OLEH :
ABDUL AGIM ASTI : E1D120029
ALFAJRI NUR ABDILLAH ; E1D120033
AMALIA FEBRIANA LATULA : E1D120034
ANANTA DARA DINANTI : E1D120035
ANGGRENI PUTRI UTAMI : E1D120037
DIKY HARYANTO : E1D120038
AZHAR PATANGGA : E1D118040
FIRMAN JOHAN : E1D120043
HAYONO : E1D120044
I GEDE PASTIKA YASA : E1D120045
IDIL : E1D120046
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam teknik tegan gan tinggi, fungsi yang paling utama dari suatu bahan
isolasi adalah untuk mengisolasi konduktor yang membawa tegan gan terhadap yang
lainnya sama baiknya terhadap tanah. Dan sebagai tambahannya, harus sering
melakukan fungsi mekanis dan harus mampu menahan penekanan termal dan kim ia.
Serta juga memiliki daya tahan yang lama atau usia daya tahannya di bawah jenis -
jenis penekanan yang bervariasi yang dihadapi dalam praktek sebagai pertimban gan
penentuan aplikasi ekonomis.
Bahan dielektrik padat digunakan pada hampir seluruh rangkaian listrik dan
peralatan listrik untuk mengisolir bagian-bagian pembawa arus dari bagian lainnya.
Bahan dielektrik padat yang baik harus mempunyai rugi-rugi dielektrikum yang
rendah, kekuatan mekanis yang tin ggi, bebas dari kemungkinan pembentukan gas dan
debu, dan tahan terhadap perubahan temperatur dan pengaruh kimia.
Isolasi padat mempunyai kekuatan tegangan tembus yang tinggi dibandingkan
dengan isolasi cair dan gas. Studi yang palin g penting dalam teknik isolasi adalah
studi tegan gan tembus dari dielektrikum padat. Jika terjadi tembus, maka isolasi
padat akan rusak secara permanen sedangkan pada isolasi gas akan kembali ke
sifatnya semula dan pada isolasi cair sebagian akan kembali ke sifatnya semula dan
sebagian lainnya tidak. Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk mengu las tentang
sifat-sifat dielektrik.
Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat
kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair dan
gas.T idak seperti konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat elektron-elektron
konduksi yang bebas bergerak di seluruh bahan ole h pengaruh medan listrik. Medan
listrik tidak akan menghasilkan pergerakan muatan dalam bahan dielektrik. Sifat
inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan isolator yang baik. Dalam
bahan dielektrik, semua elektron-elektron terikat dengan kuat pada intinya sehingga
terbentuk suatu struktur regan gan (lattices) benda padat, atau dalam hal cairan atau
gas, bagian-bagian positif dan negatifnya terikat bersama -sama sehingga tiap aliran
massa tidak merupakan perpindahan dari muatan. Karena itu, jika su atu dielektrik
diberi muatan listrik, muatan ini akan tin ggal terlokalisir di daerah di mana muatan
tadi ditempatkan.
Masing-masing jenis dielektrik memiliki fungsi dan fungsi yang paling
penting dari suatu isolasi adalah:
1. Untuk mengisolasi antara penghantar dengan pengahantar yang lain. Misalnya
antara konduktor fasa dengan konduktor fasa, atau konduktor fasa dengan
tanah.
2. Menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada konduktor yang diisolasi.
3. Mampu menahan tekanan yang diakibatkan panas dan reaksi kimia.
Agar dielektrik mampu menjalanakan tugasnya dengan baik maka dielektrik
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Mempunyai kekuatan dielektrik yang tin ggi, agar dimensi sistem isolasi
menjadi kecil dan pengunaan bahan dielektrik semakin sedikit, sehin gga
harganya semakin murah.
2. Rugi-rugi dielektrik yang rendah, agar suhu bahan isolasi tidak melebihi batas
yang ditentukan.
3. Memiliki kekuatan kerak tinggi, agar tidak terjadi erosi karena tekanan
elektrik permukaan.
4. Memiliki konstanta dielektrik yang tepat dan cocok, sehingga membuat arus
pemuatan tidak melebihi yang diijinkan.
5. Kemampuan menahan panas tinggi (daya tahan panas).
6. Kerentanan terhadap perubahan bentuk pada keadaan panas.
7. Konduktivitas panas yang tinggi.
8. Koefisien muai panas yang rendah.
9. Tidak mudah terbakar.
10. Tahan terhadap busur api.
11. daya serap air yang rendah.
Tetapi dalam prakteknya tidak ada dielektrik yang mampu memenuhi semua
syarat-syarat diatas. Sehingga diperlukan kompromi tentang sifat -sifat apa saja yang
lebih diutamakan.
2.2 Jenis-jenis Dielektrik
Dielektik ada tiga jenis, yaitu padat ( solid ), cair (liquid ) dan udara (gas).
Setiap bahan dielektrik memiliki kekuatan dielektrik tertentu, yaitu tekanan elektrik
tertinggi yang dapat ditahannya dimana dielektrik tersebut tidak berubah sifat
menjadi konduktif (tembus listrik). Berikut ini dalam tabel 2.1 akan diberikan
beberapa contoh dari bahan-bahan dielektrik :
KD Konstanta
Bahan Tgð (50Hz)
(kV/cm) dielektrik (s)
Natural rubber 100-390 0,02-0,1 2,9-6,6
Silicon rubber 90-390 0,006-0,02 2,6-3,4
Karet Polysar kryflex
Arus yang timbu l pada suatu dielektrik ada tiga komponen yaitu arus
pengisian, arus absorpsi dan arus konduksi. Sehin gga rangkaian ekivalen suatu
dielektrik harus dapat menampilkan adanya ketiga kompanen arus diatas. Rangkaian
ekivalen mendekati gambar berikut.
dimana:
V = beda tegangan di antara elektroda (V)
= konstanta dielektrik ε
s = tebal dieletrik (cm)
Jika dim isalkan konstanta dielektrik padat adalah enam dan konstanta
dielektrik udara adalah satu, maka kuat medan dielektrik pada celah udara untuk
susunan dielektrik seperti gambar di atas adalah:
Karena su relatif sangat kecil dibanding terhadap tebal keseluruhan dielektrik padat
(s1 + s2), maka kuat medan dieletrik pada celah udara adalah:
Dengan cara yang sama dapat dihitung kuat medan elektrik pada dielektrik padat,
hasilnya adalah:
Terlihat bahwa kuat medan dielektrik pada celah udara enam kali lebih besar
dari kuat medan eletrik dielektrik padat. Sedangkan kekuatan dielektrik udara jauh
lebih kecil dari kekuatan dielektrik padat. Jika kuat medan elektrik di celah udara
melebihi kekuatan dielektrik udara, maka udara akan tembus listrik. Sementara itu
dielektrik padat tidak mengalam i tembus listrik. Karena terpaan elektrik yang
dialam inya masih di bawah kekuatan dielektriknya. Karena tembus listrik hanya
terjadi di celah udara maka peristiwa ini disebut peluahan parsial ( partial discharge ).
Ada beberapa jenis peristiwa pada peluahan parsial, yaitu :
1. Peluahan parsial internal
Peluahan ini terjadi pada susunan dielektrik yang tidak sempurna,
terdapat celah atau rongga yang berisi udara atau pun campuran dielektrik lain
yang memilik i konstanta dielektrik lebih rendah. Kondisi tersebut dapat
diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
cocok digunakan untuk tegangan tinggi dikarenakan konstanta dielektrik yang tinggi
dan tingginya rugi-rugi. Bahan ini tidak dapat digunakan secara berkelanjutan pada
tegangan yang lebih tinggi, meskipun P.V.C. dapat digunakan pada temperatur di atas
85 oC pada tegangan rendah tanpa terganggu. Pada sisi lainnya, polyethylene
memiliki konstanta dielektrik yang rendah dan nilai rugi-rugi yang rendah tetapi
memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi. Bahan dielektrik yang paling baik untuk
tegangan tinggi dan temperatur kerja yang tinggi adalah teflon (P.T.F.E) yang dapat
digunakan sampai 250 oC. Karet silikon memiliki derajat ketahanan panas yang
tinggi untuk suhu kerja sampai 150oC. Karena kelebihan yang dimiliknya, maka
bahan ini sering digunakan pada kabel pesawat udara. Pada dielektrtik kertas, kertas
yang digunakan adalah kertas impregnasi dengan minyak. Dalam tabel 2.2 berikut ini
akan diberikan beberapa jenis bahan yang sering digunakan pada kabel.
Tabel 2.2. Bahan yang sering digunakan pada kabel
2.5.5 Penggunan Pada Kapasitor Daya
Penggunaan kapasitor daya erat kaitannya dengan membicarakan sistem
distribusi daya listrik. Kapasitor daya dikenal baik fungsinya sebagai penyetabil
tegan gan pada sistem transmisi dan kemampuanya dalam memperbaiki faktor daya
pada jaringan distribusi.
Pemakaian energi listrik pada industri, pada umumnya menyerap daya reaktif
sehin gga menimbu lkan arus yang tertinggal terhadap tegan gan pada jaringan. Hal ini
membutuhkan penambahan kapasitansi. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan
kapasitor yang menyerap daya kapasitif sehin gga timbul arus yang mendahului
tegan gan. Kapasitor dibuat dalam unit-unit yang sederhana dengan rating tegangan
dari 220 volt sampai 13.800 volt dengan ratin g daya reaktif mula i dari 0,5 KVAR
sampai 25 KVAR. Kapasitor daya umumnya dibuat dengan menggunakan kertas
impregnasi.
Kapasitor daya juga digunakan pada penerapan frekuensi tin ggi seperti
perbaikan faktor daya pada pemanas atau kumparan tungku api. P ada frekuensi yang
tinggi rugi-rugi dielektrik naik dengan sangat cepat, hal ini membuat kapasitor
menjadi panas sehingga kapasitor harus segera didin ginkan dengan menggunakan air
pendingin.
Umumnya, kapasitor daya dibuat dengan menggunakan lembaran kertas
dengan ketebalan yang memadai dan alumuniu m foil dengan ketipisan enam mikron
sebagai elektroda. Lembaran kertas disusun satu persatu kemudian bersamaan dengan
elektroda alumunium diimpre gnasi dengan minyak dielektrik. Minyak kapasitor yang
digunakan adalah yang memilik i rugi-rugi dielektrik yang rendah dengan harga yang
murah.
Persyaratan bahan kertas sebagai dielektrik pada penerapan sebagai kapasitor
hendaknya memiliki kekuatan dielektrik yang tin ggi, rugi-rugi dielelektrik yang
rendah, konstanta dielektrik yang tinggi, ketebalan yang sama, campuran partikel
konduktor diusahakan sangat rendah.
Dalam perkembangan penemuan bahan, maka kertas yang dulunya sering
digunakan sebagai dielektrik pada kapasitor kini mulai digeser oleh polypropilene
plastic film. Hasilnya adalah ukuran kapasitor yang semakin mengecil dengan
KESIMPULAN
Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat
kecil atau bahkan hampir tidak ada. Dielektik ada tiga jenis, yaitu padat ( solid ), cair
(liquid ) dan udara (gas). Setiap bahan dielektrik memiliki kekuatan dielektrik
tertentu, yaitu tekanan elektrik tertinggi yang dapat ditahannya dimana dielektrik
tersebut tidak berubah sifat menjadi konduktif (tembus listrik). Arus yang timbul
pada suatu dielektrik ada tiga komponen yaitu arus pengisian, arus absorpsi dan arus
konduksi. Sehingga rangkaian ekivalen suatu dielektrik harus dapat menampilkan
adanya ketiga kompanen arus diatas.
Ada enam sifat-sifat listrik dielektrik yang perlu diketahui yaitu:
1. Kekuatan dielektrik
2. Konduktansi
3. Rugi-rugi dielektrik
4. Tahanan isolasi
5. Peluahan parsial (partial discharge )
6. Kekuatan kerak isolasi (tracking strength )
Dielektrik digunakan untuk memisahkan dua permukaan yang mem iliki perbedaan
potensial listrik. Dielektrik banyak digunakan sebaga i isolasi pemisah dan
pembungkus pada konduktor.
Daftar Pustaka
http://titik-i--fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-38664-Umum-DIELEKTRIK.html.
21 April 2012
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/sifat-sifat-listrik-dielektrik.html. 21 April
2012