiitas kesehariannya “Bu, keyakinan Amir tentu bu-
“Bukan, bukan itu soalnya, bu.” sebagai penggarap lahan tani orang lain. kan keyakinan yang lahir begitu saja.
“Lantas apa?” Setibanya di rumah, ibunya Di samping ajaran-ajaran mulia yang
Si ibu masih saja fokus dengan langsung menuju dapur. Biasa, meram- Amir terima dari Ibu, bacaan-bacaan
aktiitas penanamannya. Tanpa pernah pungkan tugasnya sebagai ibu rumah yang meskipun minim Amir dapatkan
sedikitpun menoleh kiri-kanan, ia tetap tangga. Sedang ayahnya, asyik menik- dari realitas-realitas di sekeliling Amir,
menyimak kata-kata anaknya dengan bi- mati secangkir kopi dan isapan rokoknya semua itu yang menuntut Amir untuk
jak. sebagai pelepas lelah dan dahaga. Kaka- berlaku demikian. Amir tak mau hanya
“Aduh, ibu tak pernah mengerti knya serta adik-adiknya yang lain, juga jadi ‘benalu’, bu, yang bisanya cuma
maksud saya.” asyik pada aktiitasnya masing-masing: mengekor di atas kehidupan orang lain.
Ibunya yang tadi fokus itu, akhirn- menunggu hidangan santap siang. Amir harus bisa menjadi aktor di pang-
ya goyah. Sang ibu terpaksa mendengar Amir yang tanpa berbaur dengan gung (yang katanya) sandiwara ini, bu-
kicauan anaknya yang sedikit meminta yang lain, hanya bisa melanjutkan renun- kan melulu sebagai penonton setia.”
perhatian penuh untuk berbicara empat gannya terhadap ajaran demi ajaran yang Dengan mata yang berkaca-kaca,
mata. ia dapatkan dari ibu. Baginya, kata-kata seakan mengingatkan ia pada masa lalu
“Baik, sekarang ceritakan apa yang ibu adalah sihir yang membangkitkan ra- yang sempat terbersit di benaknya. Ten-
hendak anakku risaukan,” seru si ibu ganya menuju hidup yang selayaknya. Ia tang prinsip hidup. Tentang tantangan
memulai dengan serius. terus renungkan. Direnungkannya lagi, perjuangan.
“Nah, begini kan lebih asyik, bu.” direnungkannya terus. Sampai kemudian “Bu, ibu melamun?”
Amir kemudian gembira melihat ibunya ia mendapat jawaban atas kesimpulannya “Kau benar, nak. Hidup butuh per-
yang mau diajak untuk sejenak saja ber- sendiri. juangan. Hidup butuh pengorbanan. Dan
diskusi. Wajar, ia memang lama menung- ‘Saya harus bisa!” pekiknya dalam hidup butuh pengabdian. Prinsip ini ha-
gu orang-orang yang ingin diajaknya hati. rus Kuat. tidak hanya bagi kau anakku,
saling bertukar-pikir dengan lepas. Han- Apa gerangan yang Amir pikir itu? tapi juga bagi Amir-Amir yang lainnya.”
ya pada ibunya sajalah yang mau mem- “Bisa, bisa, bisa,” hanya kata-kata itu
berikan kebutuhan itu. Maka tak salah yang nampak dari bibirnya yang sudah
ketika Amir lebih sayang pada ibunya lama tak terbasuh dengan air. Sikapnya Rusni K.
ketimbang bapaknya, saudara-saudaran- yang demikian memang harus berlaku Cerpenis dan Pegiat Budaya Nusantara
ya, apalagi pada teman-temannya. Mer- demikian. Amir harus bisa. Ya, harus.
eka hanya sibuk pada aktiitas pribadi “Saya harus bisa menjadi seorang
masing-masingnya, sungguh jauh perbe- yang terdidik demi tujuan hidup yang

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 47


jogja corner

Sensasi “Djogja” di
Desa Wisata Jelok
Oleh: Moh. Ariyanto*

S
ebagai destinasi favorit dalam dat- keunikan yang dapat memanjakan sia- desa ini seakan tidak mau mengikut arus
ar tempat wisata di Indonesia, Jogja papun yang berkunjung ke daerah penuh modernisasi. Alam yang membentang
tenar di kalangan domestik hing- nuasan keromantisan ini. menyuguhkan pemandangan yang elok,
ga para turis mancanegara. Karena me- Desa Wisata Jelok namanya. Kon- terbentang di bantaran beningnya Sungai
mang, sejumlah daerah wisatanya meny- sep perkampungan yang hampir meng- Oyo yang airnya tak pernah kering seka-
impan pelbagai keunikan dan kekayaan gambarkan bagaimana “DJogja di Tem- lipun musim kemarau panjang.
mempesona. poe Doeloe” yang dapat dilihat pada
Statistik kepariwisataan membuk- dewasa ini. Desa Wisata Jelok memiliki Sensasi Djogja Djaman Doeloe
tikan bahwa pertumbuhan kunjungan potensi yang luar biasa dalam mengemas Hal paling menarik dari desa wisa-
wisata ke Jogja mengalami pertumbu- paket wisata sebagai perpaduan upaya ta ini adalah penduduknya yang ramah,
han setiap tahuannya. Tahun 2012 saja, pelestarian lingkungan dan tradisi bu- juga para pemandu wisatawan. Siapapun
kunjungan wisata mencatatkan angka daya lokal dengan semangat pluralitas, dapat bermalam di rumah warga, mera-
3.4 juta turis domestik dan 148 ribu turis kebersamaan dan gotong-royong. sakan masakan “ala kampung” yang di-
mancanegara. Terletak di Padukuhan Jelok, petik dari sawah organik dengan biaya
Ya, wilayah yang dipimpin seorang Desa Beji, Kecamatan Patuk Kabupat- yang sangat murah, kisaran Rp. 50.000
Sultan ini memiliki keindahan alam yang en Gunungkidul, Daerah Istimewa Yo- per malam untuk 4 orang.
memikat serta kehidupan masyarakat lo- gyakarta. Tepatnya di Jl. Wonosari KM Menginjakkan kaki di Desa Jelok
kal yang unik. Tidak hanya Candi-candi 25, sekitar 30 KM arah Tenggara Kota serasa terbang di langit dunia yang ber-
yang telah lama jadi cagar budaya, bu- atau 15 KM arah Barat kota Wonosari, beda. Jauh dari polusi dan kebisingan
kan pula pesona eksotis pasir putih dan Gunung Kidul. Walaupun tidak begitu kota. Di antara semilir angin sepoi pedes-
pantainya, tetapi masih terdapat lagi satu jauh dari pusat Kota Yogyakarta, namun aan, gemericik jernihnya air sungai, in-

48 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


dahnya kicauan burung yang bersahutan,
dan menikmati panorama pemandangan
bunga di pohon tebu yang bermekaran
menjadi nuansa tiada dua. Ditambah
dengan adanya gubuk (rumah-rumahan)
yang ada, semakin menambah sensasi
alami pedesaan.
Pesona tempat wisata ini juga
menyaji aneka kuliner yang memikat,
yang dapat dijadikan oleh-oleh khas
Jogja. Adalah salah satu kegiatan yang
lazim dilakukan wisatawan yang pernah
menginjakkan kaki di kota ini untuk ber-
belanja merogoh gocek menikmati sega-
la rasa, alam, penghuni dan masakannya.
Selain itu, desa wisata jelok juga
dikelilingi oleh pemandangan khas pe-
gunungan di sepanjang perjalanan dan
aliran Sungai Oyo yang jernih di berb- Oyo trip panjang yang menyusuri sungai Wisatawan dapat berpetualang, bertani,
agai kondisi cuaca. Bila hari sudah men- sejauh 15 kilometer, dikenakan biaya se- belajar bahkan makan malam di atas Kali
jelang sore, berjalan ke arah perbukitan besar Rp 150 ribu per orang dengan fasil- Oyo tanpa khawatir tak dapat senyum
dengan kamera di tangan begitu dianjur- itas snack, jasa pemandu, dan asuransi. ramah dan tingkah santun ala adat jawa.
kan. Di situ wisatawan akan disuguhi pe- Untuk biaya trip sedang yang menyusur Hal ini dikuatkan oleh sumber daya ma-
mandangan khas pedesaan lainnya, senja sungai sejauh 10 kilometer, dikenakan nusia yang terlibat di desa wisata Jelok
sang surya yang turun ke peraduannya. biaya sebesar Rp75 ribu. berasal dari warga sekitar, serta hidangan
Saat fenomena matahari terbenam hing- Bagi penggemar petualangan, su- yang disediakan pun merupakan hasil
ga larutnya malam, yang terasa spesial sur Goa Cokakan sambil menikmati sta- dari warga setempat.
adalah ketenangan suasana sekitar. Su- laktit dan stalakmit khas goa-goa karst Pihak sekertariat Desa Wisata
ara jangkrik dan kilauan kunang-kunang Gunungkidul bisa menjadi pilihan. Berb- Jelok terus berupaya meningkatkan kam-
yang jarang atau bahkan sangat jarang agai fasilitas menarik tersedia, salah satu pung wisata yang terbukti mampu men-
bagi wisatawan temukan lagi di perko- yang terus dikembangkan adalah cottage gangkat perekonomian masyarakatnya.
taan, muncul menemani keheningan unik tempat menginap bagi wisatawan. Rencananya akan menambah beberapa
setelah lama bingar dengan pekerjaan Visi dari Desa Wisata Jelok adalah wahana dengan harga yang relatif ter-
kota. mengutamakan kearifan lokal, dengan jangkau. Hal ini dimaksudkan agar Desa
Hal yang begitu dinanti dari harapan pengunjung dapat mengerti dan Wisata Jelok dapat lebih berkembang.
malamnya Desa Wisara Jelok adalah ny- ikut merasakan adat dan tradisi yang ada. Melalui sebuah bendungan di aliran kali
ala lilin dan obor yang temaram dari pon- Tradisi yang dapat diikuti pengunjung Oyo nantinya diharapkan wahana perahu
dok-pondok kecil memantul di jernihn- antara lain Kenduri, Mongmong pedet, bebek dan balon apung dapat semakin
ya air kolam. Sambil menikmati makan dan tradisi Metik. Namun tradisi me- melengkapi wahana yang ada di Desa
malam romantis, wisatawan akan dihibur tik hanya bisa dijumpai setelah musim Wisata Jelok.
oleh lantunan kecapi dan biola yang ikut panen tiba. Tak hanya di situ saja, kedepannya
menambah syahdunya suasana djogja Hal menarik lainnya adalah Desa pihak sekretariat Desa Wisata Jelok juga
djaman doeloe. Wisata Jelok yang memiliki jembatan akan membangun sebuah panggung be-
gantung artistik di atas aliran sungai, sar yang nantinya akan digunakan oleh
Wisata Pendidikan (non-formal) lokasi yang cocok dan indah untuk dia- masyarakat lokal untuk menampilkan
Desa Wisata Jelok menyuguhkan badikan bagi para penggemar fotograi. kebolehannya dalam berbudaya. Selamat
wisata yang berinteraksi langsung den- Di sini juga terdapat komunitas belajar berkunjung! (Diolah dari berbagai sum-
gan kehidupan nyata di alam pedesaan. yang disebut Kampoeng Nusantara. Sen- ber)
Terdapat juga beberapa kegiatan yang sasi menikmati makan malam (Romantic
bersifat outbond dan tracking. Pengun- Dinner) di atas sungai dengan suguhan Moh. Ariyanto
jung dapat memilih paket wisata alam kuliner tradisional dan iringan musik et-
yang diinginkan seperti, menyusuri kali nik Jawa Desa wisata, diharapkan mam-
Oyo dengan menggunakan perahu Kano. pu menjadi “Venesia-nya Indonesia”.
Pengelola Desa Wisata Jelok
menyediakan 3 paket guna menyusur Konsep Keramahan
sungai, yakni trip panjang, menengah Di Desa Wisata Jelok, suasana
dan pendek. Bagi pengunjung yang ingin kampung dengan penduduknya yang
merasakan pengalaman menyusuri kali ramah telah terjaga dan terlestarikan.
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 49
refleksi

Refleksi Atas D
emokrasi adalah sistem pemerintahan. Ia tak lain sebagai
sistem politik “terbaik” yang dijalankan untuk menca-
pai tujuan sebuah Negara. Keadilan dan kesejahteraan
sosial-ekonomi bagi rakyat, itulah tujuan utama dari demokrasi.
Dan anggapan ini lumrah di hampir semua kalangan masyarakat.
Jika ditelisik sejarah lahirnya demokrasi (sejarah klasikn-

Demokrasi
Oleh: Imam Muslimin
ya), demokrasi tak lain sebagai sistem sosial-ekonomi sebelum
kemudian menjadi sistem politik. Artinya, kelahiran demokrasi,
dalam hal ini dicetuskan pertama kali oleh bangsa Yunani, ia tak
hanya bermaksud untuk memperbaiki sistem-sistem pemerintah-
an saja, melainkan pertama-tama untuk memperbaiki sistem ke-
runtuhnya orde laMa, indonesia kini diar- hidupan sosial dan ekonomi rakyat sebuah bangsa.
Mereka, bangsa Yunani menyikapi politik sebagai sarana
ahkan ke orde baru. di bawah kepeMiMpinan bukan tujuan. Adapun sistem pemerintahan, tak lain diperuntuk-
soeharto, deMokrasi dihias atas naMa kan hanya sebagai alat untuk memperbaiki sejumlah kerusakan
di tubuh kehidupan sosial-ekonomi rakyat, bukan yang lain,
kepentingan keloMpok. deMokrasi di era ini apalagi dijadikan sebagai alat untuk meraih kekuasaan.
dikenal dengan naMa deMokrasi pancasila. Karenanya, berucap bahwa demokrasi adalah sistem poli-
tik an sich, dan bahwa sistem politiklah yang menginspirasi
sekilas Mungkin terlihat serupa dengan perjuangan sosial-ekonomi, sungguh keliru adanya. Sangat bisa
deMokrasi terpiMpin. dikatakan bahwa orang-orang telah melupakan sejarah dengan
berucap demikian; mereka melupakan sejarah yang sejatinya
menjadi patokan dasar dalam mengawal perjuangan kehidupan
rakyat.
Tak bisa disangkal lagi bahwa sistem demokrasi adalah
sistem paling ideal dibanding dengan sistem-sistem pemerintah-

50 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


an lainnya, teokrasi atau monarki misalnya. Demokrasi lebih me- resahan bersama sebagian besar gerakan massa berideologi lain.
mungkinkan adanya penjaminan hak-hak bagi rakyat, di samp- Saat itu, demokrasi ala Seoharto sungguh menjadi sebuah ilusi,
ing kewajibannya, dalam menjalani kehidupannya sebagai warga sebuah fatamorgana demokrasi yang menakutkan.
Negara. Hematnya, rakyat akan lebih terjamin kebutuhannya Orba digulingkan, Demokrasi Konstitusional menjadi
dengan demokrasi ketimbang dengan sistem yang lainnya. jawaban pasca reformasi. Sayangnya, di era “kebebasan” ini,
Lantas, jaminan-jaminan seperti apa yang harus dijamin demokrasi yang diusungnya justru hanya bisa berujung pada se-
oleh demokrasi? Mantan Perdana Menteri Prancis, Leon Bloom mangat egoisentris, kebrutalan opini, semangat saling mengua-
(1872 – 1950) pernah meringkas itu semua dalam sebuah per- sai. Semua orang semakin banyak bertingkah. Partai politik tum-
nyataannya. Menurutnya, demokrasi paling tidak (harus) bisa buh subur bak jamur. Ratusan orang menghendaki dirinya jadi
memberikan tiga jaminan kepada rakyat, yakni kebebasan, pan- pemimpin. Jutaan poster memampang foto-foto yang haus akan
gan, dan keselamatan (Clemens Recker : 2011). kekuasaan.
Sudah menjadi kewajiban demokrasi di mana kebebasan Di satu sisi, demokrasi secara langsung memang patut
setiap warga negaranya terjamin. Mereka tidak boleh diancam dipertahankan. Tetapi masih layaknya ia disebut demokrasi ke-
dari setiap perilaku dan tindakannya selama perilaku dan tinda- tika mengusung ide atau gagasan atas nama demokrasi tanpa ba-
kan tersebut tidak melanggar undang-undang Negara atau bersi- tas? Kampanye selalu menghadirkan banyak buruknya dengan
fat kriminal. beragam pengotoran ruang-publik. Media massa cenderung be-
bas untuk memojokkan siapa saja dan mengusung ide kepada sia-
Demokrasi ala Indonesia pa yang bisa membayarnya dengan materi. Parahnya, kekuasaan
Pasca Soekarno membacakan teks Proklamasi Ke- bukan lagi di tangan rakyat, melainkan sebagai alat kekuasaan.
merdekaan Republik Indonesia 1945, demokrasi kemudian mu- Penguasa selalu mengambil kebijakannya atas nama rakyat, yang
lai menampakkan sosoknya di tanah ibu pertiwi. Saat itu juga, kerap berujung pada kepentingan sepihak – tentu bukan kepent-
demokrasi sudah menganut paham konsensus dan musyawarah. ingan rakyat. Demokrasi yang benar-benar “penyakitan”.
Akan tetapi, demokrasi ala Indonesia kerap beragam, tergantung Hari ini, episode demokrasi semacam itu masih tampak di
siapa dan bagaimana setiap pemimpin mendandani demokrasi. layar-layar publik. Kapankah tontonan semacam itu usai? Dapat-
Masa Soekarno, demokrasi Indonesia dikenal sebagai kah demokrasi dihadirkan dengan wajah yang sesunggunya: dari
Demokrasi Terpimpin. Di Orde Lama ini, keputusan pemimpin rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat?
begitu sentralistik di bawah system demokrasi yang dianutnya. Berkaca pada pengalaman, agaknya bangsa Indonesia bu-
Aneh? Tentu iya. Demokrasi yang harusnya menganut paham tuh releksi akbar untuk memulai hal tersebut. Releksi tentu bu-
“kebersamaan” antar masing-masing warga Negara, nyatanya kan sekadar melempar ide, gagasan, atau wacana, tetapi agenda
diperhadapkan pada situasi yang sentralistik. Akibatnya, rakyat konkritlah yang harus dilahirkannya.
tetap tak bisa apa-apa, kecuali atas dasar keputusan pemimpin-
nya.
Runtuhnya Orde Lama, Indonesia kini diarahkan ke Orde Imam Muslimin
Baru. Di bawah kepemimpinan Soeharto, demokrasi dihias atas Mahasiswa Ilmu Budaya asal Mamuju Sulawesi Barat
nama kepentingan kelompok. Demokrasi di era ini dikenal den-
gan nama Demokrasi Pancasila. Sekilas mungkin terlihat seru-
pa dengan Demokrasi Terpimpin. Akan tetapi, di era Demokrasi
Pancasila ini, demokrasi seolah dipaksakan, kebebasan berek-
spresi pun dibungkam tanpa ampun. Asas tunggal menjadi ke-

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 51


refleksi

Audiensi Keperempuanan di Hari Kartini:


Mempelopori Revolusi
dan Perjuangan Emansipasi
Oleh: Hanifa Ulfa Khasana*

Dalam sejarah emansipasi wani- baiki segala sesuatu yang telah diru- tas-batas kemampuan dan sesuai dengan
ta, negara barat memiliki peran strate- sak oleh keserakahan nafsu, mengobati kodratnya sebagai perempuan.
gis. Bermula pada wanita yan kian hari segala penyakit yang telah ditebarkan Islam mengakui hak-hak sipil yang
dikerdilkan dan menjadi warga kelas dua. masyarakat jahiliyah. Undang-undang penuh bagi seorang perempuan. Baru
Akumulasi kekecewaan pada kaum wan- Islam tidak pernah keluar dari nafsu 13 abad kemudian hak yang seperti itu
ita inilah yang kemudian menimbulkan kepentingan pribadi seorang, ia tak per- diakui setelah kaum perempuan berjuang
perjuangan emansipasi wanita. nah memutuskan persoalan masyarakat keras menuntut emansipasi wanita.Se-
Gerakan ini memberi kesempatan berdasarkan keberpihakan kepada salah dangkan agama Islam telah memberikan
pada wanita untuk bekerja, belajar dan satu pihak. Nabi Muhammad SAW diu- hak-hak luas yang menjamin martabat
berkarya seperti halnya para laki-laki, tus untuk kemudian mengajak manusia kemanusiaan dalam melindungi derajat
seimbang dengan kemampuan yang di- menuju penciptanya dan menerangkan kesopanan bagi perempuan tanpa adan-
miliknya. Pengertian "sama" di sini leb- kepada umat untuk syari’at-Nya yang ya revolusi dan perjuangan emansipasi
ih dipersepsikan pada kata setara karena penuh rahmat dan abadi. Telah tertulis sebagaimana yang dilakukan kaum per-
tidak bisa dipungkiri bahwa wanita dan dalam sunnah-sunnah Allah SAW bahwa empuan di Barat. Hak-hak perempuan
laki-laki memang berbeda, baik dari jika perempuan melakukan keshalihan, dalam ajaran islam adalah perwujudan
segi isik, sisi emosional, dan sifat-sifat beramal baik merupakan orang yang ha- dari nilai kemanusiaan dan keadilan. Na-
bawaan masing-masing. rus disyukuri kehadirannya dan dihargai mun walau beda prinsipnya dalam islam
Dalam perspektif Islam, Islam amalnya. Mereka mendapat perlakuan tidak membedakan antara laki-laki dan
datang lebih terbuka untuk memper- yang sama dengan laki-laki dalam ba- perempuan, akan tetapi karena perbedaan

52 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


fungsi dan perannya masing-masing memadai, menaikkan derajat perempuan la-mula itu bukan tidak besar pengaruhn-
maka dalam beberapa segi dibedakan. yang kurang dihargai pada masyarakat ya bagi kehidupan manusia dikemudian
Substansi perbedaan tersebut bertujuan Jawa khususnya dan kebebasan dalam harinya. Dan betapakah seorang ibu
untuk membagi tugas dan tanggung berpendapat atau mengungkapkan pe- sanggup mendidik anaknya, bila mereka
jawab dalam kehidupan bermasyarakat. mikirannya. Pada masa itu tuntutan terse- sendiri tidak berpendidikan ?” oleh kare-
Sebagaimana yang telah dijelaskan da- but khususnya pada masyarakat Jawa na itu, maka akses pendidikan bagi per-
lam Q.S An-Nahl ayat 97 yang artinya : adalah lompatan besar bagi wanita yang empuan harus terbuka dan ditingkatkan
disuarakan oleh Kartini. secara terus menerus. Dalam tarikh
“Barang siapa yang menger- Islam, Rasulullah S.A.W membuat
jakan amal shaleh, baik laki-laki jadwal khusus untuk menyampaikan
maupun perempuan dalam keadaan pengajaran agama Islam pada para
beriman, maka swsungguhnya akan perempuan.
Kami berikan kepadanya kehidupan Kedua, perempuan berkualitas
yang baik dan sesungguhnya akan adalah sosok perempuan yang sadar
Kami beri balasan kepada mereka akan potensi yang dimilikinya dan
dengan pahala yang lebih baik dari mengembangkannya. Masa depan
apa yang telah mereka kerjakan.” bangsa juga ditentukan oleh kontri-
busi dari masing-masing masyarakat-
Demikianlah penegasan Allah nya, termasuk perempuan. Kontribusi
SWT.kepada umat manusia yang dapat berjalan maksimal jika sesuai
bertujuan menghapus opini sebelumnya, R.A Kartini dalam buku “Habis dengan kemampuan, potensi dan kapasi-
perbaikan yang mendasar dalam bidang Gelap Terbitlah Terang” terjemahan tas yang dimiliki.
kepercayaan yang diletakkan ajaran is- Armijn Pane mengungkapkan optimisme Ketiga, perempuan berkualitas
lam tersebut menempatkan perempuan terhadap peran seorang perempuan bagi adalah perempuan yang mampu menja-
pada tempat yang terhormat tidak ku- kemajuan suatu bangsa. Tentang pe- di partner dan mitra kerja bagi laki-laki,
rang derajatnya dari laki-laki, baik da- mikiran R.A Kartini : “Perempuan itu baik dalam ranah publik dan khususnya
lam martabat kemanusiaan maupun har- jadi soko guru peradaban! Bukan karena dalam ranah domestik. Sehingga perem-
kat keberagamaan.Islam adalah agama perempuan yang cantik, melainkan oleh puan berkualitas dapat memberikan kon-
yang harus diturunkan, karena aturann- karena saya sendiri yakin sungguh bah- tribusi secara nyata dan menjadi salah
ya berkualitas dan relevan untuk segala wa dari perempuan itu pun mungkin tim- satu solusi bagi kemajuan bangsa dengan
zaman.Islam telah menyempurnakan se- bul pengaruh yang besar, yang besar aki- meminimalisir permasalahan yang diha-
gala ciptaan-Nya, yang kemudian tampil batnya, dalam hal membaikkan maupun dapi oleh bangsa.
dengan syari’at keadilan dan kerahmatan, memburukkan kehidupan. Bahwa dialah Saham terbesar yang diwariskan
sebuah ajaran yang telah memberikan yang paling banyak dapat membantu ke- R.A Kartini adalah kesadaran untuk
hak dan kewajiban yang sama kepada majuan kesusilaan bangsa.” memperhatikan dan memperbaiki kuali-
semua manusia baik laki-laki maupun Perempuan memiliki peran dan tas hidup seorang perempuan. Upaya se-
perempuan yang sesuai dengan porsinya potensi besar untuk membentuk wajah rius untuk mencetak perempuan berkuali-
masing-masing. masa depan suatu bangsa; membaikkan tas telah dimulai oleh R.A Kartini. Upaya
Dewasa isi emansipasi wanita ker- atau memburukkan ! Tentunya masade- ini hrus dilakukan dalam waktu yang
ap kali disalah artikan oleh sebagian dari pan bangsa yang baik dan gemilang akan cukup panjang dan secara konsisten, bu-
kita, yaitu dengan mengejar karir set- dapat hadir jika perempuanya berkuali- kan dalam waktu pendek demi mengejar
inggi langit, kesetaraan gender yang ke- tas. Sebaliknya, masa depan bangsa akan target yang instan.
bablasan, bahkan dengan mengorbankan buruk dan suram jika kualitas perem- Maka dalam peringatan hari Kar-
kodratnya sebagai perempuan. Padahal puannya rendah. Adalah hal yang masuk tini ini tentunya kita mengharapkan se-
sesungguhnya apa yang diperoleh dari itu akal bagi seluruh elemen bangsa untuk mangat juang para Kartini-Kartini muda
semuaadalah kekalahan bagi perempuan menaruh perhatian yang besar dalam up- sebagai mana yang telah dipelopori oleh
yang paling telak !! Perempuan tidak per- ayanya untuk mencetak perempuan-per- R.A Kartini bahwasanya kita memiliki
lu mengorbankan kodratnya untuk mem- empuan yang berkualitas. hak yang sama dengan laki-lakidalam be-
buktikan kesetaraan. lajar, berpendapat dan berkarya ataupun
Berbicara emansipasi wanita, Bagaimana Sosok Perempuan keikutsertaan kita dalam kegiatan-kegia-
mengingatkan kita pada sosok R.A Kar- Berkualitas Itu? tan di ranah publik. Tanpa harus melupa-
tini. Beliau adalah salah satu bagian dari Pertama, perempuan berkualitas kan kodratnya sebagai perempuan, yaitu
pelopor emansipasi wanita di Indonesia adalah sosok yang cerdas dan terdidik. sebagai anak perempuan, sebagai isteri
yang berjuang meningkatkan harkat dan Perempuan berkualitas merupakan salah juga sebagai seorang ibu.
martabat kaumnya. Emansipasi yang satu fondasi untuk menciptakan gener-
disuarakan oleh Kartini sebenarnya lebih asi mendatang yang berkualitas pula. Pengurus Wilayah Forum Mahasiswa
menekankan pada tuntutan agar wanita Tentang pemikiran R.A Kartini : “Maka Indonesia
saat itu memperoleh pendidikan yang tahulah saya bahwa didikan yang mu-
EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 53
kesehatan

Distingsi Sehat-Sakit dalam


Dimensi Pemikiran
Oleh: Redaksi
Secara prinsip, pembangun kes- ada faktor lain di luar kenyataan klinis isik, emosi, sosial dan spiritual.
ehatan adalah satu dari sekian banyak yang mempengaruhinya, yakni faktor Menurut WHO (1947), kondisi se-
pembangunan berskala nasional. Ia diar- sosial budaya. Menurut banyak ahli, ter- hat dapat diartikan sebagai suatu keadaan
ahkan guna mencapai kesadaran, kemau- utama dalam dimensi pemikiran ilsafat, yang sempurna, baik secara isik, mental
an, serta kemampuan untuk hidup sehat masalah sehat dan sakit adalah proses dan sosial. Hematnya, kondisi sehat tidak
bagi masyarakat (warga negara). yang sangat berkaitan dengan kemam- hanya bebas dari penyakit atau kelema-
Di masa lalu, persolan sehat dan puan atau ketidakmampuan seseorang han.
sakit acapkali dipandang dalam dimensi beradaptasi dengan lingkungan seki- Dari deinisi di atas, dapat tersim-
hitam-putih. Bahwa kesehatan adalah la- tarnya. Baik secara biologis, psikologis, pulkan beberapa karakteristik di mana
wan dari penyakit, atau kondisi yang ter- maupun sosial budaya. ia mampu meningkat konsep sehat yang
bebas dari penyakit. Ya, hal ini memang positif (Edelman dan Mandle, 1994). Be-
dapat kita terapkan secara lebih mudah. *** berapa di antaranya adalah memperhati-
Tetapi ia mengabaikan adanya rentang Kondisi ehat adalah keadaan yang kan individu sebagai sebuah sistem yang
sehat-sakit. tidak hanya terbebas dari penyakit. Akan menyeluruh; memandang sehat dengan
Memang, konsep sehat-sakit tidak- tetapi, kondisi ini juga meliputi seluruh mengindentiikasi lingkungan internal
lah terlalu mutlak dan universal. Bahwa aspek kehidupan manusia, seperti aspek dan eksternal; serta penghargaan terh-

54 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


adap pentingnya peran individu dalam Lebih lanjut, perkembangan pen-
hidup. getahuan di bidang isika dan biologi di ***
UU No. 23 tahun 1992 tentang akhir abad 20, telah ikut mempengaruhi Distingsi sehat-sakit senantiasa
Kesehatan menyatakan bahwa keseha- paradigma keilmuan dewasa ini. Dalam berubah sejalan dengan pengalaman ma-
tan adalah keadaan sejahtera dari badan, hal ini di wilayah kedokteran, pandangan nusia tentang nilai, peran, penghargaan
jiwa dan sosial yang memungkinkan hid- terhadap manusia yang terlalu mekanis- dan pemahamannya terhadap kesehatan.
up produktif secara sosial dan ekonomi. tik dan dikhotomik di mana memisahkan Hal ini bermula dari dulu bahwa sehat itu
Melalui pengertian ini, maka kesehatan antara isik dan psikis, telah bergeser adalah sesuatu yang dibanggakan sedang
harus dilihat sebagai satu kesatuan utuh, menjadi lebih bersifat spiritual dan me- sakit adalah yang tidak bermanfaat.
yang terdiri dari unsur-unsur isik, men- mandang manusia secara holistik dan Filosoi yang berkembang hari ini
tal dan sosial. Di dalamnya pun termasuk seimbang. Hal ini jelas berpengaruh, ter- adalah ilosoi Cartesian yang berorienta-
kesehatan jiwa sebagai bagian integral utama di wilayah bioetika. si pada kesehatan isik semata. Ia men-
daripada kesehatan. Ya, kecenderungan bioetika se- yatakan bahwa seseorang disebut sehat
Dalam penger- apabila tidak ditemukan
tian yang paling luas, adanya disfungsi alat
kondisi sehat merupakan tubuh. Bahwa mental
suatu keadaan yang di- dan roh bukan urusan
namis di mana individu dokter, melaikan urusan
menyesuaikan diri den- di wilayah agama.
gan perubahan-perubahan Tetapi setelah
lingkungan internalnya ditemukan kuman
(psikologis, intelektual, penyeba penyakit,
spiritual dan penyakit) batasan tentang sehat
dan eksternal (lingkungan pun berubah. Seseorang
isik, sosial dan ekonomi) disebut sehat apapila
dalam mempertahankan setelah diadakan pe-
kesehatannya. meriksaan secara sek-
sama, tidak ditemukan
*** penyebab penyakit.
Di zaman klasik, Hematnya, baik deinisi
ilmu kesehatan didasr- yang diberikan WHO
kan pada ilsafat alam. maupun dalam UU
Sebagai contoh, ilmu kedokteran Cina belumnya yang lebih bersifat sekuler, Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992, telah
mendasarkan fenomena sehat dan sakit otonom dan pluralistik, hari ini lebih dimasukkan unsur hidup produktif sosial
pada ilsafat pergerakan lima unsur di disesuaikan dengan prinsip etika yang dan ekonomi dalam hal kesehatan—se-
alam. Namun demikian, cukup banyak memperhatikan perspektif spiritualitas. buah konsep sehat produktif. Bahwa se-
pula penemuan berdasarkan pengalaman Dengan adanya penemuan berbagai jenis hat adalah sarana atau alat untuk hidup
dan percobaan yang banyak manfaatnya kecerdasan pada manusia, seperti kecer- sehari-hari secara produktif.
dalam ilmu pengobatan. dasan emosional dan spiritual, di samp- Dan setelah tahun 1974, terjadi
Menurut ajaran ilsafat dari Cina ing intelektualitas, mendorong pendekat- penemuan kembali atas makna sehat.
(Taoisme), sehat adalah gejala keti- an pandangan tentang eksistensi manusia Hal ini menjadi pertana dimulainya era
dakseimbangan antara unsur “yin” dan dalam beragam aspeknya. kebangkitan kesehatan masyarakat baru.
“yang”, baik antara manusia (mikrokos- Dalam ilsafat Islam sendiri, Karena sejak tahun 1974 ini, terjadi di-
mos) dengan alam semesta (makrokos- berkembang sebuah aliran yang dise- skusi intensif yang berskala nasional dan
mos), maupun unsur-unsur yang ada but sebagai teosoi. Dalam aliran ini, internasional tentang karakteristik, kon-
pada kehidupan di dalam tubuh manusia holism kembali ditegaskan karena ga- sep dan metode guna meningkatkan pe-
sendiri. gasannya tentang sifat ambigu eksisten- merataan pelayanan kesehatan bagi mas-
Bahwa sifat “yin” dan “yang” si (tasykik) dan gerak substansial (al- yarakat (baca: Sistem Upaya Pelayanan
itu memang saling berlawanan. Teta- harakah al-jawhariyah). Yakni, bahwa Kesehatan Dasar menurut Deklrasi Alma
pi keduanya saling menghidupi, saling keberadaan manusia senantiasa berada Ata, 1978).
mengendalikan, pengaruh-mempen- di atnara satu tingkat dan tingkat lainnya Demikianlah seluk beluk keseha-
garuhi, serta membentuk sebuah kesat- dalam tangga keberadaan—bergerak dari tan dalam dimensi pemikiran. Semoga
uan yang dinamis (harmonis). Sebagai yang sepenuhnya bersifat isik dan mate- dapat memberi manfaat, paling tidak
contoh, lelaki-perempuan, panas-dingin, rial hingga ke yang sepenuhnya bersifat sebagai rujukan dalam menelaah disting-
terang-gelap, aktif-pasif, dan sebagain- ruhaniah. Dan bahwa sesungguhnya tak si sehat-sakit yang selama ini tersalah-
ya. Hematnya, seseorang akan dikatakan ada batas yang memisahkan keberadaan kaprahkan secara tradisional.
sakit jika terjadi ketidakseimbangan an- isikal dengan yang bersifat mental, psi-
tara “yin” dan “yang”. kologis, maupun ruhaniah (spiritual). *Diolah dari berbagai sumber

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 55


tips n Info

Membuat Androidmu
Jadi Lebih Nyaman 1. Safe Mode
Sama seperti komputer, Android juga memiliki Safe Mode
atau mode aman. Misalnya jika kamu menemukan masalah-ma-
Oleh: Dinul Islami salah tertentu. Dengan Safe Mode kamu dapat mengetahui mas-
alah yang ada karena aplikasi yang kamu install atau merupakan
masalah pada perangkatl unak. Begini cara masuk ke Safe Mode:
a. Langkah pertama adalah mematikan ponsel terlebih da-
hulu.
Perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak pe-
b. Selanjutnya, tekan dantahan tombol Power bersamaan-
rubahan dalam kehidupan keseharian kita. Tak hanya merombak
dengantombol volume (-).
kehidupan secara pribadi, teknologi juga membawa perubahan
c. Saat ponsel sudah mulai menyala, bisa langsung mele-
global baik itu di tatanan sosial, budaya, maupun ekonomi.
paskan tombol tersebut.
Salah satu bidang teknologi yang perkembangannya san-
d. Maka ponsel akan langsung masuk ke Safe Mode.
gat dinamis adalah bidang teknologi komunikasi. Hampir setiap
e. Fitur Safe Mode yang aktif akan memberikan tanda pe-
menit bahkan detik akan selalu ada bermunculan inovasi-inovasi
san bacaan pada layar.
pengembangan baru di bidang ini. Hal ini tentunya memaksa kita
untuk tetap mengikuti alur dari setiap langkah perkembangann-
ya.
Hadirnya sebuah inovasi baru tentang ponsel yang mampu
menampung berbagai basis aplikasi perangkat lunak yang dapat
berperan sebagai alat bantu, tentunya banyak diminati dan digan-
drungi oleh setiap kalangan saat ini. Tak hanya kalangan muda,
yang tua pun berlomba memiliki ponsel dengan harga dan spe-
siikasi tinggi.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang be-
berapa tips dan trik yang kami himpun dari berbagai sumber dan
bisa di plikasikan pada salah satu OS (operating system) yang
paling diminati oleh pengguna ponsel saat ini, yaitu operating
system android.
Android merupakan sistem operasi dengan sumber ter-
buka, yang memungkinkan perangkat lunak untuk dimodiikasi 2. Menyembunyikan File dengan Folder .nomedia
secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, Setiap orang tentunya memiliki beberapa ile pribadi, yang
operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Dengan basis peng- tidak ingin orang lain lihat. Untuk menyembunyikan ile tersebut,
guna lebih dari satu miliar orang, menjadikannya sebagai sistem ternyata kamu tidak perlu pakai aplikasi tambahan lho. Kamu
operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia hanya perlu membuat folder baru dengan nama .nomedia dalam
lantara perbaikan dan pembaruannya yang sangat signiikan. folder yang berisi ile yang ingin kamu sembunyikan.
Banyak sekali itur dan trik-trik baru yang bisa kita gu- Sebagai contoh, saat kamu memiliki sebuah folder bernama
nakan untuk membuatnya mudah dioperasikan dan berguna. "Gokil", kamu bisa memindahkan semua ile-ile pribadi seperti
Berikut adalah 6 tips yang sederhana dan berguna yang harus gambar, video, atau dokumen dalam folder ini. Untuk menyem-
diketahui setiap pengguna Android. bunyikan isi folder ini, kamu hanya perlu membuat folder baru
dengan nama .nomedia. Maka semua ile dalam folder "Gokil"
yang akan disembunyikan dan tidak akan terlihat di galeri.
56 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016
5. Matikan Autocorrect
Fitur Autocorrect ini dimaksudkan untuk melindungi kamu
dari salah ejaan memalukan atau kesalahan tata bahasa. Sayangnya
koreksi otomatis ini kadang memilih kata yang salah, sehingga mak-
sud dan tujuan pesan pun melenceng.
Agar dapat mengetik dengan nyaman, lebih baik matikan itur
koreksi otomatis. Sesuaikan bahasa ke Indonesia dan tetap aktifkan
saran kata berikutnya. Untuk mematikan itur koreksi, otomatis bisa
kamu temukan di pengaturan. Pilih bahasa dan masukkan, lalu atur
sesuai jenis keyboard yang kamu gunakan.

3. Mengatur Tipe Koneksi USB


Jika kamu menggunakan Android 6.0 Marshmallow. Ke-
tika kamu menghubungkan ponsel ke PC melalui kabel data,
pengaturan default hanyalah berupa pengisian daya saja. Untuk
mentransfer ile, kamu harus buka area notiikasi dan pilih mode
MTP.
Untuk mengubah pengaturan default agar bisa langsung da-
lam mode MTP, caranya melalui pengaturan, Pastikan kamu tel-
ah mengaktifkan opsi pengembang. Buka opsi pengembang>pi-
lih konigurasi USB >pilih MTP atau mode lain yang ingin kamu
gunakan sebagai default.
6. Menggunakan Pengingat Berbasis Lokasi
Aktivitas sehari-hari yang sibuk, terkadang membuat kita
melewatkan sesuatu. Solusinya adalah dengan membuat pengingat,
lebih keren lagi pengingat berbasis lokasi. Jadi ketika kamu sedang
beradad ekat di lokasi yang sudah kamu buat pengingat, kamu akan
mendapatkan pemberitahuan. Kerenkan? Kamu bisa menggunakan
Google Keep atau Google Now.
Google Keep adalah pencatat digital favorit pengguna An-
droid, karena otomatis tersinkronisasi dengan akun Google.
a. Buka Google Keep.
b. Tuliskan pesan yang diingat.
c. Pilih "ingatkan saya".
4. Nonaktifkan Notiikasi Rekomendasi Video You- d. Pilih "pengingat lokasi".
Tube e. Pilih Lokasi.
Siapasih yang gak suka streaming di YouTube? Jika kamu
sering menggunakan aplikasi You Tube, kadang suka ada noti- Cara Menggunakan Google Now
ikasi rekomendasi mengenai video berikutnya yang harus di- Jika kamu terlalu malas untuk mengetik, kamu bisa mengatur
tonton. Padahal kita sudah menonton video tersebut, jadi sedikit pengingat menggunakan suara. Buka Google Now. Katakan "Oke
mengganggu. Untungnya di-update aplikasi You Tube terbaru, Google" atau ketuk ikon "Mic". Katakanlah pesan kamu, misal "in-
kamu bisa menonaktifkan notiikasi tersebut. Caranya: gatkan saya untuk membeli burger blenger ketika saya dekat itu".
a. Buka aplikasi YouTube dan pastikan bahwa kamu ter- Sekarang kamu akan diberitahu ketika berada di dekat lokasi
hubung ke internet. tersebut.Ref: www.jalantikus.com
b. Tekan tombol tiga titik ke atas di sudut kanan atas dan pilih
"Settings". Mahasiswa Ilmu Komunikasi
c. Selanjutnya pilih "Notiikasi". Universitas Islam Negeri Sunan Kali-
d.Sekarang matikan "Recommended videos" dan selesai deh. jaga Yogyakarta

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 57


pesona daerah

S
elain memiliki ragam budaya, adat
Memanjakan Lidah dengan istiadat dan bahasa, Indonesia juga
punya cita rasa kuliner yang khas.
Cita rasa ini melekat dalam warisan le-
Suguhan Khas Nusantara luhur, dan menjamur di setiap sudut
daerah. Hingga tak heran bila sampai
sekarang berbagai macam kuliner khas
Bagian Barat: daerah menjadi transenter di kalangan
kuliner nasional bahkan dunia, yang
juga tak kalah saing dengan berbagai

“Keumamah” Aceh makanan yang marak berkembang di


pasaran modern.
Mari sejenak kita berpaling ke ke-
Oleh : Nuruyunan biasaan lama seperti hangout, travelling,
dan shopping. Kita harus melengkapi ke-
biasaan itu dengan selipan kuliner khas
Nusantara. Bahwa kuliner khas ini kini

58 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


menjelma menjadi bintang masakan den- misalnya, Keumamah menjadi makanan (daun kare khas Aceh).
gan berbagai cita rasa yang menambah lauk favorit para pengungsi korban ben- Sedangkan Keumamah Kuah Leu-
rias pesona daerah. Ya, kuliner itu adalah cana di titik-titik tenda dan barak pen- mak yang memiliki rasa masakan kuah
Keumamah khas Aceh. gungsian. khas Aceh ini terbentuk dari kombinasi
Bicara soal kuliner Aceh, yang Proses pembuatan yang unik dan bumbu-bumbunya yang tak jauh beda
segera terlintas di benak kita adalah cita melalui tahap-tahap panjang membuat dengan tumis. Bahan bumbu tersebut
rasa yang pedas dan lemak (bersantan). kuliner ini menjadi istimewa. Melalui juga dihaluskan terlebih dahulu, kemu-
Karenanya, Keumamah merupakan cer- proses pengawetan yang biasa dilakukan dian di tumis. Setelah wangi harum ter-
min yang sangat tepat untuk menampil- masyarakat Aceh secara turun-temurun, cium, barulah diberi santan kelapa, se-
kan kuliner Aceh. Bedanya, lemak dalam yaitu dimulai dari pembersihan, perebu- rai, daun Teumurue. Beberapa daerah di
Keumamah bukan berasal dari santan, san dengan menyertakan daun belimbing Aceh ada yang menambahkan masakan
melainkan dari min- dengan kentang atau
yak kelapa yang di- telur bebek.
pakai untuk mema- Di Aceh sendi-
saknya. ri, Keumamah disayat
Sapaan khas tipis-tipis dan dilem-
Keumamah: Ikan babkan kembali dengan
Kayu khas Aceh— cara merendamnya di air
ikan kering yang panas, sebelum kemu-
keras seperti kayu, dian dimasak dalam
di kenal juga dengan bumbu gulai bersantan
nama Gulaie Keu- tebal yang kaya rempah.
mamah, atau popul- Kelezatan dan kegurihan
er disebut Eungkot Keumamah terletak pada
Kayee. Pada dasarn- gulainya yang memang
ya, Ikan Kayu khas mengandung banyak
Aceh ini merupakan lemak. Dan karenanya
daging ikan tongkol baik untuk disantaap
yang direbus, kemu- dengan nasi pulen yang
dian dikeringkan panas. Selain rasanya
dengan cara di-salai yang lezat, bumbu
(diasap). rempah dalam makanan
Selain Indonesia, orang Jepang wuluh. Ada juga yang menyertai den- ini sangat besar manfaatnya untuk tubuh
juga mengenal ikan kering seperti ini, di gan daun kuda-kuda. Mungkin ini untuk manusia ketimbang bahan biasa yang ti-
sebut katsubushi. Biasanya diserut halus membuat ikannya awet lama. dak menggunakan rempah.
sebagai penyedap rasa berbagai kuah. Tidak susah untuk mengolah Keu- Selain cita rasa yang menggeli-
Walaupun begitu, tetap saja cita rasanya mamah ini hingga menjadi kuliner lezat tik perut, Keumamah juga memberikan
dengan Keumamah jauh berbeda. yang begitu kaya dengan rasa khasnya tantangan tersendiri untuk penikmatnya.
bumbu-bumbu rempah tradisional Aceh. Rasa pedas dalam masakan ini sangat
Makanan Para Pejuang di Medan Paling tidak ada dua cara untuk memasak beda dengan masakan pedas lainnya. Ya,
Perang Keumamah, yakni Keumamah Tumeh bukan masakan Aceh bila tidak pedas.
Dalam sejarahnya, Keumamah (tumis) dan adalah Keumamah Kuah Begitulah.
menjadi lauk utama yang berjasa menja- Leumak (kuah lemak). Di era modern saat ini, tidaklah
di bekal yang selalu dibawa para pejuang Pembuatan Keumamah Tumeh sulit untuk mencari makanan atau se-
Aceh saat bergerilya di hutan, atau ke- sendiri tidaklah begitu rumit. Bumbu kedar mencicipi kuliner khas aceh ini.
tika bersembunyi di kurok-kurok (tem- dasarnya terdiri dari Asam Sunti (be- Memang, nama kuliner ini masih as-
pat persembunyian di dalam tanah) saat limbing wuluh yang sudah dikeringkan), ing didengar. Tetapi di banyak rumah
perang melawan penjajah. Karena kea- cabai rawit, bawang merah, bawang pu- makan khas aceh yang tersebar di berb-
wetannya dan tahan lamanyalah kenapa tih, sedikit kunyit, garam secukupnya. agai kota, kita dapat menemui masakan
kuliner yang satu ini menjadi sangat pop- Semuanya didihaluskan dan kemudian khas Nusantara ini, dan membawanya
uler di masa itu. Saat musibah Tsunami ditumis seperti biasa dengan minyak sebagai buah tangan ketika apalagi yang
26 Desember 2004 yang menimpa Aceh goreng dan diberikan daun Teumurue menyempatkan berkunjung ke Aceh.

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 59


puisi

Manifesto Penyair Marah


Puisi-Puisi Andi Muhammad Elvanno

O, datanglah gelombang Api syair telah padam Para buruh miskin kota
Datanglah sekalian hempasan Rumah mereka adalah sanubari Di kamar-kamar pelacur
Terjanglah dada perahu Yang tak lagi berkobar Yang berbau mani
Perahu syair yang mencari-cari Rumah dan tanah mereka Di meja-meja kekuasaan
Bait penghabisan Telah musnah di ujung bedil yang merumuskan
Di luasan samudera makna Telah terkurung di kantong tiran penindasan
dan penghancuran peradaban
O, lautan kata-kata O, penyair
Laut yang riaknya Tak ada arak cinta di sini Penyair, penyair
Melahirkan penyair Berhentilah kehausan Cahaya rembulan
Yang mabuk di kesunyian Tak ada langit Telah merabunkan matamu
Yang bisa kau jadikan tahta Telah mengaburkan ingatanmu
Wahai penyair mabuk Kehidupanmu kini
Yang bermimpi terbang ke langit Adalah amis pasar-pasar ikan Buku-buku
Bergegaslah dari mimpi panjangmu Keringat para buruh Telah menarikmu ke dalam
Lepaslah jubah musimmu Cangkul-cangkul yang terbakar Labirin ke dasar jurang
Dan masuki belantara Dan loak-loak sepi pengunjung Yang paling kelam
Penderitaan manusia atas manusia
Kata-kata telah mengungsi Penyair rembulan
Di sini tak kan kau temui lagi Di barak-barak bencana Jangan kau renggut
Rembulan kekasih Di tenda-tenda prajurit perang kenyataan kami yang pahit
Dan kerling bintang yang nakal Yang terluka Ke dalam sajak cintamu yang
Tak ada harap pujian dan keagungan Di gubuk-gubuk kumuh sentimentil
Masa silam para moyang
Yang kau banggakan Yogyakarta, 2014

60 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


Kasidah Subuh

Di wajahmu
Sembilan puluh sembilan
Puisi lahir darinya.

Puisi yang tak bisa diterjemahkan


Kedalam kata dan bunyi Di wajahmu
Ksunyian yang telanjang Sembilan puluh sembilan
Paling bening dari segala mata air Puisi bangkit dari
Kedua kelopaknya
Puisi yang mengutuk para penyair
Menjadi mata angin tanpa arah Puisi dengan pandang tak berbatas
Yang dirindukan para penyair
Dalam sepi-derita batas hidupnya

Maka, biarlah aku berdiam


Dikteduhan wajah dan matamu
Berbaring dilengkung
sembilan puluh sembilan
yang melahirkan puisi
melahirkan aku ksekian kali.

Yogyakarta, 2015.

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 61


oase

Berlakunya Tubuh menjadi sesuatu yang harus dilatih dan diperbai-


ki. Ini dimaksudkan untuk tujuan jangka panjang, daripa-
da menghukum tubuh secara isik hanya untuk kepent-

Kedisiplinan ingan sesaat (Deacon, 2006).

D
isiplin adalah karakter yang kerap didengung sebagai

Perspektif sifat masyarakat kekinian. Ia merupakan releksi tu-


buh-kedirian untuk beradaptasi. Karena ia adalah hasil

Foucault
(produk) hingga menjadi identitas masyarakat modern, maka
tentu ada proses berikut alat yang digunakan untuk mengarah-
kan paradigma sosial, yakni sebuah pendisiplinan—umumnya
bersumber dari sistem dan model controlling.
Oleh: Putra Amin Marhamah* Untuk memahami bagaimana pendisiplinan berkerja hing-
ga membentuk diskursus disiplin masyarakat, tentu gagasan Mi-
chel Foucault dalam Surveiller et Punir: Naissance de la prison


(1975) patut digunakan sebagai rujukan. Foucault memaparkan
secara teoretis kesejarahan beberapa metode dan praktek kedi-
pelatihan disiplin tidak dilaku-
siplinan dari dulu hingga saat ini.

kan Melalui kontrol langsung Disiplin dan Norma


terhadap tubuh secara kes- Kebanyakan kita sering terjebak dalam deinisi disiplin dan
norma. Keduanya erat disandingkan, bahkan disamakan. Padahal
eluruhan, Melainkan secara runtutan prosesnya jauh berbeda.
khusus pada bagian tertentu. Sederhananya, kita memahami norma sebagai aturan yang
memuat nilai hasil kesepakatan kelompok melalui mekanisme
bargaining. Artinya, ia memuat aturan otoritatif yang mengkristal

62 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016


dalam bentuk kekuasaan. Berbeda halnya dengan disiplin. Ia be- dapat mercusuar sebagai tempat penjaga atau pengawas penjara.
rarti cara untuk mengendalikan, mengontrol, mengoreksi, men- Kedua, normalisasi atau standardisasi penilaian. Foucault
gatur, dan mengawasi tubuh. Dan untuk menjalankan itu, disiplin (1975) memaparkan bahwa sebenarnya model ini juga digunakan
butuh norma sebagai sebuah acuan standar (Foucault, 1975). oleh masyarakat tradisional. Melalui instrumen ini, seorang indi-
Foucault—dikutip Martono (2014)—menganalogikan di- vidu tidak hanya dilihat dari sisi ketaatan dan kejahatan, melain-
siplin dalam proses pendisiplinan tubuh tentara. Ia menjelaskan: kan juga harus dilihat dan dibandingkan dengan individu lain.
“....pelatihan disiplin tidak dilakukan melalui kontrol langsung Mudahnya, teknik ini digunakan untuk mengukut, mengelom-
terhadap tubuh secara keseluruhan, melainkan secara khusus pokkan, dan mengkategorikan individu (Allan, 2013; Jardine,
pada bagian tertentu. Fokus disiplin 2005).
bukan hanya ditujukan pada hasil Ketiga, sebuah pemeriksaan
kejahatan dan hukuman yang akan atau ujian yang menggabungkan
dicapai, melainkan melihat cara atau model pertama dan kedua. Model ini
dengan cara lain, bagaimana tentara sangatlah akomodatif dengan dilak-
melakukan sesuatu yang kita ingink- sanakannya fungsi pengawasan dan
an. Pendisiplinan bertujuan untuk penilaian secara bersamaan dalam
menghasilkan “tubuh yang taat”, tak satu kesatuan yang utuh.
hanya melakukan apa yang diingink- Akhirnya, secara kritis, penu-
an, tetapi mampu secara tepat sesuai lis ingin memaparkan bahwa proses
yang kita inginkan” (Foucault, 1975. pendisiplinan tidak bisa dipisah-
Cetak tebal dari penulis). kan dengan unsur kekuasaan dan
ekonomi modern. Dalam proses ini,
Sejarah Disiplin tentulah ada aktor berkuasa yang
Michel Foucault memulai anal- mencipta serangkaian norma tata
isanya mengenai pendisiplinan dari aturan untuk diamini dan dijadikan
model sistem penjara. Pembahasann- bahan rujukan dalam menentukan
ya pertama-tama fokus pada sistem perilaku dan tindakan. Selain itu,
hukuman. Menurutnya, hukuman se- pendisiplinan dalam dunia modern
belum abad ke-19 sangat identik den- menyiratkan juga spirit tertib ad-
gan dua hal: (1) hukuman dengan cara ministrasi dan kerapian kerja agar
siksaan isik; (2) dilaksanakan secara efektif-eisien dan tidak kocar-kacir.
terang-terangan, terbuka, diperton- Foucault (1975) sudah membaca hal
tonkan di depan publik. Pertunjukan ini sejak dia mengaitkan sistem pen-
ini diarahkan sebagai contoh. jara dengan logika organisasi kerja
Baru setelah itu, hukuman be- masyarakat industrial. Tentunya
rubah menjadi manusiawi. Sebabnya kita sadar bahwa dalam masyarakat
adalah adanya lembaga independen sebagai pengawas, domi- industri, setiap individu akan menempati peran-peran tertentu
nannya pengaruh gagasan modernisasi menyebabkan kesakralan dengan keahlian spesiik. Oleh karenanya setiap individu harus
kuasa raja, adat-istiadat, bahkan agama semakin terpojok, serta benar-benar mau bekerja keras, taat pada aturan, disiplin, dan
moralitas masyarakat semakin bergerak ke arah yang lebih ra- patuh sebagai usaha untuk profesional dan benar-benar ahli di
sional (Martono, 2014). bidangnya.

Pendisiplinan tentulah menggunakan metode agar tepat. *Mahasiswa Jurusan Siyasah (Ilmu Politik) UIN Sunan Kalijaga,
Foucault (1975) pada dasarnya telah meletakkan fondasi untuk asal Rembang.
membaca model-model pada zaman sekarang, dengan menya-
takan tiga cara efektif membentuk masyarakat yang disiplin, per-
tama, melalui pengamatan atau pengawasan bertingkat.
Model tersebut terinspirasi dari gagasan arsitektur penjara
panopticon ala Samuel Bentham 1785. Dalam panopticon, ruang
penjara disusun O atau U bertingkat sedang di tengahnya ter-

EDISI mar-apr 2016 |Nusantara | 63


Nusantara

Redaksi:
Jl. Bintaran Tengah No. 10 Kota Yogyakarta
majalahnusantaraikpmdi@gmail.com

64 | Nusantara | EDISI mar-apr 2016

Anda mungkin juga menyukai